Anda di halaman 1dari 72

PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA

TEKNIS PEMBANGUNAN BGN

SNI TERKAIT STRUKTUR BAJA PADA


BANGUNAN GEDUNG

Senin, 4 April 2022


Ferri Eka Putra, S.T., M.D.M.
Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR
Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan
Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung
Pendahuluan

SNI 1729:2020

SNI 7860:2020

Outline SNI 7972:2020

SNI 8369:2020

Penutup
Pendahuluan
Superioritas Struktur Baja

1. Rasio kekuatan terhadap berat (power to weight ratio)


yang tinggi  cocok untuk struktur bentang panjang;
2. Struktur sekaligus bagian metode pelaksanaan 
efisiensi biaya pelaksanaan;
3. Struktur seragam, berulang, dan berjumlah besar 
dimungkinkan optimasi serta efisiensi sejak tahap
pabrikasi;
4. Struktur kuat, ringan, dan cepat dibangun;
5. Kesan arsitektur yang ringan dan transparan;
6. Kualitas material cenderung seragam
7. Memiliki sifat daktilitas yang baik
Kekurangan
Struktur Baja

• Perlu proteksi
terhadap karat
dan kebakaran;
• Rentan terhadap
tekuk karena
kelangsingan
penampang;
• Dapat mengalami
fatik.
Perkembangan Peraturan Baja Indonesia
Adopsi AISC

SNI 03-1729-1989

SNI 03-1729-2002
PPBBI
1983
SNI 1729:2015 SNI 1729:2020
SNI 7860:2015 SNI 7860:2020
SNI 7972:2013 SNI 7972:2020
SNI 8369:2016 SNI 8369:2020

Penjelasan lebih lanjut mengenai


peraturan yang berlaku saat ini
Perkembangan Peraturan Baja Indonesia
SNI-SNI mengenai struktur baja yang berlaku
saat ini :
• SNI 1729:2020  Spesifikasi untuk bangunan
gedung baja struktural
(AISC 360-16)
• SNI 7860:2020  Ketentuan seismik untuk
bangunan gedung baja struktural
(AISC 341-16)
• SNI 7972:2020  Sambungan terprakualifikasi
untuk rangka momen khusus dan menengah baja
pada aplikasi seismik
(AISC 358-16)
• SNI 8369:2020  Praktik baku bangunan gedung
dan jembatan baja
(AISC 303-16)
Struktur dengan KDS A, B C dengan R  3, tidak perlu detail khusus
dapat menggunakan ketentuan pada SNI 1729:2020

Namun ,..

Jika KDS D, E dan F, serta A, B dan C dengan R > 3 maka wajib


menggunakan ketentuan pada SNI 7860 : 2020
Standar Teknis Terkait

SNI 1727:2020
Beban desain minimum dan kriteria
terkait untuk bangunan gedung dan
struktur lain

SNI 1726:2019
Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur gedung dan nongedung
Menyajikan teknologi dan hasil riset terkini – State of
the art,

Pembaharuan berkala,

Mengapa Sumber, acuan, dan literatur mudah diperoleh,

Adopsi Persyaratan dan prosedur telah dibakukan,


Identik
AISC? Kompatibel dengan banyak software analisis struktur,

Selaras dengan standar teknis lain yang digunakan di


Indonesia,

Level keamanan dan kinerja jelas.


SNI 1729:2020
Spesifikasi untuk bangunan gedung
baja struktural
Pengorganisasian Dokumen

14 Bab + 8 Lampiran

BAB A Ketentuan Umum


BAB B Persyaratan Desain
BAB C Desain untuk Stabilitas
BAB D Desain Komponen Struktur untuk Tarik
BAB E Desain Komponen Struktur untuk Tekan
BAB F Desain Komponen Struktur untuk Lentur
BAB G Desain Komponen Struktur untuk Geser
BAB H Desain Komponen Struktur untuk Kombinasi Gaya dan Torsi
BAB I Desain Komponen Struktur
BAB J Desain Sambungan
BAB K Persyaratan Tambahan untuk Sambungan PSR dan Boks
BAB L Desain untuk Kemampuan Layan
BAB M Pabrikasi dan Ereksi
BAB N Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu
Pengorganisasian Dokumen

14 Bab + 8 Lampiran

Lampiran 1 Desain dengan Analisis Lanjut


Lampiran 2 Desain untuk Genangan
Lampiran 3 Fatik
Lampiran 4 Desain Struktur untuk Kondisi Kebakaran
Lampiran 5 Evaluasi Struktur yang Sudah Berdiri
Lampiran 6 Pembreisan Stabilitas Komponen Struktur
Lampiran 7 Metode Alternatif Desain untuk Stabilitas
Lampiran 8 Analisis Orde Kedua Pendekatan
Garis Besar Perubahan SNI 1729:2020
1. Pembaharuan terminologi dan singkatan (selaras
dengan SNI 7860, 7972, dan 8369:2020).

AISC 360 SNI 1729:2015 SNI 1729:2020

fillet weld las sudut las fillet

groove weld las tumpul las gruv

HSS PSB PSR


Hollow Structural Section Profil Struktur Berongga Penampang Struktur Berongga
RBS PBT PBR
Reduced Beam Section Penampang Balok Tereduksi Penampang Balok Tereduksi
Garis Besar Perubahan SNI 1729:2020
2. Mengadopsi spesifikasi material baru,
3. Memperluas ketentuan integritas struktural yang
berlaku untuk desain sambungan,
4. Penyesuaian dan revisi dalam ketentuan dan
perhitungan desain sambungan,
5. Penambahan keadaan batas tekuk torsional,
6. Perubahan dan revisi persamaan dalam desain
komponen struktur,
7. Menetapkan ketentuan menerapkan metode analisis
langsung pada komponen struktur komposit,
8. Memasukan persyaratan umum untuk aksi komposit
minimum pada balok komposit,
Material
Ref : Bab A3.1a.

Material baja struktural yang sesuai dengan salah satu dari spesifikasi ASTM berikut
disetujui untuk digunakan dalam Standar ini:

Profil struktur gilas-panas Pelat


ASTM A36/A36M ASTM A709/A709M ASTM A36/A36M ASTM A572/A572M
ASTM A529/A529M ASTM A913/A913M ASTM A242/A242M ASTM A588/A588M
ASTM A572/A572M ASTM A992/ A992M ASTM A283/A283M ASTM A709/A709M
ASTM A588/A588M ASTM A1043/A1043M ASTM A514/A514M ASTM A1043/A1043M
ASTM A588/A588M ASTM A1043/A1043M ASTM A529/A529M ASTM A1066/A1066M
Penampang Struktur Berongga (PSR) Batang
ASTM A53/A53M Grade B ASTM A847/A847M ASTM A36/A36M ASTM A572/A572M
ASTM A500/A500M ASTM A1065/A1065M ASTM A529/A529M ASTM A709/A709M
ASTM A501/A501M ASTM A1085/A1085M
ASTM A618/A618M
Lembaran
ASTM A606/A606M
ASTM A1011/A1011M SS,
HSLAS, AND HSLAS-F
Material
Ref : Bab A3.3. Ref : Bab A3.4.

Material baut, ring, dan mur yang Material batang angkur dan batang berulir
sesuai dengan salah satu dari spesifikasi
ASTM berikut ASTM A36/A36M ASTM A572/A572M
disetujui untuk digunakan dalam Standar ASTM A193/A193M ASTM A588/A588M
ini: ASTM A354 ASTM F1554 **
ASTM A449 ** ASTM F1554 merupakan spesifikasi material
yang lebih dikehendaki untuk batang angkur.
Baut
ASTM A307 ASTM F3043 Ref : Bab A3.5.
ASTM A354 ASTM F3111
ASTM A449 ASTM F3125/F3125M*
Material habis pakai untuk pengelasan
Mur
ASTM A194/A194M ASTM A563M AWS A5.1/A5.1M AWS A5.25/A5.25M
ASTM A563 AWS A5.5/A5.5M AWS A5.26/A5.26M
AWS A5.17/A5.17M AWS A5.28/A5.28M
Ring AWS A5.18/A5.18M AWS A5.29/A5.29M
ASTM F436 ASTM F844 AWS A5.20/A5.20M AWS A5.32/A5.32M
ASTM F436M AWS A5.23/A5.23M AWS A5.36/A5.36M
* ASTM F3125 adalah standar payung yang sesuai
Sertifikat pabrik harus merupakan bukti yang memadai sesuai
dengan Grade A325, A325M, A490, A490M, F1852 and
F2280, yang sebelumnya merupakan standar terpisah. dengan standar tersebut.
Material Properti material baja ASTM (Anderson et.al 2015)

Steel Type ASTM Designation Fy Yield Stress Fu Tensile Stress


ksi (MPa) ksi (MPa)
A36 36 (250) 58-80 (400-550)
A52 Gr B 35 (243) 60 (415)
42 (290) 58 (400)
Gr. B
46 (243) 58 (400)
A500
46 (243) 62 (428)
Gr. C
50 (345) 62 (428)
Gr. A 36 (250) 58 (400)
Carbon A501
Gr. B 50 (345) 70 (485)
Gr. 50
50 (345) 65-100 (450-693)
A529
Gr. 55
55 (380) 70-100 (485-693)
A709 36 36 (250) 58-80 (400-550)
36 36-52 (250-359) 58 (400)
A1043
50 50-65 (345-450) 65 (450)
Gr. 42 42 (290) 60 (415)
Gr. 50 50 (345) 65 (450)
A572 Gr. 55 55 (380) 70 (485)
Gr. 60 60 (415) 75 (520)
Gr. 65 65 (450) 80 (554)
Gr.Ia, Ib, II 50 (345) 70 (485)
A618
Gr. III 50 (345) 65 (450)
High- Strength Low-Alloy 50 50 (345) 65 (450)
A709 50S 50-60 (345-415) 70 (485)
50W 50 (345) 65 (450)
50 50 (345) 65 (450)
60 60 (415) 75 (520)
A913
65 65 (450) 80 (554)
70 70 (485) 90 (623)
A992 50 (345) 65 (450)
Corrosion Resistant High- A588 50 (345) 70 (485)
Strength Low-Alloy A847 50 (345) 70 (485)
Material

SNI 1729:2020
Spesifikasi bahan harus menjamin:
• Terjadinya deformasi leleh
berupa regangan plastis bahan
yang cukup besar tanpa
mengalami fraktur
• Ada kuat lebihn bahan yang
sigmifikan melalui kemampuan
strain hardening
• Tidak terjadi kegagalan pada
sambungan las
Tegangan leleh di SNI diatur dimana fy ≤ 350 MPa,

Kecuali :
1. Kolom yang hanya boleh leleh di ujung kolom dasar
2. Fy ≤ 380 Mpa diijinkan pada elemen :
a. Struktur rangka pemikul momen biasa
b. Struktur rangka bresing konsentrik biasa
3. Kinerja bahan dapat dibuktikan pengujian
Persyaratan Desain

Ref : Bab B1.

Ketentuan Umum
Desain komponen struktur dan
sambungan harus konsisten dengan
perilaku yang dikehendaki pada sistem
rangka dan asumsi yang digunakan

dalam analisis struktur.

Ref : Bab B2.

Beban, beban nominal, dan


kombinasi beban harus sesuai dengan
yang ditetapkan dalam peraturan bangunan
gedung yang berlaku (yaitu SNI 1727:2020).
Persyaratan Desain
 Dasar Desain

Ref : Bab B3.

Desain harus sedemikian rupa sehingga

tidak ada kekuatan atau keadaan


batas layan yang berlaku yang
terlampaui apabila struktur mengalami
semua kombinasi beban yang berlaku.

Desain untuk kekuatan dilakukan dengan

metode Desain Faktor Beban dan

Ketahanan (DFBT) atau Desain


Kekuatan Izin (DKI).
Persyaratan Desain
 Dasar Desain

Ref : Bab B3.1 – B3.2

DFBT = Desain Faktor Beban dan Ketahanan DKI = Desain Kekuatan Izin
= Load and Resisctance Factor Design = Allowable Strength Design (ASD)
(LRFD) ≠ Allowable Stress Design

𝑹𝒖 ≤ ∅ 𝑹𝒏 𝑹 𝒂 ≤ 𝑹𝒏 / 𝛀
= kekuatan perlu menggunakan kombinasi = kekuatan perlu menggunakan kombinasi
beban DFBT beban DKI
= kekuatan nominal = kekuatan nominal
= faktor ketahanan = faktor keamanan
= kekuatan desain = kekuatan izin

dan disyaratkan dalam Bab D s.d Bab K. dan disyaratkan dalam Bab D s.d Bab K.

Desain DFBT ≈ Desain DKI


 Hasil desain sama
 Level keamanan dan kinerja sama
Properti Komponen Struktur
Ref : Bab B4.

Klasifikasi Penampang untuk Tekuk Lokal

rasio b/t atau h/tw


Untuk komponen yang mengalami tekan aksial :
a) Elemen nonlangsing  rasio
b) Elemen langsing  rasio
Nilai mengacu Tabel B4.1a.

Untuk komponen yang mengalami tekan lentur :


a) Elemen kompak  rasio
b) Elemen nonkompak 
c) Elemen langsing  rasio
Nilai dan mengacu Tabel B4.1b.
Properti Komponen Struktur
Desain Komponen Struktur

Desain komponen struktur dalam SNI 1729:2020 dijelaskan dalam Bab-


bab berikut :

• Bab C  Desain untuk Stabilitas


• Bab D  Desain Komponen Tarik
• Bab E  Desain Komponen Tekan
• Bab F  Desain Komponen Lentur
• Bab G  Desain Komponen Geser
• Bab H  Desain Komponen Kombinasi Gaya dan Torsi
• Bab I  Desain Komponen Struktur Komposit
• Bab J  Desain Sambungan
Desain untuk Stabilitas

Gambar : Dilakshana Mayadunne

Baja merupakan material dengan property mekanik yang

cukup tinggi namun umumnya dibuat dengan konfigurasi


yang cenderung langsing, sehingga diperlukan suatu
analisis yang memadai untuk menjaga stabilitasnya.
Desain untuk Stabilitas
Ref : Bab B3.7.

Stabilitas struktur dan elemen-elemennya


harus didesain sesuai Bab C.

Ref : Bab C1.

Stabilitas harus dipenuhi untuk struktur secara keseluruhan dan untuk


setiap elemennya. Efek hal-hal berikut terhadap stabilitas struktur dan
elemen-elemennya harus diperhitungkan :
a) Semua deformasi baik pada komponen atau sambungan yang
berkontribusi terhadap perpindahan struktur,
b) Efek orde ke-2 (mencakup efek dan ),
c) Ketidaksempurnaan geometri,
d) Reduksi kekuatan,
e) Ketidakpastian dalam kekuatan dan kekakuan struktur.
Desain Sambungan
Ref : Bab B3.4.

Elemen sambungan harus dirancang sesuai dengan Bab J dan Bab


K.
Sambungan pada struktur baja dapat berupa sambungan las atau
sambungan baut.
Ref : Bab J1.1.

Kekuatan perlu sambungan harus

ditentukan dari analisis struktur


untuk beban desain terspesifikasi,
konsisten dengan tipe konstruksi

terspesifikasi, atau merupakan


suatu proporsi kekuatan
perlu pada komponen
struktur yang disambung
apabila disyaratkan di sini.
Desain Sambungan
Ref : Bab J1.2. – J1.3.

Jenis sambungan :

 Sambungan Sederhana (Simple/Flexible).

Sambungan balok fleksibel harus mengakomodasi rotasi Contoh jenis


sambungan pada
ujung pada balok sederhana.
struktur baja.
 Sambungan Momen

 Sambungan Momen Terkekang Penuh (KP, Rigid)

Pada analisis struktur, sambungan ini diasumsikan


tidak memungkinkan terjadinya rotasi relatif. Suatu
sambungan KP harus memiliki kekuatan dan
kekakuan yang cukup untuk mempertahankan sudut
antara komponen struktur yang tersambung pada
kondisi batas kekuatan.
 Sambungan Momen Terkekang Sebagian (KB,
Semi Rigid)

Pada analisis struktur,karakteristik respons gaya-


deformasi harus diperhitungkan. Karakteristik respons
sambungan KB harus terdokumentasi dalam literatur
teknis, atau ditetapkan dengan analisis, atau
merupakan hasil/rata-rata eksperimental.
Desain Sambungan
Ref : Bab J3.

Ketentuan Sambungan Baut


Spesifikasi dan Standar
Pretesnioning Baut
Bab J3.1

...
...
Spasi Maksimum
dan Jarak Tepi Ukuran dan
Bab J3.5 Penggunaan
Lubang
Bab J3.2
... ...

Spasi Minimum
Bab J3.3

Jarak Tepi
Minimum
Bab J3.4 Uraian lebih lanjut pada slide
selanjutnya.
Desain Sambungan
Desain Sambungan
Spasi Minimum : Jarak as ke as antara lubang standar, ukuran
berlebih, atau slot minimal kali diameter nominal, d. Namun, jarak
bersih antara lubang baut atau slot tidak boleh kurang dari d.
Catatan : Jarak as ke as antara lubang standar, ukuran berlebih, atau
slot sebesar 3d lebih disukai.
Desain Sambungan
Spasi dan Jarak Tepi Maksimum :
Jarak maksimum dari pusat baut ke tepi terdekat :
• 12 x tebal bagian tersambung, atau
• Tidak boleh melebihi 6 in (150 mm).
Spasi longitudinal maks baut:
• Untuk komponen struktur yang dicat atau komponen struktur yang
tidak dicat yang tidak mengalami korosi
• Maks 24 x tebal bagian tertipis, atau
• 12 in (300 mm)
• Untuk komponen struktur yang tidak dicat dari baja yang
berhubungan dengan cuaca yang mengalami korosi atmosfer
• Maks 14 x tebal bagian tertipis, atau
• 7 in (180 mm)
Catatan : Dimensi pada (a) dan (b) tidak berlaku untuk elemen yang
terdiri dari dua profil yang saling kontak secara kontinu.
Sistem Struktur
Pemilihan system struktur yang akan
dibangun perlu mengacu pada Tabel 12
SNI 1726:2019 dengan memperhatikan
Kategori Desain Seismik pada lokasi
yang dipilih.

Contoh :
Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu
Ref : Bab N1.

Pengendalian Mutu (KM) seperti disyaratkan


dalam bab ini harus disediakan oleh

pabrikator dan erektor.

Penjaminan Mutu (JM) seperti disyaratkan


dalam bab ini harus disediakan melalui pihak lain
apabila diperlukan oleh pihak yang berwenang,
peraturan bangunan gedung yang berlaku, pembeli,
pemilik, atau penanggungjawab perancangan (TR).
Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu
Ref : Bab N2.

Pabrikator dan erektor harus menetapkan,


mempertahankan dan mengimplementasikan prosedur
KM untuk memastikan bahwa pekerjaannya dilakukan
sesuai dengan Standar ini dan dokumen pelaksanaan.
Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu
Ref : Bab N2.

Prosedur Pengendalian Prosedur Pengendalian


Mutu Pabrikator meliputi... Mutu Erektor meliputi...

a) Pengelasan di bengkel, a) Pengelasan lapangan, pemasangan baut


pemasangan baut kekuatan tinggi, kekuatan tinggi, dan detail sesuai dengan
dan detail sesuai dengan Pasal N5, Pasal N5,
b) Pemotongan di bengkel dan b) Dek baja sesuai dengan SDI,
permukaan yang difinishing sesuai c) Pengecoran angkur baja stad berkepala
dengan Pasal M2, dan pengikatan sesuai dengan Pasal N5.4,
c) Pemanasan di bengkel untuk d) Permukaan pemotongan di lapangan
pelurusan, kamber dan sesuai dengan Pasal M2.2,
pembengkokkan sesuai dengan e) Pemanasan di lapangan untuk pelurusan
Pasal M2.1, sesuai dengan Pasal M2.1,
d) Toleransi untuk pabrikasi di f) Toleransi untuk ereksi di lapangan sesuai
bengkel sesuai dengan Pasal 6.4 dengan Pasal 7.13 ANSI/AISC 303.
ANSI/AISC 303.
Pengendalian Mutu dan Penjaminan Mutu
Ref : Bab N3.

Dokumen Pabrikator dan Erektor

Penyerahan Dokumen Konstruksi Baja

Pabrikator atau erektor harus menyerahkan dokumen yang berikut untuk


diperiksa oleh penanggungjawab perancangan (TR) yang ditunjuk, sebelum
pabrikasi atau ereksi, mana yang berlaku:

a) Gambar kerja, kecuali gambar kerja yang telah dilengkapi oleh pihak lain
b) Gambar ereksi, kecuali gambar ereksi yang telah dilengkapi oleh pihak lain
a Untuk elemen baja struktur utama, salinan laporan uji material sesuai dengan
Ref : Bab N3. Pasal A3.1
b Untuk pengecoran dan penempaan baja, salinan laporan uji material sesuai
dengan Pasal A3.2
Dokumen yang berikut harus
c Untuk pengencang, salinan sertifikasi pabrik sesuai dengan Pasal A3.3

tersedia dalam bentuk elektronik d Untuk batang angkur dan batang berulir, salinan laporan uji material sesuai
dengan Pasal A3.4
e Untuk pengelasan material las habis pakai, salinan sertifikat pabrik sesuai dengan
atau dicetak untuk diperiksa Pasal A3.5
f Untuk angkur baja stad berkepala, salinan sertifikasi pabrik sesuai dengan Pasal
oleh penanggungjawab perancangan A3.6
g Lembaran data produk pabrik atau data katalog untuk pengelasan logam pengisi
(TR) kecuali disyaratkan lain dalam dan fluks boleh digunakan. Lembaran data harus menjelaskan produk tersebut,
pembatasan penggunaan, parameter pengelasan tipikal atau yang
dokumen pelaksana yang akan direkomendasikan, dan gudang serta persyaratan eksposur, termasuk pembakaran,
jika berlaku
disampaikan: h Spesifikasi prosedur pengelasan (SPL).
i Catatan kualifikasi prosedur (CKP) untuk spesifikasi prosedur pengelasan (SPL) yang
bukan prakualifikasi sesuai dengan Structural Welding Code—Steel (AWS
D1.1/D1.1M), yang selanjutnya disebut AWS D1.1/D1.1M, atau Structural Welding
Code—Sheet Steel (AWS D1.3/D1.3M), yang berlaku.

j Catatan kualifikasi kinerja pengelas (CKKL) dan catatan kontinuitas


k Pabrikator atau erektor, mana yang berlaku, manual pengendalian mutu yang
tertulis harus minimum meliputi:
(1) Prosedur kontrol material
(2) Prosedur pemeriksaan
(3) Prosedur ketidaksesuaian

l Pabrikator atau erektor, mana yang sesuai, kualifikasi inspektur pengendalian mutu
(IKM).
m Pabrikator kualifikasi personel pengujian NDT, jika pengujian NDT dilakukan oleh
pabrikator tersebut
SNI 7860:2020
Ketentuan seismic untuk
bangunan gedung baja struktural
Pengorganisasian Dokumen

11 Bab
BAB A Persyaratan Umum
BAB B Persyaratan Desain Umum
BAB C Analisis
BAB D Persyaratan Umum Perancangan Komponen Struktur dan
Sambungan
BAB E Sistem Rangka Momen
BAB F Sistem Rangka Terbreis dan Sistem Dinding Geser
BAB G Sistem Rangka Momen Komposit
BAB H Sistem Rangka Terbreis dan Dinding Geser Komposit
BAB I Pabrikasi dan Ereksi
BAB J Pengendalian Kualitas dan Penjaminan Kualitas
BAB K Ketentuan Pengujian Prakualifikasi dan Kualifikasi Siklus
Konsep bangunan tahan gempa adalah mampu
mendisipasi/menyerap energi gempa dengan membentuk sendi
plastis (“sekring”) pada elemen yang direncanakan.

Disipasi energi didapat dari plastifikasi elemen struktur tertentu


tanpa menyebabkan keruntuhan struktur, sementara elemen lain
dirancang tetap elastik

Perlu perhatian khusus pada aspek :


1. Kekuatan
2. Kekakuan
3. Daktilitas
4. Disipasi energi
5. Integritas
Deskipsi Umum Substansi Standar
Terdapat penambahan material baru
dan pembaruan nilai dan .

Ry adalah rasio tegangan leleh terekspektasi


terhadap tegangan leleh minimum
terspesifikasi, Fy.
Rt adalah rasio kekuatan tarik terekspektasi
terhadap kekuatan tarik minimum
terspesifikasi, Fu dari material tersebut

Kekuatan material ekspektasi :


1. Tegangan leleh ekspektasi : Ry Fy
2. Tegangan tarik ekspektasi : Rt Fu

dengan:
Fy = tegangan leleh minimum menurut spesifikasi
Fu = tegangan tarik minimum menurut spesifikasi

Faktor kuat lebih, Ry dan Rt ditentukan dengan


analisis statistik terhadap data produksi baja (mil-
certificates)
Properti Komponen Struktur
Kekuatan material ekspektasi
Ry Fy Ag

Kuat perlu sambungan (baut, pelat buhul)


ditentukan berdasarkan kekuatan dan faktor kuat
lebih (Ry) dari elemen yang disambung

Kuat rencana sambungan (baut, pelat buhul)


ditentukan berdasarkan kuat nominal (Fy) dari
baut/pelat buhul
Deskipsi Umum Substansi Standar
SNI 7860:2020 menguraikan spesifikasi untuk berbagai macam sistem struktur baja penahan gempa
dengan prinsip umum mekanisme pelelehan sistem sebagai berikut :

1. Tentukan elemen yang direncanakan leleh (sekring)


2. Elemen sekring didesain mampu berdeformasi inelastic cukup besar sebelum terjadi fraktur
atau instabilitas
3. Elemen struktur lain didesain lebih kuat daripada sekring, disipasi energi terpusat pada sekring
secara terkendali
Sumber : SS
Elemen sekring pada sistem rangka pemikul
momen pada ujung-ujung balok
Elemen sekring pada sistem rangka terbreis
konsentrik pada bagian dalam breising

Kegagalan balok Kegagalan sambungan

Kegagalan tekuk
kolom

Leleh tarik pada breising Buckling pada breising


Kegagalan Tarik
kolom
Elemen sekring pada sistem rangka terbreis
eksentris pada bagian “link”
Daktilitas pada sistem struktur baja
Deskipsi Umum Substansi Standar
Contoh sistem struktur baja penahan gempa yang dijelaskan:

Rangka Pemikul Momen Rangka Terbreis Konsentris - RBK Rangka Terbreis Terkekang Tekuk - RBKT

Rangka Momen Rangka Batang Rangka Terbreis Eksentris - RBE Dinding Geser Pelat

Sumber : SS
Satbilitas penampang, elemen dan struktur harus dipenuhi untuk
menjamin tercapainya daktilitas dan disipasi energi pada saat leleh
terjadi

Nilai rasio lebar-tebal penampang (kelangsingan, ) dan Panjang elemen


tak terkekang lateral, Lb, dibatasi lebih ketat daripada persyaratan
kompak untuk non seismik

Daktilitas
1. Daktilitas bahan : spesifikasi bahan tahan gempa
2. Daktilitas penampang : tanpa terjadi tekuk pada penampang
3. Daktilitas elemen : tanpa terjadi tekuk lateral torsi
4. Daktilitas struktur : Mencapai kekuatan batas tanpa terjadi
ketidakstabilan struktur
Detailing
Detailing diperlukan untuk memastikan bahwa saat gempa besar,
struktur akan berperilaku daktail seperti yang direncanakan

Detailing berupa penguatan pada daerah kritis :


1. Sambungan : mencegah leleh dan fraktur
2. Pengaku penampang : Mencegah tekuk pelat sayap/badan
3. Pengaku elemen : mencegah tekuk lateral torsi elemen
1. Desain daktilitas
untuk merancang elemen sekring (mampu berdeformasi besar)
Hal yang perlu diperhatikan :
a. Spesifikasi bahan
b. Syarat stabilitas (penampang, elemen dan struktur)
c. Analisis deformasi elastis
d. Berdasarkan beban nominal/standar
2. Desain kapasitas
Untuk merancang elemen non sekring dan detail sambungan (tetap elastik)
Hal yang perlu diperhatikan :
Analisis gaya pada kondisi in elastis berdasarkan kekuatan elemen sekring
Hindari
1. Baja yang kurang daktail (mutu terlalu tinggi)
2. Penampang langsing
3. Elemen langsing/tidak ditopang lateral
4. Daktilitas elemen tidak sesuai kebutuhan
5. Sambungan tidak kuat (leleh, fraktur, tekuk)
6. Kekuatan elemen tidak proporsional
a. Leleh pada elemen yang tidak boleh leleh
b. Elemen sekring terlalu kuat
c. Sambungan rigid pada sumbu lemah kolom
SNI 7972:2020
Sambungan terprakualifikasi untuk
rangka momen khusus dan
menengah baja pada aplikasi
seismik
Pengorganisasian Dokumen

14 Bab + 2 Lampiran
BAB 1 Umum
BAB 2 Persyaratan Desain
BAB 3 Persyaratan Pengelasan
BAB 4 Persyaratan Pembautan
BAB 5 Sambungan Momen Penampang Balok Tereduksi (PBR)
Sambungan Momen Pelat Ujung Berbaut Diperpanjang Tanpa dan
BAB 6 Dengan Pengaku
BAB 7 Sambungan Momen Pelat Sayap Berbaut (PSB)
Sambungan Momen Sayap Dilas Tanpa Penguat Badan Dilas
BAB 8 (SLTKBL)
BAB 9 Sambungan Momen Braket Kaiser Berbaut (BKB) *
BAB 10 Sambungan Momen ConXtech ConXL *
BAB 11 Sambungan Momen SidePlate *
BAB 12 Sambungan Momen Simpson Strong-Tie Strong Frame
BAB 13 Sambungan Momen T Ganda
BAB 14 Sambungan Momen SlottederbTM (SW) *

Lampiran 1 Persyaratan Penuangan


Lampiran 2 Persyaratan Penempaan

* Berpaten
Latar Belakang Penyusunan Std. Teknis
Dijumpai sejumlah kegagalan sambungan pada
struktur baja akibat Gempa Northridge 1994.
Survei pada :
 2066 rangka struktur baja
 8675 pemeriksaan visual sambungan Sumber : UC Berkeley

 7812 pengujian ultrasonic sambungan


Dijumpai kegagalan :
 50% sambungan las di sayap balok bagian bawah
 18% sambungan las di sayap balok bagian atas
 15% sayap kolom di bagian pertemuan dengan
sayap balok bagian bawah.
Kegagalan sambungan terjadi lebih dulu sebelum
terbentuknya sendi plastis pada balok.
Mekanisme strong column weak beam tidak
terjadi.
Sumber : SS
Tipe Sambungan
Ref : Bab 2.1.

Tipe sambungan yang tertera dalam Tabel 2.1 sudah terprakualifikasi


untuk digunakan dalam penyambungan balok ke sayap kolom pada Rangka
Momen Khusus (RMK) dan Rangka Momen Menengah (RMT).
Tipe Sambungan
Ref : Bab 2.1.

Sumber : SS
Tipe Sambungan
Ref : Bab 2.1.

Sambungan
baru.

Sumber : SS
SNI 8369:2020
Praktik baku bangunan gedung
dan jembatan baja
Pengorganisasian Dokumen

10 Bab
BAB 1 Ketentuan Umum
BAB 2 Klasifikasi Material
BAB 3 Spesifikasi dan Dokumen Desain
BAB 4 Dokumen yang Disetujui
BAB 5 Material
BAB 6 Pabrikasi Bengkel dan Pengiriman
BAB 7 Ereksi
BAB 8 Pengendalian Mutu
BAB 9 Kontrak
BAB 10 Baja Struktural Terekspos secara Arsitektural
Deskripsi Substansi Dokumen
• Standar ini mengatur tentang pelaksanaan
konstruksi struktur baja untuk bangunan
gedung dan jembatan, termasuk spesifikasi dan
dokumen desain yang harus disiapkan.
• Mengatur hubungan kerja antar pihak-pihak dan
tanggung jawabnya yang dinyatakan dalam
Dokumen Kontrak :
• Pemilik
• Wakil Pemilik yang ditunjuk untuk Desain
• Wakil Pemilik yang ditunjuk untuk
Pelaksanaan Konstruksi
• Pabrikator
• Erektor
• Pendetail.

Sumber : SS
Spesifikasi dan Dokumen Desain Struktur
Dokumen desain struktur harus secara jelas memperlihatkan pekerjaan yang harus dilakukan dan
harus memberi informasi berikut ini dengan dimensi-dimensi yang cukup untuk dapat menyampaikan
secara akurat kuantitas dan kompleksitas dari baja struktural yang akan dipabrikasi:

a) Ukuran, penampang, mutu material dan lokasi dari semua komponen struktur.

b) Seluruh geometri dan titik acuan kerja yang diperlukan untuk penataan ruang.

c) Elevasi lantai.

d) Pusat kolom dan ofsetnya.

e) Persyaratan lawan lendut untuk komponen struktur.

f) Jika ada persyaratan elevasi yang ditetapkan sebelumnya, elevasi ujung bebas
dari batang kantilever relatif terhadap elevasi ujung terjepit nya.

g) Persyaratan penyambungan antara elemen-elemen komponen struktur tersusun.

h) dsb
Penutup
1. SNI-SNI struktur baja terbaru
dikeluarkan pada tahun 2020
memberikan ketentuan-ketentuan
serta persyaratan yang lebih jelas
dan terperinci dan sudah
mengakomodasi perkembangan
risten dan teknologi terkini,
2. Implementasi SNI-SNI tersebut
perlu dilakukan dengan konsisten
oleh seluruh pihak meliputi
pemilik, konsultan, pabrikator,
erector, kontraktor, dsb.
Terimakasih

Referensi :
• Struktur Baja Perilaku, Analisis, dan Desain AISC 2010 (Wiryanto Dewobroto)
• SNI-SNI struktur baja untuk Gedung (Suradjin Sucipto)
• Ductile Design of Steel Structure (Bruneau)

Anda mungkin juga menyukai