Anda di halaman 1dari 19

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Pengertian Seni Rupa


Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang biasa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua,
yaitu karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi
merupakan karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar, atau karya
yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang.

2. Macam-Macam Karya Seni Rupa Dua Dimensi


Karya seni rupa 2 dimensi dapat kita temui dari karya seni rupa seperti berikut ini.
a. Gambar Perwujudan gambar lebih menekankan pada unsur garis, bentuk, dan aspek
kegunaan, tanpa adanya ekspresi. Contohnya seperti gambar Ilustrasi, gambar
arsitektur, desain, dekorasi, dan lain-lain.

Gambar 1. 1 Gambar Ilustrasi


Sumber : Pinterest

b. Lukisan Adalah gambar yang mengungkapkan bentuk objektif dengan komposisi dan
nilai subjektif melalui ekspresi dan kreatifitas.
Gambar 1. 2 Lukisan
Sumber : Pinterest

c. Sketsa Berupa garis sederhana yang dibuat secara spontan namun bermakna. Sketsa
dapat berupa rencana lukisan atau lukisan bergaya sketsa.

Gambar 1. 3 Sketsa
Sumber : Pinterest

d. Kartun adalah gambar yang telah dideformasi (diubah bentuk) dari wujud aslinya
sehingga menjadi lucu.

Gambar 1. 4 Kartun
Sumber : Pinterest

e. Karikatur merupakan kartun sindiran yang terfokus pada karakter objek. Meskipun
telah dideformasi, kita dapat mengenali tokohnya karena ciri khasnya.

Gambar 1. 5 Karikatur
Sumber : Pinterest

f. Siluet Gambar hitam bayangan suatu objek, dengan atau tanpa modifikasi.

Gambar 1. 6 Siluet
Sumber : Pinterest

g. Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk
gambar timbul pada permukaan media cetak. Media yang sering digunakan dalam
penerapan teknik ini adalah menggunakan kayu lapis triplek, metal, harboard, papan
kayu, dan karet (linoleum).
Gambar 1. 7 Cetak Tinggi
Sumber : Pinterest
h. Poster merupakan jenis reklame berupa selembaran kertas yang berisi gambar dan
tulisan yang dibuat semenarik mungkin dan ditempatkan dengan cara ditempel
ditempat-tempat umum yang strategis.

Gambar 1. 8 Poster
Sumber : Pinterest

i. Fotografi adalah ragam seni grafis yang pembuatannya melalui proses pemotretan
dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto.

Gambar 1. 9 Fotografi
Sumber : Pinterest
j. Grafity adalah coretan pada dinding seng, beton, atau kayu, dengan menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, kalimat, atau
simbol tertentu menggunakan cat semprot.

Gambar 1. 10 Grafity
Sumber : Pinterest

k. Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan cara menggayakan huruf dan tulisan
dengan teknik tertentu sehingga terlihat menarik.

Gambar 1. 11 Kaligrafi
Sumber : Pinterest

3. Unsur-Unsur Dan Prinsip-Prinsip Karya Seni Rupa


a. Unsur-unsur karya seni rupa
Berikut ini akan dijelaskan sejumlah unsur yang digunakan dalam membuat karya
seni rupa dua dimensi, diantaranya:
1) Titik merupakan bentuk terkecil dan tidak mempunyai dimensi. Bentuk titik yang
pada umumnya seperti bulatan kecil. Namun, apabila diperbesar maka bisa
menjadi bulatan yang tidak memiliki sudut, persegi, persegi tiga, lonjong, dan
sebagainya (Salam, dkk., 2020: 17).

Gambar 1. 12 Gambar Titik Bila Dibesarkan


Sumber : Salam, dkk., 2020
2) Garis. Garis merupakan pertemuan dua titik atau lebih. Pada umunya bentuk garis
terdiri dari garis lurus, melengkung bergelombang, dan bertekuk atau zig-zag.
Berdasakan ukurannya terdiri dari garis tebal dan garis tipis.

Gambar 1. 13 Garis
Sumber : Canva
3) Bidang. Menurut Susanto 2012 (dalam Wahyuningsih, 2018: 20) “bidang
merupakan sebuah daerah yang tercipta karena terdiri dari beberapa garis yang
saling terkait atau bertemu”. Bidang merupakan bentuk datar tanpa memiliki
ketebalan, hanya memiliki unsur panjang dan lebar atau biasanya disebut dengan
dua dimensi. Bidang terdiri dari beberapa bentuk yaitu bidang geometri, bidang
organis, sudut, tak beraturan, dan sebagainya. (Salam, dkk., 2020: 19).

Gambar 1. 14 Bidang
Sumber : Canva
4) Bentuk. Bentuk adalah pertemuan antara titik, garis, bidang dan ruang atau unsur
seni rupa lainnya. Kelompok titik yang saling bertemu akan menghasilkan satu
garis, dan beberapa garis sekaligus yang berhimpit akan menghasilkan bidang,
sejumlah bidang yang tumpang tindih akan menghasilkan sebuah ruang
(Djelantik, 1999 dalam Zulianto, 2016: 9).

Gambar 1. 15 Bentuk
Sumber : Canva
5) Warna. Warna adalah elemen penting dalam seni rupa. Berdasarkan pengetahuan
fisika, warna merupakan efek yang dimiliki oleh cahaya pada mata. Sedangkan
berdasakan pengetahuan bahan, warna merupakan zat yang terdiri dari takaran.
Warna terdiri dari tiga macam, diantaranya: (1) warna primer, adalah warna dasar
dan merupakan warna bukan hasil pencampuran dengan warna lain yang terdiri
dari warna kuning, warnah biru dan warna merah. (2) warna sekunder, adalah
warna yang lahir dari hasil penggabungan antara dua warna dasar (primer) yang
terdiri dari warna hijau, jingga, dan ungu. (3) warna tersier, adalah warna yang
tercipta dari hasil pencampuran dari warna primer dengan warna sekunder terdiri
dari jingga merah, ungu merah, jingga kuning, hijau kuning, ungu biru, dan hijau
biru (Salasi, 2020: 12-13).

Gambar 1. 16 Lingkaran Warna


Sumber : Salam, dkk., 2020
6) Tekstur. Tekstur merupakan nilai raba yang terdiri dari kasar dan halus.
Berdasarkan sifatnya, baik tekstur yang kasar ataupun tekstur halus memiliki
wujud nyata dan juga wujud yang tidak nyata atau semu. Tekstur dalam karya seni
diaplikasikan dengan tujuan agar terciptanya efek tertentu di permukaan karya
tersebut (Salam, dkk., 2020: 24-25).

Gambar 1. 17 Tekstur Kasar Pada Lukisan Karya Vincent Van Gogh


Sumber : Wikicommons
7) Ruang. Menurut Belvin 1980 (dalam Salam, dkk., 2020: 25) membedakan antara
ruang nyata dan ruang maya. Ruang nyata adalah ruang yang terlihat serta dapat
dirasakan. Sedangkan ruang maya adalah ruang yang dijelaskan yang memiliki
sifat semu. Soetedja, dkk. (2017: 14) menyatakan bahwa ruang bisa disajikan
dalam karya dengan mengolah unsur rupa lainnya seperti warna, gelap-terang, dan
sebagainya.

Gambar 1. 18 Ruang
Sumber : Pinterest
8) Gelap Terang. Gelap-terang pada karya seni rupa muncul disebabkan oleh
perbedaan intensitas cahaya pada suatu permukaan. Perbedaan tersebut
mengakibatkan tingkat warna yang dihasilkan berbeda. Bagian yang terlihat lebih
terang karena adanya terpaan cahaya dan bagian yang terlihat gelap karena tidak
terkena oleh terpaan cahaya. (Soetedja, dkk., 2017: 17).

Gambar 1. 19 Gelap Terang


Sumber : Pinterest
b. Prinsip-prinsip karya seni rupa
Dalam karya seni rupa, unsur-unsur tersebut disusun dengan mengikuti prinsip
penyusunan. Adapun prinsip penyusunan adalah sebagai berikut:
1) Kesatuan. Istilah “kesatuan” identik dengan unity dalam Bahasa Inggris yang
berarti adanya ciri kesamaan dari unsur yang membentuk suatu wujud atau karya.
Pada karya seni rupa, kesatuan adalah prinsip penting untuk membentuk harmoni.
Macam kesatuan yang dapat ditampilkan pada sebuah karya seni, yakni kesatuan
ide, kesatuan gaya, dan kesatuan bentuk (Salam, dkk., 2020: 32).

Gambar 1. 20 Kesatuan
Sumber : Kemdikbud 2013
2) Keseimbangan. Istilah “keseimbangan” identik dengan balance dalam Bahasa
Inggris yang berarti sebagai keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua
daya yang bekerja saling meniadakan, atau dengan kata lain pembagian yang
sama berat. Pada karya seni rupa, keseimbangan adalah keselarasan antara bidang
gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan juga dapat diartikan sebagai
suatu keadaan yang menunjukkan bahwa semua bagian atau unsur yang
membentuk sebuah karya tidak ada yang saling membebani (Salam, dkk., 2020:
34).

Gambar 1. 21 Keseimbangan
Sumber : Kemdikbud 2013
3) Komposisi. Menurut Salasi (2020: 14) komposisi adalah tata susunan yang
menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan antara unsur-unsur
seni seperti garis, warna, bidang, tekstur dan sebagainya serta objek gambar,
warna objek gambar, jenis objek gambar, dan latar belakang gambar yang akan
memberikan bentuk pada karya seni.

Gambar 1. 22 Komposisi Asimetris, Sentral dan Simetris


Sumber : Kemdikbud 2013
4) Proporsi. Istilah “proporsi” identik dengan proportion dalam Bahasa Inggris
adalah salah satu prinsip dasar seni rupa yang penting dipenuhi untuk memperoleh
keserasian pada sebuah karya seni rupa. Istilah “proporsi” diartikan secara singkat
sebagai “perbandingan ukuran” yang sesuai antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain dalam suatu karya seni. (Salam, dkk., 2020: 35).
Gambar 1. 23 Proporsi
Sumber : Pinterest
5) Irama. Istilah “irama” identik dengan kata rhythm dalam Bahasa Inggris yang
bermakna gerakan atau bunyi berturut-turut secara teratur. Pada karya seni rupa,
irama dapat berupa irama garis, irama bentuk, irama warna, irama tekstur, atau
irama ruang (Salam, dkk., 2020: 37).

Gambar 1. 24 Irama
Sumber : peakpx.com
6) Pusat perhatian. Biasa juga disebut penonjolan, klimaks, dominasi (dominance),
Facial Point, atau Eye Catcher, yaitu bagian yang dominan, unggul, atau istimewa
pada sebuah karya sehingga lebih menarik perhatian dibandingkan bagian lainnya
sehingga tidak kelihatan monoton dan membosankan (Salam, dkk., 2020: 38).
Gambar 1. 25 Pusat perhatian
Sumber : kibrispdr.org
7) Kontras. Dalam pengertian sederhana adalah sesuatu yang berlawanan. Namun,
dalam konteks seni pada umunya dimaknai menurut sudut pandang estetika, yaitu
sesuatu yang berlawanan tetapi saling mendukung dan merupakan kesatuan yang
seimbang (Salam, dkk., 2020: 39). Kontras adalah kesan yang muncul karena
adanya dua unsur yang berlawanan, misalnya perbedaan warna, bentuk, gelap
terang, dan garis.

Gambar 1. 26 Kontras
Sumber : Pinterest

4. Media Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


a. Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk
mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni
rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang
berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
Sebagai contoh, pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas
dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu
digunakan sebagai bahan bingkai (spanram) untuk menempatkan kanvas dan paku
untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut.
Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan
sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami
adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat
digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau
industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang
telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang
memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya
seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan
cair dan bahan padat dan sebagainya.
b. Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa karya seni
rupa bahkan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis karya
lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua proses
berkarya seni rupa. Alat-alat tulis (gambar) misalnya, adalah peralatan yang
digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh jenis karya seni rupa, terutama
saat membuat rancangan karya seni tersebut. Dalam berkarya seni rupa dua dimensi
setidaknya dikenal beberapa kategori alat utama untuk berkarya yaitu alat untuk
membentuk, menggambar dan mewarnai serta alat mencetak (mendupilkasi). Seperti
juga bahan, selain kategori alat utama tersebut, kita juga mengenal alat-alat bantu
lainnya yaitu alat-alat yang peruntukannya tidak secara khusus untuk kegiatan
berkarya seni rupa tetapi sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti:
alat pemotong (pisau dan gunting), alat pengering, alat pengukur dan sebagainya.
Alat-alat ini bersifat penunjang untuk memudahkan atau melancarkan proses
pembuatan karya. Karena kemajuan teknologi, saat ini semua fungsi alat yang
dipergunakan dalam berkarya seni rupa relatif dapat dilakukan oleh komputer.
Walaupun demikian perlu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya
seni bagaimanapun juga membutuhkan kepekaan rasa yang sulit dihasilkan oleh
program komputer. Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan khas yang hanya
dimilki manusia, berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
c. Teknik adalah cara-cara yang lazim digunakan dalam berkarya seni rupa 2 dimensi
(menggambar, melukis, grafis, fotografi, reklame).
Adapun teknik dalam berkarya seni rupa 2 dimensi adalah sebagai berikut.
1) Teknik Linear (Menggambar) Teknik linear merupakan cara menggambar
objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan, baik garis
lurus maupun garis lengkung.

Gambar 1. 27 Teknik Linear

2) Teknik Blok (Menggambar) Teknik Blok merupakan cara menggambar


dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya
tampak bentuk globalnya (siluet).

Gambar 1. 28 Teknik Blok


Sumber : Pinterest

3) Teknik Arsir (Menggambar) Teknik arsir merupakan cara menggambar


dengan garis-garis sejajar atau menyilang untuk menentukan gelap-terang
objek gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi.
Gambar 1. 29 Teknik Arsir
Sumber : Pinterest

4) Teknik Dusel (Menggambar) Teknik dusel merupakan cara menggambar


yang menentukan gelapterang objek gambar menggunakan pensil gambar
yang digoreskan dalam posisi miring (rebah) kemudian disapu dengan kertas,
kain, atau tangan

Gambar 1. 30 Teknik Dusel


Sumber : WordPress.com

5) Teknik Pointilis (Menggambar dan Melukis) Teknik pointilis merupakan cara


menggambar atau melukis menggunakan medianya(pensil, pena, pastel, cat,
dan lain-lain) dengan cara dititik-titikkan hingga membentuk objek gambar
atau lukisan.
Gambar 1. 31 Teknik Pointilis
Sumber : Pinterest

6) Teknik Aquarel (Menggambar dan Melukis) Teknik aquarel merupakan cara


menggambar atau melukis menggunakan cat berbahan air (cat air) dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus
pandang.

Gambar 1. 32 Teknik Aquarel


Sumber : Pinterest

7) Teknik Plakat (Menggambar dan Melukis) Teknik plakat merupakan cara


menggambar atau melukis menggunakan bahan cat yang memiliki sifat pekat
(cat poster, cat acrilick, cat minyak, dan lain-lain) dengan sapuan warna yang
tebal dan rata sehingga hasilnya pekat dan menutup.
Gambar 1. 33 Teknik Plakat
Sumber : Pinterest

8) Teknik Semprot atau Air Brush (Menggambar) Teknik semprot merupakan


cara menggambar dengan bantuan alat semprot khusus untuk menggambar.
Menggambar dengan teknik semprot ini membutuhkan keahlian dan ketelitian
dalam menggunakan alat semprotnya.

Gambar 1. 34 Teknik Air Brush


Sumber : Pinterest

9) Teknik Cetak (Reklame, Fotografi dan Grafis) Teknik cetak merupakan


teknik berkarya seni rupa dengan cara dicetak (baik teknik cetak manual
ataupun digital). Untuk menciptakan karya dua dimensi dengan teknik cetak
ini dibutuhkan peralatan cetak dan tinta cetak.

Gambar 1. 35 Teknik Cetak


Sumber : Pinterest

5. Jenis Karya Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya


a. Karya seni rupa murni
Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata dengan niat
untuk memenuhi kebutuhan mengekspresikan rasa indah (rasa estetis), tidak
dimaksudkan untuk memenuhi kegunaan atau fungsi yang bersifat praktis (Salam,
dkk., 2020: 43). Contohnya lukisan, patung, pertunjukan, mosaik dan karya seni rupa
lainnya

Gambar 1. 36 Karya Seni Rupa Murni (Lukisan)


Sumber : katadata.co.id

b. Karya seni rupaa terapan


Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dibuat dengan maksud untuk
memenuhi fungsi atau kegunaan tertentu yang bersifat praktis. Aspek kegunaan
sebagai faktor utama mendasari pembuatan karya seni jenis ini. Artinya, karya seni
rupa ini lahir karena didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan praktis
dalam rangka memudahkan dan memberi kenyamanan bagi manusia dalam
kehidupannya. Di dalam upaya memenuhi kebutuhan yang bersifat praktis tersebut,
manusia ingin pula terpuaskan citarasa estetiknya sehingga proses mewujudkannya
diupayakan agar karya tersebut menarik dipandang. Oleh karena itu, aspek estetik
(keindahan) karya tersebut juga menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan dan
dipenuhi dalam proses pembuatannya (Salam, dkk., 2020: 44). Contoh karya seni
rupa terapan ialah keramik, kain songket, kain batik, tempayan, anyaman, bangunan
dan karya seni rupa lainnya.

Gambar 1. 37 Karya Seni Rupa Terapan (Anyaman)


Sumber : Pinterest

Anda mungkin juga menyukai