PASTA
Oleh:
SALSABILA UTAMI
70100119021
KELAS A
JURUSAN FARMASI
2021
A.Studi Preformulasi:
1.Zat Aktif
A)Studi Farmakologi
Mekanisme kerja : Zink oksida merupakan sediaan pelembut mengandung astringen ringan
(PIONAS BPOM); Astringen adalah obat lokal yang dapat menimbulkan presipitasi protein pada
permukaan sel, dengan daya penetrasi yang kecil sehingga hanya permeabilitas membran sel
yang dipengaruhi (Farmakologi Ed VI); mempromosikan penyembuhan kulit; memberikan
penghalang pada kulit dari gesekan & basah (Medscape).
Indikasi : (pada pediatrik) pengobatan dan pencegahan ruam popok; proteksi kulit (Medscape).
Kontraindikasi : hipersensitifitas dengan zink oksida (Medscape)
Perhatian : hanya untuk penggunaan luar; jauhkan dari mata (Medscape)
Konsentrasi : 16% dan 20% untuk sediaan pasta (Medscape)
B)Studi Farmakokinetik
• Absorpsi
Melekat pada kulit hingga 4 hari setelah penggunaan topical
• Distribusi
Zat yang diabsopsi terikat pada protein plasma (88,2%) dan sel darah merah (10.6%)
ZINK OKSIDA
Zink oksida. Bahan aktif ini, berdasarkan farmakologinya (Nomor 1), memiliki efek sebagai
astringen ringan. Astringent adalah obat lokal yang bekerja dengan menimbulkan presipitasi
protein pada permukaan membran sel.Daya penetrasinya kecil, sehingga kemungkinan efek
samping pada penggunaannya sebagai sediaan topikal pada kulit bayi yang sensitif diprediksi
kecil.
Alasan dari bahan aktif zinc oxide ini dibuat dalam bentuk pasta dikarenakan zat aktif zinc oxide
ini tidak larut dalam air dan dalam etanol namun larut dalam asam encer. Adapun alasan lainnya
yaitu zink oxide dibuat dalam sediaan pasta dikarenakan sediaan pasta merupakan sediaan
berupa masa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Sediaan pasta zinc oxide
biasanya dibuat berlemak, agar menghasilkann efek yang lebih lama di kulit. Pasta zinc oksida
mampu mengadopsi uap air jenuh lebih besar dari salep zinc oksida dan digunakan sebagai
astrigen dan pelindung. Selain itu disediakan pasta juga lebih disukai daripada salep untuk luka
akut yang cenderung mengeras melepuh atau mengeluarkan darah. ( Ansel ed. 4)
Bahan Tambahan
Bahan aktif kita yaitu zink oksida merupakan pasta yang mengandung komponen hidrofobik
dapat kedap air dan mencegah dehidrasi. Maka basis yang digunakan adalah basis berlemak.
Pasta dapat dibentuk dari beberapa basis seperti gelatin, pati, tragakan, polietilen glikol, pektin,
atau turunan selulosa. (Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery 3rd Edition) .
penggunaan wetting agent
Dimana diketahui bahwa zink oksida ini merupakan serbuk dan akan dibuat menjadi sediaan
pasta yang agak padat. Kemudian, sifat kelarutan dari zink oksida ini yaitu tidak larut dalam air.
Penggunaan agen pembasah diperlukan untuk mengatasi kesulitan terbasahinya bahan aktif.
Wetting agent berfungsi untuk padatan yang tidak larut dapat dengan mudah dibasahi oleh air
dan akan menyebar dengan mudah ke seluruh fase air dengan hanya sedikit pengadukan. Untuk
memastikan pembasahan yang memadai, tegangan antarmuka antara padatan dan cairan harus
dikurangi sehingga udara yang teradsorpsi dipindahkan dari permukaan padat oleh cairan.
(Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design,Hal.337)
Pengawet :
Propilparaben
Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, sukar larut
dalam air mendidih, mudah larut dalam propilen glikol.
2). Metilparaben
Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan eter (Depkes RI, 1995).
kegunaan : pengawet
3).BHT [ FI IV hal 157] [HOPE 6th hal 73]
Kelarutan : Larut baik dalam senyawa polar dan non polar serta larut dalam berbagai pelarut organik
seperti air dan sangat larut dalam dietil eter (Novak, 2002)
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa, serbuk putih. Terdiri dari serbuk granul atau butiran yang sangat
kecil.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%) dan dalam air dingin. Amylum mengembag dalam air
dengan konsentrasi 5-10% pada suhu 37oC. amylum menjadi larut dalam air panas pada suhu diatas
suhu gelanisasi. Amylum praktis tidak larut dalam dimetilsulfoksida dan dimetilformamide5).
Vaselin Album
Pemerian : Berwarna kuning muda sampai kuning, transparan, massa lembut. Tidak berbau, tidak berasa
dan tidak lebih dari sedikit berpendar di siang hari, bahkan ketika meleleh
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etanol (95%) panas atau dingin, gliserin dan air.
Larut dalam benzene, karbon disulfide, kloroform, eter heksan, dan banyak dari campuran minyak dan
minyak atsiri.
6) Etanol
Pemerian : Cairan tak berwarna; Jernih; Mudah menguap dan mudah bergerak; Bau khas; Rassa panas;
Mudah terbakar dengan memberika nyala biru yang tak berasap
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam eter P.
Formula
Rancangan Formula
Komposisi
mengandung :..............20 g
Zat Aktif :
Zink oksida 20% :4 g
Zat tambahan:
Vaseline album 45% :9 g
BHT 0,1% :0,02 g
amylum 25% : 5 g
Methyparaben 0,03% :0,006 g
Propilparaben 0,06% :0,012 g
Etanol q.s
2. Master Formula
Diproduksi Tanggal Tanggal Produksi Dibuat oleh Disetujui oleh
oleh Formulasi
A4 Methylparaben 66 g
pengawet 0,006 g
A6 55.000 g
Amilum
Pelarut q.s
A7 Etanol
3.perhitungan bahan
Perkemasan 20 g
4.Cara Kerja
Skala Industri
1) Fase Air : Isi nipagin 180 g, Amilum tritici 25.000 g , dan etanol secukupnya kedalam fase air, panaskan
dengan pengadukkan (Water Phase Vessel with stirrer & jacketed)
2) Fase Minyak : Isi nipasol 20 g , Etanol secukupnya dan vaselin album ad 100% ke dalam tangki fase
minyak lalu panaskan dengan pengadukkan (Wax Phase Vessel with stirrer & jacketed)
3) Fase minyak yang telah meleleh dan air yang telah panas kemudian dipindahkan ke dalam tangki
pembuatan krim dengan Vacuum Transfer system lalu diaduk. Setelah itu tambahkan Zinc oxide 25.000
g dan etanol secukupnya sambil tetap dipanaskan dan diaduk dengan homogenizer berkecepatan tinggi
sambil ditambahkan sedikit-sedikit BHT 100 g. Juga bahan tetap disirkulasi ulang dengan pemanasan
hingga homogen. (Machine –Ointment Manufacturing Jacketed Vessel with stirrer, High speed
Homogenizer, Vacuum Pump and lid lifting system)
4) Komponen yang telah tercampur kemudian dipindahkan ke dalam tangki penyimpanan dengan Bump
pump (M/c. Bump Pump)
5) Tangki yang digunakan sebagai penyimpanan untuk sediaan yang telah jadi ini memiliki fasilitas
unutuk pemanasan dan roda troli untuk memindahkan sediaan krim menuju ke area pengisian.
(Machine –Storage Tank)
6) Tangki penyimpanan akan membawa sediaan ke area pengisisan secara manual dan sediaan akan
dipanaskan dengan sirukulasi air panas untuk 36 memudahkan memindahkan sediaan pasta yang
memiliki viskositas yang tinggi dengan metering pump ke gerbong dari filling machine . (M/c Metering
Pump)
7) Kemudian sediaan pasta akan diisikan ke dalam wadah dan diberi segel oleh filling machine dan
dikemas oleh packing line machinery. (Machine –Filling & Sealing and Packing Line Machinery)
8) Untuk membersihkan secara automatis dari tangki dan container digunakanlah CIP system (Machine
–CIP/ WIP System)
5.Evaluasi Sediaan
Evaluasi sediaan dilakukan selama proses (in process control) dan pada sediaan akhir (post process
control). Jenis pengujian antara lain:
1. Pengamatan organoleptis
2. Homogenitas
Dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh bahan dalam formula telah tercampur secara merata dari
bagian manapun sampel diambil. Hasil uji homogenitas pada in process control memungkinkan
penambahan waktu pencampuran hingga diperoleh pencampuran yang homogen. Homogenitas
diperlukan untuk menjamin dosis yang seragam pada setiap wadah dan setiap penggunaan.
3. Uji ViskositasViskositas adalah pernyataan tahanan dari suatu massa untuk mengalir, semakin
tinggiviskositas, akan makin besar tahanannya. Nilai viskositas dipengaruhi jenis dan kadar bahan
pengental/basis serta pengaruh bahan tambahan yang dapat menurunkan kekentalan massa sediaan.
Pengukuran viskositas dilakukan untuk menilai kualitas tahanan sediaan dan memprediksi kenyamanan
dalam pengeluaran massa dari wadah dan penggunaan.
4. Uji Stabilitas Fisik Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan
dalam batas yang ditetapkan dan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat produk dibuat.Uji kestabilan obat dilakukan
untuk menjamin bahwa setiap bahan obat yang didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang
ditetapkan meskipun sudah cukup lama dalam penyimpanan. Pemeriksaan kestabilan digunakan sebagai
dasar penentuan batas kadaluarsa, cara-cara penyimpanan yang perlu dicantumkan dalam
label.Ketidakstabilan fisika formulasi dapat dilihat dari perubahan penampilan fisik, warna, bau, pH,
viskositas, sedangkan perubahan kimia yang terjadi hanya dapat dipastikan melalui analisis kimia.
5. Pemeriksaan konsistensiPenetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi atau
kekerasan semisolid.
6. Penetapan kadar zat aktifPenetapan kadar dapat dilakukan sesuai dengan metode penetapan kadar
masing-masing bahan. Perlakuan awal mungkin dilakukan untuk mengekstraksi bahan aktif dari sediaan.
7. Keseragaman sediaan
Keseragaman sediaan terdiri atas keragaman bobot dan keseragaman kandungan.Keseragaman bobot
per kemasan dilakukan untuk memastikan bobot tiap kemasan memenihi persyaratan keseragaman
bobot sesuai regulasi. Keseragaman kandungan zat aktif ditetapkan dengan persyaratan keseragaman
kandungan pada regulasi.
8. pH
Perubahan nilai pH menunjukkan ketidakstabilan sediaan yang mengarah kepada rusaknya sediaan dan
tidak dapat diedarkan atau digunakan. Perubahan pH akibat penyimpanan dapat diprediksi melalui uji
stabilitas dipercepat, sehingga dapat menjadi peringatan suhu dan tempat penyimpanan sediaan.
9. Uji Daya Sebar Uji daya sebar dimaksudkan untuk menentukan besaran gaya yang harus diberikan
pada massa sediaan dan luas are penyebarannya. Hal ini dilakukan untuk memprediksi kemudahan
dalam penggunaan sediaan pada kulit.
6.Brosur
SALIZYNC
(PASTA)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
komposisi :
Farmakologi:
Indikasi:
Dermatitis popok infeksi kering dan basah (diaper dermatitis), superinfeksi dengan Candida spp.
Peringatan:
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas.
Efek Samping:
Tidak umum: kemerahan. Sangat jarang: reaksianafilaktik, hipersensitivitas, kulit rasa terbakar, eritema.
Penggunaan:
Digunakan pada semua tempat yang terkena infeksi tiap kali ganti popok dan sesudah mandi. Sebelum
penggunaan, bersihkan kulit dengan air hangat dan keringkan dengan hati-hati. Pengobatan dilanjutkan
hingga semua tanda kemerahan hilang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
OBAT LUAR
DIPRODUKSI OLEH
SASHI FARMA
MAKASSAR-INDONESIA
7.Etiket
Salizync
20 g Pasta
Dosis:
Oleskan secukupnya pada area kulit yang
membutuhkan
Netto:20 g
OBAT LUAR
PT.Sashi Farma
8. Wadah
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Direktorat Jendral Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Rowe R., Sheskey P. and Quinn M., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Dalam
Handbook of pharmaceutical excipients, Sixth edition,
Ansel H.C. and Ibrahim F., 1989, Pengantar sediaan farmasi, Penerbit Universitas Indonesia.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta. 6-7, 93-94, 265, 338-339, 691. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771, 1000
Goodman & Gilman, 2012, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Editor Joel. G. Hardman & Lee E.
Limbird, Konsultan Editor Alfred Goodman Gilman, Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah
Farmasi ITB, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Third Edition: Revised and Expanded
Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery. Ram I Mahato, Ajit S Narang. 2018. CRC Press,
p.548