Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Pengertian Statistik
Secara etimologi kata statistik berasal dari kata status (Latin),
yang searti dengan kata state (Inggris), dan staat (Belanda) yang
artinya negara (Indonesia). Mulanya kata statistk diartikan sebagai
kumpulan data berupa angka (kuantitatif) maupun non angka
(kualitatif) yang mempunyai arti penting bagi negara. Namun, dalam
perkembangannya kata statistik akhirnya diartikan kumpulan sebagai
kumpulan data yang berupa angka (kuantitatif) saja.
Ditinjau dari segi terminologi, istilah satatistik mempunyai beberapa
pengertian, yaitu:
1. Statistik dapat diartikan sebagai “data statistik”, yakni kumpulan
bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan. Dengan kata
lain statistik adalah sederetan atau kumpulan angka yang
menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup
tertentu. Misalnya: statistik kependudukan adalah data tentang
hal-hal yang berkaitan dengan penduduk, seperti: data kelahiran,
perpindahan penduduk, jumlah penduduk, kematian, dll. Statistik
pendidikan adalah data tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan, misalnya jumlah siswa, keadaan guru, prestasi siswa,
sarana PBM yang dimiliki, dll.
2. Statistik dapat berarti “kegiatan statistik” yang meliputi (1)
pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan
pelaporan, dan (4) analisa data. Kegiatan itu pada dasarnya dapat
disingkat menjadi 3 langkah, yakni (1) pengumpulan data, (2)
penyajian data, dan (3) penganalisaan data (UU No.7 tahun 1960
dalam Sudijono, 1987)
3. Statistik terkadang pula diartikan “metode statistik”, yakni cara-
cara tertentu yang ditempuh dalam rangka mengumpulkan,
menyusun/mengatur, menyajikan, menganalisa dan
menginterpretasi data sehingga data tersebut dapat “ berbicara”;
memberikan pengertian tertentu.
4. Statistik dapat pula diartikan sebagai “ilmu statistik”, yakni ilmu
pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara
ilmiah tahap-tahap yang ada di dalam kegiatan statistik. Dengan
kata lain bahwa ilmu statistik mempelajari metode dan prosedur
yang ditmpuh dalam rangka (1) pengumpulan data angka, (2)
penyusunan/pengaturan data angka, (3) penyajian/pelukisan data
angka, (4) penganalisaan terhadap data angka, dan (5) penarikan
kesimpulan-pembuatan perkiraan (estimasi) serta penyusunan
prediksi atau ramalan berdasarkan hasil analisis data.

B. Penggolongan Statistik
Berdasarkan tingkat pekerjaannya, statistik sebagai ilmu dibedakan
atas dua bagian, yaitu: (1) statistik deskriptif, dan (2) statistik
inferensial.
Statistik deskriptif biasa pula disebut dengan statistik deduktif atau
stastik sederhana karena tingkat pekerjaannya hanya meliputi:
menghimpun, menyusun, mengatur, mengolah, menyajikan dan
menganalisa data angka agar dapat memberikan gambaran yang
teratur, ringkas dan jelas tentang suatu gejala, peristiwa, atau keadaan
sehingga dapat ditarik pengertian atau makna terterntu.
Sedang statistik inferensial biasa pula disebut dengan statistik
induktif, statistik lanjut, atau statistik mendalam karena dapat
dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan
yang bersifat umum dari sekumpulan data yang telah disusun. Selain
itu, statistik inferensial juga menyediakan aturan tertentu dalam rangka
penarikan kesimpulan, penyusunan/pembuatan ramalan, penaksiran.
Statistik deskriptif merupakan dasar/landasan dari ilmu statistik secara
umum, termasuk statistik inferensial.

C. Ciri Khas Statistik


Statistik sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Selalu bekerja dengan angka/bilangan (data kuantitatif).
Untuk dapat menjalankan tugasnya statistik membutuhkan data
berupa angka. Oleh karena itu data yang bersifat kualitatif
hendaknya diubah/dikonversi menjadi data kuantitatif. Contoh
data pandai, cukup, dan kurang adalah data kualitatif. Untuk
dapat dianalisa secara statistik data tersebut harus dikonversi
menjadi data kuantitatif, misalnya: pandai= 80-100, cukup=60-
79, kurang=30-59, dsb.
2. Statistik bersifat objektif, artinya statistik bekerja bekerja
berdasarkan objeknya; menurut apa adanya. Kesimpulan yang
dihasilkan dan ramalan yang dikemukakan semata-mata
berdasarkan data yang ada, tidak subjektif atau berdasarkan
kepentingan tertentu.
3. Statistik bersifat universal, artinya statistik dalam memasuki
semua bidang kehidupan manusia. Bidang ekonomi, sosial
budaya, agama, hamkan, dll semua dapat diramba oleh statistik
untuk menampilkan informasi yang akurat, padat dan menarik.

D. Permasalahan Statistik
Menurut Hanato Sigit (dalam Sudijono, 1987) permasalahan utama
statistik hanya tiga hal, yaitu: (1) masalah rata-rata, (2) masalah
penyebaran, dan (3) masalah saling-hubungan. Dalam kehidupan
sehari-hari ketiga masalah tersebut sangat akrab dengan masyarakat.
Seorang guru misalnya biasanya mengambil nilai rata-rata untuk
menggambarkan prestasi siswanya. Penyebaran atau keragaman dalam
kehidupan membuat suasana menjadi dinamis, tidak kaku, saling
memaklumi sehingga kehidupan menjadi menyenangkan dan
menantang kita untuk kr eatif. Masalah saling hubungan yakni
menghubungkan satu kasus dengan kasus lainnya. Contoh orang yang
pintar matematika biasanya juga pintar fisika dan statistik.Wanita lebih
cepat menguasai bahasa dibanding dengan laki-laki. Laki-laki biasanya
lebih unggul dalam bidang eksakta dibandingkan dengan perempuan,
dll.

E. Data Statistik
Data statistik adalah data yang berwujud angka atau bilangan.
Namun demikian tidak setiap angka merupakan data statistik. Suatu
angka dapat dikatakan sebagai data statistik jika menunjukkan suatu ciri
dari suatu penelitian yang bersifat agregatif, serta mencerminkan suatu
kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu.
Penelitian yang bersifat agregatif artinya:
1. Penelitian boleh hanya mengenai satu individu saja, tetapi
pencatatannya harus lebih dari satu kali (aspek). Contoh si B
seorang mahasiswa seni dilakukan pencatatan terhadap dirinya
tentang beberapa hal. Misalnya IPK, keadaan ekonomi, tempat
tinggal, peregaulannya dll.
2. Pencatatan oleh dilakukan hanya satu kali tetapi individu yang
dicatat harus lebih dari satu orang. Misal pencatatan hasil ujian
dalam mata pelajaran pendidikan seni dalam satu kelas (jumlah
siswa lebih dari satu orang.
Angka-angka yang disebutkan di atas termasuk data statistik sebab
di samping angka itu mencerminkan suatu kegiatan penelitian
(pencatatan) juga merupakan hasil dari kegiatan bidang tertentu,
yakni bidang pendidikan.

F. Penggolongan Data Statistik


Data statistik dibedakan atas beberapa golongan:
1. Berdasarkan sifatnya dibedakan atas:
a. Data kontinyu, adalah deretan angka-angka yang sambung
menyambung, data kontinyu (mis. tinggi badan)
b. Data deskrit, ialah data statistik yang tidak mungkin berbentuk
pecahan (mis. Jumlah anggota keluarga)
2. Berdasarkan cara penyusunan angkanya dibedakan atas:
a. Data nominal—cara penyusunan angkanya berdasarkan
klasifikasi atau penggolongan tertentu, mis. berdasarkan
jenis kelamin
b. Data ordinal, data urutan --- berdasarkan urutan atau ranking
c. Data interval, terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang
sedang diselidiki.
3. Berdasarkan bentuk angkanya
Ditinjau dari segi bentuk angkanya , data statistik dibedakan atas:
(1) data tunggal, dan (2) data kelompokan. Data tunggal adalah
data yang angkanya hanya satu unit; angkanya tidak
dikelompokkan, sedang data kelompok adalah data yang tiap-tiap
unit terdiri atas kelompok angka.

Anda mungkin juga menyukai