Anda di halaman 1dari 3

TERAPI KOMPLEMENTER KEPERAWATAN

Terapi Magnet

Dosen:

Ns. Nuridah, S.Kep., M.Kep

OLEH

DEFI HARIYATI

182431990

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLKOMA III

FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA


Terapi magnet ada 2 jenis yaitu:

Magnet tetap, yaitu magnet yang sifat kemagnetannya sukar hilang,

Magnet tidak tetap. adalah magnet yg sifatnya tidak tetap atau sementara

Patokanisme dalam tubuh, di dalam tubuh manusia terdapat sel sel darah yang mengandung
zat besi dan neodyimum magnet yg dapat digunakan dalam terapi biomagnetik yg jufa
mengandung zat besi.

Dan medan magnet dapat menyembuhkan penyajkit mksalnya monopause untuk terapi
magnet monopause menggunakan terapi magnetik untuk menyeimbangkan sistem saraf
otonom yg mengurangi gejala monopause menggunakan magnetik untuk meneyeimbangkan s
sistem saraf otonom, yang mengurangi gejala monopause. Sistem saraf otomom adalah
bagian dari sistem saraf yang mengontrol sistem tubuh yg tidak di operasikan secara sadar,
seperti bernapas dan berkeringat. Efek samping dari penggunaan terapi magnet menimbulkan
dampak seperti merasa hangat, panas, gatal, sakit kepala, buang air besar, maupun buang air
kecil, atau merasa tidak enak badan.

Cara kerja terapi magnet yaitu membantu meningkatkan aliran darah yaitu di area tempat
perangkat tersebut.pada alitan darah meningkat nisa dikatakan membantu menyembuhkan
jaringan lebih cepat. Dan terapi ini tidak dogunakan untuk penderita alergi terhadap
perhiasan.

Terapi magnet untuk penderita kanker saat ini belum ada penelitian yg membuktikan bawa
terapui magnet dapat menyembuhkanb kanker, karena belum ada penelitian yang mendukung
mafaat kesehatan magnet.

Anda mungkin juga menyukai