Dorongan merintis usaha pada dasarnya sering kita rasakan sehari-hari. Tuntutan kehidupan
membuat kita berpikir keras bagaimana caranya untuk mencapai kesejahteraan hidup tanpa harus
membebani orang lain.
Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi
potensi utama menjadi wirausaha yang berhasil. Oleh sebab itu dikatakan entrepreneur are not
born-they develop. (Hisrich-Peters, 1995)
Pendidikan
Bagaimana perbandingan wanita wirausaha dan pria wirausaha di Indonesia, dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut. Penelitian dapat di fokuskan ke arah aspek-aspek besarnya usaha, sumber
permodalan, motivasinya, kekuatan, kelemahannya, pengaruhnya terhadap pembinaan keluarga,
inovasinya dan sebagainya.
Intrapreneurship
Suasana perusahaan yang lebih leluasa, ceria, bebas terkendali, membuka peluang bagi orang-orang
kreatif mengembangkan talenta, kemampuan daya pikir dan daya ciptanya. Mereka bisa
mengembangkan secara bertanggung jawab apa yang diinginkan yang dianggap baik yang mengarah
kepada hal-hal yang positif sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Jika kesempatan ini tidak
terbuka pada sebuah perusahaan maka bagi seseorang yang kreatif, mereka akan merasa terkekang,
akhirnya cenderung tidak produktif dan frustasi.
Seseorang wirausahawan haruslah seseorang yang mampu melihat ke depan. Melihat kedepan bukan
melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat, untuk menjadi
wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(BN. Marbun, 1993: 63)
Ciri-ciri Watak