PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 2
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), jika diperlukan pihak Kontraktor membuat persentase atau
Kick Off Meeting (Jika diperlukan) dengan Pihak Pemberi kerja/Pengawas tentang pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan (Organisasi proyek, Time schedule, Tenaga personil, cara pengaturan
pekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Kontraktor harus mengerjakan semua jenis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah disiapkan
oleh Pengawas.
3. Segala penyimpangan dari spesifikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan Pengawas, maka seluruh
resiko dan biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab pihak Kontraktor.
4. Kontraktor harus menempatkan wakil/Tenaga Teknis yang selalu berada di lokasi pekerjaan pada waktu
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sehingga dapat memutuskan hal-hal yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat perbedaan terhadap peraturan-
peraturan sebagaimana dinyatakan didalam ayat (1) di atas, maka Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini
yang mengikat.
PASAL 4
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 5
LOKASI, DAERAH KERJA DAN LALU LINTAS PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Lokasi yang disediakan untuk areal kerja akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas/Pengawas
Lapangan, dimana Kontraktor harus menyiapkan, menempatkan, mengatur penggunaan lapangan kerja
yang tersedia untuk menempatkan peralatan, tempat penyimpanan bahan-bahan serta tempat lain yang
dibutuhkan kemudian.
2. Sebelum menggunakan lapangan kerja, Kontraktor harus mengajukan gambar/layout untuk areal kerja,
selanjutnya dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dan petunjuk lebih lanjut.
3. Pada akhir pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan, Kontraktor harus
segera membongkar/memindahkan bangunan-bangunan sementara, alat-alat konstruksi penolong atau
bentuk lain yang sudah tidak digunakan sehingga bekas tempat kerja tersebut bersih kembali.
4. Daerah Kerja Kontraktor adalah diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pimpinan Kantor
5. Bila Kontraktor memerlukan tambahan daerah kerja adalah tanggung jawab Kontraktor sendiri untuk
mencari lahan yang sesuai dan membayar semua biaya sehubungan dengan hal itu bila diperlukan.
PASAL 6
KONDISI LAPANGAN
1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus benar-benar memahami kondisi keadaan
lapangan pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan
harus sudah memperhitungkan segala akibatnya.
2. Kontraktor Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi tempat
bekerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.
3. Penentuan lokasi akses gudang kerja, akses bongkaran material lama dan material baru harus
diperhatikan karena lokasi kerja berada dalam Area aktif yang sedang beroperasi.
4. Kontraktor Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian Gambar Kerja, RKS dan
dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Kontraktor Pelaksana wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang sesuai rencana kerja atau yang
lebih efisien dan lebih aman serta tidak menggangu aktifitas gedung secara total.
6. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan, yang ahli dan
berpengalaman, dan selalu berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil Kontraktor Pelaksana di
lapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan
tanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Pemberi Pekerjaan.
7. Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat/lokasi proyek selama jam-jam kerja dan
saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Pemberi Pekerjaan.
8. Petunjuk dan perintah Pemberi Pekerjaan dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada Kontraktor
Pelaksana melalui Penanggung jawab tersebut sebagai penanggung jawab lapangan.
9. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menjalankan peraturan dan tata tertib yang ketat terhadap semua
buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan- bahan yang berada di bawahnya. Siapapun di antara
mereka yang tidak berwenang melanggar terhadap peraturan umum, mengganggu ataupun merusak
ketertiban, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah Konsultan Pengawas.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 4
10. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul di lapangan menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana, yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidak
sesuai atau cara pengerjaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS,
menjadi tanggungjawab penuh Kontraktor Pelaksana untuk mengadakan perbaikan sampai dianggap
cukup oleh Pemberi Pekerjaan atas biaya Kontraktor Pelaksana.
11. Pemberi Pekerjaan juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor Pelaksana atas semua pekerjaan yang
cacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut.
PASAL7
PENYEDIAAN, PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL
1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama dan pabrik pembuatan
dari suatu material/bahan ataupun Barang yang bersifat pengadaan, maka dalam hal ini
dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang digunakan dalam
konstruksi dan untuk mempermudah Kontraktor Pelaksana mencari material barang
tersebut.
2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik pembuat dari suatu
bahan/barang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas yang telah dikoordinasikan terlebih
dahulu dengan Konsultan Perencana dan bila tidak ditentukan dalam RKS serta Gambar
Kerja, maka bahan dan barang tersebut harus diusahakan dan disediakan oleh Kontraktor
Pelaksana, yang harus mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui
Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.
3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui Konsultan Pengawas/Pemberi Pekerjaan, harus
dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan
telah memenuhi syarat spesifikasi teknis perencanaan.
4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
5. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus sudah memasukan harga
penawaran biaya untuk pengujian berbagai material. Kontraktor Pelaksana juga tetap
bertanggung jawab atas biaya pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah
Pemberi Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
6. Material dan bahan diutamakan harus bermerek lokal berstandar SNI.
1. Gambar Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana adalah
gambar rencana atau gambar kerja atau gambar for construction, yang artinya adalah
gambar yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana dan
menjadi acuan bagi Konsultan Pengawas untuk memberikan approval shop drawing yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana sebelum pelaksanaan pekerjaan.
2. Gambar shop drawing dan gambar as built drawing, dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana,
bedanya shop drawing dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan, karena menjadi panduan
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan gambar as built drawing dibuat setelah
selesai pekerjaan dan menggambarkan apa yang terlaksana di lapangan, termasuk
penyesuaian atau perubahan yang mungkin terjadi di lapangan.
1. Gambar shop drawing dibuat setiap ada tahap pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
meminta approval dari Konsultan Pengawas.
2. Gambar asbuilt drawing dibuat setelah selesai pekerjaan dan menggambarkan apa yang
terlaksana di lapangan dan diserahkan kepada Konsultan Pengawas paling lambat dalam
tempo 6 (enam) hari kerja.
3. Pelaksanaan diharapkan sesuai gambar rencana, namun atas dasar pertimbangan kekuatan
dan keamanan struktur bangunan, gambar rencana dapat berubah atas persetujuan
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.
4. Gambar rencana hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh Pemberi
Pekerjaan, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
5. Perubahan gambar rencana (gambar CCO) ini harus dibuat gambarnya oleh Kontraktor
Pelaksana yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi Pekerjaan
danKonsultan Pengawas, dengan memperhatikan perbedaan antara gambar awal rencana
dan gambar perubahan rencana.
PASAL 9
PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK
1. Jika terdapat perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini,
maka Kontraktor Pelaksana harus mananyakannya secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas / Pemberi Pekerjaan.
PASAL 10
PENGUKURAN DAN ELEVASI
1. Kontraktor Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk
semua bidang pekerjaan berupa asuransi keselamatan (BPJS Ketenagakerjaan).
2. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas biaya, kerugian tuntutan ganti rugi (claim)
yang diakibatkan oleh adanya kecelakaan atau peristiwa meninggalnya seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan pelaksanaan tersebut, bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian
Kontraktor Pelaksana.
3. Kontraktor Pelaksana wajib memenuhi peraturan-peraturan hokum mengenai perawatan dan
tunjangan / ganti rugi bagi korban dan keluarganya.
4. Didalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K).
5. Papan dan patok papan info harus jelas untuk menjamin keselamatan para pekerja dan
pengguna gedung.
6. Pelaksanaan harus memperhatikan K3 dalam setiap pelaksanaan berupa pengecekan
asuransi keselamatan kerja dan kelengkapan alat kerja
PASAL 12
IJIN - IJIN
Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, antara
lain: ijin pengambilan material, ijin pembuangan, ijin trayek dan pemakaian jalan, ijin
penggunaan bangunan serta ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan
daerah setempat, harus cepat diselesaikan dan tembusannya disampaikan kepada Konsultan
Pengawas.
PASAL 13
GANTI RUGI
Kontraktor bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat kelalaian pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor menimbulkan kerugian-kerugian kepada pihak lain.
Tidak diadakan mata pembayaran untuk ganti rugi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam
biaya yang diajukan di dalam Dokumen Kontrak.
PASAL 15
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
PASAL 17
MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor menerima surat penetapan pemenang,
Kontraktor harus memasukkan Rencana Prosedur Mobilisasi beserta Daftar Terinci
Peralatan yang digunakan kepada Pemberi Tugas/pengawas Lapangan.
2. Kontraktor harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi diatas dalam waktu 10 (sepuluh) hari
setelah Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan memberikan persetujuan dimulainya pekerjaan.
Peralatan yang diajukan tersebut harus sudah berada di lokasi pekerjaan sesuai dengan
jadual kebutuhan alat dan tidak boleh dipindahkan ke lokasi lain selama pekerjaan ini
berlangsung.
3. Penyediaan lokasi penyimpanan/parkir peralatan di areal pekerjaan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan.
4. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut yang bisa
mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti.
PASAL 18
DIREKSI KEET, GUDANG DAN BANGSAL KERJA
1. Pembuatan direksi kit harus mengakomodir kepentingan dan segala aktifitas minimal dalam
ruangan yang terdiri dari :
a. Ruang Proyek Manager
b. Ruang Staff
c. Ruang Konsultan Pengawas (jika diperlukan).
Ruang-ruang tersebut dibuat dari beton rabat, dinding dari papan, dan penutup atap asbes.
PASAL 19
PEMBUATAN PAPAN PROYEK DAN RAMBU PENGAMAN
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor harus membuat papan nama proyek
dan rambu pengaman pada areal kerja sesuai dengan petunjuk pengawas untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
2. Papan nama proyek terbuat dari bahan kualitas baik minimal kayu kelas II dan dapat
digunakan sampai selesai pelaksanaan pekerjaan serta mendapat persetujuan Pemberi
pekerjaan
3. Rambu pengaman dari bahan yang kualitas baik dan harus cukup kuat dan tahan selama
masa pelaksanaan pekerjaan
4. Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek serta memeliharanya selama proyek
berjalan, minimal berisi kalimat sebagai berikut atau :
PASAL 20
DOKUMENTASI & PELAPORAN
PASAL 21
GAMBAR REALISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN (AS BUILT DRAWING)
2. Pemberi Tugas berhak menolak atau memerintahkan penggantian personil lapangan dari
kontraktor bila dianggap tidak cakap/tidak mampu melaksanakan tugas dan dapat
mengganggu/menghambat pelaksanaan pekerjaan.
3. Kepala Proyek harus dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh demi kelancaran
pekerjaan dan dapat mengambil keputusan keputusan yang dianggap perlu dilapangan atas
nama kontraktor/pihak kedua.
PASAL 22
BAHAN DAN PERALATAN
1. Semua bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini, harus yang disetujui oleh
Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan.
2. Bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas pekerjaan karena tidak sesuai dengan contoh
yang telah disetujui,harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan,selambat- lambatnya
dalam waktu 2 x 24 jam, bila Kontraktor tidak mengindahkan, maka bahan tersebut
menjadi milik Pemberi Tugas.
PASAL 23
MATERIAL & PERSYARATANNYA
1. Material yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis
ini .
2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, ia harus memberikan
keterangan selengkap-lengkapnya dalam Dokumen Tender. Sedikitnya 2 (dua) minggu
sebelum pemesanan bahan. Hal yang harus diberitahukan pada Pengawas meliputi jenis,
kualitas dan kuantitas bahan yang dipesan.
3. Semua material yang digunakan harus dilakukan pengecekan/pemeriksaan oleh Konsultan
pengawas dan Pemberi pekerjaan sebelum dilakukan pengiriman kelokasi pekerjaan. Segala
biaya yang muncul menjadi beban pihak Pelaksana.
4. Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan-bahan yang
harus dipakai, maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH STANDARD atau peraturan-
peraturan yang ada yang relevan.
5. Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untuk memenuhi salah satu dari standard
atau peraturan di atas, maka bahan-bahan, barang-barang atau kemasannya harus
mencantumkan merk serta spesifikasinya dari sertifikat dagang yang terdaftar.
6. Kontraktor harus menyerahkan hasil test dari bahan-bahan yang dilaksanakan pemasok atau
pabrik sesuai dengan standard atau peraturan-peraturan yang relevan sebelum
pekerjaan yang bersangkutan mulai dikerjakan.
PASAL 24
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA/BATAKO
a. Semen
Semen yang harus mempunyai kualitas sama seperti semen untu pekerjaan beton.
b. Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti pasir Untuk pekerjaan
beton & pondasi.
c. Air
Air yang digunakan untuk pekerjaan harus memenuhi persyaratan yaitu bersih dari kotoran
yang dapat mengurangi kualitas pasangan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 16
d. Adukan
Komposisi ; 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk pasangan bata dan Komposisi ; 1 PC : 3 Pasir
digunakan khusus untuk Pasangan pada dinding kamar mandi ataupun daerah dengan
tingkat kelembaban tinggi.
e. Batu Bata
Dinding Batu yang digunakan adalah batu bata ringan dan a bata merah produksi local
ukuran nominal dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan.
Batu bata harus utuh dan baru, sisi batu bata harus mulus, tanpa retak-retak dan campuran
kotoran.
f. Pekerjaan Dinding
Adukan kedap air 1 PC : 2 Pasir dilaksanakan untuk :
Semua dinding bata merah mulai sloof sampai 20 cm diatas lantai
Semua dinding luar dari lantai-lantai tingkat mulai sisi atas plat beton sampai 20 cm
diatas lantai jadi.
Semua dinding toilet dan ruang cuci sampai setinggi 1,5 m di atas lantai jadi .
Adukan biasa 1 PC : 3 Pasir dilaksanakan untuk semua dinding bata yang lain yang tidak
disebutkan diatas
PASAL 25
PEKERJAAN PLESTERAN
a. Bahan.
PC,Pasir dan air harus memenuhi persyaratan ayat 1, 2 dan 3 dari butir.
b. Perbandingan Adukan.
Untuk semua dinding pasangan bata dengan adukan 1 PC : 3 pasir,harus diplester dengan
adukan plesteran 1 PC : 3 pasir untuk dinding pasangan bata trasram, harus diplester
dengan adukan plesteran 1 PC : 2 pasir.
c. Persiapan Permukaan Dinding Yang Akan Diplester.
Permukaan dinding bata harus diberi waktu cukup untuk mengering dan Semua pipa,
saluran-saluran harus sudah terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya
plesteran sebelum waktunya,permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
d. Pelaksanaan.
Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimum 1 cm dan harus menghasilkan permukaan sesuai
persetujuan Direksi.Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk mendapatkan permukaan
yang rata. Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus. Plesteran
harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama minimum 7 hari setelah dipasang.
Pembasahan permukaan plesteran harus segera dimulai pada saat plesteran mulai
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 17
mengeras untuk mencegah terjadinya cacat-cacat padakeadaan cuaca panas plesteran
harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
PASAL 26
PEKERJAAN GRANIT DAN KERAMIK
Cara Pemasangan
Pemasangan Granit, slip step nosing sesuai dengan gambar disain. Granit, keramik dan slip
step nosing dipasang diatas adukan setengah kering dengan tebal adukan sesuai butir
diatas. Sambungan-sambungan (siar/nat) harus rata, lurus, untuk mendapatkan lantai jadi
yang sempurna. Segera setelah pemasangan granit selesai lantai dibersihkan.
PASAL 27
PEKERJAAN WALLPAPER
1. Bahan
a. Material wallpaper menggunakan wallpaper dengan kualitas yang baik, menyangkut
merk yang akan digunakan agar terlebih dahulu mendapat persetujuan Pengawas
b. Warna dan motif wallpaper sesuai gambar desain namun dapat berubah sesuai
permintaan pemberi pekerjaan
2. Pemasangan Wallpaper
PASAL 28
PEKERJAAN ALUMINIUM
1. Rangka Alumunium
a. Pekerjaan ini meliputi perhitungan, pengadaan dan pemasangan pada bagian-bagian
bangunan yang menggunakan konstruksi alumunium sebagai rangka, khususnya untuk
bagian dinding Partisi.
b. Kontraktor alumunium bertanggung jawab penuh atas terselenggaranya pekerjaan-
pekerjaan tersebut diatas dengan baik. Adapun yang akan terjadi dikemudian hari, pada
bagian-bagian tersebut, seperti :
Terjadinya lendutan daripada rangka alumunium sehingga menyebabkan pecahnya
kaca.
Terjadinya kebocoran-kebocoran (angin dan air) sebagai akibatkelalaian dalam
pekerjaan.
Kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh kesalahan system konstruksi
yang dipakai sehingga menyebabkan kerugian- kerugian dari pihak pemilik adalah
menjadi tanggung jawab Kontraktor alumunium.
c. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.
d. Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor Alumunium terlebih dahulu harus memberikan
gambar kerja dan shop drawing khusus untuk pekerjaan tersebut untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan.
e. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak
disetujui oleh Konsultan dan Pemberi pekerjaan maka menjadi tanggung jawab
Kontraktor Alumunium. Untuk itu Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan berhak
menolak dan menginstruksikan kepada Kontraktor Alumunium untuk membongkar
pekerjaan tersebut. Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi
tanggung jawab kontraktor Pelaksana.
f. Untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan
maka Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh- contoh (sample) untuk bahan-
bahan yang akan didatangkan dan dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 19
alumunium lengkap dengan semua hardware, weather strip, angkur dan peralatan
lainnya. Semuanya dalam keadaan telah finish.
g. Pemotongan kaca dan kusen aluminium disesuaikan dengan gambar kerja DED
2. Konstruksi Rangka Alumunium (profil)
a. Spesifikasi rangka Alumunium sesuai dengan gambar disain.Ukuran-ukuran dan dimensi
yang digunakan harus sesuai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
b. Bahan yang dipakai :
Semua profil/rangka alumunium harus diproses dengan anodizing minimal ± 20
microns.
Sekrup-sekrup dan baut-baut dari bahan stainless steel. Pada bagian- bagian
pengikat lainnya dipakai Steel dengan lapisan Zinc atau Cadium ± 20 micron.
Kualitas yang diminta adalah dari profil setara Alexindo.
Warna ditentukan kemudiandan mendapat persetujuan dari Pemberi Pekerjaan
c. Cara pengerjaan;
Dipotong dan dipasang secara rapi dan presisi, toleransi ukuran tidak lebih dari 2
mm.
Pergunakan alat-alat/mesin untuk memotong, punching, drilling, dsb.
Hubungan antara alumunium-alumunium pada sambungan-sambungan harus diberi
lapisan mastic sedangkan pada bagian dalam sambungan-sambungan harus ditutup
dengan cara caulking.
Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan die marks, dan bebas dari
kotoran- kotoran yang melekat (plesteran, cat, dll)
Pada waktu pemasangan permukaan alumunium, harus dilindungi dengan
lanosolprotective coating.
PASAL 29
PEKERJAAN PARTISI
a. Bahan Partisi.
Jenis bahan sebagai berikut akan digunakan untuk konstruksi dan jenis pekerjaan partisi
seperti di bawah ini:
Penggunaan : Jenis :
Rangka : Metal stud C 76 tebal 0.6 mm, hollow 4x4 dan 2x4
Dinding partisi : Gypsum tebal 9 mm dan Multipleks 12 mm dan 18 mm
Finishing : Walpaper - Lapis HPL, Cat.
b. Partisi Rangka Hollow.
PASAL 30
PEKERJAAN PINTU & DINDING KACA
1. Jenis kaca yang digunakan adalah kaca untuk pintu dan kaca biasa dan untuk bagian dalam
partisi, sebagian diantaranya menggunakan kaca bening.
2. Semua kaca yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan,dan
harus mendapat persetujuan dari Pengawas/Pemberi pekerjaan.
3. Kaca harus dalam keadaan baru, tidak retak dan dipasang sesuai dengan gambar disain
4. Untuk pintu utama menggunakan kaca bening kualitas terbaik tebal 5 mm atau sesuai
dengan gambar disain + floor hinges dan fitting memakan merk dorma/dexon/setara. Pintu
Kaca yang dipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya sudah terpabrikasi.
5. Pemasangan pintu yang memakai kaca tempared harus sesuai dengan gambar disain dan
mendapat persetujuan Pengawas pekerjaan. Handle stainless menggunakan kualitas kelas I
dengan ukuran sesuai dalam gambar desain dan terlebih dahulu diperlihatkan kepada
Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.
6. Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik
menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.
PASAL 31
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN DINDING PARTISI KACA
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan konstruksi Alumunium sebagai rangka
untuk semua bagian antara lain kusen, pintu, jendela ruangan dan dinding kaca kecuali yang
bersentuhan langsung dengan area basah seperti kamar mandi atau tempat wudhu.
2. Untuk semua sekat ruangan menggunakan partisi kaca tebal 5 mm dengan ukuran sesuai
dengan gambar disain
3. Untuk pintu-pintu menggunakan kaca tebal 5 mm + floor hinges dan fitting memakai merk
dorma/dexon/setara. Pintu Kaca yang dipakai sudah dipabrikasi termasuk lubang-lubangnya
sudah terpabrikasi. Pemasangan pintu yang memakai kaca + frame aluminium dengan
kualitas terbaik dan harus sesuai dengan gambar disain serta mendapat persetujuan
Pengawas pekerjaan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 21
4. Jendela-jendela yang peruntukannya dalam interior menggunakan rangka aluminium dan
disesuaikan dengan gambar disain atau eksisting yang ada dan terlebih dahulu
dikoordinasikan dengan pengawas
5. pekerjaan atau Pemberi pekerjaan.
6. Handle stainles menggunakan kualitas kelas 1 sesuai gambar terlebih dahulu diperlihatkan
kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan.
7. Untuk semua dinding kaca menggunakan kaca + kusen aluminium tebal kaca 5 mm
dengan kualitas sama dengan pintu kaca dan sudah terpabrikasi dari segi dimensi dan
siap pasang.Untuk seluruh dinding kaca/partisi kaca, bahan/mutu yang digunakan harus
kualitas baik serta mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
8. Untuk pekerjaan dinding kaca pada rungan aula menggunakan kaca reflektif dengan tebal 8
mm, terlebih dahulu harus diperlihatkan sebelum dipesan untuk mendapat persetujuan dari
Pengawas/Pemberi pekerjaan
9. Pada pekerjaan daun pintu menggunakan rangka alumunium dan pintu kaca dengan
ketebalan sesuai pada gambar teknis ataupun pada analisa pekerjaan pintu dan diberi
lapisan stiker kaca, stiker kaca yang digunakan terlebih dahulu harus diperlihatkan sebelum
dipesan untuk mendapat persetujuan dari Pengawas/Pemberi pekerjaan
10. Handle stainles menggunakan kualitas terbaik di sesuai dengan gambar disain dan
terlebih dahulu diperlihatkan kepada Pengawas/Pemberi pekerjaan sebelum pemasangan
11. Untuk semua ukuran/dimensi dan bentuk pintu harus mengacu ke gambar disain baik
menyangkut warna maupun spesifikasi yang akan digunakan.
12. Untuk Semua Kelengkapan Pintu dapat dilihat dan harus sesuai dengan yang tertera pada
alnalisa per item pekerjaan pintu yang dikerjakan
13. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tersebut di atas.
14. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-gambar yang belum/tidak
disetujui oleh Perencana/Konsultan Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu
berhak menolak dan menginstruksikan kepada pihak pelaksana untuk membongkar
pekerjaan tersebut. Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal diatas menjadi tanggung
jawab Kontraktor
15. Untuk mendapat Persetujuan Perencana/Konsultan Pengawas maka Pihak Pelaksana
harus mengajukan contoh-contoh (sample) untuk bahan-bahan yang akan didatangkan dan
dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu-pintu alumunium lengkap dengan semua
hardware, weather strip, angkur dan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan telah
finish.
PASAL 32
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 22
PEKERJAAN AKSESORIS PINTU DAN JENDELA
1. Semua asesoris pintu dan jendela harus kualitas baik dengan menggunakan merk
dorma/dexon/setara sesuai persetujuan Pengawas Pekerjaan sedangkan untuk kunci-kunci
pintu dan handle jendela menggunakan kualitas yang baik dan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Pengawas pekerjaan/Pemberi pekerjaan. Kontraktor harus memperlihatkan
contoh tiap asesoris pintu dan jendela kepada Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
pemesanan.
1. Sekrup-sekrup untuk pemasangan harus dari bahan yang cocok dengan asesoris pintu dan
jendela. Tidak diperkenankan untuk memasang mati sekrup-sekrup, cukup dengan membor
lubang untuk sekrup. Semua sekrup yang rusak pada waktu pemasangan harus diganti.
PASAL 33
PEKERJAAN PABRIKASI
1. Semua item pekerjaan pabrikasi harus dilaksanakan setelah mendapat konfirmasi mengenai
bentuk, ukuran, dan spesifikasi dari pengawas/direksi. Kontraktor wajib memberitahukan
lokasi workshop dimana pekerjaan pabrikasi tersebut dilaksanakan.
2. Pekerjaan pabrikasi wajib dikerjakan atau ditangani oleh tenaga ahli atau spesialis dibidang
pabrikasi furniture dimana sebelumnya telah direkomendasikan kepada pihak pengawas dan
mendapat persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telahatau sedang dalam
proses
4. pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas pekerjaan
ataupun hal-hal yang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari pekerjaan yang
ditolak menjadi tanggungan kontraktor.
5. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
PASAL 34
PEKERJAAN PENGADAAN
1. Semua barang pengadaan harus mendapat persetujuan dari pengawas menyangkut no.
Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, dan jumlah yang dibutuhkan.
2. Pengawas berhak menolak barang yang diusulkan ataupun yang telah tiba dilokasi apabila
tidak sesuai dengan no. Seri, spesifikasi, bentuk, ukuran, ataupun hal-hal teknis dan estetis
lainnya.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 23
3. Segala biaya akibat dari penolakan barang sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
4. Pengawas/Direksi berhak menolak satu atau lebih dari barang yang telah atau sedang
dalam proses pabrikasi apabila dianggap tidak sesuai secara bentuk, ukuran, dan kualitas
pekerjaan ataupun hal-halyang bersifat teknis dan estetis. Segala bentuk biaya dari
pekerjaan yang ditolak menjadi tanggungan kontraktor
PASAL 35
PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
Bahan ;
Untuk rangka plafond gypsum dengan tebal 9 mm menggunakan hollow ukuran 2x4 cm dan 4x4cm
dengan kualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam gambar desain.
1. Plafond Gypsum
Bahan ;
Plafond yang dipergunakan adalah gypsumboard atau setara dengan ketebalan sesuai dengan gambar
disain harus berkualitas baik. Contoh dari bahan yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu
untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan ;
Pelaksanaan pemasangan plafond dilakukan setelah rangka telah siap. Pemasangan plafond harus
lurus dan rata. Plafond harus dilengkapi dengan manhole. Pemasangannya harus sesuai dalam
gambar disain.
3. Profil Plafond
Bahan ;
Bahan yang digunakan adalah dari jenis gypsumboard dengan ketebalan 9 mm dengan rangka baja
ringan. Profil kemudian finising cat.
3D Perencanaan atau yang telah disutujui dengan pihak pemberi pekerjaan. Profil plafond dilengkapi
lampu LED dengan jenis dan warna yang sebelumnya disetujui dengan pihak direksin/pemberi
pekerjaan.
2. Jenis Bahan
Cat interior menggunakan cat merk dulux/mowilex atau setara.
3. Pemilihan Warna
Semua jenis warna yang dipakai disesuaikan dengan gambar desain dan disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan.
Pengecatan (Finishing);
Pengecatan dilakukan pada partisi gypsum, multipleks dan tripleks, plafond gypsyum dan dinding
tembok dengan rata dan teratur sebanyak 3 kali atau sesuai dengan petunjuk Pengawas.
Bahan-Bahan Cat
a. Semua bahan cat yang dipakai pada pekerjaan harus dari jenis berkualitas baik dan
didapatkan hanya dari pemasok dan pembuat yang disetujui Direksi Pengawas (Ahli Teknik)
dan sesuai dengan standar yang diperuntukkan ready mixed paint
b. Semua bahan cat dan pelapis harus disimpan ditempat yang dingin dan kering, serta tidak
dicampur penyimpanannya dengan barang- barang lain
c. Semua pengecatan harus dilaksanakan secara ketat mengikuti petunjuk - petunjuk pabrik pembuat
PASAL 37
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 25
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
A. Syarat Umum
1. Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan Pengadaan, Pemasangan (Instalasi) dan
Pengujian System secara keseluruhan sesuai dengan gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat sehingga dapat bekerja dan berfungsi dengan baik.
2. Adapun pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:
Pekerjaan instalasi distribusi listrik Tegangan Rendah secara menyeluruh sehingga instalasi
berfungsi sesuai gambar rencana.
Pekerjaan distribusi sistem Pengindera kebakaran (Addressable sesuai dengan sistem yagg
sedang berjalan) serta pengembangan sistem MCFA yang terpasang sehingga kapasitas
terpenuhi.
Pekerjaan distribusi sistem Tata Suara.
Pekerjaan Instalasi LAN
3. Syarat-syarat Umum merupakan bagian dari Persyaratan Teknis. Apabila ada beberapa klausul
dari Syarat-syarat Umum yang dituliskan dalam Persyaratan Teknis, berarti menuntut perhatian
khusus pada klausul- klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan klausul-klausul lainnya dari
Syarat- syarat Umum. Klausul-klausul dari Syarat-syarat Umum hanya dianggap tidak berlaku bila
dinyatakan secara tegas dalam Persyaratan Teknis.
4. Persyaratan Teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan-
bahan dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan
(adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik.
5. Persyaratan Teknis merupakan satu kesatuan dengan Gambar-Gambar Teknis yang menyertainya.
Bila ada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan di dalam salah satu dari kedua
dokumen tersebut, maka Kontraktor wajib melaksanakannya dengan baik dan lengkap.
6. Yang menjadi dasar utama sehingga suatu pekerjaan berhasil dalam mencapai target, mutu, waktu
dan biaya, maka pelaksana lapangan harus menguasai;
Sistem pekerjaan secara menyeluruh.
Gambar kerja yang akan dilaksanakan.
Spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
Standar dan peraturan yang berlaku.
7. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikan
jaminan hasil kerja yang baik dan rapi, yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan.
Mempunyai alat kerja yang memadai.
Mudah diberi pengarahan.
Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain.
Terampil.
Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis penyambungan kabel teganganmenengah.
8. Kontraktor bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan
pekerjaan, sehingga tidak mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada waktu yang
telah ditetapkan.
9. Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang
diserahkan oleh Kontraktor harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik. Dan bahwa instalasi yang dilakukan
adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa
mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan/peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan,
walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam Persyaratan Teknis ataupun tidak dinyatakan
secara tegas dalam Gambar-Gambar Teknis.
10. Kontraktor harus dapat menunjukkan surat pernyataan dari pihak pemasok barang/komponen yang
akan terpasang kepada Konsultan, bahwa barang tersebut merupakan barang “original” dan bukan
barang produksi tiruan dengan menggunakan merek yang sama.
11. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk penyelesaian pekerjaan
harus dalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik.
12. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-
hal yang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib
13. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat- syarat yang diperlukan,
sehingga peralatan-peralatan Elektrikal dapat dipasang pada tempat dan ruang yang telah
disediakan.
14. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan
dari pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain
tersebut dapat mempengaruhi kualitas pengerjaan Kontraktor itu sendiri.
15. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat Rencana Kerja dengan jadwal yang
disesuaikan dengan Kontraktor yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, Kontraktor wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan dan mengajukan saran-saran
perubahan/perbaikan.
16. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Kontraktor wajib menyerahkan Gambar-Gambar Kerja
(Shop Drawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan. Gambar-gambar
tersebut harus diserahkan kepada Konsultan minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum
instalasi dilaksanakan.
17. Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan
tersebut. Untuk itu, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi
secara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.
18. Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Kontraktor tidak mungkin menghasilkan kualitas
pengerjaan yang terbaik, maka Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan
dan mengajukan saran- saran perubahan/perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor
tetap bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
19. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, Kontraktor harus memberi tanda-tanda (misalnya
dengan pensil atau tinta merah) pada dua set gambar pelaksanaan, atas segala perubahan pada
rancangan instalasi semula.
20. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan
standar yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 28
kemudahan pengaturan dan perawatan, keamanan operasi sistem sesuai dengan salah satu atau
lebih dari peraturan-peraturan yang tertulis dibawah ini.
Standar Nasional Indonesia ( SNI )
Standar Konstruksi / Normalisasi PLN
Peraturan-peraturan PLN/Jawatan Keselamatan Kerja Setempat
Memenuhi persyaratan DIN Standar
SII, Standar Industri Indonesia
SKBI, Standar Kontruksi Bangunan Indonesia
Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Peraturan dari Pemerintah Daerah
21. Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis
pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikandengan bahan, unit mesin atau peralatan yang
dipasangnya.
22. Bila terjadi kesimpang-siuran dalam hal standar yang harus diikuti kontraktor harus melapor pada
Konsultan untuk mendapat kejelasan tentang hal tersebut.
23. Bila konsultan tidak dapat memutuskan hal tersebut maka pengambil keputusan akan diserahkan
kepada Instansi/Badan yang berwenang (local Authority Having Jurisdiction).
28. Kelengkapan Yang Harus Diserahkan, Harus diserahkan sebelum dimulai pekerjaan, sebagai
berikut :
a. Selambat - lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti pemesanan
barang atau pembuatan barang / instalasi atau pemasangan, kontraktor harus menyerahkan
barang - barang yang diuraikan, antara lain :
1) Katalog,Data teknis dan test Report untuk persetujuan material.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 32
2) Instalasi Instruction(Buku Petunjuk manual Pengoperasian) untukpersetujuan terhadap
cara-cara pemasangan.
3) Shop drawing untuk persetujuan terhadap rencana instalasi dan cara-cara peasangan
yang akan dilakukan / dikerjakan / dilaksanakan.
4) Contoh - contoh bahan dan barang - barang untuk persetujuan terhadap bahan dan
barang - barang yang diperoleh / didapat secara lokal seperti misalnya armature lampu,
tabung lampu, starter, saklar, kabel, pipa, pompa dan lain sebagainya sesuai dengan
ketentuan dari Konsultan.
5) Yang selanjutnya kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan.
b. Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu dan lain hal, maka kontraktor harus segera
mengganti barang-barang tersebut dan diserahkan kepada Konsultan untuk mendapat
persetujuan.
32. Proteksi
a. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilakukan proteksi
yang baik terhadap cuaca dan harus diusahakan agar selalu dalam keadaan bersih.
b. Semua ujung-ujung pipa konduit dan bagian-bagian peralatan yang tidak dihubungkan harus
diberi pelindung, disumbat, atau ditutup dengan baik untuk mencegah masuknya kotoran.
c. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan,
bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa rusak atau
cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi
yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%).
35. Asuransi.
Kontraktor harus mengasuransikan secara total semua peralatan dan material mulai dari pabrik
pembuatnya, pengiriman ke lapangan, selama di gudang penyimpanan, sampai peralatan tersebut
terpasang. Kontraktor juga harus mengasuransikan seluruh tenaga yang melaksanakan pekerjaan
di lapangan.
c. Operation & Manual harus dibuat pada format kertas A-4 kecuali jika berupa gambar
bisa ukuran lain, mudah dibaca, susunan halaman dukumen harus konsisten terhadap
urutan daftar isi. Operation & Manual yang telah disetujui harus dijilid dengan ‘hard cover’
dengan kualitas warna, tulisan dan tinta copy yang baik untuk disimpan dalam jangka
panjang.
d. Untuk gambar terlaksana harus termasuk gambar gambar diagram.Gambar yang berukuran
diatas A-3 harus diserahkan dalam bentuk 3 (tiga) copy ukuran A-3 dan 1 (satu) set asli
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 39
sesuai ukuran. Untuk ukuran besar harus digulung didalam tabung gambar dan dilengkapi
dengan label gambar.
e. Digital file sebanyak 2 copy pada Compact Disk, dokumen yang berupa foto lengkap dengan
negative film/digital file nya harus termasuk yang harus disertakan pada Operation & Manual.
2. Training
Kontraktor harus memberikan training (teori dan praktek) mengenai cara pengoperasian
dan perawatan peralatan kepada minimal 3 orang petugas teknik yang ditunjuk oleh
pemilik sampai cakap menjalankan tugasnya.
Kontraktor harus mengajukan rencana training tersebut terlebih dahulu kepada
Konsultan dan mengajukan rencana pendidikan/training ini kepada Konsultan
selambat- lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala biaya yang diperlukan untuk
training tersebut.
3. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang
Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepadaKonsultan sebagai berikut :
- 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1
- 1 (satu) set soft copy
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku petunjuk operasi
dan perawatan peralatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan.
Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set bukupetunjuk operasi dan perawatan
peralatan yang terpasang yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan, dan
sebuah singkatan dari buku petunjuk harus dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan
ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk
Konsultan.
4. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 40
Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepada Konsultan sebagai berikut :
- 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1
- 1 (satu) set soft copy
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku petunjuk operasi dan perawatan
peralatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan.
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku catalog suku cadang dari
peralatan yang dipasang kepada Konsultan.
6. Perijinan.
1) Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan
untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan
dan biaya Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat - Interior Gedung Keuangan Negara 41
2) Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alatyang dipatenkan
sertakemungkinan tututan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal
iniKontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut diatas.
3) Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keterangan resmi yang diperoleh
mengenai instalasi proyek ini kepada Konsultan atau pihak ditunjuk, sebelum
penyerahan dilakukan.
4) Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultansetiap akan memulai
suatutahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di luar jam
kerja (kerja lembur).
5) Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan
setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang dikerjakan.Dalam hal ini,
semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut.
B. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan, penyetelan dan pemasangan jalur instalasi titik
lampu, instalasi saklar dan jaringan data.
b. Mengatur pekerjaan elektrikal dan keterkaitannya dengan bidang-bidang pekerjaan lain seperti :
Pemasangan Jalur atau Jaringan Titik Lampu meliputi : saklar, jalur kabel, titik lampu.
Pemasangan Jalur Audio Speaker meliputi : kabel dari Power Ampli ke switch audio
dilanjutkan ke control speakers (Sound System)
c. Membuat gambar kerja detail (serta perhitungan-perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan
dengan gambar rencana dan RKS.
d. Spesifikasi bahan-bahan :
Titik Lampu
o Saklar yang digunakan adalah : Nasional Panasonic atau Clipsal (setara)
o Ukuran dan merek kabeltitik lampu yang digunakan adalah: Jenis NYM 3 x 2,5 mm Merk
Suprime
o Rumah lampu dan bohlam memakai jenis Downlight Merk Philips(setara)
Audio Speaker (Sound System)
o Kabel dari power ampli ke Switch Audio dan dari Switch Audio ke Sound Sistem : Jenis
NYM 3 x 2,5 mm Merk Suprime, batas maksimum 5 m.
c. Gambar-gambar
Gambar-gambar rencana dan spesifikasinya (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi sama mengikatnya.
Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka spesifikasi yang mengikat.
Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata Ietak dan peralatan instalasi,
sedang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menunjukkan gambar-gambar kerja (shop
drawing) kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Setiap
shop drawing yang diajukan Kontraktor, dibuat setelah mempelajari situasi dan
berkonultasi denan pekerjaan- pekerjaan instalasi lainnya.
c. Lain-lain
1. Commisioning dan Testing
Kontraktor pekerjaan instalasi harus melakukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui seluruh instalasi telah
dapat ber fungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan
Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab kontraktor, termasuk peralatan khusua yang perlu untuk
testing scluruh sistem ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh
kontraktor.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam 3 (tiga)
rangkap dokumen-dokumen mengenai hal-hal sebagai berikut :
o Hasil Pengetesan kabel-kabel
o Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
o Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
o Hasil pengukuran- pengukuran dll.
e. Pemeriksaan
Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin
dilaksanakan tidak kurang dari 2 (dua) minggu.
3. Cara Pengerjaan
1. Titik Lampu
Setiap perletakan/sambungan instalasi listrik harus menggunakan Tee Doos dan diisolasi
(lasdop) yang rapi.
Setiap penempatan saklar/Stop Kontak harus menggunakan In Bow Doos.
Untuk tarikan kabel line/kabel lampu setiap jarak 50 cm harus menggunakan klem / TC.
Pipa (Conduit) dipakai PVC dengan mutu baik.
Lasdop, isolasiband dan in bow doos kualitas baik.
Bocht, socket, tulles dan klem-klem merek union.
Setiap perletakan/sambungan instalasi kabel mengikuti gambar denah.
2. Audio Speakers
Setiap perletakan/sambungan instalasi kabel audio mengikuti gambar denah.
Tinggi Sound System menyesuaikan tinggi plafond dari 0,00 lantai.
Perletakan komponen-komponen harus menggunakan waterpass, simetris/lot, rapi dan
kuat dalam pemasangannya
Untuk tarikan kabel line/kabel Sound System setiap jarak 50 cm harus menggunakan
klem/TC.
Pipa dipakai PVC dengan mutu baik ( Conduit Clipsal ).
3. Instalasi lainnya
Setiap perletakan/sambungan instalasi harus mengikuti gambar disain yang ada.
Instalasi lainnya agar dipasang dengan rapi dan tertata untuk kemudahan identifikasi jalur
pada saat ada masalah dan maintenance.
1. Semua bahan/material harus diajukan terlebihan dahulu oleh Kontraktor Pelaksana sebelum
dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Bila ada hal-hal yang tidak tercantum dalam gambar dan RKS sehingga meragukan Kontraktor
Pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan, maka Kontraktor Pelaksana harus menanyakan kepada
Konsultan Pengawas / Pemberi Pekerjaan segera untuk mendapatkan penjelasan dan keputusan.
3. Apabila terdapat perbedaan spesifikasi bahan/material, maka yang dipakai adalah spesifikasi bahan
material yang tinggi/terbaik menurut perencanaan. Oleh karena itu Kontraktor Pelaksana diharuskan
menginformasikan perbedaan ini kepada Konsultan Pengawas.
4. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman di sekitar bangunan harus ditata rapi dan semua
barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari pekerjaan.
5. Dalam pelaksanaan seluruh sistem harus berjalan dengan sebaik mungkin, kelalaian Kontraktor yang
mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana
6. Semua sisa-sisa pekerjaan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh ada kotoran yang
tersisa disekitar lokasi pekerjaan. Semua biaya angkutan pembuangan sisa-sisa pekerjaan menjadi
tanggungan Pelaksana
7. Syarat-syarat yang belum tercantum dalam RKS ini namum ada pelaksanaan pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan bangunan tersebut maka pihak pelaksana wajib mengerjakan sebagai
penyempurnaan bangunan tersebut atas petunjuk pengawas lapangan. Segala sesuatu yang belum
tercantum dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan di lokasi
pekerjaan dan apabila terdapat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan tidak terdapat dalam RAB,
maka pelaksana wajib melaporkan dan akan dibuatkan addendum kontrak.