Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN ANTARA

Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

BAB 3
PEMILIHAN STRATEGI

3.1. DASAR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN STRATEGI

Strategi yang dipilih oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air
wilayah sungai terkait akan ditetapkan pada skenario ekonomi
rendah/sedang/tinggi dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air yang dalam
hal ini dilakukan oleh Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air (TKPSDA)
WS Randangan, dengan melakukan tinjauan terhadap:
- Kecenderungan pertumbuhan ekonomi Nasional, Provinsi, Kabupaten
/Kota pada WS Randangan (Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Tengah,
Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Parigi Moutong).
Berdasarkan uraian di atas, maka sebagai pertimbangan pemilihan strategi
dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Randangan dapat ditinjau
berdasarkan analisis sebagai berikut:
Tabel 3. 1.Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Provinsi
dan Kabupaten yang masuk dalam WS Randangan, Tahun 2011-
2015 (%)

LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (Persen) RATA-


PROVINSI/
NO RATA
KABUPATEN 2011 2012 2013 2014 2015
LPE
I GORONTALO 7.71 7.91 7.68 7.29 7.27 7.57
1 POHUWATO 7.11 7.51 7.68 7.46 7.46 7.44
II SULAWESI TENGAH 9.82 9.53 9.55 5.11 15.56 9.91
1 PARIGI MOUTONG 7.25 7.01 7.13 6.91 7.3 7.12

NASIONAL 6.17 6.03 5.58 5.02 4.79 5.52


Sumber : - Provinsi dan Kabupaten Dalam Angka, BPS 2016
- Hasil Analisa, 2016

Laju pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun, disajikan


melalui PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha secara
berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan
perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan penurunan.
Tren perkembangan laju pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang berada
di WS Randangan disajikan pada gambar berikut :

3-1
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Sumber : - Provinsi dan Kabupaten Dalam Angka, BPS 2015


- Hasil Analisa, 2016
Gambar 3. 1. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten
yang masuk dalam WS Randangan, Tahun 20011-2015

3.2. PEMILIHAN STRATEGI

Pemilihan strategi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai


dilakukan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai.
Apabila wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
tidak atau belum terbentuk, maka pemilihan strategi untuk:
1. Wilayah Sungai Lintas Negara dilakukan oleh Menteri bersama
Gubernur dengan melibatkan Bupati/Walikota dan instansi terkait.
Hasil pemilihan strategi diatas dituangkan dalam bentuk berita
acara/surat persetujuan ditandatangani oleh Menteri.
Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan serta
menyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi
yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.
2. Wilayah Sungai Lintas Provinsi dilakukan oleh Menteri bersama
Gubernur dan Bupati/Walikota yang terkait dengan wilayah sungai
yang bersangkutan dengan melibatkan instansi terkait. Hasil pemilihan
strategi tersebut dituangkan dalam berita acara/surat persetujuan
ditanda tangani oleh menteri bersama Gubernur dan Bupati/Walikota.
Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan serta
menyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi
yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.

3-2
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3. Wilayah Sungai Strategis Nasional:


1) Wilayah Sungai Strategis Nasional yang berada dalam satu
kabupaten/kota dilakukan oleh Menteri bersama Bupati/Walikota
dengan melibatkan instansi terkait; atau
2) Wilayah Sungai Strategis Nasional yang lintas kabupaten/kota
dilakukan oleh Menteri bersama Gubernur dengan melibatkan
Bupati/Walikota dan instansi terkait.
Balai Besar/Balai Wilayah Sungai memfasilitasi pelaksanaan serta
menyiapkan materi sebagai bahan dalam melakukan pemilihan strategi
yang terdapat dalam pola pengelolaan sumber daya air.
4. Wilayah Sungai Lintas Kabupaten/Kota dilakukan oleh Gubernur
bersama Bupati/Walikota yang terkait dengan wilayah sungai yang
bersangkutan dengan melibatkan instansi terkait.
Dinas pada tingkat provinsi pada wilayah sungai lintas kabupaten/kota
memfasilitasi pelaksanaan serta menyiapkan materi sebagai bahan
dalam melakukan pemilihan strategi yang terdapat dalam pola
pengelolaan sumber daya air.
Strategi pengelolaan sumber daya air yang dipilih dari alternatif strategi yang
terdapat dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya Air oleh wadah koordinasi
pengelolaan sumber daya air atau Menteri / Gubernur / Bupati / Walikota
dituangkan dalam bentuk berita acara/surat persetujuan yang ditanda
tangani oleh Ketua dan Sekertaris wadah koordinasi pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai. Dalam hal wadah koordinasi belum terbentuk, maka
berita acara/surat persetujuan ditanda tangani oleh Menteri/
Gubernur/Bupati/Walikota.
Strategi terpilih oleh wadah koordinasi harus dibuatkan Berita Acara dan
Pengesahan yang ditanda tangani oleh Ketua dan Sekretaris Wadah
Koordinasi.
Strategi terpilih yang telah ditetapkan oleh wadah koordinasi pengelolaan
sumber daya air WS Randangan kemudian disusun dalam sebuah matrik
strategi.
Pada skenario ini, didapatkan bahwa pertumbuhan ekonomi WS Randangan
lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan ekonomi nasional (> 6,5 % per
tahun), sehingga dimungkinkan untuk melaksanakan seluruh rencana
kegiatan pemenuhan suplai air baik untuk irigasi, rumah tangga, perkotaan
maupun industri. Selain hal tersebut, kriteria yang dipakai untuk
menentukan kondisi pertumbuhan ekonomi tinggi ini yaitu :
a. Tingkat pertumbuhan ekonomi nasional melebihi 6,5%;
b. Kondisi politik nasional yang stabil;

3-3
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

c. Mendapat dukungan yang besar dari pemerintah daerah dalam


pengelolaan sumber daya air;
d. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi mengarah kepada sektor-sektor
andalan masing-masing kabupaten/kota, sehingga pertumbuhan sektor-
sektor andalan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai dengan
yang ingin dicapai oleh masing-masing pemerintah kabupaten/kota
melalui program-program dinas teknis;
e. Sektor pertambangan, pariwisata, industri, perdagangan dan jasa
meningkat sesuai dengan yang ingin dicapai; dan
f. Dari aktivitas pertanian, ada perbaikan pola tanam dan pemilihan
tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (high value crops) sehingga produksi
sektor pertanian dapat ditingkatkan seiring dengan penurunan luas tanah
sawah.
Di antara kegiatan yang dilakukan pada skenario ekonomi tinggi adalah
sebagai berikut :
1. Pembangunan Embung Lomuli;
2. Pembangunan Embung Molosipat;
3. Pembangunan Embung Pancakarsa;
4. Pembangunan Embung Butongale;
5. Pembangunan Bendung Randangan;
6. Pembangunan Intake Popayato;
7. Revitalisasi Bendung Marisa IV;
8. Pembangunan sumur bor di Kecamatan Randangan;
9. Pembangunan sumur bor di Kecamatan Popayato;
10. Pembangunan sumur bor di Kecamatan Moutong;
11. Peningkatan kapasitas PDAM;
12. Pembangunan embung Sukadamai;
13. Pembangunan embung Dambalo;
14. Pembangunan embung Managi;
15. Pembangunan embung Malango;
16. Pembangunan embung Taluditi;
17. Pembangunan sumur bor di Kecamatan Popayato Barat;
18. Pembangunan sumur bor di Kecamatan Popayato Timur;
19. Pembangunan embung Bolunga;

3-4
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

20. Pembangunan embung Molombahe;


21. Pembangunan Bendungan Wanggahulu;
22. Pembangunan Bendungan Lemito;
23. Pembangunan Bendungan Popayato;
Upaya pemenuhan kebutuhan air skenario ekonomi tinggi dapat dilihat pada
Gambar 3.2.

3-5
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2016


Gambar 3. 2. Grafik Upaya Pemenuhan Air Skenario Ekonomi Tinggi

3-6
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3.3.1. MATRIK STRATEGI YANG DIRENCANAKAN TERPILIH


Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Randangan masih dalam proses
penetapan. Dalam pola tersebut terdapat strategi pengelolaan sumber daya
air yang disusun berdasarkan beberapa alternatif strategi.
Dengan mempertimbangkan beberapa hal-hal sebagaimana diuraikan di
atas, maka diarahkan strategi terpilih dalam Pola Pengelolaan Sumber Daya
Air WS Randangan sebagai acuan dalam Penyusunan Rancangan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air WS Randangan, adalah strategi untuk
skenario ekonomi tinggi dengan matrik sebagai berikut:

3-7
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Tabel 3. 2. Kebijakan Operasional Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Randangan Skenario Pertumbuhan Perekonomian Tinggi

1. Aspek Konservasi Sumber Daya Air


Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)
1 Perlindungan
dan a. Besarnya  Berkurangnya  Mempertahankan  Melakukan kegiatan  Melakukan  Penetapan  BP DAS
Pelestarian luasan luasan lahan luas kawasan reboisasi hutan kegiatan kawasan
lahan kritis kritis di WS lindung yang masih seluas 50.000 ha reboisasi hutan lindung dan  Bappeda Prov.
Sumber Daya Gorontalo dan
Air` dan Randangan ada minimal dengan mencakup di seluruh seluas 100.000 budidaya dalam
potensial luasan 30 % dari WS Randangan ha mencakup di RTRW (prov dan kab/kota di WS
kritis di WS  Berkurangnya total luas WS sebagai upaya seluruh WS kab/kota) Randangan
Randangan bencana akibat penanganan lahan Randangan
dari lahan kritis  Melakukan kegiatan  Program  Dinas Kehutanan
yaitu kritis sebagai upaya Prov. Gorontalo
mencapai (banjir, tanah reboisasi hutan penanganan penanaman 1
longsor) seluas 15.000 ha  Penerapan peraturan juta pohon dan kab/kota di
165.000 ha. lahan kritis WS Randangan
Hal ini mencakup di perundangan
 Meminimalisir seluruh WS (sasaran 50% luas  Penerapan  Penegakan
menunjukka besarnya laju hukum  Dinas PU Prov.
n bahwa ± Randangan sebagai WS) terhadap peraturan Gorontalo dan
erosi yang akan upaya penanganan perlindungan hutan perundangan di
30 % dari nanti akan  Sosialisasi kab/kota di WS
WS lahan kritis dan sanksi yang seluruh WS peraturan Randangan
menjadi muatan diberikan kepada terhadap
Randangan sedimen di  Penyusunan dan perundang-
merupakan pelaku perusakan perlindungan undangan yang  Pemda Prov.
sungai penetapan hutan hutan dan Gorontalo dan
lahan kritis peraturan terkait berlaku
  sanksi yang kab/kota di WS
perlindungan hutan  Meningkatkan diberikan  Penanganan Randangan
dan sanksi kepada kesadaran kepada pelaku teknis dan
pelakunya masyarakat akan perusakan pelaksanaan
aturan hutan renstra dari
 Perencanaan dan
penetapan kawasan  Pelaksanaan rencana instansi yang
 Meningkatkan terkait
konservasi kawasan konservasi kesadaran
di daerah yang telah masyarakat
 Mengikut sertakan ditetapkan dengan
masyarakat dalam akan aturan
sasaran hingga 50 %
upaya konservasi  Pelaksanaan
rencana
kawasan
konservasi di
daerah yang
telah
ditetapkan
dengan sasaran
hingga 100 %

b. Semakin  Mendorong  Perencanaan dan  Penerapan  Penerapan  Program  Bappeda Prov.


maraknya pengolahan penetapan kawasan penggunaan lahan penggunaan penghijauan di Gorontalo dan

3-8
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

alih fungsi lahan yang dan fungsi lahan sesuai RTRW dengan lahan sesuai lahan kab/kota di WS
lahan sesuai dengan dalam RTRW sasaran 50 % dari RTRW dengan masyarakat Randangan
(hutan, kaidah cakupan WS sasaran 100 %
semak, konservasi  Menertibkan dari cakupan  Sosialisasi tata  Dinas Kehutanan
rawa) sehingga lahan kawasan budidaya  Memberikan WS cara bercocok Prov. Gorontalo
menjadi dapat terjaga yang berada di kesempatan kepada tanam yang dan kab/kota di
perkebunan, dari tingkat sekitar lokasi masyarakat untuk  Melakukan tepat WS Randangan
khususnya kekritisan sumber air memanfaatkan lahan penghijauan di
dengan budidaya lahan yang  Pendampingan  Dinas Pertanian
perkebunan  Memilih secara tepat dan penyuluhan Prov. Gorontalo
kelapa dan dengan sistem sudah tidak
lahan yang ingin agroforestry digunakan dalam dan kab/kota di
kelapa sawit dibuka, jangan pengelolaan WS Randangan
ditambah untuk tanaman
sampai kawasan  Penggunaan bibit budidaya lahn
pengolahan lindung/penyangga unggul
lahan tidak dibuka untuk lahan untukpengembangan  Memberikan  Rencana kerja
sesuai pertanian dsb kawasan budidaya ruang hijaubagi dari instansi
dengan daerah terkait
kaidah  Pemilihan tanaman  Penggunaan sistem sempadan
konservasi budidaya yang tepat terasiring untuk sungai sehingga
  guna dan sasaran kawasan budidaya tidak
  yang terletak di difungsikan
 Perancangan daerah pegunungan /
undang-undang sebagai
perbukitan sehingga kawasan
terkait sempadan proses aliran air
sungai budidaya
dapat berjalan lancar (kebun,
dan potensi longsor perumahan
dapat terhindarkan maupun
 Penetapan undang- industri)
undang sempadan  Penerapan
sungai undang-undang
sempadan
sungai agar
difungsikan
sebagaimana
mestinya

c. Adanya alih  Lahan mangrove  membuat perda  melakukan sosialisasi  melakukan  Membuat Perda  Bappeda Prov.
fungsi tetap terjaga dan terkait dengan upaya manfaat lahan sosialisasi tentang Gorontalo dan
lahan dapat mengendalian alih mangrove terhadap teknik pemanfaatan kab/kota di WS
mangrove difungsikan fungsi lahan dari perlindungan pantai pemilihan lokasi dan Randangan
menjadi sebagai mangrove ke tambak dan perlindungan
tambak pelindung pembukaan lahan mangrove  Dinas Kehutanan
pantai, lahan tambak Prov. Gorontalo
sementara dari lahan dan kab/kota di

3-9
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

kreatifitas mangrove WS Randangan


nelayan untuk
meningkatkan  Dinas Kelautan dan
ekonomi masih PerikananProv.
terus Gorontalo dan
berkembang kab/kota di WS
Randangan
 Dinas PUPR Prov.
Gorontalo dan
kab/kota di WS
Randangan
 Balai Wilayah
Sungai Sulawesi II

d. Adanya alih  Mempertahanka  membuat perda  Melakukan pemulihan  Melakukan  Membuat perda  Bappeda Prov.
fungsi n keberadaan terkait dengan ijin hutan di pulai pulau upaya tentang Gorontalo dan
lahan di pulau pulau pemanfaatan pulau kecil pengamanan pemanfaatan kab/kota di WS
pulau- kecil sebagai lulau kecil pantai pulau dan Randangan
pulau kecil pelindung pantai pulau kecil yang perlindungan
mengalami pulau pulau  Dinas Kehutanan
abrasi kecil Prov. Gorontalo
dan kab/kota di
WS Randangan
 Dinas PUPR Prov.
Gorontalo dan
kab/kota di WS
Randangan
 Balai Wilayah
Sungai Sulawesi II
2 Pengawetan Ketersediaan air
Air yang memenuhi  Ketersediaan air  Kampanye gerakan  Kampanye gerakan  Kampanye  Program  BWS Sulawesi II
kebutuhan air yang dapat hemat air dan hemat air dan gerakan hemat gerakan hemat
mencukupi pelestarian air pelestarian air air dan air  Dinas PU Prov.
yang mencakup Gorontalo dan
seluruh wilayah kebutuhan air dengan cakupan 25 dengan cakupan 75 pelestarian air
yang ada serta % dari jumlah total % dari jumlah total dengan  Penetapan kab/kota di WS
sungai belum perda terkait Randangan
dapat tercapai diimbangi penduduk WS penduduk WS cakupan 100 %
dengan efisiensi dari jumlah pelestarian air
 Merancang dan  Penetapan dan  Dinas Kehutanan
penggunaan air total penduduk  Rencana kerja Prov. Gorontalo
merumuskan penerapan (50%) WS
peraturan peraturan dari isntansi dan kab/kota di
perundangan terkait perundangan terkait  Penetapan dan terkait WS Randangan
pelestarian air pelestarian air penerapan

3-10
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

 Penerapan  Penerapan (100%)  BP DAS


pembuatan sumur pembuatan sumur peraturan
resapan pada setiap resapan pada setiap perundangan  Pemda Prov.
rumah, di mana rumah, di mana terkait Gorontalo dan
kebijakan ini telah kebijakan ini telah pelestarian air kab/kota di WS
diatur dalam Perda, diatur dalam Perda, Randangan
di mana nantinya di mana nantinya  Penerapan
sumur ini dapat sumur ini dapat pembuatan
digunakan untuk digunakan untuk sumur resapan
pemenuhan pemenuhan pada setiap
kebutuhan. kebutuhan. rumah, di
Kapasitas sumur Kapasitas sumur mana
Kec. Randangan Kec. Randangan kebijakan ini
(0,16 m3/det), Kec. (0,16 m3/det), Kec. telah diatur
Popayato (0,16 Popayato (0,16 dalam Perda, di
m3/det) dan Kec. m3/det), Kec. mana nantinya
Moutong (0,16 Popayato Barat (0,12 sumur ini
m3/det) m3/det), Kec. dapat
Popayato Timur (0,12 digunakan
m3/det) dan Kec. untuk
Moutong (0,16 pemenuhan
m3/det) kebutuhan.
Kapasitas
sumur Kec.
Randangan
(0,16 m3/det),
Kec. Popayato
(0,16 m3/det),
Kec. Popayato
Barat (0,12
m3/det), Kec.
Popayato Timur
(0,12 m3/det)
dan Kec.
Moutong (0,16
m3/det)
3 Pengelolaan Meningkatnya
Kualitas Air pencemaran di  Peningkatan  Pengendalian dan  Pengendalian dan  Pengendalian  Perda tentang  Bapedalda Prov.
dan Sungai kualitas air penanganan limbah penanganan limbah dan baku mutu Gorontalo dan
Pengendalian Randangan, sungai baik domestik baik domestik penanganan kualitas air dan kab/kota di WS
Pencemaran akibat limbah maupun industri maupun industri limbah baik limbah buangan Randangan
Air domestik, dengan cakupan 30 dengan cakupan 70 domestik
% dari luas total WS % dari luas total WS maupun  Sosialisasi tata  Badan Lingkungan
industri dan cara Hidup Prov.
pertambangan. industri dengan
 Pengendalian  Pengendalian cakupan 100 % pengelolaan Gorontalo dan

3-11
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)
Ini ditunjukkan
oleh kadar BOD kualitas air dengan kualitas air dengan dari luas total limbah yang kab/kota di WS
dan COD yang penerapan Pay penerapan Pay WS tepat Randangan
melampaui Polluter Principal Polluter Principal
misalnya melalui misalnya melalui  Pengendalian  Rencana kerja  Dinas PU Prov.
ambang batas kualitas air dari dinas Gorontalo dan
yang disyaratkan iuran pembuang iuran pembuang
limbah cair yang limbah cair yang dengan terkait kab/kota di WS
diterapkan pada diterapkan pada penerapan Pay Randangan
sektor industri sektor industri dan Polluter
Principal  PDAM daerah
domestik
 Penegakan hukum misalnya  Pemda
terhadap pembuang  Penegakan hukum melalui iuran
limbah yang terhadap pembuang pembuang
diterapkan pada limbah yang limbah cair
sektor industri diterapkan pada yang
sektor industri dan diterapkan
 Mengikutsertakan domestik pada seluruh
masyarakat dan sektor
usaha dalam penyumbang
pemeliharaan pencemar
kualitas air
 Penegakan
hukum
terhadap
pembuang
limbah yang
diterapkan
pada seluruh
sektor
penyumbang
pencemar

3-12
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)
Terjadi
pencemaran air  Pengendalian  Pembuatan Perda  Pengawasan dan  Sosialisasi  Perda tentang  Bappeda Prov.
di sungai explorasi terkait dengan pengendalian metode bakumutu air Gorontalo dan
Moutong dan sumberdaya pengendalian PETI pelaksanaan Perda explorasi limbah industry kab/kota di WS
sekitar alam sesuai terkait dengan sumberdaya pertambangna Randangan
muaranya akibat potensi dan pengendalian PETI alam dan rakyat
ramah mineral yang  Dinas Kehutanan
adanya PETI Prov. Gorontalo
(Penambangan lingkungan ramah
lingkungan dan kab/kota di
Emas Tanpa Ijin) WS Randangan
 Dinas PUPR Prov.
Gorontalo dan
kab/kota di WS
Randangan
 Balai Wilayah
Sungai Sulawesi II

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014

3-13
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

2. Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air


Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi yg


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

1 Penatagunaan Terjadi konflik


Sumber Daya Air kepentingan  Terwujudnya  Pembagian zona  Penyusunan  Perizinan  Penetapan zona  BWS Sulawesi II
dalam pola alokasi air pemanfaatan Master Plan penggunaan air pemanfaatan
sumber air baik Pemanfaatan Air dan alokasi air sumber daya  Bappeda Prov.
pemakaian air  Mengurangi Gorontalo dan
  air permukaan di tiap Kab/Kota serta pengendalian air ke dalam
konflik maupun air distribusi yang peta RTRW kab/kota di WS
  kepentingan  Penyusunan Randangan
  tanah diupayakan
dalam alokasi air secara dengan optimasi  Perda mengenai
pemakaian air  Menentukan terpadu dari daerah  Dinas PU Prov.
manfaat airnya Gorontalo dan
kawasan terkait berbagai sektor sempadan
sempadan sungai (domestik, non  Penetapan alokasi pantai, sungai, kab/kota di WS
dan sumber air domestik dan dan hak guna air waduk, danau Randangan
lain (danau, industri) bagi pengguna dan mata air  PDAM dareah
waduk, embung) yang sudah ada &
 Penegakan hukum pengguna baru  Perda mengenai  Pemda Prov.
dalam ketertiban alokasi dan hak Gorontalo dan
terkait guna air bagi kab/kota di WS
pengambilan dan pengguna air Randangan
penggunaan air
baik sektor  Sosialisasi
domestik, non terkait perda
domestik dan yang berlaku
industri  Renstra dari
instansi terkait
 

3-14
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi yg


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

2 Penyediaan a. Kekurangan
Sumber Daya Air   suplai air bersih  Penyediaan air  Peningkatan  Peningkatan  Peningkatan  Rencana kerja  BWS Sulawesi II
    terutama untuk yang dapat kapasitas kapasitas kapasitas dari instansi
memenuhi produksi air produksi air produksi air terkait  Bappeda Prov.
kebutuhan RKI Gorontalo dan
yang kebutuhan bersih bersih bersih
secara  Pemenuhan kab/kota di WS
dikarenakan  Perbaikan  Perbaikan fasilitas  Perbaikan fasilitas kebutuhan air Randangan
terbatasnya berkelanjutan 
fasilitas treatmen treatmen dan treatmen dan yang
sumber air dan pengolahan pengolahan air pengolahan air disesuaikan  Dinas PU Prov.
(dilihat darisegi air dengan tingkat Gorontalo dan
kualitas) karena  Pembangunan  Pembangunan pertumbuhan kab/kota di WS
banyakna  Pembangunan embung pada embung pada Randangan
material embung Lomuli jangka pendek di jangka menengah  Program
sedimen di dan Sukadamai tambah Minagi, di tambah pemenuhan air  PDAM daerah
sungai yang Malanggo dan Lobunga, bersih di tiap  Pemda Prov.
mana sungai Taluditi Molombahe, kab/kota guna Gorontalo dan
tersebut Wanggahulu, tercapainya kab/kota di WS
  dijadikan Lemito dan MDG’s Randangan
sumber air bagi Popayato
PDAM
   Penyusunan
  Rencana Induk
  Sistem Penyediaan
  Air Minum (SPAM)
b. Tingkat
  pemenuhan  Menyediakan air  Perbaikan  Perbaikan jaringan  Perbaikan jaringan  Rencana kerja  BWS Sulawesi II
  kebutuhan air yang memenuhi jaringan irigasi irigasi (sebesar irigasi (sebesar dari instansi
kebutuhan air (sebesar 20%) 40%) 60%) terkait  Dinas Pertanian
irigasi belum Prov. Gorontalo
terpenuhi irigasi secara
berkelanjutan  Pemb. Bd.  Efisiensi  Efisiensi  Pembentukan dan kab/kota di
secara Randangan dan penggunaan air & penggunaan air & P3A WS Randangan
keseluruhan, Popayato optimalisisasi optimalisisasi
karena daerah jaringan irigasi jaringan irigasi  Sosialisasi tata  Dinas PU Prov.
irigasi yang ada  Pengembangan cara Gorontalo dan
masih bersifat DI seluas 3.400  Pengembangan  Pengembangan pengoperasian kab/kota di WS
teknis dan non ha daerah irigasi daerah irigasi prasarana Randangan
teknis seluas 2.100 ha seluas 6.500 ha irigasi

3-15
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi yg


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

3 Penggunaan a. Belum
  Sumber Daya Air optimalnya  Meningkatkan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan  Dukungan  BWS Sulawesi II
    pemanfaatan air pemanfaatan jaringan air jaringan air bersih jaringan air bersih infrastruktur
sumber daya air bersih untuk untuk suplai RKI untuk suplai RKI terhadap  Dinas PU Prov.
  permukaan bila Gorontao dan
dibandingkan secara optimal suplai RKI sebanyak 68.000 sebanyak 85.000 penggunaan
sesuai dengan sebanyak 60.000 jiwa jiwa sumber daya kab/kota di WS
dengan Randangan
potensinya ketersediaan jiwa air
dan potensinya  Meningkatkan  Meningkatkan
(Potensi  Meningkatkan biaya O & P biaya O & P  Rencana kerja  PDAM
ketersediaan air biaya O & P terhadap terhadap dari instansi
100 m3/det  Dinas Perkebunan
terhadap prasarana sumber prasarana sumber terkait dan Tanaman
sedangkan prasarana daya air daya air
kebutuhan air pangan
sumber daya air
60 - 85 m3/det)  Peningkatan  Peningkatan
 Peningkatan produksi air PDAM produksi air PDAM
pemanfaat
sumberdaya air  Peningkatan  Peningkatan
untuk keperluan pemanfaat pemanfaat
perkebunan sumberdaya air sumberdaya air
  seluas 60.000 Ha untuk keperluan untuk keperluan
perkebunan perkebunan
seluas 80.000 Ha seluas 100.000 Ha

4 Pengembangan a. Prasarana
Sumber Daya Air pengairan  Peningkatan  Menyusun data  Menyusun data  Menyusun data  Rehabilitasi  BWS Sulawesi II
  belum fungsi base prasarana base prasarana base prasarana sarana dan
bangunan pengairan pengairan pengairan prasarana  Dinas PU Prov.
terpelihara Gorontao dan
dengan baik prasarana pengairan
pengairan  Rehabilitasi  Rehabilitasi  Rehabilitasi kab/kota di WS
  jaringan irigasi jaringan irigasi jaringan irigasi  Renstra dari Randangan
dalam rangka dalam rangka dalam rangka instansi terkait
mendukung mendukung mendukung
ketahanan ketahanan pangan ketahanan pangan
pangan (25%) (75%) (100%)

  b. Banyaknya
  lahan rawa yang  Peningkatan  Inventarisasi  Inventarisasi  Inventarisasi  Penetapan  BWS Sulawesi II
  belum kesejahteraan lahan dan lahan dan jaringan lahan dan jaringan kawasan rawa
masyarakat jaringan rawa rawa yang rawa yang sebagai  Dinas Pertanian
dimanfaatkan Prov. Gorontalo
  yang terkait yang berpotensi berpotensi berpotensi kawasan

3-16
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi yg


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

   
sumber daya air  Penyuluhan  Penyuluhan  Penyuluhan budidaya dan kab/kota di
dengan mengenai mengenai mengenai WS Randangan
pemanfaatan pertanian rawa pertanian rawa pertanian rawa  Sosialisasi
rawa pasang surut pasang surut pasang surut pertanian  Dinas PU Prov.
    dilahan rawa Gorontalo dan
 Pengembangan  Pengembangan DR  Pengembangan DR pasang surut kab/kota di WS
DR seluas 2.000 seluas 3.800 ha seluas 10.000 ha Randangan
ha  Renstra dari
 Pembangunan  Pembangunan instansi terkait
infrastruktur infrastruktur
irigasi pertanian irigasi pertanian
rawa pasang surut rawa pasang surut

  c. Kurangnya
pemanfaatan air  Pemanfaatan air  Pemberian ijin  Pemberian ijin  Pemberian ijin  Perda terkait  BWS Sulawesi II
tanah untuk tanah yang pemanfaatan air pemanfaatan air pemanfaatan air pemanfaatan
sesuai dengan tanah sesuai tanah sesuai tanah sesuai air tanah  Dinas PU Prov.
pemenuhan Gorontalo dan
kebutuhan air, kriteria dan dengan kondisi dengan kondisi dengan kondisi
pedoman yang hidrogeologinya hidrogeologinya hidrogeologinya  Peningkatan kab/kota di WS
karena ketersediaan air Randangan
    cenderung ada
  OP sumur air  Studi geolistrik  Studi geolistrik
menggunakan dalam guna guna mengetahui guna mengetahui  Renstra dari  Dinas ESDM
air permukaan meningkatkan potensi air tanah potensi air tanah instansi terkait Pertambangan
  kualitas yang ada yang ada Prov. Gorontalo
  pelayanan dan kab/kota di
       OP sumur air  Pembangunan WS Randangan
  dalam guna instalasi
meningkatkan pengelolaan air  PDAM daerah
kualitas pelayanan bersih yang  Pemda Prov.
bersumber dari air Gorontalo dan
tanah kab/kota di WS
 OP sumur air Randangan
dalam guna
meningkatkan
kualitas pelayanan

5 Pengusahaan  a. Pengambilan air


Sumber Daya Air   secara liar  Pemanfaat  Menyusun  Menyusun  Menyusun  Perda tentang  BWS Sulawesi II
    (illegal) membayar biaya pedoman biaya pedoman biaya pedoman biaya manfaat dan
jasa pengelolaan jasa pengelolaan jasa pengelolaan jasa pengelolaan hak guna air  Dinas PU Prov.
  Gorontalo dan
  sumber daya air sumber daya air sumber daya air sumber daya air
 Perda tentang kab/kota di WS
 

3-17
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi yg


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

 Menerapkan  Menerapkan biaya  Menerapkan biaya manfaat dan Randangan


biaya jasa jasa pengelolaan jasa pengelolaan hak guna air
pengelolaan sumber daya air sumber daya air  PDAM daerah
sumber daya air  Rencana kerja
 Memberlakukan  Memberlakukan dari instansi  Pemda Prov.
 Sosialisasi biaya jasa biaya jasa terkait Gorontalo dan
BJPSDA pengelolaan pengelolaan kab/kota di WS
sumber daya air sumber daya air Randangan

 Sosialisasi  Sosialisasi
BJPSDA BJPSDA

Sumber: Hasil Analisi, Tahun 2014

3. Aspek Pengendalian Daya Rusak Air 

3-18
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 – 2034)
(2014 - 2024)

1 Pencegahan a Terjadinya
. banjir di sungai  Penanganan  Penyusunan  Penyusunan  Penyusunan  Dukungan  BWS Sulawesi II
  utama kawasan program program program infrastruktur
rawan pengendalian pengendalian pengendalian dalam  Bappeda Prov.
  Gorontalo dan
  bencana banjir banjir banjir pengendalian
banjir dan banjir kab/kota di WS
   Perencanaan  Perencanaan  Perencanaan Randangan
    perencanaan
pengendalian bangunan Bangunan Bangunan  Rencana kerja
  pengendali Pengendali Banjir Pengendali Banjir instansi terkait  Dinas PU Prov.
  banjir yang Gorontalo dan
komprehensif banjir
   Pemetaan daerah  Pemetaan daerah  Penyusunan kab/kota di WS
 Menurunnya  Pemetaan rawan banjir rawan banjir kawasan Randangan
dampak banjir daerah rawan lengkap dengan lengkap dengan rawan banjir di
banjir lengkap lokasi genangan lokasi genangan tiap RTRW  Pemda Prov.
  terhadap Gorontalo dan
perekonomian dengan lokasi dan jalur dan jalur prov maupun
genangan dan evakuasi evakuasi kab/kota kab/kota di WS
di kota Randangan
tersebut jalur evakuasi
 Mengembalikan  Meningkatkan  Sosialisasi oleh
 Pemeliharaan kapasitas pengetahuan dinas terkait
tanggul dan pengaliran masyarakat
saluran banjir sungai tentang  Peningkatan
 
pengendalian kualitas SISDA
 Pemeliharaan banjir dan
tanggul dan penyusunan
saluran banjir  Mengembalikan data base di
kapasitas wilayah sungai
pengaliran
sungai
 
 Pemeliharaan
tanggul dan
saluran banjir
 Mengembangkan
sistem peramalan
banjir dan
informasi dini
banjir berbasis
masyarakat

3-19
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 – 2034)
(2014 - 2024)

    b Kerusakan
. tebing sungai  Penetapan,  Penetapan  Penetapan  Penetapan  Perda tentang  BWS Sulawesi II
  yang pengendalian kawasan kawasan kawasan kawasan
dan mitigasi sempadan sempadan sempadan sempadan  Bappeda Prov.
diakibatkan Gorontalo dan
abrasi dan abrasi sungai, sungai, sehingga sungai, sehingga
maupun sehingga dapat dapat digunakan dapat digunakan  Konservasi kab/kota di WS
longsoran berbasis Randangan
  longsoran digunakan sebagaimana sebagaimana
tebing sebagaimana fungsinya fungsinya masyarakat
   Dinas PU Prov.
  fungsinya  Sosialisasi oleh Gorontalo dan
     Penanaman  Penanaman
 Penanaman sempadan sungai sempadan sungai dinas terkait kab/kota di WS
sempadan dengan tanaman dengan tanaman (Dinas Randangan
sungai dengan yang sesuai yang sesuai Perhubungan
dan Dinas PU  Dinas
tanaman yang Perhubungan
sesuai   Pembangunan  Pengaturan PSDA)
struktur kecepatan kapal Prov. Gorontalo
   
pengaman tebing yang melintas di  Recana kerja dan kab/kota di
sungai Instansi terkait WS Randangan

 Pembangunan  Pemda Prov.


struktur Gorontalo dan
pengaman tebing kab/kota di WS
Randangan
   
 2 Penanggulangan a Banyak
. sampah dan  Adanya  Menyusun  Menyusun  Menyusun  Pengembangan  Bapedalda Prov.
  sedimen di pedoman pedoman pedoman pedoman fasilitas Gorontalo dan
  sungai dalam penanggulang penanggulangan penanggulangan pembuangan kab/kota WS
  mengatasi an sampah sampah dan sampah dan sampah dan Randagan
  persampahan dan sedimen sedimen sedimen sedimen
dan sedimen  BWS Sulawesi II
 Meningkatkan  Meningkatkan  Meningkatkan  Perda tentang
peran serta peran serta peran serta persampahan  Pemda Prov.
masyarakat masyarakat masyarakat Gorontalo dan
dalam dalam penertiban dalam penertiban  Rencana kerja kab/kota di WS
penertiban pembuangan pembuangan dari instansi Randangan
pembuangan sampah sampah terkait
sampah
 Membangun  Membangun
pengendali banjir pengendali banjir
dan sedimen dan sedimen
b Terjadi abarsasi
dan genangan  Menahan laju  Pengamanan  Pengamanan  Pengamanan  Perda Tentang  BWS Sulawesi II
di daerah abrasi pantai pantai secara pantai secara non pantai secara non pengamanan
struktural struktural struktural pantai  Bappeda kab

3-20
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 – 2034)
(2014 - 2024)

pemukiman
nelayan di tepi Pohuwato dan
pantai Prop Gorontalo
 Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kab Pohuwato
dan Prop
Gorontalo

 Pengaturan  Penataan atau  Pengaturan ijin  Pengaturan ijin  Perda Tentang  BWS Sulawesi II
pemanfaatan zonasi pemanfaatan pemanfaatan pemanfaatan
lahan pantai kawasan lahan pantai dan lahan pantai dan lahan pantai  Bappeda kab
dan pesisir pantai dan pesisir pesisir Pohuwato dan
pesisir  Perda tentang Prop Gorontalo
sempadan
pantai  Dinas Kelautan
dan Perikanan
Kab Pohuwato
dan Prop
Gorontalo

 mencegah  Pembuatan  Pembuatan  Pembuatan  Perda Tentang  BWS Sulawesi II


terjadinya bangunan bangunan hunian bangunan hunian pengamanan
genangan penahan pasut yang adaptip yang adaptip pantai  Bappeda kab
banjir akibat dan pelindung terhadap terhadap Pohuwato dan
run up run up genangan genangan Prop Gorontalo
gelombangdan gelombang
pasang surut
  c. Kurang
sigapnya dalam  Kesiapan  Pelatihan dan  Pelatihan dan  Pelatihan dan  Sosialisasi oleh  BWS Sulawesi II
penanggulanga masyarakat penyusunan penyusunan penyusunan dinas terkait
dan panduan panduan praktis panduan praktis (BWS, Dinas  Dinas PU Prov.
n banjir Gorontalo dan
  stakeholder praktis bagi bagi masyarakat bagi masyarakat PU PSDA atau
dalam masyarakat dalam dalam Bappeda) kab/kota di WS
menghadapi dalam menghadapi menghadapi Randangan
bencana menghadapi banjir banjir  Kerjasama dari
    pihak  Dinas Sosial Prov.
banjir banjir Gorontalo dan
 Menyiapkan  Menyiapkan masyarakat
 Menyiapkan bahan dan bahan dan dan instansi kab/kota di WS
bahan dan peralatan guna peralatan guna terkait Randangan
peralatan penanggulangan penanggulangan  Pemda Provinsi
guna darurat banjir darurat banjir  Renstra dari
instansi terkait Gorontalo dan
penanggulang kab/kota di WS

3-21
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 – 2034)
(2014 - 2024)

an darurat  Pengadaan pompa  Pengadaan pompa Randangan


banjir sebagai alat sebagai alat
penyedot air penyedot air
banjir/genangan banjir/genangan
sehingga dapat sehingga dapat
mempercepat mempercepat
penurunan penurunan
genangan di genangan di
pemukiman/laha pemukiman/lahan
n pertanian pertanian
 Pembangunan
tanggul banjir di
setiap kawasan
pemukiman yang
rawan banjir
3 Pemulihan a Rusaknya
  . bangunan  Memulihkan  Inventarisasi  Inventarisasi  Inventarisasi  Rencana kerja  BWS Sulawesi II
    sarana dan fungsi prasarana prasarana yang prasarana yang instansi terkait
prasarana yang rusak rusak rusak  Dinas PU Prov.
  prasarana Gorontalo dan
  akibat banjir sumberdaya
air  Pemulihan  Pemulihan fungsi  Pemulihan fungsi kab/kota di WS
  fungsi prasarana prasarana Randangan
prasarana sumber daya air sumber daya air
sumber daya
air  Rehabilitasi  Rehabilitasi
bangunan bangunan
pengendali banjir pengendali banjir
 Penambahan
sarana
pengendali banjir

3-22
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 – 2034)
(2014 - 2024)

b Banyaknya
. penduduk yang  Meminimalisir  Penanganan  Penanganan  Penanganan  Program  Dinas Sosial Prov.
  menjadi korban dampak banjir pengungsi dan pengungsi dan pengungsi dan pemeliharaan Gorontalo dan
banjir korban banjir korban banjir korban banjir kesejahteraan kab/kota di WS
  korban Randangan
 Penguatan  Penguatan fungsi  Penguatan fungsi bencana
  fungsi SATKORLAK SATKORLAK  Pemda Prov.
SATKORLAK Bencana Banjir Bencana Banjir  Pengembangan Gorontalo dan
Bencana sistem kab/kota di WS
Banjir  Pembuatan  Pembuatan informasi Randangan
peringatan dini peringatan dini peringatan dini
banjir berbasis banjir berbasis dan tanggap
masyarakat masyarakat bencana
 Pelatihan dan  Pelatihan dan  Renstra dari
pelibatan pelibatan instansi terkait
masyarakat masyarakat
dalam dalam
penanganan penanganan
kondisi darurat kondisi darurat
bencana bencana
 Jaminan
pemeliharaan
kesehatan dan
sosial bagi
masyarakat
korban bencana

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014

3-23
4. Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air
Strategi
Hasil Analisis / Sasaran/Target Kebijakan Lembaga/Instansi
No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Permasalahan yg ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014- 2019) (2014 - 2024) (2014 - 2034)

1 Pengelolaan a. Belum tersedia


  Sistem informasi data  Terwujudnya  Mengembangkan  Mengembangkan  Mengembangkan  Memperkuat dan  BWS Sulawesi II
Informasi sumber daya sistem yang sistem informasi sistem informasi sistem informasi memperluas
dapat sumber daya air sumber daya air sumber daya air jaringan informasi  Dinas PU
Sumber Daya air yang
Air akurat, dan mengakses data yang bersifat yang bersifat yang bersifat sistem antar  Pemda Prov dan
mudah secara tepat informatif, aktual informatif, aktual informatif, aktual lembaga kab/kota
diakses dan mudah dan mudah dan mudah
diakses diakses diakses
masyarakat masyarakat masyarakat
b. Manajemen
pengelolaan  Terwujudnya  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Sosialisasi dan  Kesepakatan dalam  BWS Sulawesi II
wilayah sungai sistem pelatihan di pelatihan di pelatihan di pengelolaan sungai
pengelolaan instansi terkait instansi terkait instansi terkait (one river, one  Dinas PU
yang kurang
terpadu wilayah sungai dengan dengan dengan plan, one  Pemda Prov dan
karena yang terpadu pengelolaan pengelolaan sungai pengelolaan integrated kab/kota
berlakunya sungai sungai management)
 Penyusunan
otonomi  Penyusunan Rencana Induk  Penyusunan  Rencana kerja
dareah (konflik Rencana Induk PSDA di tiap Rencana Induk instansi terkait
  kepentingan, PSDA di tiap wilayah sungai PSDA di tiap
pengelolaan wilayah sungai wilayah sungai
WS menjadi
parsial, cara
pandang yang
berbeda di
setiap wilayah)
kewenangan
kab/kota)
c. Pengelolaan
masih bersifat  Data semakin  Mengembangkan  Mengembangkan  Mengembangkan  Penyusunan data  BWS Sulawesi II
interen, belum baik dan mudah sistem database sistem database sistem database base dari tiap
diakses yang komprehensif yang komprehensif yang komprehensif wilayah sungai  Dinas PU
memiliki
jaringan antar dengan satu dengan satu dengan satu  Pemda Prov dan
institusi pengelola institusi pengelola institusi pengelola  Renstra dari
instansi instansi terkait kab/kota
terkait
d. Belum adanya
sistem  Kesiapsiagaan  Pengembangan  Pengembangan  Pengembangan  Mengembangkan  BWS Sulawesi II
informasi dini terhadap sistem peringatan sistem peringatan sistem peringatan sistem informasi
bencana banjir dini mengenai dini mengenai dini mengenai bahaya banjir  Dinas PU
bencana banjir
bencana banjir bencana banjir bencana banjir  Pemda Prov dan
 Renstra instansi
kab/kota

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014


5. Aspek Peran Masyarakat Dan Dunia Usaha Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
Strategi

Hasil Analisis / Sasaran/Target yg Jangka Menengah Kebijakan Lembaga/Instansi


No Sub Aspek Jangka Pendek Jangka Panjang
Permasalahan ingin dicapai Operasional yg Terkait
(2014 - 2019) (2014 - 2034)
(2014 - 2024)

1 Pemberdayaan a. Kurangnya
para pemilik peran serta  Lembaga/wadah  Mengembangkan  Mengembangkan  Mengembangkan  Pengembangan  BWS Sulawesi II
kepentingan masyarakat koordinasi koordinasi antar koordinasi antar koordinasi antar kelembagaan/
Pengelolaan lembaga lembaga lembaga wadah  Dinas PU
(stakeholders) dalam
dan Lembaga kelembagaan Koordinasi  Pemda Prov dan
 Melibatkan  Melibatkan  Melibatkan Pengelolaan
Sumber Daya pengelolaan masyarakat masyarakat masyarakat kab/kota
Air sumber daya Sumber Daya
  dalam kegiatan dalam kegiatan dalam kegiatan Air  LSM
  air pengelolaan pengelolaan pengelolaan
    sumber daya air sumber daya air sumber daya air  Koordinasi
  Pengelolaan
Sumber Daya
b. Kurangnya
kordinasi  Meningkatnya  Membentuk  Membentuk  Membentuk  Meningkatkan  BWS Sulawesi II
antar pihak koordinasi antar wadah koordinasi wadah koordinasi wadah koordinasi Koordinasi
pihak dalam antar pihak antar pihak antar pihak dalam kegiatan  Dinas PU
yang terkait
dalam pengelolaan terkait terkait terkait pengelolaan  Pemda Prov dan
pengelolaan sumber daya air sumber daya air kab/kota
   Melakukan  Melakukan  Melakukan
sumber daya koordinasi antar koordinasi antar koordinasi antar  Meningkatkan
air  LSM
pihak terkait pihak terkait pihak terkait Koordinasi
  dalam dalam dalam dalam kegiatan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan
informasi sumber informasi sumber informasi sumber sumber daya air
daya air daya air daya air
2 Keterlibatan   Rendahnya
dan tingkat  Meningkatnya  Menyusun  Menyusun  Menyusun  Meningkatkan  BWS Sulawesi II
Peningkatan kesadaran kesadaran pedoman pedoman pedoman peran
masyarakat sosilisasi untuk sosilisasi untuk sosilisasi untuk masyarakat  Dinas PU
Peran Serta masyarakat
Masyarakat terhadap untuk pelatihan pelatihan pelatihan dalam  Pemda Prov dan
  lingkungan berpartisipasi pengelolaan kab/kota
dalam  Melakukan  Melakukan  Melakukan sumber daya air
dan sumber sosialisasi dan sosialisasi dan sosialisasi dan
daya air pengelolaan  LSM
sumber daya air pemahaman ke pemahaman ke pemahaman ke  Renstra dari
masyarakat masyarakat masyarakat instansi terkait
terkait dengan terkait dengan terkait dengan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan
sumber daya air sumber daya air sumber daya air

Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014


LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3.3.2. Peta Tematik Review Pola Pengelolaan SDA WS Randangan


Peta tematik ini dibuat untuk memperjelas dan mempermudah terkait
kebijakan operasional yang dilakukan di tiap-tiap kabupaten/kota yang
masuk di Wilayah Sungai Randangan ini. Tentunya dengan visualisasi
gambar dalam bentuk peta akan dapat menyajikan hasil yang lebih
informatif.

3-26
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3-27
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3-28
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3-29
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3-30
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

3-31
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Rancangan Rencana PSDA WS Randangan Tahap II

Contents
3.1. DASAR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN STRATEGI...........................................................1
3.2. PEMILIHAN STRATEGI...............................................................................................................2
3.3.1. MATRIK STRATEGI YANG DIRENCANAKAN TERPILIH............................................................7
Sumber: Hasil Analisi, Tahun 2014...................................................................................................18
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014.................................................................................................23
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014.................................................................................................24
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014.................................................................................................25
3.3.2. Peta Tematik Review Pola Pengelolaan SDA WS Randangan..............................................26

Tabel 3. 1.Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Provinsi dan Kabupaten yang masuk
dalam WS Randangan, Tahun 2011-2015 (%)........................................................................................1
Tabel 3. 2. Kebijakan Operasional Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Randangan Skenario
Pertumbuhan Perekonomian Tinggi......................................................................................................8

Gambar 3. 1. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten yang masuk dalam WS
Randangan, Tahun 20011-2015.............................................................................................................2
Gambar 3. 2. Grafik Upaya Pemenuhan Air Skenario Ekonomi Tinggi...................................................6

3-32

Anda mungkin juga menyukai