Herry Kuswita
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta
herry.kuswita@esaunggul.ac.id
Abstrak
Penelitian ini menggambarkan bagaimana membuat program Televisi Pendidikan dengan konsep
dan tahapan produksi yang benar mulai dari Perencanaan sampai dengan penayangannya.Penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dengan nara
sumber Program Director, Technical Director dan Eksekutive Producer Program Pendidikan
Televisi Edukasi. Setelah keseluruhan data diperoleh penulis melakukan kategorisasi dan
menginterpretasikannya, menarik kesimpulan dan saran.
n / Audien
Penonton nce
Onnong Uchjjana Effen ndy (19899:21)
mengatakan n audience adalah oraang-orang yang
menjadi saasaran komuunikasi, baikk dalam beentuk
kelompok yang berkkumpul di suatu tem mpat,
maupun daalam keadaaan terpencaar-pencar, tetapi
sama-sama terpikat perrhatiannya oleh
o suatu pesan
p
dari media massa.
Program TV Edukasi
Pendidikan
Informal
20%
Pendidikan
formal
30%
Informasi
Pendidikan
20%
Pendidikan
non formal
30%
produser program televisi pendidikan yang harus Hidayat Muchtar sejak dibiayai pemerintah secara
memikirkan apa yang harus dicapai target audiens penuh Televisi Edukasi setiap harinya ditonton
setelah menyaksikan tayangan program pen- lebih dari tigapuluh juta pemirsa yang terdiri dari
didikan. Khusus untuk Televisi Edukasi mena- siswa sekolah, guru, mahasiswa, dan praktisi
yangkan juga program informasi pendidikan yang pendidikan lainnya.Untuk mencapai sasaran target
materinya adalah kebijakan-kebijakan depdikbud, audiens yang ada dipelosok Televisi Edukasi
atau informasi lainnya seperti tentang Ujian bekerjasama dengan Televisi lokal yang berada
Nasional, pencapaian sekolah dalam keberhasilan diseluruh Indonesia.
pengimplementasian kurikulum yang sudah
ditentukan yang berupa persentasi kelulusan dan Organisasi Stasiun Televisi Pendidikan
sebagainya. Berdasarkan penjelasan dari Key Untuk mempermudah kordinasi dalam
Informan dan Informan yang diperoleh peneliti sebuah stasiun televisi dibutuhkan struktur
disimpulkan bahwa jenis program pendidikan di organisasi yang memadai dan sesuai kebutuhan.
Televisi Edukasi tidak hanya program sekolah dan Begitu pula di Televisi Edukasi, menurut Hidayat
program sepanjang hidup tetapi ada juga program Muchtar telah dibuat struktur organisasi yang ideal
informasi pendidikan yang juga selalu ditayangkan untuk ukuran sebuah stasiun televisi pendidikan.
setiap hari. Terdapat empat departemen yaitu departemen
Program, Produksi, News dan Teknik. Lebih jauh
Sistem manajemen Televisi Pendidikan Hidayat Muchtar menjelaskan bahwa bagian
Lembaga yang bertanggung jawab tentang program mengolah sejak ide awal sampai menjadi
perencanaan dan produksi program pendidikan di naskah siap produksi. Naskah yang sudah siap
Televisi Edukasi adalah Kementerian Pendidikan produksi yaitu naskah final yang sudah disetujui
dan Kebudayaan dalam hal ini Pustekkom ahli materi dan ahli media di breakdown oleh tim
Dikbud. Menurut Hidayat Muchtar ketika produksi yang dipimpin seorang produser atau
Pustekkom mendirikan Televisi Pendidikan pada sutradara melalui tahapan pra produksi, produksi
tahun sembilan puluhan, karena terbentur dengan dan pasca produksi. Departemen Teknik mem-
Undang-undang tentang lembaga kepenyiaran persiapkan peralatan yang dibutuhkan sesuai
pemerintah yang hanya membolehkan ada satu tuntutan naskah, berdasarkan informasi pada saat
televisi pemerintah di Republik Indonesia, maka breakdown naskah.Bambang Sujati yang sudah
Pustekkom bekerjasama dengan bekerjasama berkecimpung di departemen produksi televisi
dengan pihak swasta PT Cipta Televisi untuk pendidikan selama tigapuluh tahun lebih,
mendirikan Televisi Pendidikan Indonesia atau mengatakan bahwa kendala yang sering dihadapi
TPI. Tapi tentu saja ada perbedaan visi dan misi dibagian produksi lebih pada jumlah kerabat kerja
antara pihak swasta dan pemerintah dalam hal ini, yang terbatas dan peralatan yang begitu pesat
sebagai contoh swasta harus memikirkan ke- berkembang, sehingga sebagai contoh untuk
untungan finansial dari modal yang sudah dike- kamera saja setiap tahun harus membeli kamera
luarkan sedangkan pemerintah dalam hal ini lebih tipe yang baru yang tentu saja dengan teknologi
memikirkan bagaimana mencerdaskan bangsa dan yang baru pula. Kalau tidak mengikuti perkem-
pemerataan pendidikan di Indonesia.Akhirnya bangan teknologi yang ada, program pendidikan
kerjasama Pustekkom dengan pihak swasta ini yang dibuat akan ketinggalan, misalnya tehnik
berakhir setelah berjalan selama lima tahun dan chromakey, efek gambar, teknik editing dlsb.Tapi
Depdikbud mendirikan Televisi Edukasi tanpa Menurut Bambang Sujati pula, selama ini
campur tangan pihak swasta. Bambang Sujati yang Pustekkom dalam hal ini Televisi Edukasi cukup
sejak awal berdirinya TPI kemudian menjadi mengikuti perkembangan teknologi tersebut.”
Televisi Edukasi berkiprah sebagai kerabat kerja Percuma dong namanya Pusat Teknologi, kalau
merangkap sutradara, mengatakan bahwa dengan tidak mengikuti perkembangan teknologi!”
dibiayainya Televisi Edukasi oleh pemerintah, Seloroh Bambang Sujati. Memang betul juga apa
dia bisa lebih leluasa berkreasi bagaimana yang dikatakan Bambang Sujati, kalau diper-
membuat program pendidikan yang sesuai untuk hatikan program pendidikan yang dihasilkan
target audiens tanpa memikirkan untung rugi Televisi Edukasi tehnik penyajiannya tidak kalah
secara finansial, akan tetapi fokus bagaimana dibanding dengan program televisi lain yang
caranya ikut berpartisipasi mencerdaskan bangsa sering ditayangkan ditelevisi publik. Departemen
ini dengan tayangan program pendidikan.Menurut teknik disamping mengelola dua buah studio
televisi yang ada, juga mengelola peralatan indoor Sujati menjelaskan bahwa pada awalnya dia
dan outdoor yang dibutuhkan pada saat produksi membuat program matematika untuk sekolah
berlangsung baik didalam studio atau diluar studio secara berkesinambungan setahun penuh sesuai
yang didukung juga dengan kendaraan OB Van jadwal program yang sudah dibuat, hanya sebagian
yaitu mobil ukuran besar yang sudah dilengkapi kecil program matematika yang dibeli dari sumber
dengan peralatan shooting. Bagian program juga lain. Tetapi sekarang situasinya sudah berbeda,
mempersiapkan jadwal dan pelaksanaan evaluasi program pendidikan yang didanai pemerintah
program pendidikan yang sudah jadi dan akan dibuat oleh ”production house” yang lolos tender,
ditayangkan.Program yang lolos evaluasi baru tapi dengan supervisi pihak Televisi Edukasi.
boleh ditayangkan, sedangkan yang tidak lolos
evaluasi harus direvisi. Nara Sumber dan Pembawa Acara Pro-
gram Pendidikan
Programming Televisi Pendidikan Idealnya,Nara sumber program pendidi-
Salah satu tugas departemen program di kan yang membawakan acara program pendidikan
Televisi Edukasi adalah ”Programming” atau adalah orang yang berkompeten dalam bidang
menyusun program yang akan ditayangkan.Secara keilmuannya seperti dosen, guru dsb, begitu kata
garis besar Hidayat Muchtar selaku eksekutif Hidayat Muchtar. Tetapi tidak tertutup kemung-
Produser menjelaskan bahwa ”Program- kinan dalam keadaan dan kondisi darurat misalnya
ming”adalah menyusun rencana penyiaran yang tiba-tiba narasumber yang sudah dijadwalkan tidak
harus sesuai dengan undang-undang Penyiaran bisa hadir, untuk kondisi seperti ini dengan
dan standar program, dan harus responsif dengan mengubah format naskah. Nara sumber diisi oleh
perubahan yang ada dimasyarakat, seperti gaya pembawa acara yang memang sudah dilatih dan
hidup, juga kebutuhan pemirsa.Menurut Hidayat memadai untuk membawakan program pen-
Muchtar pula, programming untuk program didikan tersebut dengan catatan program pendi-
pendidikan berbeda dengan program televisi dikan tersebut bukan program interaktif, yaitu
lainnya yaitu programming program pendidikan program yang memberi kesempatan kepada target
disusun dengan jangka panjang. Hidayat Muchtar audiens untuk bertanya secara langsung, biasanya
memberi contoh kalau program berita yang sudah melalui telepon. Sebagai seorang produser
disusun bisa setiap saat berubah jika ada pe- Bambang Sujati sering mengalami hal seperti ini,
rubahan atau ada berita yang paling dibutuhkan solusi yang paling mudah sama seperti yang
pemirsa. Bambang Sujati memperkuat penjelasan dijelaskan Hidayat Muchtar, lebih detail lagi
Hidayat Muchtar dengan mengatakan bahwa Bambang Sujati sering mengatasi masalah tersebut
selama ini dia sebagai sutradara dan produser dengan mengubah Narasumber yang tampil
selalu membuat program pendidikan sesuai urutan dengan narasi tanpa mengubah konten yang harus
yang sudah terjadwal selama satu tahun atau disampaikan kepada pemirsa yang menjadi target
paling sedikit duapuluh tujuh program selama audiens.
setengah tahun atau satu semester.Hidayat
Muchtar menjelaskan lebih lanjut, bahwa sebagai Format Program Pendidikan
tahap awal dari programming program pendidikan Secara garis besar format program pen-
adalah memilih bagian apa saja yang penting didikan dibagi menjadi dua bagian yaitu Studio
ditekankan pada program pendidikan yang akan based programs dan All video programs.Tentang
dibuat.Apakah formatnya, materinya, teknik format program ini Hidayat Muchtar menjelaskan
penyajiannya dsb.Setelah itu menentukan durasi format program pendidikan yang digunakan di
sesuai dengan target audiens. Berikutnya adalah Televisi Edukasi lebih rinci yaitu ada format
menentukan waktu yang paling tepat untuk ”Lecture”dimana dalam format ini, seorang nara
menyiarkan program pendidikan tersebut. Kemu- sum-ber tampil sendiri, ketika dia berbicara,
dian jenis dan jumlah program serial dan program diinsert gambar yang sesuai dengan apa yang dia
lepas yang akan dibuat, dan rencana siaran ulang. bicarakan. Gambar insert bisa berupa hasil dari
Tidak kalah pentingnya menurut Hidayat Muchtar penelitian, diagram, foto, video,dan apapapun
adalah apakah program pendidikan itu mau materi insert yang sesuai dengan materi yang ia
diproduksi sendiri atau membeli program yang bicarakan.Program Bahasa Inggris sering meng-
sudah jadi dari berbagai sumber, tentu dengan gunakan format ini.Format berikutnya adalah talk
pertimbangan efisiensi waktu dan dana.Bambang programs anda panel discussion. Dua orang
narasumber atau lebih bergabung dalam format gemerlap seperti yang biasa ditampilkan oleh pro-
ini untuk berdiskusi tentang materi yang disam- gram acara televisi publik yang lain.Intinya target
paikan kepada pemirsa, format program pendi- audiens harus focus pada pesan-pesan yang
dikan seperti ini cenderung lebih informal. Selan- berupa materi pendidikan yang ditayangkan.
jutnya menurut Hidayat Muchtar Televisi Edukasi
untuk program Matematika sering menggunakan Make Up (Tata Rias)
format Drama dimana dalam format program ini Tata rias pada program televisi sangat
materi pembelajaran matematika disisipkan pada penting tidak terkecuali pada program pendidikan
dialog yang dilakukan beberapa pemain, ini dila- dimana menurut Hidayat Muchtar di Televisi
kukan untuk menghilangkan kejenuhan pemirsa Edukasi tersedia tenaga tata rias professional yang
yang cenderung jenuh jika mendapatkan materi siap untuk menata rias para pemain baik itu
pembelajaran matematika. Hidayat Muchtar me- narasumber, pembawa acara atau pemain yang
lanjutkan bahwa selain format program tersebut berperan pada program acara pendidikan. Tata
masih ada format program yang berupa nyanyian, rias yang biasa digunakan untuk program acara
tarian dan musik. Bambang Sujati menambahkan pendidikan adalah make up televisi yang terdiri
bahwa ia sangat suka dengan program pembela- dari make up natural , make up kecantikan dan
jaran yang berupa format dokumenter, contohnya make up karakter.Bambang Sujati menambahkan
program sejarah, budaya dll. Tentu saja ada ka- bahwa penata rias di Televisi Edukasi juga
lanya program pendidikan menuntut untuk meng- dituntut untuk bekerjasama dengan kerabat kerja
gunakan format gabungan seperti drama tapi ada lainnya seperti penata cahaya dan penata kamera.
animasi, ditambah dengan musik dlsb.
Costumes (Tata Busana)
Art Materials Program Pendidikan Menurut Hidayat Muchtar tata busana
Untuk membuat sebuah program pen- sangat penting dalam program acara televisi pen-
didikan yang menarik dari sudut pandang artistik didikan, tata busana pada program pendidikan di
dan estetika dibutuhkan berbagai art materials Televisi Edukasi sangat berbeda dengan tata
yang terdiri dari: busana pada program televisi publik lainnya.
Selain karena sangat berkaitan erat dengan tata
Tata Panggung/Tata Latar Studio) rias juga bisa mempengaruhi persepsi pemirsa dan
Menurut Hidayat Muchtar ada empat jenis berdampak terhadap penyajian program pendi-
tata panggung televisi yang biasa digunakan pada dikan secara keseluruhan. Bambang Sujati
program pendidikan di Televisi Edukasi yaitu: menambahkan, dia sangat hati-hati ketika
1. Area staging, tata panggung televisi dengan menentukan pakaian untuk orang-orang yang
ruang yang luas berperan dalam program yang digarapnya baik itu
2. Table set up, tata panggung televisi untuk acara pembawa acara, nara sumber atau para pemain.
berita informasi pendidikan Kesalahan costum pemain akan berdampak tidak
3. Audience show, tata panggung televisi untuk hanya pada kesesuaian dengan karakter pemain
acara talks show yang menghadirkan pemirsa tetapi juga pada image target audiens.
distudio.
4. Open ended staging, tata panggung televisi Wigs (Rambut palsu)
yang terdiri dari hanya dua atau tiga fold set. Hidayat Muchtar menjelaskan tata rambut
(terbuat dari triplek tebal disambung dengan dalam program televisi pendidikan juga harus
engsel). diperhatikan karena tidak semua gaya tata rambut
sesuai dengan kaidah kehidupan target audiens,
Menurut Hidayat Muchtar dalam mem- dia memberi contoh seorang pemain yang
buat tata panggung untuk program pendidikan berambut gaya “funk” lebih baik diganti dengan
harus hati-hati, karena jangan sampai target pemain yang rambutnya berpotongan sopan dan
audiens justru perhatiannya terfokus pada tata sebaiknya disesuaikan dengan format program
panggung ketimbang materi yang disampaikan pendidikan yang akan disajikan.Bambang Sujati
melalui program pendidikan. Hal yang sama juga menjelaskan bahwa kadang untuk kesesuaian
disampaikan juga oleh Bambang Sujati yang biasa dengan program pendidikan, dia menganjurkan
menggarap program Matematika, menurutnya tata pembawa acara untuk mengubah potongan
panggung untuk program pendidikan tidak perlu rambutnya dengan wig.
Titles (tulisan untuk membuat judul, teks ide kemudian dijadikan naskah, pengambilan
dan lain lain) gambar, sampai evaluasi program yang akan
Menurut Hidayat Muchtar kadang-kadang ditayangkan. Di Televisi Edukasi kebanyakan yang
ada tulisan atau caption yang tidak bisa dibuat menjadi produser adalah ahli media pendidikan
menggunakan computer, untuk itu dibutuhkan sehingga bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan
kerabat kerja yang terampil dalam membuat dalam tehnik penyajian.
caption secara manual.
Promosi Program Pendidikan
Fresh Flowers and Plants (Bunga dan Untuk promosi program pendidikan
batang rantingnya) ditelevisi Edukasi, selain melakukan promo on air
Menurut Bambang Sujati kadang-kadang Hidayat Muchtar menjelaskan bahwa Televisi
ada nara sumber atau pembawa acara dalam Edukasi juga melakukan promo Off Air, seperti
program pendidikan yang menggunakan busana membawa program pendidikan kedaerah, sosia-
yang warnanya kurang sesuai dengan yang diha- lisasi disekolah-sekolah dan lain-lain.
rapkan sehingga suasana program tersebut tidak
hidup, untuk itu bunga sangat penting karena Evaluasi Program Pendidikan
bisa digunakan untuk membentuk suasana dalam Untuk masalah evaluasi program pendi-
program yang dibuat sehingga pemirsa merasakan dikan di televisi Edukasi, Hidayat Muchtar
suasana yang lebih ceria, gembira dll. menjelaskan bahwa Televisi Edukasi juga
melakukan evaluasi sejak penulisan naskah yang
Expendables (Art materials yang dapat dievaluasi oleh ahli materi dan ahli media,
diperluas,dikembangkan) kemudian pada saat proses produksi dilakukan
Menurut Hidayat Muchtar dan juga evaluasi oleh produser dan setelah pasca produksi
dikuatkan oleh Bambang Sujati mengatakan tidak juga dilakukan evaluasi oleh tim evaluasi yang
semua proses pengambilan gambar “one take terdiri dari ahli media, ahli materi dan produser.
OK” jadi harus ada pengulangan-pengulangan. Program yang lolos evaluasi akan ditayangkan dan
Untuk itu dibutuhkan arts material yang sama, yang tidak lolos evaluasi akan direvisi sebelum
misalnya pada adegan minum dengan sirup ber- ditayangkan.
warna merah, adegan ulang juga harus menggu-
nakan arts material yang sama. Kesimpulan
Dari hasil penelitian sekaligus pembahasan
Properties penulis dengan menggunakan metode studi kasus
Dalam program pendidikan Art materials dengan pendekatan kualitatif dan dengan wa-
ini yang biasanyasering digunakan seperti meja, wancara mendalam yang penulis lakukan dengan
kursi, televisi, lemari dll. informan yaitu Bambang Sujati,MM sebagai
Produser dan DR Hidayat Muchtar MSi sebagai
Special Effects produser eksekutif program acara pendidikan
Spescial effects dalam program pendidikan Televisi Edukasi, diperoleh kesimpulan bahwa
bisa beruapa effect suara, visual, alam dsb tahapan proses produksi program pendidikan di
menurut Hidayat Muchtar penggunaanya sama Televisi Edukasi, dilakukan sesuai dengan teori
dengan program televisi lainnya dan disesuaikan yang ada mulai dari saat pra produksi sampai
dengan kebutuhan dan tujuannya adalah untuk pasca produksi, sehingga program yang ditayang-
memperjelas materi pendidikan yang disampaikan. kan benar-benar sudah memenuhi standar
program televisi layak tayang.
Proses Produksi Program Pendidikan
Menurut Hidayat Muchtar proses Daftar Pustaka
produksi program pendidikan tidak jauh berbeda Abdullah, Aceng, Press Relations, ”Kiat
dengan proses produksi program televisi lainnya, Berhubungan dengan Media Massa”, Rosda
hanya perbedaannya lebih detail sehingga Karya, Bandung, 2001
diperlukan pendampingan oleh ahli materi yang
bertanggung jawab terhadap materi dan ahli media Baksin, Askurifai, ”Jurnalistik Televisi (Teori dan
yang bertanggung jawab terhadap tehnik Praktek)”, Simbiosa Rekatama, Bandung,
penyajiannya. Pendamping ini mulai bekerja sejak 2006