Anda di halaman 1dari 27

BIOKIMIA I

Yuli Kusuma Dewi, S.Pd.,M.Si


ASAM AMINO

❖ merupakan unit penyusun protein

❖Asam amino mempunyai satu gugus


karboksil dan satu gugus amino. Pada
umumnya gugus amino terikat pada
posisi  dari gugus karboksil

❖Struktur:
Terdiri dari satu atom C sentral yang
mengikat secara kovalent:
- gugus amino,
- gugus karboksil,
- satu atom H dan
- rantai samping (gugus R)
Stereokimia Asam Amino

COO- COO-

+
H 3N C H H C NH3+

CH2OH CH2OH

L-serine D-serine

-Karena atom C pusat pada asam amino mengikat 4 gugus yang


berbeda, asam amino memiliki sifat optik aktif
-isomer optik : L dan D

- setiap asam amino kecuali glisin, memiliki dua konfigurasi pasangan


enantiomer (bayangan cermin) L dan D
Gambaran struktur molekul Asam amino dalam 3 dimensi

Rumus Proyeksi Fischer


Penamaan Asam Amino
• Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus
NH3+ terletak disebelah kanan → diberi awalan D, jika
NH3+ dikiri → diberi awalan L.
• Semua asam amino yang ada di alam dalam protein
mempunyai konfigurasi L. Ada beberapa asam amino
yang penting dalam struktur dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-
glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding
sel bakteri tertentu.
• Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum)
dapat disingkat dengan 3 huruf.
Misal : Serine → Ser
Glysin → gly
Penggolongan Asam Amino
❖Berdasarkan struktur kimiawinya
1. Asam amino alifatik sederhana
2. Asam amino hidroksi alifatik
3. Asam amino dengan sulfur
4. Asam amino dengan gugus asam/amida
5. Asam amino dengan gugus basa
6. Asam amino dengan gugus aromatik
7. Asam amino yang membentuk ikatan dengan atom N pada
gugus amino
❖Berdasarkan kemampuan diproduksi dalam tubuh
1. Asam amino esensial
2. Asam amino setengah esensial
3. Asam amino non esensial
❖Berdasarkan kemampuannya berinteraksi dengan air
- Non polar amino acid
meliputi asam amino dengan rantai R berupa hidrokarbon.
berinteraksi lemah dengan air.
- Polar amino acid
asam amino dengan rantai samping belerang dan OH
- Basic amino acid
- Acidic amino acid
1. Asam amino alifatik sederhana

Alanin
Glisin

Valin
Leusin

Isoleusin
2. Asam amino hidroksi alifatik

Serin Treonin

3. Asam amino dengan Sulfur

Sistein Metionin
4. Asam amino dengan gugus asam/amida

Asam Aspartat Asparagin

Asam Glutamat Glutamin


5. Asam amino dengan gugus basa

Arginin Lisin

Histidin
6. Asam amino dengan gugus aromatik

Fenilalanin Tirosin

Triptofan
7. Asam amino yang membentuk ikatan
dengan atom N pada gugus amino

Prolin
❖Berdasarkan kemampuan diproduksi dalam tubuh
1. Asam amino esensial
Merupakan asam amino penting yang diperlukan oleh tubuh,
akan tetapi tidak mampu diproduksi di dalam tubuh, sehingga
untuk memenuhi kebutuhan ini, harus diperoleh dari makanan
sumber protein.
2. Asam amino setengah esensial
Dikatakan “setengah esensial” karena tubuh manusia dewasa
sehat mampu memenuhi kebutuhannya, dengan kata lain
kelompok ini bersifat esensial pada masa tertentu
3. Asam amino non esensial
Kelompok asam amino yang mampu diproduksi oleh tubuh kita
sendiri
As. Amino Essensial As. Amino setengah As. Amino non
Essensial Essensial
Isoleusin Arginin* Alanin
Valin Histidin* Asparagin
Leusin Aspartat
Fenilalanin Sistein
Triptofan Glutamat
Lisin Glutamin
Treonin Glisin
Metionin Prolin

(*) Esensial pd kondisi tertentu (pd masa pertumbuhan/anak-anak)


Sifat-sifat asam amino
• Atom karbonnya bersifat kiral
mengikat 4 gugus yang berbeda sehingga memberikan sifat
optic aktif yaitu jika cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan
pada suatu larutan yang mengandung salah satu enantiomer
asam amino, maka bidang polarisasi cahaya mengalami
perputaran. Oleh karenanya terdapat 2 model isomer D dan L

• Status ionisasi asam amino bergantung pada pH


pada pH netral, asam amino merupakan ion amfoter (zwitter
ion). Dalam larutan asam, gugus karboksil dalam bentuk (-
COOH) dan gugus amino dlm bentuk terionisasi (-NH3+).
Dalam larutan basa adalah sebaliknya
• Asam amino mempunyai muatan netto positif, negative atau
nol/netral.
dari point b, jelas terlihat bila pada larutan asam muatan
netto asam amino adalah positif, negatif pada larutan basa,
dan nol pada pH netral.
• Umumnya asam amino larut dalam air namun tidak larut dalam
pelarut organik non polar (eter, aseton, dan kloroform).
hal ini berbeda dengan asam karboksilat dan amina yang larut
dalam pelarut organik dan kurang larut dalam air.

• Asam amino memiliki titik isoelektrik


pada elektroforesis (terdapat elektroda→ anoda + dan katoda -),
asam amino akan bergerak menuju elektroda yang berlawanan
dengan muatan ion asam amino yg terdapat dalam larutan.
Karena muatan ion as.amino tergantung pada pH larutan, maka
pH larutan dapat diatur agar ion asam amino tidak bergerak
menuju salah satu elektroda. pH demikian ini yang desebut titik
isoelektrik.

• Asam amino bersifat amfoter, karena asam amino memiliki gugus


asam dan gugus basa maka mampu bereaksi baik dengan asam/
basa.
pH Isoelektrik (pI) Asam Amino
Misalkan suatu campuran terdiri dari asam aspartat, lisin, dan glisin.
glisin sebagai asam amino netral, akan terionkan dalam bentuk
zwitterion, sehingga tetap diam di tempat, sehingga dalam larutan
hanya terdapat glisin saja, begitulah caranya memisahkan glisin dari
campuran tersebut
1. Tentukan arah migrasi untuk elektroforesis yang dilakukan pada pH 5,5 dan 7,6
antara campuran glisin (6,0); Fenilalanin (5,5), serin (5,7).

2.

3.

Senyawa 1
Senyawa 2

Anda mungkin juga menyukai