Anda di halaman 1dari 17

Hujan Buatan

Disusun oleh:
Ardiamto (1313022009)
Illa Mafiroh (1313022027)
Desi Ratna Wati (1413022014)
Fega Laras Arum P (1413022026)
Indah Wulandari (1413022034)
Nisa’ul Mutoharoh (1413022052)
Nova Liana (1413022054)
Siti Khusnul Khotimah (1413022062)
M. Fauzi nur Ibrahim (1443022001)
Latar Belakang
Pemanasan global atau lebih dikenal dengan istilah “Global Warming” mengakibatkan berbagai
dampak buruk di beberapa negara di wilayah khatulistiwa. Salah satunya adalah musim yang
tidak menentu dan cuaca yang tidak stabil. Keadaan ini mengakibatkan beberapa negara
mengalami bencana alam yang disebabkan oleh cuaca yang tidak stabil. Seperti halnya banjir
yang terjadi karena hujan yang terus menerus atau kekeringan yangterjadi akibat tidak adanya
hujan di suatu daerah. Selain itu, kebakaranhutan juga akan menghasilkan kabut asap yang dapat
mengganggu segala aktivitas yang dilakukan masyarakat seperti misalnya pernafasan menjadi
terganggu, jarak pandang pun juga menjadi terganggu yang mengakibatkan arus transportasi
menjadi tidak lancar
Indonesia memiliki curah hujan yang berlimpah, namun permasalahan sumber daya air cukup
memprihatinkan, bahkan sekarang sudah menjadi pandangan yang biasa dan gampang dilihat air
sudah menjadi permasalahan, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antar
sektor, antar wilayah dan berbagai pihak yang terkait dengan sumber daya air.

Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Tumbuh-tumbuhan sangat membutukan air, dalam hal ini
tumbuhan lebih membutuhkan air hujan dari pada air tanah, air sungai, air laut dan sebagainya untuk
pertumbuhannya, karena air hujan itulah yang secara otomatis lansung menyiram tumbuhan tersebut
dan membasahi tanah tempat tumbuh.

Berdasarkan permasalaha di atas, maka perlu dilakukan pembuatan hujan untuk menambah sumber
daya air sehingga sumber air tidak habis atau menipis.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana proses terjadinya hujan buatan?
2. Apa saja bahan-bahan kimia yang dapat mempercepat hujan buatan?
3. Bagaimana dampak hujan buatan bagi kehidupan manusia?
Tujuan
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses terjadinya hujan buatan.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bahan-bahan kimia yang dapat mempercepat hujan buatan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dampak hujan buatan bagi kehidupan manusia.
Tinjauan Pustaka
A.Pengertian Hujan Buatan
Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusiadengan membuat hujan dari bibit-
bibit awan yang memiliki kandunganair yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah yaitu sekitar di
bawah 20 knot, serta syarat lainnya.(http://fisika79.wordpress.com/2010/12/18/proses-terjadinya-hujan/ ) 

B.Tujuan Hujan Buatan


Hujan buatan umumnya diciptakan dengan tujuan untuk membantudaerah yang sangat kering akibat
sudah lama tidak turun hujan sehinggadapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari sawah kering,
gagalpanen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah retak-retak, kesulitanair bersih, hewan dan
tumbuhan pada mati dan lain sebagainya. Denganadanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai
kebutuhan airmakhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup bahagia dan sejahtera.
(http://fisika79.wordpress.com/2010/12/18/proses-terjadinya-hujan/ ) 
Pembahasan
Proses Terjadinya Hujan Buatan
Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan
dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah
yaitu sekitar di bawah 20 Knot, serta syarat lainnya. Hujan buatan dibuat dengan menaburkan
banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit/seeding ke awan agar mempercepat
terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai/ membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan
garam sebanyak 3 ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan bisa saja
gagal dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam
pembuatannya.
Hujan buatan dapat terjadi dengan menaburkan bahan–bahan kimia untuk mempengaruhi terjadinya
awan yang disebut dengan zat glasiogenik, yaitu Argentium Iodida atau Perak Iodida.
Penaburan bahan–bahan kimia tersebut dilakukan pada ketinggian diantara 4000 hingga 7000 kaki
dengan memperhitungkan faktor–faktor seperti arah angin dan kecepatan angin yang akan membawa
awan ke wilayah tempat terjadinya hujan buatan.
Penaburan bahan–bahan kimia ini juga harus dilakukan mulai pada saat pagi hari sekitar pukul 07.00
pagi, menimbang proses terjadinya awan yang terbentuk secara alami adalah pada saat pagi hari.
Selain bahan kimia berupa zat glasiogenik, ditaburkan pula zat kimia berupa zat higroskopis yang
merupakan bahan kimia untuk menggabungkan butir–butir air di awan. Zat higroskopis tersebut berupa
garam (NaCl), CaCl2 dan Urea. Zat tersebut yang digunakan dalam melakukan proses hujan buatan ini
adalah yang berbentuk bubuk dengn diameter butiran antara 10 – 50 mikron.
Bahan–bahan kimia tersebut ditaburkan ke awan yang ada di langit dengan menggunakan pesawat
terbang, kecuali Urea.
Setelah ditaburkan, bahan–bahan kimia tersebut akan mempengaruhi awan tersebut  untuk
berkondensasi sehingga membentuk awan yang lebih besar dan mempercepat proses terjadinya hujan.
Bahan-bahan Kimia yang dapat Mempercepat
Hujan Buatan
Untuk mempercepat turunnya hujan buatan dengan memberi zat higroskopis sebagai inti
kondensasi. Garam-garaman seperti NaCl dan CaCl2 dalam bentuk bubuk dengan hole 10-50
mikron, ternyata cukup higroskopis jika disebarkan di udara. Garam-garam itu di udara akan
berperan sebagai titik pangkal pembentukan uap-uap atmosphere pada awan. Pembentukan
butir-butir atmosphere juga dapat dilakukan dengan penyebaran garam-garaman tersebut.
Tindakan selanjutnya dapat digunakan bubuk urea. Penyebaran bubuk urea dilakukan beberapa
jam setelah penyebaran garam-garaman tadi atau setelah tumbuh awan-awan kecil secara
berkelompok pada beberapa beberapa tempat. Bubuk urea selain dapat membentuk awan lebih
lanjut, juga bersifat endotermi (menyerap panas) yang sangat baik bila bereaksi dengan
atmosphere atau uap air. Penyebaran bubuk urea di siang hari dapat mendinginkan lingkungan
sekitarnya sehingga kelompok-kelompok kecil awan segera bergabung menjadi kelompok-
kelompok besar.
Kelompok awan besar biasanya segera terlihat agak kehitam-hitaman artinya awan hujan telah
terbentuk. Tindakan berikutnya adalah penyebaran larutan yang berkomposisi air, urea serta
amonium nitrat dengan perbandingan 4 : 3 : 1 ke dalam kelompok-kelompok besar awan yang
tampaknya hitam. Besarnya larutan yang disebarkan antara 50 u–100 u dengan menggunakan
peralatan mikron atmosphere yang dipasang di pesawat. Larutan ini cukup dingin yaitu sekitar 4°C,
yang akan mengikat awan dan mudah meresap ke dalam awan, sehingga dapat mendorong
pembentukan butir-butir atmosphere yang lebih besar karena berat butir-butir atmosphere tersebut
akan turun dan menimbulkan hujan.
Garam-garaman yang telah disebarkan di udara punya sifat-sifat fisis tertentu, seperti NaCl dan CaCl2
bila bereaksi dengan atmosphere dapat mengeluarkan panas, sedangkan urea dapat menyerap
panas. Karena itu waktu disebar di udara akan timbul reaksi sebagai berikut:
 NaCl + H2O ion-ion + 910 K Cal (eksoterm)
 CaCl2 + H2O ion-ion + 915 K Cal (eksoterm)
 Urea + H2O ion-ion – 425 K Cal (endoterm)
Sifat garam-garam tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
 Sifat NaCl (garam dapur): berbentuk kristal, mudah larut dalam atmosphere (36 g/100 ml
atmosphere daripada 20°C), dalam bentuk bubuk bersifat higroskopis, banyak terdapat di
udara (dari atmosphere laut), campuran NaCl dengan es cair mencapai -20°C. Sedangkan CaCl2
adalah berbentuk kristal.
 Garam dapur yang dimaksud bukanlah garam meja, tetapi adalah garam yang mempunyai sifat
higroskopis yang jauh lebih besar daripada garam meja, sehingga garam meja tak dapat
digunakan.
Dampak Hujan Buatan
Dampak Positif :
1. Hujan buatan dapat mengatasi kekeringan yang terjadi pada wilayah yang mengalami
kekeringan.
2. Hujan buatan dapat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan.
3. Hujan buatan juga dimanfaatkan untuk memadamkan api pada kebakaran hutan yang
mencakup wilayah yang cukup luas dengan api yang sangat besar.
4. Hujan buatan membantu pengisian air waduk untuk keperluan irigasi, ketersediaan air bersih
ataupun pembangkit listrik tenaga air.
Dampak Negatif:
1. Hujan buatan yang terbuat dari adanya campuran bahan kimia bisa menimbulkan efek hujan
yang mengandung bahan kimia pula yang bisa jadi malah menimbulkan hujan asam yang
berbahaya bagi yang terkena guyuran hujan ini.
2. Hujan buatan dapat menyebabkan pencemaran tanah karena proses penaburkan garam dalam
jumlah sangat banyak bahkan dapat hingga berton–ton jumlahnya, menimbulkan hujan yang
sifatnya asin dan memberikan efek lapisan tanah yang terkena guyurannya akan menjadi asin
pula sehingga menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak bahkan gagal panen karena lapisan
jenis-jenis tanah menjadi kelebihan kandungan garam.
3. Hujan buatan juga dapat menjadi penyebab banjir jika hujan yang terjadi tidak tepat sasaran.
4. Hujan buatan dapat menjadi penyebab pemanasan global.
5. Hujan buatan dapat merubah siklus hidrologi yang akan membahayakan pasokan air tanah di
musim kemarau.
6. Hujan buatan akan menimbulkan kerugian materi yang cukup besar jika hujan yang turun dari
hasil hujan buatan tidak tepat sasaran, baik kerugian dari materi yang dikeluarkan untuk
melakukan proses hujan buatan maupun dari hasil dampak ketika hujan buatan salah sasaran.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Hujan buatan terjadi saat sebuah hujan disemaikan dengan menggunakan bahan – bahan
kimia yang disebut zat glasiogenik.
2. Bahan kimia yang mempercepat terjadinya hujan buatan yaitu zat higroskopis, garam –
garaman (NaCl & CaCl2), dan urea.
3. Dampak terjadinya hujan buatan yaitu dampak positif (mengatasi kekeringan, mengatasi
kabut asap, mematikan api kebakaran, dan sebagai waduk) dan dampak negatif (dapat
menimbulkan hujan asam, pencemaran tanah, penyebab banjir, pemanasan global,
perubahan siklus hidrologi, dan kerugian materi).
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Proses Terjadinya Hujan. .
(http://fisika79.wordpress.com/2010/12/18/proses-terjadinya-hujan/ ) 

Anda mungkin juga menyukai