Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

URAIAN JABATAN

A. JENIS TENAGA
1. TIM BEDAH, terdiri dari:
a. Ahli Bedah
b. Asisten Ahli Bedah
c. Perawat Instrumen (Scrub Nurse)
d. Perawaat Sirkuler (Circulating Nurse)
e. Ahli/Perawat Anestesi
2. STAF PERAWAT KAMAR OPERASI, terdiri dari:
a. Perawat Kepala Kamar Operasi
b. Perawat Pelaksana
3. TENAGA LAIN, terdiri dari:
a. Pekerja Kesehatan
b. Penunjang Medis
B. FAKTOR PENTING PADA PERAWAT KAMAR BEDAH
Pada prakteknya, peran perawat periopertif dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Lamanya Pengalaman
Lamanya pengalaman bertugas di kamar operasi, terutama pada kamar pembedahan
khusus, seperti sebagai perawat instrumen di kamar bedah syaraf, onkologi, ginekologi,
dll akan memberikan dampak yang besar dalam menentukan hasil pembedahan.
2. Kekuatan dan Ketahanan Fisik
Beberapa jenis pembedahan seperti bedah syaraf, thoraks, kardiovaskuler, atau spina
memerlukan waktu operasi yang panjang. Pada kondisi tersebut perawat instrumen harus
berdiri dalam waktu lama dan dibutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Oleh karena
itu, agar mengikuti jalannya pembedahan secara optimal dibutuhkan kekuatan dan
ketahanan fisik yang baik/prima.
3. Keterampilan
Keterampilan terdiri atas keterampilan psikomotor, manual, dan interpersonal yang kuat.
Agar dapat mengikuti setiap jenis pembedahan yang berbeda-beda, perawat instrumen
diharapkan mampu untuk mengintegrasikan antara keterampilan yang dimiliki dengan
keinginan dari operator bedah pada setiap tindakan yang dilakukan dokter bedah dan
asisten bedah. Hal ini akan memberikan tantangan tersendiri pada perawat untuk
mengembangkan keterampilan psikomotor mereka agar bisa mengikuti jalannya
pembedahan.
4. Sikap Profesional
Pada kondisi pembedahan dengan tingkat kerumitan yang tinggi, timbul kemungkinan
perawat melakukan kesalahan saat menjalankan perannya. Perawat harus bersikap
profesional, & mau menerima teguran. Kesalahan yang dilakukan oleh salah satu peran
akan berdampak pada keseluruhan proses & hasil pembedahan.
5. Pengetahuan
Yaitu pengetahuan tentang prosedur tetap yang digunakan institusi. Perawat
menyesuaikan peran yang akan dijalankan dengan kebijakan dimana perawat tsb bekerja.
Pengetahuan yang optimal tentang prosedur tetap yang berlaku akan memberikan arah
pada peran yang dilaksanakan.
C. URAIAN TUGAS
1. PERAWAT ADMINISTRASI
Perawat admininistrasi dipegang oleh Perawat Kepala Kamar Operasi. Secara fungsional
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perawatan, melalui Kepala Seksi Keperawatan.
Secara operasional bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi Kamar Operasi.
Perawat administrasi berperan dalam pengaturan manajemen penunjang pelaksanaan
pembedahan. Biasanya terdiri dari perencanaan dan pengaturan staf, kolaborasi
penjadwalan pasien bedah, perencanaan manajemen material, & manajemen kinerja.
Uraian tugas :
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1)
- Menerima input kegiatan pembedahan dari ruang rawat/poliklinik/dokter.
- Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah, dan
kemampuan kamar operasi.
- Menentukan macam & jumlah alat yang dipergunakan serta kegunaannya dalam
pelayanan pembedahan.
- Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
tenaga keperawatan
- Menyusun program pengembangan staf
- Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di kamar operasi
- Menyusun program alat & obat sesuai kebutuhan
- Berperan aktif menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi (termasuk menyusun
pedoman penggunaan alat)
2) Melaksanakan fungsi penggerakan & perencanaan (P2)
- Memantau seluruh staf dalam penerapan & pelaksanaan peraturan/etika yang
berlaku di kamar operasi
- Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan tim & kemampun
tenaga kamar operasi
- Membuat jadwal kegiatan & memantau pelaksanaan tugas yang diberikan
- Mengatur pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien
- Menciptakan suasan kerja yang harmonis
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
- Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
- Mengawasi penggunaan alat & bahan agar digunakan secara tepat guna & hasil
guna
- Mempertahankan kelengkapan bahan & alat
- Mengatur dan mengawasi alat agar tetap diinventarisasi secara periodic
- Mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan perkembangan tindakan yang
ada & mengadakan peninjauan kembali tentang rencana pelayanan tindakan
pembedahan, kebutuhan pelayanan pembedahan, masalah yang timbul, & fungsi
kegiatan pegawai di kamar operasi
- Secara kontinyu menganalisa kegiatan tata laksana kamar operasi yang
berhubungan dengan penggunaan alat/bahan secara efektif & efisien
2. PERAWAT INSTRUMEN (SCRUB NURSE)
Perawat Instrumen adalah seorang perawat profesional yang diberi wewenang &
ditugaskan dalam pengelolaan paket alat pembedahan, selama tindakan pembedahan
berlangsung.
Secara administratif dalam kegiatan keperawatan bertanggungjawab kepada Perawat
Kepala Kamar Operasi, & secara operasional/tindakan bertanggungjawab kepada ahli
bedah dalam hal manajemen instrumen operasi pada setiap jenis pembedahan.
Uraian Tugas:
1) Sebelum Pembedahan (Pre Operasi)
- Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum
pembedahan untuk memberikan penjelasan/memperkenalkan tim bedah.
- Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai, meliputi: kebersihan
ruang operasi & peralatan, meja mayo/instrumen, meja operasi lengkap, lampu
operasi, mesin anestesi lengkap, suction pump, & gas medis.
- Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan.
- Menyiapkan cairan antiseptik/desinfektan & bahan-bahan sesuai keperluan
pembedahan
2) Saat Pembedahan (Intra Operasi)
- Memperingati “tim bedah steril” jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic
- Membantu mengenakan jas steril & sarung tangan untuk ahli bedah & asisten
- Menata instrumen steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur pembedahan
- Memberikan bahan desinfeksi kulit daerah yang akan dilakukan insisi
- Memberikan laken steril untuk prosedur draping.
- Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur & kebutuhan
tindakan pembedahan secara tepat & benar
- Memberikan duk steril kepada operator & mengambil kain kassa yang telah
digunakan dengan memakai alat
- Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan dalam keadaan siap pakai
- Mempertahankan instrumen selama pembedahan dalam keadaan tersusun secara
sistematis untuk memudahkan saat bekerja
- Membersihkan instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk
mempertahankan sterilitas alat dari meja mayo
- Menghitung kain kassa, jarum, & intrumen
- Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kassa, & jarum pada ahli
bedah sebelum operasi dimulai & sebelum luka ditutup lapis demi lapis
- Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
- Membersihkan kulit sekitar luka setelah dijahit & menutup luka dengan kain
kassa steril
- Penyiapan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi jika ada
3) Setelah Pembedahan (Post Operasi)
- Memfiksasi drain & kateter (jika terpasang)
- Membersihkan & memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang terpasan
elektroda
- Mengganti alat tenun, baju pasien & penutup serta memindahkan pasien dari meja
operasi ke kereta dorong
- Memeriksa & menghitung semua instrumen sebelum dikeluarkan dari kamar
operasi.
- Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap
- Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara: pembersihan awal, merendam
dengan cairan desinfektan yang mengandung diterjen, menyikat sela-sela engsel
instrumen, membilas dengan air mengalir, & mengeringkan
- Membungkus instrumen sesuai jenis macam, bahan, kegunaan, & ukuran.
Memasang indikator autoclave & membuat label nama set pada setiap bungkusan
instrumen & selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang berlaku.
- Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan agar siap pakai.
3. PERAWAT SIRKULASI (CIRCULATING NURSE)
Perawat sirkulasi merupakan tenaga perawat profesional yang diberi wewenang &
tanggung jawab membantu kelancaran pelaksanaan tindakan pembedahan. Perawat
sirkulasi dikenal juga dengan sebutan perawat unloop, bertanggung jawab menjamin
terpenuhinya perlengkapan yang dibutuhkan oleh perawat instrumen & mengobservasi
pasien tanpa menimbulkan kontaminasi terhadap area steril. Perawat sirkulasi juga
merupakan penghubung antara area steril dan bagian ruang operasi lainnya. Secara
administrasi & operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kamar Operasi & kepada
Ahli Bedah.

Uraian Tugas:
1) Sebelum Pembedahan
- Menerima pasien yang akan dibedah
- Memeriksa dengan menggunakan formulir check list meliputi :
o kelengkapan dokumen medis (izin operasi, hasil pemeriksaan lab terakhir,
hasil rontgen, hasil pemeriksaan ahli bedah/anestesi pra anestesi, hasil
konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan),
o kelengkapan obat-obatan, cairan, alat kesehataN.
o persediaan darah (bila perlu)
- Memeriksa persiapan fisik
- Melakukan serah terima pasien & perlengkapan operasi sesuai dengan isian check
list dengan perawat ruang rawat
- Memberikan penjelasan ulang kepada pasien sebatas kewenangan tentang:
o Tindakan pembedahan yang akan dilakukan
o Tim bedah yang akan menolong
o Fasilitas yang ada di dalam kamar bedah
o Tahap-tahap anestesi
2) Saat Pembedahan
- Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan & bekerjasama dengan petugas
anestesi
- Membuka set steril dengan memperhatikan teknik aseptic
- Mengingatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan penerapan
tekhnik aseptic
- Mengikat tali jas steril tim bedah
- Membantu mengukur & mencatat kehilangan darah & cairan dengan cara
mengetahui jumlah produksi urine, jumlah perdarahan, jumlah cairan yang hilang.
o Cara menghitung perdarahan:
 Berat kassa kering harus diketahui sebelum dipakai
 Timbang kain kassa basah
 Selisih berat kain kassa basah dengan kain kassa kering adalah jumlah dari
perdarahan
o Cara menghitung pengeluaran jumlah cairan:
 Jumlah cairan dalam botol suction yang berasal dari pasien diukur dengan
membaca skala angka-angka dalam botol suction
o Cara mengetahui jumlah produksi urine:
 Jumlah produksi urine di dalam bag diukur & dicatat setiap jam atau
secara periodik (Normal 0,5 - 1 cc/kg BB/jam)
- Mencatat jumlah cairan yang hilang dengan cara menjumlahkan perdarahan yang
berasal dari kassa, suction, & urine dikurangi oleh pemakaian cairan untuk
pencucian luka selama pembedahan
- Melaporkan hasil pemantauan & pencatatan kepada ahli anestesi
- Menghubungi petugas penunjang medis (lab/radiologi) bila perlu selama
pembedahan
- Mengumpulkan & menyiapkan bahan pemeriksaan
- Mengitung & mencatat pemakaian kain kassa & BHP lain bekerjasama dengan
perawat instrument
- Mengukur & mencatat TTV
- Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat & memisahkannya
dari instrumen steril
- Memeriksa kelengkapan instrumen & kassa bersama perawat instrumen agar tidak
tertinggal di dalam tubuh pasien sebelum luka operasi ditutup
- Merawat bayi untuk kasus sectio caesaria apabila tidak ada petugas perawat
perinatologi
3) Setelah Pembedahan
- Membersihkan & merapikan pasien yang telah selesai dilakukan pembedahan
- Memindahkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong yang telah disediakan
- Mengukur & mencatat TTV
- Mengukur tingkat kesadaran pasien dengan cara memanggil nama, memberikan
stimulus, memeriksa reaksi pupil
- Meneliti, menghitung & mencatat obat-obatan serta cairan yang diberikan kepada
pasien
- Memeriksa kelengkapan dokumen medik: laporan pembedahan, laporan anestesi,
pengisian blangko Patologi Anatomi (PA) jika ada
- Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan
- Melakukan serah terima dengan perawat/petugas RR (Recovery Room):
kelengkapan dokumen medik, instruksi post op, keadaan umum pasien, obat-
obatan/resep baru.
- Membantu perawat instrumen, membersihkan & menyusun instrumen yang telah
digunakan untuk disterilkan kembali
- Membersihkan slang & botol suction dari sisa jaringan serta cairan pasca operasi
kemudian disterilkan kembali
- Membantu membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahan selesai.
4. PERAWAT ANESTESI
Adalah perawat dengan pendidikan perawat khusus anestesi yang diberi wewenang &
tanggung jawab dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan pembiusan di
kamar operasi.
Peran utama perawat anestesi pada tahap pra operatif adalah memastikan identitas pasien
yang akan dibius & melakukan medikasi pra anestesi. Pada tahap intra operatif
bertanggungjawab terhadap manajemen pasien, instrumen & obat bius, serta membantu
dokter anestesi dalam proses pembiusan sampai pasien sadar penuh setelah operasi.
Secara administratif dalam kegiatan keperawatan bertanggung jawab kepada perawat
Kepala Kamar Operasi & secara operasional bertanggungjawab kepada ahli
anestesi/bedah.
Uraian Tugas:
1) Sebelum Pembedahan
- Melakukan kunjungan pra anestesi untuk menilai status fisik pasien sebatas
tanggung jawabnya
- Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi
- Menyiapkan alat, mesin anestesi, & kelengkapan formulir anestesi serta menilai
kembali fungsi & keadaannya.
- Menilai kembali fungsi & keadaan alat monitoring
- Menyiapkan kelengkapan meja operasi: pengikat meja operasi, standar tangan,
kunci meja operasi, standar penutup kepala (boog), standar infus
- Menyiapkan botol suction
- Mengatur posisi meja sesuai tindakan operasi
- Memasang infus/transfusi darah bila perlu
- Memberikan premedikasi sesuai program dokter anestesi
- Mengukur TTV & menilai kembali kondisi fisik pasien
- Memindahkan pasien ke meja operasi & memasang sabuk pengaman
- Menyiapkan obat-obatan bius & membantu ahli anestesi dalam proses pembiusan
2) Saat Pambedahan
- Membebaskan jalan nafas dengan cara mempertahankan posisi ETT (Endo
Tracheal Tube)
- Memantau pemenuhan O2, memantau keseimbangan O2 & CO2 dengan cara
memantau flowmeter pada mesin enestesi
- Mempertahankan keseimbangan cairan
- Mengukur TTV
- Memberikan obat-obatan sesuai program pengobatan
- Melaporkan hasil pemantauan kepada ahli anestesi/bedah
- Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh
- Menilai hilangnya efek obat anestesi pada pasien
- Melakukan resusitasi pada kasus henti jantung
3) Setelah Pembedahan
- Mempertahankan jalan nafas pasien
- Memantau TTV untuk mengetahui sirkulasi pernafasan & keseimbangan cairan
- Menilai respon pasien terhadap efek obat anestesi
- Memindahkan pasien ke RR/ruang rawat bila kondisi pasien sudah stabil atas izin
ahli anestesi
- Melengkapi catatan perkembengan pasien sebelum, selama, & sesudah pembiusan
- Merapikan & mengembalikan alat anestesi ke tempat semula agar siap pakai.

5. PERAWAT RUANG PEMULIHAN


Perawat ruang pemulihan adalah perawat anestesi yang menjaga kondisi pasien sampai
sadar penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang rawat inap.
Tanggung jawab perawat ruang pemulihan sangat banyak karena kondisi pasien dapat
memburuk dengan cepat pada fase ini. Perawat yang bekerja pada di ruangan ini harus
siap dan mampu mengatasi setiap keadaan darurat. Walaupun pasien di ruang pemulihan
merupakan tanggung jawab ahli anestesi, tapi ahli anestesi mengandalkan keahlian
perawat untuk memantau & merawat pasien sampai benar-benar sadar dan mampu
dipindahkan ke ruang rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai