Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK

II.1 Latar Belakang Proyek


Jalur pantura merupakan salah satu jalan nasional yang berada di Pulau
Jawa. Jalan ini berperan penting bagi transportasi darat di pulau Jawa karena
menghubungkan daerah Jawa Barat sampai ke Jawa Timur. Semakin
meningkatnya volume kendaraan saat ini sangat berpengaruh terhadap kapasitas
jalur pantura. Jalur ini didominasi semua jenis kendaraan dimulai dari sepeda
motor, mobil, truck, bus bahkan trailer yang ikut memadati jalur ini. Maka dari
itu, jalur ini menjadi sorotan pemerintah untuk masalah peningkatan jalan
mengingat kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan di jalur ini terutama pada
hari hari besar seperti lebaran.
Dinas

pekerjaan

umum

mengambil

keputusan

untuk

mengatasi

permasalahan tersebut dengan membangun Jalan Bebas Hambatan Cikampek


Palimanan (CIKAPALI). Jalan Tol Cikapali ini merupakan bagian dari sistem
jaringan jalan tol di pulau Jawa yang nantinya akan terhubung dengan jalan tol
Jakarta - Cikampek dan Palimanan Kanci. Jalan Tol ini akan dibangun
sepanjang 116,754 km disepanjang jalur pantura.
Berikut ini adalah

peta lokasi keseluruhan Proyek Jalan Tol Cikapali

ditunjukan pada gambar II.1

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Gambar II.1. Peta Lokasi Proyek Jalan Tol Cikapali


Sumber : Dokumen Sub Kontraktor

Dengan

dibangunnya

Jalan

Tol

Cikapali

ini

diharapkan

dapat

meningkatkan kapasitas jaringan jalan di sepanjang jalur Pantura dan menyiapkan


fungsi jalan utama untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura. Akses
tol juga diharapkan bisa menjadi jalur yang lebih baik untuk dilewati
dibandingkan dengan jalur pantura untuk menuju ke daerah daerah di pulau
jawa.

II.2 Data Proyek


Data proyek ini meliputi data teknis proyek, data administrasi dan
pendanaan proyek.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

II.2.1 Data Teknis Proyek


Panjang Proyek Pembangunan Jalan Tol Cikapali adalah 116,754 km
mulai dari STA. 91+350 yang berlokasi di Cikampek, Karawang sampai
STA.207+350 yang berlokasi di Palimanan,Cirebon.
Proyek Jalan Tol Cikapali dibagi kedalam 6 paket pekerjaan, diantaranya :

Paket I
Panjang : 27,05 km (STA.91+350 STA.118+400) melintasi Kabupaten
Karawang dan Kabupaten Subang.

Paket II
Panjang : 11,2 km (STA.118+400 STA.129+800) melintasi Kabupaten
Subang

Paket III
Panjang : 28,7 km (STA.129+600 STA.158+300) melintasi Kabupaten
Subang dan Kabupaten Indramayu

Paket IV
Panjang : 18,9 km (STA.158+300 STA.177+200) melintasi Kabupaten
Indramayu dan Kabupaten Majalengka

Paket V
Panjang : 16,1 km (STA.177+200 STA.193+300) melintasi Kabupaten
Majalengka

Paket VI
Panjang : 14,05 km (STA.193+300 STA.207+350) melintasi Kabupaten
Majalengka dan Kabupaten Cirebon.
Pekerjaan yang ditinjau berada di Paket III Section 3A yaitu pelaksanaan

pekerjaan Over Bridge type 2A di STA. 130+012,5. Over Bridge ini merupakan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

salah satu dari sembilan Over Bridge yang berada di section 3A. Berikut adalah
lokasi Over Bridge yang ditinjau pada gambar II.2.

STA 130+012,5

Gambar II.2. Lokasi Over Bridge Pada Proyek Jalan Tol Cikapali Section 3A
Sumber : Dokumen Sub Kontraktor

Berikut ini adalah data teknis jembatan yang ditinjau:


1. Data Overbridge Type 2A STA. 130+012,5
No Jembatan

: OB1300

Station

: 130+012,5

Tipe

: OB-2A

Fungsi

: Jalan Provinsi

Kemiringan (Skew)

: 20 R

Tipe Balok

: U3

Span (m)

: 14+21+21+14

Bentang Jembatan

: 70 meter

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

2. Jenis Pekerjaan
a) Pekerjaan Pondasi
Pondasi yang digunakan adalah jenis Pondasi Tiang Pancang diameter
50 cm.
b) Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan struktur bawah meliputi :
Abutment
Pada saat pengerjaan abutment ada beberapa pekerjaan yang harus
dilakukan. Diawali dengan penentuan lokasi, pemotongan tiang
pancang, pengecoran lean concrete, survey elevasi dan pemberian tanda
sesuai gambar rencana pada lantai kerja, pekerjaan penulangan
menggunakan BJTD 40 D25, D16, pekerjaan pemasangan bekisting,
pengecoran beton kelas C - 4 dan pekerjaan pembongkaran bekisting.
Pile Cap
Pada saat pengerjaan pile cap ada beberapa

pekerjaan yang harus

dilakukan. Diawali dengan penentuan lokasi (stacking out), pekerjaan


galian tanah, pemotongan tiang pancang, pengecoran lean concrete,
pekerjaan penulangan menggunakan BJTD 40 D32, D25, D19,
pekerjaan pemasangan bekisting, pengecoran beton kelas C - 4, dan
pekerjaan pembongkaran bekisting.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

10

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Plinth
Pengerjaan plinth dilakukan setelah beton pada pile cap mengering.
Diawali dengan pekerjaan penulangan BJTD 40 D32, D25, D13,
pemasangan bekisting, survey kelurusan bekisting, pengecoran beton
kelas B dan pembongkaran bekisting.
Kolom
Pada saat pengerjaan kolom

diawali

dengan suvey ketinggian,

pemasangan scafolding, pekerjaan penulangan menggunakan BJTD 40


D32, D25, D13, pekerjaan pemasangan bekisting dan scafolding,
pengecoran beton kelas B - 2, dan pekerjaan pembongkaran bekisting.
Pier head
Pada saat pengerjaan Pier head
scafolding,

pekerjaan

bekisting

diawali
bawah,

dengan pemasangan
pekerjaan

penulangan

menggunakan BJTD 40 D25, D16, D13, pekerjaan bekisting samping,


pengecoran beton kelas B - 5, dan pekerjaan pembongkaran bekisting.

c) Pekerjaan Struktur Atas


Pekerjaan struktur atas meliputi :
Girder
Mutu Beton

: A -1

Tipe Girder

: PCU 3

Jumlah Span

:4

Jumlah Girder dalam Span

:4

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

11

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

II.2.2 Data Administrasi dan Pendanaan Proyek


Berikut adalah data administrasi proyek Pembangunan Jalan Tol Cikapali
Section 3A.
Nama Proyek

: Proyek Pembangunan Jalan Bebas Tol Cikampek


Palimanan (Cikapali) Section 3A STA. 129+600 s/d
STA. 142+700.

Lokasi Proyek

: Kabupaten Subang, Jawa Barat

Pemilik Proyek

: PT. LINTAS MARGA SEDAYA

Kontraktor Utama

: KG NRC CONSORTIUM ( PT. Karabha


Gryamandiri ) Menangani Paket 1,2,3 ( PT. Nusa Raya
Cipta ) Menangani Paket 4,5,6.

Sub Kontraktor

: PT. Lanjarjaya Mandiri Abadi

Konsultan MK / PMC: Opus dan Prosys


Konsultan Pengawas : PT. Emekon Prakasita
Konsultan Perencana : PT. Mitrapacific Consulindo International
Sumber Dana

: Investor (Owner)

Sifat Kontrak

: Fixed Unit Price Contract

Nilai Kontrak

: Rp. 504.707.121.600,-

Waktu Pelaksanaan

: 21 bulan (630 hari kalender) sejak SPMK tanggal 1 Juli


2013

Waktu Pemeliharaan : 12 bulan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

12

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

II.3

Struktur Organisasi Proyek


Struktur organasasi bisa diartikan sebagai gabungan dari beberapa orang

atau kelompok yang memiliki hubungan kerja untuk mencapai tujuan tertentu
dalam suatu proyek. Struktur organisasi proyek berfungsi untuk mengatur
hubungan yang akan diterapkan dalam suatu proyek. Sitem tersebut berguna
untuk memperjelas kedudukan dari setiap pihak yang terlibat didalamnya.
Maka dari itu diperlukan skema hubungan kerja agar perintah dan
pembagian pekerjaan kepada suatu pihak dapat dilakukan. Skema hubungan kerja
juga membantu jalanya suatu proyek kontruksi untuk mendapatkan hasil yang
sesuai dengan rencana dan bisa dipertanggung jawabkan.

1.

Pemilik Proyek
Pemilik Proyek (Owner) adalah pihak tertinggi dalam

suatu proyek

kontruksi. Owner berwenang menyampaikan gagasanya pada seorang ahli


untuk melaksanakan suatu proyek kontruksi. Owner juga bertanggung jawab
atas pelaksanaan pengadaan jasa pelaksanaan proyek kontruksi. Dalam proyek
jalan tol Cikapali yang bertindak sebagai owner adalah PT. LINTAS MARGA
SEDAYA dari Malaysia.
2.

Konsultan Manajemen Kontruksi


Konsultan Manajemen Kontruksi atau Project Management Construction

(PMC) berfungsi sebagai wakil dari owner. Tugas dari PMC sendiri adalah
untuk mengelola dan mengawas jalanya proyek mulai dari perencanaan,

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

13

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

pelaksanaan, sampai berakhirnya proyek. PMC didalam proyek Jalan Tol


Cikapali ini adalah Joint Operation (JO) antara Opus dari Malaysia dan Prosys
dari Indonesia.
3. Kontraktor
Kontraktor berperan sebagai pelaksana proyek. Tanggung jawab
kontraktor adalah melaksanaan pekerjaan kontruksi dan melaporkanya kepada
owner. Kontraktor yang mengerjakan Proyek Jalan Tol Section 3A ini adalah
kerjasama antara PT. Karabha Gryamandiri dari Malaysia dan PT. Nusa Raya
Cipta dari Indonesia. Kontraktor ini bertanggung jawab sebagai kontraktor
utama.dan untuk pelaksanaanya diserahkan kepada sub kontraktor. Berikut
adalah struktur organisasi dari kontraktor yang ditunjukaoleh gambar II.3.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

14

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Gambar II.3. Struktur Organisasi Kontraktor


Sumber : Dokumen Kontraktor

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

15

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

4. Sub Kontraktor
Sub kontraktor secara umum

mempunyai tugas yang sama dengan

kontraktor utama, namun hubungan kerja sub kontraktor tidak langsung dengan
owner tetapi dengan kontraktor utama itu sendir. Pada proyek pembangunan
jalan tol Cikapali section 3A , sub kontraktornya dipegang oleh PT. Lancarjaya
Mandiri Abadi.
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi sub kontraktor pada proyek
Pembangunan Jalan Bebas Tol Cikapali Section 3A ditunjukan pada Gambar
II.3.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

16

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Gambar II.4. Struktur Organisasi Sub Kontraktor


Sumber : Dokumen Sub Kontraktor

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

17

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

5.

Konsultan Perencana
Konsultan Perencana memiliki tugas untuk membuat gambar perencanaan

sesuai dengan keinginan owner, membuat rencana kerja dan syarat-syarat


pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman pelaksanaan, serta membuat
RAB. Konsultan perencana pada proyek Pembangunan Jalan Tol Cikapali
section 3A ini ialah PT. Mitrapacific Consulindo International.
6. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas

memiliki tugas

yaitu

mengawasi

langsung

pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Konsultan pengawas pada proyek


Pembangunan Jalan Tol Cikapali Section 3A ini ialah PT.Emekon Prakasita.

II.4 Hubungan Kerja Proyek


Pada proyek Pembangunan Jalan Tol Cikapali ini terdapat hubungan kerja
antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek. Berikut merupakan diagram
hubungan kerja antara owner, PMC, konsultan dan kontraktor.

Gambar II.5 Diagram Hubungan Kerja antara Owner, PMC, Konsultan dan Kontraktor
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

18

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

II.5 Gambar Gambar Kondisi Proyek


Berikut ini merupakan gambar kondisi proyek pada saat pekerjaan
berlangsung.

Gambar II.6 Pekerjaan Pengecoran Kolom

Gambar diatas memperlihatkan pekerjaan pengecoran kolom. Pada saat


pengecoran kolom dibutuhkan 3 pekerja, 1 orang operator concrete pump, 2
orang helper concrete pump, dan 1 orang operator truck mixer.

Gambar II.7 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

Gambar diatas memperlihatkan pekerjaan pembongkaran bekisting.


Pekerjaan pembongkaran bekisting dilakukan oleh 2 orang pekerja untuk

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

19

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

melepaskan baut pada bekisting, 1 orang operator mobil crane, dan 1 orang helper
mobil cran.

Gambar II.8 Pekerjaan Pemasangan Scafolding

Gambar diatas memperlihatkan pekerjaan pemasangan bekisting. Pekerjaan


tersebut membutuhkan 3 sampai 6 pekerja.

Gambar II.9 Pekerjaan Pembuatan Bekisting Bawah Pier Head

Gambar diatas memperlihatkan pekerjaan pembuatan bekisting bawah.


Pekerjaan tersebut membutuhkan 4 orang pekerja selama 4 hari.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

20

Laporan Praktek Kerja Lapangan


Tinjauan Pekerjaan Kolom dan Pier Head

Gambar II.10 Pekerjaan Penulangan Pier Head

Gambar diatas memperlihatkan pekerjaan penulangan pier head. Pekerjaan


penulangan pier head dilakukan oleh 3 sampai 6 orang dan pekerjaan penulangan
dilakukan selama 4 hari.

Gambar II.11 Pekerjaan Pengecoran Pier Head

Gambar di atas menunjukan pekerjaan pengecoran pier head. Pekerjaan


dilakukan oleh 4 orang pekerja, 1 orang operator concrete pump, 2 orang helper
concrete pump, dan 1 orang operator truck mixer.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

21

Anda mungkin juga menyukai