FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
RANCANGAN FORMULA
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
“KRIM”
OLEH
KELAS A
KELOMPOK C
INDAH NURMALA O1A118013
MUHAMMAD ILHAM O1A118014
VENI APRILIA O1A118015
INAYAH PUTRI AMELIA O1A118016
HARLINA O1A118017
NURUL ATIKA O1A118018
ASMIAH HUSMIN O1A118019
INTAN PERMATA SARI O1A118020
NINI O1A118021
SARTIKA DEWI O1A118022
ELVANTRI YANI O1A118023
MUH. LUTHFID ANANDO ALY ROZA O1A118024
ZALNA DESRIANTI O1A118025
APRILIA SURYA NINGSIH O1A118026
DEWI ISMAYANI O1A118027
SAFIRA AUDIA YOLANDA O1A118029
FRIESCA DWI CAHYANI O1A118030
GUSTI AYU KADEk PRASANTI DEWI O1A118031
WA ODE HADIJA O1A118032
WA ODE SITI SRIANDRI O1A118033
A. Formula Asli
R/ Kloramfenikol
B. Rancangan Formula
Tiap 50 g mengandung:
Kloramfenikol : 2%
Propilen glikol : 5%
Lanolin : 2%
Parafin cair : 5%
Aquadest ad 50 mL
C. Master Formula
Nama produk : Krimsifh ®
Jumlah produk : 100
Tanggal formulasi : 21 Desember 2020
Tanggal produksi : 21 Desember 2021
No. Registrasi : DKL2034313129A1
No. Batch : F029003
I. Uraian Obat
1. Kloramfenikol(IAI,2015)
Indikasi : Infeksi pada kulit yang disebabkan infeksi
gram negative dan gram positif khususnya
yang sensitive terhadap kloramfenikol
Kontraindikasi : Hipersensitivitas klloramfenikol
Efek Samping : Gangguan lambung usus, neuropati optis dan
perifer, radang lidah dan mukosa mulut, dan
berbahaya depresi sum-sum tulang yang
menyebabkan anemia.
Farmakokinetik : Resorpsi dri usus cepat dengan
bioavailabilitas 75-90%, ikatan obat dengan
protein ± 50%, T1/2 plasma 3 jam,
dimetabolisme di hati sebanyak 90% menjadi
glukoronida aktif, eksresi melalui ginjal sekitar
10%
J. Uraian Bahan
1. Kloramfenikol (Ditjen POM., 2014)
Nama Kimia : D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-[β-hidroksi-α-
(hidroksimetil)-pnitrofenetil]asetamida
Rumus molekul : C11H12CI2N2O
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng
memanjang, putih hingga putih kelabu atau
putih kekuningan, larutan praktis netral
terhadap lakmus, stabil dalam larutan netral
atau larutan agak asam
Berat molekul : 323,13 g/mol.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol, dalam propilenglikol, dalam aseton,
dan dalam etil asetat.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat aktif
5. Lanolin atau Adeps Lanae (Ditjen POM, 1979 dan Rowe, dkk.,
2009)
Nama resmi : ADEPS LANAE
Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lekat; kuning muda
atau kuning puca, agak tembus cahaya ; bau
lemah dan khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut
dalam etanol (95 %) p; mudah larut dalam
kloroform p dan dalam eter p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya ditempat sejuk
Kegunaan : Zat tambahan
K. Perhitungan Bahan
Perdosis
Kloramfenikol 50 g
1. Kloramfenikol 2%
2
×5 0=¿1 g
100
2. Propilen glikol 5%
5
×5 0=¿2,5 g
100
3. Lanolin 2%
5
×100=1 g
100
4. Parafin cair 5%
5
×50=¿2,5 g
100
5. Aquadest ad 50 mL
50 - (1 + 2,5 + 1 + 2,5 ) = 50 – 7
= 43 Ml
Perbacth
1. Kloramfenikol
1 g × 100 = 100 mg
2. Propilen glikol
2,5 g × 100 = 250 mg
3. Lanolin
1 g × 100 = 100 mg
4. Parafin cair
2,5 g × 100 = 250 mg
5. Aquadest
43 mL × 100 = 430 mL
L. Metode Pembuatan
1. Cara Pembuatan Basis Krim
2. Cara Pembuatan Krim Kloramfenikol
Cara kerja
A. Cara Pembuatan Basis Krim
Fasa minyak dimasukkan kedalam cawan penguap lalu
dilebur pada suhu 700 C diatas tanggas air (masa 1). Fasa air
dilarutkan dalam air panas (masa 2). Pada suhu yang sama
masa 1 dan masa 2 dicampurkan dalam lumpang panas (700 –
750 C) sambil digerus sampai terbentuk masa krim yang
homogen.
B. Cara Pembuatan Krim Kloramfenikol
Kloramfenikol sebanyak 1 g, digerus halus lalu
ditambahkan dasar krim yang telah jadi sedikit demi sedikit ad 50
g, digerus sampai homogen. Terakhir dimasukkan kedalam
wadah yang tertutup baik dan bermulut lebar kemudian disimpan
ditempat yang sejuk.
M. Evaluasi Sediaan
a. Pemeriksaan tipe krim(Oktavia,dkk., 2011)
Selapis tipis krim di oleskan pada kaca objek kemudian ditetesi
dengan larutan metilen biru. Untuk tipe M/A akan terlihat larutan
metilen biru mewarnai fase air sehingga mewarnai seluruh krim.
b. Pemeriksaan distribusi ukuran (Oktavia,dkk., 2011)
Pengukuran dilakukan dengan memakai alat mikroskop yang
dilengkapi dengan mikrometer. Caranya adalah sebagai berikut :
Ditimbang 0,1 gram krim, kemudian diencerkan dengan air suling
sampai 1 mL, diambil sedikit hasil pengenceran tersebut
diteteskan pada kaca objek, lalu dilakukan pegukuran partikel
sampai dengan 1000 partikel.
c. Uji iritasi kulit (Oktavia,dkk., 2011)
Caranya adalah sebagai berikut : Sediaan uji 100 mg dioleskan
pada bagian dalam lengan manusia kemudian ditutupi dengan
kertas film ukuran 1 x 1 cm yang telah dilubangi, ditutup lagi
dengan kain kasa, biarkan selama 24 jam dan diamati gejala
yang timbul. Uji iritasi ini dilakukan untuk masing-masing formula
pada 3 orang sukarelawan.
d. Pemeriksaan daya tercuci (Oktavia,dkk., 2011)
Pemeriksaan daya tercuci dalam sediaan dilakukan dengan cara
1 gram sediaan krim dioleskan pada telapak tangan manusia lalu
dicuci dengan sejumlah air tertentu, jika nodanoda yang berupa
minyak tidak terdapat lagi berarti sediaan telah tercuci, dicatat
volume air yang terpakai.
e. Uji daya menyebar Kloramfenikol (Oktavia,dkk., 2011)
Sediaan sebanyak 0,5 gram diletakkan dengan hati-hati di atas
kertas grafik yang dilapisi dengan kaca transparan, dibiarkan
sesaat (15 detik) dan dihitung luas daerah yang diberikan oleh
sediaan kemudian ditutupi lagi dengan plastik transparan diberi
beban tertentu (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 gram) dan dibiarkan
selama 60 detik, lalu dihitung pertambahan luas yang diberikan
oleh sediaan.
f. Pemeriksaan kadar Kloramfenikol (Oktavia,dkk., 2011)
Sediaan krim sejumlah 500 mg setara dengan 10 mg
kloramfenikol ditambahkan NaCl 0,9 % 100 mL + cera alba 1 g.
Panaskan diatas water bath hingga lebur, kemudian dinginkan.
Sebanyak 10 mL larutan dari hasil lebur ini diencerkan dengan
NaCl 0,9 % hingga 50 mL, larutan krim kloramfenikol diperoleh
dengan konsentrasi 20 µg/mL. Ukur serapan larutan pada
panjang gelombang maksimum.
KRIMSIFH®
KRIM
Komposis :
Kloramfenikol 2%
PT.Cantika Farma
Kendari
b. Kemasan sekunder
Komposisi:
Kloramfenikol 2 %
Indikasi :
Untuk penggunaan topical seperti infeksi pada kulit
Aturan Pakai:
Dioles tipis 1-2 kali sehari
Kontra Indikasi, Efek Samping Dan Peringatan :lihat keterangan pada brosur
Diproduksi oleh
Kloramfenikol 2 %
KRIMSIFH
®
KRIMSIFH
Krim Topikal
PT. CANTIKA FARMA
®
Composition:
Chloramphenicol 2%
Indication:
For topical use such as skin infections
How to use:
Thinly applied 1-2 times a day
Counter Indications, Side Effects and Warnings: see information in the brochure
Exp. Date :18 Oktober 2022
No. Reg: DKL2034313129A1
P no 1 No. Batch: F029003
Watch out! Potent drug
Read the usage rules
KRIMSI
FH
KRIMSIFH
®
no: tgl:
nama pasien
aturan pakai : ..........x sehari...... botol
pemakaian topikal
no: tgl:
nama pasien
OBAT LUAR
DAFTAR PUSTAKA
Engelin., 2013, Optimasi Krim Sarang Burung Walet Putih Tipe M/A
Dengan Variasi Emulgator Sebagai Pencerah Kulit
Menggunakan Simplex Lattice Design, Skripsi, Fakultas
Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak
Natalia., Rafika S., dan Liza P., 2015. Formulasi Krim Anti Acne dari
Ekstrak Rimpang Temulawak dengan Variasi Emulgator Span
80 dan Tween 80. Jurnal Cerebellum. Vol.1 No. 1
Oktavia,M.A., Sri K.A., dan Auzal H., 2011. Pengaruh Basis Krim
Terhadap Penetrasi Kloramfenikol Menggunakan Kulit Mencit.
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi STIFARM, Padang.