Anda di halaman 1dari 10

FORMULASI HAND SANITIZER

``

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Agung Batara Surya

NIM : NH0519003

KELAS :A

ASISTEN : A. Endang Kusuma Intan S.farm, M.Si

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
I. Formula Asli
R/ Gel Hand sanitizer

II. Rancangan Formula


Tiap 100 mg mengandung :
Etanol 83,3 %
Gliserol 1,45 %
Hidrogen peroksida 4,17 %
Aquadest ad 100 mL

III. Master Formula

Nama produk : Aseptic Hand Gel ANS

Jumlah produk : 10 botol @ 100 ml

No. Registrasi : DBL 2054112332 A1

No. Batch : 41405201

Produksi : Pt. Stikes Nani Hasanuddin Makasar


Kelompok 1 Tgl Formula Tgl Produksi A. Endang Kusuma
14 mei 2020 Intan S.farm, M.Si
No. Kode Nama Bahan Fungsi Bahan Per dosis Per
Bahan batch
1 01-ET L Etanol Bahan aktif 83,3 ml 833 ml

2 02-GLS Gliserol Bahan pembawa 1,45 ml 14,5 ml

3 03-HP Hidrogen Zat antiseptic 4,17 mg 41,7 mg


Peroksida
4 04-AQS Aquadest Pelarut 11,08 ml 110,8 ml
IV. Dasar Formulasi
A. Uraian Terkait Zat Aktif
ETANOL disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
atau alkohol saja adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai
tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O,
mempunyi berat molekul 46. Berat jenis etanol 0,7856/ml pada suhu 15°C
dan 0,8055 pada suhu 20°C, titik didihnya 78°C. Organoleptis etanol
adalah tidak berwarna, jernih, mudah mengguap dan mudah bergerak, bau
khas, rasa panas mudah larut dalam air, eter, dan klorofrom. Metode
penetapan kadar dengan metode destilasi, prinsipnya adalah memisahkan
atau memurnikan. Suatu larutan atau cairan berdasarkan perbedaan titik
didih. Kemudian hasil destilasi digunakan untuk menetapkan berat jenis
larutan pada suhu 20°C ( DEPKES RI 1995 ).
B. Alasan Dibuat dalam Formula tersebut
Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki
kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh
bakteri (Retnosari dan Isdiartuti, 2015).
Handsanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel
yang sering digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang
praktis. Penggunaan handsanitizer lebih efektif dan efisien bila dibanding
dengan menggunakan sabun dan air sehingga masyarakat banyak yang
tertarik menggunakannya. Adapun kelebihan hand sanitizer dapat
membunuh kuman dalam waktu relatif cepat, karena mengandung
senyawa alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ±
60% sampai 80% dan golongan fenol (klorheksidin, triklosan).
Senyawa yang terkandung dalam handsanitizer memiliki
mekanisme kerja dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein
sel kuman.
Penyakit sering berasal dari mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
oleh mata secara langsung. Mikroorganisme tersebut dapat dijumpai di
mana saja, terutama tempat-tempat umum dan fasilitas umum lain yang
memungkinkan menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme.
Salah satu bentuk penyebaran mikroorganisme pada manusia adalah
melalui tangan. Tangan merupakan alat transmisi dari mikroorganisme
pada saluran pernafasan dan mulut yang utama (Arya, 2016).
C. Alasan Pemilihan Zat Aktif
Alcohol yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari- hari adalah
etanol.etanol kadar 70% di gunakan sebagai zat antiseptic, pembersih luka,
serta pensteril alat-alat kedokteran dan industry. Etanol berkadar 95-96%
digunakan sebagai pelarut dalam industry deterjen, obat-obatan , zat warna
dan kosmetik (sutresna nana, 2015)
Alcohol atau etanol merupakan bahan utama dalam produk hand
sanitizer. Etanol menjadi musuh dari tiga spesies bakteri penyebab penyakit.
Mereka adalah Escherichia coli (penyebab diare), serratia marcencens
(penyebab infeksi pada saluran kencing) dan staphylococcus saprophyticus
(penyebab bisul). Etanol atau etil alcohol adalah bahan kimia yang banyak
digunakan sebagai pelaut dalam dunia farmasi dan industry makanan dan
minuman .adapun kegunaan dari etanol antaralain :
1. Sebagai bahan pelarut
2. Sebagai sintetis bahan kimia dalam produksi industri dan bahan kimia
3. Sebagai bahan campuran
D. Alasan Pemilihan Zat Tambahan Uraian Bahan
1. Gliserol
Gliserol mempunyai banyak kegunaan, terutama sebagai bahan dasar
untuk sintetis senyawa organic lainnya, dalamkedokteran, gliserol
digunakan sebagai laksansia atau pencahar, gliserol juga di gunakan
sebagai pengawet (sumardjo damin, 2015)
Gliserin atau gliserol digunakan sebagai humektan yang akan
mempertahankan kandungan air dalam sediaan fisik (sifat) dan stabilitas
sediaan dalam penyimpanan dapat dipertahankan. Pelembab atau
emollient mengandung substansi dengan bobot molekul rendah dengan
sifat menarik air(humektan). Substansi-substansi ini berpenetrasi pada
kulit dan meningkatkan derajat hidrasi stratum korneum (Supomo, 2015;
33).
Selain itu gliserol juga digunakan untuk melembabkan kulit dan
mencegah iritasi kulit pada etanol/alcohol.
2. Hydrogen peroksida
Hydrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk
cairan bening, tidak berwarna, dengan tekstur sedikit lebih kentaldi
bandingkan air. Zat kimia ini juga dikenal sebagai agen pemutih, selain
digunakan sebagai pemutih hydrogen peroksida juga dapat digunakan
sebagai antiseptic pada luka. Hydrogen peroksida dengan konsentrasi
rendah (3-9%) digunakan sebagai komposisi berbagai produk pembersih
rumah tangga misalnnya deterjen atau sabun. Di sekor perindustrian
hydrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi digunakan sebagai pemutih
Hydrogen peroksida digunakan untuk menonaktifkan spora bakteri
yang terkontaminasi dalam larutan dan bukan merupakan zat aktif untuk
antiseptis tangan.
3. Aquadest

Aqudest diperlukan untuk melarutkan bahan yang digunakan dan

merupakan pelarut yang sangat baik dalam melarutkan senyawa.

Aquadest merupakan pelarut yang tidak memiliki inkom dengan bahan

yang lain dan dapat larut dengan semua jenis bahan (Dirjen POM, 2014;

68).

Aquadest memiliki sterilisasi yang stabil pada semua keadaan fisik

yaitu (es, cair, dan uap air), dan stabil pada suhu kamar. Aquadest dapat

larut dengan semua jenis bahan lain dan dapat larut dengan semua jenis

bahan. (Galichet, 2010; 32)


V. Uraian Bahan
A. Etanol (Farmakope edisi III: 65)

Nama Resmi : AETHANOLUM

Nama Lain : ETANOL,ALKOHOL

RM/BM : C2H6OH / 46,07

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah bergerak, bau


khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan
nyala biru yang tidak berasap

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p, dan


dalam eter p

Stabilitas : mudah menguap pada suhu rendah

Kegunaan : Zat tambahan

Dosis : memiliki konsentrasi 6,5% - 10,5%

Khasiat : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,


ditempat sejuk,jauh dari nyala api

B. Gliserol ( Dirjen POM,1979;rowe,2009)

Nama Resmi : GLYCEROLUM

Nama Lain : Gliserol, Gliserin

RM/BM : C3H8O3 / 92,10

Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis,


hanya berbau khaslemah ( tajam atau tidak enak ).
Netral terhadap lakmus
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol. Tidak larut
dalamkloroform, dalam eter, dalam minyak menguap

Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis, gliserin murni, tidak


rentan terhadap oksidasi oleh atmosfer di bawah
kondisi penyimpanan biasa, tetapi terurai pada
pemanasan dengan evolusi akrolein beracun, campuran
dari gliserin dengan air, etanol 95% dan propilen
glikol stabil secara kimiawi.

Kegunaan : Pemanis

Dosis : konsentasi < 20%

Khasiat : zat tambahan

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

C. Hidrogen Peroksida (Farmakope Indonesia edisi IV Hal. 438 )

Nama Resmi : HYDROGENPEROXIDUM

Nama Lain : H202, dioksidan,oksidanil,asam perhidroksat,


dyhidrogen dioxide,air beroksigen,peroxaan

RM/BM : H2O2/34,01

Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, bereaksi asam terhadap


lakmus, terurai secara perlahan dan di pengaruhi oleh
cahaya

Kelaruta :

Stabilitas : stabil dengan penambahan pengawet 0,05 %

Kegunaan : untuk membebaskan aqua pro injeksi dari pirogen atau


depirogenisasi
Dosis : -

Khasiat : antiseptikum eksterm

Penyimpanan : Dalam botol bersumbat kaca atau bersumbat plastic yang


cocok,dilengkapi dengan lubang udara,di tempat sejuk,terlindung dari udara

D. Aquades (Farmakope Indonesia edisi V 2014 Hal 1843)

Nama Resmi : AQUA DESTILATA

Nama Lain : Air suling

RM/BM : H2O/18,02 g/cm3

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak


mempunyai rasa

Kelarutan : Larut daam etanol gliser

Stabilitas : Secara kimia stabil dalam semua bentuk fisika

Kegunaan : Sebagai fase air (pembawa)

Dosis :-

Khasiat : Zat tambahan

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

VI. Perhitungan
A. Perhitungan per dosis
1. Per dosis
Etanol 83,3 / 100 x 100 ml = 83,3 g
Gliserol 1,45 / 100 x 100 ml = 1,45 g
Hidrogen peroksida 4,17 / 100 x 100 ml = 4,17 g
Aquadest ad 100 mL 11,08 / 100 x 100 ml = 11,08 g
2. Per batch
Etanol 83,3 x 10 = 833 g
Gliserol 1,45 x 10 = 14,5 g
Hidrogen peroksida 4,17 x10 = 41,7 g
Aquadest 11,08 x 10 = 110,8 g
VII. Cara Kera
1. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbng semua bahan yang diperlukan sesuai formula
3. DI Siapkan 10 botol plastik berukuran 100 ml dengan tutup sekrup
4. Dimasukkan etanol pada labu ukur ukuran 1000 ml
5. Dimasukkan hydrogen peroksida ke dalam labu ukur
6. Dimasukan gliserin,gliserin memiliki konsentrasi sangat lengekt dan
kental,jadi pastikan gliserin tidak ada yang tertinggal dalam gelas ukur,tuang
sedikit air aquadwst dalam gelas ukur
7. Setelah bahan jadi dalam botol, cukupkan dengan aquadest.tutup botol agar
alkohol tidak menguap
8. Campurkan semua bahan dengan cara mengocok gelas ukur dengan perlahan
hingga tercampur merata
9. Di bagi ke dalam 10 botol plastic berukuran 100 ml. simpan hingga 72 jam
sebelum digunakan
10. Hand sanitizer siap digunakan
DAFTAR PUSTAKA

Asengad aminah dkk. 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari
Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan
Gliserin yang Berbeda Dosisnya. Jurnal Bioeksperimen. Volume 4 No.2,
September 2018 .

Ditaprilia maharetta. 2015. Pengaruh Hidrogen Peroksida 40% Sebagai Bahan


Bleachingterhadap Kekuatan Geser Pelekatan Braket Logam Dengan
Resin-Modified Glass Ionomer. ked Gi, Vol. 7, No. 2, April 2016: 103 –
110. http://journal.ugm.ac.id.2015.

Departemen kesehatan RI.1995.farmakope indonesia edisi IV.jakarta

Dirjen Pom.1995.Farmakope Indonesia Edisi III Dan IV. Departemen Kesehatan


Republikindonesia : Jakarta

Melisa shu. 2015. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif
Triklosan 0,5% Dan 1%. Journal ilmiah mahasiswa universitas Surabaya.
Vol.2 No.1.http://media.neliti.com>media.6 juni 2015.

Sumardjo damin.2018. Pengantar Kimia. penerbit buku kedokteran: Jakarta

Salirawati das,dkk.2017.Belajar Kimia secara menarik.grasindo:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai