SPESIFIKASI TEKNIS
TAHUN : 2021.
PEKERJAAN : Perencanaan Guest House Syariat di Samarinda
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam.
LOKASI : Jl. Gelatik, Kel. Temindung Permai, Kec. Sungai Pinang,
Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242.
PASAL 1
PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
Lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana adalah
pembangunan atau merencanakan Guest House Syariat di Samarinda, dengan
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 3
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 4
PERATURAN TEKNIS
PASAL 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
a) Untuk pelaksanaan pekerjaan ini jangka waktu yang diberikan adalah 180
(seratus delapan puluh) hari kalender atau 6 (enam) bulan kalender
terhitung sejak diterbitkannya Surat Perjanjian sampai dengan pekerjaan
harus selesai 100% (serah terima pertama).
b) Untuk keperluan pelaksanaan pengawasan/monitoring maka sebelum
pekerjaan dimulai Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal
waktu yang terinci dan jelas, dan tergantung keperluannya apakah harus
dengan network planning atau cukup barchart atau sesuai permintaan
Pemberi Tugas.
c) Jangka waktu pemeliharaan ditetapkan selama 60 (enam puluh) hari
kalender, terhitung dari tanggal pernyerahan pertama. Kontraktor harus
memperbaiki hingga memuaskan segala kekurangan atau kerusakan yang
terjadi dalam masa pemeliharaan karena ketidak sempurnaan bahan atau
pelaksanaan.
d) Apabila Kontraktor dalam jangka waktu yang ditetapkan belum
melakukan perbaikan yang diperlukan, maka pemberi tugas berhak
melakukan perbaikan pekerjaan tersebut atas biaya yang dibebankan
kepada Kontraktor.
e) Setelah jangka waktu pemeliharaan berakhir, pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya, yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Ke II.
f) Masa pemeliharaan otomatis akan bertambah, jika masa perbaikan
melampaui masa pemeiharaan pekerjaan.
g) Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan Jadwal
Pelaksaan Pekerjaan (kurva S dan Bar Chart) dengan detail, yang
diperlihatkan urutan pelaksanaan kegiatan beserta waktu yang dibutuhkan
dan diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan untuk
mendapat persetujuan. Selanjutnya Jadwal ini akan digunakan sebagai
Guest House Syariat |4
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 6
PENYEDIAAN TENAGA
PASAL 7
PENYEDIAAN PERALATAN
1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan/mendirikan barak kerja dan gudang
penyimpanan alat dan bahan bangunan untuk keperluan pekerjaan konstruksi
yang kelayakannya akan dinilai oleh Direksi. Bila Direksi menilai
barak/gudang tersebut layak dengan alasan-alasan teknis, maka Kontraktor
Pelaksana harus melakukan perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan petunjuk
Direksi.
2. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan/mendirikan barak Direksi
(Direksikeet) yang dilengkapi :
3. Kontraktor harus membuat pagar pembatas dan pengaman sekeliling lokasi
kegiatan. Selain itu kontraktor juga harus membuat papan nama kegiatan yang
Guest House Syariat |6
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 8
PENYEDIAAN BAHAN BANGUNAN
PASAL 9
PEMBUATAN SHOP DRAWING
(GAMBAR PELAKSANAAN)
1. Shop Drawing (Gambar Pelaksanaan) harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
sebelum suatu komponen konstruksi dilaksanakan bila :
a) Gambar detail konstruksi yang tertuang dalam dokumen kontrak tidak ada
atau kurang memadai.
b) Terjadinya penyimpangan pelaksanaan (tetapi masih dalam batas teloransi
yang diijinkan) pada konstruksi yang mendahuluianya. Misalnya : Gambar
kerja untuk konstrusi kuda-kuda atap bila terjadi penyimpangan
kedudukan kolom tempat bertumpunya kuda- kuda tersebut.
c) Konsultan Pengawas memerintahkan secara tertulis, untuk itu demi
kesempurnaan konstruksi.
2. Shop drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
PASAL 10
PEMBUATAN GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN
(AS BUILT DRAWING)
1. Sebelum penyerahan pekerjaan I, kontraktor pelaksana sudah harus
menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri dari :
a) Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
b) Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-
gambar perubahan.
2. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat 1 di atas harus diartikan telah
memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan
secara teliti.
3. Gambar sesuai pelaksanaan merupakan bagian pekerjaan yang harus
diserahkan pada saat Penyerahan I. Kekurangan dalam hal ini akan berakibat
Penyerahan Pekerjaan I tidak dapat dilaksanakan.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 10
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 11
PEMBENAHAN/PERBAIKAN KEMBALI
1. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan kontraktor pelaksana
meliputi :
a) Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa
pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan
pelaksanaan.
b) Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan di luar
pekerjaan pokok yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi
(misalnya : jalan, halaman dan lain sebagainya).
2. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa
pelaksanaan termasuk bowkeet dan direksi keet harus dilaksanakan sebelum
masa kontrak berakhir.
PASAL 12
PERATURAN/PERSYARATAN TEKNIK YANG MENGIKAT
PASAL 13
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
PASAL 14
PENELITIAN DOKUMEN PELAKSANAAN
PASAL 15
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
6. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja
wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
7. Kontraktor bertanggung jawab atas pembersihan kembali perlengkapan
keselamatan kerja.
8. Kontraktor wajib menyediakan Direksi Keet untuk Konsultan Pengawas
dengan kebutuhan ruang yang cukup untuk :
a) Ruang Konsultan Pengawas.
b) Ruang Pertemuan/Rapat lengkap dengan meja besar dan panjang serta
kursi, papan tulis (white board dan spidol warna).
PASAL 16
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 17
PEKERJAAN PEMASANGAN PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)
1. Lingkup Pekerjaan
2. Pemasangan bouwplank bangunan Guest House Syariat bahan yang dipakai
untuk pekerjaan ini adalah :
a) Kayu eks. lokal ukuran 5/7 dan 3/10
b) Cat warna merah
c) Paku segala ukuran
d) Papan bangunan ukuran 3/20
3. Syarat-Syarat Pelaksaan Pekerjaan
a) Papan bangunan ukuran 3/20, diketam rata permukaan atasnya.
b) Tiang-tiang papan bangunan ukuran 5/7, dipasang kokoh pada jarak 2 m.
c) Semua titik as kolom pada papan bangunan harus diberi tanda dengan cat
dan paku.
d) Papan bangunan harus tetap berdiri kokoh hingga pelaksanaan konstruksi
mencapai pengecoran beton plat lantai pertama.
PASAL 18
PEKERJAAN GALIAN
1. Lingkup Pekerjaan
a) Galian tanah pondasi menerus bangunan pada tanah
b) Galian tanah pondasi menerus foot plat bangunan
c) Galian Septictank dan resapan
2. Syarat-Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Seluruh pekerjaan galian dilakukan sampai pada kedalaman sesuai dengan
gambar rencana rancangan pelaksanaan.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 15
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
b) Lubang galian harus dibuat yang cukup guna memperoleh ruang kerja
yang cukup dan kemiringan sisi-sisinya tidak mudah longsor.
c) Tanah bekas galian diletakkan pada sisi-sisi galian sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan galian dan tanah bekas
galian tidak dapat longsor ke dalam galian.
d) Pekerjaan pengurugan tanah kembali dilaksanakan setelah pekerjaan
galian dan konstruksi yang memerlukannya selesai. Urugan tanah
peninggian lantai hendaknya dipadatkan kembali dengan menggunakan
mesin pemadat.
PASAL 19
PEKERJAAN URUGAN
1. Lingkup Pekerjaan
a) Urugan tanah kembali bangunan gedung.
b) Urugan tanah peninggian halaman depan dan parkir.
c) Urugan tanah peninggian peil lantai gedung.
d) Urugan pasir bawah pondasi gedung.
e) Urugan pasir bawah lantai gedung.
f) Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan.
2. Urugan terdiri atas :
a) Urugan tanah
Dilaksanakan pada area sekeliling gedung.
b) Urugan pasir
Dilaksanakan pada bawah lantai dan atau pondasi yang baru sedemikian
rupa sehingga diperoleh elevasi yang sesuai bila telah difinish dengan
lantai keramik, paving atau beton rabat.
3. Semua bahan urugan yang digunakan harus bersih dari kotoran, humus atau
bahan organik lainnya yang dapat mengakibatkan penyusutan urugan maupun
terhadap kepadatan itu sendiri.
4. Semua bahan urugan yamg dipergunakan harus seijin Direksi/Konsultan
Pengawas.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 16
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
5. Urugan yang tebalnya lebih dari 15 cm harus dilakukan selapis demi selapis,
dan setiap lapisan urugan hendaknya dipadatkan dengan mesin pemadat
(Compactor).
PASAL 20
PEKERJAAN PANCANG BETON
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan Pancangan Beton Mini Pile 20 cm x 20 cm.
2. Bahan-bahan
a) Beton yang dipakai untuk pembuatan tiang beton cetak harus mempunyai
mutu beton minimal K-350 (beton Readymix).
3. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Alat Pancang
- Hydraulic jack 120 ton
- Peralatan pendukung hydraulic jack
b) Daya Pikul Tiang
- Didapat dari penunjukan meter (gauge) yang terpasang pada alat
hydraulic jack yang digunakan
- Pemancangan dihentikan bila daya dukung yang diinginkan sudah
tercapai
c) Toleransi Posisional dan Kemiringan Tiang
- Toleransi untuk ketepatan titik tiang tidak lebih dari 8,00 cm dari letak
titik pada awal pemancangan, dan jarak antara dua buah tiang pancang
tidak bertambah/berkurang lebih dari 15,00 cm dari yang seharusnya.
- Toleransi kemiringan untuk tiang yang seharusnya vertikal adalah tidak
lebih miring dari 1 : 75.
- Jika ada gangguan dalam pelaksanaan tiang beton cetak yang diluar
kemampuan kontraktor untuk mengatasinya, maka kontraktor dapat
menambah satu atau lebih tiang beton cetak, dan sebelum pelaksanaan
harus minta persetujuan dari Konsultan Pengawas.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 17
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
- Pemasangan poer dan tie beam dapat dilaksanakan setelah semua tiang
mini terpasang baik dan setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d) Penyambungan Tiang
Tiang beton cetak disambung dengan mengelas plat baja pada kedua tiang
yang akan disambung dengan full buttweld. Sebelum pengelasan dilakukan
potongan tiang yang akan disambung distel hingga satu garis dengan tiang
yang telah terpancang di dalam tanah. Setelah pengelasan selesai
dilaksanakan, sambungan tersebut diberi lapisan aspal dan pemancangan
tiang dilanjutkan.
e) Pemancangan
- Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus disanggah
dengan baik sehingga tidak berubah dari posisi yang telah ditentukan
serta tidak terjadi kemungkinan tekuk. Penyanggahan ini harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tiang
tekan.
- Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai kapasitas dan
efisiensi, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas
sebelum digunakan. Manometer pengukur tekanan harus ada sertifikat
kalibrasi yang masih berlaku dari pihak yang berwenang.
- Panjang tiang pancang yang akan ditekankan harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, sesuai dengan keadaan tanah
setempat.
- Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai penetrasi
atau kedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali Konsultan
Pengawas menyetujui bahwa penghentian pemancangan terjadi karena
hal-hal yang diluar kekuasaan pemborong.
- Pemborong harus membuat catatan pemancangan (tiap pemasukan 500
mm kecuali sisa 2000 mm terakhir harus dibaca tiap 250 mm ) atau
sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 18
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 21
PEKERJAAN PONDASI FOOT PLATE/MENERUS
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan sarana
yang menunjang pekerjaan tersebut.
b) Pondasi batu foot plat yang digunakan untuk dinding pemisah, jelasnya
sesuai yang tertera dalam gambar.
c) Pekerjaan pondasi foot plat pada bangunan gedung seperti pada gambar.
2. Bahan – Bahan
a) Batu belah yang tidak poros dan belum dipakai, serta harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu kepada Pengawas.
b) Perekat yang digunakan dalam komposisi adukan dengan perbandingan (1
Pc : 4 Ps).
c) Pasangan aanstamping dari batu belah yang disusun padat celah-celahnya
diisi pasir dan disiram air.
d) Pasir urug digunakan untuk alas pondasi sebelum dipasang aanstamping
dengan tebal urugan 10 cm dan dipadatkan.
e) Pasir pasang.
3. Syarat - Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Sebelum pelaksanan pekerjaan Kontraktor Pelaksana melaksanakan
pengajuan lebih dulu kepada Konsultan Pengawas jika akan dimulai.
b) Pemborong harus selalu berkonsultasi apabila mendapatkan perbedaan
antara gambar konstruksi dan gambar arsitektur atau hal-hal yang kurang
jelas.
c) Ukuran balok sloof disesuaikan dengan gambar konstruksi untuk masing-
masing keperluan pondasi.
d) Bentuk galian untuk pondasi harus disesuaikan dengan gambar rencana,
dan kemiringan disesuaikan dengan keadaan serta sifat tanah setempat
agar lubang galian tidak mudah longsor.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 20
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
e) Lobang galian untuk pondasi harus dihindarkan dari genangan air, karena
pemborong harus menghisap keluar genangan air yang terjadi.
PASAL 22
PEKERJAAN RABAT, DAN PATLAH
1. Lingkup Pekerjaan
a) Rabat lantai.
Berada di setiap bagian bawah lantai keramik, selain pasir pada bangunan
gedung dan juga digunakan sebagai dasar.
b) Patlah.
Digunakan pada dasar septictank dan pasangan lantai keramik bangunan
gedung.
2. Bahan – Bahan
a) Untuk pekerjaan rabat lantai menggunakan Portland cement (PC), pasir
cor, batu pecah tangan / stenslah 2/3.
3. Syarat - Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Untuk pekerjaan rabat lantai dengan ketebalan 5 cm, menggunakan 1 pc :
3 ps : 6kr.
b) Sedangkan untuk pasangan patlah batu putih menggunakan 1 pc : 5 ps.
c) Bentuk, dimensi, tebal, serta kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan
harus selalu dikontrol pada saat pelaksanaan.
PASAL 23
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat yang menunjang
kelancaran pekerjaan ini..
b) Pekerjaan ini meliputi pula konstruksi beton bertulang dan semua
pekerjaan beton lainnya yang tercantum dalam gambar pelaksanaan
persyaratan ini, maupun ketentuan dalam syarat lainnya.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 21
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
2. Pedoman Pelaksanaan
Pedoman pelaksanaannya memakai Standart Nasional Indonesia (SKSNI T15-
1991-03). Kontraktor Pelaksana diwajibkan melapor atau berkonsultasi
dengan Pengawas apabila terjadi perbedaan dalam gambar pelaksanaan. Dan
apabila Kontraktor Pelaksana telah siap dalam pekerjaan pengecoran,
pemborong harus melapor kepada Pengawas untuk diadakan penelitian
mengenai pemasangan bekisting, pembesian dan persiapan lainnya. Ijin untuk
bisa melaksanakan pekerjaan pengecoran adalah dari Konsultan Pengawas,
baik melalui surat ataupun secara lisan.
3. Adukan Beton
a) Adukan beton harus memenuhi mutu karakteristik beton K-225 sesuai
dengan rekomendasi dalam PBI 1971 maupun SKSNI-T-15-1991-03
untuk beton-beton struktur.
b) Adukan beton yang bersifat praktis diperkenankan mencampur sendiri
dengan menggunakan alat bantu molen.
c) Persyaratann adukan beton. Bahan yang dipergunakan :
- Portland Cement (PC)
Semen yang digunakan untuk pembuatan beton adalah produksi Semen
Tonasa Type I.
- Agregat Halus
Agregat halus berupa pasir alam, pasir olahan atau penggabungan dari
kedua pasir tersebut.
Agregat halus harus bebas dari kadar lumpur dan sejenisnya, menurut
komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03.
- Agregat Kasar
Agregat kasar berupa kerikil pecah mesin, batu pecah, terak tanur atau
beton semen-hidrolis yang dipecah.
Agregat kasar yang dipakai adalah batu berukuran 1/2 - 2/3 cm dan
mempunyai gradasi kekerasan yang cukup.
- Bahan Air
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 22
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
- Kokoh, tidak rusak atau berubah bentuk akibat beban adukan beton dan
atau tekanan lateralnya pada saat pengecoran.
- Tidak menyebabkan adukan beton terurai, dalam hal ini khususnya
untuk bekisting kolom disyaratkan tinggi penuangan maksimum adalah
2 meter dari permukaan dasar yang telah mengeras.
- Mudah pembongkarannya tanpa membahayakan konstruksi. Untuk
dapat memenuhi hal ini, kontraktor pelaksana harus membuat gambar
pelaksanaannya (Shop Drawing) lebih dahulu beserta perhitungan
konstruksinya dan telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum bekisting dilaksanakan.
- Bahan bekisting yang telah dipakai tidak boleh dipakai kembali kecuali
dengan ijin Konsultan Pengawas secara tertulis.
- Bila memenuhi syarat konstruksi, pemakaian bahan lain selain yang
disebutkan di atas boleh dilakukan sepanjang telah memperoleh ijin dari
Konsultan Pengawas.
6. Pengecoran Beton
a) Apabila Kontraktor Pelaksana hendak memulai pekerjaan pengecoran
beton, maka Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas kapan pengecoran dilaksanakan.
b) Pengecoran hanya boleh dilaksanakan bila :
- Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan penulangan dan
bekisting serta pemasangan beton decking secara sempurna dan
bersih serta telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
- Kontraktor telah menyediakan bahan, peralatan dan persiapan
tenaga serta dinyatakan dalam daftar bahan alat dan tenaga kerja.
- Kontraktor telah membuat schedule rencana pengecoran dan
strategi pengecoran berupa gambar tata letak bahan serta arah
pengecoran.
- Seluruh persiapan pengecoran yang tersebut didalam sub butir a, b
dan c di atas telah disetujui Konsultan Pengawas berdasarkan
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 24
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
c) Kolom praktis 15/15, dengan tulangan 4–D12 mm, dan begel Ø8–15cm.
d) Sloof 1 40/65, dengan tulangan 8–D22 mm, dan begel Ø12 mm–20cm.
e) Sloof 2 30/50, dengan tulangan 9–D16 mm, dan begel Ø8mm–20cm.
f) Sloof 3 15/25, dengan tulangan 4–D12 mm, dan begel Ø8mm–20cm.
g) Balok 45/75, dengan tulangan 9–D22 mm, 7–D12 mm dan begel Ø10mm–
15cm.
h) Balok anak 1 40/65, dengan tulangan 9–D22 mm, 7–D12 mm dan begel
Ø10mm–15cm.
i) Balok anak 2 25/35, dengan tulangan 10–D16 mm dan begel Ø10mm–
15cm.
j) Balok anak 3 15/25, dengan tulangan 4–D12 mm, dan begel Ø8mm–15cm.
k) RingBalk 1 35/55, dengan tulangan 6–D19 mm, dan begel Ø10mm–10cm.
l) RingBalk 2 25/40, dengan tulangan 4–D12 mm, dan begel Ø10mm–10cm.
m) Plat atap tebal 12 cm, dengan tulangan rangkap Ø 10 mm – 150. Ukuran –
ukuran beton yang digunakan pada septictank dan resapan.
n) Penutup cor beton tebal 15 cm untuk bangunan, septictank dan resapan,
dengan tulangan rangkap Ø8 mm – 125.
PASAL 24
PEKERJAAN BATU BATA, PASANGAN, DAN PLESTERAN
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pasangan dinding bata ringan
Dipasang sesuai dengan gambar yang menunjukkan dinding, dipasang di
atas sloof, dan juga dipasang sebagai dinding bangunan, selain dipasang
sebagai dinding bangunan juga dipasang sebagai dinding septictank dan
dinding sumur resapan, hanya saja pada sumur resapan merupakan
pasangan dinding bata merah kosong atau tanpa plesteran.
b) Plesteran dinding
c) Benangan sudut
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 26
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
Untuk menghasilkan akhiran dinding, kolom dan balok yang siku dan
lurus (pada bagian luar).
d) Pekerjaan acian
2. Bahan – Bahan
Untuk pekerjaan pasangan bata merah, plesteran dinding, dan benangan,
bahan-bahan yang diperlukan :
a) Bata Ringan
- Bata ringan harus berkualitas baik, ukuran minimal sesuai yang ada di
pasaran.
- Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya datar,
padat dan tidak menunjukkan retak-retak.
- Apabila dilakukan pemeriksaan dengan menggoreskan ujungnya pada
rusuk yang panjang pada bidang keras dan kasar sepanjang 1 m, maka
panjangnya berkurang akibat aus maksimum 1 cm.
b) Semen Portland (PC)
Semen Portland harus mempergunakan semen Gresik atau merk lain yang
sekualitas dan yang digunakan harus satu jenis merk pabrik.
c) Pasir pasang
d) Batu beton sisir
3. Syarat - Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Bahan – bahan yang digunakan untuk adukan. Cara Pencampuran :
Untuk mencampur adukan harus memakai alat tertentu misalnya MOLEN
agar mendapatkan campuran yang benar-benar merata. Apabila terpaksa
mencampur dengan tangan (cangkul dan sekop), maka landasan tempat
adukan harus kuat. Tidak dibenarkan memakai adukan yang telah
mengering.
b) Pemasangan pasangan batu bata :
- Adukan : Semua dinding di atas balok sloof hingga 40 cm dari lantai
dibuat dari adukan 1 PC : 3 Ps. Demikian juga pada KM/WC, setinggi 220
cm di atas lantai (disesuaikan dengan gambar bestek). Untuk dinding
lainnya dipergunakan adukan seperti yang tersebut di atas.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 27
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
c) Cara Pelaksanaan :
- Dinding harus dipasang dengan ketebalan perekat ± 1 cm dan harus
lurus/rata. Untuk tinggi pemasangan dinding setiap hari tidak boleh lebih
dari 125 cm.
d) Perlindungan dan Peralatan :
Perlindungan untuk pemasangan dinding di udara terbuka pada waktu
hujan harus ditutup, sehingga tidak sampai kehujanan.
e) Angkur dan Pengikat Lainnya :
Angkur sambungan dinding dengan kolom harus dipasang angkur
pengikat, yang dipasang pada jarak 75 – 100 cm.
f) Pekerjaan acian
Pemasangan kemprotan harus rapi dan sesuai dengan gambar rencana.
g) Benangan
- Seluruh akhiran dinding, kolom dan balok yang tampak (siku
bagian luar) harus mengasilkan akhiran yang benar-benar siku,
lurus, dan rapi sehingga menghasilkan akhiran dinding, kolom dan
balok seperti yang dimaksud pada gambar rancangan pelaksanaan.
- Pekerjaan benangan dilaksanakan bersama dengan pekerjaan acian
halus dengan menggunakan bahan dari adukan air semen (PC).
- Mortar untuk pekerjaan benangan ini adalah campuran 1 Pc : 2 Ps
dan diaduk hingga benar-benar homogen.
- Pekerjaan benangan harus menghasilkan akhiran yang benar-benar
siku, lurus dan rata.
PASAL 25
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan pemasangan keramik lantai
dalam dan luar (termasuk kamar mandi), pasangan keramik dinding
(termasuk dinding kamar mandi).
2. Bahan – Bahan
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 28
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 26
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan pengecatan dinding bangunan
b) Pekerjaan pengecatan Plafound
c) Pekerjaan pengecatan kayu
2. Bahan – Bahan
a) Cat dinding dan pagar sekualitas mowilex/setara
b) Cat plafond sekualitas mowilex/setara
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 30
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
c) Plamir tembok
d) Cat dasar tembok
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond
- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah bagian sisi
dalam ruangan dan luar ruangan dengan menggunakan cat merk
Mowilex/setara atau yang setara.
- Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan
dinding, kolom yang tampak dari dalam bangunan dan plafond.
- Pengecatan pada dinding dilakukan setelah plesteran dinding benar-
benar telah kering.
- Sebelum pengecatan pada dinding, kolom yang tampak dari dalam
bangunan dan plafond terlebih dahulu bidang-bidang tersebut
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat
diplamir dengan bahan plamir campuran antara 1 lem plamir : 2
semen putih : 3 mill.
- Setelah plamir benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan
menggosok plamir hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-
benar rata dengan 3 kali pelapisan dan menggunakan kuas.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan hingga pekat dan rata.
2) Pekerjaan Pengecatan kayu
- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat kayu merk
Avian atau yang setara.
- Sebelum kayu dicat, semua permukaan yang akan dicat harus dimeni
terlebih dahulu.
- Setelah meni kering permukaan kayu diplamir hingga rata dan
bilamana perlu didempul dan kemudian digosok dengan kertas gosok
hingga sempurna, rata dan halus.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 31
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 27
PEKERJAAN SANITASI
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pemasangan pipa pembuangan air kotor pada kamar mandi bangunan
gedung.
b) Pemasangan pipa air bersih menuju kamar mandi dan dapur bangunan
gedung.
c) Pemasangan pipa pembuangan kotoran.
d) Pemasangan avoor lantai dan bak kamar mandi bangunan gedung.
e) Pemasangan kran air.
f) Pemasangan closet Duduk INA dan wastafel INA.
g) Pemasangan septictank dan resapan.
2. Bahan – Bahan
a) pipa air kotor PVC AW 1”
b) pipa air kotor PVC AW 4”
c) pipa air bersih PVC AW 1”
d) pipa talang air PVC AW 4”
e) pipa talang air PVC AW 2”
f) avoor lantai dan bak kamar mandi
g) kran air ½”
h) closet duduk
i) septictank dan resapan(ijuk, kerikil 2/3, pasir)
j) pipa penghawaan 1”
k) beton eser dia 8
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 32
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
l) Knee/elbow PVC 3”
m) Shock PVC 3”
n) Lem pipa PVC
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan
1) Pekerjaan-Pekerjaan Jaringan Pipa Air Bersih
- Pipa PVC type AW/D Ø ½ dan ¾”, atau yang setara di pasang pada
tempat sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan.
- Perlengkapan-perlengkapan sambungan pipa, terdiri dari Knee, sok,
elbow, reducing sock dan faucet sock, TBA dan lem pipa PVC.
- Pada sambungan tersebut kran air Ø 1/2” disambung dengan faucet sox,
reducing sox dan Tee Ø 1/2”.
- Pada setiap belokan, digunakan knee atau elbow sesuai dengan
kebutuhan, demikian juga pada setiap sambungan pipa digunakan sox
dan dilem menggunakan lem pipa PVC.
- Pipa yang terletak pada dinding harus masuk ke dalam minimal 2.5 cm
dan diklem (secukupnya). Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan sebelum
pekerjaan plesteran.
- Kran air yang digunakan Ø 1/2” jenis Ball Valve dengan handel siku
atau yang setara. Pada setiap sambungan dipasang lapisan TBA untuk
mengurangi kebocoran.
- Sebelum dilakukan pemasangan pipa terlebih dahulu dilakukan test
kebocoran dengan memasukkan udara bertekanan 3 atm ke dalam
saluran air, kemudian akan dilakukan test kebocoran dengan
mengoleskan buih sabun.
2) Pekerjaan-Pekerjaan Jaringan Pipa Air Kotor, dan Talang Tegak
- Bahan-bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah :
a) Avour plastic.
b) PVC merk Maspion Ø 4”, Ø 3”, Ø2½” type AW.
- Semua saluran air buangan yang tertanam pada dinding mengikuti
gambar yang ada serta memperhatikan ketebalan dinding dibandingkan
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 33
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 28
PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan pemasangan kusen alumunium
b) Pekerjaan pemasangan kusen alumunium pintu kamar mandi
2. Bahan – Bahan
a) Sealent , semen atau mortar
b) Rangkaian pintu atau jendela yang sudah siap pasang, misalnya terdiri dari
kusen, daun pintu
c) Fischer
d) Skrup
e) Isolasi plastik atau kertas
f) Kusen alumunium yang mau dipasang
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus
dipersiapkan lobang kusen agar tidak perlu melakukan pembongkaran
ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran kusen ditambah 1 cm untuk
tempat sealent.
b) Lalu memasukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas
dengan menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka kita stel kelurusan
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 34
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 29
PEKERJAAN ATAP
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan konstruksi atap baja IWF
b) Pekerjaan atap dak
2. Bahan-bahan konstruksi atap
Bahan langsung di sediakan oleh kontraktor.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pembuatan dan pemasangan konstruksi dan material terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan
aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2) Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 35
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 30
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
1. Umum
- Pemasangan rangka penggantung langit-langit menggunakan besi dengan
ukuran hollow 2/4.
2. Penutup Langit-langit
Penutup langit-langit memakai gypsumboard polos ukuran 120 x 240 cm.
3. List Plafond
Bagian dalam ruangan menggunakan list gypsum.
4. Bahan-bahan
a) Semua rangka penggantung langit-langit menggunakan besi hollow
dengan ukuran 2/4.
b) Untuk penutup plafond langit-langit mempergunakan gipsumboard polos
ukuran 120 x 240 cm dengan tebal minimal 9 mm dengan permukaan
halus.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Penggantung Plafound.
- Penggantung plafond menggunakan kayu hollow 2/4 sesuai dengan
gambar rencana pelaksanaan.
- Permukaan bawah rangka plafound harus rata.
2) Pemasangan Plafound
- Setelah permukaan yang akan dipasang plafond diperiksa, maka
pemasangan penutup plafond dapat dilaksanakan.
- Pemasangan langit-langit tanpa nat.
PASAL 31
PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan Pintu
b) Pekerjaan Jendela
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 36
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
2. Bahan-Bahan
a) Pekerjaan Pintu
- 3 (tiga) buah engsel pintu sekualitas ELT/ SOLID pada setiap daun
pintu tidak cacat dan berkualitas baik.
- kunci pintu sekualitas Chisa pada pintu berdaun tunggal, tidak cacat dan
berkualitas baik.
b) Pekerjaan Jendela
- 2 buah engsel pada bagian atas daun jendela sekualitas ARCH 3” pada
setiap daun jendela, tidak cacat dan berkualitas baik.
- 2 buah pengunci/grendel pada setiap daun jendela, tidak cacat dan
berkualitas baik
- 2 buah hak angin sikutan pada setiap daun jendela, tidak cacat dan
berkualitas baik.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a) Pekerjaan Pintu
- Semua pemasangan engsel harus rapi sehingga pintu secara fungsional
dapat ditutup dan dibuka dengan mudah dan ringan.
- Pemasangan kunci/grendel tanam harus rapi dan mudah dioperasikan.
- Sekrup–sekrup engsel, kunci dan lain–lain harus rata pada permukaan
pintu.
- Dipasang 3 buah engsel pada setiap daun pintu.
b) Pekerjaan Jendela
- Pemasangan 2 buah engsel pada bagian atas daun jendela di setiap daun
jendela.
- Setiap daun jendela dipasang 2 buah pengunci/Grendel
- Pemasangan 2 buah hak angin sikutan pada setiap daun jendela.
PASAL 32
PEKERJAAN LISTRIK
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan instalasi listrik
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 37
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
instalasi listrik ini dan harus mendapat ijin dari Konsultan Pengawas
sebelum pelaksanaannya.
6. Pengujian / Testing
1) Untuk mengetahui bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan
dengan persyaratan teknis yang diminta, maka Kontraktor diwajibkan
menguji seluruh pekerjaannya dengan standart uji masing-masing yang
telah ditetapkan dalam peraturan/spesifikasi peralatan.
2) Pengujian ini dilaksanakan dibawah pengawasan Pengawas Lapangan
yang ditunjuk. Jadwal pelaksanaan pengujian dapat diukur seminggu
sebelumnya atas persetujuan bersama.
3) Semua bahan yang kurang baik atau pemasangan yang kurang sempurna
yang diketahui pada saat pemeriksaan/pengujian harus segera diganti
dengan yang baru/disempurnakan sampai dapat berfungsi dengan baik dan
sesuai standart uji yang ada.
PASAL 33
PEKERJAAN PEMASANGAN KABEL
1. Semua kabel tegangan rendah yang digunakan adalah kabel yang sudah
direkomendasikan oleh LMK dengan merk : Kabelindo, Supreme,
Kabelmetal.
- Kelas: 600/1000 V
- Inti: Tembaga
- Isolasi: PVC ukuran : minimum 2,5 mm
2. Kode warna harus mengikuti ketentuan PUIL 1987
- Phase R/L1 : Merah
- Phase S/L2 : Kuning
- Phase T/L3: Hitam
- Netral : Biru
- Grounding PE: Kuning-hijau
3. Warna kabel yang mengikat (harus ada) adalah biru (untuk netral) dan
kuning/hijau (untuk ground). Bila warna tersebut tidak ada maka pada
G u e s t H o u s e S y a r i a t | 40
Penekanan Pada Tata Ruang Dalam
PASAL 34
PEKERJAAN PEMASANGAN SISTEM PENERANGAN
PASAL 35
PEKERJAAN BAHU JALAN
PASAL 36
PEKERJAAN DRAINASE
PASAL 37
PEKERJAAN LAIN-LAIN
PASAL 38
PENUTUP