Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
INTAN PERMATA SARI ZEGA
NIM: 3003233029
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
melimpahkan rahmat, dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif dalam
Pendidikan Islam” ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu upaya kami untuk mengeksplorasi
dan memahami peran dan pentingnya penelitian kuantitatif dalam konteks
pendidikan Islam. Pendidikan merupakan landasan terpenting bagi perkembangan
umat Islam, dan penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam mengenai permasalahan pendidikan Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak ruang untuk perbaikan. Oleh karena itu, kritik, saran dan pembaca sangat
kami hargai demi perbaikan yang berkesinambungan. Akhir kata, kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya para peneliti,
pendidik dan semua pihak yang peduli terhadap perkembangan pendidikan Islam.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ............................................................................................................ i
A. Kesimpulan.................................................................................... 31
B. Saran dan Kritik ............................................................................ 32
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan masyarakat dan
individu. Pendidikan Islam sebagai bagian dari agama Islam mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter, akhlak dan
pengetahuan umat Islam. Oleh karena itu, sangat penting dan penting untuk
memperhatikan kajian pendidikan Islam.
Metode penelitian adalah alat penting untuk memahami dan
mempromosikan pendidikan Islam. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan dalam penelitian pendidikan Islam adalah metode kuantitatif.
Metode ini memungkinkan peneliti mengumpulkan data terukur dan
memperoleh hasil yang dapat diuji secara statistik. Meskipun metode
kuantitatif mungkin kurang populer dibandingkan pendekatan kualitatif dalam
konteks pendidikan Islam, metode ini dapat memberikan wawasan yang
berharga.
Dalam konteks ini, latar belakang penelitian menekankan bahwa
penelitian kuantitatif dapat memberikan kontribusi penting terhadap
pemahaman berbagai aspek pendidikan Islam, seperti efektivitas metode
pengajaran, pengembangan karakter siswa, keberhasilan program pendidikan,
dan lain-lain. Penelitian kuantitatif juga dapat membantu pemangku
kepentingan mengambil keputusan berdasarkan data yang kuat.
Selain itu, karena pesatnya perkembangan teknologi dan semakin
mudahnya akses informasi, metode penelitian kuantitatif menjadi semakin
penting dalam konteks pendidikan Islam. Pemanfaatan teknologi dalam
proses pembelajaran, seperti e-learning, pembelajaran berbasis komputer, dan
penilaian berbasis data, memudahkan pengumpulan dan analisis data
kuantitatif.
Dalam konteks inilah penting untuk menjelaskan metode penelitian
kuantitatif dalam pendidikan Islam dan mencari tahu bagaimana metode
1
tersebut dapat diterapkan dengan baik dalam konteks ini. Artikel ini
membahas tentang prinsip dasar metode penelitian kuantitatif, alat yang
digunakan, dan contoh penelitian kuantitatif terkait pendidikan Islam.
Publikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
para peneliti, pendidik dan pengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan Islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud metode penelitian kuantitatif ?
2. Bagaimana rancangan penelitian kuantitatif ?
3. Bagaimana merumuskan masalah penelitian kuantitatif?
C. Tujuan penelitian
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas,
hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud metode penelitian kuantitatif
2. Mengetahui rancangan penelitian kuantitatif
3. Mengetahui cara merumuskan masalah penelitian kuantitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ini melibatkan penggunaan metode statistik untuk menggeneralisasi hasil
yang diperoleh dari suatu survei berupa sampel ke populasi yang lebih
besar."
2) John W. Creswell: “Metode penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang mengumpulkan data berupa angka-angka untuk menguji
hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian. Pendekatan ini sering kali
menggunakan survei, eksperimen, dan analisis statistik untuk
memperoleh wawasan terukur terhadap suatu fenomena.”
3) Charles R. Kothari : “Metode penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian yang mendeskripsikan atau menjelaskan fenomena dengan
cara mengumpulkan dan menganalisis data yang berupa angka-angka.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mencapai pemahaman yang
obyektif, terukur, dan dapat digeneralisasikan.”
4) Alan Bryman: “Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang
fokus pada pengumpulan data terukur, analisis statistik, dan pengujian
hipotesis. Metode ini mengutamakan aspek penelitian yang terukur.”
5) William M.K. Trochim: “Metode penelitian kuantitatif adalah
pendekatan yang menggunakan data numerik dan teknik statistik untuk
mengumpulkan dan menganalisis data. Pendekatan ini memberikan hasil
yang terukur dan menggeneralisasi hubungan antar variabel dalam
penelitian.”
Oleh karena itu, para ahli umumnya sepakat bahwa metode penelitian
kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data berupa angka-angka
dan teknik statistik untuk menganalisis fenomena atau hubungan dalam
penelitian dengan tujuan memperoleh hasil yang obyektif, terukur, dan dapat
digeneralisasikan. Pendekatan ini sangat sering digunakan dalam banyak
disiplin ilmu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang memerlukan
analisis dan pengukuran yang ketat.
4
b. Karakteristik utama metode penelitian Kuantitatif
5
2. Perbandingan metode penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian Kualitatif.
6
Penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan
responden dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para
responden bersama peneliti meberi penafsiran sehingga menciptakan
konsep sebagai temuan.
7
f. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) :
8
i. Dari segi definisi operasional:
9
Penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui pengecekan dan
kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang
telah diungkapkan. Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi
yang dibuat, mengapa konsep tertentu dipilih. Bisa saja konsep tersebut
merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh para responden.
10
kualitatif yang menggali data lapangan untuk memunculkan hipotesis. Atas
dasar tersebut, maka sifat dari rancangan penelitian kuantitatif lebih
prosedural atau kaku dibandingkan dengan rancangan penelitian kualitatif.
Dari pendapat beberapa ahli, dapat dirumuskan beberapa karakteristik dari
rancangan penelitian kuantitatif, sebagai berikut:
11
permasalahan aktual dalam penelitian pendidikan seperti kinerja guru,
kepemimpinan kepala sekolah, pelaksanaan proses belajar mengajar,
pengelolaan siswa, dan aspek lainnya yang sedang berlangsung dalam
praktek pendidikan.
12
atau kelompok yang diteliti haruslah bisa mewakili populasi. Artinya,
individu atau kelompok yang diteliti bersifat refresentatif. Oleh sebab itu,
teknik sampling (cara pengambilan sampel atau contoh dari individu atau
kelompok yang diteliti) merupakan persoalan penting pada setiap survey. Ini
bisa dimengerti, karena hasil suatu survey tidak hanya untuk menggambarkan
karakteristik tertentu dari individu atau kelompok yang menjadi sampel
penelitian, melainkan untuk diberlakukan bagi seluruh populasi, sehingga
generalisasinya (kesimpulan) berlaku bagi seluruh anggota populasi. Suatu
survey bisa digunakan untuk tujuan-tujuan deskriptif dan juga untuk tujuan-
tujuan eksplanasi. Bila tujuannya untuk maksud eksplanasi, sudah tentu harus
sampai pada pengujian hubungan antar variabel, tidak sekedar
menggambarkan karakteristik tertentu dari suatu populasi. Survey untuk
tujuan deskriptif misalnya tentang “kebiasaan membaca surat kabar dan
majalah di kalangan mahasiswa di suatu wilayah tertentu”, sedangkan survey
untuk untuk tujuan eksplanasi misalnya tentang “hubungan antara modern-
tradisionalnya nama mahasiswa dengan tinggi- rendahnya status orang
tuanya”. Dari gambaran di atas, berikut dijelaskan langkah-langkah
menyusun rancangan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan
survey.
i. Judul Penelitian
13
ii. Latar Belakang Penelitian
14
Contoh rumusan masalah yang dinyatakan dalam kalimat pertanyaan,
misalnya “apakah ada hubungan antara kualifikasi pendidikan dan
pengalaman kerja dengan kompetensi mengajar guru Sekolah Dasar di
Kecamatan Antapani?”. Atau rumusan masalah tersebut, dinyatakan dalam
kalimat pernyataan, misalnya dinyatakan dalam kalimat “Berdasarkan pada
paparan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini akan
mengungkap hubungan antara kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja
dengan kompetensi mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Antapani”.
15
H1 : Ada hubungan antara kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja
dengan kompetensi mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan
Antapani.
v. Tujuan Penelitian
16
viii. Kajian Pustaka atau Landasan Teori
17
yang bersifat eksplanasi. Akan tetapi eksplanasi yang demikian itu, tidak
dapat diangkat sebagai suatu generalisasi.
18
Untuk mengujinya, dipilih dua buah kelompok sasaran yang keadaannya
relatif sama; pada keduanya diberikan penyuluhan mengenai materi yang
sama; oleh tenaga penyuluh di “kelompok kontrol” digunakan metode
penyuluhan konvensional, yaitu ceramah, sedangkan tenaga penyuluh di
“kelompok eksperimen” diadakan pre tes (untuk mengetahui taraf penguasaan
mereka mengenai materi yang akan disuluhkan) dan pos tes (untuk
mengetahui penguasaan mereka setelah berakhirnya penyuluhan mengenai
materi yang telah disuluhkan).
19
diketahui secara lebih cermat. Akan tetapi, karena latar eksperimennya sangat
terkendali (berarti semakin jauh dari situasi wajar di masyarakat), maka
hasilnya belum tentu cocok dan terandalkan manakala diterapkan dalam
situasi wajar (bukan buatan) di masyarakat. Sebaliknya, bila validitas
eksternal yang dipentingkan, maka apa yang berlaku dan ditemukan sebagai
hasil kesimpulan eksperimen, juga diharapkan berlaku juga dalam situasi lain
di liar eksperimen (berlaku umum di masyarakat). Konsekuensinya, situasi
atau latar eksperimen haruslah lebih wajar (tak terlampau buatan); mau tidak
mau intervensi variabel imbuhan tak dapat sepenuhnya dikendalikan (berarti
mengorbankan kepentingan validitas internal). Dilema tersebut seyogyanya
menjadi pertimbangan peneliti di dalam merancang suatu eksperimen,
sehingga sisi pengendalian tak terabaikan, dan sisi “kepentingan generalisasi”
juga tak terkorbankan.
20
atau hasil-hasil penelitian yang ada), sebaiknya dikontrol dan diperhitungkan
di dalam menyusun rancangan eksperimentasi.
21
peserta, pengalaman berorganisasi peserta, dan sebagainya. Karenanya,
manipulasi variabel tunggal sebagaimana pada rancangan sebelumnya,
selama ini banyak dikritik oleh para ahli. Untuk memperhitungkan dan
memanipulasi beberapa variabel secara simultan, peneliti dapat menggunakan
rancangan faktorial.
22
Rancangan factorial dapat sekaligus mencakup beberapa variabel
bebas, di mana masing-masing variabel bebas juga dapat mempunyai
beberapa tingkat. Kalau pda rancangan factorial sederhana tadi, bisa disebut
dengan rancangan 2 X 2, maka pada rancangan yang lebih kompleks,
rancangannya bisa 2 X 3, atau 2 X 4; bisa juga rancangan 2 X 2 X 2, atau 2 X
3 X 2, atau 2 X 3 X 3, atau 2 X 3 X 4, dan sebagainya. Untuk sekedar contoh
dari rancangan yang cukup, kompleks, misalnya rancangan 2 X 2 X 3. dalam
hubungan ini, katakanlah seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh
pengajaran melalui modul (dibandingkan dengan pengajaran konvensional)
terhadap prestasi belajar murid-murid SMA Kelas II. Variabel adalah:
Tingkat IQ siswa (terbagi kedalam 2 tingkatan, yaitu yang ber -IQ tinggi yang
ber-IQ biasa), beserta status sosial ekonomi orang tua siswa (terbagi kedalam
tiga tingkatan, yaitu mereka yang status sosial ekonomi orang tuanya
tergolong tinggi, menengah, dan rendah).
23
b. Efek waktu. Karena eksperimen berlangsung dalam suatu periode waktu
tertentu, didalam jangka waktu itu, bisa jadi ada peristiwa-peristiwa
berarti, dan juga berlangsung proses pada diri subjek untuk semakin
matang (maturation), yang barangkali juga akan mempengaruhi respons
mereka pada saat pascates.
c. Efek interaksi antara pengukuran prates dengan apa yang muncul atau
terjadi dari efek waktu tadi
e. Efek interaksi antara tritmen dengan apa yang muncul atau terjadi secara
tak terkontrol selama berlangsung eksperimen (efek waktu).
f. Efek interaksi anatara pengukuran prates dengan tritmen dan apa yang
terjadi secara tak terkontrol selama berlangsungnya eksperimen (efek
waktu).
24
Pertama, Anda perlu secara jelas mendefinisikan tujuan penelitian
Anda dalam bidang pendidikan Islam. Apa yang ingin Anda pelajari atau
jelajahi? Apakah Anda ingin memahami dampak suatu program pendidikan,
membandingkan metode pengajaran, atau mengevaluasi pengetahuan siswa?
Tujuan penelitian Anda harus menjadi dasar bagi pemilihan rancangan
penelitian.
25
Anda perlu memilih sampel yang mewakili populasi yang relevan
dalam pendidikan Islam. Pastikan sampel yang Anda pilih mencerminkan
karakteristik yang relevan untuk pertanyaan penelitian Anda.
f. Interpretasi Hasil:
g. Publikasikan Hasil:
26
Tentukan area spesifik dalam pendidikan Islam yang akan menjadi
fokus penelitian Anda. Misalnya, apakah Anda ingin mengkaji efektivitas
metode pengajaran tertentu dalam pendidikan agama Islam atau ingin
memahami hubungan antara faktor tertentu dengan prestasi siswa dalam mata
pelajaran agama.
b. Tinjau Pustaka:
d. Buat Hipotesis:
e. Riset Awal:
27
f. Pemilihan Sampel:
Pilih sampel yang mewakili populasi yang ingin Anda teliti. Pastikan
sampel tersebut cukup besar untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan.
Metode pemilihan sampel harus sesuai dengan metode penelitian kuantitatif
yang Anda gunakan.
i. Uji Validitas:
Pastikan bahwa variabel yang Anda teliti valid dan dapat diukur
dengan benar. Ini mencakup pengembangan instrumen pengukuran yang valid
dan teruji.
k. Evaluasi Relevansi:
28
Setelah merumuskan masalah penelitian dan mengevaluasi proposal
penelitian Anda, Anda dapat mulai melaksanakan penelitian kuantitatif sesuai
dengan rencana yang telah Anda buat. Pastikan untuk mengikuti etika
penelitian dan mengumpulkan data dengan teliti. Hasil penelitian Anda dapat
memberikan pemahaman yang berharga dalam konteks pendidikan Islam dan
mungkin dapat digunakan untuk meningkatkan praktik pendidikan dalam
bidang tersebut.
29
d. Tentukan Populasi dan Sampel: Jelaskan populasi atau kelompok yang
ingin Anda teliti, serta bagaimana Anda akan memilih sampel dari
populasi tersebut. Ini penting untuk generalisasi hasil penelitian Anda.
e. Tentukan Variabel Pengukuran: Identifikasi variabel-variabel yang
perlu diukur untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Pastikan
variabel-variabel ini dapat diukur dengan data numerik.
f. Buat Hipotesis (Opsional): Dalam penelitian kuantitatif, seringkali
Anda akan mengembangkan hipotesis yang menggambarkan
ekspektasi Anda tentang hubungan antara variabel utama dan variabel
pendukung. Hipotesis dapat berupa hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1).
g. Buat Rancangan Penelitian: Tentukan metode penelitian dan desain
penelitian yang akan Anda gunakan. Apakah Anda akan melakukan
survei, eksperimen, analisis data sekunder, atau metode lainnya?
h. Pilih Instrumen Pengukuran: Identifikasi instrumen atau alat yang
akan Anda gunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner,
skala, atau perangkat pengukuran lainnya.
i. Uji Pertanyaan dan Instrumen: Uji pertanyaan penelitian Anda dengan
sejumlah responden dalam bentuk uji coba (pilot study) untuk
memastikan bahwa pertanyaan dan instrumen pengukuran berfungsi
dengan baik.
j. Revisi dan Koreksi: Jika diperlukan, revisi pertanyaan penelitian dan
instrumen pengukuran berdasarkan hasil uji coba. Pastikan pertanyaan
dan instrumen dapat memberikan data yang valid dan reliabel.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah pendekatan yang sangat
relevan dan bermanfaat dalam konteks pendidikan Islam. Dalam penelitian
ini, data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang dapat diukur
secara numerik, seperti kuesioner atau tes, dan kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik.
Makalah ini telah membahas pentingnya metode penelitian kuantitatif
dalam konteks pendidikan Islam. Melalui penggunaan metode kuantitatif,
peneliti dapat mengumpulkan data yang objektif dan dapat diukur untuk
mengidentifikasi pola, hubungan, dan efektivitas berbagai aspek dalam
pendidikan Islam, seperti metode pengajaran, kebijakan, dan program yang
semakin berkembang.
Pemilihan rancangan penelitian kuantitatif yang tepat sangat penting,
dan perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan
sumber daya yang tersedia. Selain itu, relevansi dan manfaat masalah
penelitian juga perlu diperhatikan untuk memastikan hasil penelitian memiliki
dampak positif pada praktik dan teori pendidikan Islam.
Dalam melaksanakan penelitian kuantitatif dalam pendidikan Islam,
para peneliti perlu memperhatikan aspek-aspek etika, seperti menjaga
kerahasiaan partisipan dan memperoleh informed consent.
Secara keseluruhan, metode penelitian kuantitatif merupakan alat yang
efektif dalam menyelidiki berbagai aspek pendidikan Islam, dan jika
digunakan dengan tepat, dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
dan efektivitas sistem pendidikan Islam. Melalui penelitian yang baik dan
hasil yang bermanfaat, peneliti dapat menggali lebih dalam ke dalam
pemahaman tentang dunia pendidikan Islam dan berperan penting dalam
pengembangan dan inovasi sektor pendidikan ini.
31
B. Saran dan Kritik
Penyusunan artikel METODE PENELITIAN KUANTITATIF
DALAM PENDIDIKAN ISLAM masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis juga memberikan beberapa rekomendasi kepada para
pembaca, yaitu:
1. Saat membaca artikel ini, jangan hanya fokus pada konsep teoritis
saja. Coba pikirkan bagaimana menerapkan konsep-konsep
tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan Islam.
2. Jika Anda berkecimpung dalam bidang pendidikan Islam,
pertimbangkan bagaimana konsep dalam artikel ini dapat
diterapkan dalam praktik Anda. Mengevaluasi dan memodifikasi
metode pengajaran dan kurikulum sesuai dengan prinsip Metode
Penelitian Pendidikan Islam.
32
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan. 2008. Konstruksi dan reproduksi Sosial Atas bencana Alam,
Working Papers in Interdisciplinary Studies. Yogyakarta ;Sekolah Pasca
Sarjana UGM.
Creswell, John W., Vicki L. Plano Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed
Methods Research.Thousand Oaks: SAGE Publications
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Medi
33