Anda di halaman 1dari 3

E – FARMASI

Oleh Arva Pandya Wazdi


Seiring berkembangnya zaman, manusia pun mulai menghargai
pentingnya waktu, terlebih di era digital ini manusia sudah ingin yang instan –
instan terlepas dari kelebihan dan kekuranggannya manusia hanya ingin yang
cepat dan tidak membuat sulit begitu pula dengan profesi kefarmasian. Pada era
digital in terkhusus di Indonesia, profesi ini banyak menemui tantangan baru
seiring berjalannya waktu, mulai dari RUU, impor bahan baku, dan isu – isu
lainnya. Isu yang menjadi hangat di tengah – tengah masyarakat terutama di
bidang farmasi adalah mulai bermunculan berbagai lapak baik situs maupun akun
akun dalam kancah perdagangan online yang menjual berbagai macam sediaan
farmasi secara online. Pada essay ini saya akan membahas tentang urgensi,
regulasi, kontroversi serta memberikan sedikit solusi bagi isu ini.
Dengan perkembangan teknologi yang dapat dikatakan sudah sangat pesat
ini, kita disajikan dengan banyak sekali kemudahan, kemudahan itu dalam kata
lain adalah bayak diantara kita yang jika ingin membeli suatu barang ataupun jasa
bahkan bahan pangan sekalipun dapat dengan mudahnya menggunakan gawai
yang kita genggam. Hal ini terjadi karena dengan konsep bisnis ini selain cepat
juga konsep ini memberikan banyak sekali peluang untuk jiwa – jiwa wirausahan
untuk mengepakkan sayapnya dan juga bagi para konsumen yang ingin
menjangkau atau membeli barang barang yang tidak terdapat di daerahnya dengan
sangat mudah. Dengan demikian maka hal ini dapat memberikan banyak sekali
keuntungan bagi khalayak umum, tetapi dibalik semua keuntungan itu tentunya
juga terdapat kerugian dan kesalahan yang harus terus menerus di evaluasi. Pada
system jual beli menggunakan media internet atau E-Commerce sudah banyak
sekali kasus – kasus penipuan yang menyeruak di masyarakat, mulai dari
penipuan berupa barang yang tidak sesuai saat datang ke konsumen, barang reject
dan penipuan uang seperti penjual kabur atau semacamnya. Hal ini terbilang
cukup sulit untuk ditemukan atau dilacak pelakunya karena penipuan ini berbasis
internet dan di system E-Commerce ini sangat mudah sekali untuk menggunakan
alamat, nama, bahkan identitas palsu untuk mengelabui korban. Selain itu dengan
pesatnya laju perkembangan perdagangan online ini maka hal ini juga di
manfaatkan oleh berbagai macam organisasi jahat yang menjual barang – barang
illegal seperti narkoba, senjata, bahkan menawarkan jasa untuk kegiatan illegal.
Setelah kita memahami dasar – dasar mengenai kondisi di era E-
Commerce maka selanjutnya apa sebenarnya masalah E-Farmasi dalam hal ini?
Sudah banyak aplikasi – aplikasi yang menawarkan konsultasi secara online
seperti Halodoc, Prosehat, dll. Tetapi hal ini membuktikan bahwa dokter tidak
dapat berkonsultasi atau melihat pasiennya secara langsung melainkan hanya
bersifat melalui hal – hal yang dirasakan oleh pasien itu sendiri tetapi setiap gejala
adalah gejala umum dan jika dokter yang berada di online ini meresepkan sebuah
obat yang ditakutkan adalah obat tersebut berbeda dari apa yang pasien derita
sehingga terjadi salah penggunaan dan kondisi pasien akan semakin buruk.
Mungkin kalau dari segi bisnis kehadiran apotek online ini sangat menguntungkan
karena mempermudah di satu sisi lain karena faktor meniadakan usur tempat atau
lokasi tempat dagang dan membutuhan staff yang jauh lebih dikit sehingga obat
yang diperjual belikan dapat menjangkau lebih banyak lapisan karena lebih
murah.
Selain keuntungan dan beberapa kerugian yang sudah disebutkan diatas,
faktor lain yang membuat apotek online ini perlu dikaji lebih dalam lagi karena
kehadiran apotek ini bisa saja menyalahi Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 02396/A/SK/VIII/1986 Tahun 1986 tentang Tanda Khusus Obat
Keras Daftar G (“Kepmenkes 2396/1986”) yaitu tentang perdagangan obat keras
harus menggunakan resep doter karena dengan sistim online lebih bebas untuk
menjual obat dan obat – obat keras kebanyakan tidak perlu menggunakan resep
dokter jika membelinya di apotek online dan tiu adalah sebuah kesalahan besar.
Selanjutnya adalah kemungkinan adanya resep asli tapi palsu atau bahkan resep
palsu, hal ini ditakutkan walaupun pedagang apotek online sudah menyediakan
bagaimana cara mengupload resep dan hanya mengeluarkan obat tersebut jika
mempunyai resep tetapi akan sangat mudah jika seseorang mealsukan resep dan
mendapatkan celah untuk memperoleh obat terbatas bahkan narkotika.
Keresahan ini makin diperparah karena dapat kita ketahui bahwasannya di
lapangan sendiri belum terdapat peraturan yang jelas dan konkret dari pemerintah
untuk meregulasi kemunculan apotek – apotek online ini bahkan regulasi
pajaknya pun belum terlalu jelas dan seakan – akan pemerintah tidak awas atau
terkesan kurang peduli dengan kemunculan fenomena ini padahal nyawa dan
kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungannya. BPOM pun telah lebih dulu
turun tangan dengan menutup sekitar 129 situs penjual obat illegal yang digadang
– gadang merugikan negara sekitar 5 miliar rupiah karena ketidakjelasan regulasi
ini.
Oleh karena itu walaupun apotek online ini sangatlah bagus secara konsep
tetapi dukungan dari instansi terkait untuk lebih mengawasi serta mengatur
batasan serta kewenangan apotek online lebih lanjut dan membuat serta
mengawasi mekanisme yang benar agar pasien, dokter, apoteker dan pihak terkait
tidak dirugikan bahkan negara tidak menelan kerugian yang besar serta dengan
adanya regulasi yang jelas seperti ini selain menutup celah untuk penyalahgunaan
E-Farmasi tetapi juga bisa membantu memajukan Indonesia baik secara ekonomi
dan dalam bidang kesehatan.
Jadi, walaupun banyak pandangan mengenai E-Farmasi ini tetapi jika kita
dapat mendukung pemerintah mengadakan regulasi, mengeluarkan UU, dan
membentuk badan pengawas mengenai bisnis ini maka hal ini dapat menjadi hal
positif bagi Indonesia.
Daftar Pustaka
1. https://www.suaramerdeka.com/news/baca/129238/apotek-online-
belum-diatur-regulasi
2. https://gudangilmu.farmasetika.com/tinjauan-regulasi-dan-etika-bisnis-
apotek-online-di-indonesia/
3. http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&b
uku_id=153988&obyek_id=4
4. https://www.selasar.com/jurnal/40643/Apotek-Online-Memudahkan-
atau-Meniadakan-Fungsi-Apoteker
5. https://www.cekaja.com/info/bisnis-online-kena-pajak-ini-kiat-
antisipasinya/
6. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt566ba42c541ad/p
emberian-obat-keras-harus-dengan-resep-dokter/
7. https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/06/28/mp3q
mj-jual-obat-ilegal-bpom-usulkan-129-laman-diblokir

Anda mungkin juga menyukai