Anda di halaman 1dari 14

MINGGU 10

MATERI
• Gaya lintang dan tegangan geser
• Gaya aksial dan tegangan normal
• Momen bending dan tegangan normal
Analisis Gaya Lintang, gaya Aksial dan Momen Tekuk
(Bending)
• Amati beban umum seperti pada gambar berikut

Fx V
+ V
Fx
M M

• Gaya lintang V dibagi dengan luas permukaan yang sejajar


dengan gaya lintang menimbulkan beban tegangan geser, 
• Gaya aksial Fx dibagi dengan luas permukaan yang sejajar
dengan gaya lintang menimbulkan beban tegangan normal, 
• Apa pengaruh momen bending, M ?
Momen Tekuk (Bending) dan tegangan yang
dihasilkan
• Tinjau sebuah benda yang dikenai beban
momen lentur saja (murni bending)

• Tinjau potongan pada jarak x, bagian atas


akan mengalami kondisi tekan dan bagian
bawah akan mengalami kondisi tarik
Momen Tekuk (Bending) dan tegangan yang
dihasilkan
• Daerah sepanjang titik pusat
potongan netral (tidak
mengalami tarik atau tekan)
Momen Tekuk (Bending) dan tegangan yang dihasilkan

•  = F/A atau F = A
• Pada kondisi setimbang maka jumlah
momen akibat gaya pada potongan = M
Momen Tekuk (Bending) dan tegangan yang dihasilkan
• Pada kondisi setimbang maka jumlah
momen akibat gaya pada potongan = M
•For static equilibrium,
y
M    yx dA   y  m 
 c  dA

m 2  I
M  y dA  m
c c
Mc M
 m  Jadi momen lentur
I
Substituting  x  Scy  memberikan beban
m
berupa tegangan normal
 x   My
I
Cara menghitung momen inersia area
I adalah momen inersia luasan
 x   My
I
Bagaimana cara menghitungnya?
Contoh penampang segi Sumbu -y
empat (lebar b tinggi h)

ℎ/2
Sumbu -z
𝐼= න 𝑦 2 𝑑𝐴 = න 𝑦 2 𝑏𝑑𝑦
−ℎ/ 2

1 1
𝐼= 𝑏𝑦 3 2
= 𝑏[( ℎ 3 −ℎ 3
) -( 2 ) ]
3 3 2

ℎ Rumus umum inersia luas untuk penampang
1 2
𝐼= 𝑏ℎ 3 segi empat (lebar b tinggi h)
12
Cara menghitung momen inersia area yang titik
pusatnya bergeser/campuran
Tinjau sebuah penampang yang titik
beratnya bergeser sejauh d dari sumbu z-z

Rumus umum inersia luas untuk


pergeseran titik berat
Parallel axis theorem
Contoh
Momen inersia gabungan Area, mm 2 y, mm yA, mm3
1 20  90  1800 50 90
2 40  30  1200 20 103
24
103
3
 A  3000  yA  114 10
 yA 114103
Y   38 mm

A 3000

Parallel axis theorem


I
x


  I  Ad2  1 bh3  Ad 2
12
 12
1 90  203  1800122  
  1 30  403  1200182

 86810 mm  86810 m
I
12
3 4 -9 4

Anda mungkin juga menyukai