Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN DESA

“PELAPORAN PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM


DESA SERTA PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
PELAKSANAAN APB DESA DAN INFORMASI KEPADA
MASYARAKAT”

Dosen :
Arif Gunarsa, SE., M.Si., Ak

Disusun Oleh :
Roidah Sahda (C 301 21 175)

JURUSAN AKUNTANSI NON-REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat
dan karunianya lah penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah demi
memenuhi tugas mata kuliah AKUNTANSI KEUANGAN DESA.

Dalam penyusunan makalah ini tentu saja ada hambatan dan kesalahan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun agar dapat
berguna dan bermanfaat bagi penyusun dalam menyusun makalah kedepannya

Palu, 11 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................II
DAFTAR ISI..................................................................................................................................III
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5

BAB II................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6

2.1 LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN APB DESA...........................................................6


2.2 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APB DESA................10
2.3 LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA.........................................................10
2.4 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN APB DESA................11
2.5 TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA...................................15
2.6 LAPORAN PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH............................................18
2.7 INFORMASI KEPADA MASYARAKAT..............................................................................19

BAB III............................................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................................20

3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa merupakan unit pemerintahan terkecil yang memiliki otonomi dalam


mengelola keuangannya. Dalam pengelolaan keuangan desa, pemerintah desa
wajib menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). APBDes
merupakan dokumen perencanaan dan anggaran yang memuat rincian pendapatan,
belanja, dan pembiayaan desa dalam satu tahun anggaran.
APBDes disusun berdasarkan perencanaan pembangunan desa yang telah
ditetapkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(Musrenbangdes). Perencanaan pembangunan desa ini melibatkan berbagai pihak,
termasuk masyarakat desa.
Pelaksanaan APBDes dilakukan oleh pemerintah desa dengan melibatkan
masyarakat desa. Masyarakat desa memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan pembangunan desa.
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat desa tentang pelaksanaan
pembangunan desa, pemerintah desa wajib menyampaikan laporan realisasi
pelaksanaan APBDes kepada masyarakat. Laporan realisasi pelaksanaan APBDes
ini memuat informasi tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan, serta
anggaran yang digunakan.
Laporan realisasi pelaksanaan APBDes ini penting untuk disampaikan
kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui tentang pelaksanaan
pembangunan desa. Dengan mengetahui pelaksanaan pembangunan desa,
masyarakat dapat memberikan masukan dan saran kepada pemerintah desa untuk
meningkatkan kualitas pembangunan desa.
Selain laporan realisasi pelaksanaan APBDes, pemerintah desa juga wajib
menyampaikan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes kepada
Bupati/Walikota. Pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes ini
merupakan bagian dari laporan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDes ini penting untuk
disampaikan kepada Bupati/Walikota agar Bupati/Walikota dapat melakukan
pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana laporan realisasi pelaksanaan APB Desa?


2. Bagaimana laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Desa?
3. Bagaimana laporan realisasi penggunaan dana Desa?
4. Bagaimana laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB Desa?
5. Bagaimana tata cara penyusunan laporan kekayaan milik desa?
6. Bagaimana laporan program sektoral dan program daerah?
7. Apa saja informasi kepada masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Laporan Realiasasi Pelaksanaan APB Desa disampaikan kepada


Bupati/Walikota melalui camat, terdiri dari:
 Laporan Semester Pertama, disampaikan paling lambat pada akhir bulan
Juli tahun berjalan;
 Laporan Semester Akhir Tahun, disampaikan paling lambat pada akhir
bulan Januari tahun berikutnya.
Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa Semester Pertama
menggambarkan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama semester I
dibandingkan dengan target dan anggarannya, sedangkan Laporan Realisasi
Pelaksanaan APB Desa Semester Akhir Tahun mengambarkan Realisasi
pendapatan, belanja dan pembiayaan sampai dengan akhir Tahun, jadi bersifat
akumulasi hingga akhir tahun anggaran.
Flowchart penyusunan Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa
Semesteran digambarkan sebagai berikut:
Format LRA APB Desa Semesteran baik Semester Pertama dan Akhir
Tahun
adalah sesuai Permendagri 113 Tahun 2014 sebagai berikut:
Sebagaimana dijelaskan dalam Format APB Desa sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Permendagri 113 Tahun 2014 ini bersifat tidak mengikat
khususnya pada Kode Rekening Objek Belanja yang bertanda „-„ seperti pasir,
semen dsb (Level 4). Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengatur lebih lanjut
dengan merinci kode rekening belanja hingga Objek Belanja (level 4) sebagai alat
pengendalian dan pengklasifikasian. Lebih Lanjut tentang kode rekening
khususnya belanja dibahas pada uraian tersendiri.
2.2 Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa Setiap


Akhir Tahun Anggaran disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat
terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Desa. Setelah Pemerintah Desa dan BPD telah sepakat terhadap
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa dalam bentuk
Peraturan Desa, maka Perdes ini disampaikan kepada Bupati/Walikota sebagai
bagian tidak terpisahkan dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa sebagaimana
tercantum dalam pada pasal 41 Permendagri 113/2014, disampaikan paling lambat
1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berkenaan.

2.3 Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa disampaikan kepada


bupati/walikota setiap semester. Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana
Desa dilakukan:
 Untuk semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran
berjalan.
 Untuk semester II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun
anggaran berikutnya.
Berdasarkan Laporan Dana Desa dari desa-desa yang ada di wilayah
kabupaten/kota, Bupati/Walikota menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran
dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa kepada Menteri keuangan dengan
tembusan menteri yang menangani desa, menteri teknis/pimpinan lembaga
pemerintah nonkementerian terkait, dan gubernur paling lambat minggu keempat
bulan Maret tahun anggaran berikutnya.
Sampai dengan panduan ini selesai disusun, belum ada ketentuan yang
mengatur tentang format Laporan Dana Desa yang harus disampaikan oleh desa
dan format kompilasi yang harus disusun oleh pemerintah kabupaten/kota. Hal
yang bisa menjadi acuan dalam pengelolaan dana desa adalah Peraturan Menteri
Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2015.
Hal yang perlu menjadi perhatian terkait penggunaan Dana Desa adalah
SiLPA Dana Desa. Bupati/walikota memberikan sanksi administrasi berupa
pengurangan Dana Desa jika SilPA-nya tidak wajar (± 30%), yang dikarenakan
penggunaan tidak sesuai dengan prioritas atau penyimpanan uang dalam bentuk
deposito lebih dari 2 (dua) bulan.

2.4 Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa merupakan


laporan yang disampaikan secara periodik kepada BPD terhadap pelaksanaan
APB Desa yang telah disepakati di awal tahun dalam bentuk Peraturan Desa.
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa dilampiri:
 Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa
Tahun Anggaran berkenaan;
 Format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran
berkenaan; dan
 Format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang Masuk
ke Desa.
Rancangan Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban Realiasi
Pelaksanaan APB Desa tidak dilakukan evaluasi sebagaimana proses peraturan
desa untuk penetapan APB Desa. Hal ini didasarkan pada Permendagri Nomor
111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa pada pasal 14 dimana
dinyatakan hanya 4 (empat) jenis Rancangan Peraturan Desa yang telah dibahas
dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD yang dilakukan evaluasi oleh
Bupati/Walikota melalui camat yaitu tentang:
- APB Desa,
- Pungutan,
- Tata Ruang, dan;
- Organisasi Pemerintah Desa.
Laporan ini disampaikan kepada BPD secara tertulis paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah berakhirnya tahun anggaran (PP 43/2014 pasal 51). Flowchart
penyusunan laporan pertanggungjawaban adalah sebagai berikut:

Berikut disajikan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB


Desa yang diserahkan kepada BPD:
2.5 Tata Cara Penyusunan Laporan Kekayaan Milik Desa

Salah satu lampiran dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban


Pelaksanaan APB Desa adalah Laporan Kekayaan Milik Desa (Laporan KMD).
Laporan KMD mengambarkan akumulasi Kekayaan Milik Desa per tanggal
tertentu. Laporan KMD disajikan secara komparatif dengan tahun sebelumnya
untuk melihat kenaikan/penurunannya.
Laporan KMD merupakan hal yang baru bagi desa. Peraturan sebelumnya
belum mengamanatkan laporan ini, sehingga sebagai langkah awal penyusunan
Laporan KMD harus dilakukan inventarisasi. UU Desa pasal 116 ayat 4
mengamanatkan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan
inventarisasi Aset Desa paling lambat 2 (dua) tahun sejak UU Desa berlaku.
Inventarisasi desa merupakan hal yang penting dilakukan oleh pemerintah
kabupaten/kota dalam mengimplementasikan UU Desa untuk memberi kejelasan
jumlah Kekayaan Milik Desa. Tata cara inventarisasi Kekayaan Milik Desa yang
dilakukan bersama antara pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa akan
dibahas secara lebih rinci dalam Panduan Pengelolaan Kekayaan Milik Desa.
Untuk penyusunan Laporan KMD tahun berjalan, cara pengisiannya saldo
akunnya adalah sebagai berikut:
1. Akun Uang Kas di Bendahara Desa, saldonya diambil dari BKU di akhir
tahun setelah ditutup, sedangkan Akun Rekening Kas Desa diambil dari
Buku Bank setelah sebelumnya dilakukan rekonsiliasi dengan rekening
koran.
2. Akun Piutang, pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak
Desa yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan. Hak Desa
diketahui misalnya dari dokumen perjanjian sewa, dimana pihak ketiga
sudah menikmati jasa/pelayanan yang diberikan desa, namun belum
membayar kewajibannya. Contoh lainnya terkait pendapatan transfer
misalnya terdapat pendapatan berupa dana transfer yang telah ditetapkan
dalam surat keputusan (Dana Desa, ADD, dll) sehingga sudah menjadi
hak, namun hingga akhir tahun belum diterima.
3. Persediaan, Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang
masih ada per tanggal laporan, dengan menggunakan nilai pembelian
terakhir. Contohnya: Materai, ATK, Kertas Segel.
4. Penyertaan Modal adalah Akumulasi jumlah uang yang diberikan kepada
BUM Desa dengan mengacu Peraturan Desa.
5. Aset Tetap berupa Tanah; Bangunan dan Gedung; Peralatan dan Mesin;
Jalan, Jaringan dan Irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara Buku
Inventaris Pengurus Barang dan Laporan Progres Kegiatan dari Pelaksana
Kegiatan.
6. Dana Cadangan, dilakukan inventarisasi atas rekening bank yang
menampung Dana Cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.
7. Kewajiban Jangka Pendek, dilakukan inventarisasi atas kewajiban
pemerintah desa contohnya adalah Pendapatan Diterima Dimuka, Pajak
yang sudah dipungut/dipotong namun belum disetor, dll.
8. Kekayaan Bersih merupakan selisih antara Nilai Aset Desa dengan
Kewajiban Jangka Pendek.

2.6 Laporan Program Sektoral dan Program Daerah

Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke desa adalah
informasi atas program/kegiatan yang dilaksanas akan di wilayah desa yang
pelaksanaannya tidak diserahkan ke desa. Atas program yang masuk ke desa ini
diinformasikan kepada pemerintah desa oleh pelaksana kegiatan dari pemerintah
supra desa yang bersangkutan. Format Laporan Program Sektoral dan Program
Daerah yang Masuk ke Desa disajikan sebagai berikut:

2.7 Informasi Kepada Masyarakat

Pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah harus


diinformasikan termasuk keuangannya kepada masyarakat. Hal itu sebagai wujud
trasparansi yang merupakan asas dari pengelolaan keuangan desa. Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa sesuai ketentuan dan
keterbukaan publik diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis dengan
media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat, antara lain papan
pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelaporan program sektoral dan program desa serta pertanggungjawaban


realisasi pelaksanaan APB desa dan informasi kepada masyarakat merupakan hal
yang penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk:
 Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
 Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan desa.
Pelaporan program sektoral dan program desa harus dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Pelaporan harus memuat informasi yang
lengkap dan akurat, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
pelaksanaan program dan kegiatan desa.
Pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB desa harus dilakukan secara
tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pertanggungjawaban harus memuat informasi tentang realisasi
anggaran, realisasi fisik, dan realisasi keuangan.
Informasi tentang laporan program sektoral, program desa, dan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB desa harus disampaikan kepada
masyarakat secara transparan dan akuntabel. Informasi dapat disampaikan melalui
berbagai media, seperti rapat desa, papan pengumuman, website, dan media
sosial.
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan kualitas
pelaporan program sektoral dan program desa serta pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APB desa dan informasi kepada masyarakat:
 Pemerintah pusat dan daerah perlu memberikan sosialisasi dan pelatihan
kepada pemerintah desa tentang tata cara pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
 Perlu dibentuk tim pemantau dan evaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan desa, yang melibatkan unsur pemerintah desa, BPD, masyarakat,
dan pihak terkait lainnya.
 Perlu dikembangkan sistem informasi desa yang terintegrasi, sehingga
memudahkan pemerintah desa untuk melakukan pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan desa.
Dengan meningkatkan kualitas pelaporan program sektoral dan program
desa serta pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APB desa dan informasi
kepada masyarakat, maka pengelolaan keuangan desa akan menjadi lebih
transparan, akuntabel, dan partisipatif.
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan & Konsultasi Pengelolaan Keuangan Desa,
2015, BPKP

Anda mungkin juga menyukai