Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Untuk Memenuhi
Tugas Mata kuliah Keperawatan Jiwa

Oleh :
Aisyiyah Cahya Ningrum AOA0170842
Nur Safitri AOA0170850
Rina Puji Lestari AOA0170852

DIII Keperawatan - Kelas Kasuari

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN AKADEMIK 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatnya makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Jiwa. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman
lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada makalah ini
dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan dan pendidikan pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Malang, 3 April 2019

penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ............................................................................................. 2
2.2 Etiologi ................................................................................................. 2
2.3 Tanda Gejalah ...................................................................................... 2
2.4 Proses Terjadinya Harga Diri Rendah ................................................. 3
2.5 Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah............................................. 3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iii

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Gangguan jiwa adalah seseorang
tentang gangguan jiwa berasal dari apa yang orang tersebut yakini sebagai faktor penyebab. Dari 50
juta populasi orang dewasa indonesia, berdasarkan data departemen kesehatan (Depkes), ada 1,74 juta
orang mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan 4 % dari jumlah tersebut terlambat berobat
dan tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiwaan.
Peristiwa -peristiwa traumatik seperti bencana dan konflik berkepanjangan yang dialami
masyarakat kita telah meninggalkan dampak yang serius. Mereka harus mengalami kehilangan baik
pekerjaan, harta benda, bahkan nyawa. Dampak kehilangan tersebut sangat mempengaruhi persepsi
individu akan kemampuan dirinya yang berakibat dapat mengganggu harga diri seseorang. .
Berdasarkan hal itu maka penulis membuat makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Harga Diri Rendah ”.
1.2 Rumusan masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini sebagai batasan
dalam pembahasan bab ini. Beberapa masalah tersebut :
1. Apa Pengertian Harga Diri Rendah ?
2. Apakah Etiologi Harga Diri Rendah ?
3. Apakah Tanda dan Gejalah Harga Diri Rendah ?
4. Bagaimana Proses Terjadinya Harga Diri Rendah ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah ?

1.3 Tujuan penulisan


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, karya tulis ini di susun dengan tujuan untuk mengetahui
:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Harga Diri Rendah.
2. Untuk Mengetahui Etiologi Harga Diri Rendah.
3. Untuk Mengetahui Tanda Dan Gejalah Harga Diri Rendah.
4. Untuk Mengetahui Proses Terjadinya Harga Diri Rendah.
5. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Harga diri rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah
adalah semua pemikiran, kepercayaan dan keyakinan yang merupakan pengetahuan individu tentang
dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Harga diri terbentuk waktu lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan
dengan realitas dunia. Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. Harga diri
rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri,
merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri. Gangguan harga diri
rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung. Dapat disimpulkan harga diri rendah adalah kurangnya rasa percaya
diri sendiri yang dapat mengakibatkan pada perasaan negatif pada diri sendiri, kemampuan diri dan
orang lain. Yang mengakibatkan kurangnya komunikasi pada orang lain.
2.2 Etiologi

Penyebab terjadi harga diri rendah adalah :

1. Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya.
2. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan
dan tidak diterima.
3. Menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan
4. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari
kemampuannya.
2.3 Tanda dan Gejalah
Tanda gejala harga diri rendah antara lain yaitu perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
dan akibat tindakan terhadap penyakit, rasa bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat,
gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka
sendiri, percaya diri kurang, sukar mengambil keputusan, mencederai diri. Akibat harga diri yang
rendah disertai harapan yang suram, ingin mengakhiri kehidupan. Tidak ada kontak mata, sering
menunduk, tidak atau jarang melakuakan kegiatan sehari hari, kurang memperhatikan perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, berkurang selera makan, bicara lambat dengan nada lemah.

5
2.4 Proses Terjadinya Harga Diri Rendah
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah situasional
yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah mendapat feed back dari
lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin kecenderungan lingkungan yang selalu
memberi respon negatif mendorong individu menjadi harga diri rendah. Harga diri rendah kronis terjadi
disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor
(krisis), individu berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri
tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri
karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika
lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus
menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.
2.5 Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah
1. Pengkajian

Tahap pertama meliputi faktor predisposisi seperti : psikologis, tanda, dan tingkah laku klien dan
mekanisme koping klien (Damaiyanti, 2012).

Pengkajian menurut Deden (2013) melalui beberapa faktor, yaitu :

a. Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri, termasuk penolakan
2) orang tua, harapan orang tua yang tidak realistik.
3) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran, yaitu peran
4) yang sesuai dengan jenis kelamin, peran dalam pekerjaan
5) dan peran yang sesuai dengan kebudayaan.
6) Faktor yang mempengaruhi identitas diri, yaitu orang tua
7) yang tidak percaya pada anak, tekanan teman sebaya dan
8) kultur sosial yang berubah.
b. Faktor presipitasi
1) Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari luar individu
(internal or eksternal sources), yang dibagi 5 (lima) kategori :
a) Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami
individu dalam peran atau posisi yang diharapkan.
b) Konflik peran : ketidaksesuaian peran antara yang dijalankan dengan yang
diinginkan.
c) Peran yang tidak jelas : kurangnya pengetahuan individu tentang peran yang
dilakukannya.
d) Peran berlebihan : kurang sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat
peran yang komleks.

6
e) Perkembangan transisi, yaitu perubahan norma yang berkaitan dengan nilai untuk
menyesuaikan diri.
2) Situasi transisi peran, adalah bertambah atau berkurangnya orang penting dalam
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti.
3) Transisi peran sehat-sakit, yaitu peran yang diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan
sakit. Transisi ini dapat disebabkan :
a) Kehilangan bagian tubuh.
b) Perubahan ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh.
c) Perubahan fisik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan.
d) Prosedur pengobatan dan perawatan.
4) Ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidak seimbangan bio-kimia,
gangguan penggunaan obat, alkohol dan zat.
c. Perilaku
Menurut Stuart dan Sundeen (1998) perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah
yaitu identitas kacau dan depersonalisasi seperti berikut (Deden, 2013):
1) Perilaku dengan harga diri yang rendah.
a) Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b) Produktifitas menurun
c) Destruktif pada orang lain
d) Gangguan berhubungan
e) Merasa diri lebih penting
f) Merasa tidak layak
g) Rasa bersalah
h) Mudah marah dan tersinggung
i) Perasaan negative terhadap diri sendiri
j) Pandangan hidup yang pesimis
2) Perilaku dengan identitas kacau.
a) Tidak mengindahkan moral
b) Mengurahi hubungan interpersonal
c) Perasaan kosong
d) Perasaan yang berubah-ubah
e) Kekacauan identitas seksual
f) Kecemasan yang tinggi
g) Tidak mampu berempati
h) Kurang keyakinan diri
i) Mencitai diri sendiri
j) Masalah buhungan intim
k) Ideal diri tidak realistik
7
3) Perilaku dengan Depersonalisasi.
a) Afek : identitas hilang, asing dengan diri sendiri, perasaan tidak aman, rendah diri,
taku, malu, dan perasaan tidak realistic, merasa sangat terisolasi.
b) Persepsi : Halusinasi pendengaran dan penglihatan, tidak yakin akan jenis
kelaminnya, sukar membedakan diri dengan orang orang lain.
c) Kognitif : Kacau, disorientasi waktu, penyimpangan pikiran, daya ingat terganggu,
dan daya penilaian terganggu.
d) Perilaku : Afek tumpul, pasif dan tidak ada respon emosi, komunikasi tidak selaras,
tidak dapat mengontrol perasaan, tidak ada inisiatif dan tidak mampu mengambil
keputusan, menarik diri dari lingkungan, dan kurang bersemangat.
d. Manifestasi klinis
Perilaku yang berhubungan dengan gangguan harga diri rendah didapatkan dari data subjektif
dan objektif yaitu :
1) Mengkritik diri sendiri ataupun orang lain.
2) Merasa diri tidak mampu dan tidak layak.
3) Merasa bersalah.
4) Mudah marah dan tersinggung
5) Perasaan negatif terhadap dirinya sendiri.
6) Ketegangan peran.
7) Pandangan hidup psimis.
8) Keluhan fisik.
9) Pandangan hidup bertentangan.
10) Penolakan terhadap kemampuan pribadi dekstrutif terhadap diri sendiri.
11) Menarik diri secara sosial dan menarik diri secara realistis.
e. Sumber koping
Menurut Stuart (2006) semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai
beberapa bidang kelebihan personal meliputi :
1) Hobi dan kerajinan tangan
2) Pendidikan atau pelatihan
3) Pekerjaan, vokasi atau posisi
4) Aktivitas olah raga dan aktivitas diluar rumah
5) Seni yang ekspresif
6) Kesehatan dan perawatan diri
f. Manifestasi koping
1) Mekanisme koping Jangka pendek :
a) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-obatan,
kerja keras, nonoton tv terus menerus.

8
b) Kegiatan mengganti identitas sementara : (ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik).
c) Kegiatan yang memberi dukungan sementara : (kompetisi olah raga kontes
popularitas).
d) Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : (penyalahgunaan obat-
obatan).
2) Mekanisme Koping Jangka Panjang :
a) Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-
orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.
b) Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat.

Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi, disasosiasi, isolasi,
proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain.

2. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji :
a. Masalah utama Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Data subyektif :
1) Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya.
2) Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli.
3) Mengungkapkan tidak bisa apa-apa.
4) Mengungkapkan dirinya tidak berguna.
5) Mengkritik diri sendiri.
6) Perasaan tidak mampu.
Data obyektif :
1) Merusak diri sendiri.
2) Merusak orang lain.
3) Ekspresi malu.
4) Menarik diri dari hubungan sosial.
5) Tampak mudah tersinggung.
6) Tidak mau makan dan tidak tidur.
b. Masalah keperawatan Penyebab tidak efektifan koping individu.
Data subyektif :
1) Mengungkapkan ketidakmampuan dan meminta bantuan orang lain.
2) Mengungkapkan malu dan tidak bisa ketika diajak melakukan sesuatu.
3) Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi.
Data obyektif :
1) Tampak ketergantungan terhadap orang lain.
2) Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan.

9
3) Wajah tampak murung.
c. Masalah keperawatan Akibat isolasi sosial menarik diri
Data subyektif :
1) Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain
2) Klien mengatakan malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain.
Data obyektif :
1) Ekspresi wajah kosong tidak ada kontak mata ketika diajak bicara.
2) Suara pelan dan tidak jelas.
3) Hanya memberi jawaban singkat (ya atau tidak).
4) Menghindar ketika didekati.
3. Pohon masalah

4. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data di atas, yang didapatkan melalui observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik
yang bahkan diperoleh melalui sumber sekunder, perawat dapat menegakkan diagnosis
keperawatan pada pasien yaitu Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
5. Intervensi
Langkah selanjutnya untuk mengatasi masalah pasien dengan harga diri rendah adalah menetapkan
tindakan keperawatan. Dengan tujuan :
a. Pasien dapat menidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
c. Pasien dapat menetapkan/ memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
d. Pasien dapat melatih kegoatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan.
e. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah di latih.

10
Tindakan keperawatan :

a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk membantu
pasien agar dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya,
perawat dapat :
1) Mendiskusikan sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti
kegiatan pasien, dirumah, dalam keluarga dan lingkungan.
2) Memberi pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien
penilaian yang negatif.
b. Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat di gunakan, untuk tindakan tersebut, anda
dapat :
1) Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat dilakukan saat ini
berdasarkan kemampuan yang telah diidentifikasi.
2) Membantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
3) Memperlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif.
c. Membantu pasien memilih/ menetapkan kemampuan yang akan dilatih tindakan keperawatan
yang dapat dilakukan adalah :
1) Mendiskusikan kemampuan yang masih dapat dilakukan dan memilih kemampuan yang
akan dilatih.
2) Memberikan dukngan dalam memilih kemampuan yang paling mudah dilakukannya
3) Membantu pasien memilih kemampuan sesuai dengan kondisi pasien saat ini.
d. Melatih kemampuan yang dipilih pasien. Untuk tindakan keperawatan tersebut anda dapat
melakukan :
1) Memotivasi pasien untuk melatih kemampuan yang dipilh
2) Mendiskusikan cara melaksanakan kemampuan yang dipilih
3) Memberi contoh cara melaksanakan kemampuan yang dipilih
4) Membantu pasien melakukan sendiri kemampuan yang dipilih
5) Memberikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
e. Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang di latih
1) Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih secara
mandiri.
2) Membantu pasien memasukkan kemampuan yang telah dilatih dalam jadwal kegiatan
sehari-hari pasien.
3) Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaan setelah pelaksanaan
kegiatan.

11
Strategi pelaksanaan konsep : harga diri rendah
Pasien Keluarga
Sp 1 P Sp 1 K
1. Bina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek keluarga dalam merawat pasien
positif yang dimiliki pasien 2. Menjelaskan pengertian harga diri
3. Membantu pasien menilai kemampuan rendah, tanda dan gejala, serta proses
pasien yang masih dapat digunakan terjadinya harga diri rendah
4. Membantu pasien memilih kegiatan yang 3. Menjelaskan cara merawat pasien denga
akan dilatih sesuai dengan kemampuan harga diri rendah
pasien
5. Melatih pasien sesuai kemampuan yang
dipilih
6. Memberikan pujian yang wajar tehadap
keberhasilan pasien
7. Menganjurkan pasien memasukan dalam
jadwal
Sp 2 P Sp 2 K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga mempraktekan cara
pasien merawat pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih pasien melakukan kegiatan yang
sesuai dengan kemampuan klien
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Sp 3 K
1. Melatih keluarga melakukan cara
merawat langsung kepada pasien harga
diri rendah
Sp 4 K
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas dirumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Keesimpulan

Harga diri rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah
adalah semua pemikiran, kepercayaan dan keyakinan yang merupakan pengetahuan individu tentang
dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Penyebab terjadi harga diri rendah adalah
Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya, Saat individu mencapai
masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima, Menjelang
dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan, Harga diri rendah muncul saat
lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya. Tanda gejala harga diri
rendah antara lain yaitu perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit, rasa bersalah terhadap diri sendiri, merendahkan martabat, gangguan hubungan
sosial, seperti menarik diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri, percaya diri
kurang, sukar mengambil keputusan, mencederai diri. Tahap pengkajian meliputi faktor predisposisi
seperti : psikologis, tanda, dan tingkah laku klien dan mekanisme koping klien. Masalah keperawatan
dan data yang perlu dikaji Masalah utama Gangguan konsep diri : harga diri rendah berupa Data
subyektif : Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya, mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli,
Mengungkapkan tidak bisa apa-apa, Mengungkapkan dirinya tidak berguna, Mengkritik diri sendiri,
Perasaan tidak mampu. Dan data obyektif : Merusak diri sendiri, Merusak orang lain,Ekspresi malu,
Menarik diri dari hubungan sosial, Tampak mudah tersinggung, Tidak mau makan dan tidak tidur.

13
DAFTAR PUSTAKA
Bulecheck,Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, J. Mc Closkey. 2012. Nursing
Interventions Classification (NIC).fifth edition. Lowe:Mosby Elsevier.
Jhonson,Marion.2012.Lowa Outcomes Project Nursing Classification (NOC). St, Louis,
Missouri:Mosby Elsevier.

Keliat,Budi Anna.,Akemat.2014.Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa.Jakarta:EGC

Keliat, Budi Anna.,Dkk.2018.Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (Basic


Cours).Jakarta:EGC.
NANDA International.2017.Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2017-
2020.Jakarta:EGC.

Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma,2015, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
diagnosa Medis Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction Jogja.

Yusep, iyus., Titin sutini.2016.Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Bandung:PT. Refika Aditama

http://www.alodokter.com diakses pada hari Sabtu tanggal 2 April 2019 jam 15.00

https://doktersehat.com diakses pada hari Sabtu tanggal 2 April 2019 jam 15.00

http://www.wikipedia.com/harga diri rendah/html diakses pada hari Sabtu tanggal 2 April 2019
jam 15.00

dan lain-lain.

14

Anda mungkin juga menyukai