Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Asam Amino

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH2 pada atom karbon α dari
posisi gugus – COOH. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak
dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat penting
dalam organisme. Rumus umum asam amino adalah sebagai berikut:

R – CH – COOH

NH2

Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial,
melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi
asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi surplus diet,
nitrogen toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea.

Fungsi Sintesis Asam Amino


Sebagai penyusun protein yang sangat penting dalam organisme

Klasifikasi Asam Amino

Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis,


atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Asam amino dikelompokkan
menjadi 2 kategori yaitu:
a) Asam Amino Esensial

Tumbuhan dan bakteri bisa mensintesis 20 asam amino, kita sebagai manusia
tidak dapat mensintesis 9 dari 20 asam amino tersebut. Sembilan asam amino tersebut
hanya diperoleh dari makanan yang kita makan dan dinamakan asam amino esensial.
Asam amino esensial meliputi: Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine,
Phenylalanine, Threonine, Tyrptophan, dan Valine.

b) Asam Amino Non-Esensial


Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga
harus ada di dalam makanan yang kita makan. Macam-macam asam amino esensial:
Alanine, Arginine, Asparagine, Aspartate, Cysteine, Glutamat, Glutamine, Glycyne,
Proline, Syerine, Tyrosyne.

Biosintesis Asam Amino

Berdasarkan klasifikasi atau macamnya, asam amino dapat dibedakan menjadi dua,
yakni asam amino esensial, dan asam amino nonesensial. Biosintesis asam amino esensial
melalui jalur atau proses yang kompleks, sedangkan biosintesis asam amino nonesensial
dapat melalui jalur atau proses yang sederhana.

a. Biosintesis asam amino esensial


1. Biosintesis histidin
Gen-gen pengkode enzim yang berperan dalam biosintesis histidin telahteridentifikasi pada
banyak fungi , bakteri, tanaman, danarchaea. Reaksibiosintesis histidin diawali dengan
kondensasi Adenosine Tr-phosphate (ATP) dan 5-phosphoribosyl 1- pyrophosphate (PRPP)
membentuk phosphoribosyl- ATP. Kemudian akan melewati beberapa tahapan, mulai dari
pembentukan 1-(5- phospho-D-ribosyl) - AMP → 1-(5-phosphoribosyl)-5-
[(5phosphoribosylamino) methilidene amino] imidazole - 4 - carboxamide →
phosphoribulosy formimino-AICAR-P → D-erythro-imidazole-glycerol- phosphat →
imidazole acetol - phosphat→ L-histidinol- phosphat → histidinol → histidinal → L-
histidine. Berikut adalah mekanisme beserta enzim yang bekerja pada biosintesis histidine
oleh beberapa bakteri, yaitu Escherichia coli (Ec), Arabidopsis thaliana col (At),Brassica
oleracea botrytis (Bo0, Thermotoga maritima (Tm), Thermusthermophilus (Tt).

2. Biosintesis isoleusin
Biosintesis isoleusin yang telah berhasil diketahui dapat melalui
beberapa jalur. Jalur yang pertama adalah melalui asam amino threonin, kedua
adalahmelalui asam piruvat, dan yang ketiga melalui asam oksaloasetat.
Masing-masing jalur digunakan oleh bakteri yang berbeda. Escherichia coli
(Ec)dapatmenggunakan jalur pertama dan ketiga sesuai dengan substrat yang
tersedia.Bacillus subtilis(Bs) dapat mensintesis isoleusin melalui jalur yang
ketiga,namun enzim-enzimnya belum diketahui secara lengkap. Sementara
jaluryang kedua lebih banyak digunakan oleh bakteri-bakteri metanogen,
seperti Methanococcus aeolicus, Methanothermobacter thermautotrophicus.
Bakterimetanogen menggunakan jalur ini, karena mereka banyak hidup pada
rumen yang kaya akan asam piruvat. Berikut jalur biosintesis isoleusin
masing-masing jalur beserta enzim yang berperan.
Biosintesis isoleusin dari asam piruvat

3. Biosintesis leusin
Beberapa organisme memiliki kemampuan untuk melakukan sintesis
asamamino leusin. Organisme yang memiliki jalur biosintesis leusin
adalahgolongan archaea, bakteri, fungi, danviridiplantae. Pembentukan
leusinmelibatkan lima tahapan reaksi yang dimulai dari prekursor valin, yaitu
2-keto-isovalerate sampai reaksi terakhir yang dikatalisa oleh
enzimtransaminase. Berikut adalah jalur biosintesis asam amino leusin oleh
E.coli. Keberadaan leusin yang berlebihakan menghambat kerja dari enzim 2-
isopropylmalate synthase dan leucinetransaminase. Feedback inhibition ini
digunakan untuk menghindari akumulasileusin yang terlalu berlebih dalam
tubuh.
4. Biosintesis lisin
Terdapat enam jalur yang telah ditemukan pada bakteri, alga, fungi,
dantumbuhan tingkat tinggi dalam melakukan biosintesis asam amino lisin.
Jalurtersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu
jalurdiaminopimelate (DAP) dan jalur 2-aminoadipate. Jalur DAP
dikelompokkanmenjadi empat macam variasi, yaitu variasi suksinilase yang
melibatkanintermediet suksinilate, variasi asetilase yang melibatkan
intermediet asetil,variasi dehidrogenase, dan variasi diaminopimelate-
aminotransferase. Kedua jalur yang lain merupakan turunan dari jalur 2-
aminoadipate. Berikut adalah jalur biosintesis yang melibatkan intermediet
suksinilate atau jalur variasisuksinilase. Jalur ini merupakan jalur yang paling
umum dalam biosintesis lisinoleh bakteri. Jalur ini telah banyak ditemukan
pada beberapa jenis bakteriyang berbeda
5. Biosintesis methiolin
Di bawah ini terdapat dua macam jalur pembentukan metionin. Jalur
yangpertama merupakan pembentukan metionin dari oksaloasetat dan
darisenyawa sulfur inorganik untuk membentuk asam amino yang
mengandunggugus sulfur. Kebanyakan bakteri, yeast, dan fungi menggunakan
jalur ini,mengingat pentingnya asam amino ini (sebagai inisiasi sintesis
protein,metilasi DNA, rRNA dan xenobiotic, dan biosintesis sistein,
fosfolipid, danpoliamin). Jalur yang kedua adalah jalur salvage yang
ditemukan pada hampirseluruh mahluk hidup. Berikut adalah jalur pertama
dari biosintesis asamamino metionin.
Biosintesis Metionin dari siklus TCA

Jalur yang berikutnya merupakan jalur yang kedua, yaitu melalui jalursalvage. Jalur ini
ditemukan pada banyak organisme, yaitu bakteri, protozoa,tumbuhan dan mamalia. Antar
kelompok yang menggunakan jalur initentunya sangat berbeda berdasarkan degradasi
senyawa S-metil-5-tioadenosin.

Berikut ini adalah jalur salvage pembentukan asam aminometionin:


Biosintesis Metionin dari S-methyl-5-thio-α-ribose-1-phsphat

6. Biosintesis phenilalanin
Biosintesis fenilalanin diawali dengan proses pengkonversian
chorimatemenjadi prephenate. Prephenate merupakan prekursor terakhir
daribiosintesis fenilalanin dan tirosin. Hal ini yang menyebabkan
prosesbiosintesis antara fenilalanin dan tirosin sangat mirip. Organisme
yangmenggunakan jalur biosintesis ini adalah golongan archaea, fungi,
danbakteri. Berikut ini adalah jalur biosintesis fenilalanin dari E.coli dan
Bacillussubtilis
Biosintesis phenilalanin

7. Biosintesis thereonin
Jalur biosintesis threonin yang dapat dilihat pada gambar di bawah
inididasarkan pada pengubahan metabolisme energi molekul asam
oksaloasetatmenjadi threonin. Organisme yang menggunakan jalur
biosintesis ini adalaharchaea, fungi, dan bakteri. Berikut ini adalah jalur
biosintesis asam aminothreonin beserta enzim yang berperan dan regulasinya
Biosintesis threonin

Jalur ini diatur pada beberapa poin dari produk akhir metabolisme,
baikmelalui penghambatan enzim dan atenuasi. Atenuasi terhadap
keberadaanisoleusin dan treonin menekan langkah kedua, keempat, kelima,
dan keenampada jalur ini. Selain itu, enzim thr-A juga dihambat dengan
keberadaantreonin

8. Biosintesis tryptophan
Biosintesis triptofan pada mikroba melibatkan lima jenis enzim
yangdikode oleh tujuh gen. Gen ini biasanya diatur dalam suatu cluster
tunggalmembentuk suatu operon. Organisme yang mampu melakukan
biosintesis ini adalah archaea, fungi, bakteri, dan embryophita. Dalam hal ini,
arabidopsisthaliana mampu melakukan biosintesis terhadap triptofan. Jalur
biosintesisyang digunakan oleh arabidopsis dan bakteri tidak jauh berbeda
karenaarabidopsis memiliki trp operon yang di dalamnya mengandung gen
pengkodeenzim untuk mensintesis triptofan. Berikut adalah jalur biosintesis
asam aminotriptofan beserta enzim yang berperan.
9. Biosintesis valin
Jalur biosintesis valin sebenarnya merupakan jalur pararel dengan
jalurbiosintesis isoleusin, dimana pada satu jalur akan dihasilkan tidak
hanyaisoleusin tetapi juga valin dan leusin. Pembentukan valin menggunakan
2 molekul asam piruvat yang pada akhirnya akan terpecah untuk
membentukvalin atau leusin. Jalur biosintesis ini digunakan oleh archaea,
bakteri, danbeberapa eukariot. Karena tiga asam amino ini terbentuk melalui
jalur yangsama, maka terdapat konsekuensi yang tidak dapat
terhindarkan.Konsekuensi ini adalah sistem regulasi pada jalur biosintesis,
dimanakeberadaan valin akan menghambat jalannya proses biosintesis.
Karenasistem biosintesis saling terkait, maka pembentukan ketiga asam
amino jgakan terhambat. Berikut adalah jalur biosintesis asam amino valin
besertaenzim yang berperan

b. Biosintesis asam amino nonesensial


1. Biosintesis glutamat dan aspartat
Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi
tranaminasi sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat
dehidrogenase dan selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST

Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase.


Peran penting glutamat adalah sebagai
Reaksi donor amino
biosintesis intraseluler utama untuk
glutamat
reaksi transaminasi. Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin untuk
siklus urea.

2. Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi
umumnya oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin
plasma, kebalikan transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional
meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan
dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan
siklus glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini adalah bahwa dalam 1
molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di
mana rangka karbon didaur ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir. Ada 2
jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:
1.Secara langsung melalui degradasi protein
2. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase,
ALT (juga dikenal sebagai serum glutamat- piruvat transaminase, SGPT).
Siklus glukosa alanin

3. Biosintesis sistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari
ATP dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease
menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM)

Biosintesis S-adenosilmetionin (SAM)

SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil


(misalnya konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil
adalah perubahan SAM menjadi S-adenosilhomosistein. S-
adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi homosistein dan adenosin
dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubah
kembali menjadi metionin oleh metionin sintase.
Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam
kasus ini peran S-adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder untuk
produksi homosistein (secara esensial oleh produk dari aktivitas
transmetilase). Dalam produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai
Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP
Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin
menghasilkan sistationin dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya
dengan bantuan enzim sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein dan
α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal sebagai trans-
sulfurasi

Peran metionin dalam sintesis sistein

4. Biosintesis tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin.
Setengah dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita
kaya tirosin, hal ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan
50%.Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom
oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin.
Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin,
yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh NADH-dependent enzyme
dihydropteridine reductase (DHPR)

Biosintesis tirosin dari fenilalanin

5. Biosintesis prolin
Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat
semialdehid menjadi intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau
lainnya. Ornitin bukan salah satu dari 20 asam amino yang digunakan untuk
sintesis protein. Ornitin memainkan peran signifikan sebagai akseptor
karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran penting tambahan
sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamat
penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas.
Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler.
Produksi ornitin dari semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen
transaminasi. ketika konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari
siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid. Semialdehid didaur
secara spontan menjadi Δ1 pyrroline-5-carboxylate yang kemudian direduksi
menjadi prolin oleh NADPH-dependent reductase

6. Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-
fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi
sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen.
Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai donor menghasilkan 3-
fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase
7. Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh
serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus
hidroksimetil dari serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan
glisin dan N5, N10-metilen-THF.

8. Biosintesis asparagin, dan glutamin


Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi
asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan
dari glutamat dengan inkorporasi langsung amonia dan ini merupakan reaksi
fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh reaksi amidotransferas.
Pengaturan Biosintesis Asam Amino Secara Alosterik

Pengontrolan sintesis asam amino yang paling responsif adalah melalui


penghambatan alosterik reaksi pertama didalam urutan biosintetik oleh produk akhirnya.
Reaksi pertama pada urutan tersebut yang biasanya bersifat tidak dapat balik dikatalisis oleh
suatu enzim alosterik.

Gangguan genetik dalam biosintesis asam amino

 Marasmus dan Kwashiorkor


 Manifestasi defisiensi nutrisi yang ekstrem pada manusia
 Kwashiorkor : malnutrisi o.k defisiensi nutrisi tapi asupan kalori terpenuhi
 Marasmus merupakan akibat dari defiensi yg parah dari hampir seluruh
nutrisi, t.u protein dan karbohidrat (pada anak, bila berat badan < 60% standar)
 Marasmus dapat terjadi pada anak dan dewasa, kwashiorkor hanya pada anak-
anak

Cont.
 Terapi marasmus tdd 2 fase :
 Fase akut : tx u/ mengembalkan keseimbangan elektrolit, tx infeksi, tx
hipoglikemia dan hipotermia
 Fase lanjut : refeeeding dan memastikan asupan kalori dan nutrisi memenuhi
kebutuhan untuk tumbuh kembang
 Kwashiorkor merupakan bentuk defisiensi protein akut pada anak :
 Edema perut buncit
 Iritabilitas, anoreksia, ulkus pada kulit, hepatomegali (krn timbunan lemak
pada hati dan juga berkontribusi pada perut buncit)
 Sering terjadi karena penyapihan dari ASI dan diganti dg makanan tinggi
karbohidrat

Contoh

 Terapi kwashiorkor :
 Pemberian protein dg hati-hati protein yang terlalu tinggi dapat
meningkatkan aktivitas siklus urea di liver dapat memicu kerusakan liver (oleh
karena liver sudah terjadi infiltrasi lemak/terganggu)
 Karbohidrat dan lemak tetap diberikan memenuhi kebutuhan energi

 Short bowel syndrome : Jumlah nutrisi yang diabsorbsi tidak mencukupi


 Scurvy : defisiensi vitamin C maupun kelainan genetik Kegagalan pembentukan
hidroksiprolin dan hidroksilisin (penyusun kolagen) instabilitas konformasi dari
kolagen gusi berdarah, sendi bengkak, luka sulit sembuh.

Anda mungkin juga menyukai