4.1 Acuan : SNI 3967:2008, Spesifikasi bantalan elastomer tipe polos dan tipe
berlapis untuk perletakan jembatan.
Bentuk Elastomer : SNI 3967:2008, halaman 14.
4.2 Pembebanan
Dari hasil analisa struktur didapatkan Reaksi perletakan terbesar = 234,635 ton=
2,301 MN. Rotasi = 0,01454, dan translasi sebesar 0,01510 meter = 15,10 mm
Digunakan Mourer elastomer dengan data sebagai berikut:
Berdasarkan data kapasitas elastomer diatas, maka ada dua ukuran elastomer
yang dapat digunakan :
T*EQ adalah Gaya geser dasar total dalam arah yang ditinjau (kN)
C adalah Koefisien geser dasar untuk daerah , yang sesuai
I adalah Faktor kepentingan
S adalah Faktor tipe bangunan
WT adalah Berat total nominal bangunan (DL ditambah SDL) (kN)
1, 2. A.S
Celastis 2
2,5. A
3
T
Berdasarkan peta gempa diatas, Serang masuk pada zona 2 (SNI 2833:2008,
hal 14)., nilai A = 0,46 ~ 0,50.
Berdasarkan hasil uji sondir dan bor kedalaman tanah keras berada 4 m dibawah
permukaan tanah.
Berdasarkan RSNI T-02-2005, halaman 42, jika kedalaman tanah keras antara 3
sampai 25 m dibawah permukaan tanah, maka tanah tersebut termasuk jenis
tanah sedang.
Berdasarkan SNI 2833:2008 halaman 8, untuk jenis tanah sedang, nilai S = 1,2
Hasil analisa dengan SAP waktu getar struktur ( T ) untuk moda 1 = 2,058 dt.
1, 2 x 0,5 x1, 2 0, 72
Celastis 0,667
0, 445 1, 25(ok )
2, 058 1, 61833
Beban gempa horizontal : T*EQ = C.S. I. WT = 0,445 x 1,2 x 1,0 x 5233,68 kN.=
T*EQ = 2794,79 kN.
Gaya gempa ditahan oleh stopper arah melintang dan arah memanjang
jembatan. Masing masing dua buah yang dipasang di ujung batang a1 dan di
tengah bentang pada cross girder.
Satu stopper menahan beban gempa sebesar = 2794,79 / 2 = 1397,40 kN.