Anda di halaman 1dari 9

Nama: Muhammad Ariya Afif

NPM : 2006545061
TUGAS 07

1. Jelaskan mengenai definisi dari “Standar, Kode dan Spesifikasi” dan berilah beberapa contoh
untuk ke tiga istilah tersebut diatas.

2. Sebutkan beberapa Standar yang mengatur tentang “Kualitas Pengelasan” menurut Standar USA
maupun Standar Eropa, serta sebutkan Jenis (type) dan Batasan (restriction) yang ditetapkan dalam
standar tersebut.

3. Sebutkan contoh aplikasi dilapangan (misalnya untuk Boiler & PV, dll) yang diatur menurut
standar USA dan Eropa, serta sebutkan Kode Nomor Standar yang mengatur Prosedurnya maupun
Juru lasnya (welder).

4. Apa yang dimaksud WPS? Mengapa WPS harus dibuat dalam pengelasan? serta sebutkan
beberapa isi dari WPS.

5. Apa yang dimaksud dengan PQR? Mengapa PQR harus dibuat? dan sebutkan isi dari dolumen
PQR.

6. Jelaskan 3 (tiga) variabel yang ada di WPS dan sebutkan contoh dari masing variabel-variabel
tersebut.

7. Jelaskan mengenai persyaratan Pengujian Impak hasil lasan di WPS. Kapan variable tersebut
masuk di “Essential Variabel” dan Kapan harus masuk di “Additional Variable”.

8. Apa yang dimaksud dengan F-Number, A-Number dan P-Number? Berapa P-Number untuk baja
austenitik 316 sesuai dengan standar USA.

9. Bandingkan pengkodean untuk posisi pengelasan berdasarkan standar USA dan Eropa serta
gambarkan skematis nya, menggambar gambar skematik

10. Buatlah RESUME (ringkasan) mengenai artikel “WHAT EVERY ENGINEER SHOULD
KNOW ABOUT WELDING PROCEDURES" written by Duane K. Miller, Sc.D., P.E. Seperti
terlampir dalam Folder Kuliah 08.
JAWABAN

1. Standard adalah kumpulan beberapa dokumen yang berisi kode (codes), spesifikasi
(specification), saran aplikasi (recommended practice), klasifikasi, dan petunjuk (guide)
yang telah dipersiapkan oleh suatu institusi organisasi dan disahkan (approved) sesuai
dengan prosedur yang ada (berlaku). Contoh:
• SNI (Standar Nasional Indonesia)

• ASME (American Society of Mechanical Engineers)

• EN (European Norm)

• ISO (International Standard Organization)

Code adalah suatu standard yang berisikan kondisi dan persyaratan yang berhubungan
dengan bidang khusus (a particularly subject) dan mengindikasikan bahwa prosedur yg
digunakan telah sesuai dengan persyaratannya. Kode ini HARUS diikuti (mandatory)
karena menyangkut kepentingan umum yang mengarah kepada kebijakan otoritas
pemerintahan. Contoh:
• AWS D1.1 (Structural Welding Code-Steel)

• ASME (Boiler and Pressure Vessel Code)

• APD (Welded Pipeline and Vessel)

Spesifikasi adalah suatu standar yang berisikan penjelasan yang rinci dan akurat tentang
persyaratan teknis dari material, produk, sistem atau jasa. Contoh:
• AWS A5.X (Filler Metal Specification)

• ASME sec.IIC (Material Consumable of Welding)

2. ASME (American Society of Mechanical Engineers)


a) ASME Sec IX (Qualification Standard for Welding and Brazing Procedure, Welder,
and Welding & Braze Operator).
b) ASME Sec II C (Standard for Material and Consumable of Welding).

Basic Construction Code/Standards:


ASME sec I, ASME B31.1, ASME
B31.3
ASME sec VIII Div 1&2

Examination and Welding Personal and


Testing Quality of Welds Welding Procedure
ASME V ASME IX

Welding Material
ASME IIC

EN (European Norm) / European Standard


a) EN 288 (Standard & Qualification Welding Procedure)
b) EN 287 (Standard & Qualification of Welder)
c) EN 1418 (Standard & Qualification of Welding Operator)

Quality manual and


certificate EN ISO 9000
Quality requirements for
welding EN 720
Examination and testing Welding Personal
ISO 5817 EN 237
ISO 30042 EN 1418
EN 970 EN 719

Quality of Welds

Safety in welding Welding procedure


EN 60074 EN 288
EN 50078 EN ISO 15607-5614

Metal 10025
Consumable EN
440, EN 449
3. Contoh aplikasi di lapangan
Application Application code / Welding standard
standard Procedure approval Welder approval
Pressure vessel BS 5500 BS EN 288 BS EN 287
ASME VIII ASME IX ASME IX
Process pipe- BS 2633 BS EN 288 (part 3) BS EN 287 (part 3)
work BS 4677 BS EN 288 (part 4) BS EB 287 (part 2)
ANSI/ASME B31.3 ASME IX ASME ASME IX ASME
BS 2971 IX IX
BS EN 288 (part 3) BS 4872/BS EN 287
Structural AWS D1.1 AWS D1.1 AWS D1.1
fabrication AWS D1.2 AWS D1.2 AWS D1.2
BS 5135 BS EN 288 (part 3) BS EN 287
BS 8118 BS EN 288 (part 4) BS EN 287
BS 4872
Storage tanks BS 2654 BS EN 288 (part 3 & 4) BS EN 287
BS 2594 API BS EN 288 (part 3 & 4) BS EN 287
620/650 ASME IX ASME IX

4. WPS (Welding Procedure Specification) adalah suatu perencanaan untuk pelaksanaan


pengelasan yang meliputi cara pembuatan konstruksi pengelasan yang sesuai dengan rencana dan
spesifikasinya dengan menentukan semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan tersebut.
Karena itu mereka yang menentukan prosedur pengelasan harus mempunyai pengetahuan dalam
hal pengetahuan material dan teknologi pengelasan itu sendiri serta dapat menggunakan
pengetahuan tersebut untuk effesiensi dari suatu aktivitas produksi.
WPS (Welding Procedure Specification) digunakan untuk memberitahukan kombinasi variabel-
variabel yang digunakan untuk membuat lasan tertentu. Dengan kata lain, WPS merupakan
sebuah dokumen yang berisikan tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat dengan
tujuan untuk digunakan sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam melakukan
pekerjaan pengelasan (sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di code (ASME,
API dan AWS)
Secara garis besar, WPS mengatur langkah-langkah yang diperlukan dalam membuat lasan pada
kondisi khusus. Isi yang diatur dalam WPS adalah sbb:
• Proses (SMAW, FCAW)
• Spesifikasi elektroda (AWS A5.1, A5.20)

• Klasifikasi elektroda (E7018, E71T-1)

• Diameter elektroda (1/8 in, 5/32 in)

• Karakteristik listrik yang digunakan (AC, DC+, D -)

• Spesifikasi logam dasar (A36, A572, Gr50)

• Temperatur minimum preheat dan interpass

• Arus pengelasan

• Kecepatan kawat umpan

• Tegangan busur listrik

• Kecepatan pengelasan

• Posisi pengelasan

• Tipe gas pelindung dan kecepatan alir

• Detail joint design

5. PQR (Production Qualification Record) merupakan catatan atau rekaman dari semua parameter
essential variable pada saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkah untuk WPS yang
membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes diwelding dan PWHT diperlakukan sesuai dengan
WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif test, mekanik test, tes korosi dan
metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi yang berlaku oleh kode dan standard
international. PQR adalah catatan dari parameter pengelasan yang sebenarnya digunakan selama
pengelasan kupon pengujian dan hasil pengujian laboratorium.
Hal-hal yang diatur dalam PQR meliputi:

• Record parameter welding lengkap sesuai standar.

• Record parameter welding yang bukan essensial tapi mungkin di butuhkan dalam produksi
atau mutu.
• Data Material certificate test coupon

• Data consumable certificate yang digunakan dalam welding test coupon

• Data lulus uji NDT seperti MPI atau DPI, UT atau RT

• Data lulus test destructive test (Mechanical test) dari badan independent test
6. Sebuah WPS yang lengkap berisi beberapa variabel berikut:

✓ Essential Variable → Merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengaruhi proses


pengelasan, yaitu variable yang mempengaruhi properties mekanik dan metalurgi dari
material. Oleh karena itu harus dilakukan kualifikasi ulang jika variabel ini dirubah.
• QW-401.1 Essential variable (procedure)

Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (Notch - Toughness)


dari weldment.
• QW-401.2 Essential variable (performance)

Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruh kemampuan welder untuk mendeposit


atau menempatkan weld metal.
✓ Non Essensial Variable → Jenis variabel yang tidak mempengaruhi sifat mekanik dari
sambungan lasan. Jika variabel ini dirubah maka tidak perlu melakukan kualifikasi ulang atau
membuat WPS baru. Contoh Non-Essensial Variable yaitu, tipe sambungan las atau bentuk
groove, Backing, Lebar gap (root spacing), dsb.
✓ Supplemental Essential Variable → Merupakan variabel-variabel tambahan yang sifatnya
mempengaruhi proses pengelasan atau dengan kata lain merupakan variabel yang akan
mempengaruhi hasil sambungan las jika dilakukan pengujian impact. Jadi variabel ini akan
menjadi essential jika dalam pengujiannya dilakukan uji impact dan menjadi non-essential
jika tidak dilakukan uji impact. Contoh Contoh Supplement Essensial Variable yaitu, Group
Number, Filler metal classification.
7. Syarat dari hasil pengujian impak hasil lasan:
a. Suhu yang digunakan
b. Energi yang digunakan
c. Design yang sesuai standar.
Variabel tersebut dapat berubah dari additional variable masuk ke dalam essential variable
ketika pada proses pengelasan mensyaratkan impact test atau notch-toughness test. Begitu juga
sebaliknya.

8. F-Number adalah klasifikasi untuk logam pengisi. P-Number adalah penandaan oleh ASME
Boiler and Pressure Code untuk mengkategorikan komposisi kimia dan kemampulasan dari
logam yang digunakan untuk Fabrikasi dari barang penahan tekanan.
P-Number untuk Baja Austenitic 316:
Spec Grade UNS P G KSI D1.1 group
A-167 Type 316-L S31603 S8 SG1 70 U

9. Pengkodean Posisi Las Eropa:

Pengkodean Posisi Las Amerika :


10. Resume: “What Every Engineer Should Know About Welding Procedures”

Introduction.

Dalam industri pengelasan, istilah "Welding Procedure Specification" (atau WPS) digunakan
untuk menandakan kombinasi variabel yang akan digunakan untuk membuat lasan tertentu.
Prosedur pengelasan agak mirip dengan resep masakan. Ini menguraikan langkah-langkah yang
diperlukan untuk membuat lasan berkualitas dalam kondisi tertentu.

Variabel Pengelasan

Variabel yang berpengaruh pada kualitas Pengelasan antara lain: Kuat Arus Listrik, Potensial
Busur (arc voltage), Kecepatan Pengelasan, Kecepatan kawat pengumpan (wire feed speed),
Perpanjangan elektroda (electrode extension), Diameter elektorda, Polaritas, Masukan panas (heat
input), Rapat arus (current density), Pemanasan awal dan temperatur interpas (preheating and
interpass temperature).

Tujuan WPS

Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifat-sifat
mekanis dan produktifitas proses. WPS penting untuk mengkomunikasikan kepada welder,
supervisor dan inspector mengenai syarat lasan yang diinginkan. Ketidaksesuaian antara WPS
dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan tidak memenuhi persyaratan yang diminta oleh
kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila diperoleh hasil lasan yang tidak diinginkan maka harus
dilakukan koreksi yang dapat mengakibatkan peningkatan biaya.

Kualifikasi Awal WPS

Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai acceptable
performance dan tidak memasukkannya ke pengujian kualifikasi atau prosedur pengelasan. Agar
WPS dapat dipre-kualifikasi, harus dipenuhi kondisi berikut ini:
✓ Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW (kecuali
GMAW-s) dan FCAW (D1.1-96, paragraph 3.2.1).
✓ Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-96,
paragraph 3.3, tabel 3.1
✓ Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.3, tabel
3.2
✓ Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol.

Panduan untuk Menyiapkan Kualifikasi Awal WPS


Langkah awal saat membuat prequalified WPS adalah membuat welding parameter yang sesuai
untuk aplikasi umum. Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuran elektroda dan kuat
arus. Filler metal spesifik yang dipilih akan menunjukan persyaratan kekuatan dari sambungan.
Apabila ada parameter yang menyimpang dari persyaratan ini, seorang kontraktor dapat
melakukan dua hal:

1. Prosedur persiapan disesuaikan dengan batasan pada pre-kualifikasi, atau


2. Melakukan pengujian kualifikasi terhadap WPS

Langkah selanjutnya adalah menulis dokumen dari syarat-syarat WPS yang telah dipre-
kualifikasi.

Pengujian Untuk Mengkualifikasi Prosedur Pengelasan

• Pelaksanaan pengujian kualifikasi.

Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak dan kedua
karena pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap kualifikasi awal.
Langkah pertama dalam mengkualifikasikan prosedur pengelasan adalah prosedur yang ingin
diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi, kualitas baja, jenis sambungan, ketebalan
material, temperatur preheat, minimum interpass temperature level, kuat arus, potensial dan
kecepatan pengelasan. Parameter-parameter tersebut dicatat pada Prosedure Qualification
Record (PQR).
• Membuat/menulis WPS dari PQR yang berhasil
Ketika sebuah PQR record berhasil menyelesaikan tes yang dibutuhkan, prosedur pengelasan
dapat ditulis dari PQR tersebut. Dari sebuah PQR yang baik dapat dibuat lebih dari satu macam
WPS yang sesuai dengan persyaratan pengujian

Anda mungkin juga menyukai