Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH IFRS

Disusun oleh :
AGUNG BATARA SURYA - NH0519003
FARMASI A (2019)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan


Maha Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan di
akhirat kelak.
Uraian materi yang disajikan didapatkan dari buku
dan internet. Materi disajikan dalam bahasa yang tepat, lugas, dan jelas
sehingga mudah dipahami pembaca.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat
penilaian mata kuliah yang meliputi nilai tugas kelompok. Kami sebagai
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Kepada para
pembaca kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah makalah ini
dengan sebaik-baiknya.

Makassar, 4-OKTOBER-2021

Penulis

DAFTAR ISI
sampul
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I pendahuluan

2
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Instalasi farmasi
B. Gudang farmasi
C. Pengertian apotik
D. Tugas dan fungsi apotik
E. Pengertian resep
F. Pengertian obat
G. Logo obat
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

3
sInstalasi Farmasi dan Alkes sangatlah berarti karena instalasi ini
memudahkan puskesmas untuk memperoleh perbekalan farmasi dan alat
kesehatan untuk pelayanan kesehatan , pencegahan dan pemberantasan
penyakit di wilayah kerja masing masing puskemas.
Sebagai seorang yang menekuni bidang kesehatan khususnya Farmasi
hendaklah mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi, Gudang Farmasi,
Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes serta tata cara pengelolaan obat di gudang
farmasi. Hal ini sangat bermanfaat agar kelak saat kita bekerja di instansi
serupa tidak mengalami kesulitan – kesulitan dalam melakukan aktivitas.
Maka untuk itu penyusunan Makalah ini diharapkan dapat membantu
kita dalam memulai beraktivitas di instalasi farmasi dan alat kesehatan.

B. Rumusan masalah
1. Mengetahui gambaran umum Instalasi Farmasi.
2. Mengetahui gambaran umum Gudang Farmasi.
3. Mengetahui Fungsi Instalasi Farmasi dan Alkes.
4. Mengetahui tata cara pengelolaan obat di gudang farmasi.

C. Manfaat
1. Agar siswa mengetahui gambaran umum instalasi farmasi dan gudang
farmasi.
2. Agar siswa mengetahui fungsi instalasi farmasi dan Alkes.
3. Agar siswa mengetahui bagaimana cara pengelolaan obat di gudang farmasi.

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Instalasi Farmasi
Instalasi farmasi adalah bagian dari rumah sakit yang bertugas
menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis
kefarmasian di Rumah Sakit (Undang-Undang Republik Indonesia No. 44
Tahun 2009). Instalasi farmasi bertanggung jawab mengembangkan suatu
pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat,
untuk memenuhi kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis danterapi, unit
pelayanan keperawatan, staf medik dan rumah sakit keseluruhan untuk
kepentingan pelayanan penderita yang lebih baik

B. Gudang Farmasi
Gudang farmasi merupakan tempat penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian dan pemeliharaan barang persediaan berupa obat,alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya (seperti DDT pompa pipa,
perbekalan KB, sepeda motor/sepeda roda dua,susu bubuk,dll) yang
tujuannya akan digunakan untuk melaksanakan program kesehatan di
kabupaten/kodya yang bersangkutan. Kedudukan gudang farmasi sebagai
unit pelaksana teknis dalam lingkungan Depkes yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Depkes kabupaten/kodya.

C. Pengertian Apotek
Menurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek merupakan
suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
obat kepada masyarakat.

Definisi apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan suatu tempatatau


terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai
standar dan etika kefarmasian..

D. Tugas dan Fungsi Apotek


Apotek memiliki tugas dan fungsi sebagai

5
Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan

Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran


dan penyerahan obat atau bahan obat.

Sarana penyaluran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat – obatan yang


diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

E. Pengertian Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi,
atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat
kepada pasien.
Yang berhak menulis resep adalah :
Dokter
Dokter gigi, terbatas pd pengobatan gigi & mulut.
Dokter hewan, terbatas pengobatan hewan.
F. Pengertian Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit,
membebaskan (gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu
bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia
atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional
Di Amerika Serikat, seorang medis profesional dapat memperoleh obat
dari perusahaan farmasi atau farmasi (yang membeli obat dari perusahaan
farmasi). Farmasi dapat juga menyediakan obat secara langsung kepada pasien
bila obat tersebut dapat dengan aman digunakan sendiri, atau diberi kuasa
dengan (preskripsi yang ditulis oleh dokter.
Kebanyakan obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama
kali dipasarkan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk meringankan
biaya. Ketika paten untuk suatu obat berakhir, obat generik dibuat dan

6
diedarkan oleh perusahaan saingan yang menyebabkan harga murah. Obat yang
tidak membutuhkan preskripsi dari orang medis profesional dikenal dengan
nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter, yang berarti di kasir) dapat
dijual di toko biasa.
Di Indonesia, obat mahal lebih banyak karena besarnya biaya
pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat
ethical. Walaupun secara hukum promosi obat jenis ini tidak perbolehkan, tetapi
secara praktik, banyak biaya yang diserap oleh tenaga medis sendiri.

G. Logo Obat
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari
obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan
narkotika.

Obat Bebas dan Bebas Terbatas dipasarkan tanpa resep dokter atau dikenal
dengan nama OTC (Over The Counter) dimaksudkan untuk menangani penyakit-
penyakit simtomatis ringan yang banyak diderita masyarakat luas yang
penanganannya dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Praktik seperti ini dikenal
dengan nama self medication (penanganan sendiri).
Obat Bebas
Obat bebas dapat dijual bebas di warung kelontong, toko obat berizin,
supermarket serta apotek. Dalam pemakaiannya, penderita dapat membeli dalam
jumlah sangat sedikit saat obat diperlukan, jenis zat aktif pada obat golongan ini
relatif aman sehingga pemakainnya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis
selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Oleh karena itu,
sebaiknya golongan obat ini tetap dibeli bersama kemasannya.

Di Indonesia, obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan
garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat
analgetik/pain killer (parasetamol), vitamin dan mineral. Ada juga obat-obat

7
herbal tidak masuk dalam golongan ini, namun dikelompokkan sendiri dalam obat
tradisional (TR).

Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih
dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda
peringatan. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah
lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa
empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter,
lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai
berikut:

Seharusnya obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang
seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada
apoteker), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai
saat membeli obat bebas terbatas.
Contoh obat golongan ini adalah: pain relief, obat batuk, obat pilek dan krim
antiseptik.
Obat Keras
Golongan obat yang hanya boleh diberikan atas resep dokter, dokter gigi, dan
dokter hewan ditandai dengan tanda lingkaran merah dan terdapat huruf K di
dalamnya. Yang termasuk golongan ini adalah beberapa obat generik dan Obat

8
Wajib Apotek (OWA). Juga termasuk didalamnya narkotika dan psikotropika
tergolong obat keras.

Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
Obat Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan
menimbulkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Note:
Obat bebas dan obat bebas terbatas, termasuk obat daftar W (Warschuwing) atau
OTC (over the counter).
Pada obat bebas terbatas terdapat salah satu tanda peringatan nomor 1- 6.
Obat keras nama lain yaitu obat daftar G (Gevarlijk), bisa diperoleh hanya dengan
resep dokter.
OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan oleh apoteker
pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di apotek.

H. Macam-Macam Bentuk Sediaan Obat


1. Aerosol
Sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang
dilepas pada saat sIstem katup yang sesuai di tekan. Sedian ini digunakan untuk
pemakaian topiKal pada kulit dan juga untuk pemakaian lokal pada hidung.
2. Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:

9
-Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
-Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
-Lebih enak dipandang
-Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan
pemisahan

Tablet (Compressi)
Sedian padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau
cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
bahan tambahan.
Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi,
bentuk serta penandaannya tergantung design cetakan.
Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa
lembab dalam lubang cetakan.
Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya
silindris. Sudah jarang ditemukan
Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik,
sekarang diberikan secara oral.
Krim
Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut
atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

Emulsi
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase cairan dalam sistem
dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase
cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

Ekstrak
Sediaan pekat yang di peroleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simpliisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai kemudian semua

10
atau hamper semua pelarut di uapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlukan sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat yang ditetapkan.
Gel (geli)
-Sistem semi padat terdiri dari suspense yang di buat partikel anorganik yang
kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrsai oleh suatu cairan.

Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung Imunoglobin khas yang diperoleh dari
serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa
ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.

Implan atau Pelet


-Sedian dengan massa padat berukuran kecil, berisi obat dengan kemurnian
tinggi (dengan atau tanpa eksipien), dibuat dengan cara pengempaan atau
pencetakan.
10. Infusa
Sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada
suhu 90’ selama 15 menit.

Inhalasi
Sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang
diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek local atau
sistemik.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) adalah tempat yang digunakan
untuk menyimpan, mendistribusakan sediaan Farmasi ke Instansi-instansi Kesehatan

11
milik pemerintah. Tugas pokok Instalasi Farmasi dan alat kesehatan yaitu
melaksanakan pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan ,
pencegahan dan pemberantasan penyakit, di Puskesmas / RS.
B. Saran
Sebaiknya Instalasi Farmasi dan Alat Kesehatan (INFALKES) di wilayah masing-
masing pada bagian gudang penyimpanan sediaan farmasi dan alkes lebih
ditingkatkan kebersihannya agar kesahatan tetap terjaga

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Charles J. P. 2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori Penerapan. Jakarta:


EGC.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan. (2004).


Standar Pelayanan di Rumah Sakit : Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.1197/MENKES/SK/X/2004. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Depkes RI. 2016

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

12

Anda mungkin juga menyukai