Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA BAHAN MAKANAN

“ZAT TOKSIK”

Identifikasi Kandungan Boraks Pada Makanan

Disusun Oleh :

Nama: Siti Nurhayati

NIM: 18109010

Kelas: A

JURUSAN TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Zat Toksik ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu dosen pada
Mata Kuliah Kimia Bahan Makanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Apa saja jenis metode uji pada zat toksik bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuli Kusuma Dewi, M.Si., selaku dosen Kimia
Bahan Makanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pancor, 02 Maret 2021

Hormat saya,

Siti Nurhayati

i
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar Isi ....................................................................................................................................ii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
D. Manfaat .......................................................................................................................... 2

BAB II. Pembahasan

A. Pengertian boraks ............................................................................................................ 3


B. Metode-metode yang digunakan uji boraks .................................................................... 4
C. Alat dan bahan yang digunakan dalam uji boraks .......................................................... 5
D. Cara kerja atau prosedur kerja yang digunakan dalam uji boraks .................................. 7

BAB III. Penutup

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Toksisitas dapat diartikan sebagai kemampuan racun (molekul) untuk menimbulkan
kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan terhadapnya.
Toksisitas sangat beragam bagi berbagai organisme, tergantung dari berbagai faktor seperti
spesies uji, cara racun memasuki tubuh, frekuensi dan lamanya pemaparan, konsentrasi zat
pemapar, dan kerentanan berbagai spesies terhadap pencemar1.
Boraks adalah senyawa kimia dengan rumus Na2B4O7.10H2O berbentuk kristal putih,
tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan normal. Dalam air, boraks berubah menjadi
natrium hidroksida dan asam borat2.
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang aman serta bermutu dan
bergizi tinggi penting perannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatan serta peningkatan kecerdasan masyarakat3.
Senyawa beracun dalam makanan dapat berasal dari senyawa alami, sintesis, dan
mikroba. Senyawa beracun alamiah diantaranya pada solanin dan chaconine pada kentang
serta kafein pada kopi. Senyawa beracun sintetis diantarnya sakarin dan siklamat. Senyawa
beracun dari mikroba yaitu bakteri patogen diantaranya Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu boraks?
2. Apa saja metode yang digunakan dalam uji boraks?
3. Apa saja alat dan bahan dalam uji boraks?
4. Bagaimana cara kerja atau prosedur kerja dalam uji boraks?

1
Halang, B. 2004. Toksisitas Air Limbah Detergen terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio) vol.1 . Hal 39-49 Januari.
Lampung.
2
Syah, D. dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. (Bogor, Himpunan Alumni Fakultas Teknologi
Pertanian IPB)
3
Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan Edisi 2 Cetakan I. (Jakarta, Bumi
Aksara)

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu boraks
2. Untuk mengetahui apa saja metode yang digunakan dalam uji boraks
3. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan dalam uji boraks
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja atau prosedur kerja dalam uji boraks
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah tentang uji boraks dalam makanan ini adalah agar dapat
memberikan informasi mengenai boraks serta metode yang digunakan dalam uji boraks
dalam makanan dan mengetahui alat, bahan serta prosedur kerjanya. Sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam pemakaian boraks pada makanan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Boraks
Boraks berasal dari bahasa arab yaitu “Bouraq” yang berarti kristal lunak yang
mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks merupakan kristal
lunak dengan nama kimia Natrium Tetrabonat ( Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama
lain yaitu natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya
digunakan dalam industri non pangan4.

Karakteristik Boraks, antara lain:

 berbentuk kristal putih


 tidak berbau
 larut dalam air
 stabil pada suhu serta tekanan normal
 Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, petitet, bleng, gendar dan air kl.

Boraks juga biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, khususnya industri kertas,
gelas, pengawet kayu, keramik, antiseptik dan pembasmi kecoak, dan mengurangi
kesadahan air. Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi
natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3) atau yang lazim kita kenal dengan nama Bleng.
Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai
antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam klorida
(HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan
kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata
dan dikenal sebagai boorwater5.

Boraks seringkali disalah gunakan dalam proses pembuatan bahan makanan, seperti
digunakan sebagai bahan tambahan untuk pembuatan bakso, nuget, tahu, cenil, kecap,
ketupat/lontong serta kerupuk. Bahkan yang lebih ironis, penggunaan boraks sebagai

4
Syah, D. dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. (Bogor, Himpunan Alumni Fakultas Teknologi
Pertanian IPB)
5
Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati. 2011.Bahan Tambahan Pangan. Jakarta

3
komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Padahal pemerintah telah melarang
penggunaan boraks per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI
No.733/Menkes/Per/IX/19886.

B. Metode-Metode yang Digunakan dalam Uji Boraks


1. Metode Easy Test Boraks
Metode easy test boraks merupakan cara uji kandungan boraks secara kualitatif pada
makanan yang mempunyai prosedur paling sederhana. Alat uji yang digunakan adalah
Tes Kit Borax. Test Kit Borax (Boraks) dalam makanan adalah alat uji cepat kualitatif
untuk mendeteksi kandungan boraks dalam makanan dalam waktu 1 menit, jika kertas uji
yang semula berwarna kuning berubah menjadi merah bata maka makanan tersebut
positif mengandung boraks dan jika warna kertas uji tetap maka makanan tersebut
negatif kadungan boraksnya7.
2. Metode Uji Kertas Tumerik
Metode uji kertas turmerik adalah metode pengujian boraks secara kualitatif dengan
menggunakan prinsip perubahan warna pada kertas turmerik dari kuning menjadi jingga
atau merah bata jika pada sampel yang diuji mengandung boraks. Warna kertas turmerik
yang diuji pada sampel dibandingkan dengan warna kertas turmerik kontrol hasil dari
pengujian terhadap larutan standar boraks8.
3. Metode Spektrometer UV-Vis
Metode spektrofotometri UV-Vis merupakan metode alternatif yang dapat
digunakan untuk analisis sampel kadar boraks yang sangat kecil menggunakan
spektrofotometri dengan menggunakan sinar UV dan beberapa laboratorium banyak
yang memiliki alat tersebut9. Prinsip kerja dalam spektrofotometri UV-Vis yaitu
menggunakan sumber cahaya dari sinar UV dan sinar tampak dengan pengaturan berkas
cahaya menggunakan monokromator. Berkas sinar selanjutnya masuk ke dalam sampel,
sinar yang tidak diserap dan disebar oleh sampel akan masuk ke detektor dan akan diolah
sehingga muncul nilai absorbansi pada layar.

6
Depkes R.I. 2001. Pedoman Program Perbaikan Gizi di Indonesia. Jakarta
7
Rohman, A dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Institut Teknologi Bandung. Bandung, Indonesia.
8
Roth HJ. Analisis farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1988.
9
Holler. 2002. Official Method of Analysisof the Association of officialAnalytical .Chemist International,
17thed.AOAC Inc; USA.

4
Penetapan kadar boraks secara spektrofotometri dilakukan dengan metode
spektrofotometri sinar tampak, dimana pada metode ini ada dua pereaksi pembentuk
kompleks warna yaitu quinalizarin dan kurkumin. Pereaksi quinalizarin ini jarang
digunakan karena bentuk kompleks warna yang terjadi harus dilarutkan terlebih dahulu
dalam asam sulfat yang pekat yang memberikan kesulitan pada saat pengamatannya.
Yang sering digunakan yaitu pereaksi kurkumin dimana kompleks warna yang terjadi
yaitu rosocyanin yang yang berwarna rosa. Rosocyanin ini pada penetapan secara
spektrofotometri sinar tampak dilakukan dengan melarutkannya dalam alcohol 96% dan
diamati pada panjang gelombang 548 nm10.
C. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Uji Boraks
1. Uji boraks dengan metode uji easy test boraks
a. Alat
1) Cawan petri
2) Lumpang dan alu
3) Batang pengaduk
4) Beaker glass
5) Timbangan analitik
6) Hotplate
b. Bahan
1) Sampel makanan
2) Reagen test kit boraks EASY TES (terdiri dari reagent, kontrol dan kertas uji)
3) Air/aquades
2. Uji boraks dengan metode uji kertas tumerik
a. Alat
1) Cawan petri
2) Lumpang dan alu
3) Sendok
4) Batang pengaduk
5) Beaker glass
b. Bahan

10
Diblle ,W.T, Analytical Chemistry vol.26.1965:418-421

5
1) Sampel makanan
2) Kunyit
3) Air/aquades
4) Boraks
5) Ammonia
6) Kertas saring
3. Uji boraks dengan metode uji Spektrometer UV-Vis
a. Alat
1) Neraca analitik
2) Oven
3) Tanur
4) Lumpang dan alu
5) Pipet tetes
6) Pinset
7) Botol semprot
8) Cuvet
9) Batang pengaduk
10) Hotplate
11) Labu ukur
12) Gelas ukur
13) Set alat spektrometer UV-Vis
b. Bahan
1) Sampel makanan
2) Aquades
3) Gliserin
4) HCl 4 N
5) Kertas saring
6) Methanol
7) Etanol
8) Larutan kurkumin

6
D. Cara Kerja atau Prosedur Kerja yang Digunakan dalam Uji Boraks
1. Uji boraks dengan metode uji easy test boraks
a. Ditimbang 5 gr sampel makanan yang akan diteliti.
b. Dilumatkan sampel makanan tersebut pada cawan porselin.
c. Diambil sampel makanan yang sudah dilumatkan lalu dimasukkan ke dalam beaker
glass.
d. Ditambahkan reagen test kit boraks sebanyak 10 tetes.
e. Ditambahkan air mendidih 5 ml, diaduk sampai padatan sampel makanan dapat
bercampur rata dengan cairan sampai menyerupai bubur (aduk selama 1 menit).
f. Dibiarkan dingin, lalu diambil kertas uji dan dicelupkan kertas uji dengan campuran
tersebut, jika kertas uji yang semula berwarna kuning berubah menjadi merah bata
maka sampel makanan tersebut positif mengandung boraks dan jika warna kertas uji
tetap maka sampel makanan tersebut negatif kadungan boraksnya.
2. Uji boraks dengan metode uji kertas tumerik
Uji warna kertas kunyit pada pengujian boraks yaitu dengan cara membuat kertas
tumerik terlebih dahulu, yaitu:
a. Dipotong beberapa kunyit, kemudian ditumbuk dan disaring sehingga dihasilkan
cairan kunyit berwarna kuning.
b. Dicelupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit dan dikeringkan. Hasil dari
proses ini disebut kertas tumerik.
c. Selanjutnya, dibuat kertas yang berfungsi sebagai control positif dengan
memasukan 1 sendok teh boraks kedalam gelas yang berisi air dan aduk larutan
boraks. Teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
d. Diamati perubahan warna pada kertas tumerik. Warna yang dihasilkan tersebut
akan digunakan sebagai control positif.
e. Lumatkan bahan yang akan diuji dan beri sedikit air. Teteskan air larutan dari
bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik. Apabila warnanya sama
dengan pada kertas tumerik control positif, maka bahan makanan tersebut
mengandung boraks. Jika diberi uap ammonia berubah menjadi hijau-biru yang
gelap maka sampel tersebut positif mengandung boraks.
3. Uji boraks dengan metode uji Spektrometer UV-Vis

7
a. Ditimbang sebanyak 100 gr sampel makanan dan ditambah 300 ml aquadest panas,
kemudian dihaluskan.
b. Ditambahkan 20 ml HCl 4 N dan dipanaskan diatas penangas air selama 10 menit
sambil diaduk, kemudian disaring, sisa penyaringan dibilas dengan 100 ml aquadest
panas. Filtrat yang diperoleh dicukupkan dengan volumenya sampai 250 ml dalam
labu ukur.
c. Dipipet filtrate yang diperoleh sebanyak 50 ml, ditambah 75 ml methanol kemudian
didestilasi pada suhu 85o -90oC selama 110 menit dan destilat ditampung dengan 10
ml gliserin 3%.
d. Destilat yang diperoleh dipanaskan pada pelat pemanas sampai kering. Panaskan pada
tungku pengabuan (furnace) 600oC, kemudian dinginkan.
e. Tambah dengan 10 ml larutan kurkumin dan panaskan pada suhu 55o -57oC sampai
kering, kemudian tambahkan etanol sampai 25 ml, dibiarkan 1 jam dan selanjutnya
diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 524 nm.
Apabila membentuk kompleks warna rosa maka positif mengandung boraks, karena
senyawa boraks diikat oleh kurkumin membentuk kompleks warna rosa.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Boraks berasal dari bahasa arab yaitu “Bouraq” yang berarti kristal lunak yang
mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks merupakan kristal
lunak dengan nama kimia Natrium Tetrabonat ( Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama
lain yaitu natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya
digunakan dalam industri non pangan. Metode yang digunakan dalam identifikasi kandungan
boraks pada makanan yaitu: metode uji easy test boraks, metode uji kertas tumerik dan
metode uji Spektrometer UV-Vis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan Edisi 2 Cetakan I.
(Jakarta, Bumi Aksara)

Depkes R.I. 2001. Pedoman Program Perbaikan Gizi di Indonesia. Jakarta

Halang, B. 2004. Toksisitas Air Limbah Detergen terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio) vol.1 .
Hal 39-49 Januari. Lampung.

Holler. 2002. Official Method of Analysisof the Association of officialAnalytical .Chemist


International, 17thed.AOAC Inc; USA.

Rohman, A dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Institut Teknologi Bandung. Bandung,
Indonesia.

Roth HJ. Analisis farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 1988.

Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati. 2011.Bahan Tambahan Pangan. Jakarta

Syah, D. dkk. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. (Bogor, Himpunan Alumni
Fakultas Teknologi Pertanian IPB)

10

Anda mungkin juga menyukai