Anda di halaman 1dari 26

II.

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Lokasi Proyek

Proyek Pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar Lampung, berlokasi di

Jalan Raden Intan No. 93, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Adapun

batas-batas lokasi proyek adalah sebagai berikut :

a. Utara : Gedung Omah Mode Factory Outlet

b. Selatan : Gedung Bumi Putera

c. Barat : Jalan Raden Intan

d. Timur : Perumahan penduduk

2.2 Data Umum Proyek

Adapun data umum Proyek Pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar

Lampung adalah sebagai berikut :

a. Nama Proyek : Gedung Bank Utomo Bandar Lampung

b. Lokasi : Jalan Raden Intan No.93 Bandar Lampung

c. Pemilik Proyek : PT. BPR Utomo Manunggal Sejahtera

Lampung

d. Konsultan Struktur : PT. Gistama Intisemesta

e. Konsultan Arsitektur : CV. SAM & Partner

f. Konsultan ME : PT. Meltech Consultindo Nusa

6
g. Konsultan Pengawas : In House PT. BPR Utomo Manunggal

Sejahtera Lampung

h. Kontraktor : PT. Wijaya Kusuma Contractors

i. Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, dan Mekanikal

elektrikal

j. Nilai Proyek : Rp. 13.000.000.000 ,-

k. Waktu Pelaksanaan : 360 hari kalender

(30 Juni 2011 30 Juni 2012)

l. Masa Pemeliharaan : 360 hari kalender

m. Luas Bangunan : 10.000 m2

n. Sifat Tender : Pelelangan Terbatas dan Tertutup

o. Jenis Kontrak : - pondasi : Unit Price

: - Primery Struktur : Lump Sump

p. No. Proyek : 648/01043/30.5/20.8/IX/2010

2.3 Data Struktur Bangunan

2.3.1 Luas Bangunan

Luas bangunan pada Proyek Pembangunan Gedung Bank Utomo

Bandar Lampung adalah 10.000 m2. Gedung yang dibangun terdiri

dari 9 lantai.

7
2.3.2 Elevasi Bangunan

Bangunan ini terdiri dari 9 lantai dengan ketinggian sebagai berikut :

Tabel 1. Elevasi Bangunan Gedung Tiap Lantai

No Lantai Elevasi (m)

1. Basement Lantai 2 3,2

2. Lantai 2 Lantai 3 4,8

3. Lantai 3 Lantai 5 4,8

4. Lantai 5 Lantai 6 4,8

5. Lantai 6 Lantai 7 4,8

6. Lantai 7 Lantai 8 4,8

7. Lantai 8 Lantai 9 (atap) 8,37

2.3.3 Pondasi

Pondasi yang digunakan pada proyek ini adalah pondasi bored pile

yang dikerjakan secara sumuran, sebanyak 101 titik untuk struktur

bangunan di tambah 8 titik untuk pembangunan tower crane. Pondasi

dibagi menjadi 2 tipe dengan dimensi dan tulangan yang berbeda.

Berikut gambaran umum pondasi bored pile yang digunakan:

- Secara umum kedalaman pondasi berkisar antara 8 12 m

- Diameter pondasi 60 cm dan 80 cm

- Tulangan utama adalah baja tulangan ulir diameter 16 mm

- Sengkang digunakan tulangan baja ulir diameter 10 mm

- Jarak antar sengkang 125 untuk diameter 60, dan 250 mm untuk

diameter 80.

- Mutu beton yang digunakan adalah kuat tekan, fc= 25 Mpa.

8
2.3.4 Pile Cap

Pile cap adalah penutup pondasi yang merupakan pertemuan antara

kolom dengan pondasi dalam. Pile cap yang digunakan pada

bangunan ini mempunyai ukuran dimensi yang berbeda-beda sesuai

dengan dimensi pondasi yang digunakan. Mutu beton yang digunakan

adalah kuat tekan, fc = 30 Mpa.

2.3.5 Sloof

Berikut adalah gambaran umum sloof pada konstruksi ini:

- Ukuran sloof pada proyek ini adalah 30 x 50 cm

- Tulangan utama adalah baja ulir diameter 22 mm, diameter 19 mm

dan diameter 16 mm

- Sengkang adalah baja ulir diameter 10 mm

- Jarak antar sengkang pada tumpuan 100 mm dan lapangan 200

mm.

- Mutu beton yang digunakan adalah kuat tekan, fc= 30 Mpa.

2.3.6 Kolom dan Shearwall

Pada proyek pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar Lampung ini

dipakai beberapa tipe kolom dengan dimensi dan diameter tulangan

yang berbeda-beda menurut kebutuhan dan perhitungan.

Gambaran umum kolom dan shearwall tersebut adalah sebagai

berikut:

- Tulangan utama adalah baja ulir diameter 25 mm, diameter 22

mm, diameter 19 mm dan diameter 16 mm

- Sengkang menggunakan baja ulir diameter 10 mm

9
- Mutu beton yaitu kuat tekan, fc =35 Mpa.

Tabel 2. Tipe Kolam dan shearwall Setiap Lantai

No Lantai Tipe Kolom Dimensi (mm)

1. L. 1 L. 7 K1 K9 600 x 600

SW1 400 x 1500

SW2 300 x 1500

SW3 150 x 5500 dan

350 x 1500

SW4 300 x 1500

2. Lantai 8 K1,K2,K3,K4,K7,K8,dan K9 600 x 600

KT2 300 x 500

KT3 400 x 400

Penulangan dan detail kolom dan shearwall dapat dilihat pada gambar

di lampiran.

2.3.7. Balok

Balok pada kostruksi ini digunakan beberapa tipe, dimensi dan jumlah

tulangan yang berbeda-beda berdasarkan hasil perhitungan akibat

beban yang di pikul oleh balok tersebut. Berikut gambaran umum

balok pada konstruksi ini:

- Tulangan utama menggunakan baja ulir diameter 22 mm, D19mm,

dan D16mm

- Sengkang yang digunakan adalah baja ulir dengan diameter 10 mm

- Mutu beton yang sama yaitu kuat tekan, fc = 35 Mpa.

10
Dimensi tiap balok dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Tipe Balok Dan Dimensi Tiap Lantai

No Lantai Tipe Dimensi Balok

1. L.2 L.8 B1 200 X 300

B2 300 X 400

B3 300 X 500

B4 300 X 600

B5 200 X 1050

G1 300 X 500

G2 300 X 650

G3 300 X 700

G4 300 X 1050

G5 300 X 1050

Untuk detail jumlah tulangan dan dimensi yang digunakan dapat

dilihat pada gambar di lampiran.

2.3.8. Slab (Pelat)

Gambaran umum pelat pada konstruksi ini adalah sebagai berikut:

- Ketebalan pelat yaitu 120 mm

- Tulangan yang digunakan adalah baja ulir diameter 10 mm

- Mutu beton adalah kuat tekan, fc = 30 Mpa

11
Tipe slab pada tiap lantai dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4. Tipe Slab Tiap Lantai

No Lantai Tipe Slab

1. Lantai 2 S1,S2, dan S3

2. Lantai 3 S1 dan S2

3. Lantai 5 S1,S2,S3, dan S4

4. Lantai 6 S1,S2, dan S3

5. Lantai 7 S2, S5 dan S6

6. Lantai 8 S2, S5 dan S6

Detail tulangan yang digunakan pada setiap pelat dapat dilihat pada

gambar di lampiran.

2.3.9. Tangga

Tangga darurat berfungsi untuk mengakses lantai satu dengan lantai

satu dengan lantai berikutnya. Tangga ini digunakan dalam keadaan

darurat saja, jika terjadi bencana alam atau lift rusak. Terdapat delapan

tangga dengan jumlah anak tangga tiap lantai berbeda-beda. Berikut

adalah gambaran umum tangga pada konstruksi ini:

- Dimensi anak tangga 1175 x 300 x 184,6 mm

- Diameter tulangan utama tangga adalah D16- 200 dan D13-200

- Sengkang menggunakan baja ulir diameter 13 mm

- Mutu beton yang digunakan untuk pengecoran adalah kuat tekan, fc

= 30 Mpa.

12
Detail tangga pada konstruksi ini dapat dilihat pada gambar di

lampiran.

2.3.10. Pasangan dinding

Dinding pada konstruksi ini menggunakan hebel atau power block.

Hebel yang digunakan berukuran 20 x 10 x 60 cm. Pemasangan hebel

sebagai dinding dilaksanakan setelah pekerjaan struktur hampir selesai

dimulai dari lantai dua. Semen yang digunakan untuk merekatkan

hebel adalah semen mortar utama (MU-380). Sedangkan untuk

pemlesteran digunakan semen mortar utama (MU-301).

2.4 Fasilitas Proyek

Pada pelaksanaan Pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar Lampung ini,

pihak kontraktor menyediakan fasilitas-fasilitas demi kelancaran dan

kemudahan pelaksanaan pembangunan, antara lain :

2.4.1 Kantor Direksi

Kantor direksi merupakan bangunan kantor yang berfungsi sebagai

tempat melakukan rencana kerja dan evaluasi hasil kerja di lapangan.

2.4.2 Gudang Material

Gudang material berfungsi sebagai tempat penyimpanan material dan

peralatan kerja. Terletak bersebelahan dengan kantor direksi.

2.4.3 Los Kerja

Los kerja yaitu suatu areal yang digunakan untuk melakukan suatu

pekerjaan seperti perakitan tulangan, pembengkokan tulangan,

pemotongan tulangan, pemotongan multiplek, pembuatan bekisting dan

13
lain-lain. Dalam proyek ini hanya terdapat satu los kerja, yaitu los kerja

untuk pekerjaan besi yang terkadang digunakan untuk pekerjaan yang

lainnya.

2.4.4 Mes Pekerja dan Sanitasi

Mes Pekerja dan kamar mandi/ WC merupakan fasilitas yang penting

disediakan bagi karyawan maupun pekerja pada proyek ini. Mes pekerja

ditempatkan di belakang lokasi proyek Pembangunan Gedung Bank

Utomo Bandar Lampung. Sedangkan kamar mandi juga dibangun di

dalam lokasi proyek.

2.4.5 Peralatan Kerja

Peralatan yang disediakan kontraktor untuk kontraktor pengawas dan

wakil pemberi tugas antara lain :

a. Sepatu lapangan : 22 ps

b. Topi helm ( Topi proyek ) : 53 bh

c. Meteran baja panjang 50 meter : 1 bh

d. Meteran baja panjang 5 meter : 4 bh

e. Jas hujan/payung : 10 bh

f. Meja kursi untuk rapat 10 orang

lengkap dengan white board : 1 set

g. Meja biro lengkap dengan kursi : 6 set

h. Filling cabinet 4 rak : 2 buah

i. Computer internet cad+ printer : 3 set

j. Kursi tamu : 1 set

k. Album untuk dokumentasi berikut biaya,

14
cuci cetak photo : 4 set

l. Alat ukur Theodolit dan Water-pass selama

pelaksaan proyek dan dalam keadaan baik. : 2 set

m. Pembangkit Listrik Sementara dan Air : 1set

n. Mes Pekerja dan kamar mandi/ WC : 1 unit

2.5 Fasilitas Bangunan

Fasilitas-fasilitas bangunan yang nantinya tersedia adalah :

a. Jaringan listrik

b. Jaringan air Bersih

c. Ruang kerja

d. Penangkal petir

e. Kantin

f. Ruang pertemuan/ ruang rapat

2.6 Manajemen Proyek

Proyek adalah rangkaian kegiatan yang kompleks dan saling terkait antara

satu dengan yang lain dan umumnya berlangsung hanya satu kali dalam

jangka waktu tertentu. Dengan demikian proyek mempunyai awal dan akhir

kegiatan yang jelas. Dalam merealisasikan suatu proyek ada beberapa tahapan

kegiatan yang saling berkaitan, antara lain :

2.6.1 Studi Kelayakan

Tujuan dari tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa

proyek konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan, baik

15
dari aspek perencanaan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan)

dan aspek lingkungan. Sebelum dibuat rencana detail proyek-proyek

konstruksi, dipelajari terlebih dahulu apakah proyek tersebut akan

memberi manfaat baik secara komersial maupun non-komersial. Proyek

dapat berupa proyek baru sama sekali atau perluasan dari yang sudah

ada. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya

yang diperlukan.

b. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomi dan

finansial.

c. Memperkirakan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut

dilaksanakan.

Hasil dari studi kelayakan merupakan informasi yang sangat bermanfaat

untuk menilai apakah proyek layak dibangun dan dapat

dipertanggungjawabkan serta untuk mempermudah dalam pengambilan

keputusan. Studi kelayakan harus berisikan pernyataan yang jelas

mengenai :

a. Lingkup dan Tujuan Proyek

b. Aspek Ekonomi

c. Analisa Keuangan

d. Aspek Teknis dan Teknologi

e. Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup

2.6.2 Penjelasan

16
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya

yang diijinkan, sehingga konsultan perencana dapat secara tepat

menafsirkan keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran biaya

yang diperlukan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap penjelasan yaitu :

a. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga

ahli.

b. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi,

merencanakan rancangan, taksiran biaya dan persyaratan mutu.

c. Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu dan rencana

pelaksanaan.

d. Mempersiapkan sketsa dengan skala yang menggambarkan denah

dan batas-batas proyek.

2.6.3 Perancangan

Tahap ini bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan

menentukan tata letak, metode konstruksi dan taksiran biaya agar

mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek. Selain itu, tujuan dari

perancangan ialah untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang

diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta untuk

melengkapi semua dokumen teder.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi :

a. Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penjelasan akhir dan

memeriksa masalah teknis.

b. Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari pemilik proyek.

17
c. Mempersiapkan gambar kerja, spesifikasi, daftar kuantitas, jadwal

pelaksanaan dan taksiran biaya akhir.

2.6.4 Pengadaan/ Pelelangan

Tahap pengadaan/pelelangan memiliki tujuan untuk menunjuk

kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah sub-kontraktor yang

melaksanakan konstruksi di lapangan.

2.6.5 Pelaksanaan Konstruksi

Tahap pelaksanaan memiliki tujuan untuk mewujudkan bangunan yang

dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan

perencana, dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta

dengan mutu yang telah disyaratkan.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah merencanakan,

mengendalikan dan mengkoordinasi, baik jadwal waktu pelaksanaan,

organisasi lapangan, tenaga kerja, peralatan dan material.

2.6.6 Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan

Pada tahap ini dilakukan pengecekan prasarana proyek dan penjelasan

serta penggunaan prasarana yang ada.

Masa pemeliharaan yang diberikan kepada kontraktor (PT.WKC) untuk

memperbaiki kekurangan dan kerusakan adalah 360 hari kalender

terhitung sejak tanggal selesainya pekerjaan atau serah terima pertama

dari kontraktor kepada pemilik proyek. Dalam jangka waktu tersebut

kontraktor masih bertanggung jawab terhadap kerusakan ataupun

kekurangan akibat tidak baiknya pekerjaan dengan biaya kontraktor.

2.6.7 Pelelangan

18
Berdasarkan Keppres No. 80 tahun 2003 pelelangan adalah suatu sistem

pemilihan yang ditawarkan oleh pemilik proyek atau wakilnya kepada

kontraktor untuk mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara

tertulis. Tujuan dari pelelangan adalah memilih kontraktor yang

memenuhi syarat dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek yang

dilelangkan, sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan yang

ditentukan dengan harga paling ekonomis.

Pada proyek pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar Lampung ini

pemilik melakukan pelelangan dengan cara penunjukan langsung oleh

pemilik proyek kepada PT. Wijaya Kusuma Contractors (WKC)

sebagai kontaktor pelaksana.

2.7 Kontrak

2.7.1 Definisi dan tujuan Kontrak

Kontrak merupakan perjanjian atau persetujuan antara dua pihak atau

lebih secara sukarela dan mengikatkan diri mereka masing-masing

dalam persetujuan yang dianggap sebagai hukum yang harus ditaati dan

dipenuhi. Fungsi kontrak adalah sebagai landasan pokok untuk

mengatur hubungan kerja, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari

pihak-pihak yang terlibat.

Pada proyek Pembangunan Gedung Bank Utomo Bandar Lampung

menggunakan kontrak Lump Sump Fixed Price Contract. Namun jika

terjadi perubahan volume pekerjaan yang disebabkan oleh pemilik

proyek, maka biaya akan berubah sesuai dengan perubahan volume

19
pekerjaan dengan berdasar pada harga satuan yang diajukan kontraktor.

Perubahan itu termasuk dalam pekerjaan tambah atau kurang yang

menjadi tanggung jawab pemilik proyek.

2.7.2 Sistem Pembayaran

Cara pembayaran yang dilakukan pada proyek ini tercantum dalam

RKS sebagai berikut :

a. Sistem pembayaran untuk proyek ini dilakukan secara bertahap

yaitu : Pembayaran biaya pekerjaan, dilakukan secara bertahap

dengan cara pemindah bukuan kedalam rekening Bank yang

ditunjuk oleh Kontraktor.

b. Kontraktor dimungkinkan mendapat uang muka sebesar 20 % dari

nilai kontrak, namun harus dicounter dengan Jaminan Pelaksanaan

sebesar 20 % dari nilai kontrak dan dapat berupa sertifikat tanah

dan bangunan milik kontraktor.

c. Persentase pembayaran untuk setiap tahapan pembayaran

disesuaikan dengan prestasi fisik dilapangan, dan dilakukan setiap

4 minggu sekali. Dipotong 20 % uang muka yang telah di berikan

dan retensi sebesar 5%.

d. Retensi ditentukan sebesar 5%, yang akan dibayarkan setelah

selesai masa pemeliharaan selama 3 bulan.

2.7.3 Jangka Waktu Pemeliharaan

a. Jangka waktu pemeliharaan di tetapkan selama 360 hari kalender

terhitung sejak tanggal berita acara serah terima pertama pekerjaan

atau s/d berita acara serah terima kedua pekerjaan.

20
b. Selama masa pemeliharaan, kontraktor harus memperbaiki

kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kekurang sempurnaan

pelaksanaan dan atau bahan-bahan/peralatan yang dipergunakan

atas beban Kontraktor.

c. Setelah masa pemeliharaan berakhir dan kekurangan-kekurangan di

maksud dalam butir b di atas telah diperbaiki/disempurnakan yang

di buktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, maka

pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya dengan Berita

Acara Serah terima Kedua Pekerjaan.

2.8 Struktur Organisasi

2.8.1 Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek merupakan suatu susunan yang memberikan

gambaran tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dan

menunjukan kedudukan, pembagian tugas, wewenang, dan tanggung

jawab dalam proyek yang saling bekerjasama agar kegiatan lapangan

dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga tujuan proyek dapat

terwujud. Adapun hubungan kerja antara struktur organisasi proyek

Gedung Bank Utomo dapat dilihat pada Gambar 1.

21
PEMILIK PROYEK
PT. BPR Utomo Manunggal
Sejahtera

KONSULTAN PERENCANA KONSULTAN PENGAWAS


CV. SAM & Partner In House PT. BPR
Utomo Manunggal
Sejahtera
KONTRAKTOR UTAMA
WKC (Wijaya Kusuma
Contractors)

SUBKONTRAKTOR
1. PT. INDOPORA : Pondasi
2. PT. INDOPORA : PDA Test
3. PT. JAYA MIX : Ready
Mix
Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek

Keterangan :

: Garis Komando, yaitu garis yang menggambarkan keterkaitan

kontrak satu pihak lainnya dalam suatu proyek.

: Garis Tanggung Jawab, yaitu garis yang menggambarkan

tanggungjawab satu pihak dengan pihak lainnya dalam suatu

proyek.

: Garis Koordinasi, yaitu garis yang menggambarkan koordinasi

antara kedua pihak yang pada suatu keadaan tertentu masing-

masing pihak saling mengoreksi/ mengubah hal-hal yang

berkaitan dengan pelaksanaan proyek.

22
Deskripsi tugas dan wewenang tiap-tiap komponen proyek adalah :

a. Pemilik Proyek

Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki dana untuk membiayai

seluruh anggaran pelaksanaan pekerjaan proyek, mulai dari tahap

awal sampai dengan selesainya proyek dan siap untuk dipergunakan.

Pada proyek Gedung Bank Utomo yang merupakan Owner atau

pemilik proyek adalah PT. BPR Utomo Manunggal Sejahtera

Lampung.

Usaha yang dilakukan oleh PT. BPR Utomo Manunggal Sejahtera

Lampung dalam mewujudkan proyek, yaitu dengan memilih

konsultan dan kontraktor yang akan dilibatkan dalam perencanaan

dan pengerjaan proyek tersebut. Segala perizinan atas pembangunan

proyek tersebut dilakukan oleh PT. BPR Utomo Manunggal

Sejahtera Lampung agar memiliki bukti hukum yang kuat.

b. Konsultan Perencana

Konsultan Perencana ditunjuk oleh pemilik proyek untuk

merencanakan proyek berdasarkan penjelasan yang diberikan dari si

pemilik proyek. Pada proyek Gedung Bank Utomo yang menjadi

Konsultan Perencana adalah PT. Gistama Intisemesta. Konsultan ini

bertugas mengumpulkan dan mencari data lapangan untuk

mendukung perencanaan, merencanakan pembangunan konstruksi

dalam bentuk gambar dan bestek, menyiapkan volume pekerjaan dan

RAB, serta jangka waktu pelaksanaan. .

23
c. Konsultan Pengawas

Konsultan Pengawas ditunjuk oleh pemilik proyek untuk mengawasi

jalannya pekerjaan agar sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Konsultan pengawas pada proyek ini adalah In House PT. BPR

Utomo Manunggal Sejahtera Lampung. Semua pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh pihak pelaksana, selalu diawasi

secara langsung baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas. Hal

ini dapat terlihat dari kesiapan pihak pengawas yang selalu berada

dilokasi proyek selama proyek berlangsung.

Semua perubahan atau penyimpangan yang terjadi pada proyek

Gedung Bank Utomo selalu dicatat oleh Konsultan Pengawas. Tugas

pengawasan yang lakukan Konsultan Pengawas berakhir sampai

masa pemeliharan selesai.

d. Kontraktor Utama

Kontraktor Utama adalah pihak pelaksana yang terlibat langsung

dalam sebuah kontrak dengan pemilik proyek untuk melaksanakan

pembangunan proyek. Kontraktor Utama bekerja berdasarkan

persyaratan persyaratan dan ketentuan harga kontrak yang telah

disepakati dan berdasarkan bukti hukum yang kuat dengan adanya

perjanjian tertulis antara kedua belah pihak. Pada proyek Gedung

Bank Utomo yang menjadi Kontraktor Utama adalah PT. Wijaya

Kusuma Contractors (WKC).

Sebagai Kontraktor Utama, PT. Wijaya Kusuma Contractors (WKC)

berupaya melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perjanjian

24
kontrak dan waktu yang telah disepakati berdasarkan kontrak yang

ada. Salah satu upayanya adalah dengan membuat schedule atas

semua jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Semua material,

peralatan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

dilapangan disediakan oleh pihak Wijaya Kusuma Contractors

(WKC) selama proyek berlangsung.. Selain itu, PT. Wijaya Kusuma

Contractors (WKC) juga bertanggungjawab atas semua kelayakan,

stabilitas, kenyamanan di lokasi proyek serta metode konstruksi yang

direncanakannya.

Dalam menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh PT. BPR

Utomo Manunggal Sejahtera Lampung, pihak PT. Wijaya Kusuma

Contractors (WKC) menunjuk sub Kontraktor untuk membantu

pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Segala urusan

yang berhubungan dengan pihak sub Kontraktor baik kinerja

maupun pembayaran akan menjadi tanggung jawab dari Kontraktor

Utama.

e. Sub Kontraktor

Sub kontraktor adalah pihak ketiga yang dilibatkan oleh Kontraktor

Utama karena memiliki keahlian khusus pada suatu bidang, guna

bertugas membantu Kontraktor Utama untuk menyelesaikan suatu

proyek. Dalam melaksanakan tugasnya, sub Kontraktor bertanggung

jawab penuh kepada Kontraktor Utama. Berikut ini adalah Sub

Kontraktor yang terlibat dalam proyek Gedung Bank Utomo adalah :

1. PT. INDOPORA : Pondasi

25
2. PT. INDOPORA : PDA Test

3. PT. JAYA MIX : Ready Mix

2.8.2 Struktur Organisasi Pelaksana Konstruksi (Lapangan)

Kontraktor maupun sub Kontraktor dalam menjalankan kegiatan

proyeknya harus mempunyai struktur organisasi. Hal ini agar kegiatan-

kegiatan yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien

sesuai dengan perencanaan. Struktur organisasi lapangan yang dimiliki

oleh PT. Wijaya Kusuma Contractors (WKC) beserta tugas-tugasnya

dapat dilihat pada gambar 2. Untuk penjelasan mengenai tugas-tugas

akan di jelaskan seperti dibawah ini:

a. Project Manager

Project Manager adalah orang yang mewakili pihak kontraktor yang

bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan proyek agar proyek

tersebut dapat selesai sesuai dengan batas waktu dan biaya yang

telah direncanakan. Tugas dan wewenang Project Manager adalah

sebagai berikut:

1. Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai

perkembangan pelaksanaan maupun permasalahan teknis

2. Bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan proyek

3. Mengkoordinasi dan memimpin seluruh kegiatan proyek.

4. Menampung permasalahan-permasalahan di lapangan yang terjadi

dan memberikan solusinya

5. Mengatur rencana pekerjaan selama kegiatan proyek berlangsung

26
6. Memberikan pengawasan dalam pelaksanaan proyek dan

memberikan saran-saran pada pekerja demi kelancaran

pelaksanaan proyek.

b. Site Manager

Site Manager adalah pemimpin kegiatan di lapangan yang

bertanggung jawab atas proses pelaksanaan pembangunan yang

sedang berlangsung. Tugas dan wewenang Site Manager adalah:

1. Melaksanakan rapat apabila menghadapi masalah dalam

pelaksanaan pekerjaan proyek

2. Membantu pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek

3. Memimpin kegiatan pelaksanaan proyek di lapangan

4. Memimpin rapat di lapangan

5. Mengepalai dan mengawasi aktivitas kerja di lapangan

c. Administrasi Proyek

Administrasi proyek bertanggung jawab kepada manajer proyek dan

bertugas mengelola pekerjaan yang bersifat umum yang diserahkan

kepadanya. Tugas dan wewenang administrasi proyek antara lain :

1. Melaksanakan tugas-tugas yang berkenaan dengan administrasi

dan keuangan.

2. Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.

3. Membuat laporan pertanggungjawaban atas biaya proyek.

4. Melakukan inventarisasi barang dan peralatan.

27
d. K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek, sangat penting

artinya bagi kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Jaminan

keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan untuk melindungi

para pekerja dari segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Perencanaan K3 berkaitan dengan penyusunan safety plan,

pengamatan proyek (security plan), dan pengelolaan ketertiban serta

kebersihan proyek (House keeping) dengan target Zero accident

(tidak ada kecelakaan kerja).

1 Safety Plan

Safety plan dibuat dengan mengikuti ketentuan-ketentuan maupun

arahan yang diarahkan oleh Depnaker selaku instansi yang

melakukan kontrol terhadap hal ini. Safety plan mencakup antara

lain penyusunan, safety managemen, identifikasi bahaya kerja dan

penganggulangannya, rencana penempatan alat-alat pengaman

seperti pagar, jaring pada tangga dan tepi bangunan, railing serta

rambu-rambu K3 serta penempatan alat-alat pemadam kebakaran

(tabung pemadam api), dan lain-lain.

2 Security Plan

Security plan mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek,

prosedur penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan di wilayah

sekitar proyek, dan prosedur komunikasi di proyek.

28
3 Ketertiban dan kebersihan proyek

Pengelolaan kebersihan proyek adalah meliputi penempatan

cerobong dan bak sampah, lokasi penempatan dan jumlah toilet

pekerja, pengaturan kantor dan jalan sementara, gudang, los

pekerja, barak pekerja, dan lain-lain.

e. Supervisor

Supervisor adalah orang yang bertugas mengatur,mengawasi

pelaksana pekerjaan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang

telah ditetapkan. Tugas dan wewenang dari supervisor adalah:

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar yang ada

2. Mengatasi masalah-masalah mengenai pelaksanaan teknis dan

kelancaran proyek di lapangan

3. Membuat laporan tentang kemajuan pekerjaan

4. Mengepalai dan mengawasi aktifitas kerja

5. Mengatur dan menginstruksikan pekerjaan kepada pekerja agar

pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar

f. Project Engineering

Tugas dan wewenang Project Engineering adalah:

1. Membuat rencana kerja mingguan dan bulanan sebagai acuan

pelaksanaan dilapangan.

2. Mengawasi hasil kerja lapangan dalam bentuk laporan.

3. Membuat laporan evaluasi teknis kepada atasan langsung sebagai

bahan acuan metode pelaksanaan di lapangan.

4. Membagikan tugas drafting.

29
5. Bertanggung jawab secara umum terhadap gambar kerja untuk

pencapaian mutu produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

6. Memastikan tersedianya gambar kerja dan metode pelaksanaan

pekerjaan.

7. Pemeriksaan berkala lapangan untuk memastikan gambar kerja

yang berlaku adalah revisi/keluaran terbaru

g. Surveyor

Surveyor adalah orang yang bertugas memeriksa dan mengukur

pekerjaan yang akan dilaksanakan.

h. Drafter

Drafter adalah orang yang menggambar gambar kerja pada proyek

selama proyek berjalan.

i. Logistik

Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan

serta kebutuhan material di proyek. Tugas bagian logistik adalah :

1. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan

2. Mencatat inventarisasi barang dan alat.

3. Mengecek dan mencatat material yang masuk sesuai pesanan.

4. Membuat laporan logistik untuk dilaporkan kepada manajer

lapangan.

30
STRUKTUR ORGANISASI PT. WIJAYA KUSUMA CONTRACTORS (WKC)

Project Manager
Ir. Djuhaedi

Site Manager
Adm. Ari Lasito, S.T. K3
Project/Finance Yudi
Aryodono, S.E.
Supervisor
Struktur Security Asst.K3 OB
Slamet Rebo Herman S.
Edi Rahardjo Ade
Tuswanto
M. Jauhari
Supervisor Yanto
Arsitektur
.
Surveyor Project Enginering Logistik Equipment
Miskamto Alex Simamora, S.T. Safarudin Sudarmanto.
Supervisor ME Kavital. Yatno

Asst.Surveyor Drafter Asst.Equipment


Asst.Logistik
Rahmat Fikri
Ahmad Rifki
Ade K. Mugiono

Gambar 2. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung Bank Utomo

31

Anda mungkin juga menyukai