METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Pra Eksperiment. Desain
eksperimental dalam penelitian ini menggunakan rancangan Pre and Post
Test Without Control Group Design. Pada desain ini, peneliti hanya
melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Sebelum
perlakuan pada semua anggota kelompok, dilakukan pengukuran awal (pre
test) untuk menentukan kemampuan atau nilai awal responden sebelum
perlakuan. Setelah perlakuan dilakukan pengukuran akhir (post test) pada
semua anggota kelompok untuk menentukan efek perlakuan pada responden.
Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test
dengan pre test.
Berikut skema Pre and Post Test Without Control Group Design :
R O1 X1 O2
Gambar 4.1 skema pre dan post test without control grup design
R : Responden penelitian
O1 : Pre test pada kelompok sebelum perlakuan
O2 : Post test pada kelompok setelah perlakuan
X1 :Ujicoba/intervensi pada kelompok pelakuan sesuai protokol
33
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan pelatihan
komunikasi terapeutik perawat terhadap pelaksanaan pemberian obat pada
pasien risiko perilaku kekerasan.
Post test Responden diminta untuk melakukan SPO pemberian obat 15 menit
kepada pasien kembali
Peneliti menilai ketepatan SPO pemberian obat
Tahap Deskripsi Kegiatan Waktu
E. Analisa Data
Data diolah dan dikumpulkan melalui tahap-tahap sebagai
berikut: (Notoatmodjo, 2010)
1. Editing
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing
adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuesioner tersebut.
2. Coding
Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode
pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa
data.
3. Scoring
Pemberian skor pada setiap item pertanyaan agar dapat
menghasilkan nilai yang diharapkan dalam penelitian.
4. Entry Data
Jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori kemudian
dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data.
5. Tabulating
Pada tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan
dengan teliti dan teratur, dijumlahkan dan ditulis dalam bentuk tabel.
Analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian
analisa univariat dan bivariat.
1. Analisa Univariat
Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap
variabel secara deskritptif pada variabel data nominal usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, penguatan pelatihan
komunikasi terapeutik dan pelaksanaan pemberian obat. Penyajian
masing-masing variabel menggunakan tabel dan di interpretasikan
berdasarkan hasil yang diperoleh (Dharma, 2011). Variabel yang
tergolong skala numerik disajikan dalam bentuk mean dan standar
deviasi, sedangkan variable yang tergolong kategorik disajikan dalam
frekuensi dan presentase.
Tabel 4.2 Analisis Univariat
Variabel Skala Uji Statistik
Usia Numerik Mean, Standar Deviasi
Jenis Kelamin Kategorik Frekuensi dan Presentase
Pendidikan Kategorik Frekuensi dan Presentase
Masa kerja Numerik Mean, Standar Deviasi
Penguatan pelatihan Numerik Mean, Standar Deviasi
komunikasi terapeutik
Pelaksanaan SPO Numerik Mean, Standar Deviasi
Pemberian obat
1. Analisa Bivariat
Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga mempengaruhi. Uji bivariat digunakan untuk
menganalisis 2 variabel.
Uji bivariat yang digunakan untuk menguji beda mean dari 2 hasil
pengukuran pada kelompok yang sama (misalnya beda mean pre test
dan post test) maka digunakan uji paired T test.
F. Etika Penelitian
Etika adalah prinsip moral yang mempengaruhi tindakan (Sugiyono,
2016). Penelitian ini memperhatikan beberapa hal yang menyangkut etika
penelitian diantaranya sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed Consent adalah pernyataan kesediaan dari subjek
penelitian dengan jelas dan lengkap memberikan informasi atau data
yang dibutuhkan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Subjek
penelitian harus diberikan informasi mengenai tujuan penelitian, tata
cara penelitian, manfaat yang diperoleh dan adanya pilihan bahwa
subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja. Perawat terlebih
dahulu menandatangni lembar consent penelitian, bila tidak bersedia
menjadi responden maka diperbolehkan untuk tidak menandatangani
lembar informed consent dan peneliti tidak memaksakan calon
responden tersebut untuk diteliti.
2. Privacy (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah bukti jaminan bahwa setiap informasi yang
berkaitan dengan responden penelitian tidak dilaporkan dan tidak
mungkin diakses oleh orang lain selain tim peneliti. Hal ini adalah
tanggung jawab peneliti untuk menjamin tentang kerahasiaan
(Arikunto, 2010 dalam Wahyuningsih 2014). Angket penelitian yang
telah diisi hanya diketahui pihak yang berkepentingan terhadap
penelitian seperti peneliti dan akedimisi.
3. Anomitas
Peneliti memberikan hak kepada responden untuk memberikan
nama inisial selama penelitian. Identitas responden dalam proses
editing akan dirubah menjadi kode nomor responden yang hanya
diketahui oleh peneliti. Kerahasiaan pada penelitian saat ini dilakukan
oleh peneliti dengan cara penggunaan anonimity untuk
mendokumentasikan responden dalam pendokumentasian hasil
penelitian.
4. Keadilan
Setiap subjek penelitian diberlakukan sama berdasarkan moral,
martabat dan hak asasi manusia. Peneliti tidak mengistimewakan
sebagian responden dengan responden yang lain (Notoatmodjo, 2010).
Peneliti tidak membedakan perawat berdasarkan status pendidikan
maupun sosial ekonominya. Namun, untuk prosedur penelitian,
peneliti hanya memberikan intervensi penguatan pelatihan komunikasi
terapeutik pada kelompok intervensi saja disaat waktu penelitian
berlangsung.
G. Jadwal Penelitian