Seiring berkembangnya zaman, manusia pun mulai menghargai pentingnya waktu, terlebih di era digital ini manusia sudah ingin yang instan – instan terlepas dari kelebihan dan kekuranggannya manusia hanya ingin yang cepat dan tidak membuat sulit begitu pula dengan profesi kefarmasian. Pada era digital in terkhusus di Indonesia, profesi ini banyak menemui tantangan baru seiring berjalannya waktu, mulai dari RUU, impor bahan baku, dan isu – isu lainnya. Isu yang menjadi hangat di tengah – tengah masyarakat terutama di bidang farmasi adalah mulai bermunculan berbagai lapak baik situs maupun akun akun dalam kancah perdagangan online yang menjual berbagai macam sediaan farmasi secara online. Pada essay ini saya akan membahas tentang urgensi, regulasi, kontroversi serta memberikan sedikit solusi bagi isu ini. Dengan perkembangan teknologi yang dapat dikatakan sudah sangat pesat ini, kita disajikan dengan banyak sekali kemudahan, kemudahan itu dalam kata lain adalah bayak diantara kita yang jika ingin membeli suatu barang ataupun jasa bahkan bahan pangan sekalipun dapat dengan mudahnya menggunakan gawai yang kita genggam. Hal ini terjadi karena dengan konsep bisnis ini selain cepat juga konsep ini memberikan banyak sekali peluang untuk jiwa – jiwa wirausahan untuk mengepakkan sayapnya dan juga bagi para konsumen yang ingin menjangkau atau membeli barang barang yang tidak terdapat di daerahnya dengan sangat mudah. Dengan demikian maka hal ini dapat memberikan banyak sekali keuntungan bagi khalayak umum, tetapi dibalik semua keuntungan itu tentunya juga terdapat kerugian dan kesalahan yang harus terus menerus di evaluasi. Pada system jual beli menggunakan media internet atau E-Commerce sudah banyak sekali kasus – kasus penipuan yang menyeruak di masyarakat, mulai dari penipuan berupa barang yang tidak sesuai saat datang ke konsumen, barang reject dan penipuan uang seperti penjual kabur atau semacamnya. Hal ini terbilang cukup sulit untuk ditemukan atau dilacak pelakunya karena penipuan ini berbasis internet dan di system E-Commerce ini sangat mudah sekali untuk menggunakan alamat, nama, bahkan identitas palsu untuk mengelabui korban. Selain itu dengan pesatnya laju perkembangan perdagangan online ini maka hal ini juga di manfaatkan oleh berbagai macam organisasi jahat yang menjual barang – barang illegal seperti narkoba, senjata, bahkan menawarkan jasa untuk kegiatan illegal. Setelah kita memahami dasar – dasar mengenai kondisi di era E- Commerce maka selanjutnya apa sebenarnya masalah E-Farmasi dalam hal ini? Sudah banyak aplikasi – aplikasi yang menawarkan konsultasi secara online seperti Halodoc, Prosehat, dll. Tetapi hal ini membuktikan bahwa dokter tidak dapat berkonsultasi atau melihat pasiennya secara langsung melainkan hanya bersifat melalui hal – hal yang dirasakan oleh pasien itu sendiri tetapi setiap gejala adalah gejala umum dan jika dokter yang berada di online ini meresepkan sebuah obat yang ditakutkan adalah obat tersebut berbeda dari apa yang pasien derita sehingga terjadi salah penggunaan dan kondisi pasien akan semakin buruk. Mungkin kalau dari segi bisnis kehadiran apotek online ini sangat menguntungkan karena mempermudah di satu sisi lain karena faktor meniadakan usur tempat atau lokasi tempat dagang dan membutuhan staff yang jauh lebih dikit sehingga obat yang diperjual belikan dapat menjangkau lebih banyak lapisan karena lebih murah. Selain keuntungan dan beberapa kerugian yang sudah disebutkan diatas, faktor lain yang membuat apotek online ini perlu dikaji lebih dalam lagi karena kehadiran apotek ini bisa saja menyalahi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 02396/A/SK/VIII/1986 Tahun 1986 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar G (“Kepmenkes 2396/1986”) yaitu tentang perdagangan obat keras harus menggunakan resep doter karena dengan sistim online lebih bebas untuk menjual obat dan obat – obat keras kebanyakan tidak perlu menggunakan resep dokter jika membelinya di apotek online dan tiu adalah sebuah kesalahan besar. Selanjutnya adalah kemungkinan adanya resep asli tapi palsu atau bahkan resep palsu, hal ini ditakutkan walaupun pedagang apotek online sudah menyediakan bagaimana cara mengupload resep dan hanya mengeluarkan obat tersebut jika mempunyai resep tetapi akan sangat mudah jika seseorang mealsukan resep dan mendapatkan celah untuk memperoleh obat terbatas bahkan narkotika. Keresahan ini makin diperparah karena dapat kita ketahui bahwasannya di lapangan sendiri belum terdapat peraturan yang jelas dan konkret dari pemerintah untuk meregulasi kemunculan apotek – apotek online ini bahkan regulasi pajaknya pun belum terlalu jelas dan seakan – akan pemerintah tidak awas atau terkesan kurang peduli dengan kemunculan fenomena ini padahal nyawa dan kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungannya. BPOM pun telah lebih dulu turun tangan dengan menutup sekitar 129 situs penjual obat illegal yang digadang – gadang merugikan negara sekitar 5 miliar rupiah karena ketidakjelasan regulasi ini. Oleh karena itu walaupun apotek online ini sangatlah bagus secara konsep tetapi dukungan dari instansi terkait untuk lebih mengawasi serta mengatur batasan serta kewenangan apotek online lebih lanjut dan membuat serta mengawasi mekanisme yang benar agar pasien, dokter, apoteker dan pihak terkait tidak dirugikan bahkan negara tidak menelan kerugian yang besar serta dengan adanya regulasi yang jelas seperti ini selain menutup celah untuk penyalahgunaan E-Farmasi tetapi juga bisa membantu memajukan Indonesia baik secara ekonomi dan dalam bidang kesehatan. Jadi, walaupun banyak pandangan mengenai E-Farmasi ini tetapi jika kita dapat mendukung pemerintah mengadakan regulasi, mengeluarkan UU, dan membentuk badan pengawas mengenai bisnis ini maka hal ini dapat menjadi hal positif bagi Indonesia. Daftar Pustaka 1. https://www.suaramerdeka.com/news/baca/129238/apotek-online- belum-diatur-regulasi 2. https://gudangilmu.farmasetika.com/tinjauan-regulasi-dan-etika-bisnis- apotek-online-di-indonesia/ 3. http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php? mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&b uku_id=153988&obyek_id=4 4. https://www.selasar.com/jurnal/40643/Apotek-Online-Memudahkan- atau-Meniadakan-Fungsi-Apoteker 5. https://www.cekaja.com/info/bisnis-online-kena-pajak-ini-kiat- antisipasinya/ 6. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt566ba42c541ad/p emberian-obat-keras-harus-dengan-resep-dokter/ 7. https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/28/mp3q mj-jual-obat-ilegal-bpom-usulkan-129-laman-diblokir