Anda di halaman 1dari 47

BAB I

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

PASAL 2
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), jika diperlukan pihak Kontraktor membuat persentase atau
Kick Off Meeting (Jika diperlukan) dengan Pihak Pemberi kerja/Pengawas tentang pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan (Organisasi proyek, Time schedule, Tenaga personil, cara pengaturan
pekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Kontraktor harus mengerjakan semua jenis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah disiapkan
oleh Pengawas.
3. Segala penyimpangan dari spesifikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan Pengawas, maka seluruh
resiko dan biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab pihak Kontraktor.
4. Kontraktor harus menempatkan wakil/Tenaga Teknis yang selalu berada di lokasi pekerjaan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sehingga dapat memutuskan hal-hal yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 1


PASAL 3
PERATURAN TEKNIS

1. Pelaksanaan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan seperti tercantum di bawah ini :


a. Persyaratan Umum Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
b. Peraturan Departemen Tenaga Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
c. Peraturan-peraturan Pemerintah Pusat/ Daerah setempat
d. Peraturan Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000(PUIL 2000
e. Peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai syarat-syarat umum konstruksi.
f. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI – 03 – 1729 – 2002.
g. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, PPIUG – 1983.
h. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726- 2012.
i. Standarisasi-standarisasi lain, yang berhubungan dengan pekerjaan di atas.

2. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat perbedaan terhadap peraturan-
peraturan sebagaimana dinyatakan didalam ayat (1) di atas, maka Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini
yang mengikat.

PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a) Untuk pelaksanaan pekerjaan ini jangka waktu yang diberikan adalah 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender atau 6 (enam) bulan kalender terhitung sejak diterbitkannya Surat Perjanjian sampai
dengan pekerjaan harus selesai 100% (serah terima pertama).
b) Untuk keperluan pelaksanaan pengawasan/monitoring maka sebelum pekerjaan dimulai
Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal waktu yang terinci dan jelas, dan
tergantung keperluannya apakah harus dengan network planning atau cukup barchart atau sesuai
permintaan Pemberi Tugas.
c) Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari kalender, terhitung dari
tanggal pernyerahan pertama. Kontraktor harus memperbaiki hingga memuaskan segala
kekurangan atau kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan karena ketidak
sempurnaan bahan atau pelaksanaan.
d) Apabila Kontraktor dalam jangka waktu yang ditetapkan belum melakukan perbaikan yang
diperlukan, maka pemberi tugas berhak melakukan perbaikan pekerjaan tersebut atas biaya yang
dibebankan kepada Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 2
e) Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya, yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Ke II.
f) Masa pemeliharaan otomatis akan bertambah, jika masa perbaikan melampaui masa
pemeiharaan pekerjaan.
g) Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan Jadual Pelaksaan Pekerjaan (Kurva S
dan Bar Chart) dengan detail, yang diperlihatkan urutan pelaksanaan kegiatan beserta waktu
yang dibutuhkan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan. Selanjutnya Jadual ini akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan pekerjaan
dan penetapan kemajuan (progress) fisik pekerjaan.
h) Secara berkala Kontraktor harus membuat jadual pelaksanaan pekerjaan mingguan/bulanan
yang akan digunakan sebagai acuan kerja.

2. Jadwal Kedatangan Bahan/Material


Jadwal kedatangan bahan/material harus disesuaikan dengan jadual pelaksanaan pekerjaan dan dibuat
secara terpisah. Dalam jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, jadual
rencana pengiriman, pengambilan sampel, dan pengujian bahan. Jadual ini harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.

PASAL 5
LOKASI, DAERAH KERJA DAN LALU LINTAS PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Lokasi yang disediakan untuk areal kerja akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan, dimana Kontraktor harus menyiapkan, menempatkan, mengatur penggunaan lapangan kerja
yang tersedia untuk menempatkan peralatan, tempat penyimpanan bahan-bahan serta tempat lain yang
dibutuhkan kemudian.
2. Sebelum menggunakan lapangan kerja, Kontraktor harus mengajukan gambar/layout untuk areal kerja,
selanjutnya dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dan petunjuk lebih lanjut.
3. Pada akhir pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, Kontraktor harus
segera membongkar/memindahkan bangunan-bangunan sementara, alat-alat konstruksi penolong atau
bentuk lain yang sudah tidak digunakan sehingga bekas tempat kerja tersebut bersih kembali.
4. Daerah Kerja Kontraktor adalah diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pimpinan Kantor
5. Bila Kontraktor memerlukan tambahan daerah kerja adalah tanggung jawab Kontraktor sendiri untuk
mencari lahan yang sesuai dan membayar semua biaya sehubungan dengan hal itu bila diperlukan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 3


6. Kontraktor harus memberitahu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan secara tertulis lokasi
daerah kerja yang diusulkan dan bertanggung jawab atas pengeluaran tambahan yang terjadi
sehubungan dengan hasil inspeksinya di daerah kerja tersebut yang berlokasi di luar lokasi pekerjaan.
7. Kontraktor harus mematuhi peraturan LALU LINTAS jalan dalam area pekerjaan maupun jalan-jalan
operasional pelayanan dalam lokasi pekerjaan.
8. Harus selalu diperhatikan dalam membebaskan jalan ke lapangan pekerjaan dan dalam melaksanakan
hal itu harus menghindarkan perusakan lingkungan. Bila terjadi perusakan, kontraktor berkewajiban
untuk memperbaiki atau mengganti.

PASAL 6
KONDISI LAPANGAN

1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus benar-benar memahami kondisi keadaan
lapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan
harus sudah memperhitungkan segala akibatnya.
2. Kontraktor Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi tempat
bekerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.
3. Penentuan lokasi akses gudang kerja, akses bongkaran material lama dan material baru harus
diperhatikan karena lokasi kerja berada dalam Area aktif yang sedang beroperasi.
4. Kontraktor Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian Gambar Kerja, RKS dan
dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Kontraktor Pelaksana wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang sesuai rencana kerja atau yang
lebih efisien dan lebih aman serta tidak menggangu aktifitas gedung secara total.
6. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan, yang ahli dan
berpengalaman, dan selalu berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil Kontraktor Pelaksana di
lapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan
tanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Pemberi Pekerjaan.
7. Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat/lokasi proyek selama jam-jam kerja dan
saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Pemberi Pekerjaan.
8. Petunjuk dan perintah Pemberi Pekerjaan dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada Kontraktor
Pelaksana melalui Penanggung jawab tersebut sebagai penanggung jawab lapangan.
9. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menjalankan peraturan dan tata tertib yang ketat terhadap semua
buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan- bahan yang berada di bawahnya. Siapapun di antara
mereka yang tidak berwenang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak
ketertiban, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Konsultan Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 4
10. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul di lapangan menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana, yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidak
sesuai atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS,
menjadi tanggungjawab penuh Kontraktor Pelaksana untuk mengadakan perbaikan sampai dianggap
cukup oleh Pemberi Pekerjaan atas biaya Kontraktor Pelaksana.
11. Pemberi Pekerjaan juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor Pelaksana atas semua pekerjaan yang
cacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut.

PASAL7
PENYEDIAAN, PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL

1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama dan pabrik pembuatan
dari suatu material/bahan ataupun Barang yang bersifat pengadaan, maka dalam hal ini
dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang digunakan dalam
konstruksi dan untuk mempermudah Kontraktor Pelaksana mencari material barang
tersebut.
2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat dari suatu
bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan Konsultan Perencana dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta Gambar
Kerja, maka bahan dan barang tersebut harus diusahakan dan disediakan oleh Kontraktor
Pelaksana, yang harus mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui
Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.
3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui Konsultan Pengawas/Pemberi Pekerjaan, harus
dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan
telah memenuhi syarat spesifikasi teknis perencanaan.
4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus sudah memasukan harga
penawaran biaya untuk pengujian berbagai material. Kontraktor Pelaksana juga tetap
bertanggung jawab atas biaya pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah
Pemberi Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
6. Material dan bahan diutamakan harus bermerek lokal berstandar SNI.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 5


7. Bahan-bahan yangakan digunakan harus dilakukan pengujian terlebih dahulu melalui
pengujian oleh pihak ketiga yang ditunjuk dan disepakati oleh kedua belah pihak.
8. Pengujian dan hasil pengujian akan menjamin kualitas,ukuran serta rekomendasi merek
material atau bahan yang akan digunakan dimana standar pengujian mengacu pada
pengujian beton dan baja.
9. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas dan
ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka Konsultan Pengawas wajib
memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor Pelaksana, dimana segala
kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut, menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana sepenuhnya.
10. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk
mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke
Laboratorium yang disetujui oleh Pemberi Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana.
11. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas bahan-bahan
tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut.
12. Bahan-bahan yang tidak sesuai, tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang
dinyatakan afkir atau ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2 X 24 jam dan tidak boleh
dipergunakan :
a. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh KonsultanPengawas
dan ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka Konsultan
Pengawas wajib memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor Pelaksana,
dimana segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut, menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sepenuhnya.
b. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-
bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor Pelaksana
untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke
Laboratorium yang disetujui oleh Pemberi Pekerjaan, dan segala biaya pemeriksaan
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana.
c. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau tidaknya kualitas bahan-
bahan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 6


PASAL 8
GAMBAR DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)

1. Gambar Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana adalah
gambar rencana atau gambar kerja atau gambar for construction, yang artinya adalah
gambar yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana dan
menjadi acuan bagi Konsultan Pengawas untuk memberikan approval shop drawing yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana sebelum pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar shop drawing dan gambar as built drawing, dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana,
bedanya shop drawing dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan, karena menjadi panduan
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan gambar as built drawing dibuat setelah
selesai pekerjaan dan menggambarkan apa yang terlaksana di lapangan, termasuk
penyesuaian atau perubahan yang mungkin terjadi di lapangan.
1. Gambar shop drawing dibuat setiap ada tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
meminta approval dari Konsultan Pengawas.
2. Gambar asbuilt drawing dibuat setelah selesai pekerjaan dan menggambarkan apa yang
terlaksana di lapangan dan diserahkan kepada Konsultan Pengawas paling lambat dalam
tempo 6 (enam) hari kerja.
3. Pelaksanaan diharapkan sesuai gambar rencana, namun atas dasar pertimbangan kekuatan
dan keamanan struktur bangunan, gambar rencana dapat berubah atas persetujuan
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.
4. Gambar rencana hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh Pemberi
Pekerjaan, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
5. Perubahan gambar rencana (gambar CCO) ini harus dibuat gambarnya oleh Kontraktor
Pelaksana yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi Pekerjaan
danKonsultan Pengawas, dengan memperhatikan perbedaan antara gambar awal rencana
dan gambar perubahan rencana.

PASAL 9
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK

1. Jika terdapat perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini,
maka Kontraktor Pelaksana harus mananyakannya secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas / Pemberi Pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 7


2. Jika didalam gambar kerja DED terdapat perbedaan antara gambar skala dan notasi/dimensi
maka yang menjadi acuan adalah notasi/dimensi yang tertera dan harus mendapat
persetujuan dari pemberi pekerjaan.
3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau dokumen yang berlainan
dan atau bertentangan, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot
teknis yang lebih tinggi dan harus mendapat persetujuan dari pemberi pekerjaan.

PASAL 10
PENGUKURAN DAN ELEVASI

1. Kontraktor Pelaksana diwajibakan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi


pekerjaan yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan secara mendetail.
2. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan
sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana dan persyaratan teknis.
3. Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaaan lapangan harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk dimintakan
keputusannya.
4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, dalam hal apapun menjadi
tanggungjawab Kontraktor Pelaksana, karenanya Kontraktor Pelaksana diwajibkan
mengadakan pemeriksaan secara komprehensif terhadap gambar-gambar dan dokumen
yang ada.
5. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dapat dilakukan dengan alat waterpass/theodolith
yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
6. Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan sekurang-
kurangnya dalam waktu 24 jam, bila akan mengadakan levelling pada semua bagian dari
pada pekerjaan.
7. Kontraktor harus menyediakan atas biaya Kontraktor semua bantuan yang diperlukan
Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan dalam mengadakan penelitian levelling
tersebut.
8. Pekerjaan akan diberhentikan beberapa saat bila perlu untuk mengadakan penelitian
kelurusan maupun level dari bagian-bagian pekerjaan.
9. Kontraktor harus membuat peil/titik-titik tanda (bench mark) permanen di tiap-tiap bagian
pekerjaan dan peil ukur ini harus diberi pelindung dan dirawat selama berlangsungnya
pekerjaan agar tidak berubah.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 8


PASAL 11
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1. Kontraktor Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk
semua bidang pekerjaan berupa asuransi keselamatan (BPJS Ketenagakerjaan).
2. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas biaya, kerugian tuntutan ganti rugi (claim)
yang diakibatkan oleh adanya kecelakaan atau peristiwa meninggalnya seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan pelaksanaan tersebut, bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian
Kontraktor Pelaksana.
3. Kontraktor Pelaksana wajib memenuhi peraturan-peraturan hokum mengenai perawatan dan
tunjangan / ganti rugi bagi korban dan keluarganya.
4. Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
5. Papan dan patok papan info harus jelas untuk menjamin keselamatan para pekerja dan
pengguna gedung.
6. Pelaksanaan harus memperhatikan K3 dalam setiap pelaksanaan berupa pengecekan
asuransi keselamatan kerja dan kelengkapan alat kerja

PASAL 12
IJIN - IJIN

Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara
lain: ijin pengambilan material, ijin pembuangan, ijin trayek dan pemakaian jalan, ijin
penggunaan bangunan serta ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan
daerah setempat, harus cepat diselesaikan dan tembusannya disampaikan kepada Konsultan
Pengawas.

PASAL 13
GANTI RUGI

Kontraktor bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat kelalaian pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan kerugian-kerugian kepada pihak lain.
Tidak diadakan mata pembayaran untuk ganti rugi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam
biaya yang diajukan di dalam Dokumen Kontrak.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 9


PASAL 14
PERSETUJUAN PEMBERI TUGAS/PENGAWAS LAPANGAN

1. Semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan/material dan lain-lain


yang memerlukan persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan harus diserahkan dalam
waktu 3 (tiga) rangkap dan apabila disetujui, 1 (satu) rangkap daripadanya akan
dikembalikan kepada Kontraktor dan lainnya akan disimpan oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan.
2. Apabila bahan-bahan/material dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, maka Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan berhak untuk
menolak bahan/material atau hasil pekerjaan tersebut. Kontraktor harus
mengadakan/memperbaiki kembali bahan/material atau hasil pekerjaan tersebut tanpa
perpanjangan waktu dan segala biaya yang Panitiabul menjadi tanggungan dari Kontraktor.

PASAL 15
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

1. Kontraktor diharuskan untuk memberi penjelasan, apabila Pemberi Tugas/Pengawas


Lapangan memerlukan data/keterangan tentang material yang digunakan dan tempat asal
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.
2. Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan tanpa terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan. Pemberitahuan
Permohonan Kerja (request) secara tertulis lengkap dan jelas harus terlebih dahulu
disampaikan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan dan dalam jangka waktu yang
cukup sebelum dimulainya pelaksanaan bagian pekerjaan tersebut agar Pemberi
Tugas/Pengawas Lapangan mempunyai waktu untuk melakukan pemeriksaan kesiapan
pekerjaan tersebut.
3. Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan harus disertai kelengkapan
sebagai berikut :
a. Jadual/waktu pelaksanaan
b. Metode kerja (cara kerja, tata urutan kerja, jenis alat, bahan yang digunakan, tenaga
kerja dan lain-lain)
c. Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang
memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 10


PASAL 16
MATERIAL DAN BAHAN
.
1. Kontraktor harus mengajukan daftar bahan-bahn/material yang akan digunakan, tempat
asal/sumber serta contoh material yang akan digunkan. Daftar tertulias ini sebelum
digunakan harus mendapat persetujuan dari pemberi tugas/atau pengawas lapangan.
2. Bahan bangunan harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang
maupun mengalami kerusakan selama penyimpanan. Penyimpanan hendaknya dilandasi
dengan lantai yang keras, bersih dan terlindungi atap.

PASAL 17
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

1. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat penetapan pemenang,
Kontraktor harus memasukkan Rencana Prosedur Mobilisasi beserta Daftar Terinci
Peralatan yang digunakan kepada Pemberi Tugas/pengawas Lapangan.
2. Kontraktor harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi diatas dalam waktu 10 (sepuluh) hari
setelah Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan memberikan persetujuan dimulainya pekerjaan.
Peralatan yang diajukan tersebut harus sudah berada di lokasi pekerjaan sesuai dengan
jadual kebutuhan alat dan tidak boleh dipindahkan ke lokasi lain selama pekerjaan ini
berlangsung.
3. Penyediaan lokasi penyimpanan/parkir peralatan di areal pekerjaan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
4. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut yang bisa
mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti.

PASAL 18
DIREKSI KEET, GUDANG DAN BANGSAL KERJA

1. Pembuatan direksi kit harus mengakomodir kepentingan dan segala aktifitas minimal dalam
ruangan yang terdiri dari :
a. Ruang Proyek Manager
b. Ruang Staff
c. Ruang Konsultan Pengawas (jika diperlukan).
Ruang-ruang tersebut dibuat dari beton rabat, dinding dari papan, dan penutup atap asbes.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 11


2. Perlengkapan didireksi keet untuk memenuhi kebutuhan operasional kontraktor dan
konsultan pengawas termasuk pemberi kerja terdiri dari meubeler dan perlengkapan lainnya
untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
3. Pembuatan Bangsal Kerja dan Bangunan Istirahat
a. Kontraktor Pelaksana harus membuat bangsal kerja dan bangunan untuk tempat istirahat
bagi pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan selama proyek.
b. Bangunan tersebut adalah milik Pemberi Pekerjaan, dan apabila pekerjaan telah selesai
secepatnya dibongkar dan dibawa diserahkan ke Pemberi Pekerjaan.
4. Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan kantor dan perlengkapan kantor tersebut.
5. Kontraktor harus menyediakan kendaraan/mobil proyek untuk kebutuhan Pemberi pekerjaan
dan pengawas.
6. Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan peralatannya harus dipindahkan dan
Kontraktor berkewajiban untuk membongkar, dengan biaya ditanggung Kontraktor.

PASAL 19
PEMBUATAN PAPAN PROYEK DAN RAMBU PENGAMAN

1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat papan nama proyek
dan rambu pengaman pada areal kerja sesuai dengan petunjuk pengawas untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
2. Papan nama proyek terbuat dari bahan kualitas baik minimal kayu kelas II dan dapat
digunakan sampai selesai pelaksanaan pekerjaan serta mendapat persetujuan Pemberi
pekerjaan
3. Rambu pengaman dari bahan yang kualitas baik dan harus cukup kuat dan tahan selama
masa pelaksanaan pekerjaan
4. Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek serta memeliharanya selama proyek
berjalan, minimal berisi kalimat sebagai berikut atau :

KONTRAKTOR PELAKSANA : .....................................................


NO. KONTRAK : .....................................................
TGL. KONTRAK : .....................................................
KONSULTAN PENGAWAS : .....................................................
KONSULTAN PERENCANA : CV. ARILES DESIGN

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 12


5. Kontraktor dapat mengusulkan papan nama proyek dengan disain sendiri dan harus
mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas dan Pemberi pekerjaan.

PASAL 20
DOKUMENTASI & PELAPORAN

1. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, perubahan-


perubahan yang mungkin terjadi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi
Tugas.
2. Setiap akhir pecan Kontraktor harus menyampaikan laporan mingguan kepada Pemberi
Tugas tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi pengadaan
bahan ditempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan,
jumlah/macam dan harga satuan bahan-bahan yang masuk, kejadian-kejadian penting
lainnya dalam pelaksanaan pekerjaan proyek.
3. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah,daftar pekerja ini setiap waktu
dapat diperiksa oleh pengawas/Pemberi Tugas, dan ia berhak mengadakan penelitian
penelitian tentang produktivitas pekerja tersebut.
4. Didalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, pekerja,
pegawai/karya-wan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari pengawas/pemberi
Tugas dan lain-lainnya yang dipandang perlu.
5. Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, Kontraktor harus melaporkan kemajuan
pekerjaan terperinci dan prosentase terhadap keseluruhan / bagian.
6. Dokumentasi pekerjaan berupa foto atau video (bila diperlukan) wajib dibuatkan sebelum
dimulai pekerjaan pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), tahap pelaksanaan pekerjaan dan
setelah selesainya pekerjaan (fisik 100%) dan Kurva S meliputi rencana dan realisasi
pekerjaan pada bulan tersebut. Pada setiap hasil dokumentasi tersebut agar diberi
penjelasan. Jumlah foto dokumentasi tsb dibuat 2 (set). Dokumentasi yang berupa foto
berwarna ukuran post card yang menunjukkan kemajuan pekerjaan beserta peralatan
yang dipakai dan lain-lain foto tentang kejadian- kejadian penting.Semua foto-foto tersebut
dijilid engkap dengan keterangan keterangan dan tanggal pengambilan.

PASAL 21
GAMBAR REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN (AS BUILT DRAWING)

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 13


1. Pihak rekanan wajib membuatkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan (as bulit drawing)
pada saat pekerjaan selesai 100 %.
2. Pihak rekanan yang belum menyerahkan gambar realisasi pelaksanaan pekerjaan (as built
drawing)
Tersebut di atas tidak dapat dibayarkan angsuran pembayaran terakhirnya.

TENAGA PELAKSANA KONTRAKTOR

1. Daftar Personil Inti/Tenaga Ahli/Teknis/Terampil minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan


pekerjaan :

No. Jabatan dalam Jumlah Pendidikan SKA/SKT Pengalaman Tahun

1 Site Manager 1 S1 - Arsitektur Arsitek - Madya 4 Tahun


2 Pengawas 1 S1 - Arsitektur Ahli Interior/Ahli Desain Interior 4 Tahun

3 Pengawas 1 S1 – Elektro Ahli teknik Pembongkaran 5 Tahun

4 Pelaksana 1 STM/SMK Tukang Pasang Plafon/Ceiling 5 Tahun

5 Pelaksana 1 STM/SMK Tukang Cat Bangunan 5 Tahun


6 Pelaksana 1 STM/SMK Tukang Sanitary 5 Tahun
7 Pelaksana 1 STM/SMK Tukang Instalansi 5 Tahun

2. Pemberi Tugas berhak menolak atau memerintahkan penggantian personil lapangan dari
kontraktor bila dianggap tidak cakap/tidak mampu melaksanakan tugas dan dapat
mengganggu/menghambat pelaksanaan pekerjaan.
3. Kepala Proyek harus dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh demi kelancaran
pekerjaan dan dapat mengambil keputusan keputusan yang dianggap perlu dilapangan atas
nama kontraktor/pihak kedua.
PASAL 22
BAHAN DAN PERALATAN

1. Semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini, harus yang disetujui oleh
Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan.
2. Bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas pekerjaan karena tidak sesuai dengan contoh
yang telah disetujui,harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan,selambat- lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam, bila Kontraktor tidak mengindahkan, maka bahan tersebut
menjadi milik Pemberi Tugas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 14


3. Apabila bahan-bahan yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga, maka
Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk
membongkarnya atau oleh pengawas dikeluarkan dari lapangan dan segala kerugian
akibatnya, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
4. Apabila bahan/material yang telah ditolak ternyata masih digunakan juga,maka
Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan kepada Kontraktor untuk membongkarnya
atau oleh Pengawas dikeluarkan dari lapangan dan segala kerugian akibatnya,sepenuhnya
menjadi tanggungan Kontraktor.
5. Kontraktor harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar, baik dan sesuai dengan
rencana seperti yang disyaratkan dalan RKS ini. Perubahan-perubahan structural tidak dapat
diperkenankan karena ketidakmampuan peralatan yang disediakan Kontraktor, kecuali bila
ada persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/Pengawas.
6. Pengawas/Pemberi Tugas berhak memerintahkan Kontraktor untuk mengganti/menambah
peralatan yang disediakan Kontraktor bilamana dipandang bahwa peralatan tersebut tidak
mampu memenuhi persyaratan mutu,kelancaran dan waktu yang telah ditetapkan Segala
biaya penggantian/penambahan peralatan ini menjadi tanggungan Kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 15


BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN

PASAL 23
MATERIAL & PERSYARATANNYA

1. Material yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis
ini .
2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, ia harus memberikan
keterangan selengkap-lengkapnya dalam Dokumen Tender. Sedikitnya 2 (dua) minggu
sebelum pemesanan bahan. Hal yang harus diberitahukan pada Pengawas meliputi jenis,
kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan.
3. Semua material yang digunakan harus dilakukan pengecekan/pemeriksaan oleh Konsultan
pengawas dan Pemberi pekerjaan sebelum dilakukan pengiriman kelokasi pekerjaan. Segala
biaya yang muncul menjadi beban pihak Pelaksana.
4. Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan-bahan yang
harus dipakai, maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH STANDARD atau peraturan-
peraturan yang ada yang relevan.
5. Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untuk memenuhi salah satu dari standard
atau peraturan di atas, maka bahan-bahan, barang-barang atau kemasannya harus
mencantumkan merk serta spesifikasinya dari sertifikat dagang yang terdaftar.
6. Kontraktor harus menyerahkan hasil test dari bahan-bahan yang dilaksanakan pemasok atau
pabrik sesuai dengan standard atau peraturan-peraturan yang relevan sebelum
pekerjaan yang bersangkutan mulai dikerjakan.

PASAL 24
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA/BATAKO

a. Semen
Semen yang harus mempunyai kualitas sama seperti semen untu pekerjaan beton.
b. Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti pasir Untuk pekerjaan
beton & pondasi.
c. Air
Air yang digunakan untuk pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu bersih dari kotoran
yang dapat mengurangi kualitas pasangan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 16
d. Adukan
Komposisi ; 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk pasangan bata dan Komposisi ; 1 PC : 3 Pasir
digunakan khusus untuk Pasangan pada dinding kamar mandi ataupun daerah dengan
tingkat kelembaban tinggi.
e. Batu Bata
Dinding Batu yang digunakan adalah batu bata ringan dan a bata merah produksi local
ukuran nominal dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan.
Batu bata harus utuh dan baru, sisi batu bata harus mulus, tanpa retak-retak dan campuran
kotoran.
f. Pekerjaan Dinding
Adukan kedap air 1 PC : 2 Pasir dilaksanakan untuk :
 Semua dinding bata merah mulai sloof sampai 20 cm diatas lantai
 Semua dinding luar dari lantai-lantai tingkat mulai sisi atas plat beton sampai 20 cm
diatas lantai jadi.
 Semua dinding toilet dan ruang cuci sampai setinggi 1,5 m di atas lantai jadi .
Adukan biasa 1 PC : 3 Pasir dilaksanakan untuk semua dinding bata yang lain yang tidak
disebutkan diatas

PASAL 25
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Bahan.
PC,Pasir dan air harus memenuhi persyaratan ayat 1, 2 dan 3 dari butir.
b. Perbandingan Adukan.
Untuk semua dinding pasangan bata dengan adukan 1 PC : 3 pasir,harus diplester dengan
adukan plesteran 1 PC : 3 pasir untuk dinding pasangan bata trasram, harus diplester
dengan adukan plesteran 1 PC : 2 pasir.
c. Persiapan Permukaan Dinding Yang Akan Diplester.
Permukaan dinding bata harus diberi waktu cukup untuk mengering dan Semua pipa,
saluran-saluran harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya
plesteran sebelum waktunya,permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
d. Pelaksanaan.
Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimum 1 cm dan harus menghasilkan permukaan sesuai
persetujuan Direksi.Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk mendapatkan permukaan
yang rata. Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus. Plesteran
harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama minimum 7 hari setelah dipasang.
Pembasahan permukaan plesteran harus segera dimulai pada saat plesteran mulai
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 17
mengeras untuk mencegah terjadinya cacat-cacat padakeadaan cuaca panas plesteran
harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.

PASAL 26
PEKERJAAN GRANIT DAN KERAMIK

Pemasangan Granit dan vinyl motif kayu


Lingkup pekerjaan granit dan lantai vinyl meliputi lantai bangunan termasuk area gambar disain.
Granit dan lantai vinyl yang dipakai adalah kualitas terbaik. Granit yang dipakai ukuran 60 x 60
dengan warna kream motif garis tekstur halus, disesuaikan dengan granit eksisting. Lantai vinyl
yang dipakai dengan ukuran 1,5 x 30 x 90 (motif kayu). Granit yang digunakan harus terlebih
dahulu diperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi untuk mendapat persetujuan. Semua granit dan
lantai vinyl yang dipasang harus dalam keadaan baik, sama warna dan tidak cacat, lantai vinyl
dan granit yang cacat akibat pemasangan harus diganti. Mengenai merk dan Warna akan
ditentukan kemudian oleh Pengawas Pekerjaan.
Adukan;
 Adukan untuk ruang basah 1 PC : 2 Pasir dan untuk ruangan kering 1 PC : 3 Pasir, dengan
ketebalan 3 cm.
 Untuk siar/nat digunakan semen khusus untuk ini dengan dicampur air.

Cara Pemasangan
 Pemasangan Granit, slip step nosing sesuai dengan gambar disain. Granit, keramik dan slip
step nosing dipasang diatas adukan setengah kering dengan tebal adukan sesuai butir
diatas. Sambungan-sambungan (siar/nat) harus rata, lurus, untuk mendapatkan lantai jadi
yang sempurna. Segera setelah pemasangan granit selesai lantai dibersihkan.

PASAL 27
PEKERJAAN WALLPAPER

1. Bahan
a. Material wallpaper menggunakan wallpaper dengan kualitas yang baik, menyangkut
merk yang akan digunakan agar terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawas
b. Warna dan motif wallpaper sesuai gambar desain namun dapat berubah sesuai
permintaan pemberi pekerjaan

2. Pemasangan Wallpaper

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 18


a. Sebelum pemasangan wallpaper terlebih dahulu dinding dibersihkan dari kotoran debu
atau kotoran lainnya sesuai dengan petunjuk Pengawas.
b. Pemasangan wallpaper dilakukan pada Dinding Ruang Kepala dan Dinding Ruang
Sekretaris, dipasang dengan rapi tanpa ada goresan dan gelembung dan sesuai dengan
gambar rencana. Warna/Motif akan ditentukan kemudian.

PASAL 28
PEKERJAAN ALUMINIUM

1. Rangka Alumunium
a. Pekerjaan ini meliputi perhitungan, pengadaan dan pemasangan pada bagian-bagian
bangunan yang menggunakan konstruksi alumunium sebagai rangka, khususnya untuk
bagian dinding Partisi.
b. Kontraktor alumunium bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan-
pekerjaan tersebut diatas dengan baik. Adapun yang akan terjadi dikemudian hari, pada
bagian-bagian tersebut, seperti :
 Terjadinya lendutan daripada rangka alumunium sehingga menyebabkan pecahnya
kaca.
 Terjadinya kebocoran-kebocoran (angin dan air) sebagai akibatkelalaian dalam
pekerjaan.
 Kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh kesalahan system konstruksi
yang dipakai sehingga menyebabkan kerugian- kerugian dari pihak pemilik adalah
menjadi tanggung jawab Kontraktor alumunium.
c. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.
d. Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor Alumunium terlebih dahulu harus memberikan
gambar kerja dan shop drawing khusus untuk pekerjaan tersebut untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan.
e. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak
disetujui oleh Konsultan dan Pemberi pekerjaan maka menjadi tanggung jawab
Kontraktor Alumunium. Untuk itu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan berhak
menolak dan menginstruksikan kepada Kontraktor Alumunium untuk membongkar
pekerjaan tersebut. Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi
tanggung jawab kontraktor Pelaksana.
f. Untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan
maka Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh- contoh (sample) untuk bahan-
bahan yang akan didatangkan dan dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 19
alumunium lengkap dengan semua hardware, weather strip, angkur dan peralatan
lainnya. Semuanya dalam keadaan telah finish.
g. Pemotongan kaca dan kusen aluminium disesuaikan dengan gambar kerja DED
2. Konstruksi Rangka Alumunium (profil)
a. Spesifikasi rangka Alumunium sesuai dengan gambar disain.Ukuran-ukuran dan dimensi
yang digunakan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
b. Bahan yang dipakai :
 Semua profil/rangka alumunium harus diproses dengan anodizing minimal ± 20
microns.
 Sekrup-sekrup dan baut-baut dari bahan stainless steel. Pada bagian- bagian
pengikat lainnya dipakai Steel dengan lapisan Zinc atau Cadium ± 20 micron.
 Kualitas yang diminta adalah dari profil setara Alexindo.
 Warna ditentukan kemudiandan mendapat persetujuan dari Pemberi Pekerjaan
c. Cara pengerjaan;
 Dipotong dan dipasang secara rapi dan presisi, toleransi ukuran tidak lebih dari 2
mm.
 Pergunakan alat-alat/mesin untuk memotong, punching, drilling, dsb.
 Hubungan antara alumunium-alumunium pada sambungan-sambungan harus diberi
lapisan mastic sedangkan pada bagian dalam sambungan-sambungan harus ditutup
dengan cara caulking.
 Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan die marks, dan bebas dari
kotoran- kotoran yang melekat (plesteran, cat, dll)
 Pada waktu pemasangan permukaan alumunium, harus dilindungi dengan
lanosolprotective coating.

PASAL 29
PEKERJAAN PARTISI
a. Bahan Partisi.
Jenis bahan sebagai berikut akan digunakan untuk konstruksi dan jenis pekerjaan partisi
seperti di bawah ini:
Penggunaan : Jenis :
 Rangka : Metal stud C 76 tebal 0.6 mm, hollow 4x4 dan 2x4
 Dinding partisi : Gypsum tebal 9 mm dan Multipleks 12 mm dan 18 mm
 Finishing : Walpaper - Lapis HPL, Cat.
b. Partisi Rangka Hollow.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 20


Pada sekat ruang-ruang dibuat dinding partisi gypsum dengan rangka hollow. Konstruksi dan
ukuran tercantum pada gambar. Pelaksanaan harus dilaksanakan dengan teliti agar
permukaan partisi rata dan halus. Dinding partisi meliputi bentuk dan warna sesuai dengan
gambar disain dan petunjuk Pengawas.

PASAL 30
PEKERJAAN PINTU & DINDING KACA

1. Jenis kaca yang digunakan adalah kaca untuk pintu dan kaca biasa dan untuk bagian dalam
partisi, sebagian diantaranya menggunakan kaca bening.
2. Semua kaca yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,dan
harus mendapat persetujuan dari Pengawas/Pemberi pekerjaan.
3. Kaca harus dalam keadaan baru, tidak retak dan dipasang sesuai dengan gambar disain
4. Untuk pintu utama menggunakan kaca bening kualitas terbaik tebal 5 mm atau sesuai
dengan gambar disain + floor hinges dan fitting memakan merk dorma/dexon/setara. Pintu
Kaca yang dipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya sudah terpabrikasi.
5. Pemasangan pintu yang memakai kaca tempared harus sesuai dengan gambar disain dan
mendapat persetujuan Pengawas pekerjaan. Handle stainless menggunakan kualitas kelas I
dengan ukuran sesuai dalam gambar desain dan terlebih dahulu diperlihatkan kepada
Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.
6. Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik
menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.

PASAL 31
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN DINDING PARTISI KACA

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan konstruksi Alumunium sebagai rangka
untuk semua bagian antara lain kusen, pintu, jendela ruangan dan dinding kaca kecuali yang
bersentuhan langsung dengan area basah seperti kamar mandi atau tempat wudhu.
2. Untuk semua sekat ruangan menggunakan partisi kaca tebal 5 mm dengan ukuran sesuai
dengan gambar disain
3. Untuk pintu-pintu menggunakan kaca tebal 5 mm + floor hinges dan fitting memakai merk
dorma/dexon/setara. Pintu Kaca yang dipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya
sudah terpabrikasi. Pemasangan pintu yang memakai kaca + frame aluminium dengan
kualitas terbaik dan harus sesuai dengan gambar disain serta mendapat persetujuan
Pengawas pekerjaan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 21
4. Jendela-jendela yang peruntukannya dalam interior menggunakan rangka aluminium dan
disesuaikan dengan gambar disain atau eksisting yang ada dan terlebih dahulu
dikoordinasikan dengan pengawas
5. pekerjaan atau Pemberi pekerjaan.
6. Handle stainles menggunakan kualitas kelas 1 sesuai gambar terlebih dahulu diperlihatkan
kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.
7. Untuk semua dinding kaca menggunakan kaca + kusen aluminium tebal kaca 5 mm
dengan kualitas sama dengan pintu kaca dan sudah terpabrikasi dari segi dimensi dan
siap pasang.Untuk seluruh dinding kaca/partisi kaca, bahan/mutu yang digunakan harus
kualitas baik serta mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
8. Untuk pekerjaan dinding kaca pada rungan aula menggunakan kaca reflektif dengan tebal 8
mm, terlebih dahulu harus diperlihatkan sebelum dipesan untuk mendapat persetujuan dari
Pengawas/Pemberi pekerjaan
9. Pada pekerjaan daun pintu menggunakan rangka alumunium dan pintu kaca dengan
ketebalan sesuai pada gambar teknis ataupun pada analisa pekerjaan pintu dan diberi
lapisan stiker kaca, stiker kaca yang digunakan terlebih dahulu harus diperlihatkan sebelum
dipesan untuk mendapat persetujuan dari Pengawas/Pemberi pekerjaan
10. Handle stainles menggunakan kualitas terbaik di sesuai dengan gambar disain dan
terlebih dahulu diperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan
11. Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik
menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.
12. Untuk Semua Kelengkapan Pintu dapat dilihat dan harus sesuai dengan yang tertera pada
alnalisa per item pekerjaan pintu yang dikerjakan
13. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.
14. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak
disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu
berhak menolak dan menginstruksikan kepada pihak pelaksana untuk membongkar
pekerjaan tersebut. Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi tanggung
jawab Kontraktor
15. Untuk mendapat Persetujuan Perencana/Konsultan Pengawas maka Pihak Pelaksana
harus mengajukan contoh-contoh (sample) untuk bahan-bahan yang akan didatangkan dan
dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu-pintu alumunium lengkap dengan semua
hardware, weather strip, angkur dan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan telah
finish.

PASAL 32
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 22
PEKERJAAN AKSESORIS PINTU DAN JENDELA

1. Semua asesoris pintu dan jendela harus kualitas baik dengan menggunakan merk
dorma/dexon/setara sesuai persetujuan Pengawas Pekerjaan sedangkan untuk kunci-kunci
pintu dan handle jendela menggunakan kualitas yang baik dan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Pengawas pekerjaan/Pemberi pekerjaan. Kontraktor harus memperlihatkan
contoh tiap asesoris pintu dan jendela kepada Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
pemesanan.

1. Sekrup-sekrup untuk pemasangan harus dari bahan yang cocok dengan asesoris pintu dan
jendela. Tidak diperkenankan untuk memasang mati sekrup-sekrup, cukup dengan membor
lubang untuk sekrup. Semua sekrup yang rusak pada waktu pemasangan harus diganti.

PASAL 33
PEKERJAAN PABRIKASI

1. Semua item pekerjaan pabrikasi harus dilaksanakan setelah mendapat konfirmasi mengenai
bentuk, ukuran, dan spesifikasi dari pengawas/direksi. Kontraktor wajib memberitahukan
lokasi workshop dimana pekerjaan pabrikasi tersebut dilaksanakan.
2. Pekerjaan pabrikasi wajib dikerjakan atau ditangani oleh tenaga ahli atau spesialis dibidang
pabrikasi furniture dimana sebelumnya telah direkomendasikan kepada pihak pengawas dan
mendapat persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telahatau sedang dalam
proses
4. pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas pekerjaan
ataupun hal-hal yang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang
ditolak menjadi tanggungan kontraktor.
5. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.

PASAL 34
PEKERJAAN PENGADAAN

1. Semua barang pengadaan harus mendapat persetujuan dari pengawas menyangkut no.
Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, dan jumlah yang dibutuhkan.
2. Pengawas berhak menolak barang yang diusulkan ataupun yang telah tiba dilokasi apabila
tidak sesuai dengan no. Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, ataupun hal-hal teknis dan estetis
lainnya.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 23
3. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
4. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau sedang
dalam proses pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas
pekerjaan ataupun hal-halyang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari
pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungan kontraktor

PASAL 35
PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
Bahan ;
Untuk rangka plafond gypsum dengan tebal 9 mm menggunakan hollow ukuran 2x4 cm dan 4x4cm
dengan kualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam gambar desain.

Pemeriksaan Dan Pemasangan


Sebelum Dipasang Kontraktor Harus Memeriksa Apakah Konstruksi Penggantunag Sudah Rata
Pada ketinggian yang sesuai. Rangka hollow dipasang pada konstruksi penggantung dengan sekrup
tersembunyi. Ukuran sekrup harus sesui dengan jarak disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

1. Plafond Gypsum
Bahan ;
Plafond yang dipergunakan adalah gypsumboard atau setara dengan ketebalan sesuai dengan gambar
disain harus berkualitas baik. Contoh dari bahan yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan ;
Pelaksanaan pemasangan plafond dilakukan setelah rangka telah siap. Pemasangan plafond harus
lurus dan rata. Plafond harus dilengkapi dengan manhole. Pemasangannya harus sesuai dalam
gambar disain.

3. Profil Plafond
Bahan ;
Bahan yang digunakan adalah dari jenis gypsumboard dengan ketebalan 9 mm dengan rangka baja
ringan. Profil kemudian finising cat.
3D Perencanaan atau yang telah disutujui dengan pihak pemberi pekerjaan. Profil plafond dilengkapi
lampu LED dengan jenis dan warna yang sebelumnya disetujui dengan pihak direksin/pemberi
pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 24


PASAL 36
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Bahan dan Syarat-syarat ;
Semua bahan cat baik warna maupun kualitas harus disetujui Pengawas Pekerjaan. Pengerjaan
pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan,
maka cat dalam kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat yang
disediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain tidak
dibenarkan.

2. Jenis Bahan
Cat interior menggunakan cat merk dulux/mowilex atau setara.

3. Pemilihan Warna
Semua jenis warna yang dipakai disesuaikan dengan gambar desain dan disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.

4. Pekerjaan Awal Cat Dinding Tembok


Plesteran harus diberi waktu yang cukup untuk mengering sebelum pengecatan dimulai. Semua
plesteran atau dasar semen yang cacat harus dibuang dan diperbaiki dahulu dengan plesteran yang
sejenis. Retak-retak kecil harus ditutup sedang retak besar harus dibongkar dan diisi kembali rata
permukaan sekitarnya. Sebelum permukaan diberi satu cat dasar (tahan alkali), semua kotoran pada
permukaan harus dibersihkan. Sebaiknya jangan menggunakan plamur setelah acian dilaksanakan.

Pengecatan (Finishing);
Pengecatan dilakukan pada partisi gypsum, multipleks dan tripleks, plafond gypsyum dan dinding
tembok dengan rata dan teratur sebanyak 3 kali atau sesuai dengan petunjuk Pengawas.

Bahan-Bahan Cat
a. Semua bahan cat yang dipakai pada pekerjaan harus dari jenis berkualitas baik dan
didapatkan hanya dari pemasok dan pembuat yang disetujui Direksi Pengawas (Ahli Teknik)
dan sesuai dengan standar yang diperuntukkan ready mixed paint
b. Semua bahan cat dan pelapis harus disimpan ditempat yang dingin dan kering, serta tidak
dicampur penyimpanannya dengan barang- barang lain
c. Semua pengecatan harus dilaksanakan secara ketat mengikuti petunjuk - petunjuk pabrik pembuat

PASAL 37
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 25
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

A. Syarat Umum
1. Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan Pengadaan, Pemasangan (Instalasi) dan
Pengujian System secara keseluruhan sesuai dengan gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat sehingga dapat bekerja dan berfungsi dengan baik.
2. Adapun pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:
 Pekerjaan instalasi distribusi listrik Tegangan Rendah secara menyeluruh sehingga instalasi
berfungsi sesuai gambar rencana.
 Pekerjaan distribusi sistem Pengindera kebakaran (Addressable sesuai dengan sistem yagg
sedang berjalan) serta pengembangan sistem MCFA yang terpasang sehingga kapasitas
terpenuhi.
 Pekerjaan distribusi sistem Tata Suara.
 Pekerjaan Instalasi LAN

3. Syarat-syarat Umum merupakan bagian dari Persyaratan Teknis. Apabila ada beberapa klausul
dari Syarat-syarat Umum yang dituliskan dalam Persyaratan Teknis, berarti menuntut perhatian
khusus pada klausul- klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari
Syarat- syarat Umum. Klausul-klausul dari Syarat-syarat Umum hanya dianggap tidak berlaku bila
dinyatakan secara tegas dalam Persyaratan Teknis.

4. Persyaratan Teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan-
bahan dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan
(adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik.

5. Persyaratan Teknis merupakan satu kesatuan dengan Gambar-Gambar Teknis yang menyertainya.
Bila ada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan di dalam salah satu dari kedua
dokumen tersebut, maka Kontraktor wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.

6. Yang menjadi dasar utama sehingga suatu pekerjaan berhasil dalam mencapai target, mutu, waktu
dan biaya, maka pelaksana lapangan harus menguasai;
 Sistem pekerjaan secara menyeluruh.
 Gambar kerja yang akan dilaksanakan.
 Spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
 Standar dan peraturan yang berlaku.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 26


 Petunjuk dan ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat, baik untuk
peralatan maupun material.
 Koordinasi dengan pekerjaan terkait lainnya seperti struktur, arsitektur mekanikal dan
elektrikal sendiri.

7. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikan
jaminan hasil kerja yang baik dan rapi, yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
 Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan.
 Mempunyai alat kerja yang memadai.
 Mudah diberi pengarahan.
 Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain.
 Terampil.
 Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis penyambungan kabel teganganmenengah.

8. Kontraktor bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan
pekerjaan, sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang
telah ditetapkan.

9. Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang
diserahkan oleh Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik. Dan bahwa instalasi yang dilakukan
adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa
mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan/peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan,
walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam Persyaratan Teknis ataupun tidak dinyatakan
secara tegas dalam Gambar-Gambar Teknis.

10. Kontraktor harus dapat menunjukkan surat pernyataan dari pihak pemasok barang/komponen yang
akan terpasang kepada Konsultan, bahwa barang tersebut merupakan barang “original” dan bukan
barang produksi tiruan dengan menggunakan merek yang sama.

11. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk penyelesaian pekerjaan
harus dalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik.

12. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-
hal yang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 27


mengajukan saran penyelesaian kepada Konsultan, paling lambat satu minggu sebelum bagian
pekerjaan ini seharusnya dilaksanakan.

13. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat- syarat yang diperlukan,
sehingga peralatan-peralatan Elektrikal dapat dipasang pada tempat dan ruang yang telah
disediakan.

14. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan
dari pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain
tersebut dapat mempengaruhi kualitas pengerjaan Kontraktor itu sendiri.

15. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat Rencana Kerja dengan jadwal yang
disesuaikan dengan Kontraktor yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, Kontraktor wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan.

16. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Kontraktor wajib menyerahkan Gambar-Gambar Kerja
(Shop Drawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan. Gambar-gambar
tersebut harus diserahkan kepada Konsultan minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum
instalasi dilaksanakan.

17. Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan
tersebut. Untuk itu, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi
secara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.

18. Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Kontraktor tidak mungkin menghasilkan kualitas
pengerjaan yang terbaik, maka Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
dan mengajukan saran- saran perubahan/perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor
tetap bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.

19. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, Kontraktor harus memberi tanda-tanda (misalnya
dengan pensil atau tinta merah) pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan pada
rancangan instalasi semula.

20. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan
standar yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 28
kemudahan pengaturan dan perawatan, keamanan operasi sistem sesuai dengan salah satu atau
lebih dari peraturan-peraturan yang tertulis dibawah ini.
 Standar Nasional Indonesia ( SNI )
 Standar Konstruksi / Normalisasi PLN
 Peraturan-peraturan PLN/Jawatan Keselamatan Kerja Setempat
 Memenuhi persyaratan DIN Standar
 SII, Standar Industri Indonesia
 SKBI, Standar Kontruksi Bangunan Indonesia
 Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
 Peraturan dari Pemerintah Daerah

21. Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis
pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikandengan bahan, unit mesin atau peralatan yang
dipasangnya.

22. Bila terjadi kesimpang-siuran dalam hal standar yang harus diikuti kontraktor harus melapor pada
Konsultan untuk mendapat kejelasan tentang hal tersebut.
23. Bila konsultan tidak dapat memutuskan hal tersebut maka pengambil keputusan akan diserahkan
kepada Instansi/Badan yang berwenang (local Authority Having Jurisdiction).

24. Penentuan standar yang setara :


a. Dalam penentuan dan persetujuan untuk standar yang diikuti atau standar yang disebut oleh
material, peralatan,unit mesin dan lainya, kontraktor harus dapat menunjukkan dan
menyerahkan copy dari standar yang dianut / disebut oleh material, peralatan, unit mesin dan
lainnya untuk diperiksa dan diteliti oleh konsultan sebelum dikeluarkan persetujuan.
b. Apabila standar yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih
rendah maka standar tersebut dinyatakan sebagai standar yang tidak setaraf dengan
standar yang ditentukan oleh persyaratan teknis ini.
c. Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung
jawab kontraktor yang bersangkutan.
d. Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain diluar proyek, kontraktor harus menyelesaikan
segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam
waktu secepatnya sehingga tidak menghambat jadwal pelaksanaan proyek.

25. Gambar - Gambar


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 29
a. Gambar-gambar desain dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistem ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatannya,
sedangkan instalasinya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang
ada dan mempertimbangkan juga kemudahan dalam perawatan dan maintance jika peralatan
tersebut sudah dioperasikan.
c. Gambar instalasi menunjukan secara teknis pekerjaan instalasi yang harus dilaksanakan
dimana dicantumkan ukuran dan bahan serta keterangan lain yang diperlukan.
d. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur Sipil, harus dipakai Referensi untuk pelaksanaan
maupun detail finishing dari instalasi.
e. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjukan dalam gambar
atau sebaliknya harus dipasang atas beban kontraktor, seperti halnya pekerjaan lain yang
disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.
f. Kontraktor pelaksana diwajibkan memeriksa gambar terhadap kemungkinan adanya
kesalahan atau ketidakcocokan dalam hal yang berhubungan dengan fabrikasi maupun
pelaksanaan pemasangan.Hal tersebut harus dibuat List Daftar Kesalahan /Ketidak-cocokan
dan diajukan sebelum pemasukan penawaran. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka
kontraktor dianggap sudah memahami sistem secara keseluruhan. Bila dikemudian hari
diadakan penyesuaian oleh Konsultan yang mengakibatkan perubahan dalam
pelaksanaan, maka menjadi kewajiban untuk melaksanakannya tanpa adanya biaya
tambahan.
g. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada Konsultan untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
h. Gambar kerja harus termasuk catalog/literature data dari Pabrikan, data ukuran dimensi,
data pembuatan dan nama serta alamat dari perusahaan yang memberi pelayanan
pemeliharaan dan mempunyai jaminan ketersediaan suku cadangnya.
i. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang dengan disertai
dengan buku cara pengoperasian dan instruksi perawatan, serta harus diserahkan kepada
Konsultan.
j. Untuk pekerjaan Sistem Distribusi Listrik dan pekerjaan lainnya yang sifatnya memerlukan
persetujuan dari instansi terkait, Kontraktor wajib menyiapkan gambar sistem dan instalasi
yang diperlukan untuk diperiksa dan disahkan oleh Instansi terkait sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
k. Data dari setiap sistem harus menunjukan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi
komponen untuk peninjauan keseluruhan system yang sebenarnya, penyerahan yang
sebagian- sebagian tidak akan diperhatikan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 30
l. Hal-hal yang menyangkut perubahan gambar pelaksanaan di lapangan baik ukuran/konstruksi
kontraktor wajib mengajukan pertanyaan dan alternative penyelesaian atau Shop Drawing
yang dikehendaki untuk mendapat persetujuan dari Konsultandan dilakukan setidaknya 2
(dua) minggu sebelum pelaksanaan sehingga tidak berakibat pada kesalahan dalam
pelaksanaan.
m. Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan instalasi terpasang (As Built Drawing)
yang disetujui oleh Konsultan serta kelengkapan yang harus disertai kepada Konsultan pada
saat penyerahan pertama dalam bentuk Soft Copy (CD/ Cad Drawing) dan Hard Copy.

26. Bahan dan Contoh


a. Bahan/meterial/peralatan yang digunakan dan dipasang pada pekerjaan harus dalam keadaan
baru dan tanpa cacat.
b. Semua bahan yang dipergunakan diusahakan produksi dalam negeri, sejauh mana masih
memenuhi persyaratan teknis dan standar yang ditentukan.
c. Kelambatan pekerjaan dan segala akibatnya, yang terjadi akibat keterlambata pengajuan
maupun pengajuan ulang menjadi tanggung jawab dan beban kontraktor.
d. Kesalahan pemilihan ukuran dan kapasitas equipment menjadi tanggung jawab kontraktor.

27. Jaminan dan Garansi


a. Jaminan atas material/bahan peralatan dan unit mesin. Material yang diserahkan oleh
kontraktor harus bebas dari kerusakan baik atas kesalahan pabrik, kerusakan akibat
kesalahan bahan, kerusakan akibat kesalahan dalam pengiriman mapun kerusakan selama
jangka waktu 1 (satu) tahun kalender terhitung sejak material tersebut dibeli.
b. Jaminan atas hasil pekerjaan dan masa pemeliharaan.Kontraktor harus menjamin atas hasil
pekerjaan dengan membuat surat jaminan secara tertulis dengan uraian sebagai berikut :
1) Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan sesuai prosedur dan manual dari QMS
(Quality Management System)
2) Instalasi yang diserahkan dapat bekerja dengan baik tanpa mengurai atau menghilangkan
bahan-bahan atau peralatan - peralatan yang seharusnya disediakan walaupun tidak
disesuaikan secara nyata dalam buku ini atau tidak dinyatakan secara tegas dalam
gambar- gambar yang menyertai buku ini.
3) Jaminan Instalasi & Material Instalasi menjadi TanggungJawab Kontraktor.
4) Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi ditetapkan selama 6 (enam) bulan
setelah barang diserahkan kepada Konsultan, yang meliputi :
a. Performance sistem secara keseluruhan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 31


b. Pelatihan secara Cuma-cuma terhadap User/Pengguna (Tenaga Teknik) terkait Cara
Pengoperasian Peralatan dan Maintenance Praktis sehingga menjadi operator yang
terampil.
c. Dalam masa pemeliharaan apabila ditemukan instalasi yang rusak atau berfungsi
kurang baik maka Kontraktor harus segera memperbaiki atau mengganti peralatan
tersebut sampai dapat berfungsi dengan baik.
d. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan mengatasisegala kerusakan
yang akan terjadi tanpa adanya biaya tambahan biaya.
e. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
f. Apabila selama masa pemeliharaan Kontraktor tidak melaksanakan
teguran dari Konsultanatas perbaikan/penggantian/penyetelan yang diperlukan, maka
pihak Konsultanberhak menyerahkan perihal tersebut kepada pihak lain atas biaya
Kontraktor pelaksana.
c. Klaim atau tuntutan.
1) Untuk segala macam pengadaan barang dan cara pemasangannya, Konsultan harus
bebas dari segala tuntutan/klaim atas hak-hak khusus seperti hak patent, lisensi dan
sebagainya.
2) Bila ada hal - hal seperti tersebut diatas, kontraktor wajib mengurus dalam arti
menyelesaikan segala sesuatu perijinan/biaya/lisensi yang berhubungan dengan hal
tersebut diatas beban biaya ditanggung kontraktor.
d. Untuk pekerjaan/pengadaan barang Kontraktor harus dapat menunjukkan :
1) Sertifikat Keaslian Barang(Original)
2) Sertifikat Mutu dan Kualitas Barang (Quality)
3) Sertifikat Keamanan(SafetyInspector)
4) Sertifikat Welding Inspector
5) Garansi material, Service dan Sparepart serta Surat Dukungan dari Agen Tunggal di
Indonesia (bermeterai cukup)
e. Hal - hal yang berkaitan tersebut diatas harus disertakan bukti data (1 kopi dilampiri Data Asli)

28. Kelengkapan Yang Harus Diserahkan, Harus diserahkan sebelum dimulai pekerjaan, sebagai
berikut :
a. Selambat - lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti pemesanan
barang atau pembuatan barang / instalasi atau pemasangan, kontraktor harus menyerahkan
barang - barang yang diuraikan, antara lain :
1) Katalog,Data teknis dan test Report untuk persetujuan material.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 32
2) Instalasi Instruction(Buku Petunjuk manual Pengoperasian) untukpersetujuan terhadap
cara-cara pemasangan.
3) Shop drawing untuk persetujuan terhadap rencana instalasi dan cara-cara peasangan
yang akan dilakukan / dikerjakan / dilaksanakan.
4) Contoh - contoh bahan dan barang - barang untuk persetujuan terhadap bahan dan
barang - barang yang diperoleh / didapat secara lokal seperti misalnya armature lampu,
tabung lampu, starter, saklar, kabel, pipa, pompa dan lain sebagainya sesuai dengan
ketentuan dari Konsultan.
5) Yang selanjutnya kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan.
b. Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu dan lain hal, maka kontraktor harus segera
mengganti barang-barang tersebut dan diserahkan kepada Konsultan untuk mendapat
persetujuan.

29. Sistem Koordinasi


a. Kontraktor harus mengkoordinasikan pekerjaannya dengan pekerjaan Kontraktor lain (Struktur
& Arsitektur) untuk menghindari pekerjaan pembongkaran / pekerjaan ulang dan yang dapat
memperlambat jalannya pekerjaan.
b. Untuk Memudahkan Komunikasi teknis, Kontraktor Harus menempatkan seorang atau
lebih pemimpin lapangan perpengalaman, dapat berkomunikasi dalambahasa Indonesia
dengan baik dan benar, serta mewakili kontraktor, menerima perintah dan petunjuk Konsultan
dan segera melaksanakannya bila diperlukan.
c. Kontraktor diwajibkan membuat laporan berkala (harian/mingguan) yang memberikan
gambaran tentang kegiatan proyek. Misalnya :
1) Jadwal waktu pelaksanaan
2) Kegiatan pelaksanaan
3) Prestasi kegiatan fisik
4) Catatan perintah / petunjuk Konsultan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis.
5) Dan kegiatan pekerjaan yang dianggap perlu.
d. Kontraktor juga harus membuat dokumentasi pekerjaan yang berupa foto- foto pelaksanaan
pekerjaan, dibuat berwarna, minimal ukuran postcard dan disusun dalam album. Foto-foto
yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan hendaknya dibuat berdasarkan
petunjuk dari Konsultan dan minimal dilakukan sebanyak 4 (empat) kali setiap peristiwa
selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
e. Kontraktor harus menempatkan seorang Penanggung jawab Pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman serta yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang
akan diberikan serta harus selalu berada di Site Proyek.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 33
f. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini menghalangi pekerjaan lain, maka sesuai akibatnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.

30. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran


a. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan Instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaaan semula adalah
termasuk tanggung jawab pekerjaan Kontraktor Instalasi ini.
b. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari Konsultan.
c. Pengelasan, Pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi Bangunan hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh ijin / persetujuan tertulis dari Konsultan.

31. Pencapaian Peralatan Untuk Service


a. Semua peralatan utama ataupun bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk
bisa diamati, termasuk juga accessories pipa dan duct seperti valve, clean out, damper, filter,
venting dll.
b. Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari
peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta
ukuran dan lokasi yang tepat.
c. Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada Pihak Owner (bila ditunjukkan pada
gambar) pintu-pintu service (access panel) untuk setiap peralatan dan asessories yang
berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat.
d. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada access panel yang diperlukan, maka
penggeseran untuk posisi yang tepat dari access panel tersebut sehubungan dengan letak
peralatan / accessories dan kaitannya dengan arsitek interior, perlu dibicarakan dengan pihak
Owner untuk disetujui.

32. Proteksi
a. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilakukan proteksi
yang baik terhadap cuaca dan harus diusahakan agar selalu dalam keadaan bersih.
b. Semua ujung-ujung pipa konduit dan bagian-bagian peralatan yang tidak dihubungkan harus
diberi pelindung, disumbat, atau ditutup dengan baik untuk mencegah masuknya kotoran.
c. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan,
bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak atau
cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi
yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 34


d. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan di adjust kembali untuk
membuktikan bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik. Peralatan dan bahan yang
rusak atau cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian
instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%)

33. Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan


a. Kontraktor harus selalu menjaga keadaan ruang kerja mereka dalam keadaan bersih dan
baik selama tahap konstruksi.
b. Semua sampah dan bahan yang tidak berguna lagi harus diangkut ke luar site.
c. Pada saat penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa seluruh pekerjaan,
meninggalkannya dalam keadaan rapih, bersih dan siap pakai.
d. Selama Pelaksanaan Pekerjaan berlangsung, Kantor, Gudang, los kerja dan tempat pekerjaan
sekitar bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.
e. Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang maupun di luar
(halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak
mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
f. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan pada waktu
pelaksanaan.
g. Guna semua keamanan pekerjaan, peralatan dan bahan / material di proyek, Kontraktor
harus menempatkan petugas keamanan secukupnya disekitar proyek.
h. Penjagaan keamanan termasuk juga penanggulangan terhadap bahaya kebakaran yang
mungkin terjadi.
i. Kontraktor harus memperhatikan hubungan dengan lingkungan proyek, antara lain tidak akan
menyebabkan gangguan lalu lintas umum, tidak akan mengganggu ketenangan
penduduk/masyarakat disekitarnya dan tidak akan mengganggu pekerjaan dari Rekanan lain.
Jadi Selama peralatan dan material disimpan di lapangan, kontraktor harus:
1) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua peralatan dan material yang ada di site.
2) Memisahkan material yang mudah terbakar dengan material yang tidak mudah terbakar.
3) Menyediakan alat pemadam api ringan minimal 2 x 10 kg di Kit Konsultan dan Gudang
Penyimpanan.

34. Perbaikan dan Pembersihan.


Kontraktor harus melakukan dan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan perbaikan dan
pemberisihan, antara lain :
a. Perbaikan kembali akibat adanya pembobokan.
b. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 35
c. Melaksanakan pembersihan lapangan dan lain-lainya serta tempat pembuangannya
akan ditentukan oleh Konsultan.

35. Asuransi.
Kontraktor harus mengasuransikan secara total semua peralatan dan material mulai dari pabrik
pembuatnya, pengiriman ke lapangan, selama di gudang penyimpanan, sampai peralatan tersebut
terpasang. Kontraktor juga harus mengasuransikan seluruh tenaga yang melaksanakan pekerjaan
di lapangan.

36. Penyimpangan di Lapangan


a. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Konsultan.
b. Kontraktor harus menyerahkan gambar setiap perubahan yang ada kepada pihak Konsultan.
c. Material dan lainnya harus diajukan kontraktor kepada Konsultan secara tertulis dan akibat
tersebut (pekerjaan tambah/kurang) harus disetujui oleh Konsultan secara tertulis.

37. Pengujian di Pabrik


Semua peralatan harus melalui pengujian di pabrik sebelum dikirim serta kontraktor harus
menyerahkan sertifikat pengujiannya kepada Konsultan sebanyak 3 (tiga) rangkap.

38. Kecelakaan dan Kotak PPPK


Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor
diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau para korban, serta
melaporkan kejadian tersebut kepada Instansi dan Departemen yang bersangkutan / berwenang
(dalam hal ini Polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama harus selalu
ada di tempat pekerjaan.

39. Testing & Comissioning


Petunjuk Umum
1) Prosedur Pengujian
 Kontraktor harus mengajukan rencana dan prosedur pengujian kepada Konsultan untuk
mendapat persetujuan.
 Metode pengetesan dan pengujian harus mengikuti standar teknis yang berlaku

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 36


 Sebelum Testing & Comissioning dilaksanakan, Kontraktor wajib mengajukan terlebih
dahulu Program (Jadwal) Testing & Comissioning.
 Kontraktor harus menentukan jadwal dan cara pengujian yang akan dilakukan 2 (dua)
minggu sebelum pelaksanaan pengujian, Kontraktor menyerahkan jadwal dan cara
pengujian tersebut kepada Konsultan untuk disetujui.
2) Pencatatan
 Kontraktor harus melakukan pencatatan yang baik terhadap pengetesan dan
pengujian.Kontraktor harus menyerahkan hasil pengetesan dan pengujian kepada
Konsultan.
 Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu
dan/atau yang dimintai oleh pihak Konsultanuntuk mengetahui apakah keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang
diminta.
3) Saksi dan Tenaga Ahli
 Semua pengetesan dan pengujian yang dilakukan oleh kontraktor harus disaksikan oleh
Konsultan.
 Jika diperlukan Testing & Comissioning harus dilakukan oleh Tenaga Ahli yang ditunjuk
oleh Pabrikan perangkat tersebut atau oleh tenaga ahli yang pernah mendapat
pendidikan dan sertifikat khusus untuk maksud tersebut maka pihak Konsultanberhak
menyerahkan perihal tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
4) Peralatan, material dan Alat pengujian
 Kontraktor harus menyediakan semua alat ukur yang diperlukan untuk pengetesan dan
pengujian. Alat-alat tersebut harus sudah dikalibrasi oleh institusi yang berwenang.
 Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah
harus diganti/diperbaiki dan testing comissioning diulangi untuk operasi sesungguhnya
secara tepat dari seluruh sistem.anya peralatan yang mengalami kerusakan / cacat /salah
harus diganti / diperbaiki dan testin
 Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakan Testing
dan Commissioning tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
 Semua bahan yang kurang baik atau pemasangan yang kurang sempurna yang diketahui
pada saat Pemeriksaan/Pengujian harus segera diganti dengan yang baru/disempurnakan
sampai dapat berfungsi dengan baik dan sesuai Standar Uji yang ada.
5) Biaya
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua biaya dan fasilitas yang diperlukan untuk
pengetesan dan pengujian.
6) Pengujian Ulang
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 37
a. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian
yang rusak dan kekurangan- kekurangan yang ada, kemudian melakukan pengujian
berhasil dengan baik.
b. Kontraktor harus menyerahkan laporan pengujian/sertifikat test untuk peralatan sistem
kepada Konsultan.
c. Pekerjaan akan dinyatakan selesai bila seluruh pengujian berhasil dengan baik dan dapat
diterima oleh Konsultan.
d. Untuk mengetahui bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat berfungsi baik
dan telah sesuai dengan persyaratan teknis yang dimana, maka Kontraktor diwajibkan
menguji seluruh pekerjaannya dengan standrad uji masing-masing yang telah ditetapkan
dalam peraturan/Spesifikasi Peralatan.
e. Pengujian ini dilaksanakan dibawah Pengawasan Konsultan yang ditunjuk Jadwal
Pelaksanan Pengujian dapat diatur seminggu sebelumnya atau atas persetujuan bersama.

40. Masa Pemeliharaan


a. Semua pekerjaan elektrikal termasuk bahan dan peralatan harus dipelihara Kontraktor
Pelaksana selama masa pemeliharaan, sejak penyerahan pertama dari pekerjaan.
b. Selama masa pemeliharaan tersebut semua peralatan dan pekerjaan yang tidak baik harus
secepatnya diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri.
c. Selama masa pemeliharaan ini kontraktor pelaksana pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada
tambahan biaya.
d. Selama masa pemeliharaan tersebut kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan. Dalam masa pemeliharaan kontraktor masih
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh instalasi yang dilaksanakan.
e. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan baik
(good keuring) yang ditanda tangani bersama oleh instalatir yang melaksanakan pekerjaan
tersebut juga Konsultan serta perlu disyaratkan juga oleh jawatan keselamatan kerja.
f. Jika dalam masa pemeliharaan tersebut, kontraktor pekerjaan instalasi ini tidak
melaksanakan teguran-teguran atau perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan selama masa
pemeliharaan, maka Konsultan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan
tersebut kepada pihak lain atas biaya kontraktor pekerjaan instalasi tersebut.
g. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, kontraktor harus mendidik/melatih karyawan/petugas
dari Pengguna/User mengenai sistem instalasi dan dapat menjalankan serta melaksanakan
pemeliharaannya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 38


h. Pemeriksaan rutin selama masa pemeliharaan ini, dilaksanakan tidak kurang dari 2 (Dua)
minggu sekali.

41. Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan & As Build Drawing


a. Sebelum melakukan serah terima pekerjaan instalasi, kontraktor harus membuat dan
menyerahkan dokumen secara detail dan lengkap. Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan
(Operation & Manual / ‘OM’) dalam format bahasa Indonesia dan gambar terlaksana (As
Build Drawing), terdiri dari 1 (satu) set asli dan 3 (tiga) set copy dokumen tersebut harus
diserahkan kepada Konsultan sebelum tanggal serah terima pekerjaan instalasi.
b. Operation & Manual setidaknya harus berisi sebagai berikut :
1. Tulisan pada cover :
 Judul dokumen
 Nama Proyek
 NamaPaketPekerjaanNama dan alamat kontraktor.
2. Pada lembar pertama halaman dalam harus tertulis sama dengan tulisan pada cover
tetapi ditambahkan Nama ‘contact person’ dan nomor telepon yang mudah dihubungi
pada saat emergency.
3. Daftar Isi
4. Penjelasan ringkas instalasi
5. Daftar peralatan lengkap peralatan instalasi yang dipasang
6. Petunjuk pemakaian secara detail
7. Petunjuk perawatan dan pelacakan kerusakan secara detail untuk seluruh instalasi,
termasuk rekomendasi skedul periode perawatan
8. Hasil Test and Commissioning
9. Daftar peralatan lengkap dengan alamat, nomor telepon dan contact person supliernya.
10. Data data teknis peralatan dalam ukuran maksimum A-3 misalnya, gambar dan wiring
diagram, kurva karakteristik / performance dari peralatan dll.
11. Daftar gambar ‘as build drawing.

c. Operation & Manual harus dibuat pada format kertas A-4 kecuali jika berupa gambar
bisa ukuran lain, mudah dibaca, susunan halaman dukumen harus konsisten terhadap
urutan daftar isi. Operation & Manual yang telah disetujui harus dijilid dengan ‘hard cover’
dengan kualitas warna, tulisan dan tinta copy yang baik untuk disimpan dalam jangka
panjang.
d. Untuk gambar terlaksana harus termasuk gambar gambar diagram.Gambar yang berukuran
diatas A-3 harus diserahkan dalam bentuk 3 (tiga) copy ukuran A-3 dan 1 (satu) set asli
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 39
sesuai ukuran. Untuk ukuran besar harus digulung didalam tabung gambar dan dilengkapi
dengan label gambar.
e. Digital file sebanyak 2 copy pada Compact Disk, dokumen yang berupa foto lengkap dengan
negative film/digital file nya harus termasuk yang harus disertakan pada Operation & Manual.

1. Penyerahan, Pemeliharaan, Pelatihan dan Jaminan Penyerahan, Pemeliharaan, Jaminan dan


Pelatihan harus dilakukan sebagaian dari rangkaian penyelesaian pekerjaan.
a. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan.
1. Pada saat penyerahan pekerjaan, Kontraktor harus:
Menyerahkan gambar-gambar jadi (as built drawing), dalam bentuk gambar cetak sebanyak
3 (tiga) set dan dalam bentuk soft copy (dalam media Compack Disk/Cad Drawing) kepada
Konsultan dan 2 (dua) set gambar jadi, bila gambar dan data-data tersebut belum lengkap
diserahkan maka pekerjaan Kontraktor belum bisa diprestasikan 100 %.

2. Training
 Kontraktor harus memberikan training (teori dan praktek) mengenai cara pengoperasian
dan perawatan peralatan kepada minimal 3 orang petugas teknik yang ditunjuk oleh
pemilik sampai cakap menjalankan tugasnya.
 Kontraktor harus mengajukan rencana training tersebut terlebih dahulu kepada
Konsultan dan mengajukan rencana pendidikan/training ini kepada Konsultan
selambat- lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan.
 Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala biaya yang diperlukan untuk
training tersebut.

3. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang
 Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepadaKonsultan sebagai berikut :
- 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1
- 1 (satu) set soft copy
 Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku petunjuk operasi
dan perawatan peralatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan.
 Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set bukupetunjuk operasi dan perawatan
peralatan yang terpasang yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan, dan
sebuah singkatan dari buku petunjuk harus dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan
ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk
Konsultan.
4. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 40
 Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepada Konsultan sebagai berikut :
- 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1
- 1 (satu) set soft copy
 Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku petunjuk operasi dan perawatan
peralatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan.
 Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku catalog suku cadang dari
peralatan yang dipasang kepada Konsultan.

5. Pemeliharaan dan Garansi:


 Kontraktor harus menggaransi semua peralatan dan instalasi yang dipasang selama
1 (satu) tahun setelah serah terima.
 Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang rusak selama masa
garansi, termasuk penyediaan suku cadang. Segala biaya penggantian perawatan
selama masa garansi merupakan tanggung jawab Kontraktor.
 Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang disupply danjuga terhadap sistem,
minimal selama 1 (satu) tahun sejak serah terima kedua.
 Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas segalakerusakan untuk selama
1 (satu) tahun sesudah serah terima.
 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat melakukan garansi dengan
memperhitungkan kedalam harga satuan sebagai resiko keterlambatan dalam
menyelesaikan Perluasan dan Renovasi.
 Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau
sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi, akibat kesalahan pabrik atau
pengerjaan yang salah selama jangka waktu setelah proyek ini diserahkan terimakan.
 Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap harikerja selama masa
perawatan untuk mengoperasikan/merawat peralatan dan mendatangkan 1 (satu) orang
supervisor sekali seminggu untuk melakukan pemeriksaaan selama masa pemeliharaan.
 Apabila terjadi gangguan dan atau kerusakan selama masagaransi, maka selambat-
lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam Kontraktor harus dapat mendatangkantenaga
ahlinya untuk mengatasi gangguan tersebut setelah mendapatkan laporan/konfirmasi
dari Konsultan.

6. Perijinan.
1) Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan
untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan
dan biaya Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 41
2) Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alatyang dipatenkan
sertakemungkinan tututan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal
iniKontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut diatas.
3) Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keterangan resmi yang diperoleh
mengenai instalasi proyek ini kepada Konsultan atau pihak ditunjuk, sebelum
penyerahan dilakukan.
4) Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultansetiap akan memulai
suatutahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di luar jam
kerja (kerja lembur).
5) Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan
setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang dikerjakan.Dalam hal ini,
semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut.

B. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan, penyetelan dan pemasangan jalur instalasi titik
lampu, instalasi saklar dan jaringan data.
b. Mengatur pekerjaan elektrikal dan keterkaitannya dengan bidang-bidang pekerjaan lain seperti :
 Pemasangan Jalur atau Jaringan Titik Lampu meliputi : saklar, jalur kabel, titik lampu.
 Pemasangan Jalur Audio Speaker meliputi : kabel dari Power Ampli ke switch audio
dilanjutkan ke control speakers (Sound System)
c. Membuat gambar kerja detail (serta perhitungan-perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan
dengan gambar rencana dan RKS.
d. Spesifikasi bahan-bahan :
 Titik Lampu
o Saklar yang digunakan adalah : Nasional Panasonic atau Clipsal (setara)
o Ukuran dan merek kabeltitik lampu yang digunakan adalah: Jenis NYM 3 x 2,5 mm Merk
Suprime
o Rumah lampu dan bohlam memakai jenis Downlight Merk Philips(setara)
 Audio Speaker (Sound System)
o Kabel dari power ampli ke Switch Audio dan dari Switch Audio ke Sound Sistem : Jenis
NYM 3 x 2,5 mm Merk Suprime, batas maksimum 5 m.

1. Spesifikasi Pekerjaan Listrik


a. Umum

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 42


Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan dan penyerahan dalam keadaan baik
dan siap digunakan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan panel listrik tegangan rendah
2. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak di dalam bangunan
lengkap dengan fixturesnya.
b. Persyaratan Khusus
3. Peraturan pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya harus memenuhihal-haI sebagai
berikut :
 Peraturan-peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh PLN Harus dilaksanakan
oleh sub Kontraktor atau tenaga instalatur yang memiliki surat izin pas dari PLN yang
masih berlaku
 Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi, yang berwenang (keselamatan
kerja dan lain sebagainya)
 Pekerjaan instalasi listrik ini harus diserahkan kepada Kontraktor/Instalatur yang
biasa mengerjakan pemasangan instalasi listrik. Suatu daftar referensi pemasangan
harus diajukan kepada Konsultan Pengawas / Direksi.

c. Gambar-gambar
 Gambar-gambar rencana dan spesifikasinya (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi sama mengikatnya.
 Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka spesifikasi yang mengikat.
 Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata Ietak dan peralatan instalasi,
sedang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek.
 Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menunjukkan gambar-gambar kerja (shop
drawing) kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Setiap
shop drawing yang diajukan Kontraktor, dibuat setelah mempelajari situasi dan
berkonultasi denan pekerjaan- pekerjaan instalasi lainnya.

d. Daftar bahan dan contoh


 Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan kepadaKonsultan
Pengawas daftar bahan-bahan yang akan dipakai.
 Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, contoh bahan-bahan yang
akan dipakai dan semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh- contoh bahan ini adalah tanggungan Kantraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 43


 Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan kembali (recheck) atas segala
ukuran- ukuran / kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang.Dalam hal terjadi
keragu-raguan harus segera menghubungi Konsultan Pengawas.
 Pengembalian ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang keliru akan menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu dalam pelaksanaannya perlu mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.

2. Peralatan, Bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan Listrik


a. Stop Kontak dan Saklar.
1. Pada prinpnya stop kontak dipergunakan adalah merk berker, Jung, National.
2. Stop kontak dan saklar yang akan dipasang adalah : tipe pemasangan masuk (Flush
mounting) sejenis.
3. Stop kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dan diruang-ruangan
yang basah/lembab harus sejenis kedap air (water dicht WD), sedang untuk saklar
dipasang 150 cm dari permukaan lantai.
4. Penempatan atau posisi stop kontak, saklar dan panel pengaman dilaksanakan sesuai
seperti yang tertera dalam gambar-ganbar bersangkutan dan dipasang tertanam:
Kontraktor pada saat memulai pekerjaan pemasangan pipa-pipa sudah harus
memperhatikan posisi penempatan stop kontak, saklar atau panel pengaman seperti
tidak berada di belakang pintu.
5. Stop kontak, saklar dan fitting harus mempunyai nilai nominalarus/rating 6 A - 500 VA dan
15A untuk pasangan sampai dengan 1500 VA khusus untuk stop kontak AC dan
kapasitasnya disesuaikan,, dan di dalamnya berisi Iengkap sekring (fuse), saklar lampu
indikator dan arde (pentanahan).
6. Pada tempat-tempat yang selalu lembab atau basah seperti dalam kamarmandi atau dapur
maka harus dipakai alat-alat yang kedap air.

b. Komponen-komponen untuk lampu TL dapat digunakan sebagai berikut :


Stater : buatan setara philips
Condensor : setara Philips
Fitting : buatan setara philips
Ballast : setara Philips
Tabung TL : buatan setara philips Indonesia.
1. Lampu pijar.
 Dipasang dengan memakai fitting biasa dari jenisyang baik mutunya.
 Merek Balon Lampu setara philips
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 44
2. Lampu LED strip yang dapat dipakai adalah jenis LED untuk penerangan ceiling.
3. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat dan lecet-lecet..
4. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi penerangan yang
maximal, rapih kuat sedemikian rupa hingga pekerjaan-pekerjaan seperti penggantian
lampu, pembersih, pemeriksaan dan pekerjaan maintenance dengan mudah dapat
dilaksanakan.

c. Lain-lain
1. Commisioning dan Testing
 Kontraktor pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui seluruh instalasi telah
dapat ber fungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan
 Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab kontraktor, termasuk peralatan khusua yang perlu untuk
testing scluruh sistem ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh
kontraktor.
 Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam 3 (tiga)
rangkap dokumen-dokumen mengenai hal-hal sebagai berikut :
o Hasil Pengetesan kabel-kabel
o Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
o Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
o Hasil pengukuran- pengukuran dll.

d. Garansi dan Pemeliharaan.


 Peralatan-peralatan instalasi ini harus digaransi selam 1(satu)tahun terhitung saat
penyerahan pertama.
 Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor yang menangani pekerjaan instalasi ini
diwajibkan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan dari instalasi listrik yang dipasang
tanpa adanya tambahan biaya.
 Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan
baik yang ditanda tangani bersama oleh Kontraktor serta persetujuan Konsultan
Pengawas serta jika perlu disahkan oleh Instalsi yang berwenang.
 Jika dalam masa pemeliharaan instalasi tidak melaksanakan teguran-teguran atau
perbaikan–perbaikan/penggantian, maka Konsultan Pengawas berhak

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 45


menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain
atau biaya Kontraktor.
 Selama masa pemeliharaan ini pekerjaan kontraktor harus mendidik/melatih
karyawan/petugas dari pemberi tugas.Sehingga mengenali sistem instalasi dan dapat
menjalankan serta melaksanakan pemeliharaan.

e. Pemeriksaan
Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin
dilaksanakan tidak kurang dari 2 (dua) minggu.

3. Cara Pengerjaan
1. Titik Lampu
 Setiap perletakan/sambungan instalasi listrik harus menggunakan Tee Doos dan diisolasi
(lasdop) yang rapi.
 Setiap penempatan saklar/Stop Kontak harus menggunakan In Bow Doos.
 Untuk tarikan kabel line/kabel lampu setiap jarak 50 cm harus menggunakan klem / TC.
 Pipa (Conduit) dipakai PVC dengan mutu baik.
 Lasdop, isolasiband dan in bow doos kualitas baik.
 Bocht, socket, tulles dan klem-klem merek union.
 Setiap perletakan/sambungan instalasi kabel mengikuti gambar denah.

2. Audio Speakers
 Setiap perletakan/sambungan instalasi kabel audio mengikuti gambar denah.
 Tinggi Sound System menyesuaikan tinggi plafond dari 0,00 lantai.
 Perletakan komponen-komponen harus menggunakan waterpass, simetris/lot, rapi dan
kuat dalam pemasangannya
 Untuk tarikan kabel line/kabel Sound System setiap jarak 50 cm harus menggunakan
klem/TC.
 Pipa dipakai PVC dengan mutu baik ( Conduit Clipsal ).
3. Instalasi lainnya
 Setiap perletakan/sambungan instalasi harus mengikuti gambar disain yang ada.
 Instalasi lainnya agar dipasang dengan rapi dan tertata untuk kemudahan identifikasi jalur
pada saat ada masalah dan maintenance.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 46


PASAL 38
PENUTUP

1. Semua bahan/material harus diajukan terlebihan dahulu oleh Kontraktor Pelaksana sebelum
dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Bila ada hal-hal yang tidak tercantum dalam gambar dan RKS sehingga meragukan Kontraktor
Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan, maka Kontraktor Pelaksana harus menanyakan kepada
Konsultan Pengawas / Pemberi Pekerjaan segera untuk mendapatkan penjelasan dan keputusan.
3. Apabila terdapat perbedaan spesifikasi bahan/material, maka yang dipakai adalah spesifikasi bahan
material yang tinggi/terbaik menurut perencanaan. Oleh karena itu Kontraktor Pelaksana diharuskan
menginformasikan perbedaan ini kepada Konsultan Pengawas.
4. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman di sekitar bangunan harus ditata rapi dan semua
barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari pekerjaan.
5. Dalam pelaksanaan seluruh sistem harus berjalan dengan sebaik mungkin, kelalaian Kontraktor yang
mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana
6. Semua sisa-sisa pekerjaan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh ada kotoran yang
tersisa disekitar lokasi pekerjaan. Semua biaya angkutan pembuangan sisa-sisa pekerjaan menjadi
tanggungan Pelaksana
7. Syarat-syarat yang belum tercantum dalam RKS ini namum ada pelaksanaan pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan bangunan tersebut maka pihak pelaksana wajib mengerjakan sebagai
penyempurnaan bangunan tersebut atas petunjuk pengawas lapangan. Segala sesuatu yang belum
tercantum dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan di lokasi
pekerjaan dan apabila terdapat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan tidak terdapat dalam RAB,
maka pelaksana wajib melaporkan dan akan dibuatkan addendum kontrak.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 47

Anda mungkin juga menyukai