Anda di halaman 1dari 7

PATHWAY THALASEMIA

Penyebab primer: Penyebab sekunder:

- Sintetis Hb A << - Defisiensi asam folat


- Eritropoisis tidak efektif - Hemodelusi
- Destruksi eritrosit - Destruksi eritrosit oleh s.
intramedular retikuloendotelial

Mutasi DNA

Produksi rantai alfa dan beta Hb berkurang

Kelainan pada eritrosit

Pengikatan O2 berkurang

Kompensator pada rantai α

Rantai β produksi terus menerus

Hb defectif

Ketidakseimbangan polipeptida

Eritrosit tidak stabil MK: Resiko Infeksi

Hemolisis Anemia Transfusi


berat darah berulang
Suplay O2 <<
Hemosiderosis

Ketidakseimbanga
Suplay O2 ke jaringan perifer << Penumpukan
MK:
n suplay O2 dan Besi
Ketidakefektifa
kebutuhan n perfusi
jaringan perifer
Hipoksia
Dyspneu Endokrin Jantung Hepar Limpa Kulit menjadi kelabu

Penggunaan otot
Tumbang Gagal Hepatomegali Splenomegali
bantu napas
terganggu Jantung
MK: kerusakan integritas kul
Kelelahan
MK MK: MK:
: Resik Nyer
MK: Keterlambatan o i
Intoleransi pertumbuhan cidera akut
aktivitas dan
Malas makan

Intake
nutrisi <<

MK
:
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN THALASEMIA:

1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (hepatomegali, splenomegali).


2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi makanan.
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan komponen seluler yang diperlukan
untuk transport oksigen ke sel.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
5. Kerusakan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi kulit.
6. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d gangguan system endokrin.
7. Resiko infeksi b.d tindakan transfuse darah berulang.
8. Resiko cidera
INTERVENSI

Diagnosa keperawatan NOC NIC Rasional


Nyeri akut berhubungan dengan Control nyeri. Manajemen nyeri Dengan melakukan menejemen
agens cedera biologis Setelah dilakukan tindakan Definisi: Meringankan atau mengurangi nyeri pada pasien, diharapkan
(hepatomegali, splenomegali) keperawatan 2x24 jam pasien nyeri sampai pada tingkat kenyamanan pasien dapat menjadi nyaman
dapat mengontrol nyeri, dengan yang dapat diterima pasien. dan tidak mengalami gangguan
indicator : yang lainnya.
1. Menunjukkan waktu mulai Tindakan keperawaratan :
terjadinya nyeri (4) 1. Mengkaji secara komprehensif lokasi, 1. Untuk menentukan
2. Menggambarkan factor karakteristik, durasi, frekwensi, implementasi kepada pasien
penyebab nyeri (4) kualitas, intensitas nyeri 2. Mengevaluasi tingkat nyeri
3. Menggunakan catatan 2. Mengobservasi isyarat non verbal yang dirasakan oleh pasien
untuk memonitor gejala terhadap ketidaknyamanan, terutama
nyeri setiap waktu (4) jika tidak dapat berkomunikasi secara 3. Untuk mengetahui keluhan
4. Menggunakan analgesic efektif pasien atau respon pasien
sebgai rekomendasi (4) 3. Menggunakan strategi komunikasi terhadap nyeri tersebut
5. Melaporkan perubahan terapeutik untuk mengetahui
tanda nyeri kepada perawat pengalaman nyeri dan menyampaikan 4. Agar dapat melakukan
(4) penerimaan pasien terhadap respon tindakan sedini mungkin
6. Melaporkan cara nyeri untuk mengatasi efek nyeri
mengontrol nyeri 4. Menentukan efek nyeri terhadap yang mempengaruhi kualitas
kualitas hidup misalnya tidur, nafsu hidup
makan, aktivitas, kognisi, mood, 5. Dengan lingkungan yang
hubungan, pekerjaan dan tanggung nyaman dapat
jawab meminimalisir nyeri yang
dirasakan pasien
5. Mengontrol lingkungan terhadap 6. Memandirikan pasien untuk
ketidak nyaman pasien (misal suhu meminimalisirkan dengan
ruangan, cahaya dan keramaian tekhnik relaksasi
ruangan)
6. Mengajarkan tentang
nonfarmakologis metode manajemen
nyeri (relaksasi)
Ketidakseimbangan Nutrisi Status Nutrisi Manajemen nutrisi Dengan memberikan nutrisi
kurang dari kebutuhan b/d Setelah dilakukan tindakan Definisi: bantuan atau pemberian asupan yang sesuai kebutuhan pasien,
ketidakmampuan mengabsorbsi keperawatan 2x24 jam status diet makanan dan cairan yang seimbang. diharapkan status nutrisi pasien
makanan nutrisi pasien dapat teratasi dapat terpenuhi.
dengan indicator: Tindakan Keperawatan:
1. Masukkan nutrient(4) 1. Menanyakan jika pasien mempunyai 1. Menghindari pemberian
2. Intake makanan(4) alergi makanan makanan yang dapat
3. Intake cairan (4) menyebabkan alergi pasien
4. Energy (4) sehingga tidak menambah
5. Berat badan(4) masalah pada pasien
6. Hematokrit(4) 2. Memastikan pilihan makanan yang 2. Menyesuaikan diet yang
7. Hidrasi(4) tepat untuk pasien tepat bagi pasien
3. Menganjurkan intake kalori 3. Menambah energy dan
berdasarkan kebutuhan tubuh meminimalkan kelemahan
4. Memberikan makanan ringan (misal 4. Energy tetap adekuat karena
buah-buahan segar, juice, dan pemenuhan energy dari
minuman secara bertahap) snack yang sedikit tapi
sering
5. Mengajarkan pasien bagaimana 5. Memandirikan pasien dalam
memilih makanan memilih makanan untuk
memulihkan keadaan nutrisi
6. Menjaga kebutuhan makanan klien 6. Kebutuhan nutrisi tetap
adekuat
7. Berat badan pasien pada interval yang 7. Dengan pemenuhan nutrisi
tepat yang adekuat diharapakan
berat badan klien mencapai
interval yang tepat
8. Menyediakan informasi yang sesuai 8. Memandirikan pasien dalam
berdasarkan kebutuhan nutrisi pasien menentukan makanannya
dan bagaimana cara dan memberkan
mendapatkannya pengetahuan kepada pasien
tentang kebutuhan nutrisinya
yang sesuai dengan
penyakitnya
Ketidakefektifan perfusi jaringan Perfusi jaringan : perifer Sirkulasi care. Untuk meningkatkan sirkulasi
perifer berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Definisi: peningkatan sirkulasi arteri dan O2 ke perifer.
penurunan komponen seluler keperawatan selama 2x24 jam vena.
yang diperlukan untuk transport perfusi jaringan perifer pasien
oksigen ke sel sudah dalam keadaan normal Tindakan Keperawatan:
dengan indicator : 1. Melakukan pemantauan sirkulasi 1. Memberikan informasi
1. Capillary refill fingers perifer secara komprehensif (nadi tentang derajat/ keadekuatan
(CRF) (4) perifer, edema, pengisian kapiler, perfusi jaringan dan
2. Capilaary refill toes (4) warna, dan suhu ekstremitas) membantu menentukan
3. Suhu kulit ekstremitas (4) kebutuhan intervensi.
4. TD dalam batas normal (4) 2. Kaji tingkat rasa tidak nyaman atau 2. Untuk menentukan
nyeri. intervensi yang tepat.
3. Pantau parestesia 3. Adanya parestesia
menunjukkan
ketidakefektifan sirkulasi
perifer.
4. Pantau kulit setiap hari dari adanya 4. Untuk mencegah terjadinya
perubahan integritas kulit. kerusakan integritas kulit.
5. Menghindarkan suhu yang ekstrem 5. Suhu yang ekstrem dapat
pada ekstremitas. menurunkan perfusi perifer.

Anda mungkin juga menyukai