Anda di halaman 1dari 14

Analisis Kinerja Simpang

Bersinyal JL. Cut Mutia


Raya dan JL. Chairil Anwar
Noni Elokladeseli
41116320027

Universitas Mercubuana
Latar Belakang
 Sering kita jumpai berbagai permasalahan dalam transportasi seperti kemacetan lalu lintas,

antrian, tundaan, polusi udara bahkan kecelakaan. Berbagai permasalahan dalam transportasi

tersebut sering kita jumpai di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di JL.Cut Mutia Raya

dan JL. Chairil Anwar, yang merupakan salah satu jalur penghubung antara Kota Bekasi dengan

Kabupaten Bekasi. Kota Bekasi merupakan bagian dari Megapolitan Jabodetabek. Sedangkan

Kabupaten Bekasi terdapat banyak kawasan industri, seperti kawasan industri Jababeka,

Greenland International Industrial Center (GIIC) dan sebagainya. Sehingga banyak bangkitan dan

tarikan yang terjadi, secara tidak langsung menambah padatnya arus lalu lintas di simpang di JL.

Cut Mutia Raya dan JL. Chairil Anwar, sehingga diperlukan adanya manajemen lalu lintas guna

mengatur kelancaran arus lalu lintas, yang khususnya di daerah persimpangan tersebut.
 Jenis lingkungan jalan disekitar simpang empat, JL.Cut Mutia Raya dan JL. Chairil Anwar
merupakan daerah komersial, hal ini dapat diketahui dengan adanya perkantoran, kampus,
rumah makan, pertokoan dan pusat perbelanjaan. Selain itu terdapat pula aktifitas disamping
jalan pada area persimpangan tersebut, seperti angkutan umum yang berhenti untuk menaik
atau menurunkan penumpang serta kendaraan yang keluar masuk disamping jalan dari
lingkungan sekitar simpang yang cukup banyak. Simpang JL. Cut Mutia Raya dan JL. Chairil
Anwar ini merupakan salah satu jalan utama untuk masuk dan keluar menuju pusat kota bekasi
dari kabupaten bekasi dan sebaliknya. Sehingga arus jumlah kendaraan yang melintasi simpang
tersebut cukup banyak terutama pada jam-jam tertentu. Berdasarkan permasalah pada simpang
tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap karakteristik dan kinerja dari simpang empat
bersinyal di JL. Cut Mutia Raya dan JL. Chairil Anwar
 Dalam hal pengendalian lalu lintas pada simpang bersinyal tersebut dengan menggunakan APILL
(Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) yang kerap kali dikenal sebagai lampu pengatur lalu lintas
(Traffic Light). Fungsi dari lampu pengatur lalu lintas adalah memberi isyarat bagi kendaraan
untuk bergerak atau berhenti menunggu giliran di masing-masing kaki persimpangan, sehingga
dapat menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan
serta mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus
jalan. Dengan sistem ini arus dan lalu lintas kendaraan diatur dengan menggunakan isyarat dari
lampu pengatur lalu lintas.

Identifikasi Masalah
• Dalam setiap persimpangan sering kali ditemukan berbagai permasalahan dalam lalu lintas,
karena persimpangan merupakan sebuah tempat dimana bertemunya kendaraan sercara
berlawanan, sehingga menyebabkan antrian yang cukup panjang dan kemacetan. Maka dari itu
sangat diperlukan pengaturan lampu lalu lintas dan pelengkapnya yang sesuai dengan kondisi
pada persimpangan, supaya dapat mengurangi tingkat permasalahan yang terjadi pada setiap
persimpangan
Perumusan Masalah
• Bagaimana kinerja simpang yang meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang

antrian.

• Bagaimana solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah simpang, apabila derajat kejenuhannya

tinggi.

Tujuan Penelitian
 Meneliti kinerja simpang bersinyal empat lengan yang ditunjukkan dengan nilai-nilai kapasitas,

derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian.

 Membuat alternatif terbaik untuk memecahkan masalah yang ada pada simpang tersebut

berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan


Manfaat Penelitian
• Menambah ilmu pengetahuan dalam mengevaluasi tingkat kinerja pada simpang bersinyal.

• Menerapkan ilmu yang telah didapatkan dalam bangku perkuliahan dengan kondisi aktual di

lapangan.

Batasan Masalah
 Dalam hal studi penyusunan lebih ditekankan pada simpang empat bersinyal JL. Cut Mutia Raya

dan JL. Chairil Anwar.

 Waktu penelitian dilakukan pada jam-jam sibuk hari kerja dan akhir pekan, yaitu pada hari Senin

dan Sabtu
Jurnal 1

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL SIMPANG BANGKONG DAN SIMPANG MILO SEMARANGBERDASARKAN KONSUMSI BAHAN BAKAR
Judul
MINYAK

kemacetan-kemacetan yang terjadi terletak pada simpul-simpul persimpangan tersebut disebabkan adanya manuver-manuver
Masalah
dipersimpangan seperti berpencar (diverging), bergabung (merging), berpotongan (crossing), dan bersilangan (weaving).

Tujuan mengevaluasi kinerja persimpangan dengan lampu lalu lintas pada kondisi eksisting.

menganalisis variabel kinerja simpang dengan menggunakan MKJI yang dilakukan dalam kondisi awal dan terbangun untuk waktu
Metode
puncak pagi dan kondisi awal pada waktu puncak siang dan sore.

Variabel x kapasitas simpang dan derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti dan tundaan

pengaturan lalu lintas yang dilakukan saat ini merupakan suatu tindakan yang tepat serta menampilkan kinerja simpang
y
berdasarkan konsumsi bahan bakar yang dipengaruhi tundaan

Akibat dari semakin besarnya lebar efektif, maka kapasitas simpang juga akan semakin besar derajat kejenuhan memiliki nilai
Kesimpulan lebih besar dari 0,800 menunjukkan bahwa lalu lintas yang melalui simpang tersebut cukup padat. Konsumsi bahan bakar minyak
bagi kendaraan yang lewat dua simpang bersinyal lebih kecil dibandingkan dengan rute alihan adalah terbukti.
Jurnal 2

Judul Analisis Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal: Studi Kasus di Jalan Dr. Sutomo-Suryopranoto, Yogyakarta

Masalah antrian yang mengakibatkan terjadinya tundaan kendaraan pada masingmasing lengan simpang dengan volume yang berbeda

menciptakan sistem pergerakan dan hak berjalan secara bergantian dan teratur, sehingga dapat meningkatkan kapasitas simpang
Tujuan dalam melayani arus lalu lintas, dan mengurangi tingkat kecelakaan dan tundaan lalu lintas yang efektif dan murah dibandingkan
pengaturan manual

Metode menganalisis menggunakan MKJI

Variabel x derajat kejenuhan dan panjang antrian

perbaikan dengan cara mencari faktor konstanta yang tepat sebagai pengali lebar efektif pada arus jenuhnya serta merubah nilai
y
ekivalensi mobil penumpang kendaraan bermotor untuk sepeda motor.

Besarnya nilai derajat kejenuhan semakin mengecil setelah dilakukan koreksi terhadap nilai konstanta pada arus jenuh dasar juga
Kesimpulan adanya koreksi terhadap nilai ekivalensi mobil penumpang untuk sepeda motor sehingga diperoleh panjang antrian yang sesuai
dengan kondisi di lapangan
Jurnal 3

Judul ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus: Jalan K.H Wahid Hasyim - Jalan Gajah Mada)

Masalah kemacetan lalu lintas pada ruas jalan dan persilangan jalan, termasuk pada simpang bersinyal

Tujuan mengevaluasi kinerja simpang pada persimpangan tersebut

Metode Metode MKJI 1997 dan metode perhitungan HCM 2000

Variabel x antrian panjang, waktu tunda yang besar, pelanggaran lalu lintas dan sebagainya

pemasangan lampu lalu lintas. Keuntungan secara optimal hanya dapat dihasilkan, jika lampu lalu lintas dipasang pada lokasi
y
yang tepat, terdapat peraturan yang mendukung operasi, dan dioperasikan mengikuti kaidah efisiensi

Dari perhitungan evaluasi kinerja simpang pada kondisi eksisting dengan menggunakan 2 metode diatas ihasilkan antrian dan
Kesimpulan tundaan rata – rata yang besar sehingga menimbulkan panjang antrian yang cukup besar dan tingkat elayanan yang buruk pada
tiap pendekatnya. Dan simpang bersinyal ini mendapatkan nilai F untuk tingkat layanannya.
Jurnal 4

Judul ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Jalan Teuku Umar Barat – Jalan Gunung Salak)
Masalah lamanya tundaan dan seringnya terjadi kecelakaan
Tujuan mengevaluasi kinerja simpang eksisting dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang tepat
Metode menganalisis menggunakan MKJI

terjadi kecelakaan lampu lalu lintas yang dioperasikan saat ini belum dapat mengatasi kemacetan eksisting pada simpang belum
Variabel x
mampu menampung volume lalu lintas yang tergolong padat

y meningkatkan kinerja simpang agar tercapai efisiensi dan kelancaran arus lalu lintas
Kesimpulan Penerapan Alternatif-1

perhitungan kinerja simpang eksisting sebelumnya, pada jam 17.00-18.00 (jam puncak sore) dengan tingkat pelayanan F, setelah
dilakukan resetting ulang tingkat pelayanan menjadi D dengan nilai tundaan di bawah 40 detik/smp.

Kesimpulan Penerapan Alternatif-2

kombinasi pelebaran dan alternatif resetting, dapat meningkatkan kinerja Simpang Jalan Teuku Umar Barat – Jalan Gunung Salak.
Kesimpulan
Dilihat dari nilai tundaan dan tingkat pelayanan simpang setelah dilakukan alternatif-2 ternyata efektif memperbaiki kondisi tingkat
pelayanan Simpang Jalan

Kesimpulan Penerapan Alternatif-3

Dilihat dari nilai tundaan dan tingkat pelayanan simpang setelah dilakukan manajemen lalu-lintas ternyata hanya
mampu menurunkan nilai tundaan secara keseluruhan tetapi belum mampu meningkatkan nilai tingkat pelayanan simpang dari
simpang eksisting.
Jurnal 5

Judul PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL JALAN PERKOTAAN DI YOGYAKARTA

Masalah kemacetan pada saat jam-jam sibuk dikarenakan kapasitas persimpangan lebih rendah sedangkan arus kendaraan terlalu tinggi

Menentukan faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja simpang bersinyal ; Mengevaluasi kinerja simpang ring road Monumen Jogja
Tujuan Kembali ; Memberikan model alternatif dan solusi untuk peningkatan kinerja
simpang bersinyal di ring road Monumen Jogja Kembali.

Metode
Variabel x
y

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja simpang ini adalah kondisi geometrik, kondisi lingkungan, volume lalu lintas, arus lalu
lintas, kapasitas simpang, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan.

Kesimpulan
solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah lalu lintas khusunya pada simpang bersinyal Monjali Yogyakarta adalah pada alternatif IV
dengan melakukan pengaturan jalan satu arah pada lengan utara yang menghasilkan nilai derajat kejenuhan dan tundaan lebih rendah
dari kondisi eksisting serta sudah memenuhi standar dari MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia)
Bagan Alir Penulisan
Waktu dan Tempat Penelitian
 Waktu penelitian dilakukan pada jam-jam sibuk pada hari kerja normal dan akhir pekan, yaitu pagi
pada jam 07.00 sampai dengan jam 08.00, siang pada jam 12.00 sampai dengan jam 13.00 dan sore
pada jam 17.00 sampai dengan jam 18.00. Dipilih jam tersebut, karena pada jam-jam tersebut
merupakan waktu melakukan perjalanan menuju tempat kerja dan kembali ke rumah. Dilakukan
pada hari Senin dan Rabu sebagai acuan terjadinya kepadatan arus lalu lintas, serta hari Sabtu
sebagai hari kepadatan lalu lintas yang rendah

Metode Pengumpulan Data


 Data Primer -> Menghitung volume kendaraan ; Pengukuran geometrik jalan ;

 Data Sekunder -> data yang dapat diperoleh dengan menghubungkan instansi-instansi yang memiliki
keterkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder dapat berupa jumlah penduduk dan
geometrik jalan.
Pelaksanaan Survey Lapangan
 Survei Pendahuluan
1. Melakukan identifikasi lokasi-lokasi simpang untuk pengambilan data pada kegiatan survei
simpang.
2. Melakukan pengamatan karakteristik kondisi arus lalu lintas pada simpang yang terjadi, untuk
menentukan metode dan waktu survei yang sesuai dengan tuhjuan penelitian.
3. Melakukan inventarisasi kebutuhan perlengkapan, alat dan perijinan survei untuk pelaksanaan
survei simpang.
 Survei Simpang
1. Survei inventarisasi simpang
2. Survei arus jenuh simpang bersinyal
3. Survei fase sinyal
4. Survei kecepatan

Anda mungkin juga menyukai