Anda di halaman 1dari 4

Kekuatan dan Kelemahan TV sebagai Media Massa

Media massa sangat beragam jenisnya, salah satunya adalah Televisi. Televisi
meruapakan salah satu media massa yang bisa menampilkan visual dan audio di waktu
yang bersamaan. Televisi telah menjadi salah satu media massa yang paling dominan
dalam kehidupan sehari-hari kita. Meskipun saat ini sudah banyak bermunculan media
baru, seperti youtube, Instagram, dan media sosial lainnya, keberadaan televisi masih
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terlebih bagi orang-orang yang masih sulit untuk
mengakses internet entah karena kurang paham teknologi atau karena kesulitan
mendapat jaringan. Sebagai salah satu media massa yang masih terus bertahan hingga
saat ini, televisi memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan.
A. Kekuatan Televisi sebagai Media Massa
1) Bersifat Langsung dan Nyata
Kelebihan televisi yang bersifat langsung dan nyata adalah kemampuannya
untuk menyampaikan peristiwa dan informasi dalam waktu yang bersamaan
dengan terjadinya, menciptakan pengalaman yang mendalam dan autentik bagi
pemirsa. Dengan memungkinkan pemirsa untuk melihat, mendengar, dan
merasakan peristiwa saat itu terjadi, televisi memberikan tingkat keterhubungan
yang kuat dan keaslian yang sulit dicapai oleh media lain seperti cetak atau
radio. Ini berarti televisi seringkali menjadi sumber utama berita darurat,
memberikan informasi terbaru dalam situasi krisis atau bencana alam. Selain itu,
acara langsung seperti berita, debat politik, atau pertunjukan realitas
memungkinkan interaksi langsung dengan pemirsa melalui telepon, media
sosial, atau platform lainnya, memungkinkan partisipasi aktif dalam diskusi atau
polling. Televisi juga memberikan platform untuk menyampaikan kesaksian
langsung dari sumber yang terlibat dalam suatu peristiwa, menambah
kredibilitas dan mendalamkan pemahaman pemirsa. Selain itu, televisi adalah
media utama dalam menyiarkan acara olahraga, konser musik, acara
penghargaan, dan pertunjukan langsung lainnya, menghadirkan pengalaman
hiburan yang dapat dinikmati secara real-time oleh pemirsa di seluruh dunia.
Dengan demikian, televisi yang bersifat langsung dan nyata tetap menjadi alat
yang kuat dalam menyampaikan berita, hiburan, dan acara khusus secara
efektif, memenuhi kebutuhan pemirsa untuk mendapatkan informasi terbaru dan
pengalaman visual yang autentik.
2) Kecepatan dan Keterbukaan
Kelebihan televisi sebagai media massa adalah kecepatan dan
keterbukaannya dalam menyajikan informasi. Televisi memiliki kapasitas untuk
memberikan berita dan laporan aktual secara langsung, sehingga pemirsa dapat
mendapatkan informasi terkini dengan cepat. Selain itu, televisi juga mendorong
keterbukaan dengan memberikan platform bagi berbagai pandangan dan sudut
pandang. Keterbukaan ini juga mengundang diskusi publik yang sehat dan
memicu pemikiran kritis, membantu masyarakat untuk lebih memahami isu-isu
penting yang memengaruhi kehidupan mereka. Dengan menggabungkan
kecepatan dalam penyampaian informasi dan keterbukaan dalam
mengakomodasi beragam perspektif, televisi menjelma sebagai sumber berita
dan informasi yang kuat dan penting dalam dunia media massa.
3) Mampu menciptakan kembali peristiwa di masa lalu
Dengan teknologi yang terus berkembang, televisi dapat menghadirkan
rekaman, wawancara, dan rekonstruksi sejarah yang memungkinkan pemirsa
merasakan kembali peristiwa sejarah dengan cara yang mendalam dan
mengesankan. Hal ini tidak hanya membantu memperkaya pengetahuan
sejarah masyarakat, tetapi juga memungkinkan generasi yang lebih muda untuk
lebih memahami dan menghargai peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi
sebelum mereka lahir. Televisi juga dapat menjadi alat edukasi yang kuat dalam
hal ini, membantu menggambarkan konteks sejarah yang kompleks dan
menghidupkan kembali momen-momen bersejarah dengan cara yang
mendalam. Dengan demikian, televisi memiliki peran penting dalam
melestarikan sejarah dan warisan budaya, serta menginspirasi refleksi dan
pembelajaran lebih lanjut tentang peristiwa-peristiwa yang membentuk dunia
kita.
4) Memperluas Tinjauan Kelas, Melintasi berbagai Wilayah bahkan Negara
Kelebihan televisi sebagai media massa terletak pada kemampuannya
untuk memperluas tinjauan kelas, melewati batas wilayah, bahkan melintasi
perbatasan negara. Televisi memiliki jangkauan yang luas, sehingga
memungkinkan berita, budaya, dan hiburan untuk mencapai audiens yang
tersebar di berbagai wilayah geografis. Ini menjadikan televisi sebagai alat yang
efektif dalam menyampaikan pesan lintas kultural dan bahkan lintas bahasa,
membantu memperkuat pemahaman dan kerja sama antara berbagai komunitas
dan negara. Program-program televisi yang disiarkan secara internasional juga
memfasilitasi pertukaran budaya dan gagasan di seluruh dunia, memperkaya
pengalaman masyarakat dan mempromosikan pemahaman antarbangsa.
Selain itu, televisi dapat menjadi alat yang efektif untuk pemecahan
masalah dan kepedulian global dengan memberikan liputan yang luas terhadap
isu-isu global seperti perubahan iklim, konflik internasional, atau bencana alam.
Dengan demikian, televisi memiliki potensi besar untuk menghubungkan orang
dari berbagai wilayah dan negara, menggalang dukungan untuk tujuan bersama,
dan memperluas cakupan isu-isu penting di tingkat global. Dalam era digital,
televisi juga semakin mendukung keterhubungan global melalui platform
streaming dan internet, sehingga menjadikannya salah satu alat utama dalam
pertukaran informasi, budaya, dan ide di seluruh dunia.

B. Kelemahan Televisi sebagai Media Massa


1) Tidak Interaktif(Berlangsung satu arah)
Kekurangan utama televisi adalah media yang bersifat pasif, televisi sebagai
pengirim pesan kepada penonton atau penerima pesan, yang mana posisi
penonton hanya sebagai penerima pesan atau informasi tanpa kemampuan
untuk berinteraksi langsung dengan konten yang ditampilkan. Hal ini berbeda
dengan media digital seperti internet, di mana pemirsa dapat berinteraksi,
memberikan umpan balik, atau mencari informasi tambahan dengan mudah.
Ketidakinteraktifan televisi dapat menghambat keterlibatan pemirsa secara lebih
mendalam, serta membatasi potensi diskusi dan dialog yang lebih aktif terkait
dengan isu-isu yang disampaikan. Dalam era di mana partisipasi aktif dan
interaksi digital semakin dihargai, kekurangan ini menjadi signifikan, meskipun
televisi tetap memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dan hiburan
kepada audiensnya.
2) Tidak Selalu Edukatif
Banyak program televisi yang bertujuan mengedukasi penontonnya tapi banyak
juga yang mengabaikan aspek edukatif tersebut dan malah berat sebelah ke
aspek hiburan. Meskipun televisi memiliki potensi besar untuk menyebarkan
pengetahuan dan informasi, banyak program televisi yang lebih fokus pada
hiburan dan perolehan rating, daripada pada aspek pendidikan. Beberapa
tayangan mungkin berisi konten yang kurang bermanfaat atau bahkan merusak,
seperti acara realitas yang mengedepankan drama atau tayangan berita yang
cenderung bersifat sensasionalis. Hal ini dapat mempengaruhi pemirsa, terutama
generasi muda, dengan menyajikan model perilaku yang kurang mendidik atau
tidak sejalan dengan nilai-nilai positif. Oleh karena itu, penting bagi pemirsa
untuk secara kritis memilih program yang menawarkan nilai edukatif, dan bagi
penyiar dan produsen konten untuk lebih mempertimbangkan peran sosial
mereka dalam menyajikan program yang mendidik dan bermanfaat
bagi masyarakat.
3) Segmentasi Sangat Luas
Hal ini bisa menjadi kelemahan karena ketika segmentasi-nya luas sulit untuk
menyajikan konten yang relevan bagi semua orang. Dari sisi penonton bisa jadi
permasalahan karena konten yang ditayangkan itu random, anak-anak jadi
menonton konten yang tidak sesuai umurnya. Televisi mencoba mencakup
audiens dari berbagai latar belakang, usia, dan minat, yang dapat mengarah
pada penayangan konten yang seringkali harus disesuaikan agar menarik bagi
banyak orang. Akibatnya, kadang-kadang program televisi dapat menjadi sangat
umum dan tidak mendalam dalam pemahaman audiensnya. Ini mungkin
mengakibatkan kurangnya fokus pada segmen tertentu yang memiliki kebutuhan
atau minat khusus. Di era digital, segmentasi yang lebih baik dapat dicapai
melalui platform internet yang memungkinkan pemirsa untuk memilih konten
yang lebih sesuai dengan minat mereka, sementara televisi tradisional seringkali
terbatas oleh penentuan jadwal dan konten yang ditayangkan untuk audiens
yang lebih luas.
4) Terbatasnya Waktu
Dibatasinya suatu program dengan waktu tertentu bisa memungkinkan terjadinya
pemotongan informasi, ketidakmampuan untuk lebih mendalami informasi yang
dibagikan, dll. Selain itu, keterbatasan waktu juga dapat memengaruhi kualitas
konten, mengarah pada penyajian yang lebih dangkal atau penyederhanaan
yang mungkin tidak mencerminkan nuansa yang lebih kompleks dalam suatu isu.

Anda mungkin juga menyukai