Anda di halaman 1dari 5

1.Pengertian a.

Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif. Menurut Hukum Mandel b.Thalasemia adalah sekelompok penyakit atau keadaan herediter dimana produksi satu atau lebih dari satu jenis rantai polipeptida terganggu. c.Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh defesiensi produksi rantai atau () pada haemoglobin. (Suryadi, !!") d.Thalasemia merupakan penyakit anemia hemofilia dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari "!! hari). #adi Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah (eritrosit) sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari "!! hari), yang disebabkan oleh defesiensi produksi satu atau lebih dari satu jenis rantai dan , yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak-anaknya secara resesif. 2.Etiologi $aktor genetik yaitu perka%inan antara hetero&igot (carier) yang menghasilkan keturunan Thalasemia (homo&igot). 3.Fisiologi a.Sel darah merah Sel darah merah (eritrosit) memba%a hemoglobin ke dalam sirkulasi. Sel ini berbentuk lempengan bikonkaf dan dibentuk di sum-sum tulang. 'eukosit berada di dalam sirkulasi selama kurang lebih " ! hari. Hitung rata-rata normal sel darah merah adalah (,) juta *ml pada pria dan ),+ juta*ml pada %anita. Setiap sel darah merah manusia memiliki diameter sekitar ,,( m dan tebal m. -embentukan sel darah merah (eritro poresis) mengalami kendali umpan balik. -embentukan ini dihambat oleh meningkatnya kadar sel darah merah dalam sirkulasi yang berada di atas nilai normal dan dirangsang oleh keadaan anemia. -embentukan sel darah merah juga dirangsang oleh hipoksia. b.Haemoglobin Haemoglobin adalah pigmen merah yang memba%a oksigen dalam sel darah merah, suatu protein yang mempunyai berat molekul .).)(!. Sintesis haemoglobin dimulai dalam pro eritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit mungkin haemoglobin selama beberapa hari berikutnya. Tahap dasar kimia%i pembentukan haemoglobin. -ertama, suksinil /o0, yang dibentuk dalam siklus krebs berikatan dengan glisin untuk membentuk molekul pirol. /emudian, empat pirol bergabung untuk membentuk protopor firin 12 yang kemudian bergabung dengan besi untuk membentuk molekul heme. 0khirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang yang disebut globin, yang disintetis oleh ribosom, membentuk suatu sub unit hemoglobulin yang disebut rantai hemoglobin. Terdapat beberapa 3ariasi kecil pada rantai sub unit hemoglobin yang berbeda, bergantung pada susunan asam amino di bagian polipeptida. Tipe-tipe rantai itu disebut rantai alfa, rantai beta, rantai gamma, dan rantai delta. 4entuk hemoglobin yang paling umum pada orang

de%asam, yaitu hemoglobin 0, merupakan kombinasi dari dua rantai alfa dan dua rantai beta. 1. Suksinil-/o0 5 glisin 11.) pirol protoporfirin 16 111.protoporfirin 12 5 $e55 Heme 17.Heme 5 -olipeptida 8antai hemoglobin ( atau ) 7. rantai 5 rantai hemoglobin 0 c./atabolisme hemoglobin Hemoglobin yang dilepaskan dari sel se%aktu sel darah merah pecah, akan segera difagosit oleh sel-sel makrofag di hampir seluruh tubuh, terutama di hati (sel-sel kupffer), limpa dan sumsum tulang. Selama beberapa jam atau beberapa hari sesudahnya, makrofag akan melepaskan besi yang didapat dari hemoglobin, yang masuk kembali ke dalam darah dan diangkut oleh transferin menuju sumsum tulang untuk membentu sel darah merah baru, atau menuju hati dari jaringan lain untuk disimpan dalam bentuk faritin. 4agian porfirin dari molekul hemoglobin diubah oleh sel-sel makrofag menjadi bilirubin yang disekresikan hati ke dalam empedu. (9uyton : Hall, ";;,). 4.Patofisiologi -ada keadaan normal disintetis hemoglobin 0 (adult < 0") yang terdiri dari rantai alfa dan dua rantai beta. /adarnya mencapai lebih kurang ;( = dsari seluruh hemoglobin. Sisanya terdiri dari hemoglobin 0 yang mempunyai rantai alfa dari rantai delta sedangkan kadarnya tidak lebih dari = pada keadaan normal. Haemoglobin $ (foetal) setelah lahir $oetus senantiasa menurun dan pada usia . bulan mencapai kadar seperti orang de%asa, yaitu tidak lebih dari )=, pada keadaan normal. Hemoglobin $ terdiri dari rantai alfa dan rantai gamma. -ada thalasemia, satu atau lebih dari satu rantai globin kurang diproduksi sehingga terdapat kelebihan rantai globin karena tidak ada pasangan dalam proses pembentukan hemoglobin normal orang de%a%a (Hb0). /elebihan rantai globin yang tidak terpakai akan mengendap pada dinding eritrosit. /eadaan ini menyebabkan eritropoesis tidak efektif dan eritrosit memberikan gambaran anemia hipokrom, mikrositer. -ada Thalasemia beta produksi rantai beta terganggu, mengakibatkan kadar Hb menurun sedangkan produksi Hb0 dan atau Hb$ tidak terganggu karena tidak memerlukan rantai beta dan justru memproduksi lebih banyak dari pada keadaan normal, mungkin sebagai usaha kompensasi. >ritropoesis didalam susunan tulang sangat giat, dapat mencapai ( kali lipat dari nilai normal, dan juga serupa apabila ada eritropoesis ekstra medular hati dan limfa. ?estruksi eritrosit dan prekusornya dalam sumsum tulang adalah luas (eritropoesis tidak efektif) dan masa hidup eritrosit memendek dan hemolisis. (Soeparman, dkk, ";;.) 5.Gambaran klinis Secara klinis Thalasemia dapat dibagi dalam beberapa tingkatan sesuai beratnya gejala klinis < mayor, intermedia dan minor atau troit (pemba%a sifat). 4atas diantara tingkatan tersebut sering tidak jelas. a.Thalasemia mayor (Thalasemia homo&igot) 0nemia berat menjadi nyata pada umur @ A . bulan setelah lahir dan tidak dapat hidup tanpa ditransfusi. -embesaran hati dan limpa terjadi karena penghancuran sel darah merah berlebihan, haemopoesis ekstra modular dan kelebihan beban besi. 'impa yang membesar meningkatkan

kebutuhan darah dengan menambah penghancuran sel darah merah dan pemusatan (pooling) dan dengan menyebabkan pertambahan 3olume plasma. -erubahan pada tulang karena hiperakti3itas sumsum merah berupa deformitas dan fraktur spontan, terutama kasus yang tidak atau kurang mendapat transfusi darah. ?eformitas tulang, disamping mengakibatkan muka mongoloid, dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan tulang prontal dan &igomatin serta maksila. -ertumbuhan gigi biasanya buruk. 9ejala lain yang tampak ialah anak lemah, pucat, perkembanga fisik tidak sesuai umur, berat badan kurang, perut membuncit. #ika pasien tidak sering mendapat transfusi darah kulit menjadi kelabu serupa dengan besi akibat penimbunan besi dalam jaringan kulit. b.Thalasemia intermedia /eadaan klinisnya lebih baik dan gejala lebih ringan dari pada Thalasemia mayor, anemia sedang (hemoglobin , A "!,! g*dl) 9ejala deformitas tulang, hepatomegali dan splenomegali, eritropoesis ekstra medular dan gambaran kelebihan beban besi nampak pada masa de%asa. c.Thalasemia minor atau troit ( pemba%a sifat) Bmumnya tidak dijumpai gejala klinis yang khas, ditandai oleh anemia mikrositin, bentuk hetero&igot tetapi tanpa anemia atau anemia ringan. 6.Pemeriksaan diagnostik a.-emeriksaan laboratorium -ada hapusan darah topi di dapatkan gambaran hipokrom mikrositik, anisositosis, polklilositosis dan adanya sel target (fragmentasi dan banyak sel normoblas). /adar besi dalam serum (S1) meninggi dan daya ikat serum terhadap besi (14C) menjadi rendah dan dapat mencapai nol >lektroforesis hemoglobin memperlihatkan tingginya Hb$ lebih dari @!=, kadang ditemukan juga hemoglobin patologik. ?i 1ndonesia kira-kira )(= pasien Thalasemia juga mempunyai Hb> maupun HbS. /adar bilirubin dalam serum meningkat, S9DT dan S9-T dapat meningkat karena kerusakan parankim hati oleh hemosiderosis. -enyelidikan sintesis alfa*beta terhadap refikulosit sirkulasi memperlihatkan peningkatan nyata ratio alfa*beta yakni berkurangnya atau tidak adanya sintetis rantai beta. b.-emeriksaan radiologis 9ambaran radiologis tulang akan memperlihatkan medula yang labor, korteks tipis dan trabekula kasar. Tulang tengkorak memperlihatkan Ehair-on-endF yang disebabkan perluasan sumsum tulang ke dalam tulang korteks. 7.Penatalaksanaan a.Transfusi darah berupa sel darah merah (S?M) sampai kadar Hb "" g*dl. #umlah S?M yang diberikan sebaiknya "! A ! ml*kg 44. b.0sam folat teratur (misalnya ( mg perhari), jika diit buruk c.-emberian cheleting agents (desferal) secara teratur membentuk mengurangi hemosiderosis. Dbat diberikan secara intra3ena atau subkutan, dengan bantuan pompa kecil, g dengan setiap unit darah transfusi. d.7itamin C, !! mg setiap, meningkatan ekskresi besi dihasilkan oleh ?esferioksamin.. e.Splenektomi mungkin dibutuhkan untuk menurunkan kebutuhan darah. 1ni ditunda sampai pasien berumur di atas . tahun karena resiko infeksi. f.Terapi endokrin diberikan baik sebagai pengganti ataupun untuk merangsang hipofise jika pubertas terlambat.

g.-ada sedikit kasus transplantsi sumsum tulang telah dilaksanakan pada umur " atau tahun dari saudara kandung dengan Hl0 cocok (Hl0 A Matched Sibling). -ada saat ini keberhasilan hanya mencapai @!= kasus. (Soeparman, dkk ";;. dan Hoffbrand, ";;.) 8.Komplikasi 0kibat anemia yang berat dan lama, sering terjadi gagal jantung. Transfusi darah yang berulang-ulang dari proses hemolisis menyebabkan kadar besi dalam darah tinggi, sehingga tertimbun dalam berbagai jaringan tubuh seperti hepar, limpa, kulit, jantung dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan fungsi alat tersebut (hemokromotosis). 'impa yang besar mudah ruptur akibat trauma yang ringan, kematian terutama disebabkan oleh infeksi dan gagal jantung. .Prognosis Thalasemia homo&igot umumnya meninggal pada usia muda dan jarang mencapai usia dekade ke-@, %alaupun digunakan antibiotik untuk mencegah infeksi dan pemberian chaleting agents untuk mengurangi hemosiderosis (harganya pun mahal, pada umumnya tidak terjangkau oleh penduduk negara berkembang). Thalasemia tumor trait dan Thalasemia beta Hb> yang umumnya mempunyai prognosis baik dan dapat hidup seperti biasa. 1!.Pen"ega#an a.-encegahan primer < -enyuluhan sebelum perka%inan (marriage counselling) untuk mencegah perka%inan diantara pasien Thalasemia agar tidak mendapatkan keturunan yang homo&igot. -erka%inan antara hetaro&igot (carrier) menghasilkan keturunan < ( = Thalasemia (homo&igot), (! = carrier (hetero&igot) dan ( normal. b.-encegahan sekunder -encegahan kelahiran bagi homo&igot dari pasangan suami istri dengan Thalasemia hetero&igot salah satu jalan keluar adalah inseminasi buatan dengan sperma berasal dari donor yang bebas dan Thalasemia troit. /elahiran kasus homo&igot terhindari, tetapi (! = dari anak yang lahir adalah carrier, sedangkan (!= lainnya normal. ?iagnosis prenatal melalui pemeriksaan ?G0 cairan amnion merupakan suatu kemajuan dan digunakan untuk mendiagnosis kasus homo&igot intra-uterin sehingga dapat dipertimbangkan tindakan abortus pro3okotus (Soeparman dkk, ";;.).

TUGAS BIOLOGI PENYAKIT THALASEMIA

Disusun oleh:Gilang Titah R IXE/16 SMPN 4 SKA

Anda mungkin juga menyukai