TAHUN ANGGARAN
2023
RENCANA KERJA & SYARAT – SYARAT UMUM DAN TEKNIS
Pekerjaan Review Desain Alun-alun Cililin Kab. Bandung Barat
BAB I
- 1. Pekerjaan Persiapan
Air Kerja, mobilisasi tenaga kerja, pengukuran ulang, dokumentasi,
Membersihkan Lokasi dan lainnya.
- 2. Pekerjaan Pembongkaran
Pekerjaan Bongkaran : Bongkaran lantai/ tanah yang diperlukan, Sesuai
dengan Gambar Rencana.
Transportasi peralatan kerja dan tenaga kerja sesuai daftar alat-alat dan
barang-barang yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya
(pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan.
Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah
Surat Perintah Kerja diterima kontraktor.
a. Kantor Pemborong, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat
dan dibiayai oleh Kontraktor/ Pemborong, setelah selesai pelaksanaan
pembangunan/ pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan
oleh pihak Pemborong, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik
pemborong/Kontraktor.
Sesuai dengan surat keputusan bersama Menteri Pekerjaan umum dan Menteri
Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep. 07/Men/1984 tanggal 27 Januari
1984 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1977 bagi
Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub
Kontraktor yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum/
Pemerintah, pihak kontraktor/ Pemborong yang sedang melaksanakan
pembangunan agar mengikutsertakan pekerjanya dalam Program ASTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada pemimpin proyek.
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli dan berpengalaman dengan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Peralatan
Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat alat
pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain yang
Persyaratan Pelaksanaan.
▪ Mesin tik standar 18”atau 1 unit komputer dan alat cetak (printer)
Serta :
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981.
Peraturan Perburuhan di Indonesia dan peraturan tentang
keselamatan
tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
Keputusan Mentri Pekerjaan Umum No. 02/KTPS/1985 tentang
penanggulangan
bahya kebakaran.
Jika tidak terdapat di dalam Peraturan/Standard/Normalisasi tersebut di
atas, maka berlaku Peraturan/Standard/Normalisasi Internasional ataupun
dari negara asal produsen bahan/material/komponen yang bersangkutan
Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-
syarat (RKS), maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan
selanjutnya akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya yang
mengikat/berlaku adalah RKS.
Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan
didalam waktu pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh
mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gamba dari
ketidaksesuaian dalam gambar dan spesifikasinya.
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin
kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang mengikat
atau berlaku.
Bila ada perbedaan antara gambar kerja Sipil/ Arsitektur Taman, maka
Kontraktor wajib melaporkannya kepada Konsultan perencana yang akan
memutuskannya setelah berkonsultasi dengan owner dari Pihak UPTD
pertamanan dan Pemakaman DKCTR Bandung Barat.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak maupun
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua
data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan,
keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan
khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap
didalam gambar kerja/Dokumen Kontrak maupun didalam buku ini.
Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan
yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus
memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
Kecuali bila ditentukan lain dalm kontrak ini, semua merk pembuatan atau
merk dagang dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini dimaksudkan
sebagai dasar perbandingan kualitas/setara dan tidak diartikan sebagai
suatu yang mengikat. Setiap keterangan mengenai peralatan, material barang
atau proses, dalam bentuk nama dagang, buatan atau nomor katalog harus
dianggap sebagai penentuan standard atau kualitas dan tidak boleh
ditafsirkan sebagai upaya membatasi persaingan; dan Kontraktor harus
dengan sendirinya menggunakan peralatan material barang atau proses, yang
atas penilaian Konsultan Perencana, sesuai dengan keterangan itu. Seluruh
material patent itu harus dipergunakan sesuai dengan instruksi pabrik yang
membuatnya.
Apabila dianggap perlu, Konsultan berhak untuk menunjuk tenaga ahli yang
ditunjuk oleh Pabrik dan atau Supplier yang bersangkutan tersebut sebagai
pelaksana. Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukan claim sebagai
pekerjaan tambah.
Penggunaan bahan produk lain yang setaraf dengan apa yang dipersyaratkan
harus disertai test dari laboratorium local/dalam negeri baik kualitas,
ketahanan serta kekuatannya dan harus disetujui oleh Konsultan secara
tertulis.tahui oleh Konsultan Perencana.
Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk yang dipilih, akan
diinformasikan kepada Kontrkator selama tidak lebih dari tujuh (7) hari
kalender setelah penyerahan contoh bahan tersebut.
dari lapangan bangunan selambat– lambatnya dalam tempo 3x24 jam dan
tidak boleh dipergunakan.
Sebelum ada kepastian dari Laboratorium tersebut diatas tentang baik atau
tidaknya kualitas dari bahan-bahan, Pelaksana tidak diperkenankan
melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan
tersebut diatas .
Direksi dan Konsultan atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya,
setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan
tempat-tempatnya dimana pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan
atau dimana bahan/barang dibuat. Kontraktor harus memberi fasilitas dan
membantu untuk memasuki tempat tersebut.
- Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat
sebelum
mendapatkan persetujuan pengawas dan pemborong harus memberikan
Seluruh bahan, peralatan kontruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan
oleh Kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Pengawas.
Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu
menurut penilaian Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian
pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka
pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang
perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
1.15.5 Toleransi.
BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN BONGKARAN
18
BAB III
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pemadatan ini berhenti pada jarak 1 meter dari pasangan yang belum ada
penahannya. Bila ada paving-block yang retak pada pemadatan ini, maka
harus segera diganti.
Setelah pemadatan selesai dengan baik, pasir halus (filler sand) disapukan
kedalam celah-celah terisi dengan pasir dan pasangan paving menjadi
kuat/mantap.
Lingkup Pekerjaan
Pengendalian Pekerjaan
Bahan-bahan
Bahan-bahan Penutup Trotoar :
- Paving Block
- Batu Templek
- Batu Sikat
III.2. Pertamanan/Penghijauan
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan dan penanaman dengan baik
seluruh tanaman dan rumput serta perawatannya sesuai dengan persyaratan
dan standar letak penanaman seperti yang ada pada gambar. Pemborong
harus memperhatikan pekerjaan persiapan untuk penanaman rumput,
seperti :
2. Pengendalian Pekerjaan
3. Tanaman
a. Pohon-pohon
Dengan tinggi minimal 2.00 meter (tinggi pucuk) pada waktu penanaman.
Jenis pohon sesuai dengan dokumen gambar (Pohon Trembesi, Pohon Kiara
Payung, Pohon Ketapang Kencana, Pohon Tabebuia pink, Pohon Sawo Kecik,
Pohon Pucuk Merah).
b. Semak/Perdu
c. Rumput
Jenis rumput sesuai dengan dokumen gambar.
5. Persiapan
a. Ketinggian muka tanah
c. Top Soil
Seluruh permukaan area pertamanan harus terdiri dari campuran
tanah :
5 cm surplus soil (dari galian pondasi, dan lain-lain).
5 cm humus.
5 cm tanah asal.
e. Penyediaan Tanaman
6. Pelaksanaan
Izin pelaksanaan di lapangan pekerjaan akan diberikan Tim Teknis
kepada Pemborong sebelum pekerjaan penanaman dimulai.
Pelaksanaan pekerjaan penanaman dapat dimulai setelah :
7. Pemeliharaan
a. Penanggulangan Rumput Liar
b. Penyiraman
c. Tanggung Jawab
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan Lampu Taman sesuai yang
ditunjukan dalam dokumen gambar.
2. Bahan-bahan
Lampu Taman menggunakan lampu Type G1002 GL SATURNUS E27
ex. MENTARI (lampu taman yang akan digunakan disini sesuai yang tertera
pada RAB, sesuai dengan dokumen gambar).
3. Pelaksanaan
Lampu taman yang akan dipasang posisinya sesuai dengan dokumen gambar,
harus berdiri tegak lurus dan di lot. Beri penunjang secukupnya agar lampu
taman tersebut tidak mudah bergoyang. Laksanakan pemasangan dengan
hati-hati agar lampu taman tetap pada posisi tegak lurus.
Rangka payung menggunakan bahan Pipa Galvaniz coating silver anti karat,
Pondasi cakar ayam dengan kedalaman minimal 1,20m di cor dengan mutu
beton K300. cover ACP dan membrant payung yang akan digunakan harus
sesuai dengan yang tertera pada RAB, sesuai dengan dokumen gambar).
Rumah lampu menggunakan bahan stainless dengan frame kaca acrylic
kristal.
3. Pelaksanaan
Bagian ini meliputi pembuatan dan pemasangan gapura alun – alun sesuai
yang ditunjukan dalam dokumen gambar.
2. Bahan-bahan
Rangka gapura menggunakan besi beton 12mm dan 16mm kemudian di cor
dengan beton mimimal mutu K200, Pondasi cakar ayam dengan kedalaman
minimal 1,20m lalu di cor menggunakan beton mutu K300, finishing dengan
pemasangan batu tempel adhesit pada sisi depan gapura dan pengecatan
pada sisi dalam gapura. Tulisan dan logo yang akan di pasang pada gapura
menggunakan bahan Acrylic (posisi pemasangan harus sesuai dengan yang
tertera pada gambar).
3. Pelaksanaan
Gapura alun - alun yang akan dibuat posisinya sesuai dengan dokumen
gambar, harus berdiri tegak lurus dan di lot. Pondasi Gapura harus mampu
menahan beban gapura, agar posisi gapura alun - alun tersebut tidak mudah
bergoyang. Laksanakan pemasangan dengan hati-hati agar gapura alun -
alun tetap pada posisi tegak lurus dan sesuai dengan titik pada gambar.
III.6. Monumen
1. Lingkup Pekerjaan
2. Bahan-bahan
III.7. Menara
1. Lingkup Pekerjaan
Rangka gapura menggunakan Kolom Baja IWF(Kolom Baja IWF 20x40, Kolom
Baja IWF 15x30, Balok Baja IWF 20x40, Balok Baja IWF 15x30, Balok Baja
IWF 10x20) atau Ukuran disesuaikan dengan RAB dan Gambar kemudian
dikomposit menggunakan bata dan caoran k 250, Pondasi dengan kedalaman
minimal 2,5m lalu di cor menggunakan beton mutu K300,untuk kubah
berbahan enamel galvalume pabrikasi finishing dengan pengecatan cat
outdoor dengan warna sesuai pada gambar. (posisi pemasangan harus sesuai
dengan yang tertera pada gambar).
3. Pelaksanaan
Menara yang akan dibuat posisinya sesuai dengan dokumen gambar, harus
berdiri tegak lurus dan di lot. Pondasi Menara harus mampu menahan
beban Menara, agar posisi Menara tersebut tidak mudah bergoyang.
Laksanakan pemasangan dengan hati-hati agar Menara tetap pada posisi
tegak lurus dan sesuai dengan titik pada gambar. Pengecoran bertahap
menggunakan media pipa dengan ketinggian pengecoran per segment
sesuai dengan yang tertera pada gambar.
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pembuatan dan pemasangan Pintu gerbang teralis pada
Gerbang utama dan Gapura type B sesuai yang ditunjukan dalam dokumen
gambar baik ukuran dan bentuk.
2. Bahan-bahan
3. Pelaksanaan
Teralis yang akan dibuat posisinya sesuai dengan dokumen gambar, harus
berdiri tegak lurus dan di lot. Rangka Teralis harus presisi persegi dengan
ukuran sudut siku sama pada empat sisi. Hasil pengelasan harus di
rapihkan dan diratakan sebelum pengecatan dengan cat anti karat.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Bahan-bahan
3. Pelaksanaan
ornamen yang akan dibuat posisinya sesuai dengan dokumen gambar, harus
berdiri tegak lurus dan di lot. Rangka harus presisi persegi dengan ukuran sudut
siku sama pada empat sisi. Hasil pengelasan harus di rapihkan dan diratakan
sebelum pengecatan dengan cat anti karat
BAB IV
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN TANAH
1.2.2. Pengawasan
Pada jalur yang akan dibuat pondasi dangkal atau pondasi telapak,
poer dan balok sloof, mulai dari permukaan tanah existing sampai
1.4.1. Selama proses penggalian, kondisi lapangan harus dijaga agar selalu
mendapatkan sistem drainase yang baik.
1.4.3. Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk
menahan lereng- lereng tanah galian agar lereng-lereng galian tersebut
tidak longsor atau ambruk sehingga tidak mengganggu pekerjaan.
Galian batu.
1.4.9. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini untuk ketiga jenis galian tersebut di atas.
Syarat-syarat pekerjaan yang menyangkut bidang lain, mengikuti
ketentuan-ketentuan letak, peil, dan dimensi seperti yang tercantum
dalam gambar rencana atau atas petunjuk MK.
Galian tanah biasa harus mencakup semua galian yang bukan galian
batu, galian konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya.
Galian Konstruksi adalah semua galian, selain dari galian tanah dan
galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini atau tercantum dalam gambar kerja.
Semua galian yang disebut sebagai galian Konstruksi terdiri dari galian
lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan
Galian untuk pondasi, balok sloof atau konstruksi lainnya harus digali
sampai pada batas-batas kemiringan dan peil yang tercantum pada
gambar rencana atau atas petunjuk MK. Galian tersebut harus
mempunyai ukuran yang cukup agar penempatan konstruksi dengan
dimensi yang sesuai dengan gambar rencana dapat dengan mudah
dilaksanakan.
Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug
darat
yang memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan antara lain :
Bahan urugan harus bebas dari humus, sampah (baik sampah organik
maupun sampah anorganik), akar-akar tanaman atau sisa-sisa
tumbuhan atau barang- barang lainnya yang dapat merusak kepadatan
dan daya dukung tanah.
air optimum sampai 1% diatas kadar air optimum. Kadar air optimum
adalah kadar air pada kepadatan kering maksimum yang
diperoleh dari percobaan pemadatan tanah sesuai dengan SNI 03-
1743-1989,Metode D.
Tanah bahan urugan tidak boleh tanah yang berplastis tinggi yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau
sebagai CH
menurut “Unified atau Casagrande Soil Classification System”.
Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk
bahan urugan, kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan
sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari MK.
Percobaan Pemadatan
PEKERJAAN PONDASI
2.1.1. Mempelajari bagian-bagian lain dari buku Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) ini maupun persyaratan yang berhubungan dengan
pekerjaan pondasi.
Data tanah (boring, sondir dan lain-lain) adalah bagian dari Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini. Kontraktor harus meneliti dan
mempelajari data hasil penyelidikan tanah agar pekerjaan
pemancangan tiang dapat dilaksanakan dengan sempurna.
2.2.2. Semua agregat harus bebas dari garam dan mengikuti standar ASTM C-
33.
2.2.4. Air harus bersih dan tidak mengandung material yang merusak beton,
termasuk garam.
2.3.1. Tiang yang direncanakan adalah tiang boredpile dengan bentuk dan
ukuran sesuai gambar perencanaan.
2.3.5. Persyaratan lain yang dapat diaplikasikan untuk ini dapat dilihat
dalam buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini tentang
persyaratan bahan beton.
2.4.3. Lokasi dan titik-titik pondasi sesuai yang tercantum didalam gambar
perencanaan.
3.3.4. Di bawah sloof dan bagian-bagian bawah poer yang tidak terletak pada
pondasi dalam harus dibuat terlebih dahulu lapisan lantai kerja dari
rabat beton setebal 5 cm dan dibawah rabat beton dipasang lapisan
pasir urug padat setebal 10 cm, sesuai dengan gambar perencanaan.
3.3.5. Pada balok sloof harus dipasang stek untuk kolom-kolom praktis yang
letaknya sesuai dengan gambar Arsitektur.
3.3.7. Di bawah lapisan beton tumbuk harus dipasang lapisan pasir urug
padat setebal 10 cm. Pasir urug dihamparkan di atas tanah yang telah
dipadatkan sesuai dengan persyaratan pemadatan.
3.3.8. Pola serta lokasi poer dan balok sloof harus sesuai dengan gambar
perencanaan dan detail-detail yang ada.
pekerjaan struktur.
Lingkup pekerjaan ini terdiri dari pengadaan baja tulangan sesuai dengan
ukuran- ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana, pengadaan
peralatan dan tenaga kerja untuk membuat rangkaian penulangan
beton dengan bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar rencana
termasuk penempatan/pemasangan rangkaian baja tulangan tersebut
pada bekisting.
Pekerjaan grouting.
2. Tipe Semen
3. Aggregat
4. Baja Tulangan
5) Admixture.
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa
untuk
mempercepat pengerasan beton.
8) Slump Beton
9) Selimut Beton
Pile cap atau poor, untuk sisi bawah minimal 5 cm. Sedangkan untuk
sisi lainnya adalah 5 cm untuk diameter tulangan pile cap ≥ D19 dan 4
cm untuk diameter tulangan pile cap ≤ D16.
untuk seluruh elemen vertical (kolom, wall, tepi balok) dan seluruh
elemen horizontal (tepi bawah pelat dan balok maupun tepi atas pelat
dan balok.
•Perlindungan tahapan tumbukan mekanis
1) Waterproofing
a. Untuk struktur basement digunakan :
2) Waterstop
3. Bonding Agent.
4. Admixture
1) Konstruksi Perancah
2) Pembongkaran perancah
4.2.4. Joints
Ketentuan Construction Joint adalah sebagai berikut :
4.3.1. Definisi
Baja tulangan adalah hot rolled steel bar, cold reduced steel wire atau
steel fabric yang mempunyai komposisi, manufactur, sifat kimia dan
fisis yang sesuai.
1) Besi tulangan harus diberi label yang jelas sesuai dengan ‘bar
schedule” dan acuan bar mark.
2) Hot rolled mild steel bar : sesuai dengna standar BS4449 atau
ASTM A615
3) Hot rolled high yield steel deformed bar : sesuai dengan standar
BS4449.
1) Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran harus
sesuai dengan standard Indonesia untuk baja tulangan yaitu SK SNI S-
05-1989-F atau ASTM A 645M-96a atau ASTM A 615M, dan harus
disetujui oleh MK.
- Mutu baja tulangan untuk struktur pondasi yang terdiri dari: pile cap
semi raft, pile cap dan balok sloof adalah fy = 400 MPa.
- Mutu baja tulangan untuk seluruh struktur atas adalah fy = 400 MPa.
1) Sumber baja tulangan yang akan dipakai harus setara dengan Baja
Tulangan MS (Master Steel) atau DP (Delco Prima) atau IS (Interworld
Steel) atau Toyo.
3) Selain baja tulangan harus berasal dari satu sumber, Kontraktor juga
harus bertanggung jawab terhadap pemenuhan spesifikasinya untuk
seluruh batang baja tulangan.
batang baja tulangan yang terdiri dari 3 sampel benda uji untuk uji
tarik, dan 1 sampel benda uji untuk uji lengkung. Pengambilan contoh
baja tulangan akan ditentukan oleh MK.
3) Semua pengujian tersebut diatas yang meliputi uji tarik dan uji
lengkung, harus dilakukan di Laboratorium yang direkomendasikan
oleh MK dan minimal harus sesuai dengan SII-0136-84. Salah satu
standar uji yang dapat dipakai adalah ASTM a-615. Semua biaya
pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2) Baja tulangan harus bersih dan bebas dari bintik karat, karat lepas,
minyak dan bahan lain yang dapat menyebabkan pengaruh negatif
pada tulangan dan beton atau mengakibatkan berkurangnya lekatan
diantara keduanya.
- 1) Besi beton harus dipasang dengan tepat dan teliti sesuai dengan
gambar rencana. Untuk menempatkan tulangan agar tetap tepat
berada ditempatnya, maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat
beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking)
atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk
besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat,
sehingga tidak akan ada batang yang turun.
4.4. Beton
Mutu beton atau mutu dari material bahan beton yang dikirim ke lokasi proyek
dan campuran adukan beton yang dihasilkan serta tata cara pelaksanaan
pekerjaan konstruksi beton, harus dimonitor dan dikendalikan dengan
baik sehingga memenuhi persyaratan-persyaratan dan ketentuan-
ketentuan seperti yang tercantum dalam gambar rencana, Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini serta memenuhi ketentuan dan persyaratan
yang ada pada standar rujukan sesuai pasal
2.2. Ketentuan Umum.
- 2 Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan harus dipakai
untuk seluruh pekerjaan.
- 4 Pemeriksaan semen
- Jika semen yang dinyatakan tidak dapat diterima (tidak memuaskan) telah
dipergunakan untuk campuran beton, maka MK dapat memerintahkan
Kontraktor untuk melakukan pembongkaran terhadap beton tersebut dan
di- ganti dengan beton baru dengan memakai semen yang telah disetujui
oleh MK. Biaya yang timbul akibat kelalaian tersebut diatas dan biaya
penyediaan semen untuk kebutuhan pemeriksaan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
- Semen yang disimpan dalam gudang atau silo lebih dari 60 hari, tidak
boleh dipakai lagi dalam pekerjaan.
5) Tempat Penyimpanan
2. Pasir dan Kerikil yang kotor atau bercampur diantara keduanya yang
disebabkan karena penyimpanan/penimbunan yang tidak sempurna dan
lalai dalam melaksanakan pengamanan sesuai ketentuan tersebut diatas
harus dilakukan pengolahan sehingga memenuhi persyaratan sebagai
bahan beton.
- Agregat halus yang dipakai untuk pekerjaan beton bangunan ini adalah
pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau berupa pasir
darat. Agregat halus harus bersih, bergradasi baik dan harus
memenuhi persyaratan dalam ASTM C33.
- Pasir harus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan hal-hal yang
merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala
macam substansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5%
(lima persen) berat pasir.
- 12-20
PAN 3-7
Agregat kasar harus bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah pecah, tipis
atau panjang-panjang. Harus bersih dari alkali, bahan-bahan organis
atau dari substansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Besarnya
persentase dari semua substansi yang merusak tidak boleh mencapai
3% (tiga persen) dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik,
keras, padat, kekal dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui
1% (satu
persen), maka agregat kasar harus dicuci.
- Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5
mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-syarat berikut :
o Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6% berat.
- Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat.
4.4.5. A i r.
- Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil, dan air seperti
yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan
yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang
tepat/baik sesuai Tata cara pembuatan rencana campuran beton, SNI 03-
2834-1992 .
- Faktor air semen untuk pondasi, balok sloof, lantai basement, dinding
basement, maksimum 0,45.
- Faktor air semen untuk kolom, balok, pelat lantai, tangga, dinding
beton dan listplank / parapet, maksimum 0,55.
- Metoda curing/perawatan
- Kuat tekan beton pada umur 7 dan 28 hari
- Rasio air/semen
- Mass mix-design beton (untuk pondasi dangkal, dinding, pelat, dan mat
yang memiliki ketebalan ≥ 60 cm). Proporsi harus sesuai dengan
- Kelas dan mutu beton harus sesuai dengan RSNI tentang Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Bilamana tidak
ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan
hancur dari benda uji silinder diameter 15 cm panjang 30 cm yang diuji
pada umur 28 hari sesuai Metode pengujian kuat tekan beton, SNI 03-
1974-1990.
- Sampel benda uji dan uji kekuatan harus dilaksanakan sesuai ASTM
C-172 dan ASTM C-31
- Sampel benda uji harus diambil dari beton segar untuk membuat
silinder- silinder uji dan setiap sampel harus diambil dari satu batch.
- Jumlah sampel dari beton segar harus diambil sedikitnya seperti yang
diuraikan dibawah ini dan minimal satu sampel harus diambil dari
setiap mutu beton yang diproduksi pada setiap hari. Banyaknya
- Adukan beton untuk struktur Raft solid, pile cap, sloof dan dinding
beton penahan tanah, pengambilan sampel adalah 1 sampel untuk
setiap 50 m3 adukan beton.
- Adukan beton untuk struktur lainnya selain yang disebutkan pada kedua
butir tersebut diatas, pengambilan sampel adalah 1 sampel untuk setiap
25 m3 adukan beton.
- Dari setiap sampel beton, minimal harus dibuat 4 silinder benda uji
sesuai dengan ASTM.
- Setiap silinder benda uji harus diberi nomor dalam urutan seri dan
nomor seri tidak boleh digandakan atau dihilangkan.
- Kepada setiap benda uji harus dilakukan curing dengan sempurna baik
di Lapangan maupun di Laboratorium sampai benda uji silinder siap
untuk diuji.
- Pada umur 7 (tujuh) hari setelah pencampuran, satu benda uji silinder
harus diuji untuk mengetahui kuat tekan beton.
- Kriteria Penerimaan
- Jika ada lebih dari 4 hasil uji, rata-rata dari setiap set yang terdiri dari
empat uji yang berurutan, harus diperiksa dan dihitung untuk memenuhi
setiap kali hasil uji baru diperoleh, dengan menggunakan hasil uji itu
dan 3 hasil uji yang berurutan.
- Jika hanya ada 2 atau 3 hasil uji yang tersedia. Hal-hasil tersebut harus
disajikan untuk kepentingan dari butir ini seakan-akan ada 4 uji
berurutan.
- Rata-rata kekuatan dari semua set yang terdiri dari 3 uji kekuatan yang
berurutan, harus sama atau melebihi fc’ yang direncanakan.
- Tidak ada kekuatan uji individu (rata-rata dari 2 silinder) yang berada
di bawah fc’ desain dikurangi 3.5 MPa.
- Pengujian Core
- Jika beton yang diperiksa secara visual dicurigai atau mutu beton yang
dispesifikasikan tidak memenuhi persyaratan pada butir 4.5.14. 6)
(Kriteria Penerimaan), kuat tekan beton dalam struktur dapat ditentukan
dengan mengebor sejumlah cores beton pada lokasi yang tepat.
- Rata-rata kekuatan core harus lebih besar atau sama dengan 85% dari
kekuatan fc yang direncanakan.
- Tidak ada hasil test satu core pun yang lebih kecil dari 75% kekuatan fc
yang direncanakan.
- Core yang dibor dari dalam beton harus disiapkan dan diuji sesuai
dengan “methode of Obtaining and Testing Drilled Cores and Saved
Sumber beton ready mix yang dapat digunakan adalah setara dengan
Jayamix atau Pionir atau Adhimix atau Karya Beton.
- Batching
- Pecampuran
- Mixing plant tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan. Tiap mesin pengaduk harus diperlengkapi dengan alat
mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.
- Waktu antara dari saat semen dan air dicampurkan ke dalam mixer
sampai dengan pelaksanaan pengecoran adalah maksimum 1 (satu) jam.
Air yang memenuhi syarat sebagai bahan beton dapat ditambahkan ke adukan
hanya apabila rasio air semen maksimum yang diijinkan ataupun slump
maksimum, belum terlampaui.
- Permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu atau permukaan beton
existing ketika akan dicor beton baru harus dikasarkan, harus bersih
dan lembab. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat/lem
beton yang disetujui oleh MK. Pembersihan permukaan beton lama
terdiri dari pembuangan semua kotoran, beton yang
- Beton boleh dicor hanya waktu MK atau wakilnya yang ditunjuk serta
staf Kontraktor yang akhli ada ditempat kerja, dan persiapan
pengecoran betul-betul telah memadai.
- Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton pada waktu
penuangan beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup
tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja-baja
tulangan, tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian
itu mungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau
alat lain yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.
- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 1,5 meter,
semua penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan
construction joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar
harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.
- Konsolidasikan beton sesuai ACI 301 dan ACI 309 segera sesudah
dicor.
4.6.1. Semua benda/peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur, kait
dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton,
harus sudah dipasang sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
4.7. Suhu
4.7.1. Suhu beton pada saat pengecoran/dituang tidak boleh lebih dari 32º C
dan tidak boleh kurang dari 4,5º C. dan suhu maksimum beton selama
curing tidak melebihi 71°C
- Pozzolan.
- Water curing.
4.8. Pemasangan Pipa, Saluran Listrik dan lain-lain yang tertanam di dalam
beton
4.8.3. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar,
tidak dibenarkan untuk menanam saluran listrik di dalam struktur
beton.
tidak
4.9.3. Bilamana sparing (pipa, dll.) berpotongan dengan tulangan, maka baja
tulangan tersebut tidak boleh ditekuk, dipotong atau dipindahkan
tanpa persetujuan dari MK.
4.9.4. Semua sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pelaksanaan
pengecoran beton.
4.9.5. Semua sparing harus dilindungi atau ditutup dengan bahan yang
mudah
dibuka/dicabut sehingga tidak akan terisi beton waktu
pelaksanaan pengecoran.
BAB 3
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN CCTV
3.1. UMUM
- Power Supply
- Monitoring
- Keyboard Control
Sistem Zoning
dapat melihat keatas dan kebawah juga dapat diperbesar gambar objek
yang akan dilihat. Berdasarkan referensi dari pihak owner bahwasanya
setiap ruangan harus diberi minimal 1 buah camera CCTV.
Untuk instalasi menggunakan kabel Coax awg 18 dan NYM 3x 2,5 mm² dalam
conduit PVC HI dia. 20 mm atau sesuai dengan rekomendasi dari Pabrik
Pembuatnya.
Kontraktor harus mengecek ulang dan mengganti jenis kabel sesuai rekomendasi
pabrik pembuatnya, sehingga sistem berfungsi dengan baik. Biaya yang timbul
dari pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
BAB 1
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1. UMUM
1.2.1 Plambing
- Peraturan Daerah (PERDA) setempat
- Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan
Umum
1.3. GAMBAR-GAMBAR
1.4. KOORDINASI
Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Kontraktor
lainnya, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan
- Koordinasi yang baik perlu ada agar instalasi yang satu tidak
menghalangi kemajuan instalasi lain.
Semua peralatan dan bahan harus baru dan sesuai dengan brosur
yang dipublikasikan, sesuai dengan spesifikasi yang diuraikan,
maupun pada gambar-gambar rencana dan merupakan produk yang
masih beredar dan diproduksi secara teratur.
Manufacturer Data
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-
informasi yang tercetak jelas cukup detail sehubungan
dengan pemenuhan spesifikasi.
Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dari
suatu table atau kurva yang meliputi informasi yang
diperlukan dalam menyeleksi peralatan-peralatan lain
yang ada kaitannya dengan unit tersebut.
Quality Assurance
Suatu pembuktian dari pabrik pembuat atau
distributor utama terhadap kualitas dari unit berupa
produk dari unit ini sudah diproduksi b.eberapa tahun,
telah dipasang di beberapa lokasi dan telah beroperasi
dalam jangka waktu tertentu dengan baik.
1.7. IJIN-IJIN
1.8.4 Pengecatan
1.10. PENGAWASAN
1.11. LAPORAN-LAPORAN
Kegiatan fisik
:
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi
instalasi.
Hasil pengetesan mesin atau peralatan
Hasil pengetesan kabel
1.14. PENJAGAAN
1.21. GARANSI
1.22. TRAINING
BAB 2
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING
2.1. UMUM
Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan
water closet
Pada proyek ini sistem untuk pengelolaan air buangan
ini adalah :
Manhole.
Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
- Sumur Bor
Jumlah : 1 Unit
Tipe : Submersible Pump
Kapasitas : 100 LPM
Head : 40 meter
Power : 1,5 KW
Lengkap dengan Water Level Panel Control Automatic.
- Untuk pipa air buangan dan air kotor digunakan pipa PVC
klas AW (10 kg/cm²) dengan sambungan Solvent Cement
(perekat) yang sesuai untuk jenis pipa PVC.
1. FLOATING VALVE
2. Strainer
- Check Valve :
- PVC neck
Outlet
diameter Cover diameter
2" 4"
3" 6"
4" 8"
PVC neck.
- Luas laluan air pada tutup roof drain ialah sebesar dua
kali luas penampang pipa bangunan.
- Batu karang
2.6.1 Pompa
- Umum
Pipa PVC
- Sambungan Pipa
Sambungan Flexible
Sambungan flanged
Sambung Lem
6. Selubung Pipa
2.6.4 Pembersihan
Desinfeksi :
2.8. PENGUJIAN
2.8.1 Umum
2.8.3 Pompa
2.8.4 Reservoir
2.9. TRAINING
Total Head : 35 m
Power : 2 x 1,5 KW
Type : Centrifugal End
Suction
Power : 1,5 KW
Type : Submersible