Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FARMASI SEDIAAN PADATUJI


DISOLUSI TABLET TEOFILIN

Kelas Praktikum :E
Kelompok :3
Tanggal Praktikum : Kamis, 5 Oktober 2023
Anggota Kelompok : Mutiara desfitri (2022210187)
Feby Nurrahmad NDP (2022210188)
Weliza Hongci (2022210190)
Tri Ambarwati (2022210191)
Azzahrah Dwi R. (2022210194)
Viona Maharani I.P (2022210303)
Desi Damayanti (2023212206)
Edelburga Suryati Kedok (2023212207)
Florensia Sandi Mariani (2023212208)
Maulina Siti Hananda (2022210193)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS
PANCASILAJAKARTA
2023
I. Judul Percobaan
Pembuatan tablet teofilin dengan metode granulasi basah

II. Data Preformulasi

A. Bahan aktif ( komponen granulat )


Nama bahan : Teofilin (FI Ed V hal. 1250, FI Ed III hal. 597, FI Ed.VI hal.
1681, Martindale Ed. 36 hal. 1140, OOP Ed. 7 hal. 919)
Rumus Molekul : C7H8N4O2. H2O
Struktur Molekul :

Bobot Molekul : 198,18 g/mol


Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; tetapi lebih mudah larut dalam air panas;
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonia;
agar sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Baku Pembanding : Teofilin BPFI; merupakan bentuk anhidrat.
Lakukan pengeringan pada suhu 105oC selama 4 jam sebelum
digunakan. Simpan dalam wadah tertutup.
Khasiat : Spasmolitikum bronkial
Dosis : 3-4 dd 125-250 mg p.c.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Titik Lebur : Antara 270oC dan
274 oC, rentang antara awal dan akhir peleburan tidak lebih
dari 3.
Wadah Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Penandaan : Pada etiket harus tertera bentuk hidrat atau anhidrat.
Stabilitas : Bila terkena cahaya dapat berubah warna
Inkompatibilitas : Karena alkalinitas yang mengandung teofilin, obat yang
bersifat alkali harus dihindari pada campuran tersebut.
B. Bahan tambahan :
1. Pengikat ( komponen granulat )
Nama bahan : amilum (handbook of pharmaceutical excipients ed
VI hal 685)
Pemerian : tidak berbau, hambar, serbuk warna putih
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol
Kegunaan : pengikat
Konsentrasi : 15% (HOPE ED VI hal 367)
Penyimpanan : dalam wadah kedap udara

2. Aquadest (FI edisi VI hal. 69-70)


Rumus molekul : H2O
BM : 18,02 g/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; tidak larut dalam alkohol; larut
dalam asam klorida 3 N dan asam nitrat 2 N
Stabilitas : Stabil pada semua suasana secara kimiawi
Kegunaan : Pelarut
Penyimpanan : Jika dikemas, gunakan wadah non reaktif yang dirancang
untuk mencegah masuknya mikroba (FI VI hal 70) dalam wadah
tertutup baik dan kering Inkompabilitas : reaksi dengan zat
tambahan, bereaksi dengan logam alkali.
3. Penghancur dalam ( komponen granulat )
Nama bahan: amilum (HOPE edisi Vl halaman 685)
Struktur molekul :

Rumus molekul : C6H10O5


Bobot molekul : 50.000 - 160.000 g/mol
Pemerian : serbuk sangat halus, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol 95% pH : 5,5 - 6,5
Kegunaan : penghancur dalam
Konsentrasi : untuk granul basah 5 - 10%
Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan keadaan sejuk
Stabilitas : amilum kering, stabil jika terhindar dari kelembaban
tinggi
Inkompatibilitas : dengan oksidator kuat dan pewarna yang dicampur
Iodine

4. Pengisi ( komponen granulat )


Nama bahan : amilum (HOPE edisi Vl halaman 685)
Struktur molekul :

Rumus molekul : C6H10O5


Bobot molekul : 50.000 - 160.000 g/mol
Pemerian : serbuk sangat halus, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol 95%
pH : 5,5 - 6,5
Kegunaan : pengisi
Konsentrasi : untuk granul basah 5 - 10%
Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan keadaan sejuk
Stabilitas : amilum kering, stabil jika terhindar dari kelembaban
tinggi
Inkompatibilitas : dengan oksidator kuat dan pewarna yang dicampur
Iodine

5. Penghancur luar ( komponen luar )


Nama bahan : amilum (HOPE edisi Vl halaman 685)
Struktur molekul :

Rumus molekul : C6H10O5


Bobot molekul : 50.000 - 160.000 g/mol
Pemerian : serbuk sangat halus, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol 95%
pH : 5,5 - 6,5
Kegunaan : penghancur luar
Konsentrasi : untuk granul basah 5 - 10%
Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan keadaan sejuk
Stabilitas : amilum kering, stabil jika terhindar dari kelembaban
tinggi
Inkompatibilitas : dengan oksidator kuat dan pewarna yang dicampur
Iodine

6. Lubrikan ( komponen luar )


Nama Bahan : Magnesium Stearat (FI VI hal 1080; FI eds III hal.
354; HOPE 6th edition hal 404)
Struktur molekul :

Rumus Molekul : Mg(C18H35O2)2


Bobot Molekul : 591,24 g/mol
Pemerian : Serbuk halus; putih; licin; mudah melekat pada kulit;
bau lemah khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dan
dalam eter
Stabilitas : Stabil dan harus disimpan pada wadah tertutup, sejuk,
dan kering.
Kegunaan : Antasidum; zat tambahan; lubrikan tablet.
Konsentrasi : 0,5-5%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Inkompatibilitas : Dengan asam kuat, basa, dan garam besi. Hindari
campuran dengan oksidator kuat, aspirin, beberapa
vitamin dan garam klorida.

7. Glidan ( komponen luar )


Nama Bahan : Aerosil (HOPE ed. VI hal. 185-186)
Struktur molekul :

Rumus Molekul : SiO2


Bobot Moleku l : 60,08 g/mol
Pemerian : Serbuk amorf berwarna putih kebiruan; tidak berbau
tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, pelarut organik, dan
asam..
Stabilitas : Bersifat higroskopis tetapi menyerap air tanpa mencair,
stabil pada
pH : 0,0 - 7,5
Kegunaan : Glidan
Inkompatibilitas : Dengan sediaan dietilstilbestrol.
III. Formula
Komponen granulat
Teofilin 150 mg
Mucilage amili 7,5%
Amylum qs

Komponen luar
Amilum 5%
Mg Stearat 1%
Aerosil 2%
IV. Perhitungan
Aerosil dan penimbangan
2%
a. Perhitungan
● Pembuatan kurva kalibrasi teofilin pada media cair
Larutan stock : 500 bpj 100ml
500 mg / 100 ml = 500 mg / 1000 ml
= 500 mg/L = 500 bpj
b. Pembuatan serbuk baku teofilin
10 bpj → V1N1 = V2N2
V1 . 500 = 50 . 10
V1 = 1mL ad 50 ml

15 bpj → V1N1 = V2N2


V1 . 500 = 50 . 15
V1 = 1,50 mL ad 50 ml

20 bpj → V1N1 = V2N2


V1 . 500 = 50 . 20
V1 = 2mL ad 50 ml

25 bpj → V1N1 = V2N2


V1 . 500 = 50 . 25
V1 = 2,5 mL ad 50 ml

30 bpj → V1N1 = V2N2


V1 . 500 = 50 . 30
V1 = 3 mL ad 50 ml

35 bpj → V1N1 = V2N2


V1 . 500 = 50 . 35
V1 = 3,5 mL ad 50 ml

V. Cara kerja
A. Pembuatan kurva kalibrasi teofilin
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 5 gram teofilin
3. Dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, dilarutkan dengan aquadest ad 50
mL larutan induk 500 bpj
4. Dibuat seri larutan teofilin : 10 bpj, 15 bpj, 20 bpj, 25 bpj, 30 bpj, 35 bpj
5. Dimasukkan masing-masing tiap sari ke dalam labu ukur 50 ml, dilarutkan
dengan aquadest 50 ml
6. Diukur serapan masing - masing larutan baku teofilin dengan
spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 272 nm
7. Dibuat kurva teofilin antara konsentrasi dengan serapan
B. Uji disolusi
Media : air 900 ml suhu 37 ± 0,5C
Alat : uji disolusi dayung
Waktu : 5, 15,30,45,60
1. Diuji dan media disiapkan
2. Media dipanaskan diatas waterbatj dg suhu 37 ± 0,5C dimasukkan kedalam labu uji
3. Tablet teofilin dimasukkan kedalam labu dengan diuji disolusi yang berisi media
4. Rpm diatur pada 50 rpm, ditekan tombol start
5. Cuplikan diambil pada interval 5,15,30,45 dan 60 sebanyak 10ml pada segangan
daerah antara permukaan dengan bagian alat dayung (1 dayung wadah tanda).
Disekitar pengambilan cuplikan medua digati dengan volume yang sama
6. Masing – masing cuplikan diukur srrapannya menggunakaan serapan
sprektofotometri
7. Dihitung jumlah Zat Aktif yang terdisolusi pada setiap waktu sampling
8. Dibuat Kurva Antara % konsentrasi disolusi dengan waktu
VI. Uji Evaluasi
1. Uji Disolusi (FI Ed. VI hal 2116-2117)
Alat : Dissolution Tester
Cara :
Syarat :

Tahap Σ yang diuji Kriteria Penerimaan

S1 6 Tiap unit tidak kurang dari 0,5%

S2 6 Rata-rata dari 12 unit


(S1+S2) adalah sama dengan atau lebih
besar dari Q dan tidak ada 1 unit sediaan
yang kecil dari Q = 15% Q jumlah zat
aktif yang terlarut pada etiket+angka 5%
dan 15% (per % kadar).

S3 12 Rata-rata dari 24 unit


(S1+S2+S3) adalah sama dengan 1 atau
lebih besar dari Q dan tidak boleh lebih
dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q
= 15% dan tidak ada 1 unit pun yang
lebih besar dari Q = 25%.
2. Uji Disolusi (Lachman III hal 682)
● Harga harga 50%; 90% dan presentasi yang melarut selama 15 dipakai
● Hara harga + 50% adalah lamanya yang diperlukan bobot ukur masuk dalam larutan
● Harga harga t 90% selama 30 biasanya dianggap cukup
● Harga usp/cps ≤ 90% melarut dalam 45 menit

3. Menurut USP vol 3 hal 4916


Media : 900ml aquadest
Rpm : 50 rpm
Durasi : 45 menit
Prosedur :ditentukan harga disolusi teofillin dari absonsi uv pada serapan maksima
272nm dan Bagian yang disaring dari larutan yang sudah diuji. Dapat
diencerkan dengan air bila perlu dibandingkan dengan bp yang konsentrasi
diketahui demi teofilin ks csp pada media yang sama
Syarat : tidak kurang 80% dari etiket label teofilin larut dalam 45 menit

VII. Tabulasi data


Serapan baku Teofilin (Kurva kalibrasi)
Konsentrasi (bpj) Serapan (n)

10

15

20

25

30

35
Uji Disolusi Tablet Teofilin (Kurva Kalibrasi)

● Tablet 1

Menit (x) Serapan (A) pengenceran %

5 10x

15 10x

30 10x

45 10x

60 10x

● Tablet 2
Menit (x) Serapan (A) pengenceran %

5 10x

15 10x

30 10x

45 10x

60 10x

● Tablet 3
Menit (x) Serapan (A) pengenceran %

5 10x

15 10x

30 10x

45 10x

60 10x
VIII. Perhitungan tiap tablet
tablet teofilin : serbuk putih, hablur tidak berbau
dosis : 125mg- 250mg 4X sehari
kadar lembab :
A. Tablet I
Dari kurva kalibrasi, diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y=a+bx

● Menit ke – 5 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 15= y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi

% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %


𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 30 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 45 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi

% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %


𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n
● Menit ke – 60 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi

% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %


𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

B. Tablet II
Dari kurva kalibrasi, diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y=a+bx

● Menit ke – 5 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 15= y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 30 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 45 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 60 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

C. Tablet III
Dari kurva kalibrasi, diperoleh persamaan garis sebagai berikut :
y=a+bx

● Menit ke – 5 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 15= y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 30 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 45 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

● Menit ke – 60 = y = a + b x
x=𝑦−𝑎
𝑏
C = X x Fp
Σ terdisolusi dalam 900 mL
= 900 ml x c + faktor koreksi
% terdisolusi = Σ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑖𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 X 100 %
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑓𝑖𝑙𝑖n

IX. Daftar Pustaka


1. Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2. Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
3. Farmakope Indonesia Edisi VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
4. Martindale : The Complete Drugs References 36th Edition
5. Obat - obat penting Edisi 7
6. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition
7. Lachman, L., & Lieberman, H. A. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Ed.
II. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai