Anda di halaman 1dari 25

Sistem Penyaluran

Air Hujan
Pertemuan 9
Pembahasan
1. Konsep Sistem Penyaluran Air Hujan
2. Syarat Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Hujan
3. Perencanaan Sistem Penyaluran Air Hujan
Konsep Sistem Penyaluran Air Hujan
Instalasi pipa penyalur air hujan jika ditinjau dari segi konstruksinya terdiri
dari tiga komponen

TALANG

PIPA TALANG

SALURAN
PEMBUANGAN
Talang

1. Talang setengah lingkaran


2. Talang empat persegi panjang
3. Talang dengan profil SIMA, dan
4. Talang ganda dengan kupingan segi empat
Pipa Talang
Sistem Pembuangan Air Hujan (1)

Sistem Talang Datar dan


Talang Tegak
Sistem Pembuangan Air Hujan (2)

Sistem Tanpa Talang Datar


dan Talang Tegak
Cara Pengaliran Air Hujan
Sistem Gravitasi
Melalui pipa dari atap dan balkon menuju lantai dasar dan dialirkan langsung
ke saluran kota

Sistem Bertekanan
Air hujan yang masuk ke lantai basement melalui ramp dan air buangan lain
yang berasal dari cuci mobil dan sebagainya dalam bak penampungan
sementara (sump pit) di lantai basement terendah untuk kemudian
dipompakan keluar menuju saluran kota
Syarat Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Hujan (1)
Peralatan
1. Pompa Drainase
2. Pipa Air Hujan
3. Roof Drain
4. Balcony Drain
Syarat Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Hujan (2)
Lokasi dan Ukuran Talang
Drainase atap harus dilengkapi dengan bukaan
samping atau pipa drainase. Kedalaman bukaan
samping atau pipa drainase harus berukuran untuk
mencegah genangan air melebihi atap yang
dirancang. Tinggi bukaan talang tidak boleh kurang
dari 4 inci (110 mm) dan memiliki lebar sama
dengan keliling saluran drainase atap yang
diperlukan untuk areal yang dilayani
Saluran air atap sekunder harus terletak tidak
kurang dari 2 inci (51 mm) di atas permukaan
atap. Ketinggian maksimum saluran atap harus
menjadi suatu ketinggian untuk mencegah
kedalaman air genangan melebihi atap yang
dirancang
Syarat Perencanaan Sistem Penyaluran Air
Hujan (3)
Contoh 1. Dinding tunggal dengan luas 18 m2
Saluran Sisi Dinding pada Atap
(ukuran 3 m x 6 m) di atas atap akan
menambah 50% dari total luas dinding atau 9
m2 ke daerah datar dari atap. Jika luas atap
mendatar adalah 50 m2 maka luas total atap
diproyeksikan akan menjadi 59 m2. Jumlah ini
kemudian akan digunakan untuk
menentukan ukuran saluran pengering
mendatar, konduktor, atau talang
Untuk dua dinding yang berdekatan sama tinggi -
tambahkan 35 persen dari luas total dinding; Contoh
2. Menggunakan data luas atap datar persegi yang
sama seperti di atas yaitu 50 m2, ada dua dinding
sama tinggi dengan jumlah luasan masing-masing 18
m2. Karena dinding yang berdekatan - satu sama lain
berlawanan - hanya 35% dari 36 m2, yaitu 12,6 m2,
menambah jumlah luasan. Total proyeksi area atap
menjadi 62,6 m2 kemudian akan digunakan untuk
menentukan ukuran saluran mendatar, konduktor,
atau talang.
Untuk dua dinding yang berdekatan berbeda tinggi -
tambahkan 35 persen dari total tinggi yang sama dan
tambahkan 50 persen dari ketinggian sisa dinding
tertinggi
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Hujan
Dalam perencanaan sistem penyaluran air hujan, hal-hal yang harus
diperhatikan
Pembuangan air hujan gedung
dan cabang-cabang mendatar
Ukuran saluran pembuangan air hujan gedung dan setiap pipa cabang datarnya dengan kemiringan 4 %
atau lebih kecil harus didasarkan atas jumlah daerah drainase yang dilayaninya.

Drainase bawah tanah

Ukuran pipa drainase bawah tanah yang dipasang di bawah lantai atau di sekeliling tembok luar gedung
harus ≥ 4 inci

Talang tegak air hujan

Bila atap tersebut dapat tambahan air hujan harus ditambah dengan perhitungan 50% luas dinding
terluas yang dianggap sebagai atap.
Tabel. Hubungan Diameter Pipa Pembuangan Air Hujan,
Luas Atap, dan Debit Hujan
Contoh Kasus
Sebuah bangunan memiliki luas atap 1200 m2. Berapa besaran pipa dan banyaknya pipa air hujan
yang dibutuhkan pada atap bangunan tersebut?
Luas atap = 1200 m2.
Hujan rata - rata di Indonesia kita ambil antara = 300 – 500 mm/m2/jam = 5 – 8 liter/menit.
Curah hujan = 1200 m2 x (5 – 8 liter/menit) = 6000 – 9600 liter/menit.
Luas atap 1200m2 dalam tabel 32 paling efesien menggunakan diameter 6”.
Jika curah hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x
6” = 8.000 : 1610 = 5 menit.
Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar
letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1
menit.
Rencanakan ukuran pipa air bersih dingin dan
panas pada denah apartemen toilet dan
pantry di bawah ini. (Tentukan jumlah lantai
bangunan dan jumlah tiap flat setiap lantai)

NIM Ganjil NIM Genap

Anda mungkin juga menyukai