Anda di halaman 1dari 12

Telaah Jurnal

“terapi magnet”
Oleh
Kelompok 8
1. Identitas Jurnal
Judul : Magnet Therapy : What’s the Attraction ?
Penulis : Rebecca Ratterman, RN, MSN; Janet Secrest, RN,
PhD; Barbara Norwood, RN, EdD; dan Anne P. Ch’ien, RN, MSN,
FNP.
Asal Jurnal: Journal of the American Academy of Nurse
Practitioners, Volume 14
Tahun Terbit: 08 Agustus 2000
Jumlah Halaman: 7 Halaman
Sumber Jurnal: Evidence-Based Practice
http://search.proquest.com/docview/212876999/fullt
extPDF/24DDAEF70BE949C2PQ/4?accountid=50268
2. Latar belakang

Tren yang sedang berkembang dalam perawatan


kesehatan adalah penggunaan terapi alternatif.
Dewasa ini, klaim terapi magnet sangat bervariasi
dari mempercepat waktu penyembuhan luka,
untuk mendorong pertumbuhan bayi prematur
(szor & top, 1998; Cody & Moran, 1999). Magnet
telah digunakan untuk meredakan stres, infeksi
tempur, mencegah kejang, dan mempercepat
waktu penyembuhan patah tulang dan pasca luka
bedah (Lawrence, Plowden, & Rosch, 1998; terapi
medan magnet, 2000).
3. Tujuan Jurnal
Untuk meninjau keilmuan saat
ini mengenai terapi magnet
yang berhubungan dengan
manajemen nyeri dan melihat
terapi magnet ini dari
perspektif keperawatan.

4. Manfaat Jurnal
Untuk mengetahui manfaat dari
terapi magnet, mengetahui dasar
teori dan ilmiah dari terapi
magnet dan penerapannya dalam
praktik keperawatan.
5. PEMBAHASAN JURNAL
Terapi alternatif mulai marak digunakan dalam kurun
beberapa tahun belakangan salah satunya adalah terapi
magnet. Menurut Austin (1998) menemukan bahwa alasan
banyaknya konsumen beralih ke terapi alternativ adalah
karena banyak konsumen merasa kurang puas dengan
terapi konvensional yang biasa di gunakan, dan terapi
alternatif lebih sesuai dengan nilai – nilai, kebudayaan,
kepercayaan, yang mereka anut.
Pada artikel ini difokuskan pada manajemen nyeri melalui
terapi magnet. Karena banyak sekali klaim tentang
keefektivan terapi magnet tetapi sedikit sekali di temukan
jurnal ilmiah yang membahas kefektivan terapi magnet.
Magnet
Medan magnet terdiri dari bidang energi yang dihasilkan oleh
medan mahnet permanen dan diciptakan oleh gerakan elektron
dalam atom magnet, seperti besi atau nikel. Elektron yang
berputar di dalam atom menciptakan arah positif dan negatif.
Dan setiap magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan
selatan dimana kutub ini diperkirakan memiliki efek yang
berbeda pada tubuh manusia, magnet yang memiliki dua kutub
di sebut magnet bipolar. Kutub utara dianggap energi magnet
negatif dan diyakini berfungsi untuk menormalkan dan
menenangkan fungsi tubuh. Beberapa manfaat yang diyakini
dari kutub utara magnet adalah untuk mengurangi retensi
cairan, meningkatkan oksigen seluler, mengurangi peradangan
dan menormalkan keseimbangan asam basa tubuh.
Kutub selatan terdiri dari energi magnetik positif dann diyakini
dapat meningkatkan stimulasi menjadi overstimulasi. Pengaruh
dari energi positif magnet bersifat kebalikan dari energi negatif.
Energi positif dapat menyebabkan penigkatan edema
intraseluler, penurunan oksigen, meningkatkan peradangan dan
menyebabkan tingkat keasaman pH
Tidak semua magnet dapat digunakan untuk terapi magnet
hanya magnet yang memiliki skala kekuatan sebesar 300 – 5000
gauss lah yang digunakan.
Ada beberapa kontraindikasi dari terapi magnet seperti wanita
hamil karena penggunaan terapi ini akan memiliki efek yang
tidak diketahui pada janin. Lalu pasien dengan alat pacu
jantung, defribrilator atau pompa insulin karena alat ini
merupakan perangkat magnetis dan dapat mengganggu
fungsinya.
Beberapa efek samping terapi magnet seperti pusing apabila magnet
diletakan di dekat arteri karotis, iritasi kulit di daerah magnet melekat dan
sensasi panas.
Dari beberapa teori yang dipaparkan, banyak teori yang saling bertentangan
tentang terapi magnet ini seperti menurut Whittaker dan Adderley (1998)
yang menulis bahwa Robert Holcomb, asisten profesor neurologi di
Vanderbilt University, melaporkan bahwa medan magnet menyebabkan
pergeseran posisi kromosom dalam sel menyebabkan nyeri akut dan kronis,
akan tetapi sumber utama pernyataan dari Holcomb tidak ditemukan dalam
literatur ilmiah. Bersebrangan dengan teori yang dikemukakan oleh Robert
menurut Valbona (1997) menyatakan berdasarkan hasil penelitiannya
bahwa terapi magnet dapat menurunkan skala nyeri. Ada banyak
ketidakpastian yang menyertai penggunaan terapi magnet, seperti polaritas,
arah, durasi, dan kekuatan untuk digunakan. Penelitian terbatas pada terapi
magnet yang saling bertentangan dan tidak meyakinkan.
6. Kelebihan Jurnal

1. Jurnal ini memeberikan informasi tentang


terapi magnet.
2. Memberitahukan kepada pembaca
tentang keefektivan terapi magnet.
3. Memberitahukan tentang dampak atau
efek dari terapi magnet.
4. Dengan adanya jurnal ini pembaca
mengetahui cara kerja dari terapi
magnet.
7. Kekurangan Jurnal

1. Pada jurnal ini peneliti tidak melakukan penelitian langsung sehingga


tidak terlalu menguasai tentang objek penelitian.
2. Peneliti hanya mengumpulkan dari beberapa hasil penelitian terdahulu,
dimana objek materi pembahasan yang di teliti terlalu banyak dengan
sampel yang berbeda pula dengan hasil yang berbeda sehingga
memunculkan kerancuan akan kefektivan terapi magnet.
3. Dari setiap penelitian rata – rata peneliti hanya menggunakan sampel
ukuran kecil sehingga hasil penelitian kurang kuat.
4. Dalam kesimpulan penelitian, penulis tidak menjabarkan setiap faktor –
faktor yang menyebabkan perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya.
5. Dalam penelitian terapi magnet banyak teori dan hasil penelitian yang
saling bertentangan sehingga tidak ada kesimpulan yang pasti tentang
dampak terapi magnet.
KESIMPULAN

Terapi magnet adalah salah satu terapi alternative yang sedang popular.
Namun, bukti-bukti ilmiah untuk mendukung keberhasilan terapi magnet
ini masih kurang. Pada saat ini terapi magnet di klaim memiliki banyak
manfaat salah satunya adalah untuk mempercepat pertumbuhan luka,
meredakan stres, mengurangi infeksi bahkan mempercepat waktu
penyembuhan luka pasak operasi.
Manfaat jurnal ini bagi bidang keperawatan adalah membantu tenaga
keperawatan untuk berpartisipasi dalam terapi komplementer salah
satunya yaitu terapi magnet. Peran yang dijalankan sesuai dengan peran-
peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat dan
keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi
komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan
yang berkembang diawali dari terapi alternatif atau tradisional.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai