3. Konsep Seni Rupa 5. Alat, Bahan, Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam ● Alat Berkarya Seni Rupa
seni rupa. Berikut penjelasan per-poinnya : Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa
● Hakikat Seni Rupa karya seni rupa bahkan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, pada jenis karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan
kondisi sosial, ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan hampir disemua proses berkarya seni rupa.
membentuk seni yang berbeda dan beragam. Keragaman seni berkembang a) Alat-alat Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
sesuai dengan masyarakat yang bersangkutan. Setiap zaman dan setiap Pensil, pensil arang (konte), penghapus, spidol, kuas, palet, pisau
lingkungan budaya memberi batasannya sendiri tentang seni. palet, canting, gawangan, wajan, komputer/laptop, mesin bordir,
Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi mesin sablon, dll.
pada buku, iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi b) Alat-alat Berkarya Seni Rupa 3 Dimensi
rotan dll merupakan hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan Gunting, silet, pisau, butsir,pahat, palu, dll.
hidup. ● Bahan Berkarya Seni Rupa
● Aspek-aspek Seni Rupa Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk
Wujud dan isi mewujudkan karya seni rupa tersebut. Bahan untuk berkarya seni rupa
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangaakan yang dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis berdasarkan
ada di dalamnya disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah
gagasan atau tema yang ada dalam seni rupa. Aspek ini sangat material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat
bergantung satu sama lain. digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di
Media, pokok-soal, material, teknik pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri
menyampaikan pesan. Pokok soal adalah menggambarkan apa saja tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
yang disajikan dalam karya itu. Interaksi antara material dan teknik Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga
serta penguasaan teknik tertentu sangat penting untuk mengetahui dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan
hasilnya. padat dan sebagainya.
● Ragam Seni Rupa a) Bahan-bahan Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi Tinta, malam/lilin, pewarna sintetis, benang, crayon, pensil warna,
Klasifikasi berdasarkan fungsi cat akrilik, cat poster, cat minyak, cat air, cat tekstil, dll.
b) Bahan-bahan Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi Manusia dan kegiatannya
Karton, kertas, gabus, tanah liat (earthenware: berwarna merah, Manusia dengan benda
stoneware: berwarna putih, porselin: tekstur lebih halus), gips, Manusia dengan khayalan
plastisin, lilin, kayu, batu, logam, besi, pipa, dll.
● Media Berkarya Seni Rupa 9. Fungsi Seni Rupa
Media adalah perantara ide/gagasan dalam berkarya. Contoh: kanvas, Fungsi seni rupa terdiri atas dua yaitu fungsi individual seni rupa dan fungsi
kertas, kain, kayu, batu, kaca, dll. sosial seni rupa.
Fungsi individual seni rupa
6. Teknik Berkarya Seni Rupa Fungsi seni rupa yang individual ada dua yaitu fisik dan emosional. Fungsi
Dalam membuat karya seni rupa murni atau terapan dibutuhkan keterampilan seni rupa secara fisik adalah pemenuhan kebutuhan fisik manusia baik
teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan objek pada yang dipakai langsung ataupun sebagai pelengkap dari aktivitasnya. Fungsi
bidang garap. seni rupa secara emosional bagi individu adalah sebagai efek kerja sama
a) Teknik-teknik Seni Rupa 2 Dimensi antara pencipta seni atau seniman yang telah menyampaikan ekspresinya
1. Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan terhadap penikmat karya seni rupa, atau disebut apresiator.
cat minyak, cat poster atau cat akrilik, dengan goresan yang tebal agar Fungsi Sosial Seni Rupa
mendapatkan hasil yang pekat dan padat. Fungsi seni rupa secara sosial ada empat yaitu pendidikan, rekreasi,
2. Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni komunikasi dan keagamaan.
rupa menggambar dengan menggunakan cat cair. Sapuan – sapuan warna Fungsi seni rupa terhadap pendidikan adalah sebagai sarana untuk
untuk melukis harus tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan. mempermudah dan memperbagus cara pembelajaran dalam dunia
3. Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil pendidikan sehingga anak didik mampu menerima dan menangkap lebih
lukisan yang realis atau abstrak karena terbuat dari potongan – potongan cepat pembelajaran yang ada. Fungsi seni rupa terhadap rekreasi
kertas yang di tempel dengan menggunakan lem. berhubungan dengan penyegaran dan pembaharuan kondisi emosional
4. Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni masyarakat seperti pembuatan taman rekreasi, dan pusat wisata lainnya
rupa yang juga merupakan proses manipulasi lembaran kertas yang akan oleh pemerintah menggunakan seniman. Fungsi seni rupa dalam
menjadi suatu bentuk 3 dimensi. komunikasi adalah mempermudah penyebaran dan penerimaan informasi
5. Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek kepada para penerima informasi dengan memberikan sentuhan kreativitas.
yang dengan menggunakan pola garis dari pensil atau pena. Fungsi seni rupa dalam keagamaan salah satunya adalah mempermudah
6. Teknik Blok/Siluet : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk identifikasi kekhasan suatu agama.
menutupi objek lukis dengan menggunakan satu warna.
7. Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi 10. Nilai Estetis Seni Rupa
objek lukis yang dengan pulasan garis sejajar atau garis menyilang dengan Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif. Nilai
menggunakan pensil atau pena. estetis bersifat obyektif memandang keindahan sebuah karya seni rupa berada
8. Teknik Gosok/Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk pada karya seni itu sendiri secara kasat mata. Keindahan sebuah karya seni rupa
membuat gelap terang pada objek lukis dengan goresan – goresan miring tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan
yang menggunakan pensil. obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata
9. Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk unsur-unsur visual ini dapat dikatakan sebagai salah satu nilai estetis yang
menghitamkan objek lukis dengan beberapa titik – titik yang ada. dimiliki oleh sebuah karya seni rupa.
10. Teknik Aquarel : Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan
menutup objek lukis yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis. tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang dicerap oleh mata secara visual, tetapi
11. Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh
melukis dengan cara menempelkan benda – benda 3 dimensi ketika kita melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat
12. Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Berikan
untuk menumpang tindih dan juga untuk menyilangkan bahan – bahan gambaran pada peserta didik bahwa sutau saat mungkin saja mereka merasa
yang anda sehingga menghasilkan karya seni anyaman. tertarik pada apa yang ditampilkan dalam sebuah karya seni dan merasa senang
b) Teknik-teknik Seni Rupa 3 Dimensi untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun mereka tidak tahu
1. Teknik aplikasi, yaitu karya hias yang digunakan dalam seni menjahit obyek apa yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Berikan pemahaman pula
dengan cara menempelkan bermacam-macam kain yang sudah di gunting bahwa kemungkinan temannya tidak tertarik pada karya yang mereka sukai dan
yang seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk lainnya di sebuah kain lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan tersebut digunakan sebagai contoh
sebagai hiasan untuk mempercantik. untuk menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat
2. Teknik merakit, yaitu karya seni dengan cara menyambungkan beberapa subyektif.
potongan bahan-bahan. Cara ini bisa disebut dengan merakit, rakitan
adalah hasil karyanya. 11. Jenis Seni Rupa
3. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu: berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan
membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
4. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah 1) Berdasarkan Dimensinya
bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang
5. Teknik cor/cetak, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan terbentuk dua ukuran, yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari
kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga arah depan. Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni batik,
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung. sketsa, dan seni ilustrasi.
6. Teknik makrame, yaitu sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur
dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, yaitu panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk,
dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga dan volume dan bisa dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai, patung,
terbentuk aneka rumbai dan jumbai. seni keramik, diorama dan yang lainnya.
c) Teknik lain dalam berkarya seni rupa 2) Berdasarkan Masanya
1. Teknik Stilasi, yaitu penyederhanaan bentuk dengan tidak meninggalkan Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan
karakter bentuk aslinya. dan pakem tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun
2. Teknik Distorsi, yaitu melebih-lebihkan bentuk aslinya. gayanya tidak mengalami perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini
3. Teknik Deformasi, yaitu memisahkan unsur-unsur dengan tidak dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai saat
meninggalkan komposisi. ini.
Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa
7. Aliran Seni Rupa tradisional yang mana aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah
Berdasarkan Zaman dan mengandalkan kekreatifitasan pembuat seni rupa atau bersifat
Medieval Art (Mozarabic, Byzantine, Gothic, etc) individualis. Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis,
Renaissance Art (Proto Renaissance, Mannerism Renaissance, patung dan kriya.
Renaissance, etc) Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau
Post Renaissance Art (Orientalism, Luminism, Romanticism, Realism, etc) kondisi waktu dan bersifat kekinian.
Modern Art (Naturalism, Impressionism, Pointilism, Fauvism, Abstrac Art, 3) Jenis Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya
etc) Seni Rupa Murni (Fine Art) merupakan karya seni yang yang lebih
Contemporary Art (Minimalism, Photorealism, Toyism, Superflat, Sky Art, mengutamakan keindahan dari pada fungsi, dan biasanya sering digunakan
etc) hanya sebagai pajangan. Contoh: lukisan dan patung.
Berdasarkan Budaya Seni Rupa Terapan (Applied Art) merupakan karya seni yang memiliki
Chinese Art (Gongbi, Ink and Wash Painting) fungsi atau kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari, namun tetap
Korean Art (Joseon Dynasty) mempertahankan nilai-nilai keindahannya.Seni rupa terapan lebih
Japanese Art (Shin-Hanga, Ukiyo-e, Nihonga, Zen, etc) mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya. Contoh: seni grafis,
Islamic Art (Nas-Taliq, Ilkhanid, Timurid Period, Mughal, Ottoman seni dekorasi, reklame, ilustrasi, kerajinan/kriya, arsitektur, keramik, batik
Period, etc) dan grafika.
Native Art (Native Art)