DISUSUN OLEH:
NIM : 1704011
TANA TORAJA
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas
dari mata kulia Kimia Dasar. Makalah ini secara garis besar membahas mengenai
larutan dan stoikiometri.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aslin
Jupri, S.Pd,M.Pd selaku dosen dan kak Rasnita M. Maliku, amd.Farm selaku
asisten dosen mata kuliah kimia dasar yang senantiasa memberikan petunjuk,
arahan, dan motivasi.
Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik yang berguna bagi kesempurnaan
makalah ini sangat di harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................
DAFTAR ISI.........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.............................................................
B. Rumusan masalah.......................................................
C. Tujuan.........................................................................
II.1 Larutan............................................................................
A. Definisi larutan............................................................
B. Konsentrasi larutan......................................................
C. Komponen larutan.......................................................
D. Uraian bahan…………………………………………
II.2 Stoikiometri.....................................................................
A. Definisi Stoikiometri
B. Hukum-hukum dasar ilmu kimia................................
C. Persamaan kimia.........................................................
D. Konsep mol................................................................
E. Rumus molekul dan rumus empiris...........................
A. Kesimpulan.............................................................
B. Saran......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan zat kimia yang
dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam larutan
yang akan di bahas lebih jauh dalam makalah ini. Misalnya natrium
hidroksida (NaoH) dan kalium kromat ( K2CrO4). Secara garis besar larutan
di bagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Setiap senyawa kimia memiliki komposisi tertentu. Sehingga untuk
membuat suatu senyawa melalui reaksi kimia harus diperhitungankan
campuran bahan-bahan dalam perbandingan tertentu. Hal ini yang menjadi
pembahasan dalam makalah ini. Hal-hal yang akan di bahas yaitu tentang
perbandingan unsure-unsur dalam senyawa ,serta perbandingan zat-zat
dalam reaksi kimia.
Hal pertama kita sebut Stoikiometri senyawa, sedangkan yang kedua
kita sebut stoikiometri reaksi. Istilah stoikiometri berasal dari bahas
Yunani,yaitu dari kata stoicheionyang berarti unsur dan metron yang berarti
mengukur. Jadi stoikiometri berarti perhitungan kimia. Konsep-konsep yang
mendasari perhitungan kimia adalah massa atom realtif, rumus kimia
persamaan reaksi, dan konsep mol. Oleh karena itu, sebelum masuk kedalam
perhitungan kimia , akan dibahas berbagai konsep tersebut.
Rumusan masalah
a). apa yang di maksud dengan larutan
B. Tujuan
a).Untuk mengetahui cara pembuatan larutan
b). Untuk menentuhkan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan
endapan.
c). Mempelajari kuantitas dan reaktan dan produksi
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
II.1 Larutan
A. Defenisi larutan
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia
terlarut, kecuali di nyatakan pelarut digunakan air ( farmakope edisi
III : 32).
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul,
atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena
susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen
karena hubungannya begitu seragam sehingga tidak dapat di amati
adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikrosk op
optis sekalipun. Fase larutan dapat berwujud gas, padat, ataupun cair.
Larutan gas misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu,
amalgan dan paduan logam lain. Larutan cair misalnya air laut,
larutan gula, larutan dalam air dan lain-lain (Faizal 2011).
B. Konsentrasi larutan
Konsentrasi adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dan
jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat
terlarut dalam sejumlah volume tertentudari pelarut, berdasarkan hal
ini muncul satuan-satuan , konsentrasi yaitu fraksi mol, molaritas,
molalitas, normalitas, ppm, serta di tambahkan dengan persen massa
dan persen volume.
Konsentrasi dinyatakan dengan beberapa cara yaitu:
a).Molaritas
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
Dimensi molaritas adalah mol/L atau mol L-1.
Rumus molaritas :
𝑛 𝑔 1000
M= atau M=𝑀𝑟 ×
𝑣 𝑣
Dimana: M = molaritas
n = Mol
v = volume
b). Molalitas
Rumus:
𝑛 𝑔 1000
m= atau m= ×
𝑝 𝑀𝑟 𝑝
dimana: m = molalitas
n = mol
g = massa terlarut
c). Persen massa
Persen volume atau persen volume per volume (% 𝑣⁄𝑣). Menyataka jumlah
zat terlarut dalam 100 bagian volume larutan.
e). Permillion
ppm (part per million) menyatakan jumlah bagian komponen dalam sejuta
bagian campuran.
Rumus permillion :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
𝑝𝑝𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛)
D. Komponen larutan
1. Pelarut (solvent) ialah omponen yang mengandung jumlah zat yang lebih
banyak.
2. Terlarut (solute) ialah komponen yang mengandung zat yang lebih
sedikit.
b).Larutan jenuh
E.Uraian Bahan
8. Kalium dikromat
Nama lain : kalium dikromat
RM :K2CR2O7
Pemerian :tidak mudah menyerap
9. kalium klorot
Nama resmi :-
Nama lain :kalium klorot p
RM/BM :-
Pemerian :serbuk putih atau hablur ,tidak berwarna jika tercampur dengan
Zat organik atau zat yang mudah dioksidasi ,sangat mudah
Meledak jika digenus.
Kelarutan :larut dalam 16 bagian air pada suhu 15,5o praktik tidak larut
Dalam etanol (95%) ;larut dalam 30 bagian gliserol p pada
Suhu 15,5o timbang.
II.2 Soikiometri
A. Definisi Stoikiometri
Reaksi kimia telah mempengaruhi kehidupan kita. Sebagai contoh
makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna berubah menjadi
tenaga tubuh. Nitrogen dan hidrogen bergabungan membentuk ammonia
yang digunakan sebagai pupuk, bahan bakar dan plastic dihasilkan dari
minyak bumi. Pati dalam tanaman dalam daiun disintesis dari Co2 dan H2O
oleh pengaruh energy matahari . jadi dapat dikatakan bahwa stoikiometri
adalah ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi
kimia (chang,2005). Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia
yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.
B. Hukum-hukum dasar kimia( Hukum lavoiser)
1. Hukum kekekalan massa
“ massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”
Contoh :
2Mg + O2 →2MgO
(4g) (32g) (36g)
𝐴𝑟 𝐶
Massa C = x massa CaCO3
𝑀𝑟 𝐶𝑎𝐶𝑜3
12
= x 50 gram
100
b. Hukum gay-lussac
“ volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi
bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana”
Jadi untuk : P1 =P2 dan T1 = T2 berlaku :
𝑉1 𝑛1
=
𝑉2 𝑛2
c. Hukum Avogadro
“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama “
C. Persamaan reaksi
Persamaan reaksi mempunyai sifat :
1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu lama
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu lama
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus
yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan
perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama)
D. Konsep mol
Mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau
molekul-molekulnya sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr
senyawa itu.
1. Massa atom dan massa rumus
a. Massa atom
Massa atom didefinisikan sebagai massa suatu atom dalam satuan
atomic mass unit (amu) atau satuan massa atom (sma). Satu amu
1
didefinisikan sebagai kali massa satu atom C-12. Karbon-12 adalah
12
suatu isotope karbon yang memiliki 6 proton dan 6 neutron. Unsur ini
dijadikan sebagai standaar pebanding sebab unsur ini memiliki sifat
yang stabil dengan waktu paruh yang panjang. Dengan menetapkan
massa atom C-12 sebesar 12 sma, kita dapat menentukan massa atom
unsur lainnya.
b. Massa atom relative (Ar)
Massa atom unsur sebenarnya belum dapat diukur dengan alat
penimbang massa atom, karena atom berukuran sangat kecil. Massa
atom unsur ditentukan dengan cara membandingkan massa atom rata-
1
rata unsur tersebut terhadap massa rata-rata satu atom karbon-12
12
sehingga massa atom yang diperoleh adalah massa atom relative (Ar).
c. Massa molekul relative
Unsur dan senyawa yang partikelnya berupa molekul, massanya
dinyatakan dalam massa molekul relatif (Mr). pada dasarnya massa
molekul relatif adalah perbandingan massa rata-rata satu molekul
1
unsur atau senyawa dengan massa rata-rata satu atom karbon-12.
12
d. Massa molar
Telah diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zatyang
mengandung partikel (atom, molekul, ion) aebanyak atom yang
terdapat dalam 12 gram karbon dengan nomor massa 12 ( karbon-12,
C-12) sehingga terlihat bahwa massa 1 mol C-12 adalah 12 gram.
Massa 1 mol zat disebut massa molar. Massa molar sama dengan
massa molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat yang
dinyatakan dalam gram.
Contoh soal :
Berapa gram propana C2H8 dalam 0,21 mol jika diketahui Ar C=12
dan H=1 ?
Jawab :
Mr propane =(3x12) + (8x 1) = 33 g/mol
Sehingga
Mr propana = mol x Mr =0,21 mol x 33 g/mol = 9,23 gram
e. Volume molar
Avogadro mendapatkan hasil dari percobaannya bahwa pada
suhu 0°C (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76 cmHg) didapatkan tepat
1 liter oksigen dengan massa 1,3286 gram. Pengukuran dengan
kondisi 0℃ (273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76 cmHg) disebut juga
keadaan STP (Standard temperature and pressure). Pada keadaan STP,
1 mol gas oksigen sama dengan 22,4 liter.
Volume gas tidak standar pada persamaan gas ideal dinyatakan
dengan
PV=nRT
Ket :
P: tekanan gas (atm)
V : volume gas (Liter)
n : jumlah mol gas
R : Tetapan gas ideal (0,082 liter atm/mol K)
T : temperature mutlak (kelvin)
Contoh soal :
Suatu senyawa terdiri dari 60% karbon, 5% hydrogen, dan
sisanya nitrogen. Jika Mr senyawa itu = 80 (Ar C=12; H=1;
N=14). Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa
itu!
Jawab :
Persentase nitrogen = 100% - (60%+5%)= 35%
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut,kecuali
dinyatakan pelarut digunakan air suling atau campuran yang bersifat
homogeny antara molekul atom ataupun ion dari dua zat atau lebih disebut
campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Konsentrasi
larutan adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut yang
dinyatakan dalam bentuk satuan volume (berat,mol) dengan beberapa cara:
molaritas,molalitas,persen massa,persen volume,ppm,dan fraksi mol.
Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi. Konsep mol digunakan untuk
menentukan rumus kimia suatu senyawa,baik rumus empiris (perbandingan
terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah atom dalam
senyawa).Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa ada kalanya
sama tetapi kebanyakan tidak sama. Menentukan rumus molekul senyawa
ada dua hal yang harus terlebih dahulu diketahui yaitu rumus empris dan Mr
atau Bm senyawa. Hukum-hukum gas yaitu:Hukum Gay-lussac (hukum
perbandingan volume), Hukum Avogadro (pada suhu dan tekanan yang
sama,gas-gas yang bervolume sama ,gas-gas yang bervolume sama akan
memiliki mol yang sama.
B.SARAN
Ompu , Marlan. 2002. Kimia SPMB. Bandung : Yrama Widya. Syukri, S. 1999. Kimia Dasar.
Bandung : ITB.
Ompu, Marlan. 2002. Kimia SPMB. Bandung : Yrama Widya. Syukri, S. 1999. Kimia Dasar.
Bandung : ITB.
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikaan Nasional.
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Setyawati, Arifatun Arifah. 200. Mengkaji Fenomena Alam untuk kelas X SMA/MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.