Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nur Awaliah

Nim: 18.2300.072

Prodi: Perbankan Syariah

1. Pengertian Statistik Menurut Para Ahli diantaranya sebagai berikut:

a. Modenhall
Statistik merupakan salah satu bidang sains yang berhubungan dengan ekstrasi informasi dari
sebuah data numerik dan digunakan untuk membuat keputusan dari suatu populasi darimana
data itu didapatkan.
b. Kendal & Stuart
Statistik merupakan cabang dari metode ilmiah yang berkaitan dengan pengumpulan data yang
dikumpulkan dengan mengukur sifat-sifat dari populasi yang ditemukan.
c. Asher
Menurutnya statistik itu berkaitan dengan suatu langkah atau metode dalam menarik sebuah
kesimpulan dari hasil uji coba.
d. Mood, Graybill & Boes
Mereka mengemukakan bahwa statistik merupakan suatu teknologi dari salah satu metode
ilmiah dan berkaitan dengan percobaan, penyelidikan dan penarikan kesimpulan.
e. Anderson & Bancroft Mereka mengungkapkan statistik sebagai ilmu & seni perkembangan juga
metode yang paling tepat dan efektif dalam pengumpulan, mentabulasikan dan
menginterprestasikan data-data kuantitatif.
f. Steel dan Torrie
menjelaskan bahwa statistik ialah sebuah metode yang menjelaskan sebuah cara untuk
melakukan penilaian ketidaktentuan terhadap penarikan kesimpulan bersifat induktif.

2. Statistik mempunyai fungsi yaitu:

a) Statistik deskriptif
Contohnya:
 tabel
 diagram
 grafik
 besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.

Statistik inferensial

Contohnya: Dalam catatan kelulusan yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. dDi
suatu Sekolah Menengah Atas ini menunjukkan apabila sekitar 72% di antara siswa SMA lulus dengan
nilai yang memuaskan.

Nilai numerik 72% tersebut adalah bentuk dari sebuah statistika deskriptif.Jika dilandasi dengan hal ini,
kemudian seorang siswa dapat menyimpulkan jika peluang dirinya akan lulus ialah dengan nilai yang
sangat memuaskan.Nilai tersebut yaitu lebih dari 70%. Sehingga siswa tersebut sudah melakukan
statistika inferensial yang tentunya memiliki sifat yang tidak pasti.

3. Jenis-jenis statistik

Berdasarkan Orientasi Pembahasan

*Statistik matematika : lebih mengedepankan pemahaman akan model, penurunan konsep, kumpulan
rumus statisk secara matematis-teori, pemahamaman dan penggunaan uji-t, analisis regresi, uji
normalitas dan homogenitas, galat dan lainnya.

*Statistik terapan: lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik-
teknik statistika serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu.

Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis

*Statistik deskriptif:pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian data tanpa penarikan kesimpulan


secara general.

*Statistik inferensial: menyimpulkan sifat-sifat suatu populasi, misalnya dengan menguji hipotesis dan
memperoleh taksiran.

Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data

*Statistik parametik: contohnya Sebagai contoh untuk penggunaan uji statistik parametrik dalam
metode penelitian. Misalnya saja Pengujian Sampel Misalnya saja terkait dengan teknik pengambilan
sampel untuk 99 skor tes dengan mean 100 dan standar deviasi 1. Jika kita mengasumsikan semua 99
skor tes adalah observasi acak dari distribusi normal, maka kita memperkirakan ada kemungkinan 1%
bahwa tes ke-100 skor akan lebih tinggi dari 102, 33 (yaitu, mean ditambah 2,33 standar deviasi),
dengan asumsi bahwa skor tes ke-100 berasal dari distribusi yang sama dengan yang lain.

Disisini metode uji statistik parametrik digunakan untuk menghitung nilai 2, 33 di atas, dengan 99
pengamatan independen dari distribusi normal yang sama. Estimasi non-parametrik untuk hal yang
sama adalah nilai maksimum dari 99 skor pertama.

Kita tidak perlu berasumsi apa-apa tentang distribusi nilai tes untuk alasan bahwa sebelum kita
memberikan tes, kemungkinan besar skor tertinggi adalah salah satu dari 100 pertama. Jadi, ada 1%
kemungkinan bahwa skor ke-100 adalah lebih tinggi dari 99 yang sebelumnya.

*Statistik non-parametik: contohnya uji dalam statistik non parametrik misalnya saja Kelompok
independen.

Jika kita memiliki data parametrik dari dua kelompok independen dalam arti penelitian, sejatinya kita
dapat menjalankan uji t 2 sampel untuk membandingkan mean. Adapun kita memiliki data non
parametrik, kita dapat menjalankan uji rank-sum Wwlcoxon untuk membandingkan mean.

Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat


*Statistik univariat: contohnya Misalnya saja dalam melalui penelitian survei di ruang kelas, peneliti
mungkin menghitung jumlah anak laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini, data hanya akan
mencerminkan angka, yaitu variabel tunggal dan jumlahnya.

*Statistik multivariat: Sebagai contoh dalam dunia bisnis. Pertumbuhan suatu bisnis bukan hanya
disebabkan oleh satu faktor saja melainkan oleh banyak faktor, misalnya: minat konsumen, kualitas
produk, harga, biaya promosi dan distribusi. Analisis ini dapat menggunakan statistik multivariat. Analisis
ini berhubungan dengan semua teknik statistik yang secara simultan menganalisis sejumlah pengukuran
pada individu atau objek.

4. Pengelompokan skala pengukuran terdiri atas 4 yaitu:

1.Skala Nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di
dalam suatu penelitian.

Contoh Skala Nominal

Contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan
dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.

Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi
daripada perempuan, atau sebaliknya.Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka
sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi
simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar
dari 0 dan sebagainya.

Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain. Hal ini
hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu. Dengan kata lain, orang yang lahir di
Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor atau yang lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat
membedakan saja.

2.Skala Ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak
atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.

Contoh Skala Ordinal

Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut
berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki
tingkatan.Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5
untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan
angka 1 untuk sangat tidak setuju.
Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A, B, C, D, dan E. Pada
nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B, dan seterusnya.

3.Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat untuk
antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak memiliki nilai 0
(nol) mutlak.

Contoh Skala Interval

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu ruangan
memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.Angka 0C disini
merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang mutlak.

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam 00.00
sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

4.Skala Rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,
diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.

Contoh Skala Rasio

Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan Vatinson adalah 95
cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa
juga dikatakan bahwa tinggi badan Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.

Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai Toni adalah 100. Ukuran
rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali nilai Tono.

Anda mungkin juga menyukai