Anda di halaman 1dari 3

Seni Budaya

 Seni Rupa
A. Menggambar
 Menggambar adalah kegiatan - kegiatan membentuk imajinasi, dengan menggunakan banyak pilihan teknik
dan alat.

Menggambar merupakan kegiatan yang melibatkan fungsi mata yaitu mengamati, hasil pengamatan akan ditangkap
oleh otak yang akhirnya akan menimbulkan ide gagasan . Berikutnya dituangkan dalam bentuk goresan tangan
berupa gambar.

Kegiatan tersebut melibatkan rasa, karsa, dan daya cipta. Jadi, menggambar merupakan salah satu sarana untuk
mengekspresikan diri. Menggambar tidak hanya mengandalkan imajinasi , tetapi juga terkadang memerlukan objek.
Keindahan flora, fauna, dan alam benda merupakan sumber inspirasi dan eksplorasi dalam menggambar.
- flora adalah tanaman
- fauna adalah hewan.
- Alam benda adalah penggambaran benda yang tidak bergerak

 Dalam menggambar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu prisip dan unsur dalam menggambar.
Prinsip menggambar yaitu proporsi dan komposisi:

Proporsi merupakan keseimbangan, kesebandingan, dan kesesuaian


1.) Proporsi bentuk antara bagian satu dengan lainnya.

Komposisi yaitu tata susunan yang baik menyangkut keseimbangan


2.) Komposisi gambar (susunan objek menarik)

Unsur menggambar meliputi:

1. Titik : paling dasar (1 dimensi)


2. Garis : goresan yang membekas pada suatu permukaan
3. Bidang : garis yang memiliki dimensi panjang dan lebar (2 dimensi)
4. Ruang : hasil dari kesan penggambaran (3 dimensi)
5. Warna : bahan berupa pigmen (zat warna)
6. Tekstur : nilai raba pada suatu benda
7. Gelap Terang : mengarah pada bayangan untuk memperjelas bentuk benda

.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.

Dalam pigmentasi (zat warna) terbagi menjadi 2 yaitu: primer dan sekunder;
1. Warna primer : warna dasar yang bukan warna campuran contohnya merah,
kuning, dan biru.

2. Warna sekunder : warna hasil pencampuran warna-warna primer contohnya


campuran warna kuning dan biru menghasilkan warna hijau.
3.) Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna primer dengan warna sekunder. 
Media dalam menggambar

1. Kertas gambar

2. Pensil

3. Penghapus

4. Rautan

5. Pewarna, terbagi menjadi 2 yaitu bahan kering dan basah. Bahan kering

seperti pensil warna, crayon, drawing pen, pensil. Dan bahan basah seperti cat

air, cat akrylic, cat poster, cat minyak.

 Menggambar bentuk asli dapat disebut dengan menggambar real (menggambar sesuai dengan objek yang
ada)

B.) RAGAM HIAS

Ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa latin) yang berarti menghias juga berarti dekorasi atau hiasan. Setiap
ragam hias (ornamen) dibuat pada bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan tangan (perabotan, pakaian, dan
sebagianya).

Fungsi Ornamen;

a.) Ornamen menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan menambah nilai
finansial dari benda atau produk tersebut.

b.) Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja
demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan.

c.) Sebagai Ragam Hias Simbolis

- dibuat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya,
menurut norma-norma tertentu (adat,agama, sistem sosial lainnya).

- Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang kehidupan, motif burung
phonik sebagai lambang keabadian, motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.
Sifat Ornamen

- Pasif : ornamen tersebut hanya berfungsi menghias, tidak ada kaitanya dengan hal lain seperti ikut mendukung
konstruksi atau kekuatan suatu benda.

- Aktif : selain untuk menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut misalnya ikut
menentukan kekuatanya (kaki kursi motif belalai gajah/motif kaki elang).

Motif pada Ornamen

a.) Motif Geometris

 Motif tertua
 memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga,
segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain

 Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan - guratan mengikuti bentuk benda yang dihias,

 dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar,
dipahat, dicetak)

Penerapan Motif Geometris

 banyak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik, desain plafon, kaca hias, desain
teralis sebuah pagar atau jendela, wallpaper, dan lainlain.

 Motif yang dipakai dalam gambar ornamen mistar banyak dikembangkan dari bentuk- bentuk
geometris seperti, lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya.
 dapat pula menggunakan motif lain, asalkan proses pembuatannya tetap menggunakan alat bantu
yang telah disebutkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai