Muhammadiyah Roemani
PELAKSANAAN K3,
MANAJEMEN PENGENDALIAN
PELAKSANAAN MUTU DAN SUM-
DAN TENAGA BERDAYA, BIAYA
KERJA DAN WAKTU
PEKERJAAN PENGAWASAN
KOLOM, BALOK PERMASALAHAN
DAN PLAT LANTAI PROYEK DAN
PENYELESAIANNYA
UNSUR-UNSUR ORGANISASI PROYEK
PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR RS ROEMANI SEMARANG
Pekerjaan Alumunium
Perencanaan Kolom
a) Kuat karakteristik beton rencana =
• K-300. (f’c= 25 Mpa).
• Pada kolom praktis K-175.
b) Tebal penutup beton minimum = 3,0 cm .
c) Mutu tulangan = 420 Mpa
d) Ukuran Tulangan =
• K-B ø60 dengan tulangan 10 D22 dan Sengkang D10-100/150 Gambar Perencanaan Kolom
100/200.
Perencanaan Balok
a) Kuat karakteristik beton rencana = K-300. (f’c= 25 Mpa)
b) Tebal penutup beton minimum = 2,5 cm
c) Mutu tulangan = 420 Mpa
d) Ukuran Balok =
• Balok G-1 ( 400 x 800 )
• Balok G-2 ( 400 x 700 )
• Balok G-3 ( 400 x 600 )
• Balok G-4 ( 400 x 500 )
• Balok B-1 ( 300 x 600 )
• Balok B-2 ( 300 x 500 )
• Balok B-3 ( 250 x 400 )
• Balok B-4 ( 200 x 300 ) Gambar Perencanaan Balok
• Balok B-5 ( 150 x 300 )
• Balok B-6 ( 150 x 250 )
• Balok B-P ( 120 x 170 )
e) Ukuran Tulangan =D22, D19, D16, D13, D10, D8 dan D6
Perencanaan
Plat Lantai
a. Tebal pelat :
• 150 mm
• 120 mm
b. Tulangan Pokok :
• D10-200
• D10-150
c. Mutu Baja Tulangan: fy 420 Mpa
d. Mutu Beton : f’c 25 Mpa
Beton
Bar Ready mix
Cutter Bar Bender Concrete Pump Truck Mixer
Mobile Crane
Las Listrik Waterpass Theodolit Las Oksidasi
Beton Ready mix Baja Tulangan Kawat Bendrat Kawat Ayam Multiplek
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan .Pekerjaan ini harus direncanakan agar
diperoleh hasil yang efisien. Kegiatan ini meliputi menyiapkan alat dan bahan
2. Marking As Kolom
1) Surveyor memasang digital theodolite di titik yang sudah ditentukan. Selanjutnya tripod digital theodolite
diatur agar tepat tegak lurus. Lalu atur digital theodolite pada keadaan horisontal.
2) Memeriksa posisi digital theodolite dengan menembak patok atau bangunan di luar bangunan yang
telah ditandai ketika membuat garis as existing.
3) Menggunakan acuan patok di luar bangunan sebagai acuan untuk membuat garis as pinjaman. Pantau
kelurusan penandaan titik untuk garis as pinjaman dengan digital theodolite. Dengan menggunakan 2
titik segaris digunakan sipatan untuk marking garis.
4) Memutar digital theodolite sebesar 90° sehingga menghasilkan garis as pinjaman yang tegak lurus garis
pinjaman pertama. Tembak lalu marking seperti langkah c.
Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
2. Marking As Kolom
5) Memindahkan digital theodolite ke titik selanjutnya untuk marking garis as pinjaman yang selanjutnya.
Setelah dipindahkan lalu gunakan cara yang sama seperti langkah a. dengan titik as yang berada di garis
pinjaman dan titik yang diukur menggunakan meteran roll. Lalu gunakan langkah d, tembak dan marking.
6) Menggunakan garis as pinjaman sebagai acuan untuk menentukan as kolom dan as kolom pinjaman.
Pengukuran garis ini menggunakan meteran 5 meter. Lalu marking menggunakan sipatan dan selesai.
Pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton mengeras. Proses pembongkaran beskisting kolom pada
proyek ini dilakukan minimal 24 jam setelah pengecoran.
Pada saat setelah pembongkaran bekisting, harus diadakan perawatan beton (curing). Perawatan beton
dilakukan untuk menghindari kehilangan banyak air pada proses awal pengerasan beton yang akan
mempengaruhi proses pengikatan awal beton. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan curing kolom:
1) Siapkan bahan dan alat untuk curing compound (contoh : sika antisol)
2) Setelah bekisting dibongkar, kolom dibasahi air secara merata terlebih dahulu. Kemudian dilakukan
penyemprotan curing compound pada area kolom yang dicor. Penyemprotan dilakukan memakai
jet spraying. Penyemprotan cukup dilakukan 1 kali (2 lapisan)
3) Curing selesai
Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
1. Persiapan
Pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan .Pekerjaan ini harus direncanakan agar
diperoleh hasil yang efisien. Kegiatan ini meliputi menyiapkan alat dan bahan
1) Pemberian marking setinggi 1 m dari dasar kolom dan diberi kode pada kolom tersebut.
2) Kemudian dengan menggunakan autolevel, kolom yang lain juga diberi kode elevasi 1 m dari dasar
kolom
3) Dari kode tersebut, diukur sesuai tinggi yang diinginkan sebagai elevasi dasar bekisting balok
menggunakan meteran.
4) Kemudian dari dasar bekisting balok tersebut diukur setinggi ketinggian balok sebagai elevasi dasar
bekisting pelat lantai.
Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
3. Pemasangan Bekisting
Pekerjaan ini dilakukan dengan cara memasang bekisting balok di atas balok UZR yang sudah disesuaikan
dengan elevasi rencana. Lalu, bekisting pelat lantai dipasang di atas balok kayu yang dipasang di atas u-head
sesuai dengan elevasi yang direncanakan.
4. Cek Elevasi
Cek elevasi dilakukan oleh tim surveyor, pengecekan dilakukan pada plat dan juga balok, sehingga pemasan-
gan bekisting sesuai dengan perencanaan dan tidak ditemukan permukaan yang tidak rata akibat perbedaan
elevasi antar panel.
1) Penulangan Balok
Pekerjaan perakitan tulangan balok dilakukan langsung pada lokasi. Tahapan penulangan balok adalah
sebagai berikut:
• Beton decking ukuran ± 4 cm diletakkan di atas bekisting alas balok.
Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
5. Penulangan Balok dan Pelat Lantai
1) Penulangan Balok
Tahapan penulangan balok adalah sebagai berikut:
• Ujung tulangan bagian tumpuan atas dan bawah balok dimasukkan
ke dalam tulangan kolom dengan panjang kait minimal 12 kali di-
ameter tulangan.
• Apabila terdapat sambungan pada penulangan dilakukan overlap-
ing sepanjang 40D.
• Tulangan atas dan bawah balok diikat sementara menggunakan
kawat bendrat sehingga tulangan bawah menggantung agar pe-
masangan tulangan sengkang dapat mudah dilakukan.
• Tulangan sengkang dipasang dan diatur jaraknya.
Gambar Penulangan Balok
• Ikatan sementara pada langkah 4 diputus, kemudian tulangan sen-
gkang dan tulangan balok diikat menggunakan kawat
Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
5. Penulangan Balok dan Pelat Lantai
Setelah pemasangan tulangan pada balok dan plat, maka tim kontraktor dan MK melakukan pengecekan
apakah tulangan sudah dipasang sesuai perencanaan dan sudah dipasang dengan benar, sehingga di dap-
atkan hasil sesuai perencanaan yang sudah direncanakan dari awal. Penjelasan yang lebih detail dapat dilihat
pada penjelasan pengecoran.
7. Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
Urutan pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut:
1) Sebelum dilakukan pengecoran, lantai bekisting pelat dan balok yang akan dicor dibersihkan dari kotoran
dan loose material.
2) Untuk pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai menggunakan concrete pump yang memompa be-
ton ready mix dari mixer truck menuju area yang dituju.
3) Sebelum dicor antara beton baru dan beton lama diberi calbon (lem beton) terlebih dahulu agar pengeco-
ran dapat lebih lengket.
4) Pengecoran dipadatkan dengan vibrator dengan maksud agar beton benar- benar menyebar, tidak
mengumpul di satu lokasi.
5) Setelah itu adukan diratakan dengan jidar ( kayu perata ) sesuai dengan tinggi peil yang sudah diten-
tukan. Tinggi peil dicek dengan waterpass yang ditembakkan ke titik sembarang dalam pelat lalu diukur
ketinggiannya. Semua titik harus memiliki ketinggian yang sama. Bila terjadi perbedaan yang besar, maka
terjadi ketidakrataan pelat lantai.
Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
8. Perawatan Balok dan Pelat Lantai
Pelat beton yang sudah mengeras ditutup / dilapisi dengan air. Hal ini dimaksudkan agar air pada beton tidak
langsung menguap karena terkena panas dari matahari yang dapat menyebabkan permukaan pelat retak – re-
tak.
Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati. Bekisting pelat dan balok harus dapat memikul berat sendiri
dan beban-beban pelaksanaannya. Pada kondisi normal pembongkaran bekisting pelat dan balok adalah saat
umur 7 hari dengan harapan sudah tercapainya mutu beton sesuai rencana. Namun terdapat pertimbangan
lain dengan melihat laporan hasil uji tekan dari laboratorium. Bekisting pelat dan balok dapat dilepas apabila
kekuatan beton sudah mencapai 80%, tetapi tetap dilakukan support shoring sampai cukup umur.
Pengendalian Proyek
Pengendalian Mutu
Pengendalian Waktu
Pengendalian Biaya
Uji Laboratorium
Dibandingkan
Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
Pengendalian Penanganan pada proyek ini adalah dengan melalui RS. Roemani.
K3
Penyediaan Alat
dan Fasilitas
Pemasangan Fasilitas
Rambu-Rambu Alat Pelindung Diri Keamanan
Pengendalian Alat Berat
Pengecekan alat secara rutin, pemantauan alat yang terus di-
lakukan dan kalibrasi secara berkala
Non Teknis
Melakukan safety induction kepada
Permasalahan K3L
pekerja baru yang akan bekerja di
Kendala pada faktor Keselamatan dan Solusi lapangan dan diadakannya safety
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) talk setiap hari sebagai pencegahan
Mutu
Pengendalian mutu alat berjalan dengan baik.Pengecekan harian dan
kalibrasi alat sehingga apabila alat terjadi kerusakan dapat dilakukan
maintenance.
Pengendalian
Waktu
Dilaksanakan dengan cukup baik. Pembuatan kurva S dan master
Mutu,Biaya, schedule yang menunjukkan pencapaian dan jadwal pekerjaan antara
Waktu dan K3L rencana dan realisasi.
Dilakukan oleh pihak kontraktor dengan membuat laporan harian dan mingguan mengenai
Biaya
keuangan.
Bagian komersial akan memeriksa apakah biaya pengeluaran proyek untuk bulan tersebut
sesuai dengan detail, volume, dan harga satuan yang tertera pada RAB.
Pengendalian K3L berjalan dengan cukup baik.
Adanya safety officer pada setiap pelaksanaan pekerjaan dapat mengurangi bahaya-bahaya
K3L
Beton Keropos
Diatasi dengan melakukan grouting bagian beton yang keropos