Anda di halaman 1dari 16

KONSEP PERENCAAN

INSTRUMEN KAMAR
BEDAH
KELOMPOK :
Dian Puspitasari
Dian Shafa Fadhilah
Eka Alvianita
Erina Dwi Sartika
Fitri Nur Arifaini
Hana Iqomatul Ihsaniah
Heni Herlina
A. PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan atau yang disebut planning
adalah proses yang mendefinisikan tujuan
dari organisasi, membuat strategi digunakan
untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta
mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
B. PENGERTIAN INSTRUMEN
Instrumen adalah semua peralatan yang
digunakan dan diperlukan untuk membantu
proses pembedahan baik langsung ataupun
tidak langsung dan steril maupun tidak
steril. Sedangkan Instrumen pembedahan
adalah perpanjangan tangan ahli bedah.
C. ALUR LOGISTIK KAMAR BEDAH
 Alur Permintaan Logistik
Bahan Investasi
1. User mengajukan secara tertulis
2. Membuat analisa kebutuhan berdasarkan annual plan
3. Permintaan diteruskan ke Direktur Medis
4. Dibuatkan disposisi dan diteruskan ke Tim Pembelian
5. Menentukan harga dari supplier
6. Disposisi diteruskan kepada Wadir Keuangan dan menentukan waktu
pembelian yang disesuaikan dengan kondisi keuangaan
7. Direktur medis membuat analisa secara kuantitatif, kualitatif dan substitusi.
8. Setelah diketahui oleh Direktur Rumah sakit diteruskan kepada Direktur
Utama untuk mendapatkan persetujuan.
9. Diadakan uji coba dan uji fungsi oleh user dengan mengikut sertakan Tehnisi
10. Hasil uji coba diteruskan ke Bagian Logistik
11. Permintaan Alkes dapat direalisasikan apabila sudah memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. Sesuai dengan spesifikasi surat pembelian barang yang telah disetujui
oleh Direktur Utama
b. Kemudahan dalam nilai jual kembali yang diberikan
12. Diadakan proses negosiasi harga dilakukan oleh Direktur utama atau yang
mewakili
13. Apabila telah tercapai kesepakatan akan dibuatkan surat pesanan, surat
perjanjian oleh tim pembelian
 Alur Pengelolaan
Bahan Investasi
1. Buat Program pemeliharaan, Perbaikan, Kalibrasi
alat-alat kesehatan dalam POA ( Plan of Action ).
2. Setiap habis pakai dilakukan pemeliharaan rutin
agar alat selalu siap.
3. Setiap 3 – 6 bulan sekali dilakukan Kalibrasi oleh
Lembaga pemerintah yang ditunjuk.
D. DASAR-DASAR INSTRUMEN
1). Instrumen Dasar/Basic Instrument
Merupakan dasar atau persiapan dasar dari alat-alat
bedah umum. Instrumen dasar ini pada setiap rumah sakit tidak
sama oleh karena ada yang mempunyai alat-alat lengkap, ada
pula yang tidak. Standar instrumen dasar adalah seperti yang
dipergunakan pada operasi Herniotomy/Apendiktomy.

2). Instrumen Khusus


Yaitu alat yang khusus dipergunakan untuk operasi
tertentu. Alat khusus pada operasi yang satu dengan
yang lain ada yang sama dan ada yang tidak.
3. Instrumentasi Teknik (Instek)
Merupakan metode atau cara praktis dalam menyiapkan, merencanakan, mengatur,
melaksanakan dan
memantau instrumen atau bahan yang dipergunakan sesuai dengan jenis operasi.
Metode ini berurutan
dilakukan mulai sebelum, selama dan sesudah tindakan pembedahan. (Turkanto, 2005).
Tujuan Instek :
- Menyiapkan instrumen dan bahan kebutuhan lain sesuai jenis operasi yang akan
dilakuan
- Merencanakan dan merngatur instrumen dan bahan yang dibutuhkan secukupnya di
meja mayo.
- Melaksanakan teknik instrumentasi dan teknik aseptik yang benar sesuai dengan
kaidah yang sudah disepakati.
- Memantau instrumen dan bahan-bahan yang dipergunakan sebelum, selama, dan
sesaat setelah tindakan pembedahan.
- Merawat dan memelihara instrumen yang digunakan selama dan sesudah tindakan
pembedahan.(Turkanto, 2005)
E. JENIS-JENIS DAN KELOMPOK INSTRUMENT KAMAR BEDAH
Jenis-jenis instrumen operasi:
1. Instrumen steril : Basis set, slang, bengkok
2. Instrumen non steril : alat penunjang, spt: C-arm, tiang infus,
dll.

Instrumen bedah dikelompokkan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:


1. Kelompok Tajam
2. Kelompok Penjepit (klem/forceps)
3. Kelompok Pemegang (gasping/Holding)
4. Kelompok Penarik (retaraktor)
Kelompok yang lain: alat penghisap, jenis-jenis penduga, jenis
kerokan, bougel, kateter logam.
1). Kelompok Tajam
Dirancang untuk incisi jaringan dan diseksi tulang. Jenis kelompok ini
diantaranya adalah: gunting, pisau bedah, bone cauter, pahat, gergaji,
kuret, dermatom, dll.
Pisau Bedah :
Merupakan instrumen terbaik untuk memotong. Mata pisau yang tajam
memungkinkan untuk memisahkan jaringan dengan trauma yang minimal.
Bentuk dan ukuran mata pisau dan tangkainya :
- Ukuran besar (20, 21, 22, 23, 24)
- Ukuran kecil ( 10, 11, 12, 15)
Gunting
Ada 3 macam gunting, yaitu :
 Gunting Bedah/diseksi
Sifat gunting ini adalah lebih ringan, terbuat dari baja yang lebih baik
(Mayo, Metzenbound) (steril)
 Gunting Benang
Bentuknya lurus dengan ujung tumpul, digunakan untuk mengunting
benang dan kassa, softratule pada saat operasi (steril)
 Gunting Verband
Gunting yang digunakan untuk mengunting perban ataupun hipafik.
Gunting ini tidak steril.
2). Kelompok Penjepit
Digunakan untuk menjepit pembuluh darah, pemegang dan penarik.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah klem hemostatik, klem
babcoch, klem elis, towel clip.
3). Kelompok Pemegang
Digunakan untuk memgang jaringan, diseksi tulang, retraksi atau
pemegang jaringan saat menjahit. Kelompok ini meliputi : pinset,
pemegang kassa, pemegang jarum (nail foder).
4). Kelompok Penarik
Digunakan untuk menarik tepi luka agar lapangan operasi menjadi
lebih luas dan memadai tetapi kerusakan jaringan sangat minim..
Meliputi :
- Retraktor pemegang : rake retraktor, plain retraktor
- Retraktor otomatis : retraktor balfour, retraktor finochieto.
F. TEKNIK MENATA INSTRUMEN KAMAR BEDAH
 Prinsip-prinsip penataan intrumen steril :
1. Diurutkan sesuai dengan fungsi instrumen selama pembedahan
2. Ditata dalam dua baris untuk mempermudah pengambilan
3. Instrumen yang jarang penggunaannya bisa diletakkan terpisah
supaya meja mayo tidak terkesan penuh, yang penting kita
menggingat tempatnya.
4. Jangan sekali-kali meletakkan jarum diatas kassa.
5. Jumlah intrumen yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan
6. Siapkan segala instrumen yang kira-kira diperlukan di bawah meja
instrumen yang belum dibuka sehingga mempermudah sirkulasi
nurse.
 Prinsip Penataan instrumen non steril :
Penempatan alat-alat ini pada prinsipnya tidak
mengganggu kerja operator, asisten dan perawat
intrumen serta tidak mengganggu mobilisasi tim
bedah lainnya (seperti : dokter anastesi dan
perawat anastesi).
Contoh penataan set standar di meja mayo:
11 10 9 8 7 12
6 5 4 3 2 1

Keterangan :
1. Scapel + mess : 1/1
2. Pinset anatomis/sirurgis : 2/2
3. Gunting benang/ Jaringan : 2/2
4. Klem pean kecil/sedang/besar + klem ovarium : 6/2/2 + 2
5. Kocher : 4
6. Hak sedang/besar : 4 /2
7. Klem usus/elis : 2
8. Duk Klem : 6
9. Nail Foder : 2
10. Jarum benang : Chromik O: fasia, Plain 2/0: sub cutis,
Silk/ethilon 3/0: kulit
11. Tumor Klem : 2
12. Kassa : 4 Meter
 INDIKASI
Indikasi dilakukannya penataan instrumen adalah untuk :
1. Memperlancar kegiatan operasi dan diagnostik
2. Menjaga sterilitas alat-alat operasi dan alat-alat diagnostik
3. Menjaga keselamatan klien dari bahaya injury maupun kontaminasi
kuman
4. Menjaga keutuhan alat agar tidak cepat rusak

 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Penataan instrumen dilakukuan oleh srub nurse sebelum dan setelah
prosedur srubbing, gowning dan gloving.
2. Penataan sebelum prosedur srubbing, gowning dan gloving meliputi
penataan alat-alat operasi non steril dan membuka penutup meja alat
operasi steril dan membuka lapisan pertama dari bungkus bak set
instrumen steril.
SESI TANYA
JAWAB !!!

Anda mungkin juga menyukai