Anda di halaman 1dari 107

PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT TEKNIS

( RKS TEKNIS BANGUNAN )

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB I

SYARAT - SYARAT UMUM DAN TEKNIS 1.3. PEKERJAAN PERSIAPAN.

Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Meliputi : mobilisasi peralatan, pengadaan sarana komunikasi, pengadaan
air dan listrik untuk bekerja dan pembongkaran bangunan existing.

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor / Pemborong meliputi bagian-bagian


pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan 1.4. PEKERJAAN SIPIL, ARSITEKTUR, MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN

Syarat- syarat Teknis ini. PLUMBING / SANITASI.

Sesuai dalam Gambar Kerja.

1.1. PEKERJAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN BARU


Pembangunan Meliputi :
 Bangunan Baru Rumah Layak Huni Pasal 2 MEMULAI KERJA

 Perbaikan/Rehab Rumah Tidak Layak Huni


ExistingSesuai dengan Gambar Kerja dan
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal penunjukan dan perintah kerja
RKS.
pelaksanaan pekerjaan (SPK), pihak Kontraktor / Pemborong harus sudah memulai
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan.

1.2. PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT. Apabila setelah 1 (satu) minggu Kontraktor / Pemborong yang ditetapkan belum
melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapann, maka akan diberlakukan
Termasuk dalam pekerjaan ini perataan / pembersihan dan melaksanakan
ketentuan yang telah dibuat oleh Panitia / Owner.
pekerjaan site development sesuai Gambar Kerja dan RKS.

3.4. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dari pemberitahuan memulai kerja,
Pasal 3 : MOBILISASI Kontraktor / Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada
Konsultan Pengawas untuk disetujui.
Mobilisasi yang dimaksud adalah mencakup hal-hal sebagai berikut :

3.1. Transportasi peralatan konstruksi yang berdasarkan daftar alat-alat konstruksi


yang diajukan bersama penawaran, dari tempat pembongkarannya ke lokasi Pasal 4

dimana alat itu akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. PAPAN NAMA PROYEK

3.2. Pembuatan kantor Kontraktor / Pemborong, gudang dan lain-lain di lokasi proyek
untuk keperluan pekerjaan ini.
Kontraktor / Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan
3.3. Dengan selalu disertai ijin Konsultan Pengawas, Kontraktor / Pemborong dapat ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor / Pemborong.
membuat berbagai perubahan, pengurangan dan atau penambahan terhadap
alat-alat konstruksi dan instalasinya.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
1
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pasal 5 Pasal 6 RENCANA KERJA

KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN

6.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor / Pemborong


wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa
5.1. Di lapangan pekerjaan, Kontraktor / Pemborong wajib menunjuk seorang Kuasa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga.
Kontraktor atau biasa disebut ‘Site Manajer’ yang cakap dan ahli untuk
memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
6.2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Kontraktor / Pemborong, berpendidikan minimal Sarjana Muda Teknik Sipil /
Konsultan Pengawas, paling lambat dalam waktu 8 (delapan) hari kalender
Arsitektur atau sederajat dengan pengalaman minimum 6 (enam) tahun.
setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima oleh Kontraktor / Pemborong.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan disahkan oleh
5.2. Dengan adanya ‘Pelaksana’ tidak berarti bahwa Kontraktor / Pemborong lepas Pemberi Tugas / Pemimpin / Ketua Proyek.
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

6.3. Kontraktor / Pemborong wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 2


5.3. Kontraktor / Pemborong wajib memberitahu secara tertulis kepada Pemimpin / (dua) kepada Konsultan Pengawas untuk diberikan kepada Pemilik Proyek dan
Ketua Proyek dan Konsultan Pengawas, nama dan jabatan ‘Pelaksana’ untuk Perencana. 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding
mendapat persetujuan. bangsal Kontraktor / Pemborong di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan / prestasi kerja.

5.4. Bila dikemudian hari menurut pendapat Pemimpin / Ketua Proyek dan Konsultan
Pengawas bahwa ‘Pelaksana’ dianggap kurang mampu atau tidak cukup cakap 6.4. Kontraktor / Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan penbangunan
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor / Pemborong pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut.
secara tertulis untuk mengganti ‘Pelaksana’.

6.5. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor / Pemborong


5.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
Kontraktor / Pemborong harus sudah menunjuk ‘Pelaksana’ yang baru atau
Kontraktor / Pemborong sendiri (Penanggung Jawab / Direktur Perusahaan) yang
Pasal 7 DIREKSI KEET, LOS KERJA DAN GUDANG BAHAN, PAGAR PROYEK
akan memimpin pelaksanaan pekerjaan.

7.1. Direksi Keet ( Los Pengawas ).

Kontraktor / Pemborong harus menyediakan Direksi Keet (Los Pengawas) untuk


keperluan Pengawas Lapangan dan Personalia Proyek dengan bahan semi

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

2
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

2 Pemborong.
permanen seluas 24 m ( Ruang Konsultan Pengawas dan Ruang Rapat ),
lantai diplester,
dinding tripleks / papan / asbes, diperlengkapi dengan kursi, meja, serta alat- 7.6. Direksi Keet dan Pagar pengaman proyek (butir 7.1. dan 7.4.) yang dibuat oleh
alat kantor yang diperlukan. Dalam hal ini Kontraktor / Pemborong dapat Kontraktor / Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan / pekerjaan
memanfaatkan sementara ruangan/lokasi pada area bangunan yang belum/tidak tersebut akan ditentukan pemanfaatannya oleh Proyek, namun apabila dianggap
dibongkar yang akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. perlu Direksi dapat memerintahkan kepada Kontraktor / Pemborong untuk segera
membongkarnya dan membersihkannya, dan bahan-bahan bekasnya diserahkan
kepada Proyek.
7.2. Kantor Pemborong, Los Kerja Dan Gudang Bahan.

Kontraktor / Pemborong atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor


Pemborong di lapangan, los kerja untuk para pekerja dan gudang bahan yang
dapat dikunci untuk menyimpan barang-barang, yang mana tempatnya /
Pasal 8
lokasinya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas / Personalia Proyek.
KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA

7.3. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menjaga keamanan dan kebersihan los


Pemborong, los Pengawas beserta inventarisnya.
8.1. Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Pemborong harus senantiasa memelihara
kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu

7.4. Pagar Pengaman Proyek. diangkut dan dikumpulkan di suati tempat yang telah ditentukan.

Untuk keamanan lapangan kerja, bila dianggap perlu Direksi / Pemilik dapat
memerintahkan kepada Kontraktor / Pemborong untuk memagari sekelilingnya 8.2. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat
sehingga aman. dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat
Biaya untuk keperluan ini akan dimasukan didalam penawaran Pemborong . dalam proyek.
Tinggi Pagar Proyek minimum 1,80 m dari permukaan tanah dengan bahan dari
seng gelombang BJLS 32 dicat, kolom setempat / tiang pagar dari kayu Dolken
8.3. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK di tempat
/ kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhi persyaratan kekuatan dan atau sesuai
pekerjaan.
dengan peraturan Pemerintah Daerah setempat.

8.4. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
7.5. Kantor Pemborong, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat dan
Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan
dibiayai oleh Kontraktor / Pemborong, setelah selesai pelaksanaan
pekerja, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi
pembangunan / pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan oleh
Tugas.
Kontraktor / Pemborong, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik Kontraktor /

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

3
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor / Pemborong harus


bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
9.1. TENAGA KERJA / TENAGA AHLI

Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis
8.5. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong selekas mungkin dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu
untuk keselamatan korban kecelakaan itu.
9.2. PERALATAN BEKERJA

Menyediakan alat-alat bantu seperti mesin las, alat bor, alat-alat pengangkat dan
8.6. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor / Pemborong wajib menyediakan
pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam
tabung alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) lengkap dan siap pakai,
pelaksanaan pekerjaan ini.
dengan jumlah sekurang-kurangnya 4 (empat) buah tabung. Masing-masing
tabung berkapasitas 12 kg.
9.3. BAHAN-BAHAN BANGUNAN

8.7. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis
Tenaga Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya.
1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi
Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub
9.4. PENYEDIAAN AIR DAN LISTRIK UNTUK BEKERJA
Kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum,
9.4.1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor / Pemborong
Pihak Kontraktor / Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan /
pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan memberitahukan secara dengan membuat sumur pompa sementara di lokasi proyek atau di-supply

tertulis kepada Pemimpin Proyek. dari luar.

Pasal 9 9.4.2. Air harus bersih, bebas dari : bau, lumpur, minyak dan bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
TENAGA DAN SARANA KERJA
persetujuan dari Konsultan Pengawas / Direksi.

9.4.3. Kontraktor / Pemborong harus membuat bak penampung air untuk

Kontraktor / Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, 3


bekerja yang senantiasa terisi penuh dengan kapasitas minimum 3,5 m .
peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan
serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan- 9.4.4. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor / Pemborong dan

bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa

sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah- pembangunan. Penggunaan Genset untuk pembangkit tenaga listrik

terimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas. hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara apabila

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

4
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

sambungan sementara PLN tidak memungkinkan dan harus atas  2 (dua) alat ukur optik ( theodolit & waterpass).
petunjuk Konsultan Pengawas.  1 (satu) mesin tik standar 18” atau 1 (satu) unit komputer dan printer.
Pasal 10 :  1 (satu) alat ukur panjang 5 m & 50 m.

PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN  1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.

10.2. STANDAR YANG DIPERGUNAKAN.


10.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi
Untuk menghindari klaim dari ‘User’ / Proyek dikemudian hari, maka Indonesia, Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada
Kontraktor / Pemborong harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan hubungannya dengan pekerjaan, antara lain :
pekerjaan struktur dengan memperhitungkan “ukuran jadi (finished)” sesuai
PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.
persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.
NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di
Kontraktor / Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan
Indonesia. NI-8 : Peraturan Semen Portland Indonesia.
mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian
NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan.
bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia.

PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik.

Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, pemborong harus menyediakan PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.

: SII : Standar Industri Indonesia.


SK SNI T-15-1991-03
1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama
( PBI-1991 ) : Peraturan Beton Bertulang Indonesia.
pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi
AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air.
kewajiban menurut kontrak.
Serta :
2. Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya
dengan proyek.  Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981.

3. Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya  Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Tentang Keselamatan
dengan proyek. Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik

4. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari Indonesia.

pekerjaan.  Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang

5. Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah : penanggulangan bahaya kebakaran.

 1 (satu) kamera.
 1 (satu) alat ukur schuifmat. Jika tidak terdapat di dalam Peraturan / Standar / Normalisasi tersebut di atas,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

5
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

maka berlaku Peraturan / Standar / Normalisasi Internasional ataupun dari Pasal 12 : PENJELASAN RKS
negara asal produsen bahan / material / komponen yang bersangkutan. DAN GAMBAR

Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini : 12.1. Bila gambar yang menyangkut spesifikasi teknis tidak sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat / berlaku adalah RKS.
 Dokumen Lelang yang sudah disahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar
Kerja, RKS, BQ, BA, Aanwijzing dan Surat Perjanjian / Kontrak ).

 Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor / Pemborong dan sudah 12.2. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi pada alignemen, lokasi seksi (bagian)

disetujui / disahkan oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas. dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan kerja.
Kontraktor / Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud
gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan
Pasal 11 :
atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidak-sesuaian antara gambar dan
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN spesifikasinya. Setiap deviasi dari karakter yang tidak dijelaskan dalam gambar
dan spesifikasi atau gambar kerja yang mungkin diperlukan oleh keadaan
darurat konstruksi atau lain-lainnya, akan ditentukan oleh Konsultan
11.1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan Harian mengenai segala Pengawas dan disahkan secara tertulis.
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik
bersifat teknis maupun administratif.
12.3. Konsultan Pengawas akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran
11.2. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor / Pemborong harus yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya.
memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis,
lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada
ketentuan lain dari Konsultan Pengawas.
11.3. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan secara rutin dibuat oleh Pengawas
Lapangan dari Konsultan Pengawas.
12.4. UKURAN.
11.4. Laporan-laporan tersebut di atas setiap minggu dan bulannya, harus diserahkan
kepada Pemimpin Proyek untuk bahan monitoring. 12.4.1. Pada dasarnya semua ukuran yang tertera dalam Gambar Kerja dan
Gambar Pelengkap meliputi :

 As - as
 Luar - luar
 Dalam - dalam
 Luar - dalam.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

6
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

12.4.2. Ukuran - ukuran yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam Struktur, maka Kontraktor / Pemborong wajib melaporkannya kepada
Centi meter ( cm ) untuk pekerjaan Arsitektur dan Sipil, dan ukuran Konsultan Pengawas yang akan memutuskannya setelah berkonsultasi
Milimeter ( mm ) untuk pekerjaan Baja dan Mekanikal / Elektrikal. dengan Konsultan Perencana.

12.4.3. Khusus ukuran-ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur, pada dasarnya 12.5.3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak-telitian di dalam
adalah ukuran jadi seperti dalam keadaan jadi / selesai ( “finished”). pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian
pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapat ketidak-jelasan,
kesimpang-siuran, perbedaan- perbedaan dan ataupun ketidak-sesuaian
12.4.4. Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor / Pemborong wajib
dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor /
melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya
Pemborong diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengawas secara
akan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan
tertulis dan selanjutnya diadakan pertemuan dengan Konsultan Pengawas
dijadikan pegangan.
/ Direksi dan Konsultan Perencana, untuk mendapat keputusan gambar
mana yang akan dijadikan pegangan.
12.4.5. Bila ukuran sudah tertera dalam gambar atau dapat dihitung, maka
pengukuran skala tidak boleh dipergunakan kecuali bila sudah disetujui
12.5.4. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor
oleh Konsultan Pengawas.
/ Pemborong untuk memperpanjang / meng-“klaim” biaya maupun waktu
Setiap deviasi dari gambar karena kondisi lapangan yang tak terduga
pelaksanaan.
akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan secara tertulis.
Kontraktor / Pemborong tidak dibenarkan merubah atau mengganti
ukuran- ukuran yang tercantum di dalam Gambar Pelaksanaan tanpa 12.6. ISTILAH.
sepengetahuan Konsultan Pengawas / Direksi, dan segala akibat yang
Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin adalah
terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong baik dari segi
sebagai berikut :
biaya maupun waktu.
SD : Site Development, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan dinding
beton, batu kali penahan tanah, pengerasan di luar bangunan,
penanaman rumput, pohon peneduh, perdu dan lain-lainnya.

12.5. PERBEDAAN GAMBAR.

12.5.1. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu SR : Struktur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan
disiplin kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang konstruksi, bahan konstruksi utama dan spesifikasinya, dimensioning
mengikat (berlaku). kolom, balok dan tebal lantai.

12.5.2. Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan Sipil / AR : Arsitektur, mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

7
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari semua disiplin- spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang
disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika. belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar Kerja / Dokumen
Kontrak maupun di dalam Buku ini.

M : Mekanikal, yang ada hubungannya dengan sistim air bersih-air kotor-


drainase, sistim pemadam kebakaran, sistim instalasi diesel-generator 12.7.4. Kontraktor / Pemborong wajib mengajukan shop drawing tersebut
set dan sistim pengkondisian udara (AC). kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas / Direksi.

EL : Elektrikal, yang ada hubungannya dengan sistim penyediaan daya listrik


dan penerangan. 12.7.5. Semua gambar yang dipersiapkan oleh Kontraktor / Pemborong dan
diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya
harus sesuain dengan format standar dari proyek dan harus digambar
pada kertas kalkir yang dapat direproduksi.
12.7. SHOP DRAWING.

12.7.1. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang


12.8. PERUBAHAN, PENAMBAHAN, PENGURANGAN PEKERJAAN DAN
harus dibuat oleh Kontraktor / Pemborong berdasarkan gambar
PEMBUATAN “AS BUILT DRAWING“.
Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan.
12.8.1. Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan
pengurangan pekerjaan disesuaikan dengan Dokumen Kontrak.
12.7.2. Kontraktor / Pemborong wajib membuat shop drawing untuk detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam Gambar Kerja / Dokumen
Kontrak maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas. 12.8.2. Setelah pekerjaan selesai dan diserah-terimakan, Kontraktor /
Pemborong berkewajiban membuat gambar-gambar yang memuat
seluruh perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan
12.7.3. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan / dibangun oleh Kontraktor / Pemborong ( As Built Drawing ).
semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua
Biaya untuk penggambaran “As Built Drawing”, sepenuhnya
bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau
menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong.
Pasal 13 : 13.1. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas
pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG

13.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak

8
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

mengawasi, menegur atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab 13.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor / Pemborong harus segera
penuh tersebut di atas. mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak
dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan.

13.3. Kontraktor / Pemborong bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.

timbul akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor / Pemborong berkewajiban Pasal 14 :


memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor / Pemborong sendiri.
KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN - BAHAN

13.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,


maka Kontraktor / Pemborong berkewajiban memberikan saran-saran 14.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas. (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang

Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi

atas segala kerusakan yang timbul. syarat-syarat yang tercantum dalam A.V. 1941 dan Persyaratan Umum Bahan
Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII)
untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan
13.5. Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang lainnya yang berlaku di Indonesia.
dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan,
seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan
13.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor / Pemborong dalam dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.
melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.

14.2. MERK PEMBUATAN BAHAN / MATERIAL & KOMPONEN JADI.


13.7. Selama pembangunan belangsung, Kontraktor / Pemborong harus menjaga 14.2.1. Kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak, semua merk
keamanan bahan / material, barang milik proyek, milik Konsultan Pengawas pembuatan atau merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang Teknis ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas / setara
dilaksanakannya sampai tahap serah terima. dan tidak diartikan sebagai sesuatu yang mengikat.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang Setiap keterangan mengenai peralatan, material barang atau proses,
telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor / dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus dianggap
Pemborong dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah. sebagai penentu standar atau kualitas dan tidak boleh ditafsirkan sebagai
upaya membatasi persaingan, dan Kontraktor / Pemborong harus
dengan sendirinya menggunakan peralatan, material, barang atau proses,
13.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas
yang atas penilaian Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana,
akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.
sesuai dengan keterangan itu. Seluruh material paten itu harus
dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
9
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

14.2.2. Bahan / material dan komponen jadi yang dipasang / dipakai, harus
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja dan RKS, memenuhi
14.4. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan di-
standar spesifikasi bahan tersebut, mengikuti peraturan persyaratan
informasikan kepada Kontraktor / Pemborong selama tidak lebih dari 7 (tujuh)
bahan bangunan yang berlaku.
hari kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
14.2.3. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli yang diajukan / ditunjuk oleh pabrik dan atau supplier
14.5. PENYIMPANAN MATERIAL
yang bersangkutan tersebut sebagai Pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor / Pemborong tidak berhak mengajukan klaim Penyimpanan dan pemeliharaan bahan harus sesuai persyaratan pabrik yang
sebagai pekerjaan tambah. bersangkutan dan atau sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut.

14.2.4. Disyaratkan dalam satu merk pembuatan atau merk dagang hanya 14.5.1. Penempatan bahan-bahan material diatur dengan pertimbangan yang
diperkenankan untuk setiap jenis bahan yang boleh dipakai dalam matang agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan serta sirkulasi /
pekerjaan ini. akses pekerja.
Bahan material disusun dengan metoda yang baik dengan cara FIFO
14.2.5. Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang
(first in first out), sehingga tidak ada bahan material yang tersimpan
dipersyaratkan harus disertai test dari Laboratorium lokal / dalam
terlalu lama dalam gudang / stock material.
negeri baik kualitas, ketahan serta kekuatannya dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas secara tertulis dan diketahui oleh Konsultan
Perencana. 14.5.2. Material harus disimpan sedemikian rupa untuk menjaga kualitas dan
Apabila diperlukan biaya untuk test laboratorium, maka biaya tersebut kesesuaian untuk pekerjaan. Material harus diletakkan di atas
harus ditanggung oleh Kontraktor / Pemborong tanpa dapat mengajukan permukaan yang bersih, keras dan bila diminta harus ditutupi. Material
sebagai biaya pekerjaan tambah. harus disimpan sedemikian rupa agar memudahkan pemeriksaan.
Benda-benda milik pribadi tidak boleh dipergunakan untuk penyimpanan
tanpa ijin tertulis dari pemiliknya.
14.3. Kontraktor / Pemborong terlebih dahulu harus memberikan contoh-contoh
semua bahan-bahan yang diperlukan untuk bangunan tersebut kepada
Konsultan Pengawas 14.5.3. Tempat penyimpanan barang harus dibersihkan (clearing) dan diratakan
/ Direksi dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara (levelling) menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
tertulis sebelum semua bahan-bahan tersebut didatangkan / dipakai.
Contoh bahan tersebut yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas /
14.5.4. Bagian tengah tempat penyimpanan barang harus ditinggikan dan
Direksi dan Konsultan Perencana adalah sebanyak 4 (empat) buah dari satu
miring kesamping sesuai dengan ketentuan, sehingga memberikan
bahan yang ditentukan untuk menetapkan “standard of appearance” dan
drainase / pemasukan dari kandungan air / cairan yang berlebihan.
disimpan di ruang Direksi. Paling lambat waktu penyerahan contoh bahan adalah
Material harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan
2 (dua) minggu sebelum jadwal pelaksanaan.
pemisahan bahan (segregation), agar timbunan tidak berbentuk kerucut,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
10
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dan menjaga gradasi serta mengatur kadar air. lapis demi lapis dengan tebal lapisan tidak lebih dari 1 (satu) meter.

Penyimpanan agregat kasar harus ditimbun dan diangkat / dibongkar Tinggi tempat penyimpanan tidak lebih dari 5 (lima) meter.
15.5. Sebelum ada kepastian dari laboratorium di atas tentang baik atau tidaknya
kualitas dari bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak diperkenankan
P
melanjutkan pekerjaan- pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut di
asal 15 : PEMERIKSAAN BAHAN-BAHAN
atas.
15.1. Bahan-bahan yang didatangkan / dipakai harus sesuai dengan contoh-contoh
yang telah disetujui Konsultan Pengawas seperti yang diatur dalam Pasal 14 di
15.6. Bila diminta oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor / Pemborong harus
atas.
memberikan penjelasan lengkap tertulis mengenai tempat asal diperolehnya
material dan tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan.
15.2. bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang
dinyatakan afkir / ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan
Pasal 16 :
dari lokasi bangunan / proyek selambat-lambatnya dalam tempo 3 x 24 jam
dan tidak boleh dipergunakan. SUPPLIER DAN SUB KONTRAKTOR

15.3. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan


16.1. Jika Kontraktor / Pemborong menunjuk Supplier dan atau Kontraktor bawahan
Pengawas
(Sub Kontraktor) didalam hal pengadaan material dan pemasangannya, maka
/ Konsultan Perencana dan ternyata masih dipergunakan oleh Pelaksana, maka
Kontraktor/ Pemborong “wajib” memberi-tahukan terlebih dahulu kepada
Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana berhak memerintahkan
Konsultan Pengawas / Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
pembongkaran kembali kepada Kontraktor / Pemborong, yang mana segala
kerugian yang diakibatkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggungan 16.2. Kontraktor / Pemborong wajib mengadakan koordinasi pelaksanaan dengan Sub
Kontraktor / Pemborong sepenuhnya. Disamping itu pihak Kontraktor / Kontraktor dan Supplier bahan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
Pemborong tetap
16.3. Supplier wajib hadir mendampingi Konsultan Pengawas di lapangan untuk
dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu per mil) dari harga borongan. pekerjaan khusus dimana pelaksanaan dan pemasangan bahan tersebut perlu
persyaratan khusus sesuai instruksi pabrik.
15.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari
bahan-bahan tersebut, maka Kontraktor / Pemborong harus menguji dan
memeriksakannya ke laboratorium Balai Penelitian Bahan pemerintah untuk Pasal 17 : PEMBERSIHAN
diuji dan hasil pengujian tersebut disampaikan secara tertulis kepada TEMPAT KERJA
Konsultan Pengawas / Direksi / Konsultan Perencana.
Segala biaya pemeriksaan ditanggung oleh Kontraktor / Pemborong.
17.1. Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan lapisan
tanah permukaan, dan pembuangan serta pembersihan tumbuh-tumbuhan dan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
11
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

puing-puing didalam daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan kering.
harus tetap di tempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai dengan Arah aliran ditujukan ke daerah permukaan yang terendah yang ada di tapak
ketentuan Pasal-pasal yang lain dari spesifikasi ini. atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembangunan. Ketentuan
Pekerjaan ini mencakup pula perlindungan/penjagaan tumbuhan dan benda- tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran tambahan.
benda yang ditentukan harus tetap berada di tempatnya dari kerusakan atau
cacat.
18.2. Pemeliharaan drainase yang sudah ada.

Kontraktor / Pemborong harus memelihara drainase yang memasuki, melintasi


17.2. Konsultan Pengawas akan menetapkan batas-batas pekerjaan, dan menentukan
atau mempengaruhi tempat kerja. Kewajiban ini mencakup, bila diminta oleh
semua pohon, semak, tumbuhan dan benda-benda lain yang harus tetap
Konsultan Pengawas pembersihan saluran-saluran, parit dan pipa-pipa menuju
berada di tempatnya. Kontraktor / Pemborong harus menjaga semua jenis
hulu dan hilir sampai sejauh 100 meter di luar batas daerah konstruksi dan
benda yang telah ditentukan harus tetap di tempatnya.
daerah milik jalan (right of way).

Ketentuan tersebut harus dilaksanakan tanpa ada pembayaran tambahan.


17.3. Segala obyek yang ada di muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk,
tunggul, akar, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan-rintangan
18.3. Lokasi dan perlindungan utilitas.
lainnya yang muncul, yang tidak diperuntukan berada disana; harus
dibersihkan dan atau dibongkar serta dibuang bila perlu. 18.3.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, Kontraktor / Pemborong
Pada daerah galian, segala tunggul dan akar harus dibuang dari daerah galian harus melakukan survey untuk mengetahui detail lokasi segala utilitas
sampai kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm. di bawah elevasi lubang galian yang akan terkena pengaruh pekerjaan. Hasil survey harus dicatat
sesuai Gambar Kerja. dalam format rencana sesuai dengan petunjuk
Lubang-lubang akibat pembongkaran harus di-urug dengan material yang Konsultan Pengawas. Dan patok permukaan /surface
memadai dan dipadatkan sampai 90 % dari kepadatan kering maksimum pegs pada tempat kerja yang menunjukkan lokasi seluruh utilitas
sesuai AASHTO T 99. yang berada di bawah tanah, harus sudah ditancapkan. Patok-patok itu
harus tetap terpancang selama berlakunya kontrak

18.3.2. Bila Kontraktor / Pemborong akan melaksanakan pekerjaan sementara


Pasal 18 : DRAINASE /
atau permanen pada daerah sekitar utilitas itu, Kontraktor /
SALURAN
Pemborong harus mempergunakan metoda konstruksi yang memadai,
menyediakan peralatan perlindungan yang semestinya, dalam rangka
18.1. Pembuatan drainase / saluran tapak sementara. mencegah kerusakan pada utilitas itu; tanpa ada pembayaran tembahan.

Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di tapak, Segala kerusakan pada utilitas yang disebabkan oleh pekerjaan

Kontraktor / Pemborong wajib membuat saluran air sementara yang berfungsi Kontraktor / Pemborong baik langsung maupun tidak langsung, dianggap
untuk pembuangan air yang ada untuk menjaga agar lahan konstruksi tetap sebagai tanggung jawab dari Kontraktor / Pemborong.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
12
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

b. Peralatan pengukuran (survey) :

Pasal 19 :  1 Wild ROS Theodolite (360 derajat)


 1 Wild T0 Theodolite (360 derajat)
PENGUKURAN KONDISI TAPAK & PENENTUAN PEIL + 0.00
 1 Wild NAK levels
 1 pita meteran baja dengan panjang 50 m
 1 steel measuring rod (4 m)
19.1. PEKERJAAN PENGUKURAN KONDISI TAPAK.
 5 target poles dengan tripod
19.1.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
 Patok-patok survey dan macam-macam alat yang diperlukan
melakukan pengukuran kondisi “existing” tapak terhadap posisi rencana
dalam survey.
bangunan. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap termasuk tripod
19.1.2. Ketidak-cocokan yang terjadi antara Gambar Kerja dan keadaan yang
dan lain-lain.
sebenarnya di lapangan, harus segera dilaporkan kepada Konsultan
Atas tanggungan biaya sendiri, Kontraktor / Pemborong harus
Pengawas dan Konsultan Perencana.
mengadakan survey dan pengukuran tambahan yang diperlukan untuk
19.1.3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat- pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung
alat waterpass & theodolit. jawab atas ketepatan pengukuran dan survey yang dikerjakan oleh
karyawannya.
19.1.4. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
Setiap tanda yang dibuat oleh Konsultan Pengawas ataupun oleh
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
Kontraktor harus dijaga baik-baik. Bila terganggu atau rusak, harus
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
segera diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggungan biaya sendiri.
19.1.5. Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tambahan, Setiap jenis pekerjaan dari bagian apapun, tidak boleh dikerjakan
Kontraktor / Pemborong harus menyediakan khusus untuk digunakan sebelum persiapannya (setting out) disetujui oleh Konsultan Pengawas.
oleh Konsultan Pengawas segala peralatan, instrumen, personil dan
tenaga survey, dan lain- lain material yang mungkin dibutuhkan dalam
memeriksa pemasangan / pematokan (setting out) atau untuk pekerjaan- 19.1.6. Kontraktor / Pemborong harus mengajukan 3 (tiga) salinan / copy

pekerjaan lain yang terkait. penampang melintang (cross section) kepada Konsultan Pengawas yang
akan mengesahkan salah satu salinan atau merevisinya, kemudian
Personil dan peralatan survey harus meliputi dan tidak hanya terbatas pada
mengembalikannya kepada Kontraktor / Pemborong.
:
Bila Konsultan Pengawas perlu mengadakan perubahan / revisi,
a. Personil :
Kontraktor
 1 orang surveyor ahli
/ Pemborong harus mengajukan lagi salinan cross section untuk
 1 orang pekerja surveyor
persetujuan tersebut di atas.
Cross section dari Kontraktor / Pemborong harus digambar di atas

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
13
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

kertas kalkir agar memungkinkan direproduksi. Bila cross section ini 20.1.2. Patok ukur dibuat dari kayu secukupnya, berpenampang 5 x 7 cm.
akhirnya disetujui, maka Kontraktor / Pemborong harus menyerahkan tertancap kuat ke dalam tanah sedalam 100 cm. dengan bagian yang
gambar kalkir asli dan 3 (tiga) lembar hasil reproduksinya kepada muncul diatas muka tanah cukup untuk memberikan indikasi peil +
Pemimpin Proyek. 0,00 sesuai Gambar Kerja, dan diatasnya ditambahkan pipa besi untuk
Gambar cross section harus memakai judul dan ukuran sesuai dengan mencantumkan patokan ketinggian diatas peil + 0,00.
yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

20.1.3. Indikasi selanjutnya selain tersebut di atas agar dicantumkan pada


19.2. PEKERJAAN PENENTUAN PEIL + 0,00 patok ukur sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Pekerjaan penentuan peil + 0,00 (finishng Arsitektur) adalah permukaan lantai


finishing ruangan Lantai Satu seperti tertera dalam gambar kerja yaitu sama 20.1.4. Pada dasarnya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian
dengan elevasi Lantai Dasar bangunan Kios 10 x 20 yang sudah dibangun. atau peil permukaan yang ada dantercantum dalam Gambar Kerja.
Selanjutnya peil + 0,00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di
lapangan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
20.1.5. Jumlah patok ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor minimal 2 (dua)
buah, dan lokasi penanamannya sesuai petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu atau
Pasal 20 : PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN (
terganggu selama pelaksanaan pembangunan berlangsung.
BOUWPLANK )

20.1.6. Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda
20.1. PATOK UKUR.
yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan
20.1.1. Kontraktor / Pemborong harus membuat patok-patok untuk membentuk selesai dan ada instruksi dari Konsultan Pengawas untuk dibongkar.
garis-garis sesuai dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas sebelum memulai pekerjaan. Bila dianggap perlu,
Konsultan Pengawas dapat merevisi garis-garis / kemiringan dan
meminta Kontraktor / Pemborong untuk membetulkan patok-patok itu. 20.2. PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK).

Kontraktor / Pemborong harus mengajukan pemberitahuan mengenai 20.2.1. Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukuran
rencana pematokan atau penentuan permukaan (level) dari bagian tebal 3 cm. dan lebar 15 cm., lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
pekerjaan tertentu, tidak kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam, atasnya.
agar susunan patok itu dapat diperiksa. Kontraktor / Pemborong harus
membuat pengukuran atas pekerjaan pematokan dan Konsultan
Pengawas akan memeriksa pengukuran itu. 20.2.2. Papan bangunan dipasang pada patok kayu 5/7 dengan jarak satu sama
lain adalah 1,50 m. tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-
gerakkan atau diubah.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
14
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

/ Pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada


Petugas / Ahli dari Konsultan Pengawas untuk memeriksa dan
20.2.3. Papan bangunan dipasang sejarak 2,00 m. dari as pondasi terluar atau
mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
sesuai dengan keadaan setempat.

21.2.3. Kontraktor / Pemborong harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas


20.2.4. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan antara satu dengan
kapan setiap pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa
lainnya atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan
dan Konsultan Pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan,
Pengawas.
kecuali apabila Konsultan Pengawas memberikan petunjuk tertulis
kepada Kontraktor / Pemborong apa yang harus dilakukan.
20.2.5. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor / Pemborong
harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
21.2.4. Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam
persetujuan.
(dihitung dari waktu diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan, tidak
terhitung hari libur / hari raya) tidak dipenuhi / ditanggapi oleh
20.2.6. Kontraktor / Pemborong harus menjaga dan memelihara keutuhan dan Konsultan Pengawas, maka Kontraktor / Pemborong dapat meneruskan
ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi. pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi.

21.2.5. Bila Kontraktor / Pemborong melalaikan perintah, Konsultan Pengawas


Pasal 21 : PEMERIKSAAN
/ Direksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau
HASIL PEKERJAAN
seluruhnya untuk diperbaiki.

21.1. IJIN MEMASUKI TEMPAT KERJA.


21.2.6. Biaya pembongkaran dan pemasangan / perbaikan kembali menjadi
21.1.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor / tanggungan Kontraktor / Pemborong, tidak dapat di-klaim sebagai biaya
Pemborong, tetapi karena bahan / material ataupun komponen jadi pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu
maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan Pengawas / pelaksanaan.
Direksi, harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Kontraktor / Pemborong dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan
Pengawas / Direksi.

21.3. KEMAJUAN PEKERJAAN

21.2.2. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutupi atau menjadi tidak terlihat 21.3.1. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus
sebelum mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, dan Kontraktor disediakan oleh Kontraktor / Pemborong demikian pula metode / cara

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
15
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, 21.4. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN.
sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
Bila Kontraktor / Pemborong atau petugas lapangannya tidak berada di tempat
kerja dimana Konsultan Pengawas bermaksud untu memberikan petunjuk atau

21.3.2. Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus dipatuhi dan dilaksanakan

waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk oleh semua petugas pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor /

menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada Pemborong untuk menangani pekerjaan itu.

waktu yang diperpanjang, maka Konsultan Pengawas harus memberikan


petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna
melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktu yang telah ditentukan. 21.5. TOLERANSI.

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam Kontrak ini harus dikerjakan


sesuai dengan toleransi yang diberikan dalam spesifikasi dan toleransi lainnya
yang ditetapkan pada bagian lainnya.

 Pekerjaan perbaikan / urugan kembali

BAB II
1.2. PERSIAPAN PELAKSANAAN.

SYARAT - SYARAT TEKNIS Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor / Pemborong harus mempelajari
dengan seksama Gambar Kerja. Kontraktor / Pemborong harus sudah
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEKERJAAN TANAH
memperhitungkan segala kondisi di lapangan yang meliputi dan tidak terbatas
pada bangunan existing, trench, saluran drainase, pipa-pipa, instalasi existing
lainnya, tiang listrik dan penangkal petir.

Kontraktor / Pemborong harus mengamankan / melindungi hasil paket


Pasal 1 U M U M pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang berjalan, bahan / komponen /

1.1. LINGKUP PEKERJAAN. instalasi existing yang dipertahankan agar tidak rusak atau cacat.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, penopang atau konstruksi khusus

dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, sebagai penahan atau pelindung bagian yang tidak dibongkar, harus dilaporkan

yaitu dan tidak terbatas pada : kepada Konsultan Pengawas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan.

 Pekerjaan pembongkaran bangunan existing dan


pembersihan sebelum pelaksanaan.

 Pekerjaan perlindungan instalasi “existing”.

 Pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
16
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pasal 2 PEMBONGKARAN DAN ½ ∅ 30 cm. Khusus pada bagian yang diperkirakan akan mendapat beban,
PEMBERSIHAN maka pada dasar atau pipa yang bersangkutan harus diberi alas dasar terbuat
dari pasangan batu bata minimal 1 (satu) lapis, lebar 30 cm. sepanjang
2.1. Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup pembongkaran /
pembebanan tersebut.
pembersihan
/ pemindahan konstruksi keluar dari dalam tapak / site terhadap semua hal
yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas / Perencana dan Direksi tidak akan 3.3. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang masih
digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan berfungsi harus dipindah, maka Kontraktor / Pemborong harus melakukan
diantaranya : pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
 Pembongkaran dan pembersihan bangunan existing.

 Pembersihan material yang ada di lokasi.


Pasal 4 PEKERJAAN
2.2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk TANAH
dapat dilaksanakan pemasangan baru sesuai dengan Gambar Kerja.

Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang / galian di tanah dan


2.3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site termasuk pengurugan / pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk :
konstruksi dan dikumpulkan di tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh
 Pondasi Bored Pile, Poer dan Sloof
Konsultan Pengawas.
 Perataan (cut / fill )
Pada dasarnya, barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai lagi
 Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan atau
dalam pekerjaan, kecuali apabila dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas.

4.1. MACAM GALIAN.


Pasal 3 PERLINDUNGAN INSTALASI EXISTING
Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis, yaitu :

4.1.1. Galian tanah biasa.


3.1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi existing yang berada
Galian tanah biasa mencakup semua galian yang bukan galian batu,
di dalam tapak / site konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan Perencana /
galian konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya.
Konsultan Pengawas masih berfungsi dan akan digunakan lagi.
Untuk instalasi existing tersebut di atas, Kontraktor / Pemborong harus
menjaga dan memeliharanya dari gangguan / cacat. 4.1.2. Galian batu.

Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali / membongkar batu-batuan


pada daerah galian yang menurut pendapat Konsultan Pengawas harus
3.2. kabel dan pipa existing yang masih berfungsi harus dilindungi memakai buis
dilakukan pembongkaran.
beton

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
17
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

4.1.3. Galian konstruksi / obstacle. diinginkan.

Galian konstruksi / obstacle adalah semua galian selain dari galian tanah Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong dan tidak
dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam spesifikasi dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
ini atau tercantum dalam Gambar Rencana.
Semua galian yang disebut sebagai galian konstruksi terdiri dari galian
4.6. Bila pada galian terdapat instalasi existing, Kontraktor / Pemborong harus
lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan
mengikuti prosedur seperti terurai dalam butir 3.1. s/d. 3.3.
jalan / halaman, galian pipa / kabel listrik / pipa gas, saluran-saluran
serta konstruksi-konstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada
spesifikasi ini. 4.7. Bila Kontraktor / Pemborong melakukan penggalian yang melebihi kedalaman

Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor / Pemborong wajib

macam galian tersebut di atas. Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang untuk menutupi kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang

lain, mengikuti ketentuan-ketentuan letak, peil dan dimensi seperti yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm. lapis demi lapis sampai

dicantumkan dalam Gambar Rencana atau petunjuk Konsultan Pengawas. penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan.

Biaya pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor / Pemborong dan tidak


dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
4.2. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur
terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah
diperiksa seta disetujui Konsultan Pengawas. 4.8. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan Gambar
Kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran.

4.3. Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari
tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan. 4.9. Galian pondasi harus dilakukan sesuaidengan lebar lantai kerja pondasi atau
seperti tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang lereng galian kiri

4.4. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk- dan kanan dimiringkan 10o kearah luar pondasi dari As, ketinggian serta bentuk

petunjuk Konsultan Pengawas sehingga tidak menimbulkan gangguan pada selesai sesuai Gambar Kerja, diperiksa serta disetujui Konsultan Pengawas.

lingkungan tapak / site atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk


waktu lebih dari 24 jam.
4.10. Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dari dalam tapak / site
konstruksi. Area antara papan Patok Ukur dengan galian harus bebas dari

4.5. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat timbunan tanah.

atau longgar, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang
yang tejadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap
4.11. Untuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor / runtuh, maka
ketebalan
apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor / Pemborong
5 cm. lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang
harus memasang konstruksi penahan (casing) sementara dari bahan seng

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
18
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

gelombang BJLS 50 atau setara, atau dari papan-papan tebal 3 cm. diperkuat
dengan kayu-kayu dolken minimal diameter 8 cm. sehingga konstruksi
5.1.2. Galian struktur disini tidak dibatasi hanya pada galian / pengeboran
tersebut dapat menjamin kestabilan lereng galian.
struktur pondasi, tapi termasuk pekerjaan galian untuk poer, sloof dan
batu kali.
4.12. Apabila dan atau karena permukaan air tanah tinggi, Kontraktor / Pemborong
harus menyediakan pompa air secukupnya untuk menyedot air yang
5.1.3. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material
menggenangi galian. Disyaratkan bahwa seluruh permukaan galian terutama
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, berikut pembuangan bahan-
lantai galian, harus kering untuk pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, khususnya
bahan sisa, dan semua bahan serta peralatan lainnnya untuk
untuk pekerjaan :
menghindarkan galian dari genangan air tanah dan air permukaan.
 Pondasi beton setempat dan Sloof beton
 Pondasi Batu Kali.
 Pengurugan dan pemadatan. 5.1.4. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi.
4.13. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 4.11. dan 4.12. di atas ditanggung
oleh Kontraktor / Pemborong, serta tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan
tambah. 5.2. PERSYARATAN PEKERJAAN.

5.2.1. Tata letak.


Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas tata letak yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan,
Kontraktor / Pemborong harus menyerahkan rencana tata letak untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Bench mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari
kemungkinan gangguan atau pemindahan.

Pasal 5 GALIAN STRUKTUR


5.2.2. Pengawasan.
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor / Pemborong harus
5.1. LINGKUP PEKERJAAN.
diwakili oleh seorang pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam
5.1.1. Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, bidang pekerjaan penggalian / pengurugan, yang mengetahui semua
sesuai dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan disini atau aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak.
sebagaimana tampak pada gambar.
Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam
5.2.3. Pekerjaan pembersihan dan pembongkaran.
spesifikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
19
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai berikut :
rintangan-rintangan dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah  Pada daerah titik galian pondasi sampai mencapai kedalaman yang
pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus dibersihkan dan masih memungkinkan, obstacle tersebut bisa dibongkar / digali
atau dibongkar, kecuali untuk hal-hal di bawah ini : sesuai dengan kondisi dan sifat tanah pada daerah tersebut.
a. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-  Pada jalur yang akan dibuat poer dan sloof, mulai dari permukaan
benda yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1 (satu) meter tanah existing sampai dengan di bawah permukaan dasar urugan
di bawah dasar poer. pasir dari konstruksi beton poer dan sloof.
b. Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan hanya
sedalam yang diperlukan dalam penggalian di tempat tersebut.
g. Pembuangan humus.
c. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang bekas
Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput
pepohonan dan lubang-lubang lain, harus diurug kembali dengan
harus dibersihkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (sub soil),
bahan- bahan yang baik dan dipadatkan.
bekas- bekas pohon, akar-akar, batu-batuan, semak-semak atau bahan
d. Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab untuk membuang sendiri lainnya.
tanaman-tanaman dan puing-puing ke tempat yang ditentukan oleh Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ke
Konsultan Pengawas. tempat yang sudah ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas.

e. Kontraktor / Pemborong harus melestarikan semua benda-benda yang


ditentukan tetap berada pada tempatnya. 5.3. PENGGALIAN.
f. Galian konstruksi / obstacle.
5.3.1. Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor / Pemborong harus :
Kriteria obstacle adalah berupa konstruksi beton, pasangan batu kali,
 Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase
pasangan dinding tembok, besi-besi tua dan lain-lain bekas konstruksi
alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk
bangunan lama, dimana cara melakukan pembongkarannya
mencegah galian tergenang air.
memerlukan metoda khusus dengan menggunakan peralatan yang
lebih khusus pula ( misalnya pemecah beton / concrete breaker,  Memeriksa segala pembongkaran dan pembersihan di tempat itu
compressor, mesin potong ) dibandingkan peralatan yang digunakan sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini.
pada pekerjaan galian tanah.  Memberitahu Konsultan Pengawas sebelum memulai suatu galian
Semua brangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi apapun, agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat
existing harus segera dikeluarkan dari site dan dibuang ke tempat diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah
yang ditentukan oleh Direksi / Konsultan Pengawas. yang berdekatan dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin
Konsultan Pengawas.

Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini, harus


tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai. 5.3.2. Parit-parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktur, harus

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
20
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan perletakan


atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding / sisi
5.3.7. Kemiringan galian harus dibuat maksimal dengan perbandingan 1 (satu)
parit harus selalu ditopang.
horizontal dan 1 (satu) vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar.
Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan
perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk 5.3.8. Batu-batu, kayu-kayu dan bahan-bahan lain dalam lubang galian yang

menjamin pondasi yang kokoh. tak berguna harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pengurugan.

5.3.3. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk 5.3.9. Setiap kali galian selesai dikerjakan, Kontraktor / Pemborong harus

tempat- tempat dimana penggunaan mesin-mesin itu dapat merusak memberitahu Konsultan Pengawas mengenai hal itu dan pembuatan

benda-benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh

pekerjaan yang telah rampung. dilakukan sebelum Konsultan Pengawas menyetujui kedalaman pondasi
dan karakter tanah dasar pondasi.
Dalam hal ini metoda pekerjaan secara manual / dengan menggunakan
tenaga buruh yang harus dilakukan.
5.3.10. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi
syarat, maka bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor
5.3.4. Bila diperlukan, Kontraktor / Pemborong harus membuat turap
/ Pemborong harus menggantinya dengan material berbutir atau kerikil
sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng-lereng tanah galian
sebagaimana disyaratkan pada RKS ini.
supaya tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu pekerjaan.
Material penggganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi
Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang
lapis dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapai elevasi dasar
berada didekat lereng galian tetap stabil.
pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

5.3.5. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan oleh


5.3.11. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut
pekerjaan galian, maka Kontraktor / Pemborong harus bertanggung
Konsultan Pengawas tanah dasar pondasi tidak memenuhi syarat
jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya /
semata-mata karena kesalahan Kontraktor / Pemborong dalam
memperbaikinya atas biaya Kontraktor / Pemborong.
mengerjakan kewajibannya, maka Kontraktor / Pemborong harus
membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya
5.3.6. Kontraktor / Pemborong harus melakukan perlindungan dan perawatan sendiri, atau menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah
yang cukup untuk bagian-bagian pekerjaan di atas maupun di bawah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat.
tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan rintangan-rintangan
yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan.
5.3.12. Semua material hasil galian bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan
Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
21
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

sebagai material urugan atau timbunan, dan bila ternyata berlebihan maka harus dibuang.
sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan
Pengawas. Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan.
5.4. AIR TANAH.
Bila digunakan palung berbeban, dan beban tersebut dipakai untuk
5.4.1. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar lapisan
Kontraktor / Pemborong harus segera mengambil langkah-langkah yang pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar) khusus
diperlukan untuk mencegah air menggenangi galian dan alas struktur. untuk mentransfer seluruh berat palung terhadap lapisan pondasi.

Bila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam


5.4.2. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air harus dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk
ini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan kewajiban Kontraktor melindungi beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan erosi.
/ Pemborong untuk menanggulanginya sesuai spesifikasi ini, sehingga Di dalam cofferdam tidak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan lain-lain
tidak akan ada tambahan pembayaran. tanpa ijin Konsultan Pengawas.

Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah adalah Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian
mutlak wewenang Konsultan Pengawas. Jika air dapat dihalangi pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut
memasuki galian dengan menggunakan cofferdam terbuka, maka air ini terbawa keluar.
tidak dinilai sebagai air tanah. Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perletakan beton,
atau selama waktu sekurang-kurangnya 24 jam sesudahnya harus
menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan di luar acuan beton.
5.4.3. Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus digunakan
Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum
cofferdam yang kedap air. Bila diminta, Kontraktor / Pemborong harus
lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan hidrostatik.
menunjukkan gambar mengenai metoda pembuatan cofferdam yang
Kecuali bila ditentukan lain, cofferdam atau palung dengan segala
dipakainya kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
kelengkapannya, harus dibongkar oleh Kontraktor / Pemborong segera
Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi, secara umum harus
setelah selesai pekerjaan sub-struktur. Pemindahannya harus
dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap
sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah
air.
diselesaikan.
Umumnya dimensi cofferdam itu harus sedemikian rupa sehingga
memberikan cukup kebebasan / keleluasaan untuk pembuatan acuan
(form) dan pemeriksaannya serta memudahkan proses pemompaan air 5.4.4. Pemeliharaan saluran.
keluar.
Bila tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson,
Bila menurut Konsultan Pengawas keadaannya tidak memungkinkan palung, cofferdam atau sheet piling, dan saluran air yang berdekatan
untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, maka dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton
Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum
penutup dengan ukuran tertentu, dan lapisan tersebut harus diletakkan
caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
22
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor / Pemborong harus Konsultan Perencana.


mengurug kembali galian-galian itu sesuai dengan muka tanah semula,
dengan memakai bahan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
6.2. BAHAN URUGAN.
Bahan-bahan yang tertinggal pada daerah aliran air akibat dari
Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang
pembuatan pondasi atau galian lainnya harus dibuang agar saluran itu
memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan.
bersih dari segala macam halangan.
Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan
urugan, kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan
Pasal 6
urugan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
URUGAN DAN PEMADATAN Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk
menjamin penyediaan bahan urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh
proyek.
6.1. PEKERJAAN URUGAN.
Semua bahan urugan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas,
Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk : baik mengenai kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum

 Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR dibawa atau digunakan di dalam lokasi pekerjaan.

2% atau sesuai Gambar Kerja. Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar-akaran, sampah dan lain-
lain, tidak boleh dipergunakan untuk urugan. Bahan-bahan seperti ini harus
 Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan
dipindahkan dan ditempatkan pada daerah pembuangan yang disetujui atau
dengan kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.
ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.
 Terkecuali untuk tempat tertentu / khusus, kepadatan tanahnya seperti
Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping
tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk Konsultan Pengawas /
setebal + 30 cm.
Bahan-bahan urugan yang sudah ditempatkan di lokasi pengurugan tetapi tidak sisa bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan.
memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor / Pemborong Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang
atas biaya sendiri. didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti
tersebut di atas dan atau telah disetujui Konsultan Pengawas.

6.3. PENGURUGAN.
6.3.3. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis dan langsung
6.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus
dipadatkan sampai mencapai permukaan / peil yang diinginkan.
sudah bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa-sisa
Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 20 cm. Setiap
bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.
kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
yang menyatakan bahwa lapisan di bawahnya telah memenuhi kepadatan
6.3.2. Urugan harus bebas dari segala macam bahan yang dapat membusuk, yang disyaratkan, dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
23
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dalam Berita Acara yang disetujui Konsultan Pengawas.

a. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan 6.3.4. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan perkerasan,
dengan dikeruk, sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. tidak perlu dipadatkan dengan mesin pemadat, cukup ditimbris dengan
Pada saat pengerukan dan pengurugan, daerah ini harus dikeringkan. tangan.

b. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel


yang bersangkutan di bawah ini dalam bab ini.

c. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan


6.4. PEMADATAN.
deras. Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan
tergenang oleh air, Kontraktor / Pemborong harus membuat alur- 6.4.1. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus
dikeringkan terlebih dahulu.
alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai
mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali. 6.4.2. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab atas ketepatan
penempatan dan pemadatan bahan-bahan urugan dan juga memperbaiki
d. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai
kekurangan-kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup.
elevasisesuai yang tercantum dalam Gambar Kerja.

6.4.3. Kontraktor / Pemborong harus menetukan jenis ukuran dan berat dari 6.4.6. Kontraktor / Pemborong diwajibkan melakukan tes kepadatan tanah
alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. apabila diminta oleh Direksi / Konsultan Pengawas, sebanyak titik yang
Alat-alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. ditentukan oleh Konsultan Pengawas, yang harus disaksikan oleh
Konsultan Pengawas dan dibuatkan laporan tertulis untuk tiap titik

6.4.4. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap meliputi area 150 m2.

lapisan maksimum 30 cm. dan dipadatkan sampai mencapai paling


sedikit 90% (modified proctor) dari kepadatan kering maksimum seperti
6.5. PEKERJAAN PERATAAN TANAH.
yang ditentukan dlam AASHTO T 99.
Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang
direncanakan, perataan pada bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa
6.4.5. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila hari sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat lain yang
hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum.

BAB III

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
24
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN a. Mutu baja tulangan s/d. ∅ 12 mm. adalah BJTP 240 ( U-24 )
STRUKTUR dengan kekuatan tarik 2080 Kg/Cm2.
Pasal 1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON
b. Mutu baja tulangan ≥ ∅ 13 mm. (diameter luar) adalah BJTD 320

(U- 32 / besi ulir ) dengan kekuatan tarik 2780 Kg/Cm2.

c. Atau bila dalam gambar disyaratkan menggunakan wiremesh, maka


1.1. PERSYARATAN MUTU. digunakan wiremesh U-50, dengan ukuran / tipe sesuai dengan Gambar
Kerja.

1.1.1. Mutu Beton.


1.2. PERSYARATAN BAHAN BETON.
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini
harus mempunyai mutu karakteristik minimal, sebagai berikut : 1.2.1. Semen.

a. Pondasi Pelat Beton setempat : K-225 a. Semua semen harus Semen Portland yang disesuaikan dengan
persyaratan dalam Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM
b. Sloof Beton : K-225
C-150 Type 1 atau standar Inggris BS 12.
c. Kolom dan Balok Baja WF : K-225

d. Pelat Lantai &Atap Dak : K-225 b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK,

e. Sloof ,Kolom & Ring Balok Praktis : K-175 TIGA RODA dan HOLCIM serta memenuhi persyaratan NI-8.
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk
f. Adukan Beton.
seluruh pekerjaan.
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan
ini harus Beton Readymix, kecuali ada pertimbangan lain pada bagian-
c. Pemeriksaan
bagian tertentu dapat menggunakan beton konvensional yang
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas /
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus
Konsultan Pengawas.
bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan
g. Lantai Kerja Pengawas untuk pengambilan contoh-contoh tersebut.
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan
campuran 1pc : 3ps : 5kr. Pengawas, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang
dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton,
maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar
1.1.2. Mutu Baja Tulangan.
beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui
Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur atas beban Kontraktor.
bangunan ini adalah sebagai berikut : Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
25
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya Kontraktor. mengambil contoh, menghitung zak-zak dan memindahkannya.
Semen dalam zak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.

d. Tempat Penyimpanan  Untuk mencegah semen didalam zak disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan semen menurut
 Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai
urutan kronologis yang diterima di tempat pekerjaan. Tiap kiriman
untuk semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat
semen harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah dibedakan
terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga
dari kiriman lainnya. Semua zak kosong harus disimpan dengan rapih
harus sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan.
dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak
 Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan oleh
minimal 30 cm. dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat
Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi
semen dalam jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau
serta harus dilengkapi segala timbangan untuk untuk keperluan
kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai
penyelidikan.
ruang lantai yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truk semen
secara terpisah- pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk
harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil
sedemikian rupa sehingga timbulnya pemisahan dan pencampuran
 Kontraktor harus menyediakan penjaga yang cakap, untuk
antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari dan bahan yang ditimbun
mengawasi gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan
tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada banjir atau
yang cocok dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.
air rembesan.
 Tembusan dari catatan-catatan harus disediakan untuk Konsultan
Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk
Pengawas bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang digunakan
pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang
selama hari itu ditiap bagian pekerjaan.
tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup. Pasir dan
kerikil tidak boleh dipindah-pindah dari timbunan, kecuali bila
1.2.2. Pasir dan kerikil diperlukan untuk meratakan pengiriman berikutnya.

a. Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan


menimbun semua pasir dan kerikil. Segala cara yang dilaksanakan oleh c. Pasir
Kontraktor untuk pembongkaran, pemuatan, pengerjaan dan
 Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah pasir
penimbunan pasir dan kerikil harus mendapatkan persetujuan dari
alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain
Konsultan Pengawas.
yang didapat dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

 Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan


b. Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat sebagai persetujuan dasar ( pokok ) untuk semua bahan yang diambil
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Kontraktor harus membersihkan dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung jawab atas
bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan dan kualitas tiap jenis dari semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
26
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan Pengawas sebagai disingkirkan. Timbunan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian
bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh yang rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan.
cukup, seberat 15 kg. dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai,
 Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil
sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan.
dan lunak dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari
 Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh- substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam
tumbuhan dan dari bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Segala subsansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat
macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus pasir.

Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus,
mudah pecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari alkali,
 Pasir harus mempunyai “modulus kehalusan butir“ antara 2 sampai
bahan-bahan organis atau dari substansi yang merusak dalam
32, atau jika diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan
jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi
standar Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut
yang merusak tidak boleh mencapai 3 (tiga) persen dari beratnya.
:
Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak
berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar
harus dicuci.
Saring Persentase satuan
an No. timbangan tertinggal  Gradasi
di saringan Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada

4 0 - 15 antara
8 6 - 15 5 mm. sampai dengan 25 mm. dan harus memenuhi syarat-syarat
16 10 - 25
30 10 - 30 sebagai berikut :
50 15 - 35
100 12 - 20 - Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat.
PAN 3 - 7 - Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98% berat.

Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah - Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang

15% atau kurang, maka batas maksimum untuk persentase satuan berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat serta

dalam saringan no. 8 dapat naik sampai 20%. harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-ketentuan yang
terdapat di NI-2 PBI-1971.

Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa
d. Agregat Kasar ( Kerikil )
oleh Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan
 Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini
gradasi, maka Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah
dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan
kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk menghasilkan
atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
agregat yang dapat disetujui Konsultan Pengawas.
 Kebersihan dan mutu
1.2.3. A i r

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
27
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi a. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex
injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dengan tebal minimum 12 mm. Bekisting dari multiplex tersebut harus
dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut diperkuat dengan rangka kayu Borneo Super ukuran 5/7, 6/10, 6/12
harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan dan sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang
Pengawas untuk menetap-kan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
yang ada di dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton. / Konsultan Perencana.

b. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar

1.2.4. Baja Tulangan pabrik (schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai
bambu.
a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai
dengan standar Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971, atau ASTM
Designation A-15, dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. 1.2.6. Water stop
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat Water stop harus dipasang di setiap penghentian pengecoran untuk bagian-
keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan bagian yang harus kedap air, yaitu antara lain pelat atap, lantai toilet dan
beton yang disediakan, untuk persetujuan Konsultan Pengawas sesuai tempat-tempat basah lainnya sesuai dengan Gambar Kerja.
dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti
Water stop yang digunakan adalah SUPERCAST SW 10 merk FOSROC, tipe
tercantum di dalam gambar rencana.
disesuaikan dengan posisi joint dengan minimum lebar 20 cm.
b. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih,
karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau
1.2.7. Bonding Agent
mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan /
c. Khusus untuk plat lantai apabila pada gambar menggunakan wiremesh,
dicor secara terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh
maka wiremesh yang digunakan adalah tipe deform (ulir) produk UNION
sesuai dengan design dan perhitungannya.
METAL atau BRC LYSAGHT.
Bonding agent yang dipergunakan adalah NITOBOND PVA merk FOSROC
berupa material liquid berwarna putih terbuat dari bahan polymer
1.2.5. Cetakan ( bekisting ) acrylic
Bahan Admixture yang dipakai adalah SIKAMENT 520 merk SIKA dengan
takaran 0,8% dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan
digunakan pada sambungan pengecoran beton lama dan baru khusus
untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari
untuk daerah kering. Cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.
Konsultan Pengawas / Perencana.

1.2.8. Admixture
b. Retarder digunakan untuk memperlambat waktu setting beton (initial
a. Admixture / hardener dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk set), dimana bila waktu pengiriman beton dari Batching Plant ke proyek
mempercepat pengerasan beton. dan sampai dengan waktu penuangan beton memerlukan waktu

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
28
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

lebih dari Indonesia NI-2 PBI-1971. Bilamana tidak ditentukan lain, kuat tekan dari
1 (satu) jam. Bahan retarder yang dipergunakan adalah beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang
CONPLAST RP264M2 dengan takaran 0,20 – 0,60 liter per 100 kg. bersisi 15 cm. (0,003375 m3) diuji pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
semen. Pencampuran dilakukan di Batching Plant.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil
pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil ’bk ( kekuatan
c. Superplasticizer digunakan untuk membuat beton lebih plastis dan tekan beton karakteristik ) yang lebih besar dari yang ditentukan di
mencapai kekuatan awal yang lebih tinggi (high early strength). dalam tabel
Bahan plasticizer adalah CONPLAST SP 430D dengan takaran 0,60 4.2.1. PBI-1971.
– 2,00 liter per 100 kg. semen.
c. Umur benda uji pada saat pengujian harus dilaksanakan pada umur 7,
Pencampuran dilakukan di dalam mixer sebelum beton dituang ke
14, atau 28 hari sesuai dengan kesepakatan dengan Konsultan Pengawas
dalam cetakan.
yang tertuang dalam risalah rapat.

1.3.2. Komposisi campuran Beton


1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
a. Beton harus dibentuk dari campuran bahan-bahan semen portland,
pasir, kerikil dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton
1.3.1. Kelas dan Mutu Pekerjaan Beton dicampur dalam perbandingan yang tertentu / serasi dan diolah sebaik-
baiknya sampai pada kekentalan yang baik / tepat.
a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan Standar Beton
berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama
berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan
dan beton yang dihasilkan.
dalam spesifikasi ini, harus dipakai “campuran yang direncanakan
(design mix)“. e. Perbandingan campuran dan faktor air semen yang tepat akan

Campuran yang direncanakan ini dihasilkan dari percobaan-percobaan ditetapkan atas dasar beton yang dihasilkan yang mempunyai

campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan dan kepadatan yang tepat, kekedapan, keawetan dan kekuatan yang

dilakukan oleh laboratorium dari instansi pemerintah atau Badan yang dikehendaki.

sudah terbukti akreditasinya.


f. Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian-bagian konstruksi

c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian beton harus disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan,

dari pekerjaan tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam cara pengangkutan adukan beton dan cara pemadatannya. Kekentalan

persyaratan bahan beton, ukuran mana ditetapkan sepraktis mungkin adukan beton antara lain ditentukan oleh faktor air semen.

sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan memuaskan.


g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang

d. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk direncanakan, maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut :

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
29
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

 Faktor air semen untuk pondasi, sloof, maksimum 0,60.

 Faktor air semen untuk kolom, balok, plat lantai, tangga, dinding
1.3.3. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton
beton dan listplank / parapet, maksimum 0,60.
a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut
 Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap dan tempat-tempat
keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan
basah lainnnya, maksimum 0,55.
untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (
h. Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas atas biaya perbutiran ) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk ( mixer
Kontraktor. Perbandingan campuran beton harus diubah jika perlu ). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil
untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan, pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum
kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim dipasang adalah sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman
yang disebabkan perubahan yang demikian. konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.
pengerjaannya disetujui oleh Konsultan Pengawas atau Perencana.

Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana.
dari 8 cm. dan tidak melampaui 12 cm. untuk segala beton yang Untuk menempatkan tulangan-tulangan tetap tepat ditempatnya, maka
dipergunakan. Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2 PBI-1971. tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton ( bendraat ) dan
Konsultan Pengawas berhak untuk menuntut nilai slump yang lebih memakai bantalan blok-blok beton cetak ( beton decking ) dan atau kursi-
kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan kursi besi / cakar ayam perenggang.
beton berkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.
b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas
melalui pengujian biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm. dibuat dan diuji c. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak
sesuai dengan NI-2 PBI-1971. Pengujian slump akan diadakan oleh ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran
Konsultan Pengawas sesuai dengan NI-2 PBI-1971, Kontraktor harus terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan
menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh- masuknya alat penggetar beton.
contoh pemeriksaan yang representatif.
d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan
perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan
1.3.4. Pekerjaan Baja Tulangan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih
a. Baja tulangan beton harus dibengkokkan / dibentuk dengan teliti
dahulu dari Konsultan Pengawas.
sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-
gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. 1.3.5. Pekerjaan Selimut Beton
Batang dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin,
atau dasar cetakan sesuai butir 1.3.4.b. tersebut di atas, serta harus
pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
30
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

mempunyai jarak tetap dan tertentu untuk setiap bagian-bagian konstruksi beton untuk satu sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai
sesuai dengan gambar rencana. berikut :
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut
seragam dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituang lebih
dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.
a. Pondasi Pelat, untuk sisi bawah 8 cm, untuk sisi lainnya 4 cm.
c. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan
(lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
b. Balok sloof 4,0 = konsistensi beton yang dikehendaki.
c. Kolom 4,0 =
d. Balok cm.
3,0 = Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus
cm.
e. Pelat beton 2,0 =
cm. diperbaiki dan atau diganti.
1.3.6. Pekerjaan Sambungan cm.
Baja Tulangan Mesin pengaduk yang disentralisir ( batching mixing plant ) harus diatur
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain sedemikian rupa, sehingga pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan
dari yang ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan mudah dari stasiun operator.
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Overlap pada sambungan- Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika ditentukan. Setiap mesin pengaduk harus diperlengkapi dengan alat
telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

1.3.9. S u h u
1.3.7. Pekerjaan Mengaduk Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32oC dan tidak kurang
a. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
dari 4,5oC. Bila suhu dari beton yang dituang berada antara 27oC - 32oC,
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
beton harus diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
dari masing-masing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari
dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari
beton melebihi 32oC sebagai yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas,
Konsultan Pengawas.
maka Kontraktor harus mengambil langlah-langkah yang efektif,
b. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam
umpamanya mendinginkan agregat, mencampur dengan es dan
mesin pengaduk beton ( “batch mixer/beton mollen“ ). Konsultan
mengecor pada waktu
Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika
malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton waktu dicor
pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan
pada suhu dibawah 32o C.
hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata /
ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan
harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum
1.3.10. Pekerjaan Rencana Cetakan
pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan
Cetakan (bekisting) harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
31
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan yang cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah
mungkin dapat timbul pada waktu pemakaian. selesai, harus tersedia.

Sewaktu-waktu Konsultan Pengawas dapat mengafkir sesuatu bagian dari


d. Penyangga cetakan ( steiger ) harus bertumpu pada pondasi yang baik
bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor
dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan
harus dengan segera menanggulangi bentuk yang diafkir tesebut dan selama pelaksanaan.
menggantinya atas bebannya sendiri.

1.3.12. Pekerjaan Pengangkutan Beton


1.3.11. Pekerjaan Konstruksi Cetakan
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus
a. Semua cetakan harus betul-betul teliti, kuat dan aman pada sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang
kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain
diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan
gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.
dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.
b. Semua cetakan beton harus kokoh.

Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan (bekisting) 1.3.13. Pekerjaan Pengecoran
harus dilaburi / diminyaki dengan minyak bekisting yang biasa
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran
diperdagangkan untuk maksud itu yang dapat mencegah secara efektif
dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan,
melekatnya beton pada cetakan, dan akan memudahkan melepas
pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan dan
bekisting / cetakan beton. Minyak bekisting tersebut dapat dipakai
lain- lainnya telah selesai dikerjakan.
hanya setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Sebelum pengecoran dimulai, permukaan-permukaan yang
Penggunaan minyak bekisting ini harus hati-hati untuk mencegah berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan
kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat. Pengawas.

c. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka


kotoran, pembuangan beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau
bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air harus
b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.
pengecoran beton ( cetakan / bekisting ) harus bersih dari air yang
Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai bahan perekat beton
tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor,
harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban / air dari beton d. Perlu diperhatikan letak / jarak / sudut untuk setiap penghentian
yang baru dicor - tidak akan diserap. pengecoran yang masih akan berlanjut, terhadap sistem struktur /
penulangan yang ada.
c. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana
akan dicor beton baru, harus bersih dan lembab / basah ketika dicor e. Beton boleh dicor hanya ketika Konsultan Pengawas atau wakilnya yang
dengan beton baru. Pembersihan harus berupa pembuangan semua ditunjuk serta Staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat / lokasi
pekerjaan, dan persiapannya betul-betul telah memadai.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
32
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

f. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar lapisan 50 cm. tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
pengangkutan ke tempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga
h. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama terjadi hujan deras
pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara
atau turun hujan yang lama, sedemikian rupa sehingga spesi / mortar
kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar
terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak
dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup
boleh dihamparkan pada construction joint, dan air semen atau spesi
tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja-
yang hanyut terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
baja tulangan, tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang
demikian itu mungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan i. Ember-ember / gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup
tremie atau alat lain yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton. menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi
syarat- syarat campuran.
g. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter,
Mekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 50 liter.
semua penuangan beton harus selalu lapis - perlapis horizontal dan
Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya
tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak
pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi-lokasi yang sulit
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
/ terbatas.
diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak
beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan
j. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,
Pengawas
sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat
semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakan. b. Umumnya diperlukan waktu minimum sebelum cetakan beton boleh

Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar dibuka, yaitu minimum

(vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton 3 hari untuk cetakan - cetakan samping pada pondasi dan
pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya sloof. 7 hari untuk dinding-dinding pemikul dan kolom.
penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan 21 hari untuk balok-balok, plat lantai, plat atap dan tangga.
airnya.

Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type IMMERSON,


1.3.15. Perawatan ( Curing )
beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit
a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan di
ketika dibenamkan ke dalam beton.
bawah ini atau disemprot dengan Curing Agent CONCURE P yang
berupa bahan cair / liquid material dimana setelah mengering
1.3.14. Waktu dan Cara-Cara Pembukaan Cetakan berbentuk membrane clear dan berfungsi sebagai pelindung (curing

a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus compound) untuk menahan / mencegah penguapan air dari dalam

mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas. Pekerjaan ini harus beton, dengan

dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada takaran pemakaian untuk 1 liter adalah 5 – 6 m2.
beton. Beton yang masih muda / lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Konsultan Pengawas berhak menentukan cara perawatan bagaimana
Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
33
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar penggenangan dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama
matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa dilakukan dengan
Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang-lubang
beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan atau dengan cara lain yang disetujui Konsultan Pengawas sehingga
harus dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan. selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah.
Air yang digunakan dalam perawatan ( curing ) harus memenuhi
c. Perawatan beton setelah 3 hari, adalah dengan melakukan
persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.

1.3.16. Pekerjaan Perlindungan (Protection). c. Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas hal-hal tidak sempurna

Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan- pada bagian bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan

kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas. saja akan menghasilkan sebidang dinding yang tidak memuaskan
kelihatannya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh
dinding ( dengan spesi plesteran 1pc : 3ps ) dengan ketebalan yang
1.3.17. Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton tidak melebihi 1 cm, demikian juga pada dinding yang berbatasan (yang
a. Jika sesudah pembukaan cetakan, ada permukaan beton yang tidak bersambungan) sesuai dengan instruksi dari Konsultan Pengawas.
sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar, batas toleransi
gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan kelurusan ( pencekungan atau Pencembungan ) bidang tidak boleh
yang cacat/rusak, semua hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan melebihi dari L / 1000 untuk semua komponen.
spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas
bebannya sendiri. Kecuali bila Konsultan Pengawas memberikan
ijinnya untuk memperbaiki/menambal tempat yang rusak, dalam hal
mana perbaikan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam Pasal 2 PENYEKAT-
pasal-pasal berikut. PENYEKAT AIR

b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang 2.1. Penyekat-penyekat air (waterstop) dari PVC harus ditempatkan pada sambungan-
terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan- sambungan bangunan seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar. Kontraktor
cetakan, lubang-lubang karena keropos, ketidak-rataan dan bengkak harus menyiapkan semua penyekat-penyekat air termasuk lem PVC, semen,
harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang pasak, mur-mur dan bahan penyambung lainnya.
kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lubang-lubang pahatan harus
diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian
2.2. Kontraktor harus membuat semua sambungan-sambungan (splices), penyatuan
akan terikat ( terkunci ) di tempatnya. Semua lubang harus terus
dan lengkungan-lengkungan (joints and bends), pasak-pasak untuk penyekat air,
menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya
pertemuan perpotongan-perpotongan yang dibuat secara khusus sesuai dengan
disempurnakan.
gambar-gambar atau seperti ditunjukkan oleh Konsultan Perencana.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
34
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

4.1. LINGKUP PEKERJAAN.

2.3. Semua penyatuan-penyatuan harus diletakan persis dengan petunjuk-petunjuk Yang termasuk kedalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-

pabrik pembuat dan penggunaan material yang disyahkan oleh pabrik dan bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang

harus dibentuk sedemikian rupa agar menghasilkan sambungan yang kuat dan diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan

kedap air. dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bahan waterstop yang dipakai adalah SUPERCAST SW 20, tipe disesuaikan
dengan posisi joint dengan lebar minimum 20 cm. Bagian-bagian yang harus di-waterproofing ini mencakup seluruh bagian plat
atap dan daerah-daerah basah lainnya, kecuali daerah basah pada plat lantai.

Pasal 3 PEKERJAAN
SPARING 4.2. PERSYARATAN BAHAN.

4.2.1. Persyaratan Standar Mutu Bahan.

3.1. Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-
gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur. standar lainnya seperti : NI-3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.
Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa
ijin dari Konsultan Pengawas.
3.2. Tempat-tempat dimana sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar, maka
Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4.2.2. Bahan.

3.3. Bilamana sparing-sparing (pipa dan lain-lain) berpotongan dengan baja tulangan, a. Untuk Kamar Mandi / WC

maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa Menggunakan BRUSHBOND merk Fosroc, merupakan bahan pelapis
persetujuan dari Konsultan Pengawas. kedap air pada beton dengan bahan dasar semen dan acrylic
(2komponen). Pemakaiannya dengan cara pelaburan ( coating ).

Takarannya adalah 2 kg/cm2 ( 2 kali pelaburan ) tebal 1,2 mm.


3.4. Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.

b. Untuk waterproofing atap Dak.

3.5. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu Menggunakan BRUSHBOND merk Fosroc, merupakan bahan pelapis

pengecoran. kedap air pada beton dengan bahan dasar semen dan acrylic
(2komponen). Pemakaiannya dengan cara pelaburan ( coating ).

Takarannya adalah 2 kg/cm2 ( 2 kali pelaburan ) tebal 1,2 mm.


Pasal 4 PEKERJAAN
WATERPROOFING
4.3. PENGUJIAN.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
35
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

4.3.1. Bila diperlukan, wajib mengadakan tes bahan tersebut pada laboratorium 4.4.4. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan,
yang independen, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang baik sebelum atau selama pelaksanaan, kalau terdapat kerusakan yang
ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor / Supplier harus menunjuk syarat bukan karena tindakan Pemilik.
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai
pekerjaan.
4.5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.

4.5.1. Persyaratan umum.


4.3.2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor memberikan jaminan atas produk
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan terlebih dahulu
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap
selama minimal 10 (sepuluh) tahun termasuk kesanggupan mengganti dan
dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan. Bahan yang
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
adalah jaminan dari pihak pabrik untuk kualitas material, serta jaminan
dari pihak pemasang (applicator) untuk kualitas pemasangan. b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan-
bahan pengganti harus yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
berdasarkan contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
4.3.3. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara
memberi air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air, pelaksanaan c. Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan dari bagian yang akan diberi
pekerjaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui
Pengawas. oleh Konsultan Pengawas dengan cara-cara yang telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Peil dan ukuran harus sesuai dengan gambar.

d. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan


4.4. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN.
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan
4.4.1. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan Pengawas.
tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel e. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
pabriknya. lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan
memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan / perbedaan
4.4.2. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab,
di tempat itu, sebelum perbedaan tersebut diselesaikan.
kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

4.5.2. Cara pelaksanaan.


4.4.3. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya. a. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
berpengalaman (ahli dari pihak pemberi jaminan pemasangan) dan
terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
36
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Konsultan 4.4.2. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
Pengawas. uraian Rencana Kerja dan Syarat-syarat maupun yang tercantum dalam
gambar- gambar atau peraturan-peraturan yang berlaku.
b. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang pada tempat-tempat
yang terkena langsung oleh sinar matahari tetapi tidak mempunyai
lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam 4.4.3. Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat
gambar pelaksanaan atau spesifikasi Arsitektur, maka di bagian atas dari diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di
lembaran waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai dengan lapangan, baik teknis mapun administratif.
gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed ataupun
material finishing.
4.7. CONTOH.
c. Waterproofing untuk atap, tebal 3 mm. lengkap dengan primer, screed
4.7.1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap
lapisan pertama dan screed lapisan kedua, kawat ayam dan pengaturan
dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yan disediakan oleh proyek.
kemiringan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

4.7.2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Konsultan


4.5.3. Gambar detail pelaksanaan.
Pengawas minimal sebanyak 2 (dua) produk yang setara dari berbagai merk
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) pembuatan, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.
berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
4.7.3. Keputusan jenis bahan, warna, tekstur dan merk yang memenuhi
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus
spesifikasi akan diambil oleh Konsultan Pengawas dan akan diinformasikan
yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

c. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang


diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
4.8 PENGUJIAN MUTU.
persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar
4.8.1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan / pengetesan terhadap
kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di
Shop drawing harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
Konsultan Pengawas, sebelum mulai dilaksanakan.

4.8.2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari


4.4. TANGGUNG JAWAB
Konsultan Pengawas.
4.4.1. Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai
dengan saat-saat berakhirnya masa garansi.
4.8.3. Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
37
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan baja, dan gording, sambungan-sambungan, pengelasan baik las sudut
cacat lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan. maupun las penuh, sambungan dengan baut dan lain-lain sesuai dengan

Jaminan pekerjaan ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun termasuk gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. 5.1.3. Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti
pemasangan rangka atap (kuda-kuda), rangka ikatan angin, ikatan
pengaku, gording, trekstang, penutup atap baja finish galvalume / warna
4.9. PENGAMANAN PEKERJAAN.
tebal 0,50 mm. pengecatan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan
4.9.1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang persyaratan teknis pelaksanaan.
telah dilakukan terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau
kerusakan lainnya.
5.2. PERSYARATAN UMUM.

Semua pelaksanaan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-


4.9.2. Apabila terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik
persyaratan normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti :
atau Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan, maka
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat 5.2.1. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB (1970)

diterima oleh Konsultan Pengawas. dan lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung
5.2.2. AISC “Specification for Fabrication and erection” 12 Pebruari 1981.
jawab Kontraktor.
5.2.3. Semua pekerjaan baut pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat
dari AISC “Specification for Structural Joints Bolts”.

5.2.4. Semua pekerjaan las harus mengikuti “American Welding Society for Arc
Pasal 5 PEKERJAAN Welding in Builiding Construction Section”.
STRUKTUR BAJA

5.3. PERSYARATAN BAHAN.


5.1. LINGKUP PEKERJAAN.
5.3.1. Mutu baja yang digunakan untuk seluruh konstruksi baja adalah baja BJ-
Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan atap baja
37 dengan tegangan dasar 1600 Kg/Cm2.
sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan, termasuk didalamnya tapi tidak
Seluruh profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan
terbatas pada :
harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
5.1.1. Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta serta dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil baja tersebut.
bahan- bahan seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut
kebutuhan sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan-persyaratan teknis
5.3.2. Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus
pelaksanaan.
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / Perencana, harus disimpan
5.1.2. Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi kolom, ring balok ,atap pada tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
38
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

bahan elektroda tersebut tidak berubah. 5.4.4. Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada

Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan harus dijaga agar biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak.

selalu dalam keadaan baik dan kering.

5.4.5. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan

5.3.3. Semua bahan konstruksi baja yang dipergunakan harus memenuhi detailing, fabrikasi dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian-

persyaratan Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982) dan harus bagian dari konstruksi baja.

memenuhi standar ASTM A-36.

5.4.6. Seluruh pekerjaan struktur baja harus di-fabrikasi di workshop, kecuali

5.3.4. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh dari untuk bagian-bagian pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk

Supplier dikerjakan di workshop sehingga harus dikerjakan di lapangan.

/ Distributor yang dikenal dan disetujui Konsultan Perencana / Konsultan


Pengawas.
5.4.7. Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di workshop maupun di
lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk

5.3.5. Semua bahan-bahan harus lurus, tidak cacat dan tidak ada karatnya. tepat pada lubang rivet atau baut tersebut.

Penampang-penampang (profil) yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat


dan detail-detail konstruksi yang ditunjukkan pada gambar harus
5.4.8. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu
disediakan.
pemasangan yang diakibatkan oleh kekurang-telitian atau kelalaian
Kontraktor, harus diganti dan dilaksanakan atas biaya Kontraktor.

5.4. PERSYARATAN TEKNIS.

5.4.1. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap 5.4.9. Kekurang-tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus
semua ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar kerja. dibetulkan, diperbaiki atau diganti dengan yang baru dan semua biaya
untuk ini harus ditanggung oleh Kontraktor.

5.4.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk melengkapi gambar detail
/ sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak / belum 5.4.10. Kontraktor dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang
tercantum dalam gambar kerja, untuk mendapat persetujuan Konsultan pengujian oleh pabrik (laboratorium) untuk bahan konstruksi baja yang
Pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut. digunakan.

5.4.3. Perubahan bahan atau detail karena alasan-alasan tertentu, harus diajukan 5.4.11. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasil testing tersebut harus
dan diusulkan pada Konsultan Pengawas / Perencana untuk mendapat diberikan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
persetujuan. terhadap bahan tersebut.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
39
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

5.4.12. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan b. Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan
yang tertera dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat kekuatan baja yang dipakai.
untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan Bahan las yang dipergunakan dari tipe E 6010 untuk posisi pengelasan
penunjang untuk presisi dari komponen maupun pekerjaannya sendiri. plat horizontal dan overhead, serta tipe E 6012 dan E 6013 untuk posisi
pengelasan plat, dan harus dijaga agar supaya selalu dalam keadaan
baik dan kering.
5.4.13. Pekerjaan harus berkualitas kelas I, semua pekerjaan ini harus
Ukuran las harus sesuai dengan gambar kerja dan atau :
diselesaikan bebas dari puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan
teliti untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali.  Tebal las minimum : 3,5 mm.

 Panjang las minimum : 13 x tebal las.

 Panjang las maksimum : 43 x tebal las.


5.4.14. Semua perlengkapan atau barang-barang / pekerjaan lain yang diperlukan
demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus
diperlihatkan dalam gambar atau dipersyaratkan disini, harus diadakan / c. Pekerjaan las harus dilakukan di bengkel (pabrik) atau bebas angin
disediakan, kecuali jika dipersyaratkan lain. dan dalam keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus
ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pekerjaan las dapat dilakukan
dengan baik dan teliti.
5.4.15. Konstruksi baja yang telah dikerjakan tetapi belum dilakukan pengecatan,
harus segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan
lain- lain dengan cara yang memenuhi syarat. d. Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus
dijamin tidak akan berputar atau membengkok.

5.4.16. Sebelum bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian


yang perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari karat, maka e. Setelah pengelasan, maka sisa-sisa / kerak-kerak las harus dibuang
bagian-bagian itu harus diperiksa dalam keadaan tidak cacat. dan dibersihkan dengan baik.

f. Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi dan tanpa


menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
5.5. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

5.5.1. Pengelasan.
g. Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda
a. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman.
tersebut.
Kontraktor wajib menyerahkan sertifikat keakhlian dari masing-masing
tukang lasnya. Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan
bagian-bagian sekunder konstruksi. h. Teknik cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu
dan kualitas dari las yang dikerjakan.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
40
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

random testing.
Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus
i. Permukaan dari bagian yang akan di-las harus bebas dari kotoran, cat,
diulangi kembali hingga memenuhi persyaratan. Biaya X-ray test
minyak, karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan,
ditanggung oleh Kontraktor.
bahan yang akan di-las juga harus bersih dari aspal.

5.5.3. Meluruskan, Mendatarkan dan Melengkungkan.


j. Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai tipe yang
a. Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada
sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las
bagian non struktural.
dapat memuaskan. Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24 –
Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung.
40 Volt dan 200 – 400 Ampere.
Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari
tidak boleh lebih kecil dari 3 (tiga) kali tebal plat. Hal ini berlaku pula
k. Perbaikan las. untuk batang-batang di bidang plat badannya.
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus
b. Melengkungkan batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakukan
dilakukan sebagaiamana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. Biaya
dalam keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut
perbaikan las ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
menjadi merah tua.
Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil
5.5.2. Sambungan dengan baud. bilamana bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi.

a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya-gaya


yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk 5.6. PEMASANGAN.
menahan lenturan batang.
5.6.1. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm.
b. Lubang baud harus lebih besar 0,5 mm daripada diameter luar baud. dari Asnya. Kemudian juga elemen-elemen vertikal harus tegak lurus
Jika baud dikerjakan di workshop, maka cara melubangi boleh langsung dengan bidang permukaan lantai.
dengan alat pengerat. Semua pelubangan / pengeboran untuk baud
harus dapat dikerjakan sesudah bagian-bagian / profil-profil yang akan
5.6.2. Kontraktor diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi
berhubungan tersebut dikerjakan.
yang tertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat
c. Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang baud dan pelaksanaan pembuatan konstruksi tersebut.
baud itu sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan
cepat meneruskan gaya tersebut.
5.6.3. Kontraktor harus menjaga konstruksi yang tertumpuk di lapangan, agar
d. Pengujian pekerjaan sambungan baud dan las.
jangan rusak karena perubahan cuaca.
Untuk sambungan baud dan las dilakukan pemeriksaan visual kecuali
pengelasan dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test,
sebanyak 2 (dua) titik pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan 5.6.4. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan dan lain-

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
41
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

lain. permintaan gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang

a. Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan konstruksi, harus dengan dan bagian-bagian konstruksi yang akan disambung.

mechanical cutting kecuali ditunjukkan lain dalam gambar rencana. e. Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu.
b. Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih, Mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan menggunakan besi
sekali-kali tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain. / sikat kawat atau besi-besi penggaruk.

c. Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas


irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya
5.7. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN.
setebal 2,5 mm, kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5
5.7.1. Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan
mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.
kotoran-kotoran ataupun minyak-minyak, dengan menggunakan sikat baja
d. Bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang atau sandblasting, sampai permukaannya memperoleh warna metalic yang
bekas-bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya. merata.

5.7.2. Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di


5.6.5. Menembus, mengebor dan melebarkan lubang. workshop, seluruh permukaannya harus cepat-cepat di cat dengan meni
a. Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor. (red oxide) yang tebalnya 30 – 35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul
merata untuk seluruh permukaan profil.
b. Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baud yang dibubut dengan
tepat dan sebuah baud hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing 5.7.3. Cat dasar yang tidak baik harus dibuang / dibersihkan sama sekali,
sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm daripada diameter batang baud-baud. disikat kawat, digosok, dan setelah bersih segera dicat dasar lagi seperti
yang telah diuraikan. Cat dasar dilaksanakan 2 (dua) kali pengecatan dan
c. Semua lubang-lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan
dipakai produksi DANAPAINT.
yang harus dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor
sekaligus sampai diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai, 5.7.4. Cat finish dilaksanakan 2 (dua) kali, produk DANAPAINT.
maka perubahan - perubahan lubang tersebut dibor atau diluaskan dan
5.7.5. Pengecatan harus dilakukan sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan
penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.
oleh pabrik dan mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas untuk
d. Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan mendapatkan persetujuannya.

BAB IV

SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN


ARSITEKTUR

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
42
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pasal 1 b. Adukan kedap air adalah campuran 1pc : 3ps.


Aduk plesteran ini untuk :
PEKERJAAN ADUKAN DAN CAMPURAN
 Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / tepi
luar bangunan.
 Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
1.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja
dimaksud meliputi :
hingga ketinggian 150 cm. dari permukaan lantai.
a. Pekerjaan adukan pasangan batu kali
b. Pekerjaan adukan pasangan batu bata dan batako press  Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian
c. Pekerjaan adukan lain seperti tercantum dalam gambar kerja. sampai 20 cm. dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.

1.2. PERSYARATAN BAHAN.

1.2.1. Semen. 1.3.3. Semua jenis adukan tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa

Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Buku Rencana Kerja sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada

dan Syarat-syarat Teknis Struktur. waktu pelaksanaan pemasangan.

1.2.2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang 1.3.4. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu penc
tajam, bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan- `22EDSampuran adukan dengan pemasangan tidak melebihi 30 menit,
bahan organis. terutama untuk adukan kedap air.

1.2.3. Air.
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, basa, garam, Pasal 2
bahan organik dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.


2.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
1.3.1. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
dimaksud meliputi :
Cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 (tiga) menit.
a. Pekerjaan pondasi pasangan batu kali.
b. Pekerjaan pasangan batu kali lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
1.3.2. Jenis adukan.

a. Adukan biasa adalah campuran 1pc: 4ps dan 1pc: 5ps.


2.2. PERSYARATAN BAHAN.
Adukan ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam bangunan, 2.2.1. Batu kali.
yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja. Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
43
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

bersudut runcing dan tidak porous. 2.3.5. Setiap jarak 50 cm. As-as harus ditanam stek ∅ 10 mm. untuk sloof
2.2.2. Semen. dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.1. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan
2.2.3. Pasir. stek- stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.2. dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut.
2.2.4. Air. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam minimum
Sesuai Pasal 1 butir 1.2.3. 40-d atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
Jarak antara stek-stek ini adalah tiap 100 cm. dan atau seperti yang
tercantum dalam Gambar Kerja.

2.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.


Pasal 3
2.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil / bentuk
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA DAN BATAKO PRESS
pondasi dari bambuatau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan
ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
3.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
dimaksud meliputi :
2.3.2. Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan a. Pembuatan dinding batako press.
Pengawas, kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug tebal b. Pekerjaan pasangan batu bata lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
10 cm. disiram sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-
benar padat.
3.2. PERSYARATAN BAHAN.
Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong yang
dipasang sesuai dengan Gambar Kerja. 3.2.1. Batako press.
Batako press yang dipakai adalah dari mutu yang terbaik, setaraf bata
F, ukuran 8 x 20 x 30 cm. dengan pengepresan sempurna dan merata.
2.3.3. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan
Batako press yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau
campuran 1pc : 4ps, terkecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum
adukan, mempunyai sudut siku dan ukuran yang seragam dan langsung
dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air
didatangkan dari pabrik atau penjual.
1pc : 3ps.
Sebelum pengadaan bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh
disertai data teknis dari batu bata yang akan dipakai kepada

2.3.4. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada
bagian tengah.
3.2.2. Semen.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
44
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan
penuh.
3.2.3. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.
3.3.5. Pemasangan dinding pasangan batako dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 5 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom dan
3.2.4. Air.
balok praktis.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.
Persyaratan pelaksanaan kolom dan balok praktis, mengacu pada
persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton di Bab lain dalam buku ini.
3.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

3.3.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail 3.3.6. Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus, tegak
bentuk profil, sambungan dan hubungan dengan material lain dan dan pola ikatan harus terjaga baik di seluruh pekerjaan.
melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pertemuan sudut antara dua dinding harus rapi dan siku seperti
tercantum dalam Gambar Kerja.

3.3.2. Sebelum pemasangan, batu bata harus direndam dalam air bersih dulu
sehingga jenuh. Pada saat diletakkan, tidak boleh ada genangan air di 3.3.7. Pekerjaan pemasangan batako press harus benar-benar vertikal dan
atas permukaan batu bata tersebut. horizontal. Pengukuran dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur
dengan tepat.
Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
3.3.3. Aduk perekat / spesi.
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 200
a. Aduk perekat / spesi untuk pasangan batako press kedap air
cm. vertikal dan horizontal. Jika melebihi, Kontraktor harus membongkar
adalah campuran 1pc : 3ps untuk :
/ memperbaiki dan biaya untuk perkaan ini ditanggung oleh Kontraktor,
 Dinding pasangan batako daerah basah. tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
 Dinding pasangan batako yang langsung berhubungan dengan luar.
 Saluran.
3.3.8. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk
b. Untuk semua pasangan batako press terhitung dari P +0,20 ke atas, kasar sampai setinggi permukaan tanah.
dipakai aduk perekat / spesi campuran 1pc : 5ps terkecuali yang
disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3.3.9. Setelah batako terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok dengan
c. Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan Pasal 1 dalam Bab
kedalaman 1 cm. dengan rapi dan dibersihkan dengan sapu lidi,
ini.
kemudian disiram air dan siap menerima plesteran.

3.3.4. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat /


3.3.10. Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi
spesi harus sama setebal 1 cm.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
45
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan dibersihkan. 4.1.2. Pekerjaan Beton Tumbuk. Pekerjaan

3.3.11. Pembuatan lubang pada dinding pasangan bata untuk perancah sama yang dimaksud meliputi :

sekali tidak diperkenankan. Pembuatan lantai kerja beton tumbuk pada lantai dasar sesuai Gambar
Kerja.
3.3.12. Tidak diperkenankan memasang batako merah yang patah dua melebihi
dari 5%. Batu bata yang patah lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh
digunakan. 4.2. PERSYARATAN BAHAN.

3.3.13. Ketebalan jadi (setelah di-finish dengan plester aci) harus : 4.2.1. Besi Beton.

 Dinding bata ½ batu, harus setebal 15 cm. a. Besi beton yang dipakai adalah dari mutu U-24 untuk diameter lebih
 Dinding bata 1 batu, harus setebal 25 cm. kecil dari ∅ 16 mm.

3.3.14. Pemeliharaan : b. Besi harus bersih dari lapisan minyak, lemak dan bebas dari cacat
Selama pasangan dinding bata belum di-finish, Kontraktor wajib untuk seperti serpih-serpih.
memelihara dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran oleh bahan lain. c. Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2.
Apabila pada saat di-finish terdapat kerusakan, berlubang dan lain
d. Diameter besi beton yang dipasang harus sesuai dengan Gambar Kerja.
sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas. e. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-klaim lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari
sebagai pekerjaan tambah. Konsultan Pengawas.

f. Kawat pengikat besi beton adalah dari baja lunak dan tidak
disepuh / dilapis seng. Diameter kawat lebih besar atau sama dengan
Pasal 4
0,40 mm. Kawat pengikat besi beton harus memenuhi syarat-
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL syarat dalam NI-2 (PBI-1971)

4.1. LINGKUP PEKERJAAN. 4.2.2. Semen.


Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
4.1.1. Pekerjaan Beton Bertulang. Pekerjaan
yang dimaksud meliputi :
 Pembuatan kolom praktis 13 x 13 cm. 4.2.3. Pasir.
Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2. Pasir
 Pembuatan balok praktis / balok lintel, ring balok ukuran 13 x 13
yang dipakai harus Pasir Beton.
cm.dan 13 x 20 cm.

 Pekerjaan kolom praktis, balok praktis / lintel dan ring balok


lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja. 4.2.4. Koral beton / Spleet.

a. Koral beton / spleet harus bersih, bersudut tajam, tidak berpori

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
46
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat NI-2. dan harus bebas dari papan acuan / bekisting atau lantai kerja

b. Penyimpanan / penimbunan koral beton dengan pasir harus dengan memasang selimut beton dan bantalan beton (beton decking)

dipisahkan satu sama lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin sesuai dengan NI-2 (PBI-1971).

mendapatkan perbandingan adukan beton yang disyaratkan.

c. Acuan / bekisting.

4.2.5. A i r.  Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran

Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3. yang telah ditetapkan dalam Gambar Kerja.

 Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-


perkuatan, sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk
4.2.6. Acuan / bekisting dan perancah.
dan kedudukannya selama pengecoran berlangsung.
a. Papan acuan / bekisting dibuat dari multiplex tebal 9 mm.
 Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari
b. Balok-balok pengaku dan pengikat papan acuan dari kaso 5/7.
kotoran tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur dan sebagainya.
c. Perancah disyaratkan memakai perancah besi, tidak
diperkenankan mempergunakan balok kaso 5/7 atau bambu.
d. Cara pengadukan.

 Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.


4.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
 Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui
4.3.1. Beton Bertulang.
terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
a. Campuran dan mutu beton
 Beton harus dilindungi dari sinar matahari langsung, hingga tidak
 Campuran adalah 1pc : 2ps : 3Kr.
terjadi penguapan terlalu cepat.
 Mutu beton yang disyaratkan dalam pekerjaan beton bertulang
 Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
non struktural ini adalah K-175.
diperhatikan.

b. Pembesian.
e. Pengecoran Beton.

 Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang  Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan me-
dibengkokkan, sambungan, kait-kait dan sengkang (ring) laksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
persyaratannya harus sesuai NI-2 (PBI-1971). menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-

 Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan

Gambar Kerja. penahan jarak.

 Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan


 Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar
Konsultan Pengawas.
besi tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
47
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

 Pengecoran harus dilakukan dengan menggunakan alat penggetar


beton untuk menjamin beton cukup padat, dan harus dihindarkan
h. Pekerjaan pembuatan balok praktis / lintel dan ring
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral
balok. Pemasangan balok praktis / lintel dan ring balok :
/ spleet yang dapat memperlemah konstruksi.
 Di tepi atas / akhir dari dinding pasangan batu bata yang bebas
 Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada
sebagai ring balok setiap luas 9 m2 pasangan dinding bata yang
hari berikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus disetujui
tinggi.
Konsultan Pengawas.
 Ukuran balok pratis adalah 13 x 13 cm, 13 x 20 cm, atau
 Penyambungan beton lama dengan beton baru harus memakai sesuai Gambar Kerja.
Bonding Agent NITOBOND PVA merk FOSROC.
 Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
 Permukaan beton lama yang akan diteruskan pengecorannya harus
dikasarkan, dilapis dengan Bonding Agent NITOBOND PVA yang
pelaksanaannya sesuai persyaratan pabrik pembuat, selanjutnya i. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai Gambar Kerja dan

langsung dilakukan pengecoran beton baru. atau seperti terurai dalam pekerjaan beton di Bab lain dalam Buku ini.

f. Pekerjaan pembongkaran acuan / bekisting. j. Pemasangan kolom praktis dan balok praktis / lintel seperti tercantum
dalam Butir 5.3.1.g. dan 5.3.1.h. di atas, terlepas apakah pekerjaan
Pekerjaan pembongkaran acuan / bekisting hanya boleh dilakukan
tersebut tergambar atau tidak dalam Gambar Kerja.
dengan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.

Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan


k. Pada setiap pertemuan dinding pasangan batu bata dengan kolom
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan Konsultan
praktis, ring balok beton maupun beton lainnya seperti tercantum
Pengawas.
dalam Gambar Kerja harus diperkuat angker ∅ 8 mm. setiap jarak 50
cm. yang terlebih
g. Pekerjaan pembuatan kolom praktis.
dahulu telah ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan kolom dan
Pemasangan kolom praktis untuk :
balok praktis ini. Bagian yang tertanam dalam pasangan bata minimal
 Setiap pertemuan dinding pasangan batu bata.
sedalam 30 cm. kecuali ditentukan lain.
 Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian dalam

bangunan setiap seluas 9 m2. 4.3.2. Pekerjaan Beton Tumbuk.

 Dinding pasangan batu bata ½ batu pada bagian luar / tepi Campuran beton tumbuk adalah 1pc : 3ps : 5kr dengan tulangan praktis

luar bangunan setiap seluas 9 m2. 1 lapis – 2 arah diameter 6 mm.- 15 cm. atau wiremesh BRC M-6,
terkecuali pada daerah basah (KM / WC dan Pantry) tidak dipasang
 Ukuran kolom praktis adalah 13 x 13 cm.
tulangan.
 Dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
48
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lapisan beton tumbuk harus padat, tidak berongga, tidak retak dan rata Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.1.
permukaan / waterpass dan atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
5.2.2. Pasir.
Tebal lapisan beton tumbuk adalah 6 cm, dan atau sesuai Gambar Kerja. Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.2.

5.2.3. A i r.

Pasal 5 PEKERJAAN PLESTERAN Sesuai dengan Pasal 1 butir 1.2.3.

5.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang


dimaksud meliputi :
5.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
 Plesteran aci halus untuk dinding pasangan batako press dan permukaan beton.
5.3.1. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume.
 Plesteran kedap air.
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan dinding
 Plesteran biasa.
pasangan bata atau bidang beton telah disetujui secara tertulis oleh
 Pekerjaan plesteran lainnya seperti terurai dalam Gambar Kerja.
Konsultan Pengawas.

5.3.2. Jenis plesteran.

a. Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak dhaluskan.


5.2. PERSYARATAN BAHAN. Campuan plesteran kasar adalah campuran aduk kedap air,yaitu 1pc :
5.2.1. Semen. 3ps. Dipakai untuk :
tepi luar bangunan.

 Menutup permukaan dinding pasangan yang tertanam di dalam  Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang

tanah hingga ke permukaan tanah dan atau lantai. disyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja
hingga ketinggian 150 cm. dari permukaan lantai.
 Menutup permukaan dinding pagar yang menghadap tetangga.
 Semua pasangan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian
b. Plesteran biasa adalah campuran 1pc : 5ps.
sampai 20 cm. dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalam
Aduk plesteran ini untuk pasangan batu bata dan batu tempel serta Gambar Kerja.
untuk menutup semua permukaan dinding pasangan bagian dalam
bangunan, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantum dalam
d. Plesteran halus / aci halus adalah campuran PC dengan air yang
Gambar Kerja.
dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh campuran yang homogen.
Plesteran halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari
c. Plesteran kedap air adalah campuran 1pc : 3ps. dinding pasangan. Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah
Aduk plesteran ini untuk : aduk plesteran sebagai lapisan dasar telah berumur 8 (delapan) hari,
 Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar / atau sudah kering benar.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
49
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

horizontal untuk memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan /


material yang akan digunakan tersebut.
5.3.3. Pelaksanaan.

a. Adukan semua jenis plesteran tersebut di atas harus disiapkan


e. Untuk setiap pertemuan bahan / material yang berbeda jenisnya pada
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan
satu bidang datar, harus diberi naat / celah dengan ukuran lebar 7
belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
mm. dan dalam 5 mm.

b. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu antara waktu


f. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau
pencampuran aduk plesteran dengan waktu pemasangan tidak
pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2
melebihi 30 menit, terutama untuk plesteran kedap air.
m.

c. Kontraktor harus menyediakan Pekerja / Tukang yang ahli untuk


g. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan
pelaksanaan pekerjaan plesteran ini, khususnya untuk plesteran aci
dinding / kolom seperti yang dinyatakan dan dicantumkan dalam
halus.
Gambar Kerja. Tebal plesteran adalah minimal 1,5 cm. dan maksimal
2,5 cm.
d. Terkecuali untuk plesteran kasar, permukaan semua aduk plesteran Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharuskan menggunakan kawat
harus diratakan. Permukaan plesteran tersebut khususnya plesteran ayam yang diikatkan / dipakukan ke permukaan dinding pasangan
halus / aci harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.
berongga dan berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-
benda lain yang membuat cacat.
h. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik, pipa plumbing, untuk seluruh
e. Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi bangunan.
terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm.

Sedang untuk permukaan beton yang akan diplester, permukaannya


5.3.4. Pemeliharaan.
harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian dikasarkan
(“scratched”). Semua lubang - lubang bekas pengikat bekisting a. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan

atau form tieharus tertutup aduk plesteran. berlangsung dengan wajar. Hal ini dilakukan dengan membasahi
permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari sinar matahari langsung dengan bahan penutup yang dapat
d. Untuk semua bidang dinding yang akan dilapis dengan cat / wallpaper mencegah penguapan secara cepat. Pembasahan tersebut adalah
dipakai plesteran aci halus di atas permukaan plesterannya.
selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Kontraktor
Untuk bidang dinding pasangan yang menggunakan bahan / material harus selalu menyiram dengan air sekurang- kurangnya 2
akhir lain, permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis (dua) kali sehari sampai jenuh.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
50
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

b. Selama permukaan plesteran belum dilapis dengan bahan / material c. Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan / material
akhir, Kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap akhir di atas permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran
kerusakan- kerusakan dan pengotoran dengan biaya ditanggung oleh berumur lebih dari 2 (dua) minggu, cukup kering, bersih dari retak,
Kontraktor, dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah. noda dan cacat lain seperti yang disyaratkan tersebut di atas.
6.2.2. Pekerjaan kayu kasar.

Kayu Borneo Super atau sekualitas.


d. Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh
Referensi bahan sesuai dengan SII No. 0458/81, mutu kelas A,
Konsultan Pengawas, maka Kontraktor harus membongkar dan
kelas keawetan II dan kekuatan II.
memperbaiki sampai disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Biaya untuk perbaikan tersebut ditanggung oleh Kontraktor dan


tidak dapat dijadikan sebagai pekerjaan tambah. 6.2.3. Pekerjaan kayu halus.

a. Balok untuk kusen, kayu Kamper Samarinda. Referensi bahan


sesuai dengan SII No. 0458/81, mutu kelas A, kelas keawetan II dan
kekuatan II.

b. Papan untuk plint kayu Kamper Banjar. Referensi bahan sesuai dengan
Pasal 6 PEKERJAAN KAYU SII No. 0458/81, mutu kelas A, kelas keawetan II dan kekuatan II.

c. Multiplex:

6.1. LINGKUP PEKERJAAN. Panel : Plywood, Megateak.


Tebal : (sesuai yang ditunjukkan pada Gambar Kerja).
6.1.1. Pekerjaan kayu kasar.
Produk : Ex lokal mutu terbaik.
Pekerjaan kayu kasar lain seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

6.2.4. kelembaban.
6.1.2. Pekerjaan kayu halus.
 Untuk ketebalan kayu lebih dari 3 cm. disyaratkan kelembaban kayu
 Rangka Multi 9 mm lapis plat untuk penutup atas GRC ditunjukkan tidak lebih dari 14 % terpasang.
pada Gambar Kerja.
 Untuk ketebalan kayu lebih dari 7 cm. diijinkan kelembaban kayu 25
6.2. PERSYARATAN BAHAN.
% maksimum.
6.2.1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan seperti
diuraikan pada butir berikut ini.  Untuk ketebalan kayu lebih kecil dari 7 - 3 cm. diijinkan

Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus. Tanpa kelembaban kayu 18% maksimum.

cacat mata kayu, putih kayu dan retak Kelembaban kayu atau kadar air kayu (moisture content) tersebut di atas
Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja. diperiksa dengan alat pemeriksa kelembaban kayu.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
51
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

6.2.5. Pengawetan kayu. serta tidak diperkenankan mengotori bidang-bidang tampak.

Semua kayu (terkecuali kayu lembaran) yang dipergunakan harus sudah Khusus untuk bahan sambungan / pengikat dari baja seperti angker,
melalui proses pengeringan (dry kiln) dan harus sudah diberi bahan anti sengkang, plat dan sebagainya sebelum terpasang harus sudah diberi
rayap sebelum pelaksanaan finishing. lapisan anti karat yang memenuhi persyaratan dalam Pasal Pengecatan di
Persyaratan pelaksanaan pekerjaan anti rayap sesuai dengan yang Buku ini.
tercantum pada pekerjaan perlindungan.
Khusus pada permukaan bidang tampak / exposed, tidak diperkenankan
Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan ini
pemasangan paku tetapi harus disekrup atau cara lain yang disetujui
harus diletakkan di satu tempat, di dalam ruangan yang kering dengan
Konsultan Pengawas.
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus
Bilamana pada sistim perkuatan yang tertera dalam gambar dianggap
dilindungi dari kerusakan. Timbunan kayu tersebut harus diberi alas
kurang kuat oleh Kontraktor, maka menjadi kewajiban dan tanggungan
sehingga tidak langsung terhampar di lantai.
Kontraktor untuk menambahkannya setelah disetujui Konsultan
Pengawas.
6.2.6. Bahan dan alat bantu. Dalam hal ini Kontraktor tidak dapat meng-klaim sebagai pekerjaan tambah.
 Bahan dempul yang dipakai adalah tipe B dengan referensi SII 0282/80. Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata dan halus. Setelah
 Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk HENKEL atau dempul kering kemudian digosok dengan ampelas halus.
yang setaraf.
Sebelum pemasangan untuk semua logam yang melekat pada kayu,
 Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, dynabolt, kawat dan lain- semua logam tersebut harus sudah diberi lapisan perlindungan atau
lain harus digalvanisasi. lapisan cat seperti yang disyaratkan.

6.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN. 6.3.2. Pelaksanaan Pekerjaan Kayu Kasar.

6.3.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan kayu ini, Kontraktor diwajibkan untuk : Semua konstruksi yang tidak ditampakkan (“unexposed”) harus dilapis
dengan menie kayu. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penyerutan dan
 Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail
sebelum dipasang.
sesuai Gambar Kerja.

 Pengukuran keadaan lapangan untuk mendapatkan ketepatan


pemasangan di lapangan. 6.3.3. Pelaksanaan Pekerjaan Kayu Halus.

 Khususnya untuk pekerjaan kayu halus, Kontraktor harus membuat Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan
shop drawing untuk detail pemasangan dan sistim perkuatan. diperlihatkan (exposed) dan permukaan kayu yang akan dilapis /
ditempel dengan bahan / material finishing harus diserut halus dan rata.
Agar diusahakan pelaksanaan pemasangan instalasi sebelum pelaksanaan
pekerjaan kayu sehingga tidak terjadi pembongkaran. Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus
menggunakan mesin tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengerjakan
Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung,
di tempat pemasangan, persyaratan ini mencakup pula untuk penyerutan.
angker, dynabolt, sekrup, paku dan lem perekat harus rapi sempurna

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
52
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Setelah penyerutan mesin, baru kemudian diperkenankan dengan Kusen memakai besi kanal.
penyerutan tangan. Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
Sambungan-sambungan harus dikerjakan dengan ketelitian yang tepat
dan rapi terutama untuk bagian yang diperlihatkan (exposed).
• Engsel : Sistim kupu-kupu dengan batang poros engsel dapat dikunci.
Sambungan Plint kayu pada sudut harus berupa sambungan adu manis
dan siku. Sambungan antara papan ke arah memanjang harus berupa
sambungan ekor burung. • Kunci : Sistem selot dengan gembok.

6.3.4. Perlindungan terhadap pekerjaan kayu yang telah selesai.

Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan
9.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
baik berupa benturan, pecah, retak, noda dan cacat-cacat lain. Apabila hal
Pembuatan pintu besi harus mengikuti Bab Pekerjaan Logam Arsitektur.
tersebut di atas ditemui, maka Kontraktor harus membongkar dan
mengganti tanpa mengurangi mutu. Biaya untuk pekerjaan ini adalah Pembuatan kusen dan daun pintu besi lengkap harus dilaksanakan di
tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan workshop, tiba di lapangan siap untuk pemasangan / penyetelan.
tambah. Kusen pintu besi harus sudah terpasang pada dinding lubang pintu saat
pelaksanaan pekerjaan dinding termaksud.

6.3.5. Pekerjaan penyelesaian (“finishing”) kayu. Jumlah engsel adalah 3 (tiga) buah tiap daun pintu.
Pekerjaan “finishing” kayu lihat Pasal Pekerjaan Pengecatan dalam Buku ini.

Pasal 8
Pasal 7 PEKERJAAN PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA (
PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BESI ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI )

9.1. LINGKUP PEKERJAAN. 10.1. LINGKUP PEKERJAAN.


Pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pekerjaan pintu besi dan Rolling Door
pada Gerbang seperti tercantum pada Gambar Kerja.  Pekerjaan perlengkapan pintu Besi dan Rolling Door seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.

9.2. PERSYARATAN BAHAN.


10.2. PERSYARATAN BAHAN.
• Pintu Besi
Semua alat penggantung dan pengunci (“hardware”) yang digunakan harus
Bahan : Daun pintu memakai Hollow square tube.
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Buku Spesifikasi ini.
Rangka daun pintu memakai hollow scuare tube.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
53
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Apabila terjadi perubahan atau penggantian, harus mendapat persetujuan : Silver.


terlebih dahulu secara tertulis dari Pemberi Tugas.

Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan 2. Mekanisme : Ayun dua arah (“double swing”).
persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas. Spesifikasi : Khusus untuk pintu kaca tanpa rangka (“frameless”)
Dalam pengajuan tersebut harus dengan komponen (anak kunci) lengkap. dipasang pada sisi bawah / tertanam di lantai dan sisi
Pemilihan “hardware” pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan atas daun pintu, sekaligus berfungsi sebagai door
pintu. closer dengan pengaturan kecepatan menutup dari

115o ke 12o dan 12o ke 0o.

10.2.1. Perlengkapan Pintu Ayun. Dilengkapi engsel penjepit bagian bawah (bottom
pivot patch) dan atas (top pivot patch).
a. Engsel.
Pemakaian : Pintu masuk utama lantai dasar.
1. Mekanisme : Ayun satu arah (“single swing”). Jumlah : 2 (dua) set lengkap per daun pintu.
Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi Produk : SES, CISA atau setara.
standar SII-0407-80 Warna : Ditentukan kemudian.
Pemakaian : Pintu tunggal dan pintu ganda, rangka aluminium.
Ukuran : 4 x 3 inchi, tebal 3,2 mm. (standar produk).
b. Kotak Kunci (“Lockcase”).
Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.
1. Mekanisme : 2 kali kunci (“double lock”).
Produk : SES, CISA atau setara Warna
c. Kunci (“Cylinder”).

1. Pemakaian : Semua pintu Rolling Door


Pemakaian : Semua pintu tunggal dan pintu ganda dengan
rangka aluminium. Spesifikasi : Mempunyai lubang kunci di kedua
ujungnya (Double Cylinder).
Spesifikasi : Lockcase yang mempunyai lidah silang (latch bolt)
dan lidah malam (rolling dead bolt). Produk : SES, CISA atau setara
Warna : Ditentukan kemudian.
Produk : SES, CISA atau setara
Warna : Silver. 2. Pemakaian : Pintu tunggal khusus ruang panel dan utilitas.

2. Mekanisme : 1 kali kunci (“single lock”) Spesifikasi : Pada sisi luar mempunyai lubang kunci dan tombol
pada sisi dalam (Knob Cylinder).
Pemakaian : Pintu kaca ganda tanpa rangka (frameless door glass)
Produk : SES, CISA atau setara.
Spesifikasi : Lockcase pada bagian bawah dan atas pintu
Warna : Ditentukan kemudian.
frameless.

Produk : KEND. 3. Pemakaian : Khusus Kios

Warna : Silver. Spesifikasi : Pada sisi luar dapat dibuka dengan


menggunakan koin dan tombol pada sisi dalam

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
54
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Produk : pintu termaksud ( @ 200 kg ).


SES, CISA atau setara. Pemakaian : Bangunan Kios.
Warna : Ditentukan kemudian. Jumlah : 3 (tiga) set per daun pintu.

Warna : Sesuai dengan kusen dan daun pintu.

d. Pegangan (“Handle”).

1. Pemakaian : Untuk semua pintu kecuali pintu frameless. b. Kunci.


Spesifikasi : Handle untuk membuka lidah penahan (Latch Bolt)
Mekanisme : Sistim selot.
secara mekanis. Pemasanganmenyatu dengan
Spesifikasi : Batang selot pada daun pintu dilengkapi
silinder kunci. Dilengkapi dengan penutup lubang
pegangan yang dapat dipasang kunci gembok.
kunci.
Pada kusen dipasang ring untuk tempat
Produk : SES, CISA atau setara.
mengunci pegangan batang selot dan kunci gembok.
Warna : Silver.
Pemakaian : Bangunan Kios.
2. Pemakaian : Pintu kaca ganda tanpa kaca (frameless) pada pintu
Jumlah : 1 (satu) set per daun pintu.
masuk utama lantai dasar.
Warna : Sesuai dengan kusen dan daun pintu.
Spesifikasi : Pegangan (Handle) khusus untuk pintu kaca
tanpa rangka (frameless).
Produk : SES, CISA atau setara.

Warna : Ditentukan kemudian. 10.2.3. Kehandalan kerja.

Seluruh perangkat perlengkapan pintu dan jendela ini harus bekerja


dengan baik sebelum dan sesudah pemasangan. Untuk itu, harus
e. Penahan Pintu (“Door Stopper”).
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
Pemakaian : Seluruh pintu.
Spesifikasi : Bahan karet. Produk
: KEND.

10.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.


10.2.2. Perlengkapan Pintu Besi.
10.3.1. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
Engsel dan kunci dipasang dan dibuat sekaligus dengan kusen dan daun
berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan
pintu di Bangunan Kios.
keadaan di lapangan.
a. Engsel.
Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
Mekanisme : Ayun satu arah (“single swing”). diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau detail-
Spesifikasi : Tipe ball bearing dengan batang poros dapat dikunci, detail khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar
dengan kemampuan dapat menahan beban daun dokumen kontrak sesuai dengan standarisasi fabrikasi, dan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
55
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

pemasangannya untuk setiap tipe pintu dan jendela. dimaksud meliputi :

Shop drawing harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas  Pekerjaan dinding partisi GRC 6 mm.

sebelum dilaksanakan.  Pekerjaan penggantung rangka langit-langit angkur, klem dan semua
bentuk pengikat / pengaku hubungan konstruksi yang terbuat dari logam.

 Pekerjaan logam lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.


10.3.2. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela dan bovenlicht
khususnya lockcase, handle dan backplate harus rapi dan sesuai dengan
letak posisi yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja dan atau
petunjuk Konsultan Pengawas.
13.2. PERSYARATAN BAHAN.
Apabila hal tersebut tidak tercapai, maka Kontraktor wajib
memperbaiki tanpa tambahan biaya. 13.2.1. Semua bahan / material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini
harus dalam keadaan baik, lurus, rata permukaan, bebas karat, bebas
cacat akibat benturan ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda-
10.3.3. Engsel, dipasang + 28 cm. (as) dari permukaan atas dan permukaan noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan /
bawah pintu pada pintu-pintu umum biasa. appearance, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Konsultan
Engsel pintu toilet / peturasan dan janitor adalah + 32 cm.(as) Pengawas.
dari permukaan bawah pintu. Mutu dan kualitas sesuai dengan persyaratan pemakaian bahan
bangunan yang berlaku.
Khusus pintu frameless mengikuti persyaratan pabrik.

13.2.2. Baja profil, jenis, ukuran, warna, sesuai dengan yang tercantum dalam
10.3.4. Door stopper untuk pintu toilet / peturasan, dipasang pada dinding
Gambar Kerja.
dengan minimum ketinggian 155 cm.dan 6 cm. dari tepi daun pintu.
Untuk pintu lain, dipasang pada lantai. Sengkang pengikat talang vertikal, dipakai baja galvannized strip 2x30 mm.
Plat stainless steel, bentuk dan ukuran sesuai dgn Gambar Kerja, tebal 3
Letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak membentur dinding
mm. Plat baja polos, bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja,
pada saat pintu terbuka.
tebal 2 mm.
Pemasangan door pull 100 cm. (as) dari permukaan lantai.
Pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
13.2.3. Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung /
pengaku seperti angker, klem, baut, ramset, dynabolt, baja strip dan
Pasal 9 sebagainya.

PEKERJAAN LOGAM ARSITEKTUR Semua bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja dan atau sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas.

Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dynabolt adalah produk HILTI.
13.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang Bahan-bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt, ramset, pengait

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
56
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dan logam fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus
dibuat dari
13.3.5. Pemotongan logam harus dengan mesin pemotong mekanik
besi yang digalvanisasi.
(Mechanical Cutting Machine) kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar
Khusus untuk bahan / material stainless steel, semua baut atau sekrup
Kerja. Pemotongan dengan pembakaran memakai mesin pembakar
yang dipakai dan kepalanya keluar dari permukaan bahan / material
standar.
tersebut harus ditutup dengan penutup yang di-verchroom.

13.3.6. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah
13.2.4. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi
dibersihkan dari karat, harus diperiksa dan berada dalam keadaan tidak
Indonesia, dan sebelum digunakan harus mendapatkan persetujuan
cacat sebelum pemasangan.
tertulis dari Konsultan Pengawas.

Bahan disimpan di tempat terlindung yang menjamin komposisi dan


13.3.7. Semua pengelasan menerus dengan las busur listrik.
sifat karakteristik lainnya dari elektroda las tersebut tidak berubah.

Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS dan harus dijaga
agar selalu dalam keadaan baik dan kering. 13.3.8. Tambatan, angker, stek, dynabolt dan ramset untuk beton dan pasangan
batu bata dimana diperlukan harus digunakan walaupun tidak
ditunjukkan dalam gambar, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
13.3. PERSYARATAN TEKNIS.

13.3.1. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab atas semua
ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja. 13.4. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

Pada prinsipnya, ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish. Semua pekerjaan baut / bolt harus memenuhi syarat AISC
Harus diperhatikan pula sambungan / hubungan dengan material lain Specification for Structural Joint Bolt.
harus sesuai dengan Gambar Kerja. Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society for Arc Welding
in Building Construction Section.

Kontraktor bertanggung jawab terhadap keamanan, kerusakan barang sampai ke


13.3.2. Sebelum pelaksanaan dan pemasangan, Kontraktor harus melakukan
tempat tujuan. Segala kerusakan dan atau kehilangan adalah tanggung jawab
pengukuran yang cermat di tempat kerja guna mendapatkan ukuran
Kontraktor.
yang tepat.

13.4.1. Plat Baja dan Stainless Steel.

13.3.3. Bahan / material berbentuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda Penempatan plat harus rapi dan semua lubang baut harus terletak tepat

agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. pada jarak masing-masing baut.


Pemasangan plat baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm. dari asnya.
Angker, stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus
13.3.4. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, terutama untukpermukaan logam terhadap permukaan bidang tempatnya tertanam.
yang diperlihatkan (exposed) harus benar-benar rapi dan halus.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
57
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit (assembling) Gambar Kerja, apakah benda / bahan tersebut terkena cuaca luar atau
sebelum pemasangan. tidak, dan Kontraktor tidak dapat meng-klaim pekerjaan ini sebagai

Kontraktor harus mengajukan contoh model (mock-up) yang akan pekerjaan tambah.

dipasang kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.


Sebaiknya semua pekerjaan ini difabrikasi di workshop. 13.4.4. Macam dan Ukuran Las.
Kontraktor bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi Macam las yan dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik).
maupun ketidak-tepatan penyetelan / pemasangan.
Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal las untuk
Kekurang-tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus
konstruksi minimum ½ V t 2, dimana t adalah tebal bahan terkecil.
dibetulkan, diperbaiki dan atau diganti dengan yang baru, dan semua ini
Panjang las minimum : 8 kali tebal bahan atau 40 mm.
atas biaya Kontraktor serta tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan
tambah. Panjang las maksimum : 40 kali tebal bahan.

Semua permukaan logam, terutama yang melekat dengan bahan / Kekuatan dari bahan las yang dipakai minimum sama dengan kekuatan

material lain sebelum pemasangan harus sudah diberi lapisan pelindung baja yang dipakai.

atau cat dasar.

Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel dan atau seperti 13.4.5. Pengelasan permukaan yang ditampakan (exposed).
ditunjukkan Konsultan Pengawas. Sebelum pengelasan, permukaan dari daerah yang akan dilas harus
bersih dan bebas dari kotoran, noda, cat, minyak dan karat.

13.4.2. Pengelasan. Pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan dan cacat pada
bahan yang dilas.
Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati atau cermat.
Pengakhiran dari cairan elektroda harus rata.
Logam yang akan dilas harus bebas dari retak dan cacat lain yang
Setelah pengelasan, sisa-sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik.
dapat mengurangi kekuatan sambungan, dan permukaannya harus halus.
Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dalam
Juga permukaan yang dilas harus sama, rata dan kelihatan teratur.
Gambar Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan harus
Pekerjaan las sedapat mungkin dilakukan di workshop dan atau dalam
dijamin tidak akan berputar atau membengkok.
ruangan yang beratap, bebas dari angin dan dalam keadaan kering.
Benda pekerjaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga pekerjaan las
dapat dilakukan dengan baik dan teliti. 13.4.6. Perbaikan Las.

Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harus
dilakukan Kontraktor sebagaimana diperintahkan Konsultan Pengawas.
13.4.3. Las Perapat / Pengendap.
Las yang cacat harus dipotong dan dilas kembali. Biaya pekerjaan ini
Dalam setiap posisi dimana dua bagian (dari satu benda) saling
ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan
berdekatan, harus dilaksanakan las perapat / pengendap guna mencegah
tambah.
masuknya lengas. Terlepas apakah detailnya diberikan atau tidak dalam
Pekerjaan las harus dilakukan oleh orang yang ahli (mempunyai

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
58
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

sertifikat) dan harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Semua lubang harus dibor.
spesifikasi dan Gambar Kerja. Pada keadaan akhir, diameter lubang untuk baut dan sebuah baut
yang
tepat boleh berbeda masing-masing 1 mm. dari diameter batang baut
13.4.7. Mur dan Baut.
tersebut.
Baut yang dipergunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan
Untuk lubang pada bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
yang tercantum dalam Gambar Kerja.
dijadikan satu dengan alat / komponen penyambung, harus dibor
Pemasangan mur dan baut harus benar-benar kokoh serta mempunyai sekaligus sampai diameter sepenuhnya.
kekokohan yang merata antara satu dengan lainnya. Apabila ternyata tidak sesuai, maka lubang tersebut harus diubah
dengan dibor atau diluaskan, dan penyimpangannya tidak melebihi 0,5
mm.
13.4.8. Memotong dan menyelesaikan pinggiran bekas irisan.
Semua lubang harus bulat sempurna, berdiri siku pada bidang dan
Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih. Sama
bagian konstruksi yang akan disambung.
sekali tidak diperkenankan ada bekas jalur dan lain sebagainya.
Semua lubang harus dibersihkan sebelum pemasangan. Pembersihan
Bila bekas pemotongan / pembakaran dengan mesin menghasilkan
tersebut tidak diperkenankan memakai besi penggaruk.
pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-
kurangnya selebar 2,5 mm. Kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang Pada beton bertulang, beton tumbuk dan adukan pasangan bata, semua

setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur tersebut di atas. celah yang terjadi antara lubang dan bagian logam yang tertanam di
dalamnya harus diisi dengan adukan isi kering (grouting) hingga padat
tanpa ada rongga dan rata permukaan.
13.4.9. Meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan.
Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi
Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada persyaratan seperti yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai
bagian non struktural. dengan Gambar Kerja,
Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung. Ketidak-cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor
Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak lalai, tidak teliti dalam Gambar Pelengkap dan atau perbaikan finish
boleh lebih kecil dari 3 (tiga) kali tebal plat. Hal ini berlaku pula untuk yang tidak memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui
batang-batang di bidang plat badannya. Konsultan Pengawas.
Melengkungkan batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakukan Perbaikan, perubahan dan penggantian harus dilaksanakan atas biaya
dalam keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
menjadi merah tua. Perubahan bahan / detail karena alasan tertentu harus diajukan kepada
Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
bilamana bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi. Semua pekerjaan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya
tambahan yang mempengaurhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai
13.4.10. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.
pekerjaan kurang.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
59
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Semua pekerjaan yang telah dikerjakan atau telah terpasang harus atap beton.
segera dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi
syarat.
15.2. PERSYARATAN BAHAN.

15.2.1. Pekerjaan Sealant.


Pasal 10 PEKERJAAN PERLINDUNGAN
Bahan sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan bahan /
15.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
material, tahan cuaca, kedap air, tahan terhadap garam dan alkali,
dimaksud meliputi :
bersifat elastis
 Pekerjaan sealant.
untuk menghadapi perubahan temperatur, tahan benturan dan berdaya
 Pekerjaan grouting. lekat tinggi dan bahann dasar dari Poly Urethan.
 Pekerjaan floor hardener.
Produk : FOSROC
 Pekerjaan waterproofing.
Nama bahan : NITOSEAL 118

15.1.1. Pekerjaan Sealant.


15.2.2. Pekerjaan grouting.
Semua celah pada sambungan unit saniter dan “accessories”nya
Bahan grouting dari jenis non-shrink dan non-metallic dengan
terhadap dinding, lantai maupun antara pipa.
pemakaian dicampur semen.
Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding.
Produk : FOSROC
Semua celah pada kusen aluminium.
Nama bahan : CONBEXTRA GP

15.1.2. Pekerjaan grouting.


Bahan grouting untuk penutup / pengisi keretakan beton dari jenis
Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi pada bahan / material
epoxy dengan pemakaian diinjeksikan kedalam retakan. Pekerjaan harus
metal yang tertanam dalam beton maupun pasangan bata.
dilaksanakan oleh aplicator dengan garansi.

Produk : FOSROC
15.1.3. Pekerjaan Floor Hardener.
Nama bahan : CONBEXTRA EP
Pelapisan dengan bahan / material floor hardener untuk permukaan
lantai beton pada : R. Pompa, R. Gardu, R. ME, dan atau sesuai Gambar
Kerja.

15.2.3. Pekerjaan Floor Hardener.


15.1.4. Pekerjaan Waterproofing. Bahan floor hardener dari jenis non-metallic siap pakai, tahan gesek,
Pelapisan dengan bahan / material waterproofing untuk : tahan aus, tahan benturan, tahan minyak dan oli, anti slip dan memiliki

 Bahan / material waterproofing lembaran untuk permukaan atas pelat ketahanan terhadap beban 5 – 10 kg/m2.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
60
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Produk : FOSROC pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

Nama bahan : NITOFLOOR HARDTOP Dosis : Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi oleh Tenaga Ahli

5 kg/m2 / Supervisi dari pabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggung oleh

Warna : Ditentukan kemudian. Kontraktor, dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.

Prosedur pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

15.2.4. Pekerjaan Waterproofing.


15.3.2. Pekerjaan Sealant.

Untuk Waterproofing Atap. Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus benar-benar kering,
bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk
Menggunakan PROOFEX TORHCHEAL 3P merk FOSROC, merupakan
adukan, partikel bahan / material yang terlepas maupun noda dan kotoran
waterproofing berbentuk lembaran (membran) dengan bahan dasar
lainnya.
bitumen dan polyester.
Permukaan material harus sudah di-finish.
Pemasangan dengan teknik pemanasan (torching) dan ketebalan 3 mm.
Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini di dalam ruangan
tertutup karena sealant memerlukan kelembaban atmosfir untuk
15.2.5. Penyerahan bahan / material di tempat pekerjaan harus dalam keadaan mengeras.
masih utuh, tertutup baik dan tersegel dalam kemasannya serta berlabel
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara
seperti waktu diterima dari Distributor / Pabrik.
pemasangan dan jenis sealant yang dibedakan berdasarkan macam /
Jika dalam keadaan cacat atau rusak, maka bahan / material tersebut
jenis material yaitu :
tidak diperkenankan untuk dipakai.
 Material keramik / kaca.

 Material metal.

 Material kayu.
15.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.  Material beton.

15.3.1. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua bahan / material  Permukaan aduk plesteran dan lain-lain.
yang termasuk dalam pekerjaan harus bersih dan bebas dari debu, Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi pabrik.
minyak, air dan
15.3.3. Pekerjaan Grouting.
noda maupun kotoran lainnya. Peil atau elevasi permukaan tersebut
a. Persiapan Permukaan.
sudah disetujui Konsultan Pengawas.
Metal yang tertanam telah diberi cat dasar atau cat anti karat.
Apabila dari bahan / material yang dipakai ada yang mengandung bahan
Terkecuali untuk baja stainless steel, persyaratan ini tidak berlaku.
dasar yang beracun atau membahayakan kesehatan & keselamatan Permukaan lubang pada beton maupun pasangan batu bata harus
manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung
bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk
misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai
adukan/semen, partikel bahan / material yang terlepas maupun noda

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
61
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dan kotoran lainnya. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada permukaan lapisan floor
Sebelum pemberian grouting, permukaan lubang harus dibasahkan hardener harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga mencapai mutu
terlebih dahulu tetapi tidak diperkenankan ada butiran air di atas pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini tanpa adanya
permukaan tersebut pada waktu pelaksanaan grouting. biaya tambahan.

b. Pelaksanaan.
Aduk grouting diisikan dari satu arah menerus hingga seluruh celah 15.3.5. Pekerjaan Waterproofing.
/ lubang tertutup padat, tidak ada rongga, rata permukaan agar tidak a. Persiapan Permukaan.
terbentuk rongga udara.
Bekisting pada bagian / sisi bawah pelat lantai dan pelat atap beton
Apabila celah / lubang berukuran kecil, pengisian aduk grouting harus sudah dilepas agar tidak menghambat butir-butir air dalam
dapat mempergunakan corong atau alat lain. beton untuk keluar.
Perawatan beton minimum telah melewati 7 hari dari yang
c. Perawatan (curing) dan perbaikan.
dipersyaratkan Pekerjaan beton struktural.
Permukaan aduk grouting harus dilindungi dari pengeringan dan
Permukaan harus betul-betul kering sebelum pelaksanaan lapisan
pengerasan yang terlalu cepat yaitu dengan ditutup oleh kain basah.
waterproofing.
Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau
15.3.4. Pekerjaan Floor Hardener. lubang, serbuk aduk beton, debu gumpalan aduk beton, bagian-bagian
a. Persiapan Permukaan. yang menonjol tajam, permukaan halus dan rata.
Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya harus ditutup
ada lubang dan celah-celah. dengan aduk kedap air 1 Pc : 3 Ps hingga padat dan diratakan
Jika ada retak, lubang atau celah, harus ditutup dengan adukan kedap permukaannya.
air (trasraam) sampai rata terhadap permukaan sekelilingnya.

b. Pekerjaan Waterproofing cair.


b. Pelaksanaan. Perbandingan campuran powder dan cairan disesuaikan dengan dosis
Pekerjaan lapisan floor hardener dilaksanakan setelah ada persetujuan yang ditentukan oleh pabrik.
tertulis dari Konsultan Pengawas. Pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan lapisan floor hardener kuas, disemprot atau trowel.
dengan mengikuti persyaratan dari pabrik pembuat.

c. Aplikasi / Pemasangan pada Pelat Beton.


c. Pemeliharaan.
Plat atap beton harus sudah berumur 28 hari, atau bila memakai
Lapisan floor hardener yang telah selesai terpasang harus bahan pemadat (densifier) plat beton telah benar-benar mengeras,
dihhindarkan dari terjadinya kerusakan dan cacat akibat adanya sesuai dengan hasil tes laboratorium.
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lain. Kemiringan ideal menuju arah roof drain (sesuai yang dicantumkan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
62
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dalam Gambar Kerja). kurang dari 5 tahun setelah masa pemeliharaan.


Semua dudukan instalasi / pipa dan lain-lain harus sudah
terpasang. Ujung pemberhentian sepanjang bidang tegak / parapet /
Pasal 11 PEKERJAAN
dinding dibuat groove + 2 cm.
PENGECATAN
Pada bidang pertemuan antara plat lantai dan dinding atau parapet
serta semua dudukan beton atau instalasi akan diisi adukan 5 x 5 cm.
16.1. LINGKUP PEKERJAAN.

d. Lapisan Pelindung. Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;

Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan (“screed”)  Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata dan beton ,

kedap air 1 pc : 3 ps dengan tulangan kawat kasa ayam.  Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar
Tebal lapisan minimal 3 cm. dan maksimal 8 cm. Kerja.

e. Pengujian.  Termasuk pengecatan dasar (plamuur, menie dan lain-lain).

Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah selesai


pekerjaan lapisan waterproofing. 16.1.1. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Batu Bata dan Beton
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang telah
Semua permukaan dinding pasangan batu bata dan permukaan beton
tertutup lapisan waterproofing hingga ketinggian + 50 mm. dan
yang tampak (exposed) seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
dibiarkan selama 3 x 24 jam.

f. Perbaikan Lapisan Waterproofing.


16.1.2. Pekerjaan Pengecatan Logam
Apabila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pelaksanaannya (terjadi
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti tercantum dalam
kebocoran), maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali
Gambar Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
pekerjaan tersebut hingga sempurna dan disetujui Konsultan
a. Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) dicat sampai
Pengawas dan biaya perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
dengan cat finish.
Kontraktor.
b. Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan (un-exposed)
Metoda pelaksanaan perbaikan waterproofing harus mengikuti petunjuk
dicat hanya sampai dengan cat dasar.
/ saran dari pakarnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

g. Jaminan / Garansi
16.2. PERSYARATAN BAHAN.
Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa
pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari bagian-bagian pekerjaan 16.2.1. Cat Tembok Exterior.

perlindungan ini telah dilaksanakan dengan standar sesuai spesifikasi Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara
teknis dari pabrik pembuat. dan garam. Tipe exterior matt emulsion.

Jaminan / garansi untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak Produk SUNLEX, ICI atau setara.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
63
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

16.2.7. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Konsultan


Pengawas. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
16.2.2. Cat Tembok Interior.
Perencana dan Konsultan Pengawas, barulah Kontraktor melanjutkan
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tipe interior matt
dengan pembuatan “mock-up”.
emulsion. Produk SUNLEX, ICI atau setara.

16.2.8. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, untuk


16.2.3. Cat Logam & Kayu.
kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama, tipe dan jenis cat yang dipakai.
interior
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan
& exterior gloss paint. Produk ,
dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya.
SEIV atau setara.
16.2.4. Lapisan Primer. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas untuk perawatan.

Bahan dari kualitas utama, produk SUNLEX, ICI Atau setara.

16.2.5. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di 16.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
atas mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
16.3.1. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila
Pembuktian berupa : dispesifikasikan lain.
 Segel kaleng Tebal minimum dari tiap lapisan jadi (finish) minimum sama dengan

 Test BD syarat yang dispesifikasikan pabrik.

 Test laboratorium Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada
bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
 Hasil akhir pengecatan

Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor.


Hasil tes kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari 16.3.2. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar

produsen beracun atau membahayakan kesehatan manusia, maka Kontraktor


harus menyediakan peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung

16.2.6. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan

cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm. pekerjaan.

Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,


formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai 16.3.3. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan
dengan lapisan akhir). cuaca yang lembab atau hujan atau dalam keadaan angin berdebu
bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat
dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
64
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau 16.3.8. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang
pergantian udara berlangsung lancar. dan diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada

Di dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana
ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
harus memakai kipas angin ( fan ) untuk memperlancar pergantian /
Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, dan tidak dapat di-
aliran udara.
klaim sebagai pekerjaan tambah.

16.3.4. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan
(vacuum cleaner), semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas 16.3.9. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang
direkomendasikan oleh pihak pabrik untuk mendapatkan garansi bahan
/ mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
dan pekerjaan dari pabrik.

16.3.5. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas.
Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui Konsultan 16.3.10. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata dan Beton

Pengawas.Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun a. Sebelum Pelaksanaan.


pembersihan dengan kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, minyak, lemak,
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, terkecuali disyaratkan lain kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi
dalam spesifikasi ini. permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.

b. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Roller


16.3.6. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin
komponen bahan / material logam, harus dilakukan sebelum komponen menggunakan roller.
tersebut terpasang.
c. Permukaan Interior.

� Lapisan Pertama :
16.3.7. Standar Pengerjaan (“Mock-Up”).
 Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASYPRIME).
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
 Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar per liter 13–15 m2.
Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna,
tekstur, material dan cara pengerjaan.  Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan
pelapisan berikutnya.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini akan
 Warna bening ( transparan ).
ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan


Pengawas dan Perencana, maka bidang-bidang ini akan dipakai sebagai � Lapisan Kedua dan Ketiga :
standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.  Cat jenis Interior Matt Emulsion Paint (EASYCOAT).

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
65
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik (Mechanical
 Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 Wire Brush). Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum cleaner
atau sikat yang bersih.
m2 per lapis.
 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam. Sebelum dilakukan pengecatan, semua permukaan logam harus

 Warna ditentukan kemudian. mendapat “solvent treatment” untuk menghilangkan lemak dan
kotoran.

d. Permukaan Exterior.
b. Pelaksanaan pengecatan.
� Lapisan Pertama :
� Lapisan Pertama :
 Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASYPRIME).
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen
bahan
 Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar per liter 13–15 m2.
/ material logam terpasang. Cat
 Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan
primer SEIV.
pelapisan berikutnya.
Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan
 Warna bening ( transparan ).
pelapisan berikutnya.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
� Lapisan Kedua dan Ketiga : � Lapisan Kedua :
 Cat jenis Exterior Matt Emulsion Paint (EASYSHIELD). Cat dasar jenis Undercoat.
 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller. Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan
 Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 pelapisan berikutnya.

m2 per lapis. Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.

 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.


 Warna ditentukan kemudian. � Lapisan Ketiga dan Keempat :

Cat akhir (“finish”) , SEIV. Pelaksanaan


dengan kuas
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam.
16.3.11. Pekerjaan Pengecatan Logam Yang Ditampakkan.
Warna ditentukan kemudian.
a. Persiapan Sebelum Pengecatan. 16.3.12. Pekerjaan Pengecatan Logam Yang Tidak Ditampakkan.

Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak / millscale), karat, Semua pengecatan permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya

minyak, lemak dan kotoran lain secara teliti, seksama dan menyeluruh cat dasar SEIV 1 (satu) lapis.

sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak logam yang Pelaksanaan dengan kuas.

halus dan mengkilap.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
66
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pasal 12 PEKERJAAN
DINDING PARTISI
17.2.2. Dinding Panel Partisi GRC.
17.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
a. Partisi dalam : GRC, 2 (dua) sisi, tebal masing-masing 6 mm, produk
dimaksud meliputi ;
ex lokal mutu terbaik.
Pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi lengkap seperti
Pemakaian : Untuk dinding bagian dalam (penyekat ruangan kios).
tercantum dalam Gambar Kerja.

b. Partisi luar : GRC, 2 (dua) sisi, tebal masing-masing 6 mm, produk


ex lokal mutu terbaik, ditengahnya dilapisi lembaran
17.2. PERSYARATAN BAHAN. aluminium.
Pemakaian : Untuk dinding bagian luar.

17.2.1. Rangka Partisi.


Persyaratan bahan harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi
Besi hollow lengkap wall track, stud.
pabrik.
Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
maka contoh jadi ini menjadi acuan standar pelaksanaan pekerjaan
dinding partisi keseluruhan.
17.2.3. Asesori.

Angker, sekrup, pelat, baut harus galvanis.


Angker rangka induk / pokok partisi adalah galvanis steel plate, tebal 2 17.3.3. Semua rangka dinding partisi harus terpasang siku, tegak, rata sesuai

mm. peil dalam Gambar Kerja dan lurus (tidak melampaui batas toleransi
kemiringan yang diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).

17.3.4. Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan
17.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.
langit- langit.
17.3.1. Pada dasarnya, pelaksanaan harus memenuhi persyaratan pelaksanaan
dalam Pasal Pekerjaan Pintu dan Jendela dan spesifikasi pabrik.
17.3.5. Semua partisi yang terpasang harus sesuai dengan Gambar Kerja,
dalam hal tipe dan “lay-out”.
17.3.2. Standar Pekerjaan.
Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus membuat contoh jadi (“mock-up”)
17.3.6. Setelah pemasangan, Kontraktor memberikan perlindungan
1 (satu) unit dinding partisi lengkap dengan pintu, dan terpasang di
terhadap benturan-benturan dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan.
tempatnya.
Jika contoh jadi ini disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana, Semua cacat, kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
67
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

sampai pekerjaan selesai, dan harus diperbaiki hingga memenuhi standar 18.2.5. Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya apabila
yang ditentukan tanpa biaya tambah. akan dipasang, rusuk atas lembaran penutup atap harus menghadap
sisi dimana pemasangan dimulai.

Pasal 13 PEKERJAAN ATAP 18.2.6. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan
METAL memastikan bahwa permukaan atas semua gording atau atap sudah
satu bidang. Jika belum satu bidang, dapat menyetel atau mengganjal
bagian-bagian ini terhadap rangka penumbu / gording.
18.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
Dalam keadaan apapun juga untuk mengatur kemiringan atap, ganjal
dimaksud meliputi ;
tidak diperkenankan dipasang langsung di bawah plat kait.
Pekerjaan pemasangan atap metal zincalume / aluzinc, lengkap dengan asesori
Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena
penutup bubungan, akhiran bubungan, penutup jurai dan ampig dan atau sesuai
penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan
Gambar Kerja.
pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil.

18.2.7. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila


18.2. PERSYARATAN BAHAN.
dipergunakan plat kait. Jarak perletakan pertama maupun terakhir dari
18.2.1. Bahan utama : Zincalume / aluzinc. plat kait terhadap ujung / tepi lembaran harus memenuhi persyaratan

etebalan : 0,45 mm. untuk atap ( 4,58 kg/m2 ) dan pabrik.

0,55 mm. untuk flashing / capping ( 2,53 kg/m2 ). 18.2.8. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
Ukuran : Lebar efektif 1020 mm. dan atau sesuai Gambar Kerja. mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat
Produk : UNION DECK / LION DECK. disetel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau menekan ke
Warna : Ditentukan kemudian. arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut.

Untuk mencegah plat kait bergeser ke bawah, harus dipergunakan


pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat kait tersebut.
18.2.2. Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet kedap air),
lembar pelindung (flashing), lembar penutup bubungan (capping), 18.2.9. Pada lembaran akhir di bagian atas, sisi tepi atas lembaran tersebut
sealant dan lain-lain harus dari bahan dan tipe yang sama dengan harus ditekuk ke bawah. Penekukan dilakukan dengan alat yang
penutup atap dan atau mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik. disediakan pabrik untuk pekerjaan tersebut. Penekukan ini untuk
mencegah masuknya air kedalam bangunan.
18.2.3. Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan
Penekukan dapat dilaksanakan sebelum ataupun sesudah lembaran
disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk,
dipasang.
ukuran serta petunjuk cara pemasangan.

18.2.4. Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka


Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan 18.2.10. Pada lembaran akhis di bagian bawah, sisi tepi lembaran tersebut harus

pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari ditekuk ke bawah untuk mencegah air mengalir melalui sisi bawah

pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor. lembaran kedalam bangunan.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
68
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Penekukan dilakukan dengan alat yang disediakan pabrik untuk 18.2.15. Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang
pekerjaan tersebut. rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak
bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan
18.2.11. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan
penampilan yang baik.
pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya.
Pada tumpangan akhir, sebaiknya gunakanlah 2 (dua) lembar atau lebih 18.2.16. Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah pada
dengan ukuran yang lebih pendek. Tumpangan / overlap akhir harus rusuk tepat di atas gording.
memenuhi persyaratan pabrik.

18.2.12. Khusus untuk penutup bubungan (capping), Kontraktor harus sudah


Pasal 14
menyediakan lubang pada ujung atas penutup bubungan (capping)
untuk tiang penangkal petir, lengkap dengan karet. PEKERJAAN TALANG VERTIKAL

Diameter lubang harus tepat sama dengan diameter tiang penangkal petir.

19.1. LINGKUP PEKERJAAN.


18.2.13. Kedua sisi tepi arah memanjang penutup bubungan (capping) harus
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
ditakik sesuai dengan bentuk dan jarak rusuk lembaran setelah penutup
Pekerjaan talang vertikal pada keseluruhan bangunan dan atau seperti
bubungan terpasang. Penakikan dilakukan dengan alat yang disediakan
tercantum dalam Gambar Kerja.
oleh pabrik khusus untuk pekerjaan tersebut.
Setelah ditakik, barulah kedua sisi tepi penutup bubungan (capping)
ditekuk ke bawah dengan alat penekuk yang disediakan pabrik untuk
pekerjaan tersebut hingga menutup sampai lembah antara 2 (dua) rusuk
19.2. PERSYARATAN BAHAN.
lembaran.

Penutup bubungan (capping) disekrupkan pada setiap rusuk lembaran. 19.2.1. Talang Vertikal.
Semua pipa dan pipa penyambung/joint/fitting, adalah pipa PVC tipe AW
untuk bagian yang ditampakkan dan bagian yang ditanamkan ke kolom.
18.2.14. Pemasangan flashing, capping, fixing strip dan lain-lainnya harus
Pipa PVC dan fitting harus berasal dari pabrik yang sama kelas Heavy
dilakukan oleh Kontraktor sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik
Duty (AW-1), produk RUCIKA.
pembuat walaupun belum ataupun tidak tercantum dalam Gambar Kerja
Bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
maupun Gambar Pelengkap sehingga didapat hasil yang baik, terhindar
dari kemungkinan kebocoran.
19.2. 2. Pipa “Sparing”.
Dalam kasus ini, Kontraktor tidak dapat menuntut sebagai pekerjaan
tambah. Pipa sparing dibuat dari pipa GIP.
Ukuran dan diameter sesuai dengan Gambar Kerja.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
69
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Apabila terlihat adanya cacat tersebut di atas, maka talang tersebut


harus dibongkar dan diperbaiki / diganti hingga disetujui Konsultan
19.2. 3. Saringan Talang.
Pengawas.
Saringan talang dibuat dari stainless steel, produk lokal dengan mutu
Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat
terbaik.
di- klaim sebagai pekerjaan tambah.

19.2. 4. Lem PVC.


19.3.6. Saringan talang harus tepat masuk pada lubang sparing sehingga tidak
Lem PVC harus sesuai dengan lem PVC yang dispesifikasikan pabrik
ada celah. Sebelum pembuatan saringan talang, Kontraktor harus
pembuat pipa PVC yang dipakai.
meneliti dan dianjurkan mengukur diameter pipa sparing yang terpasang.

19.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

19.3.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus meneliti dan


mempelajari dengan seksama Gambar Kerja khususnya sanitasi. Pasal 15 PEKERJAAN
DINDING GRC

19.3.2. Semua pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi bahan yang disyaratkan
pabrik khususnya pada sambungan. 20.1. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan yang dimaksud meliputi : Pekerjaan pemasangan dinding bagian


luar sesuai dengan Gambar Kerja.
19.3.3. Khusus untuk sambungan antara pipa sparing dengan pipa talang
memakai sistim ulir yaitu pipa talang di-ulir pada bagian / sisi dalam
sesuai dengan ulir pada bagian / sisi luar pipa sparing seperti tercantum 20.2. PERSYARATAN BAHAN.
dalam Gambar Kerja.
20.2.1. Bahan Utama : GRC.
Seluruh pipa sparing untuk talang vertikal harus dilengkapi dengan
Ketebalan : 6 mm.
waterstop, dibuat dari plat besi yang dilas ke pipa sparing sehingga
Ukuran : Sesuai Gambar Kerja.
berbentuk piringan dengan titik pusat sama dengan titik pusat pipa
Warna : Ditentukan kemudian.
sparing, radius piringan waterstop adalah 3 kali radius pipa sparing.

20.2.2. Accessories (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet), sealant
19.3.4. Pemasangan dan penyetelan talang harus tegak lurus terhadap
dan lain-lain harus mengikuti spesifikasi yang ditentukan pabrik.
permukaan plat beton. Bagian talang yang miring dengan sudut tertentu
harus sesuai dengan Gambar Kerja.
20.2.3. Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan
disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk,
19.3.5. Semua talang pada saat terpasang harus rapi, tidak boleh ada retak,
ukuran serta petunjuk cara pemasangan.
pecah, goresan, cacat lain, kotor maupun noda.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
70
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

20.2.10. Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah terpasang
rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar, lurus, tidak
20.2.4. Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka
bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal, menghasilkan
Pemberi Tugas berhak meminta kepada Kontraktor agar dalam
penampilan yang baik.
pelaksanaan pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi
khusus dari pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan
Kontraktor. Pasal 16

PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN DAN

20.2.5. Lembaran aluminium diangkut ke atas rangka baja menara hanya PENGAMANAN SETELAH PEMBANGUNAN

apabila akan dipasang.

Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam
20.2.6. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti dan seksama serta
lingkup pekerjaan seperti tercantum di Gambar Kerja dan terurai dalam Buku ini dari
memastikan bahwa permukaan atas semua bagian sudah satu bidang.
semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor karena
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai.
penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan gangguan
Semua bekas bongkaran bangunan existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari
pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil.
tapak konstruksi.

Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan /


20.2.7. Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap Serah Terima
dipergunakan plat kait, jarak perletakan pertama maupun terakhir dari
Kedua.
plat kait terhadap ujung / tepi lembaran harus memenuhi persyaratan
pabrik.

20.2.8. Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk


mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran dapat
distel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau menekan ke arah
lembaran pada saat mengikatkan plat kait tersebut. Untuk mencegah
plat kait menggeser ke bawah, harus dipergunakan pengikat positif yaitu
sekrup atau baut pada plat kait tersebut.

20.2.9. Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian dilanjutkan


pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah ke atas dan
seterusnya.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
71
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Sistem sub base dibuat menggunakan sistim Telford, yaitu terdiri dari
batu belah yang disusun secara kuat / stabil.
Batu belah dari jenis batu kali atau batu gunung yang mempunyai
kekerasan cukup kuat dan bukan dari jenis batu muda atau cadas. Batu
harus berbentuk runcing / kasar yang terbentuk karena batu dibelah. Batu
bulat yang mempunyai permukaan halus (sejenis batu kali / boulder) tidak
boleh dipakai. Ukuran batu diameter 15 cm.
Dibawah batu belah harus diberi alas pasir urug dengan ketebalan seperti
tercantum dalam gambar kerja dan dipadatkan.
Ketebalan batu belah seperti yang tercantum dalam gambar kerja.
BAB V
Bahan yang dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan

SYARAT - SYARAT TEKNIS Pengawas.

PEKERJAAN PEMASANGAN TAPAK DAN


SARANA LUAR 1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

1.3.1. Sub-grade.

Pasal 1 Yang dimaksud dengan Sub-Grade adalah permukaan tanah asli dimana
perkerasan jalan dibuat. Sub-grade harus dipadatkan sampai 90% dari
PEKERJAAN PERKERASAN JALAN DAN PARKIR
maksimum kepadatan (kering) yang didapat dari percobaan AASTHO T99
sampai kedalaman 30 cm. di bawah permukaan tanah asli

1.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang Harus digunakan alat pemadat yang sesuai dengan jenis tanah dan

dimaksud meliputi : mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, kemudian permukaan Sub-

1.1.1. Pengupasan pelapisan perkerasan permukaan tapak. Grade diratakan dengan Tandem Roller. Setelah permukaan Sub-
Grade diratakan dan
Pengupasan pelapisan perkerasan “existing” dan atau sesuai dengan
rencana dalam gambar kerja. mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, pasir urug di atasnya baru

Pekerjaan pengupasan pelapisan perkerasan harus sampai permukaan sub boleh dilaksanakan dan dipadatkan hingga mencapai kepadatan kering

base-nya terlihat. Apabila pada daerah “existing” maka pengupasan harus 95%.

dilakukan sampai permukaan sub grade.

1.3.2. Sub-Base dan Base.

1.2. PERSYARATAN BAHAN. Batu belah harus disusun sedemikian rupa hingga satu sama lain saling

1.2.1. Sub-base. mengikat / mengunci hingga dicapai kestabilan yang cukup kuat. Rongga-
rongga bagian bawah batu belah harus terisi oleh pasir urug di bawahnya.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
72
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Permukaan batu belah harus terlihat rata kemudian dipadatkan dengan


Tandem Roller minimum 8 ton.
2.2.3. A i r.
Jumlah lewatan gilasan ditentukan hingga batu belah tidak bergoyang lagi
Air yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik,
pada saat digilas.
basa, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
Rongga bagian atas harus diisi dengan batu belah ukuran 2 atau 3 cm.
sampai
5 atau 7 cm. sebagai bahan pengunci dan dipadatkan hinggga stabil dan 2.2.4. Batu Gunung / Batu Kali.

permukaan rata. Batu kali yang digunakan harus batu pecah dari jenis yang keras,
Setelah tahapan ini disetujui Konsultan Pengawas, tahapan konstruksi di bersudut runcing dan tidak porous, harus bersih dari kotoran, keras dan
atas baru boleh dilaksanakan. memenuhi persyaratan yang ada di PUBBI-1970 atau NI-3.

Pasal 2 2.2.5. Batu bata.


Batu bata yang dipakai adalah batu bata merah dari mutu terbaik,
PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR DAN PERTAMANAN
setaraf bata F, ukuran 5,5 x 11 x 23 cm, dengan pembakaran sempurna
dan merata.

2.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang


dimaksud meliputi : 2.2.6 Keramik Tile.
• Pembuatan Pasangan Batu Kali / Batu Belah di atas hamparan pasir dan Jenis : Sintetis Corak
pasangan batu kosong. / tekstur : Serat Kadar

• Dan pekerjaan lain seperti yang tercantum dalam gambar kerja. warna : Muda
Warna : Ditentukan kemudian, atau sesuai dengan gambar
kerja. Produk : Roman, Asia Tile atau yang setaraf.
2.2. PERSYARATAN BAHAN.
`
2.2.1. Semen Portland.
Semen untuk pekerjaan ini sama dengan yang digunakan untuk pekerjaan
Pasal 3
Struktur Beton pada Bab III didalam Buku ini.
PEKERJAAN SALURAN DRAINASE

2.2.2. Pasir.
Pasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir yang
Syarat-syarat teknis pekerjaan saluran drainase yang diuraikan disini adalah
tajam, keras, bersih dari tanah dan lumpur dan tidak mengandung bahan-
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan maupun
bahan organis.
pengadaan material dan peralatan. Dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari
Pekerjaan Struktur dan Arsitektur adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.
5%. Pasir harus memenuhi persyaratan PUBBI-1970 atau NI-3.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
73
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Apabila ternyata terdapat material yang dinyatakan tidak bisa diterima /


digunakan, maka Kontraktor wajib untuk mengeluarkannya dari Proyek dalam
3.1. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan yang
waktu tidak lebih dari 1 (satu) hari.
dimaksud meliputi :
Adalah pengertian bekerjanya sistim saluran drainase (pembuangan air) di
Gedung Pasar Citeureup Cimahi secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya 3.2.1. Peraturan-Peraturan / Persyaratan.
seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Tata cara pelaksanaan dan petunjuk lainnya yang berhubungan dengan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang-barang / material, peraturan-peraturan pembangunan yang sah berlaku di Indonesia selama
penyediaan tenaga kerja, pembuatan saluran drainase dan pengujiannya. pelaksanaan pekerjaan ini harus betul-betul ditaati, kecuali bila
Keterangan-keterangan yang tidak diterangkan dalam spesifikasi maupun gambar dibatalkan oleh uraian dan syarat-syarat ini.
tetapi perlu untuk pelaksanaan dari pekerjaan saluran drainase secara Peraturan-peraturan yang termaksud antara lain :
keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
• Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan Bahan-Bahan Bangunan
Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi : (PUBBI) tahun 1982.
� Pembuatan saluran gorong-gorong, saluran terbuka dan saluran tertutup • Peraturan Beton Indonesia (PBI-NI2 / 1971 ).
grill baja sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis. • Peraturan Perburuhan Indonesia.
� Pembuatan konstruksi pelengkap lainnya, antara lain grill baja penutup
saluran, plat beton penutup gorong-gorong, bak kontrol atau konstruksi lainnya
3.2.2. Semen Portland.
sesuai dengan gambar rencana.
Sesuai dengan Bab III.
Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
3.2.3. Pasir / Agregat.
Kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Pengawas,
Sesuai dengan Bab III.
Perencana atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
3.2.4. A i r.
Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung
jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi. Sesuai dengan Bab III.

3.2.5. Baja Tulangan.


Sesuai dengan Bab III.
3.2. PERSYARATAN BAHAN.
3.2.6. Batu Bata.
Semua ketentuan material yang harus disediakan oleh Kontraktor didasarkan atas
Sesuai dengan Bab III.
Standar Normalisasi Indonesia (SNI) dan Pemeliharaan Umum Bahan-Bahan
(PUBB).

Kontraktor atas biaya sendiri wajib mengirimkan contoh-contoh material yang 3.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

akan digunakan untuk pembuatan saluran drainase kepada Konsultan Pengawas. Profil saluran terbuka dan saluran tertutup yang akan dibuat harus benar-benar
Untuk pekerjaan pemipaan dan peralatan lain yang termasuk didalam lingkup sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja, baik ukuran maupun
pekerjaan ini, Kontraktor wajib menyerahkan brosur pipa / peralatan lain yang konstruksinya.
akan digunakan.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
74
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Selama tidak ditentukan lain, persyaratan-persyaratan yang menyangkut rencana.


kelancaran mengalirnya buangan air hujan harus benar-benar diperhatikan, baik
menyangkut pengaturan elevasi dasar saluran, kedalaman saluran, kemiringan-
b. Pekerjaan Urugan.
kemiringan, maupun menyangkut pembelokan saluran dan penempatan bak
kontrol, harus mengikuti ketentuan yang tercantum dalam gambar kerja. Pengurugan lubang bekas galian dilakukan setelah semua yang

Persyaratan kemiringan untuk saluran drainase minimum 0,5%. diperlukan selesai terpasang. Bahan urugan yang boleh dipakai adalah
bahan urugan yang didatangkan dari luar proyek.
Tanah bekas galian pada lokasi setempat boleh digunakan kembali
3.3.1. Ukuran.
sepanjang memenuhi persyaratan bahan urugan.
Semua ukuran yang tertunjuk pada gambar saluran drainase merupakan Urugan yang boleh digunakan adalah tanah lempung (clay) berwarna
ukuran jadi / penyelesaian / finishing, kecuali jika terdapat ketentuan- merah / coklat atau pasir bercampur kerikil yang bersih.
ketentuan lain, maka ukuran pada gambar tersebut harus ditambah 1 cm. Bahan urugan tidak boleh bercampur dengan sampah, rumput, akar
pohon dan bahan-bahan organis lainnya.

3.3.2. Ukuran-Ukuran Pokok.


3.3.5. Genangan Air.
Ukuran-ukuran pokok dan pembagian-pembagiannya seluruhnya telah
ditunjukkan didalam gambar perencanaan. Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
Tinggi peil pada setiap unit pekerjaan yang memerlukan bouwplank timbul akibat hujan dan lain-lain sebab, dengan jalan memompa, menimba,
ditentukan terhadap tinggi peil setempat atas persetujuan Konsultan menyalurkan ke parit-parit atau lainnya dengan biaya yang dianggap
Pengawas. sudah termasuk di dalam kontrak.

3.3.3. Pembersihan Tempat Pekerjaan. 3.3.6. Perataan Akhir.

Sebelum memulai setiap pekerjaan, Kontraktor harus membersihkan Daerah yang diurug atau digali yang tercantum dalam gambar haurs

tempat pekerjaan dari segala macam benda dan rintangan yang ada diratakan kembali sehingga sama halusnya seperti kondisi semula, sesuai
sehingga siap untuk melakukan penggalian. dengan gambar rencana.

3.3.4. Pekerjaan Tanah. 3.3.7. Plat Beton Penutup.

a. Pekerjaan Galian Tanah. Plat beton penutup untuk saluran tertutup (gorong-gorong) di bawah
parkir dan jalan masuk, dibuat dengan konstruksi beton dengan tulangan
Pekerjaan galian tanah diperlukan untuk menanam pondasi dan
dua arah berjarak 15 cm, diameter 8 mm, tebal keseluruhan plat beton
menanam bagian-bagian dari konstruksi saluran drainase yang berada
pada daerah parkir adalah 15 cm, dan pada daerah jalan masuk adalah 20
di bawah permukaan.
cm, dilaksanakan dengan konstruksi seperti pada gambar kerja.
Semua galian harus dilaksanakan menurut persyaratan mengenai
panjang, dalam, serongan, belokan galian, sesuai dengan gambar

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
75
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

3.3.8. Variasi Kedalaman Badan Saluran. dapat dipastikan / dijamin tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan.

Variasi (perubahan) kedalaman atau ketebalan badan saluran dapat Apabila terjadi penyumbatan, Kontraktor harus secepatnya mengadakan
diterima, atau diperintahkan oleh Konsultan Pengawas jika ternyata perbaikan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggungan Kontraktor.
keadaan pada suatu lokasi pekerjaan berbeda dengan keadaan yang
diharapkan semula. Perubahan kedalaman atau ketebalan badan saluran
BAB VI
tidak akan diijinkan tanpa ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.

SYARAT – SYARAT UMUM TEKNIS PEKERJAAN


3.3.9. Pasangan Bata Untuk Bak Kontrol.
MEKANIKAL / ELEKTRIKAL
Pembuatan Bak Kontrol memakai pasangan batu bata setengah batu,
konstruksi seperti pada gambar kerja dengan plesteran 1 Pc : 3 Ps.
Dalam pembuatan Bak Kontrol harus diperhatikan arah aliran air buangan, Pasal 1

penempatan lubang masuk (inlet) dan lubang keluar (outlet) harus UMUM
menjamin kelancaran aliran air buangan, sehingga tidak terjadi luapan air.
Penempatan lubang masuk dan keluar juga harus memudahkan
Syarat-syarat Instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas /
pemeliharaan saluran, terutama bila terjadi penyumbatan pada saluran
menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-Syarat Administrasi. Dalam
tertutup.
hal ini Buku Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat
Umum Teknis Mekanikal / Elektrikal.
3.3.10. Pekerjaan Grill Baja.

Pekerjaan pembuatan Grill Baja penutup saluran dilaksanakan sesuai


dengan gambar rencana, dengan kualitas baja profil yang digunakan harus
Pasal 2
memenuhi ASTMA-36.
Untuk Grill pada saluran setengah terbuka memakai besi Kanal C dengan PERSYARATAN PELAKSANAAN

ukuran 80 x 45 mm. tebal 5 mm. dilaksanakan dengan konstruksi seperti


pada gambar kerja. 2.1. Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi harus dilaksanakan sesuai dengan
Semua pekerjaan pembuatan Grill Baja penutup saluran harus dicat Undang-undang dan Peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta
dasar satu lapis dengan produk SEIV dan dicat akhir dengan cat besi tidak bertentangan dengan ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
produk SEIV (warna ditentukan kemudian).

2.2. Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan
3.3.11. Pengujian. telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang
berwenang dalam hal ini, bila tidak ada petunjuk dari Konsultan Pengawas.
Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
Pengujian dilakukan dengan cara melakukan penggelontoran air, terutama
pada daerah saluran tertutup di bawah parkir dan jalan masuk, sampai

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
76
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

2.3. Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi 2.8.11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
Mekanikal / Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan. 173/Men.Kes/Per/VIII/77, tentang Pengawasan Pencemaran Air dari
Badan Air untuk Berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan.
2.8.12. Peraturan-peraturan dan standar yang telah disesuaikan dengan peraturan
2.4. Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat
dan standar Internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS,
berdiskusi dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
NEC, IEC dan lain-lain.
2.8.13. Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja.
2.5. Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan 2.8.14. Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun
operasional. Testing harus dilaksanakan di hadapan Konsultan Pengawas. yang terdapat dalam gambar-gambar.
2.8.15. Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI).
2.6. Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah
2.8.16. Pedoman Penanggulangan Bahaya Kebakaran Tahun 1980 (Departemen
tanggung jawab Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal
PU).
tersebut di atas.
2.8.17. Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pada
Bangunan Gedung Tahun 1985 (Departemen PU.
2.7. Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab 2.8.18. N.F.P.A. dan F.O.C. sebagai pelengkap.
Kontraktor. 2.8.19. Peraturan Telekomunikasi 1989.

2.8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, 2.8.20. Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.

kualitas pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Mekanikal / Elektrikal ini
harus sesuai dengan standar-standar sebagai berikut : Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal
ini selain dari persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari

2.8.1. Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000. persyaratan yang dikeluarkan oleh pabik pembuatnya.

2.8.2. Peraturan-Peraturan lainnya yang telah ditentukan PLN.


2.8.3. Peraturan-Peraturan yang telah ditentukan Pemda Bandung. 2.9. Pekerjaan dianggap selesai apabila :
2.8.4. Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
2.8.5. Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Peraturan DKI No. 3 Tahun 1975.
2.9.1. Telah mendapat Surat Pernyataan bahwa instalasi baik dari
2.8.6. Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja
Konsultan Pengawas.
& Transmigrasi No. 59/DP/1980.
2.8.7. Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No.48.
2.8.8. Peraturan Pokok Teknik Penyehatan Mengenai Air Minum dan Air 2.9.2. Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi,
Buangan Rancangan 1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik sehingga Pemilik dapat membenarkannya.
Penyehatan.
2.8.9. Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Bandung.
2.8.10. Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatuur (AVWI). 2.9.3. Seluruh instalasi terpasang telah ditest bersama-sama dengan Konsultan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
77
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik, sesuai hal yang kurang jelas pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-
dengan spesifikasi teknis. gambar atau lainnya.

2.10. Kontraktor. 2.10.7. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan
pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjakan
2.10.1. Hanya Kontraktor yang diundang yang berhak mengikuti pelelangan ini.
proyek ini apabila pekerjaan pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran
pekerjaannya.
2.10.2. Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah Badan Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib mengerjakan
Pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh Kontrak Kerja untuk saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.
penyediaan dan pemasangan instalasi Mekanikal / Elektrikal ini sampai
Apabila hal ini dilakukan, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas segala
selesai.
kerugian-kerugian yang ditimbulkan.

2.10.3. Kontraktor harus memiliki tenaga ahli yang mempunyai PAS / SIKA PLN
2.11. Koordinasi dengan Pihak Lain.
kelas C untuk pekerjaan instalasi listrik, PAS PAM kelas III (C) untuk
pekerjaan plumbing dan pemadam kebakaran (pemipaan) sebagai 2.11.1. Untuk kelancaran pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan koordinasi /

penanggung jawab di bidangnya masing-masing. penyesuaian pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan
lainnya atas petunjuk ahli, sebelum memulai mengerjakan pada waktu
Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan instalasi Mekanikal /
pelaksanaan.
Elektrikal dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang
tenaga ahli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan Gangguan dan konflik di antara Kontraktor harus dihindari.

setiap persoalan teknis dan administrasi di lapangan. Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

2.10.4. Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di lapangan


yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. 2.11.2. Kontraktor wajib bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya demi
kelancaran pelaksanaan proyek ini, terutama koordinasi dengan pihak
Kontraktor Sipil maupun Arsitektur.
2.10.5. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,
peraturan-peraturan, persyaratan umum, maupun suplementer-nya,
persyaratan standar internasional, persyaratan pabrik pembuat unit-unit 2.11.3. Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh
peralatan, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta / sedapat mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan
segala petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan. merk yang sama untuk seluruh proyek ini agar mudah memeliharanya.

2.10.6. Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas atau 2.11.4. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan
pihak lain yang ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya terdapat hal- oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
78
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

lingkup instalasi sistim ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas 2.12.2. Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan
segala peralatan dan pekerjaan ini. digunakannya kepada Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk
untuk dimintakan persetujuannya secara tertulis untuk dapat dipasang.
Seluruh contoh harus sudah diserahkan dalam jangka waktu 1 (satu)
2.11.5. Kontraktor harus mengijinkan, mengawasi dan memberikan
bulan sesudah Kontraktor memperoleh SPK.
petunjuk kepada Kontraktor lainnya untuk melakukan penyambungan
kabel-kabel, pemasangan sensor-sensor, perletakan peralatan /
instalasi, pembuatan sparing dan lain-lain pada dan untuk peralatan 2.12.3. Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul
Mekanikal / Elektrikal agar sistim Mekanikal / Elektrikal keseluruhan tenaga kerja, skedul pengadaan peralatan dan network planning yang
dapat berjalan dengan sempurna. Dalam hal ini Kontraktor masih terinci
tetap bertanggung jawab penuh atas peralatan-peralatan tersebut.

untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada Konsultan Pengawas


2.11.6. Penolakan Pekerjaan Sistim Mekanikal / Elektrikal. atau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
Apabila sistim pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, Skedul dan network planning harus diserahkan dalam waktu 15 (lima
gagal atau tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, belas) hari kalender sesudah menerima SPK.
ternyata Kontraktor gagal untuk melaksanakan perbaikan ini dalam waktu
yang cukup menurut Konsultan Pengawas serta pihak yang berwenang,
2.12.4. Kontraktor harus mengadakan :
maka keseluruhan atau sebagian dari sistim ini sebagaimana
a. Laporan kegiatan pekerjaan harian.
kenyataannya, dapat ditolak dan diganti.
b. Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan.
Dalam hal ini Pemilik dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut di atas dengan baik atas biaya dan tanggung jawab c. Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.

Kontraktor.

2.12.5. Untuk setiap tahap pekerjaan sistim Mekanikal dan Elektrikal yang telah

2.12. Pengawasan Instalasi. selesai dikerjakan, Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari
pihak Konsultan Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan
2.12.1. Shop drawing.
bahwa setiap pekerjaan sistim Mekanikal dan Elektrikal telah selesai
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.
kerja
Tahap-tahap pekerjaan sistim ini ditentukan kemudian, berdasarkan
/ shop drawing rangkap 4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah
pada jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Kontraktor.
gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada
proyek ini dan disesuaikan dengan koordinasi lapangan yang ada.
Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah diperiksa dan 2.12.6. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial-run pekerjaan sistim
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Mekanikal dan Elektrikal ini harus dihadiri pihak Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana, ahli atau pihak-pihak lain yang ditunjuk. Untuk
ini harus dibuatkan berita acaranya bersama pemegang merk peralatan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
79
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

yang diuji dan dari Kontraktor yang bersangkutan. a. Gambar-gambar jadi (as built drawing) dalam bentuk gambar cetak
Peralatan untuk pengujian harus berkualitas baik dan sudah tertera. sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk kalkir Sevia sebanyak 1 (satu)

Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung set.

jawab Kontraktor. b. Katalog spare-parts.

c. Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia.

2.12.7. Kontraktor wajib melaporkan kepada Konsultan Pengawas atau ahli yang d. Buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang dalam

ditugaskan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan kontrak ini, juga dalam bahasa Indonesia.

yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.

Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga)

2.12.8. Untuk pekerjaan di luar jam kerja, biaya yang dikeluarkan oleh Konsultan set dan kepada Konsultan Pengawas 2 (dua) set. Bila gambar dan data-data

Pengawas untuk pengarahan dan pengawasannya ditanggung oleh tersebut belum lengkap diserahkan, maka pekerjaan Kontraktor belum

Kontraktor. diprestasikan 100%.

2.13. Pembersihan Lapangan. 2.14.2. Kontraktor harus memberikan pendidikan teori dan praktek mengenai
operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk
2.13.1. Setiap hari setelah selesai bekerja, Kontraktor harus membersihkan
oleh Konsultan Pengawas secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan
lapangan yang digunakan.
tugasnya, minimal 3 (tiga) orang selama 3 (tiga) bulan sesudah penyerahan
Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk
pertama proyek dilakukan.
koordinasi pembersihan lapangan tersebut.
Kontraktor harus mengajukan rencana sistim pendidikan ini terlebih
dahulu kepada Konsultan Pengawas.
2.13.2. Setelah Kontraktor selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa Pendidikan ini dan segala biaya pelaksanaannya menjadi tanggung jawab
bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama Kontraktor.
masa pemeliharaan.

2.14.3. Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set ringkasan petunjuk


2.13.3. Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung / bangunan operasi dan perawatan yang harus dibuat dalam bahasa Indonesia kepada
dengan Portable Fire Extinguisher Class A/B/C (15 lbs) atau jenis lain Konsultan Pengawas dan sebuah lagi hendaknya dipasang dalam suatu
untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya kaca berbingkai dan ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin utama
Kontraktor. lain yang ditunjuk Konsultan Pengawas.

2.14. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan. 2.15. Service dan Garansi.

2.14.1. Pada saat penyerahan untuk pertama kali, Kontraktor harus menyerahkan Keseluruhan instalasi Mekanikal dan Elektrikal harus memiliki garansi 1
: (satu) tahun sesudah tanggal saat sistem diterima oleh Konsultan Pengawas

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
80
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

secara baik (setelah masa pemeliharaan). paten-kan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini.
2.15.1. Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang rusak
selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang. Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai
hal tersebut di atas.

2.15.2. Kontraktor wajib mengganti biaya sendiri setiap kelompok barang-barang


atau sistim yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi, akibat 2.16.4. Kontraktor harus menyerahkan semua izin atau keterangan resmi yang
kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu 180 diperolehnya mengenai instalasi proyek kepada Konsultan Pengawas atau
(seratus delapan puluh) hari kalender setelah proyek ini diserah- pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
terimakan untuk pertama kalinya.

2.16.5. Kontraktor harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Konsultan


2.15.3. Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja untuk Pengawas setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula
mengoperasikan / merawat peralatan Mekanikal dan Elektrikal serta bila akan melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja (kerja lembur).
mendatangkan seorang supervisor sekali seminggu untuk memeriksa atau
melakukan penyetelan peralatan selama masa pemeliharaan.
2.16.6. Kontraktor harus mendapatkan izin-izin yang berhubungan dengan pajak,
pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang
2.15.4. Kontraktor harus memberikan service cuma-cuma untuk seluruh sistim dikerjakan.
Mekanikal / Elektrikal selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender Dalam hal ini, biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan
setelah proyek ini diserah-terimakan pertama kali dan garansi 1 (satu) izin tersebut harus dibayar oleh Kontraktor, termasuk biaya
tahun kalender setelah serah terima kedua. memperbanyak gambar yang diperlukan untuk pengurusan IMB.

2.16. Izin. 2.17. Korelasi Pekerjaan.

2.16.1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan 2.17.1. Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi
untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas Mekanikal
tanggungan dan biaya Kontraktor. / Elektrikal, dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus sudah
memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian / pembersihan.

2.16.2. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan


resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini 2.17.2. Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada
haruslah dilakukan oleh Kontraktor atau pihak lain yang ditunjuk oleh dinding, lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan
Direksi / Konsultan Pengawas dengan semua biaya atas beban Kontraktor. oleh Kontraktor berikut perapihan / finishing-nya kembali.

2.16.3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang di- 2.17.3. Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
81
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Kontraktor Listrik 2.18. Sub Kontraktor.
sesuai dengan gambar dokumen tender.
2.18.1. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga
pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan,

Untuk itu Kontraktor wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut, pengujian dan lain-lain, Kontraktor dapat menyerahkan sebagian

apakah sudah sesuai dengan peralatan yang akan disambungkan. Segala instalasinya kepada Sub Kontraktor lain setelah mendapatkan persetujuan

akibat yang timbul akibat penyambungan ini menjadi tanggung jawab secara tertulis dari Konsultan Pengawas.

Kontraktor.
2.18.2. Sub Kontraktor harus memenuhi syarat seperti tercantum dalam Pasal 2

2.17.4. Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh butir 2.10.3. pada Bab ini.

Kontraktor. Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukuran,


2.18.3. Kontraktor masih harus bertanggung jawab sepenuhnya atas segala
gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada Konsultan
lingkup pekerjaannya, baik yang dilaksanakan sendiri maupun terhadap
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor (di-sub-kontrakkan).

2.17.5. Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan yaitu air,
listrik, saniter darurat harus disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih
2.19. Site Manager.
dahulu membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
2.19.1. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh
Pengawas.
seorang yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh Penanda-
2.17.6. Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, tangan kontrak, untuk mengambil keputusan di lapangan.
harus diberi lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve)
Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan instalasi pada
untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis.
proyek ini dan selalu berada di lapangan (on site). Bila ia akan
Untuk itu Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada
meninggalkan site harus ada orang lain yang secara tertulis diberikan
Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya. Segala akibat
wewenang untuk mewakilinya.
pekerjaan tersebut harus sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh
Kontraktor. 2.19.2. Nama, perincian pengalaman kerja Site Manager harus disertakan oleh
Kontraktor pada saat penawaran dilakukan.
2.17.7. Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.)
harus ditutup kembali seperti semula dan dirapikan / di-finish yang rapi 2.19.3. Bilamana menurut pendapat pihak Konsultan Pengawas, Konsultan
sehingga tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan. Perencana atau pihak yang berwenang, Site Manager yang ditunjuk
kurang cakap menjalankan tugasnya, Kontraktor harus menggantinya
2.17.8. Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Kontraktor harus
dengan orang lain.
menyerahkan gambar / data teknis listrik sesuai dengan keperluan
peralatan yang akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi 2.19.4. Selama Site Manager belum ditunjuk, penanda-tangan kontrak yang

dengan baik berikut pengamanannya. harus bertindak sebagai Site Manager.


Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
82
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

2.20. Bahan. 2.20.4. Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam
keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
2.20.1. Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli
Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-
peralatan utama Mekanikal / Elektrikal, juga brosur asli pipa, kabel,
bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang.
pipa konduit, katup-katup, detektor, sensor dan lainnya beserta data-
data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada 2.20.5. Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas
brosur-brosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dipergunakan bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya
dengan warna yang jelas. dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan
spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor.
2.20.2. Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari
yang disebutkan didalam gambar dan spesifikasinya, maka nilai evaluasi 2.20.6. Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site
penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap sebelum contoh atau brosur disetujui oleh Konsultan Pengawas. Semua
harus menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dalam
spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disetujui, maka bahan /
2.20.3. Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan
peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam
gambar, tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus
sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas.
diperbaiki dan dirubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah
disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor. Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan
dimusnahkan.

3.1.1. Instalasi Plumbing air bersih, air kotor dan air bekas beserta
pemompaannya.
Pasal 3
3.1.2. Instalasi Tata Udara ( ventilasi dan air conditioning )
LINGKUP PEKERJAAN

3.2. Sistim Elektrikal.


Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan bahan-
3.2.1. Instalasi Sistim Distribusi Listrik berikut panel-panel daya.
bahan serta peralatan-peralatan utama, peralatan bantu, peralatan untuk instalasi,
3.2.2. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak.
tenaga kerja, pembuatan alat-alat pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air
untuk keperluan pengujian dan keperluan kerja. Keterangan-keterangan yang tidak 3.2.3. Instalasi Penangkal Petir.

dicantumkan di dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu untuk 3.2.4. Instalasi Telepon.
pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
pekerjaan ini.
3.3. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
dapat dilihat pada Syarat-syarat Khusus Teknis) :

3.4. Pengadaan pemasangan seluruh sistim instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai


3.1. Sistim Mekanikal. dengan gambar dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
83
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

3.5. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas,
Kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Pengawas, BAB VII
Konsultan Perencana atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.

SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN


3.6. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung INSTALASI LISTRIK
jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.

Pasal 1 U M U M
3.7. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal /
Elektrikal harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan
Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
spesifikasi teknis serta addendum lainnya.
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun di luar
3.8. Bila pada spesifikasi ini terdapat klausul-klausul / butir-butir yang ditulis atau bangunan gedung.
disebutkan kembali, hal ini bukan berarti klausulnya dihilangkan, akan tetapi Dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah
malah mempertegas spesifikasinya. bagian dari Syarat-syarat Khusus Teknis ini.

Pasal 2

PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK

Sumber daya listrik bagi gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN dengan
daya terpasang sebesar 197 kVA.
Dari jaringan tegangan menengah 20 kV PLN, daya dari PLN tersebut disalurkan ke
trafo distribusi 20 kV / 400 V berkapasitas 250 kVA untuk dirubah menjadi daya
bertegangan rendah LVMDP sampai dengan panel ukur (KWH meter).
Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel sub-distribusi dan panel daya / penerangan
gedung secara radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi 3 (tiga) fase –
empat kawat 220 / 380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
84
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

antar panel daya / penerangan dan kabel-kabel daya menuju peralatan


(mesin AC, pompa-pompa dan lain-lain).

Pasal 3 LINGKUP
3.1.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak.
PEKERJAAN
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur
penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistim listrik sebagai
suatu sistim keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
3.1.4. Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan material
gambar maupun yang dispesifikasikan.
bantu yang dibutuhkan.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing /
pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya
oleh badan resmi PLN, LMK dan atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan 3.1.5. Pengadaan dan pemasangan instalasi under floor duct lengkap dengan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum material bantu yang dibutuhkan.
dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam
3.2. Pekerjaan di luar Gedung.
pekerjaan ini.
3.2.1. Pengadaan dan pemasangan instalasi pentanahan untuk instalasi daya.

3.2.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar/ taman, termasuk


Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
lampu sorot bangunan.
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistim listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjukkan pada Syarat-syarat Umum untuk menunjang bekerjanya sistim / Pasal 4 GAMBAR-
peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknis atau gambar GAMBAR
dokumen.

Gambar-gambar Elektrikal menunjukan secara khusus teknis pekerjaan listrik yang di-
Pekerjaan ini meliputi : dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu

3.1. Pekerjaan di dalam Gedung. lainnya.

Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi


3.1.1. Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya /
lapangan.
penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kabel /
konduktor pentanahan netral / badan panel. Gambar-gambar Arsitektur, Struktur, Mekanikal / Elektrikal dan kontrak lainnya
haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.

Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya


3.1.2. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel jenis NYY untuk penghubung
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Ahli,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
85
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Konsultan Pengawas dan atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu. • Tempat-tempat yang kena matahari.

• Tempat-tempat yang kena hujan.

Pasal 5 • Tempat-tempat yang kena minyak.

• Tempat-tempat yang kena udara lembab.


KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI
• Tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.

5.1. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah. d. Outlet Pada Permukaan Khusus.


Meliputi pengadaan dan pemasangan power recepacle outlet (stop kontak), saklar, Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada
kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / panel daya, kabel, alat-alat bantu dan partisi, blok beton, marmer, frame besi, dinding bata atau dinding kayu
semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
memuaskan dari sistim instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan
penerangan.
5.1.2. Saklar dan Stop Kontak.

a. Bahan Doos.
5.1.1. Kotak-kotak (doos) outlet.
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk
a. Jenis. saklar dinding dan receptables outlet harus galvanized steel dan tidak
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL, AVE boleh berukuran lebih dari 10,1 x 10,1 cm. untuk peralatan tunggal dan
atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single / multi gang 11,9 x 11,9 cm. untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk
box empat persegi atau segi delapan. lebih dari dua peralatan.
Ceilling ox dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang
dengan baik dan benar.
b. Cara Pemasangan.

Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanic dengan rating minimum


b. Ukuran. 10A / 250V.
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat Saklar pada umumnya dipasang terhadap permukaan tembok, kecuali
yang diperlukan. bila ditentukan lain pada gambar.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada
conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi kurang dari ukuran yang ketinggian 140 cm. di atas lantai yang sudah selesai.
ditunjuk atau dipersyaratkan. Saklar-saklar tersebut harus dipasang doos (kotak) yang sesuai.
Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang
berdekatan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type).
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari
ketinggian 110 cm. (di ruang basah dan pantry) dan 30 cm. (selain di
tipe yang diberi gasket tahan cuaca :

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
86
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

ruang basah dan pantry) dari permukaan lantai yang sudah selesai kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistim remote control yang
(finished) sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. panjangnya kurang dari 30 meter bisa menggunakan kabel dengan
Saklar dan stop kontak ex MK. ukuran 1,5 mm2.

Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel
c. Jumlah Kutub. instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan kabel kontrol).
pentanahan) dengan rating minimum 10A / 220V. Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam
Cara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan di-klem / diikat
saluran pentanahan. dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.

Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi


di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap.
d. Pendukung dan Pengikat.
Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40%.
Kotak-kotak plat baja didukung atau diikat dengan cukup supaya
Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
mempunyai bentuk yang tetap.

b. Kabel Tanah Tegangan Rendah.


5.1.3. Kabel-Kabel.
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi: PUIL, IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi
kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan yang ditanam langsung di dalam tanah.
barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistim dan
banyak
peralatan.
dan dipilin (stranded).

Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2.


a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600V).
Cara penanaman kabel secara langsung di dalam tanah (direct
Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan burial) harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara
PUIL, IEC, VDE, SPLN, LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi persilangan dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel
dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti tegangan menengah 20 kV. Apabila diperlukan penyambungan kabel
disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. dalam tanah, harus dilakukan dengan alat penyambung khusus (
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat jointing kit ) tegangan rendah jenis epoxy resin-cold pour system.
banyak Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga
dan dipilin (stranded). yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mengikuti anjuran pabrik pembuat jointing kit yang digunakan,
mm2, sehingga diperoleh hasil penyambungan yang andal, tahan terhadap

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
87
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan


mekanis yang tinggi.
e. Kabel kontrol.
Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.
Di tempat – tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan, kabel
kontrol motor, starter dan peralatan - peralatan lain harus terbuat dari
c. Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak. tembaga jenis standed annealed copper yang fleksibel.

Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk ekstension Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating tegangan
dan daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan sampai 600 V.
panel daya ke saklar dan titik lampu serta stop kontak, sebagaimana Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5
ditunjukkan di dalam gambar. sqmm. Untuk panjang lebih dari 30 m.) untuk mendapatkan operasi
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop yang memuaskan dari peralatan yang dikontrol, dengan pertimbangan-
kontak harus dari jenis NYM dan diletakan di dalam PVC high impact pertimbangan mengenai panjang circuit dan sebagainya.
heavy gauge. Kabel merk SUPREME / KABELINDO atau setara.

Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2. kecuali
tercatat lain. f. Bahan Isolasi.
Home run untuk rangkaian instalasi bertegangan 220 V yang Semua bahan isolasi untuk splin, connection dan lain-lain seperti
panjangnya lebih dari 40 meter dari panel daya ke stop kontak pertama karet, PVC, vernished cambric, asbes, gelas, tape syntetic, splice case,

harus mempunyai luas penampang minimum 4 mm2 (kapasitas hantar composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk

arus minimum 20 A). penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan
harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut anjuran
perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.
d. Splice / Pencabangan.

Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-


g. Pemasangan Kabel.
sambungan di dalam pipa konduit.
g.1. Pemasangan di Permukaan.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan di dalam kotak-kotak
cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar g.1.1. Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan.

dan stop kontak. Semua kabel harus dipasang didalam konduit PVC
Sambungan pada kabel harus dibuat secara mekanis dan harus kuat high impact heavy gauge, dipasang di permukaan plat
secara elektris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression beton langit-langit dengan klem pendukung yang sesuai.
atau soldered. Pendukung-pendukung tersebut harus dicat dengan cat
anti karat.
Dalam membuat pencabangan atau sambungan, konektor harus
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa,
dan teratur. Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor
jari lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
88
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

(minimum 15 kali diameter kabel). g.2. Pemasangan di Permukaan.


Konduit ex CLIPSAL / EGA. Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang di dalam

g.1.2. Kabel Daya Penghubung Antar Panel. dinding harus diletakkan di dalam konduit PVC high impact heavy
gauge dengan ukuran minimum ¾”.
Kabel-kabel daya yang diletakan di atas cable tray, di-klem
Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus
pada cable tray dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel).
dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
Pemasangancable tray harus mengikuti jalur yang
direncanakan secara rapi dan digantung atau disangga
secara kokoh dengan penggantung / penyangga besi yang g.3. Pemasangan Menembus Dinding.
di-klem ke plat beton.
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel
Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap
menyediakan sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, penampang kabel.
besi penunjang, penggantung dan peralatan lainnya, baik
untuk kabel yang dipasang horizontal maupun vertikal.
h. Penggunaan Warna Kabel.
Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa,
pada biaya pemasangan kabel tersebut.
netral dan ground harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL
2000, yaitu :
g.1.3. Kabel Daya dari Panel Daya Motor ke Motor-Motor Pompa.
h.1. Sistim Tegangan 220 V, 1 Fasa :
Jenis kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di
Hitam : Fasa
dalam konduit metal tahan karat (galvanized / white metal
Biru : Netral
conduit) yang diletakkan di atas plat lantai.
Kuning / Hijau : Pentanahan (G).
Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju
motor dengan faktor pengisian 40%.
Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju motor, h.2. Sistim Tegangan 220 / 380 V, 3 Fasa :
kabel ditarik ke terminal motor dengan memakai flexible metal Merah : Fasa R

conduit yang juga tahan karat. Kuning : Fasa S

Ukuran konduit fleksibel ini harus sesuai dengan ukuran pipa Hitam : Fasa T
konduit dan disambungkan dengan cara sedemikian rupa, Biru : Netral (N) Kuning /
sehingga benar-benar kedap air. Demikian juga Hijau : Pentanahan (G).
penyambungan pipa fleksibel terhadap box terminal motor.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan
i. Pendukung Kabel.
contoh konduit fleksibel serta cara penyambungannya
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas daya
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
89
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

pendukung lain-lainnya. Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci “flat lock” jenis kunci untuk
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan setiap kabinet harus dari tipe “common key”, sehingga kunci untuk setiap
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa kabinetnya adalah sama.
pendukung. Pada masing-masing kabinet harus disediakan 2 (dua) anak kunci.

j. Konduit Tertanam. c. Tinggi Pemasangan Panel.


Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam
harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap panel dengan mudah masih dapat dijangkau.
dinding atau langit-langit. Tergantung pada tipe / macam panel, bila dibutuhkan alas / pondasi /
penumpu / penggantung, Kontraktor harus menyediakan dan
memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.
5.1.4. Kabinet Panel Daya.

Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan ketebalan minimum d. Label.

1,7mm untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2 Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator

mm. untuk jenis floor standing, kecuali yang sering terkena basah / hujan, switch group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus

harus dibuat dari jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau konstruksi diberi label sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan /

khusus. mengidentifikasikan penggunaan alat tersebut.


Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
Kabinet untuk panel daya / kontrol harus mempunyai ukuran yang
proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya yang besarnya
menurut kebutuhan, sehingga untuk frame / rangka panel harus 5.1.5. Sistim “Race Way”.
ditanahkan.
Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang,
beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk
mendukung dan menyetel panel daya serta penutupnya.
melengkapi instalasi kabel.
Kabinet dengan kawat-kawat through feeder harus diatur dengan baik,
rapi dan benar. a. Ukuran.

a. Finishing. Semua race way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa

Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PUIL

seluruhnya harus dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime dan lain-lain.

coating dan diberi pelapis cat akhir (finishing paint). Penentuan warna Diameter minimum konduit adalah ¾” menurut ukuran pasaran dengan

cat sebelumnya harus dimintakan persetujuan ke Konsultan Pengawas. faktor pengisian kabel maksimum 40 %.

Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized


cadmium platting atau dengan zinchromate dan dicat dengan cat akhir
b. Bahan.
sistim oven.
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan
b. Kunci. PVC high impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
90
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BS6099. dengan warna yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.


Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dari
jenis heavy gauge galvanized walded steel yang memenuhi persyaratan
Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung permukaan pipa
BS4568: part I & II class 4.
harus dicat dengan warna sebagai berikut :

• Pipa penerangan dan daya : Orange


c. Pemasangan. • Pipa telepon : Hijau

c.1. Race Way yang ditanam di dinding.

Pananaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan c.3. Race Way yang dipasang di dalam tanah.
dengan jalan membobok beton dengan pahat.
Race Way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil,
Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya,
harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah
sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang.
luar sebelum dipasangkan di atas Race Way tersebut diberi patok
Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding
petunjuk.
dengan kondisi semula.
Pipa Race Way yang digunakan adalah GIP kelas medium yang
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit
memenuhi standar SII.
harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran
lainnya.
c.4. Race Way melintas / menembus dinding.

Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit


c.2. Race Way yang dipasang di permukaan.
dan lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga
Race Way yang dipasang di permukaan beton ( exposed ) harus
tidak mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan
dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur
asap.
atau permukaan bidang-bidang vertikal dengan langit-langit.
Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-
langit, harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar. c.5. Cable Trench.

Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang dengan sekrup Kedalaman parit kabel (cable trench) untuk penanaman di bawah
dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus ditutup atau tanah minimal 80 cm. dari permukaan. Bila bersilangan dengan
dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. saluran lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus

Untuk daerah yang lembab, semua peralatan pembantu, fitting- ditanam setelah pengerasan tanah.

fitting, klem dan lain-lain harus digalvanisir atau dicat tahan karat Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan
dan harus digunakan pendukung supaya pipa bebas dari permukaan setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus lebih
korosif. dari 110 cm. atau atas persetujuan Konsultan Pengawas.

Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus


dicat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang
c.6. Konduit Logam Fleksibel Tahan Air.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
91
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Konduit logam fleksibel yang tahan air harus dipakai pada kondisi Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm.
dimana ada kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dan dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor
dalam atmosfir yang korosif, lembab atau berupa minyak, termasuk pentanahan harus menggunakan penyambung mekanis yang
dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk ke terminal motor disetujui oleh Konsultan Pengawas.
pompa. Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut :
Suatu bungkus (shealth) yang tahan cairan dari plyvinil chlorida
• Pentanahan netral bus-bar dan panel, maksimum 2 ohm.
(PVC) harus menonjol pada inti baja yang fleksibel.
• Pentanahan netral generator, maksimum 2 ohm.
Sambungan konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan
pentanahan (earth continuity) harus pula dimiliki oleh Race Way /
konduit ini. 5.1.6. Cable Tray.

a. Bahan.

c.7. Pengakhiran dan Sambungan. Cable tray yang digunakan harus dari jenis berlubang (perforated) dari

Race Way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet bahan besi lunak dengan sisi-sisi ditekuk ke dalam dengan ketebalan

dan lain-lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert plat tidak kurang dari 2,0 mm. Keseluruhan permukaan cable tray harus

yang harus terbuat dari thermoplastic atau “fire minded” yang digalvanisir.

dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak Cable tray ex TRI ABADI atau setara.

mengurangi kontinuitas dari sistim grounding dari Race Way.


Sambungan untuk Race Way / pipa logam elektrikal harus dari jenis b. Penggantung / Penyangga.
yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan
Untuk cable tray yang dipasang menggantung, penggantung cable tray
sistim penguncian interlock ompressed.
harus dibuat dari batang besi lunak yang digalvanisir dengan diameter
minimum 6 mm. ujung penggantung di-ulir untuk memungkinkan
c.8. Pentanahan. pengaturan levelling cable tray. Ukuran penyangga dan penumpu

Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari (bracket) harus dipilih agar menghasilkan penyangga / penumpuan yang

tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif. kokoh.

Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang


terbuka, termasuk pelindung kabel ( shealth / armour ), konduit, 5.1.7. Underfloor Cable Duct.
saluran metal, rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar dengan
a. Bahan.
metal harus dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk
pentanahan. Underfloor cable duct yang digunakan harus dari bahan pregalvanized

Penggunaan conduit metal sebagai satu-satunya konduktor steel terdiri atas dua kanal, lebar 120 mm + 70 mm. (total lebar 190 mm.)

pentanahan tidak diperbolehkan. dan tinggi 28 mm. Tebal plat tidak kurang dari 1,5 mm. Keseluruhan

Dalam hal ini harus digunakan konduktor tersendiri yang terbuat cable duct harus digalvanisir.

dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi. Satu kanal akan digunakan untuk kabel daya jenis NYM 3 x 2,5 mm2

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
92
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

(kanal selebar 120 mm.) dan kanal lainnya (kanal selebar 70 mm.) akan pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-
digunakan untuk kabel data komputer jenis UTP-Cat6E (Gigabit Ethernet) panel tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 (tiga)

bersama dengan kabel telepon jenis ITC 2 x 2 x 0,6 mm2 (2 pairs). tahun.

Pemasangan duct harus dilengkapi dengan alat bantu yang diperlukan, Penawaran harus meliputi reference list sebagai suatu bukti.

antara lain U-bracket, duct connector dan end cover serta pentanahan.

Keseluruhan alat bantu tersebut harus dari bahan pre-galvanized steel. b. Panel-Panel.
Cable duct ex THREE STAR atau setara. Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kecuali
ditentukan lain.
Seluruh assembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
b. Intersection Box.
direncanakan, dibuat, dicoba, dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan
Box base dari intersection box yang digunakan harus dari bahan pre-
persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan
galvanized steel dengan ukuran bukaan 4 (empat) arah yang sesuai
seperti disyaratkan di bawah ini :
dengan pemasangan underfloor duct yang digunakan (lebar 2 x 70 mm.
dan tinggi 28 mm.).
Tebal plat tidak kurang dari 1,5 mm, ukuran box base 270 x 170 mm. b.1. Umum.
Frame dari intersection box harus dari bahan die-cast aluminium Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead front, terbuat
dengan ukuran 200 mm. x 110 mm. dari plat baja (metal cled).
Setiap intersection box harus dilengkapi dengan base plate untuk
Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur atau
pemasangan 2 (dua) buah stop kontak, 2 (dua) buah female socket RJ-
rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh dan
45 untuk saluran data komputer dan 2(dua) buah female socket RJ-11
tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
untuk saluran telepon.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromagnetis serta
Cover dari intersection box harus dari bahan die-cast aluminium yang
thermal akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik).
dilengkapi dengan engsel. Ketebalan cover harus cukup menahan beban
pada saat ditutup.
Intersection box ex THREE STAR atau setara. Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas
dan sisi-sisinya dengan plat-plat penutup yang bisa dilepas.
Panel harus bisa dicapai dari depan maupun belakang.
5.1.8. Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.
Semua alat ukur dan atau tombol pemilih yang dipersyaratkan
a. Umum.
harus dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel. Tutup yang
Panel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker, berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi dan
indikator, magnetic connector, accessories, peralatan dan barang-barang gerendel / kunci.
lain yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna Semua sumber yang perlu untuk rangkaian kontrol, daya dan lain-
dari segenap sistim dan peralatan-peralatannya. lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup yang berengsel
Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki tersebut.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
93
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille (louvres) Panel-panel harus seperti yang disyaratkan disini dan seperti
ventilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar rencana, untuk melaksanakan fungsi
mengalirkan arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam yang diperlukan.
standar VDE / IEC untuk peralatan yang tertutup. Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh
Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus mempunyai berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh
konstruksi sekrup (screwed on / bolted on). bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna
terhadap kemungkinan terkena percikan air.
Akan tetapi identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus
Tebal pilar baja yang digunakan minimum 2 mm. diikuti dalam urutan yang tepat, untuk mempermudah pemeriksaan
bangunan (konstruksi).

b.2. Pull Box. Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus

Bila ditunjukkan dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat
yang terjadi pada lokasi tertentu tersebut.
pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang
cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board pada Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur

bagian atas dari switch board. untuk menjamin daerah kontak yang baik.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-bagian
yang bisa dibuka lepas.
b.4. Ventilasi.
Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbeston atau bahan
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch
tahan api yang sempurna.
machine, untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang
Kabel yang menuju individual breaker harus tegak lurus melalui
tersebut.
lubang-lubang yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi (di-
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus punch).
bisa dilepas dengan mudah agar supaya memungkinkan pembuatan
lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.
b.5. Papan Nama.
Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa,
sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya loncatan bunga api Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan

(arc proofing). nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya
dan dapat dilihat dengan mudah.
Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas

dipindah-pindahkan bilamana perlu. rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung
padanya. Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam
gambar kerja.
b.3 Konstruksi.
Mini diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
94
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas
tersebut. penuh (full netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah
bus pentanahan yang telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka
dan dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang
b.6. Cadangan Sambungan dikemudian hari.
perlu ditanahkan. Dalam hal ini konfigurasi bus-bar adalah
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan-
3 fasa – 4 kawat – 5 bus.
ruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya
Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar
cadangan, terminal, klem-klem pemasangan, pendukung dan
dengan arus lebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-
sebagainya, untuk peralatan yang dipasang dikemudian hari.
batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar.
Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapatberupa
Untuk arus yang lebih kecil, diizinkan menggunakan kabel berisolasi
peralatan baru, misalnya saklar, pemutus daya, kontaktor dan
PVC (NYY atau NYA).
lain- lain.
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunannya.
b.7. Bus-Bar / Rel Daya. Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari.
mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang Apabila saluran keluar (outgoing feeder) yang menuju ke satu
berventilasi. terminal terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan
Jarak antar bus-bar/rel daya harus memenuhi ketentuan menumpuk lebih dari 2 (dua) buah sepatu kabel (cable shoes) pada
pemasangan rel daya di dalam PUIL 2000. satu terminal atau bus-bar. Bila terjadi hal demikian, harus

Bus-bar harus terbuat dari tembaga jenis “hard drawn high dilakukan dengan cara memasangkan batang tembaga tambahan

conductivity” yang memenuhi standar BS 1433, dilapisi perak pada untuk menyatukan sepatu kabel (cable shoes) tersebut pada

bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan terminal yang berlainan.

kemampuan 150% dari arus beban terpasang.


Ukuran bus-bar harus disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000. b.8. Alat-alat Ukur.

Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur
Semua bus-bar harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) Bila digunakan Ampere meter selector switch (saklar pindah), pada
misalnya porselain atau moulded isulator, sedemikian rupa sehingga saat pemindahan pengukuran arus, saklar untuk Ampere meter
mampu menahan gaya mekanis yang terjadi akibat hubung-singkat. harus dalam keadaan terhubung singkat.

Bus-bar dicat dengan warna yang sesuai dengan penandaan fasa Meter-meter harus dari tipe besi putar (moving iron) khusus untuk
menurut PUIL 2000. dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang

Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70oC. paling tinggi 1,5 dengan penunjukkan melingkar (minimum 90o),
skala linier, dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran,

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
95
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

dengan ukuran 96 mm. x 96 mm. b.9. Trafo Arus.


Posisi dari saklar putar untuk Volt meter dan Ampere meter harus Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan
ditandai dengan jelas. (indoor type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang

b.8.1. Ampere meter (A-m). sesuai dengan standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran.
Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan
• Semua Ampere meter harus mempunyai kemampuan beban
gaya-gaya mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubungan
lebih sebesar 120% dari batas atas penunjukannya selama
singkat 3 fasa simetris.
2 jam dan dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah
Trafo arus untuk Ampere meter tidak boleh digunakan bersamaan
(index pointer) untuk menandai besarnya arus beban penuh.
dengan kWh meter. Trafo arus harus terpisah dengan trafo kWh
meter.
• Ampere meter harus dipasangkan untuk beban motor
sebesar 5,5 kW atau lebih pada salah satu fasenya.
b.10. Kabel-Kabel kontrol.
• Ampere meter harus mampu menahan pergerakan yang
Kabel kontrol (controlling wiring) dari panel-panel harus sudah
timbul akibat arus start motor dan mempunyai skala overload
dipasang di pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta
yang rapat (compressed) untuk keperluan pembacaan arus
dilindungi terhadap kerusakan mekanis.
start tersebut.
Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
• Pada Ampere meter harus terdapat mekanisme pengatur
tegangan nominal 600 Volt.
penunjukan nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar di
bagian depan. Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus
dipasangkan sepatu kabel sesuai dengan ukuran kabelnya dan
dikencangkan dengan alat penekan (press tang / kraft tang) secara
b.8.2. Volt meter (V-m). baik, sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost
• Volt meter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan contact). Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran
mempunyai skala penunjukan yang lebar. pada terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh.

• Volt meter dipasang di sisi daya masuk melalui sikring


pengaman jenis HRC dengan arus nominal 3 A. b.11. Merk Pabrik.
• Pada volt meter harus terdapat mekanisme pengatur Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik.
penunjukan nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar di Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan
bagian depan. atau dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.

b.12.1. Moulded Case Circuit Breaker (MCCB).

b.12. Peralatan Pengaman / Pemutus Daya. • Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
96
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

800 A digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit • MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-
breaker – MCCB) yang memenuhi standar BS 4752 Part 1 masing kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus
1977 atau IEC 157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi beban lebih ( overload – inverse time ) secara mekanis dengan

40o C ( fully tropicalized ) dan mampu beroperasi untuk bimetal, dan arus hubung – singkat ( overcurrent – instaneous

tegangan 660 VAC dengan rating 1.000 VAC. ) secara mekanis dengan solenoid (magnetis).

• MCCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed” baik • Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent

pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi protection.

performance. • Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi operasi, yaitu : ON,

• Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus OFF dan TRIP.

terbuat dari bahan silver / tungsten dan mekanisme • Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking
operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak - capacity) tidak kurang dari 50 kA.
kontak utamanya secara menyapu (wiping action).

• Mekanisme operasi harus dari jenis “quick make” dan “quick b.12.2. Miniatur Circuit Breaker (MCB).
break” secara simultan pada ke-tiga / ke-empat kutubnya
• MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan BS 4752
sewaktu opening, closing maupun trip.
/ Part 1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized),
• Mekanisme ini harus trip-free untuk mencegah kontak utama mampu beroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC
menutup kembali tanpa sengaja. dengan rating
• Handle toggle MCCB harus dapat membuka semua kutub 1.000 VAC.
(kontak utama) secara bersamaan (simultan). Bila suatu arus • MCB harus dapat dioperasikan secara “reverse feed”, baik
kesalahan mengalir pada salah satukutub harus
pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.
performance.
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.

• Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari • MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih

bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang (overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan

untuk menutup dan membuka kontak - kontak utamanya arus hubung singkat (overcurrent instaneous) secara mekanis

secara menyapu (wiping action). dengan solenoid (magnetis).

• Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah • Arus nominal dari draw out ACB, MCCB dan MCB harus

kontak utama menutup kembali tanpa sengaja. sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan
(breaking capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya
• Handle toggle MCB tiga fasa harus dapat membuka semua
tersebut.
kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan).
• Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus
• Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
hubung singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
97
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

titik - titik beban dan menganjurkan jenis ACB, MCCB serta Setiap mur baut yang digunakan harus dikencangkan dengan baik
MCB yang sesuai. agar terhindar dari kemungkinan hubungan longgar (lost contact).

• Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan


untuk digunakan harus disertakan pada saat penawaran 5.1.9. Peralatan Penerangan.
pekerjaan.
a. Umum.

Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories,


b.13. Terminal Pembantu. peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang
Apabila untuk menuju suatu terminal pada panel tersebut lengkap dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture harus
digunakan beberapa kabel yang disatukan pada terminal tersebut, seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
Kontraktor harus juga menyediakan terminal pembantu yang
b. Kualitas dan Pengerjaan.
diperlukan.
Semua material dan accessories, baik yang disebut secara umum
Terminal pembantu tersebut harus terbuat dari bahan yang sama
maupun khusus harus dari kualitas terbaik.
dengan terminal utama dengan kapasitas hantar arus yang sesuai
dan dilubangi sesuai dengan ukuran sepatu kabel yang digunakan.

c.3. Lampu Baret.

Pengerjaan harus dari kelas satu dan menghasilkan armature setara Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi, terbuat dari

dengan standar komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan kaca susu dengan lampu pijar ( incandescent ) atau lampu TL circle

gambar dan skedul, atau seperti yang disyaratkan disini. 32 W sesuai dengan kebutuhan.

Semua fixture TL harus dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan c.4. Lampu Taman dan Lampu PJU.
faktor kerja sehingga mencapai minimum 0,96. Ballast harus dari tipe Bentuk lampu taman dan lampu PJU sesuai dengan gambar
low losses. Armatur ex ASAHI. rencana lengkap dengan tiang diperlukan. Di bagian bawah tiang
dipasang box berisi fuse 2 A dan terminal penyambung kabel.
Jenis kabel di dalam pipa menuju lampu tanam adalah NYM 3 x
c. Jenis Armature.
2,5 mm2 dengan salah satu inti kabel dipasang ke badan metal
c.1. Lampu-Lampu Fluorescent (TL).
lampu untuk pentanahan.
Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.
Untuk twin lamp atau double TL harus dirangkai secara lead-lag
untuk meniadakan efek stroboskopis. d. Pemasangan.
Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus
• Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang
memenuhi standar PLN / SII / LMK.
oleh orang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang
c.2. Lampu Down Light. disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Lampu down light yang dipasangkan di ruang - ruang tertentu
• Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-
menggunakan jenis lampu sesuai dengan gambar rencana.
bahan yang perlu agar diperoleh hasil pemasangan yang baik.

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
98
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

• Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
sehingga betul-betul lurus. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten

• Armatur yang dipasang merata terhadap permukaan (surface dan berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commissioning.

mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela diantara bagian-bagian


fixture dan permukaan-permukaan di sebelahnya. 6.3. Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah
• Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded). pengawasan Konsultan Pengawas, antara lain :

• Pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (


section ) maupun keseluruhan ( overall ).
• Pada waktu diselesaikannya pemasangan armatur penerangan,
peralatan tersebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan berada • Pengujian pentanahan panel.

dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan. • Pengujian kontinuitas konduktor.
• Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya • Pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya.
harus menyala secara lengkap.
• Pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out).

• Load testing.
Pasal 6
• Penyetelan semua peralatan pengaman ( overcurrent dan overload ) dan
PENGUJIAN / PENYETELAN PERALATAN DAN SISTIM mencatat data setelan yang dilakukan.

• Semua instalasi listrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau
badan resmi yang ditunjuk Konsultan Pengawas.
6.1. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian
(testing) penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang
dipasang. 6.4 Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan
di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita
acara pengujiannya.
6.2. Semua testing, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang
tergabung dalam pekerjaan renovasi sistim listrik ini serta penyediaan semua

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
99
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB VIII Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua
belas) bulan.
SYARAT – SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-
PLUMBING / SANITASI
syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan,
juga termasuk ke dalam pekerjaan ini.
Pasal 1 Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
UMUM
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material,
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan disini adalah peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan /
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk
maupun pengadaan material dan peralatan. menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-
Dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah syarat teknis khusus atau gambar dokumen.
bagian dari Syarat-syarat Teknis ini. Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :

2.1. Instalasi Air Bersih

Pasal 2 Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar
bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan
LINGKUP PEKERJAAN
spesifikasi tekniknya.
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar plumbing serta peralatan-peralatannya.
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan
tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
peralatan dan berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir,
wastafel, floor drain, clean out dan lain sebagainya.

2.2.2. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial bangunan menuju saluran drainase dan septic tank.
dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai
2.2.3. Pembuatan septic tank lengkap dengan pemipaan vent-out dan filternya.
sistem bekerja dengan baik dan aman.

Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site. 2.2.4. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.

2.2.5. Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.

2.2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan 2.2.6. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang
diperlukan.
2.2.1. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan

Laporan Teknis
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
10
0
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

3.2. Peralatan.

3.2.1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran


pada tempat-tempat rendah tertutup.
Pasal 3
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tipe fitting untuk
TEKNIS UMUM PELAKSANAAN penempatan alat ukur yang tidak dipasang tetap pada tempat-tempat yang
penting.

3.2.3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik
3.1. Pengecatan.
dan ketelitian tinggi serta simetris.
3.1.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung, rangka
3.2.4. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada
penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang
pipa di tempat-tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan
mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating).
cat.
Bahan cat yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang
3.2.5. Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release valve
sesuai dengan bahan masing-masing.
serta penampungannya pada tempat yang memungkinkan terjadinya
pengumpulan udara.
3.1.2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat / bahan-bahan sudah dicat di
pabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk bahan
3.3. Ukuran ( Dimensi )
aluminium.
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail yang terdapat pada gambar
harus dita’ati oleh Kontraktor.
3.1.3. Untuk peralatan / bahan-bahan yang tampak, maka peralatan / bahan-
Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan, dan bila terjadi
bahan tersebut harus dicat akhir dengan cat besi merk ICI, sebagai berikut
perbedaan antara satu dengan yang lain, harus segera dibicarakan dengan
:
Konsultan Pengawas.
Pipa air bersih : Biru ( ICI R 404-41001 ) Pipa drain
/ waste : Hitam ( ICI R 404-40009 ) Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan pengukuran dan

Gantungan / support : Hitam ( ICI R 404-40009 ) Pipa penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.

hydrant : Merah ( ICI R 404-40005 )


Panah pengarah : Putih ( ICI R 404-101 )
Pasal 4
INSTALASI AIR BERSIH
3.1.4. Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor identifikasi 4.1. P i p a
bagi peralatannya dengan cat.
Pipa dengan diameter 1” s/d. 3”, baik pipa utama maupun pipa cabang,
Sebelum mengerjakannya, Kontraktor wajib memberitahukan mengenai termasuk yang menuju fixtures menggunakan pipa PVC tipe AW.
tanda-tanda yang hendak dipasang pada peralatan-peralatan itu kepada
Pipa ex WAVIN.
Konsultan Pengawas.

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
1
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

4.2. Fitting

Fitting-fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
4.5.3. Penyambung Pipa.

a. Sambungan Ulir.
4.3. Valves Penyambungan ulir antara pipa dengan fitting dilakukan untuk
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3” diperkenankan menggunakan pipa dengan diameter sampai 40 mm ( 1½” ).
sambungan ulir (screwed) Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat, khusus fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapatan henep dan

Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya. zinkwite dengan campuran minyak.

Semua valve dari merk KITAZAWA atau yang setara. Setiap penawaran Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda.

harus dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas
pemotongan dengan reamer.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 ( 150 psi ).
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.

4.4. Bak Kontrol Untuk Water Meter Dan Valve.


b. Sambungan Lem.
Bak kontrol untuk pipa penyambung dari jaringan utama sistem distribusi air
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem
bersih, terbuat dari beton tulangan yang lengkap dengan tutup beton yang dapat
yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
dengan mudah dibuka / diangkat serta dikunci.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus.
4.5. Pemasangan Pipa.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
4.5.1. Pipa Tegak

Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai.
c. Sambungan Las.
Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan
Sambungan las hanya diijinkan untuk pipa selain pipa air minum.
pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las, dengan
Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji; harus ditutup kembali sehingga
kawat las / elektrode yang sesuai.
tidak kelihatan dari luar.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan di-finish yang rapi
sesudah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk
4.5.2. Pipa Mendatar. itu
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger).
d. Sleeves.
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
2
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

pipa tersebut menembus beton. d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, Kontraktor harus
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian
ruang longgar di luar pipa maupun isolasi. kembali sampai berhasil dengan baik.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja. e. Dalam hal ini, semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya
Untuk yang diinginkan kedap air, harus dilengkapi dengan sayap / pemakaian air dan listrik.
flens / waterstop.
Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis flushing 4.5.6. Pengujian sistem kerja (Trial Run).

sleeves. Setelah semua instalasi air bersih lengkap terpasang, termasuk


Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber penyambungan ke pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan
seal atau caulk. pengujian terhadap sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air bersih
yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu
sampai sistem bisa bekerja dengan baik.
4.5.4. Penanaman Pipa di Dalam Tanah.

a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.


4.5.7. Pekerjaan Lain-Lain.
b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya
adalah pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah
50 mm. untuk penempatan pipa sambungan pipa.
dari hasil galian dan lain-lain yang ditemui di site, serta memperbaiki
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran. kembali seperti semula.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat
setebal 15 cm. dihitung dari atas pipa.
Pasal 5
f. Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN
agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.

g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan


semula. 5.1. Material

5.1.1. Pipa di Dalam Bangunan.


4.5.5. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran. Pipa dengan ukuran ∅ 1½” - ∅ 4” baik pipa utama maupun pipa
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan cabang menggunakan PVC kelas AW.

tekanan hidrolis 15 Kg / Cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan Pipa PVC ex WAVIN.

/ penurunan tekanan. 5.1.2. Pipa di Luar Bangunan.


b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor. Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase

c. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas atau yang menggunakan pipa PVC kelas AW.

dikuasakan untuk itu. Pipa PVC ex WAVIN.

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
3
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

5.1.3. Accessories. atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada

a. Fitting dari PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat gambar perencanaan.

dengan cara injection moulding. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 – 2 %

b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless-steel. dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.

c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tulang atau fiber
glass, yang mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi sebagai 5.2.2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
sediment bowl. Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan, dengan
kemiringan 1 – 2 % dari titik permulaan septic tank ke drainase kota.

5.2. Cara Pemasangan Pipa Ntuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman
kurang dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton
5.2.1. Pipa Di Dalam Bangunan ( Termasuk Pipa Vent ).
bertulang dengan tebal 10 cm. Pelat beton tersebut tidak tertumpu pada
a. Pipa Mendatar. pipa.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 – 2 %. Perletakan pipa harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding /
5.2.3. Penyambungan Pipa.
tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
a. Pipa PVC dengan diameter 3” ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus
dasar harus disambungkan dengan rubber ring joint (RRJ).
menggunakan fitting dengan sudut 45o ( misalnya Y branch dan
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
sebagainya) jenis long radius.
c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan
b. Pipa Di Dalam Tanah.
terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan
tebal
dalam dari pipa yang akan saling melekat.
/ tinggi timbunan minimal 80 cm. diukur dari atas pipa sampai
permukaan tanah / lantai. e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang

Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat

pasir urug dipadatkan setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa mengganggu kelancaran air di dalam pipa.

diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug dengan


tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas galian
5.3. Cara Pemasangan Floor Drain Dan Clean Out.
harus dikembalikan seperti semula.
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan
c. Penanaman pipa.
membentuk sudut 45o dengan pipa utamanya.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap
sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.
Untuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke 5.4. Pengujian.

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
4
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

5.4.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran 6.1. Pompa Air Bersih.
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8

kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 15 kg/cm2. 6.1.1. Pompa-pompa dari jenis non-self priming dengan efisiensi minimum
70% pada sekitar + 10 % dari titik kerjanya.

5.4.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke 6.1.2. Pompa dan motor khusus dirancang untuk mentransfer air minum.

peralatan ditutup rapat. 6.1.3. Seal menggunakan jenis maintenance free-mechanical seal.
6.1.4. Badan pompa menggunakan bsi cor (cast iron) kualitas ductile yang
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
khusus untuk air minum.
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
6.1.5. Sudu (impeller) dan guide vane menggunakan stainless-steel atau
mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam
sejenisnya yang khusus untuk air minum.
kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
6.1.6. Poros menggunakan baja tahan karat (stainless-steel), shaft seal faces
terbuat dari tungsteen carbide.
5.4.3. Peralatan dan bahan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor. 6.1.7. Bantalan menggunakan bantalan luncur tanpa pelumasan khusus selain
air.
6.1.8. Pompa, poros dan kopling harus terbalans secara baik.
5.4.4. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-
6.1.9. Pompa dikonstruksikan menyatu dengan motornya pada landasan
kekurangannya.
baja tunggal (base plate).
6.1.10. Setiap pompa harus dibuatkan saluran pembuangan (drainase) bocoran
5.4.5. Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal air ke saluran buangan terdekat (lihat gambar rencana).
ini dianggap perlu. 6.1.11. Secara utuh, pompa dan motor tidak boleh menimbulkan getaran dan
suara di atas normal ( 50 dB A ).
6.1.12. Pompa dan motor dihubungkan secara langsung (direct driven)
5.4.6. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
dengan kopling fleksibel.
memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah
6.1.13. Pompa dilengkapi dengan pipa priming yang diambil dari priming tank.
termasuk tenggung jawab Kontraktor.
6.1.14. Setiap pompa harus dilengkapi dengan automatic stop switch yang
mendapat sinyal dari water level control yang diletakan di dalam ground
5.4.7. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik reservoir.
oleh Konsultan Pengawas. 6.2. Motor Untuk Pompa Air Bersih.
6.2.1. Motor adalah jenis motor induksi rotor sangkar.
6.2.2. Motor sesuai untuk bekerja pada jaringan listrik 220 / 380 V, 3 fasa, 50 Hz.
6.2.3. Motor di atas 2,5 KW menggunakan starter star-delta otomatis,
Pasal 6 sedangkan untuk motor dengan daya kurang dari 2,5 KW menggunakan

PERSYARATAN KONSTRUKSI UMUM MOTOR - POMPA starter direct- on-line (DOL).


Perintah start otomatis berasal dari pressure switch yang
diletakan di pemipaan header.

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
5
PEMERINTAH KABUPATEN FAKFAK
DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG PERUMAHAN RAKYAT, DAN KAWASAN PERMUKIMAN

6.2.4. Belitan motor menggunakan isolasi kelas F.


6.2.5. Motor setidaknya dilindungi dengan :

• Automatic short circuit / over curren protector

• Automatic thermal protection relay

• Automatic under voltage dan phase failure cut off relay.

Fakfak, 20 Desember 2023

Laporan Teknis 10
RP2KPKPK Kabupaten Fakfak
6

Anda mungkin juga menyukai