Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Pra Eksperiment. Desain
eksperimental dalam penelitian ini menggunakan rancangan Pre and Post
Test Without Control Group Design. Pada desain ini, peneliti hanya
melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Sebelum
perlakuan pada semua anggota kelompok, dilakukan pengukuran awal (pre
test) untuk menentukan kemampuan atau nilai awal responden sebelum
perlakuan. Setelah perlakuan dilakukan pengukuran akhir (post test) pada
semua anggota kelompok untuk menentukan efek perlakuan pada responden.
Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test
dengan pre test.

Berikut skema Pre and Post Test Without Control Group Design :

R O1 X1 O2

Gambar 4.1 skema pre dan post test without control grup design

R : Responden penelitian
O1 : Pre test pada kelompok sebelum perlakuan
O2 : Post test pada kelompok setelah perlakuan
X1 :Ujicoba/intervensi pada kelompok pelakuan sesuai protokol

33
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan pelatihan
komunikasi terapeutik perawat terhadap pelaksanaan pemberian obat pada
pasien risiko perilaku kekerasan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dengan durasi selama 7 bulan, dan waktu
pengambilan data responden dilaksanakan selama kurang lebih 4
minggu.
2. Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di Ruang Enggang dan Ruang Walet RSJ
Provinsi Kalbar.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Polit & Beck, 2018). Populasi pada penelitian ini adalah
perawat di Ruang Enggang dan Ruang Walet RSJ Provinsi Kalbar
dengan jumlah sebanyak 22 responden.
2. Sampel
Sampel sekelompok individu yang merupakan bagian dari
populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data
atau melakukan pengamatan atau pengukuran pada pada unit ini
(Dharma, 2015). Cara pemilihan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Non Probability Sampling dengan teknik pengambilan
sampel Purposive Sampling.
Pemilihan secara Purposive Sampling merupakan suatu
metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud atau
tujuan tertentu yang di tentukan oleh peneliti. Seorang dapat dijadikan
sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa orang tersebut
memiliki informasi yang diperlukan untuk penelitian (Dharma, 2015).
Cara pemilihan sampel dalam penelitian ini mengunakan teknik total
sampling dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel
penelitian yaitu seluruh perawat yang ada di Ruang Enggang dan
Ruang Walet RSJ Provinsi Kalbar.
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat
dimasukkan atau layak diteliti yaitu:
a. Perawat yang bersedia menjadi responden.
b. Perawat yang bertugas di Ruang Enggang dan Ruang Walet RSJ
Provinsi Kalbar.
c. Perawat telah mendapat pelatihan komunikasi terapeutik.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pegumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuesioner dan form checklist. Kuesioner adalah metode
pengumpulan data memberikan daftar pertanyaan/pernyataan tertulis
dengan beberapa pilihan jawaban kepada responden (Dharma, 2015).
Metode pengambilan data pada penelitian ini melalui tiga tahap yaitu tahap
pre intervensi, intervensi dan post intervensti yang tergambar pada tabel di
bawah:
Tabel 4.1 Teknik Pengumpulan Data

Tahap Deskripsi Kegiatan Waktu

Pre Test  Melakukan observasi kepada perawat tentang SPO 15 menit


pemberian obat
 Peneliti menilai ketepatan SPO pemberian obat
menggunakan form checklist B

Intervensi  Responden diberikan modul teknik komunikasi terapeutik 20 menit


 Peneliti menjelaskan isi modul dan melakukan role play
 Peneliti mengisi form checklist A

Post test  Responden diminta untuk melakukan SPO pemberian obat 15 menit
kepada pasien kembali
 Peneliti menilai ketepatan SPO pemberian obat
Tahap Deskripsi Kegiatan Waktu

menggunakan form checklist B

Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian sebagai berikut:


1. Tahap Persiapan
a. Persiapan materi dan konsep yang mendukung jalannya penelitian
b. Studi pendahuluan penelitian ke RSJ Provinsi Kalbar untuk
mendapatkan data-data yang mendukung penelitian
c. Penyusunan proposal penelitian dan konsultasi dengan dosen
pembimbing
d. Melaksanakan ujian proposal penelitian
e. Melakukan revisi proposal penelitian yang dikonsultasikan terlebih
dahulu kepada pembimbing sebelum memulai penelitian
f. Mengurus perijinan dari pihak Institusi dan pihak RSJ Provinsi
Kalbar untuk mendapatkan ijin melaksanakan penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data primer dan data sekunder serta kelompok
intervensi di Ruang Enggang dan Ruang Walet RSJ Provinsi Kalbar.
b. Melakukan pendekatan responden dan menawarkan untuk menjadi
responden penelitian di Ruang Enggang dan Ruang Walet RSJ
Provinsi Kalbar.
c. Menjelaskan tentang alasan atau tujuan tindakan yang akan
dilakukan
d. Melakukan informed consent kepada calon responden untuk
memberikan informasi dan teknis penelitian serta persetujuan
menjadi responden peneliti
e. Melakukan observasi pada responden pre intervensi untuk menilai
pre test tentang pelaksanaan SPO pemberian obat.
f. Menjelaskan prosedur penguatan pelatihan komunikasi terapeutik
kepada responden
g. Memberikan dan menjelaskan modul pada responden yang
memenuhi kriteria inklusi selama 30 menit
h. Melakukan observasi pada responden post intervensi untuk menilai
post test tentang pelaksanaan SPO pemberian obat
i. Melakukan pengecekan data (editing), apakah data sudah sesuai
j. Data yang sudah lengkap diseleksi, kemudian diolah menggunakan
bantuan komputer meliputi tahap coding dan tabulating
k. Data yang telah diolah dianalisis hasilnya
l. Membuat laporan hasil penelitian
m. Seminar hasil penelitian
n. Pengumpulan skripsi
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma,
2011).
Peneliti menggunakan instrumen yang terdiri dari :
a. Kuesioner A, yang terdiri dari pertanyaan terkait dengan data
demografi responden yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
dan masa kerja.
b. Form Checklist A. Penelitian ini memberikan tindakan penguatan
pelatihan komunikasi terapeutik oleh peneliti kepada responden.
Tindakan penguatan pelatihan komunikasi terapeutik ini diberikan
dalam bentuk perorangan yang jumlah anggotanya 11 responden.
Bentuk intrumen seperti lembar form checklist A.
c. Form Chcklist B. Peneliti menggunakan form checklist B yang berisi
tentang daftar ceklis standar prosedur operasional pemberian obat pada
pasien. Berikut ini penjelasan mengenai kisi-kisi instrument pada tabel
4.1

Tabel 4.1 Kisi-kisi instrumen


Variabel Sub Variabel Nomor Contoh Soal
Penelitian Soal
SPO Fase Pra 1, 2, 3, 4 1. Perawat mengeksplorasi
Pemberian Interaksi diri tentang perasaan
Obat dan rasa takut yang
dialami
2. Perawat menganalisis
kekuatan dan
keterbatasan
professional diri
3. Perawat mengumpulkan
data tentang pasien
4. Perawat merencanakan
pertemuan dengan
pasien

Fase 5, 6, 7, 5. Perawat mengucapkan


Perkenalan/ 8, 9, 10, salam
Orientasi 11 6. Perawat
memperkenalkan diri
7. Perawat mengevaluasi
perasaan pasien
8. Perawat memvalidasi
hal yang sudah
dilakukan pasien
9. Perawat menjelaskan
jenis dan tujuan
tindakan
10. Perawat melakukan
kontrak waktu
11. Perawat melakukan
kontrak tempat
Fase Kerja 12, 13, 12. Perawat membawa
14
obat ke pasien
13. Perawat menjelaskan
prinsip 5 benar obat
yaitu benar orang,
benar obat, benar
dosis, benar waktu
dan benar cara.
14. Perawat menjelaskan
Variabel Sub Variabel Nomor Contoh Soal
Penelitian Soal
manfaat obat.
15. Perawat menjelaskan
efek samping obat
dan cara
mengatasainya
Fase Terminasi 15, 16, 16. Perawat melakukan
17, 18 evaluasi subjektif
17. Perawat melakukan
evaluasi objektif
18. Perawat memberikan
rencana tindak lanjut
19. Perawat melakukan
kontrak (waktu, tempat
dan topik) yang akan
datang.

Penilaian hasil yaitu skor yang semakin tinggi menunjukan


semakin tinggi kepatuha perawat dalam pelaksanaan SPO pemberian
obat.

E. Analisa Data
Data diolah dan dikumpulkan melalui tahap-tahap sebagai
berikut: (Notoatmodjo, 2010)
1. Editing
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner tersebut.
2. Coding
Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode
pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa
data.
3. Scoring
Pemberian skor pada setiap item pertanyaan agar dapat
menghasilkan nilai yang diharapkan dalam penelitian.
4. Entry Data
Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian
dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data.
5. Tabulating
Pada tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan
dengan teliti dan teratur, dijumlahkan dan ditulis dalam bentuk tabel.
Analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian
analisa univariat dan bivariat.

1. Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap
variabel secara deskritptif pada variabel data nominal usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, penguatan pelatihan
komunikasi terapeutik dan pelaksanaan pemberian obat. Penyajian
masing-masing variabel menggunakan tabel dan di interpretasikan
berdasarkan hasil yang diperoleh (Dharma, 2011). Variabel yang
tergolong skala numerik disajikan dalam bentuk mean dan standar
deviasi, sedangkan variable yang tergolong kategorik disajikan dalam
frekuensi dan presentase.
Tabel 4.2 Analisis Univariat
Variabel Skala Uji Statistik
Usia Numerik Mean, Standar Deviasi
Jenis Kelamin Kategorik Frekuensi dan Presentase
Pendidikan Kategorik Frekuensi dan Presentase
Masa kerja Numerik Mean, Standar Deviasi
Penguatan pelatihan Numerik Mean, Standar Deviasi
komunikasi terapeutik
Pelaksanaan SPO Numerik Mean, Standar Deviasi
Pemberian obat

1. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga mempengaruhi. Uji bivariat digunakan untuk
menganalisis 2 variabel.
Uji bivariat yang digunakan untuk menguji beda mean dari 2 hasil
pengukuran pada kelompok yang sama (misalnya beda mean pre test
dan post test) maka digunakan uji paired T test.

Tabel 4.3 Analisis Bivariat


Variabel Variabel Skala Uji Statistik
Independen Dependen
Penguatan Pelaksanaan Katagorik- Sebaran data
pelatihan Pemberian obat Numerik Normal: paired T
komunikasi test.
terapeutik
Sebaran data tidak
normal: Wilcoxon

Data yang telah dianalisa kemudian disajikan dalam bentuk tabel


dan dinarasikan supaya lebih mudah dipahami oleh pembaca.

F. Etika Penelitian
Etika adalah prinsip moral yang mempengaruhi tindakan (Sugiyono,
2016). Penelitian ini memperhatikan beberapa hal yang menyangkut etika
penelitian diantaranya sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed Consent adalah pernyataan kesediaan dari subjek
penelitian dengan jelas dan lengkap memberikan informasi atau data
yang dibutuhkan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Subjek
penelitian harus diberikan informasi mengenai tujuan penelitian, tata
cara penelitian, manfaat yang diperoleh dan adanya pilihan bahwa
subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Perawat terlebih
dahulu menandatangni lembar consent penelitian, bila tidak bersedia
menjadi responden maka diperbolehkan untuk tidak menandatangani
lembar informed consent dan peneliti tidak memaksakan calon
responden tersebut untuk diteliti.
2. Privacy (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah bukti jaminan bahwa setiap informasi yang
berkaitan dengan responden penelitian tidak dilaporkan dan tidak
mungkin diakses oleh orang lain selain tim peneliti. Hal ini adalah
tanggung jawab peneliti untuk menjamin tentang kerahasiaan
(Arikunto, 2010 dalam Wahyuningsih 2014). Angket penelitian yang
telah diisi hanya diketahui pihak yang berkepentingan terhadap
penelitian seperti peneliti dan akedimisi.
3. Anomitas
Peneliti memberikan hak kepada responden untuk memberikan
nama inisial selama penelitian. Identitas responden dalam proses
editing akan dirubah menjadi kode nomor responden yang hanya
diketahui oleh peneliti. Kerahasiaan pada penelitian saat ini dilakukan
oleh peneliti dengan cara penggunaan anonimity untuk
mendokumentasikan responden dalam pendokumentasian hasil
penelitian.
4. Keadilan
Setiap subjek penelitian diberlakukan sama berdasarkan moral,
martabat dan hak asasi manusia. Peneliti tidak mengistimewakan
sebagian responden dengan responden yang lain (Notoatmodjo, 2010).
Peneliti tidak membedakan perawat berdasarkan status pendidikan
maupun sosial ekonominya. Namun, untuk prosedur penelitian,
peneliti hanya memberikan intervensi penguatan pelatihan komunikasi
terapeutik pada kelompok intervensi saja disaat waktu penelitian
berlangsung.
G. Jadwal Penelitian

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian


2021 2022
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
1. Pembuatan
proposal
2. Uji
proposal
3. Etical
clareance
4. Ambil data
5. Analisis
dan hasil
6. Sidang
hasil
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. In Jakarta:


Rineka Cipta. PT. Rineka Cipta.
http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/62880
Dharma, K. K. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. CV. Trans Info Media.
Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan, Teori & Aplikasi, ed. revisi 2010. In
Jakarta: Rineka Cipta. https://doi.org/10.1108/JMTM-03-2018-0075
Sugiyono. (2016). Definisi dan Operasionsl Variabel Penelitian. Definisi Dan
Operasionsl Variabel Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai