PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
JULITA JACKLIEN ROOROH
NIM: AK1720057
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PETRA
BITUNG
2021
Lembar Persetujuan Seminar Proposal Skripsi
i
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Daftar Gambar........................................................................................................iv
Daftar Tabel.............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.1.3. Transparansi.............................................................................10
3.1.5. Aksesibilitas.............................................................................13
3.3. Hipotesis.........................................................................................17
ii
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada tahun terakhir ini ada isu – isu mengenai transparansi yang menjadi
semua informasi keuangan secara jujur dan terbuka kepada publik untuk
1
Menurut Undang-undang Nomor. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
pusat.
Bitung merupakan salah satu entitas pelaporan yang memiliki kewajiban untuk
oleh aparatur desa tentang bagaimana dana itu digunakan dan bagaimana
membayar pajak, masyarakat juga ada hak untuk mengetahui dana itu
2
Pada masa sekarang ini pemerintah kelurahan harus memiliki website atau
Manembo-nembo tengah sudah memiliki situs atau website atau aplikasi yang
Kelurahan.
prinsip transparansi belum dapat di akses secara luas oleh para pengguna
dana Kelurahan Manembo – nembo tengah, Kec,. Matuari, Kota Bitung tahun
2019 – 2020.
Tabel 1.1. Alokasi Dana Kelurahsn di Kelurahan Manembo - nembo tengah tahun
2019-2020
Pembangunan Sarana Pemberdayaan
Tahun Total
& prasarana Masyarakat / BLT
3
pemerintah terhadap kualitas pelaporan pertanggungjawaban di kelurahan
informasi keuangan secara jujur dan terbuka kepada publik untuk kepentingan
masyarakat.
Kota Bitung”
2. Alokasi dana kelurahan belum dapat di akses secara luas oleh para
sebagai berikut:
manfaat bagi:
bitung.
peneliti selanjutnya.
6
1.7. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penatausahaan
pendukung seperti buku kas umum, buku pembantu pajak dan buku
bank desa/kelurahan.
2. Pelaporan
dan bersifat akurat dan benar. Laporan yang disampaikan yaitu laporan
masyarakat.
Tahun 2014 tentang dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
masyarakat.
9
Menurut Nurcholis (2011), Adapun beberapa tujuan dilaksanakannya
masyarakat;
3.1.3. Transparansi
perundang-undangan.
manfaat yaitu :
1. Mencegah korupsi
11
4. Menguatnya kohesi sosial, karena kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga.
usaha.
sebagai berikut:
2010).
dengan disyaratkan pada Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005, hal ini
12
keuangan dan fiskal yang harus dilakukan dalam bentuk dapat dipahami,
3.1.5. Aksesibilitas
adalah hal yang dapat dijadikan akses atau hal dapat dikaitkan. Pentingnya
Daerah, pasal 103, bahwa informasi yang dimuat dalam Sistem Informasi
terbuka yang memuat laporan keuangan yang dapat diakses dengan mudah
oleh publik.
akses bagi para pengguna laporan keuangan secara terbuka bukan hanya
pada lembaga legislatif dan badan pengawasan saja tetapi juga kepada
daerah secara luas yaitu melalui media informasi seperti website, media
Berikut ini adalah beberapa data dari penelitian terdahulu yang akan
14
Peneliti Teknik
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
Peneliti Teknik
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
(Tahun) Penelitian
3. Superdi Pengaruh penyajian Kuantitatif Hasil penelitian ini
(2017) laporan keuangan, menyimpulkan bahwa
aksesibilitas dan penyajian laporan keuangan,
sistem akuntansi aksesibilitas dan sistem
keuangan daerah akuntansi keuangan daerah
terhadap berpengaruh terhadap
akuntabilitas akuntabilitas pengelolaan
pengelolaan keuangan daerah
keuangan daerah
4. Garung, dkk Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian ini
(2020) akuntabilitas dan menyimpulkan bahwa
15
transparansi terhadap akuntalibitas dan
pengelolaan alokasi transparansi berpengaruh
dana desa (add) terhadap pengelolaan
dalam pencapaian alokasi dana desa (add)
3.2. Kerangka Pemikiran
keuangan pemerintah daerah semakin baik serta sesuai dengan SAP maka
tidak memberikan kemudahan akses bagi para pengguna, maka usaha dalam
aksesibilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah maka semakin baik juga
pemikiran akan dibentuk dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
Penyajian laporan H1
Pertanggungjawaban
(X1)
Transparansi (Y)
H2
Aksesibilitas
(X2)
H3
3.3. Hipotesis
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori tentang pengaruh
17
H2: Aksesibilitas berpengaruh signifikan positif terhadap transparansi Alokasi
18
BAB 3
METODE PENELITIAN
melakukan penelitian ini yaitu mulai di laksanakan pada bulan Februari – April
2021.
konsep atau variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi
19
Tabel 3.1. Definisi Operasional
20
No. Variabel Definisi Indikator Skala
1. Data kuantitatif, yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang
21
diperlukan adalah data Alokasi Dana Desa Manemo-Nembo Tengah,
2. Data kualitatif, yaitu jenis data yang disajikan dalam bentuk kata bukan
dalam bentuk angka. Dalam hal ini data kualitatif dalam penelitian yaitu
Bitung.
1. Data Primer
Penyebaran kuesioner ini dilakukan pada RT, RW, Lurah, LPM, PKK,
2. Data Sekunder
telah dikumpulkan dari sumber yang ada. Pada penelitian ini, data
22
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
responden.
3.5.2. Sampel
Sampel ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang ada pada
Apabila subyek dari populasi penelitian kurang dari 100 orang maka lebih
populasi, dan apabila subyek populasi besar atau lebih dari 100 orang,
maka dapat diambil yaitu antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih
(Arikunto, 2012).
karena sampel berjumlah kurang dari 100, maka sampel dalam penelitia ini
diambil semua sebagai ressponden, sampel dalam penelitian ini terdiri dari
23
RT, RW, Lurah, LPM, PKK, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat di
51 responden.
1. Observasi
2. Kuesioner
Transparansi.
3. Dokumentasi
pengujian yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima dengan
24
3.7.1. Analisis Deskriptif
“setuju” dan “sangat setuju”. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut:
Netral = skor 3
Setuju = skor 4
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan menghasilkan data ordinal.
Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas.
25
3.7.2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
dengan cara menghitung jika rhitung > rtabel pada tarif signifikanai
0,05 maka item (butir soal) dinyatakan valid. Sebaliknya jika rhitung
b. Uji Reliabilitas
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang
26
memberikan hasil relatif sama atau konsisten pada saat dilakukan
reliabel.
Uji asumsi klasik yaitu dapat dilakukan supaya model regresi yang
a. Uji Normalitas
b. Uji Multikolinieritas
(VIF) dan tolerance value. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak ada multikolinearitas dalam
27
c. Uji Heteroskedastisitas
pola tertentu pada grafik scater plot. Jika ada pola tertentu, seperti
dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Tujuan dari analisis
Keterangan :
X2 = aksesibilitas
e = variabel pengganggu
a. Uji t (Parsial)
apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis yang
b. Uji F (Simultan)
(Ghozali, 2011).
Nilai koefisien determinasi ialah antara nol dengan satu. Apabila nilai
30
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Buku
Adrianto, N. (2010). Good e-Governance Transparansi dan Akuntabilitas publik
melalui e-Government. Malang: Bayumedia Publishing.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
31
Daftar Jurnal
32
Daftar Website
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Pengelolaan Keuangan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 dan 113 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan.
Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP)
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2014, tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan daerah.
33