Anda di halaman 1dari 24

A.

NIRMANA
1. Menyebutkan elemen-elemen dalam desain nirmana
1) Titik
2) Garis
3) Bidang
4) Gempal/Volume
5) Ruang
6) Gelap Terang/Value
7) Tekstur/Barik
8) Warna

B. WARNA
1. Disajikan gambar, membedakan fungsi pada warna
1) Fungsi Struktural.
Sebagai pengarah bagi pembaca untuk menemukan informasi yang bersifat
penting..
2) Fungsi Isyarat dan Komunikasi. Sebagai sarana untuk memberikan isyarat dan
komunikasi. Lampu pemberhentian yang memiliki tiga warna.
3) Fungsi Alamiah. Contohnya, warna biru artinya langit dan laut, hijau berarti
tumbuhan, dan sebagainya.
4) Fungsi Psiklogis. Warna bisa menggambarkan karakter seseorang dengan cepat
dan tepat.
5) Fungsi Identitas. Warna juga memiliki peran penting untuk memudahkan
pembaca agar mengenali identitas sebuah kelompok, komunitas, perusahaan, dan
organisasi
6) Fungsi Pembentuk Objek. Sebagai elemen yang membentuk diferensial dengan
objek lainnya.
2. Disajikan gambar, membedakan klasifikasi pada warna
a. Primer
 Biru, nama warna ini sebenarnya adalah Sian (Cyan), yaitu warna Biru Semu
Hijau.
 Merah, nama warna sebenarnya adalah Magenta, yaitu Merah Semu dan Ungu.
 Kuning.
b. Sekunder
Hasil warna dari campuran warna primer.

c. Intermediet
Warna perantara antara warna primer dan sekunder
 Kuning Hijau (Moon Green), yaitu warna antara Kuning dan Hijau.
 Kuning Jingga (Deep Yellow), yaitu warna antara Kuning dan Jingga.
 Merah Jingga (Red Vermilion),yaitu warna antara Merah dan Jingga.
 Merah Ungu (Purple), yaitu warna antara Merah dan Ungu.
 Biru Hijau (Sea Green), yaitu warna antara Biru dan Hijau.
 Biru Violet (Indigo), yaitu warna antara Biru dan Ungu.
d. Tersier
warna hasil percampuran dari primer dengan warna sekunder

e. Kuarter
warna yang muncul dari hasil percampuran dua warna tersier
 Coklat Jingga (CJ) = Coklat Kuning + Coklat Merah
 Coklat Hijau (CH) = Coklat Kuning + Biru
 Coklat Ungu (CU) = Coklat Biru + Coklat Merah

3. Menjelaskan makna dari psikologi warna
4. Istilah pada warna
a. Warna Netral
Yakni warna yang dipakai untuk menciptakan kesan warna terang dan warna
gelap. Adapun macam macam warna netral yaitu hitam dan putih.

b. Hue
Pada dasarnya dalam seni rupa dan desain hue itu adalah istilah lain dari warna,
yakni satu jenis kategori warna yang senada.

c. Value atau Gelap Terang


Value atau gelap terang yakni istilah warna yang dipakai untuk menyatakan
tingkat terang dan gelap. Semakin tinggi valuenya maka warnanya akan semakin
terang

d. Intensitas Warna (Intersity)


Intensitas warna (intersity) yakni tingkat kemuraman dan kecerahan sebuah
warna. Warna muram yakni warna yang tidak bersinar atau muram. Sedangkan
warna cerah yakni yang bersinar cerah atau spot light.
e. Kontras
Kontras yakni istilah warna yang membedakan antara dua macam warna atau
lebih.

f. Komplementer (Complement)
Komplementer atau complement yakni dua warna pada roda warna yang saling
berhadapan. Adapun macam warnanya yaitu kuning dengan ungu, merah dengan
hijau dan biru dengan jingga.

g. Monokrom (Monocrome)
Monokrom atau monocrome yakni istilah warna yang tergolong sejenis atau
mempunyai hue yang sama. Adapun macam warna monokrom yaitu keluarga
merah menyerupai merah jambu, merah hitam, merah muda, dan merah coklat.
h. Analog
Analog yakni warna yang tidak berkomplementer dan tidak kontras. Misalnya
warna biru yang berdekatan dengan warna ungu atau merah atau merah keunguan.
C. PRINSIP SENI RUPA

1. Disajikan gambar, menyebutkan jenis sudut pandang pada perspektif


a. Perspektif mata manusia.
b. Perspektif mata burung.
c. Perspektif mata cacing.
2. Prinsip pada seni rupa
a. Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam
seni rupa saling berpadu satu sama lain sehingga saling menunjang dalam
membangun sebuah komposisi yang menarik dan indah. kesatuan yang menjadikan
sebauh karya seni bernilai estetis.
b. Keselarasan
Suatu kesatuan unsur-unsur karya seni rupa hanya akan dikatakan indah dan
memiliki nilai estetis bila berpadu dan selaras. Keselarasan atau harmonis adalah
kaitan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk, pencahayaan, warna
dalam menciptakan keindahan.
c. Penekanan
Penekanan (kontras) adlah prinsip yang mendasari kesan perbedaan dari dua unsur
yang berlawanan dan saling berdekatan. Penekanan akan membuat sebuah karya
seni tidak monoton. Dengan memberikan perbedaan yang mencolok pada bentuk,
warna, dan ukuran sebuah karya seni akan terlihat lebih menarik.
d. Irama
Irama (rythm) adalah prinsip yang mendasari pengulangan satu atau lebih unsur
secara teratur. Pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur bisa berupa garis,
bentuk, atau variasi warna. Pengulangan yang dilakukan secara bervariasi akan
menghasilkan irama harmonis yang dapat meningkatkan nilai estetika karya seni.
e. Gradasi
Gradasi adalah susunan warna yang didasari pada tingkatan tertentu pada sebuah
karya seni. Gradasi paling sering diterapkan dalam pembuatan mozaik, karikatur,
lukisan, dan karya seni rupa lainnya. Gradasi membuat sebuah karya menjadi lebih
hidup.
f. Kesebandingan
Kesebandingan (Proporsi) adalah prinsip seni rupa yang mengacu pada keteraturan
dan penyesuaian dari wujud karya seni rupa yang diciptakan. Contohnya, dalam
menggambar manusia, pelukis harus menyesuaikan ukuran organ tubuh manusia
tersebut.
g. Komposisi
Komposisi menjadi prinsip yang paling penting dalam mendasari keindahan
sebuah karya seni. Komposisi merupakan organisasi dari unsur-unsur seni rupa
yang disusun menjadi teratur, serasi, dan menarik.
h. keseimbangan
keseimbangan (balance) adalah prinsip yang bertanggungjawab pada kesan dari
suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yang diatur
sedemikian rupa melalui prinsip keseimbangan akan menjadi daya tarik bagi para
penikmat karya seni.

D. UNSUR SENI RUPA


a. Titik /Bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil.
b. Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture,
dan lainnya.
c. Bidang merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa
garis.
d. Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis
(form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata,
sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan
sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena
adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari.
e. Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat
berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya.
Ada dua jenis tekstur, yaitu :
• tekstur nyata, yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara
penglihatan mata dan rabaan.
• tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan
dapat berbeda kesannya.
f. Warna
h. Ruang (kedalaman) dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh
pengamat sepertihalnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya
dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman
pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesanp
penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.
E. SKETSA
1. Menjelaskan pendapat ahli tentang menggambar sketsa
 Sumanto (2006) mengatakan bahwa, menggambar adalah proses menciptakan
gambar dengan cara menggoreskan benda-benda tajam (seperti pensil atau pena)
pada bidang datar (misalnya permukaaan papan tulis, kertas, atau dinding).
 Menurut Affandi menggambar dan melukis merupakan perwujudan bayangan
angan-angan ataupun suatu pernyataan perasaan/ekspresi dan pikiran yang
diinginkan. Perwujudan tersebut dapat berupa tiruan objek ataupun fantasi yang
lengkap dengan garis, bidang, warna, dan tekstur dengan sederhana.
 Tarja Sudjana, dkk. (2001, hlm. 1) menjelaskan, menggambar dikenal juga
dengan istilah menggambar alam benda. Menggambar seakan-akan memindahkan
benda tersebut ke dalam sebuah bidang gambar tanpa adanya suatu perubahan.
 Muharam E. dan Warti Sudaryati (1992, hlm. 95) menjelaskan pada hakikatnya
menggambar adalah penyajian ilusi optik atau manipulasi ruang dalam bidang
datar dua dimensi.
 Edgar Degas (1834-1917) Menggambar adalah ekspresi yang langsung dan
spontan dari seorang seniman dan merupakan sebuah bentuk tulisan yang
mengungkap kepribadian seniman yang membuatnya.
 Sudjojono (bapak seni rupa Indonesia) menggambar merupakan proses jiwa dan
tidak hanya berdasarkan apa yang dilihat mata saja. Mata manusia memang
memiliki cara kerja yang hampir sama dengan lensa kamera, tetapi tidak
sepenuhnya seperti itu.
2. Penertian sketsa
 Eko prawoto. Sketsa ialah sebuah desain awal atau sketsa atau planning ketika
menciptakan sebuah lukisan, yang berarti sketsanya dapat mengarah ke gambar
sementara yang garang baik di atas kertas maupun di atas kanvas. Sehingga suatu
hari nanti sanggup menjadi ‘lukisan asli’ yang aktual.
 H.W Flower. Sketsa yakni hal yang begitu saja tanpa persiapan apapun. Dan juga
merupakan sebuah gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan dan juga
semata-mata garis besar.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sketsa yaitu :
• Lukisan yang cepat (hanya garis-garis besarnya).
• Gambar sebuah rancangan, rengrengan, denah, bagan.
• Pelukisan dengan kata-kata yang terkait sesuatu hal yang berupa sebuah garis
besar, tulisan singkat, dan ikhtisar ringkas.
 Muliono. Sketsa yaitu sesuatu hal yang berupa adegan pendek ditiap pertunjukan
suatu drama.
 But. Muchtar. Sketsa ialah sebuah ungkapan yang paling esensial, yang juga
memiliki suatu fungsi sebagai media dalam proses kreativitas dan juga sekaligus
sebagai sebuah karya.
 Effendi. Sketsa yakni sebuah perpaduan dari melihat, merasakan, menghayati, dan
juga berpikir, ekspresi, empati serta bersikap. Sketsa ini juga merupakan sebuah
kepekaan dari suatu intuisi.
 Linda Murray. dan Peter Sketsa ialah berbagai rancangan kasar dari suatu
komposisi atau juga sebagian besar dari komposisi dibuat untuk kepuasan pribadi.
 Meyers. Sketsa yakni sebuah gambar dari suatu catatan.

3. Menjelaskan salah satu jenis dalam menggambar sketsa


a. Gambar garis besar
Merupakan sketsa gambar yang berupa garis-garis dengan bentuk sederhana tanpa
rincian dan sketsa belum selesai.
b. Sketsa cepat
Merupakan sketsa yang menggunakan beberapa garis untuk menampilkan sebuah
wujud yang sudah terbentuk.

c. Studi ketsa/citra
Merupakan sketsa berupa coretan-coretan yang dilakukan dengan cepat dan
kurang perperinci yang menunjukan bentuk globalnya saja tetapi sudah
menunjukan sebuah bentuk objek/gambar.

4. Teknik menggambar sketsa


a. Arsir Merupakan salah satu teknik dalam membuat sebuah sketsa dengan cara
mengarsir atau menggores dengan garis-garis murni saja.

b. Dussel Merupakan suatu teknik dalam hal pembuatan sketsa yang hampir juga
sama dengan teknik arsir, namun pada teknik ini pada garis-garisnya diperhalus
lagi sehingga terlihat samar-samar.
c. Teknik Pointilis adaalah suatu teknik dengan menggunakan penggabungan
beberapa titik-titik.

F. SENI DAN BUDAYA


1. Menyimpulkan nilai estetis yang bersifat subjektif
 Nilai subjektif adalah nilai keindahan yang dimiliki suatu karya seni, yang tidak
hanya fokus pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi
juga ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya.

G. MEDIA DAN TEKNIK


1. Media, bahan, dan alat dalam penciptaan karya seni rupa 2D
a. Pensil. Pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat, pensil ini sangat
fundamental dalam banyak pembuatan karya seni rupa. Karya seni yang
dihasilkan dengan menggunakan alat berupa pensil dapat menghasilkan misalnya
sebuah sketsa atau lukisan.
b. Konte. Konte ini adalah sebuah alat yang digunakan dalam banyak karya seni
rupa 2 dimensi, konte bertektur halus dan berwarna sangat hitam atau bisa
dikatakan memiliki warna yang hitam legam.
c. Pensil warna. Pensil warna banyak digunakan untuk membuat karya berupa
lukisan, pensil warna terdiri dari berbagai macam warna-warna dan memiliki
tektur lembut. Pensil warna merupakan alat melukis yang dikenal banyak
kalangan karena penggunaanya terbilang mudah.
d. Krayon. Krayon ini merupakan bahan atau alat yang digunakan untuk membuat
karya seni 2 dimensi yang memiliki banyak ragam warna, krayon terbuat dari
unsur lilin dan kapur sehingga penggunaanya terbilang mudah dan sangat akrab
bagi pelukis pemula.
e. Pena. Pena merupakan alat yang digunakan untuk menunjang sebuah karya seni
rupa 2 dimensi yang bahanya terbuat dari tinta, dimana tinta yang ada dalam pena
sering hanya didominasi tiga warna yaitu warna hitam, biru, dan merah.
f. Cat air. Cat air merupakan bahan yang sangat familiar di telingga para pelukis
bahkan untuk para pelukis pemula, cat air sangat digemari karena penggunaanya
yang mudah dan menimbulkan hasil karya yang cenderung bersifat lukisan klasik,
cat air ini banyak digunakan para seniman seni rupa 2 dimensi baik diatas media.
Cat air memiliki sifat transparan dan mudah larut.
g. Cat minyak. Cat minyak merupakan salah satu alat yang digunakan seorang
seniman lukis untuk membuat karyanya diatas media kanvas, cat minyak ini
merupakan alat yang memiliki tingkat kesulitan yang tidak mudah dimana untuk
melihat hasil karyanya dibutuhkan waktu beberapa hari karena sifatnya yang
membutuhkan waktu lama untuk kering. Akan tetapi cat minyak ini sanga disukai
karena pelukis dapat menggambarkan imajinasinya lewat perpaduan warna yang
didapatnya secara ekslusif.
h. Kanvas. Kanvas merupakan salah satu media lukis yang sudah sangat terkenal,
dan merupakan media lukis yang paling banyak digunakan oleh seniman untuk
membuat karya seni 2 dimensi nya. Kanvas sendiri terbuat dari campuran kain
yang berlapis cat dan lem. Kanvas biasanya berwarna putih dan memiliki ukuran
yang beragam, tersedia dari yang paling kecil sampai ukuran yang sangat besar.
i. Kuas. Kuas adalah alat yang digunakan dalam pengerjaan sebuah karya seni rupa
2 dimensi lukisan, kua berguna untuk menggoreskan baik itu cat minyak, maupun
cat air atau bahan-bahan lainnya kedalam media lukis untuk menghasilkan sebuah
gambar.
j. Palet. Palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menaruh cat, palet juga berguna untuk mencampurkan warna-warna cat sesuai
dengan keinginan dari pelukis, palet sangat berguna untuk menambah
keberagaman warna dalam sebuah karyas seni.
k. Komputer. Komputer sangat diperlukan sebagai media pendukung dari hasil
karya-karya seni 2 dimensi yang menggunakan teknik teknik tertentu seperti
gambar-gambar digital. Komputer bisa menjadi media sekaligus alat yang
digunakan sebagai pembuat karya. Pada saat sekarang ini bantuan teknologi
sangat fundamental dalam kelangsungan perkebangan semua aspek kehidupan,
tak terkecuali sebuah karya seni 2 dimensi.

2. Teknik membuat karya seni rupa 2D


a. Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan cat
minyak, cat poster atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal agar mendapatkan
hasil yang pekat dan padat.
b. Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni rupa
menggambar dengan menggunakan cat cair. Sapuan—sapuan warna untuk
melukis harus tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan.
c. Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil lukisan
yang realis atau abstrak karena terbuat dari potongan – potongan kertas yang
ditempel dengan menggunakan lem.
d. Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni rupa
yang juga merupakan proses manipulasi lembaran kertas yang akan menjadi suatu
bentuk 3 dimensi.
e. Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek yang
dengan menggunakan pola garis dari pensil atau pena.
f. Teknik Blok : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek
lukisdengan menggunakan satu warna.
g. Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek
lukis yang dengan pulasan garis sejajar atau garis menyilang dengan
menggunakan pensil atau pena.
h. Teknik Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk membuat
gelap terang pada objek lukis dengan goresan – goresan miring yang
menggunakan pensil.
i. Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk
menghitamkan objek lukis dengan beberapa titik – titik yang ada.
j. Teknik Aquarel : Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk menutup
objek lukis yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis.
k. Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk melukis
dengan cara menempelkan benda – benda 3 dimensi
l. Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan untuk
menumpang tindih dan juga untuk menyilangkan bahan – bahan yang anda
sehingga menghasilkan karya seni anyaman

H. GAMBAR BENTUK
1. Pengertian menggambar bentuk
 Menggambar bentuk merupakan kegiatan menggambar objek benda secara objektif
sesuai keadaan yang sebenarnya. Artinya, dalam menggambar objek benda
digambar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya baik bentuk, tekstur, warna dan
gelap terangnya.

2. Menganalisis suatu bentuk pada menggambar bentuk

1. Bentuk Kubistis

Bentuk kubistis adalah benda yang memiliki bentuk dasar kubus dan balok. Contohnya.
meja, kursi, TV, kulkas, radio, dll.
2. Bentuk Silindris

Bentuk silindris adalah benda yang memiliki bentuk dasar silinder atau tabung.
Contohnya. botol, gelas, termos, kaleng, dll.
3. Bentuk Piramid dan kerucut

Bentuk piramid adalah bentuk benda yang menyerupai limas dan berbentuk dasar
segitiga. Contohnya. kubah, terompet, topi hias, dll.
4. Bentuk Bola atau Bulat

Bentuk bola atau bulat adalah bentuk benda yang menyerupai bola dan memiliki bentuk
dasar lingkaran dan bagian dalamnya berisi (pejal). Contohnya. bola, semangka, globe, dll.
5. Bentuk Bebas

Bentuk bebas adalah benda yang memiliki bentuk dasar tidak beraturan atau bebas.
Contohnya. buah, bunga, daun, batu, dll.
3. Menganalisis jenis dan teknik menggambar

1. Teknik gambar Linear


Teknik linear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai
unsur yang paling menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.

2. Teknik gambar Blok


Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar
menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk globalnya (siluet)

3. Teknik gambar Arsir


Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar atau
menyilang untuk menentukan gelap terang objek gambar sehingga tampak seperti
tiga dimensi.
Ada beberapa teknik arsir, antara lain :
 ARSIRAN SATU ARAH (HATCHING)

Pada teknik ini pena digoreskan dalam arah yang sama. Sehingga terlihat barisan
garis sejajar dan searah. Semakin sering kita menggores maka akan timbul efek
lebih gelap karena semakin padat dan menumpuknya garis akan menambah massa
garis menjadi lebih tebal sehingga terbentuk efek ilusi volume terang bayang.
 ARSIRAN SILANG (CROSS HATCHING)

Teknik ini mirip dengan arsiran satu arah, namun terjadi persilangan arah dari
goresan pena tersebut. Pada bagian yang ingin diarsir lebih gelap dapat juga
goresan ditumpuk dengan menggunakan arah garis yang berbeda.
 ARSIRAN SEARAH KONTUR (CONTOUR HATHCING)

Pada teknik ini goresan arsir pada pena mengikuti bentuk kontur bidang yang ingin
diarsir, maka akan terlihat volume pada benda tersebut.
 ARSIRAN CORETAN BEBAS (SCUMBLING)
Pada teknik ini arsiran berbentuk corat-coret bebas. Biasanya goresan tidak berupa
garis namun seperti coretan bebas. Coretan bebas ini akan lebih menarik bila arah
goresan dapat dirubah secara acak membentuk ilusi volume yang diinginkan.
4. Teknik gambar Dusel
Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap terang objek
gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan dalam posisi miring (rebah).

5. Teknik gambar Pointilis


Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan gelap
terang objek gambar menggunakan pensil atau pena gambar dengan dititik-
titikkan.

6. Teknik gambar Aquarel


Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus
pandang.
7. Teknik gambar Plakat
Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat
poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak
pekat dan menutup.
I. PERSPEKTIF
1. Pengertian menggambar perspektif
Menggambar perspektif banyak digunakan para desainer arsitektur yang memperlihatkan rancangan
bangunan, baik desain eksterior maupun desain interior. Pada dasarnya menggambar perspektif adalah
gambar 2 dimensi yang dibuat pada bidang datar namun yang seolah-olah terlihat sepeti karya 3 dimensi.
Metode perspektif juga diterapkan dalam berbagai karya seni seperti dalam gambar bentuk, karya desain
komunikasi visual, landscape, animasi, dan furniture.
Jadi kesimpulan dari menggambar perspektif adalah teknik menggambar sesuai pandangan mata
manusia yang dituangkan melalui bidang datar seperti kertas gambar, kanvas dan lainnya yang
digunakan untuk mengkomunikasikan objek berupa benda, ruang dan lingkuangan. Perspektif berasal
dari bahasa latin dari kata PERSPICERE yang berarti TOSEE THROUGH atau melihat melalui sesuatu.
Sesuatu disini yang dimaksud adalah bidang khayalan yang transparan misalnya bidang dari kaca atau
dapat juga berupa kertas gambar.
Bidang khayalan yang disebut dengan bidang gambar (picture plane) biasanya tegak lurus dengan
bidang dasar (ground plane) berupa tempat berdirinya kita. Dan letak bidang gambar dapat terletak
antara benda yang kita lihat dengan berdirinya kita.

Menurut jenisnya, perspektif terdiri dari :

1. Perspektif garis/perspektif terukur, yaitu teknik menggambar perspektif yang dikerjakan selalu
menggunakan alat-alat pendukung dan ukuran berdasarkan skala.

2. Perspektif praktis/freehand yaitu teknik menggambar perspektif yang dilakukan tanpa


menggunakan alat-alat bantu, cara ini akan menghasilkan perspektif dalam bentuk sketsa.
Dalam menggambar suatu benda atau bangunan dengan perspektif atau dapat disebut dengan proyeksi
terpusat mempunyai arti tersendiri yang sangat penting dalam membayangkan bentuk benda yang
digambar.

2. Menjelaskan istilah-istilah menggambar perspektif


• EL (Eye level) : ketinggian mata.
• GL (ground line) : garis tanah.
• HL (horizon line) : garis horison.
• PP (Picture plane) : bidang gambar.
• SP (Station point) : Titik pandang.
• VML (Vertical measuring line) : garis ukur vertikal
3. Mengurutkan hukum-hukum menggambar perspektif
a. Tinggi Garis Horizon adalah setinggi mata memandang, sehingga orang yang
berdiri dengan orang yang duduk berbeda tingginya.
b. Titik-titik hilang berada pada garis horizon.
c. Semua garis yang sejajar dengan horizon akan selalu digambar sejajar dengan garis
horizon.
d. Semua garis yang tegak lurus denga horizon selalu digambar tegak lurus dengan
horizon.
e. Garis sejajar yang tidak sejajar dengan garis horizon akan digambar bertemu
disalah satu titik hilang garis horizon.
4. Titik hilang/lenyap

1. Perspektif 1 Titik Lenyap


Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar objek (benda) yang terletak relatif dekat dengan
mata. Karena letak objek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit,
sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan garis
horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective
sebab banyak menggunakan garis-garis yang sejajar garis horizon dan garis vertikal.

Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena
keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala.

2. Perspektif 2 Titik Lenyap


Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan
letaknya tidak sejajar pada mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan objek, maka sudut
pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan
kanan.

Perspektif 2 titik lenyap menggambarkan objek dengan menggunakan 2 titik lenyap yang terletak
berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif 2 titik lenyap meberikan
kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan.

Dalam perspektif 2 titik lenyap, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat
digunakan sebagai skala secara horizontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik lenyap.
Seperti dalam perspektif 1 titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horizontal dan ditentukan oleh
tinggi mata pengamat.
3. Perspektif 3 Titik Lenyap
Gambar Perspektif ini muncul akibat benda/objek yang diamati jauh dibawah atau keatas garis horizon.
Oleh karena itu, sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk
menggambar arsitektur bagunan yang serba tinggi.

Perspektif 2 titik lenyap sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desai interior.
Secara umum, perspektif 3 titik lenyap terbentuk dari 2 titik lenyap yang terletak di garis cakrawala dan 1
titik lenyap tambahan yang terletak diatas atau dibawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal
dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ke-3 titik lenyap tersebut akan membentuk
segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60°.

Penggunaan metode 3 titik lenyap dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua
garis tertuju pada titik-titik lenyap. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif 3 titik lenyap
membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif 3 titik hilang masih
dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak diantara
ketiga titik lenyap. Perspektif 3 titik lenyap biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang
berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat.

5. Disajikan gambar, menyebutkan sudut pandang pada perspektif

• Penglihatan mata burung bila titik lenyap berada dibawa garis cakrawala, adalah metode
menggambar dengan melihat objek dari sudut pandang mata burung yaitu dari atas yang menghasilkan
gambar objek yang terlihat lebih besar di bagian atas dan mengecil di bagian bawahnya.

• Perspektif mata normal/manusia bila titik lenyap berada ditengah garis cakrawala,adalah cara
menggambar perspektif dengan menggambarkan suatu objektepat depan mata. Penggambaran ini
seperti kita melihat suatupemandangan, sehingga nantinya dihasilkan penggambaran suatu bendayang
jauh semakin kecil dan warna benda yang jauh akan semakin kabur.Begitu juga sebaliknya benda yang
dekat akan semakin besar danwarnanya dari benda itu semakin kuat.
• Penglihatan mata semut atau Penglihatan mata kodok bila titik lenyap berada diatas garis
cakrawala, adalah cara menggambar perspektif, dengan melihat suatu objek gambar daribawah yang
menghasilkan gambar yang terlihatlebih besar bagian bawahnya dan mengecil dibagian atasnya.

6. Disajikan gambar, menyimpulkan jenis gambar

Anda mungkin juga menyukai