Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN ALAT PENYANGGA MESIN BOR TANGAN

1
Supriyono, 2Tri Mulyanto
1,2
Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
1
Supriyono@staff.gunadarma.ac.id, 2tri_mulyanto@staff.gunadarma.ac.id

Abstrak
Proses gurdi merupakan suatu proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar.
Mesin bor tangan listrik merupakan mesin bor yang metode pengoperasiannya dengan memakai
tangan dan wujudnya seperti pistol. Mesin bor tangan listrik rata-rata diperlukan untuk melubangi
kayu, tembok ataupun pelat logam. Tujuan perancangan menghasilkan alat penyangga mesin bor
tangan yang berfungsi layaknya bor duduk. Metode rancang bangun ini dimulai dengan urutan
penentuan daftar kebutuhan, penentuan konsep, perancangan komponen, pembuatan detail gambar
teknik, material yang digunakan, pembuatan produk dan uji coba. Dengan penyusunan spesifikasi
rancangan alat penyangga mesin bor tangan listrik didapat target yang diharapkan untuk mencapai
solusi optimal. Hasil dari rancang bangun setelah dilakukan analisis terhadap pembebanan yang
terjadi pada saat pengeboran terhadap dudukan bor tangan, maka tegangan maksimal yang terjadi
sebesar 7.901 N/mm2 adalah masih di bawah tegangan yang diijinkan 63.765 N/mm2, sehingga aman
untuk digunakan.

Kata Kunci: Alat penyangga, bor tangan, bor duduk, perancangan, rancang bangun

Abstract
The gurdi process is a process of erosion with a large flakiness power. An electric hand
drilling machine is a drilling machine whose method of operation is by hand and looks like a gun.
The average electric hand drilling machine is needed to perforate wood, walls or metal plates. The
purpose of the design is to produce a tool to support a hand drilling machine that functions like a
sitting drill. This design method begins with the sequence of determining the list of requirements,
determining the concept, designing components, making detailed engineering drawings, materials
used, manufacturing products and testing. With the preparation of the design specifications for the
electric hand drilling machine support, the expected targets are obtained to achieve the optimal
solution. The result of the design after analyzing the load that occurs when drilling on the hand drill
holder, the maximum stress that occurs is 7.901 N/mm2 is still below the allowable stress of
63.765N/mm2, so it is safe to use.

Keywords: Design, hand drill, manufacturing, stand drill

PENDAHULUAN digunakan untuk pembuatan lubang silindris,


pembuatan lubang dengan bor spiral di dalam
Proses gurdi merupakan suatu proses benda kerja yang pejal merupakan suatu
yang dilakukan oleh mesin perkakas dalam hal proses pengikisan dengan daya penyerpihan
ini adalah berupa pemberian tekanan kepada yang besar. Pengeboran sesungguhnya adalah
benda kerja sehingga terjadi lubang pada suatu poros yang berputar, dimana pada
benda kerja yang biasanya berupa putaran bagian ujungnya (bagian bawah) disambung-
yang dilakukan pahat dan gerak makan berupa kan mata bor yang dapat mengebor terhadap
translasi oleh pahat [1]. Proses gurdi (drilling) benda kerja

Supriyono, Mulyanto, Rangcang Bangun, ... 213


https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.3510
yang di jepit pada meja mesin bor[2,3]. bor tangan listrik yang berfungsi layaknya bor
Manusia berusaha untuk mengembang- duduk. Selain itu pada alas mesin dirancang
kan bagaimana cara yang dapat digunakan dudukan untuk catok silang yangmemiliki
dalam melakukan desain perancangan suatu banyak fungsinya dan bisa diatur panjang
produk. Sehingga mesin perkakas dapat pendeknya serta gerakan untuk 3 arah dalam
berproduksi lebih baik dan ekonomis. Mesin pengerjaannya.
bor tangan merupakan mesin bor yang metode
pengoperasiannya dengan memakai tangan METODE PENELITIAN
dan wujudnya seperti pistol. Alat ini amat
sangat membantu memudahkan tugas manusia Agar tercapai hasil rancang bangun
dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam alat penyangga mesin bor tangan sesuai
industri. Mesin bor tangan rata-rata diperlukan dengan yang diharapkan, maka disusunlah
untuk melubangi kayu, tembok ataupun pelat beberapa tahapan atau langkah-langkah
logam. Selain itu dapat juga dipakai untuk perancangan yang dimulai dari penentuan
mengencangkan baut ataupun melepas baut daftar kebutuhan, penentuan konsep,
lantaran di lengkapi 2 putaran yakni putaran perancangan komponen, pembuatan detail
kanan dan putaran kiri[4,5]. gambar teknik, material yang digunakan,
Mesin bor tangan yang dioperasikan pembuatan produk dan uji coba. Penentuan
sering kali tidak dapat secara benar dalam hal daftar kebutuhan (tabel 1) dijadikan sebagai
ketegaklurusan, sehingga kadang ketika langkah awaldalam menentukan rancang
dibutuhkan hasil lubang yang diinginkan bangun[7].
terhadap pasangannya misalnya pasak bulat Daftar kebutuhan rancangan dibuat
atau sekrup ketika dimasukkan kelihatan berdasarkan spesifikasi produkalat penyangga
miring dan tentunya sangat tidak diharapkan. mesin bor tangan (lihat Tabel 1) yang dibuat
Dengan mengetahui adanya kekurangan yang dan dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
dimiliki oleh bor tangan, maka perlu 1. Menghapus pilihan keinginan
dirancangsuatu alat penyangga bor (drill pribadi(wishes/D).
stand)tangan karena berfungsi sebagai alat 2. Menghapus persyaratan (demand/D)
bantu agar dapat membuat bor tangan yang tidak berpengaruh besar terhadap
berfungsi layaknya bor duduk.Dengan telapak produk rancangan.
bagian bawah dibuat kokoh, sehingga alat 3. Mengubah data kuantitatif menjadi data
penyangga bor tangan ini cocok untuk kualitatif.
pekerjaan rumah tangga dan bengkel [5,6]. 4. Menyamakan hasil dari langkah
Tujuan dari rancang bangun ini adalah sebelumnya.
merancang kontruksi alat penyangga mesin 5. Merumuskan masalah menjadi bebas.

214 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020
Tabel 1. Daftar kebutuhan rancangan alat penyangga mesin bor tangan listrik
No. Daftar Kebutuhan Katagori
1. Fungsional
Kerangka produk harus mampu menahan beban 50 kg D
Arah gerakan vertikal D
Ketinggian beban yang mampu diangkut hingga 670 mm D
Panjang dan lebar produk memerlukan space minimum W
2. Material
Frame utama menggunakan besi profile hollow pasaran umum D
Frame dasar menggunakan plat baja tempa 3 mm D
Pemegang bor plat baja 5 mm D
Tuas engkol menggunakan plat besi 5 mm W
3 Safety
Mudah dalam mengoperasikan D
Kuat dan Aman D
Rigid menahan beban dengan berbagai bentuk geometris W
4 Manufaktur
Komponen diproduksi dan dirakit sendiri W
Proses manufakturing sederhana W
5 Ergonomik
Nyaman dipakai D
Ketinggian dapat disesuaikan dengan tinggi badan pengguna D
Tidak membahayakan bagi pengguna maupun barang D
6 Ekonomis
Menggunakan bahan yang ada dipasaran D
Menggunakan komponen yang sudah tersedia D

Dari daftar kebutuhan tersebut maka alat penyangga mesin bor tangan. Perencanaan
didapat suatu konsep yang akan dibuat dan ini bertujuan untuk dijadikan pedoman dalam
dikembangkan. Konsep rancangan alat melakukan analisis kekuatan. Beberapa hal
penyangga bor tangan dibuat guna mem- yang menjadi pertimbangan dalam merancang
permudah proses operasi bor tangan listrik. alat penyangga mesin bor, adalah:
Konstruksi rangka pada alat penyangga mesin 1. Kemudahan penggunaan.
bor tangan listrik dibutuhkan untuk me- 2. Keamanan dan kenyamanan pengguna.
mudahkan penggunaan bor tangan seperti 3. Proses pembuatan dan material yang
layaknya bor duduk. Alat penyangga mesin digunakan.
bor tangan listrik direncanakan memiliki Setelah perancangan alat penyangga
ukuranyang tidak terlalu besar sehingga mesin bor selesai dibuat, maka tahapan
mudah untuk dipindahkan dari tampat yang selanjutnya adalah perancangan komponen
satu ke tempat yang lain. yang mendukung struktur pada saat alat
Tahapan selanjutnya adalah me- bekerja seperti pada Gambar 1 berikut.
rencanakan komponen pada rangka dan alas

Supriyono, Mulyanto, Rangcang Bangun, ... 215


https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.3510
5 Keterangan Gambar
1. Alas
6
2. Slider

4 3. Link hendel
7 4. Kolom

3 5. Penyangga pegas
8
6. Pegas

9 2 7. Dudukan power dril


8. Handel
10 1 9. Dudukan bor tangan
10. Meja kerja

Gambar 1. Komponen alat penyangga mesin bor tangan listrik

Gambar 2. Detail alat penyangga mesin bor tangan

Tahapan selanjutnya adalah pem- mesin bor tangan listrik, material yang
buatan detail gambar teknik seperti pada digunakan baja karbon konstruksi mesin
Gambar 2 yang digunakan dalam pemilihan dengan standar Jepang (JIS G 4501). Adapun
material yang digunakan. material-material yang digunakan untuk
Pada rancang bangun alat penyangga komponen dapat dilihat pada Tabel 2 [8].

216 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020
Tabel 2. Daftar kebutuhan material alat.
No. Nama komponen Material Kekuatan tarik
1. Alas S35C 510.12 (N/mm2)
2. Slider S35C 510.12 (N/mm2)
3. Link handel S35C 510.12 (N/mm2)
4. Kolom S45C 568.98(N/mm2)
5. Dudukan power drill S35C 510.12 (N/mm2)
6. Handel S35C 510.12 (N/mm2)
7. Dudukan bor tangan S35C 510.12 (N/mm2)
8. Meja kerja S35C 510.12 (N/mm2)

Dari detail gambar teknik, kemudian 2. Dimensi panjang dan lebar produk 280
dapat dibuat komponen-komponen alat mm x 180 mm.
penyangga mesin bor tangan yang selanjutnya 3. Frame utama menggunakan bajaprofil
dirakit dan diuji coba. hollow.
4. Mudah dipindahkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Aman digunakan.
6. Ergonomis bagi orang yang meng-
Alat penyangga mesin bor tangan operasikan.
listrik merupakan suatu perkakas bantu yang 7. Peralatan yang difungsikan untuk
dibutuhkan di bengkel produksi, guna men- mengangkat dan menahan bor tangan.
dukung sistem produksi pada proses gurdi. Dalam menentukan ukuran, bentuk
Dengan menggunakan alat penyangga dan material komponen perlu diketahui
operator mudah menjalankan mesin bor beberapa parameter dalam proses pengeboran,
tangan dengan menghasilkan tingkat ke- seperti: jenis mata bor yang digunakan,
presisian yang diharapkan. material yang akan dibor, dan juga gaya
Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut pemotongan/gaya pembentukan geram
diperoleh suatu konsep rancang bangun alat (Gambar 3).Dimana geram dapat disebut
penyangga mesin bor tangan sebagai berikut : sebagai material yang terbuang berupa
1. Kerangka produk menggeraklan bor serpihan dari proses pemotongan[1].
arah gerakan vertikal.

Supriyono, Mulyanto, Rangcang Bangun, ... 217


https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.3510
Gambar 3. Gaya pembentukan geram (gaya pemotongan) pada proses drilling.

Dari gambar 3, pahat bor mempunyai maksimum mata bor yang dapat digunakan
dua mata potong, gaya pemotongan pada salah mesin bor tangan tesebut. Beberapa data yang
satu mata potong dapat diuraikan menjadi dua perlu diketahui untuk perencanaan, yaitu :
komponen yaitu Fv (Gaya potong) dan Material benda kerja = baja karbon
Ff(Gaya makan). Gaya pemotongan S30C (yang dibor).
dibutuhkan mesin bor tangan dikarenakan Diameter mata bor (d) = 13 mm
pahat harus ditekan dengan tekanan yang Gerakmakan(f) =0,05mm/r
cukup besar supaya pahat dapat bergerak Sudut potong utama (f) = 59°
menembus benda kerja. Sudut geser (∅) = 40°
Besarnya gaya pemotongan Sudut gesek (𝜂) = 30°
gerampada proses drillingdapat dihitung Sudut geram (𝛾o) = 20°
dengan terlebih dahulu mengasumsikan
Berdasarkan data tersebut, maka
beberapa data perencanaan. Pada rancang
komponen gaya dapat dianalisis dengan
bangun alat penyangga mesin bor tangan
lingkaran Merchant’s seperti diperlihatkan
listrik ini diasumsikan untuk membuat lubang
pada Gambar 4[1].
dengan diameter 13 mm sesuai spesifikasi

218 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020
Gambar 4. Lingkaran Merchant

Luas penampang geram sebelum Gaya makan (Ff) pada proses drilling
terpotong (A): untuk diameter lubang 13 mm:
A=bxh Ff = Fv. tan (𝜂 - 𝛾o) = 147.15 x
𝑎 𝑓
A = x
𝑆𝑖𝑛 𝑓 2
. 𝑠𝑖𝑛 𝑓 = tan (30 - 20) = 25.9N
Jadi gaya total pada proses drilling
6.5 0.05 2
𝑆𝑖𝑛 59
x 2 . sin 59 = 0.159 mm untuk diameter lubang 13 mm adalah :
Tegangan tarik material benda kerja = Ft = Fv + Ff = 147.15 + 25.9 =
baja karbon S30C (𝜎ts) = 470.88 173.05N
N/mm2, maka tegangan geser dapat
dicari melalui persamaan berikut ini : Perhitungan dan analisis kekuatan
𝜏shi = 0.5775 𝜎ts = 0.5775 x material untuk komponen pada saat dilakukan
2 2
470.88 kg/mm = 271.93 N/mm proses pengeboran. Beban yang terjadi pada
Gaya geser (Fs) dudukan bor adalah berat bor tangan listrik
𝐴
Fs = 𝜏shi x Ashi= 𝜏𝑠ℎ𝑖 x yang dipasang pada dudukan yaitu sebesar
sin ∅
0.159 18.639 N dan gaya total pengeboran yang
Fs= 271.93 x sin 40
= 63.47
terjadi. Berdasarkan desain gambar 2, maka
N/mm2
dudukan bor tangan ini menerima beban bor
Gaya potong (Fv) pada proses drilling
tangan (F1) dan gaya tekan pengeboran (F2)
untuk diameter lubang 13 mm :
dengan tumpuan jepit pada salah satu
𝐹𝑠 cos(η−γo )
𝐹𝑣 = 𝑆𝑖𝑛 ∅ x cos(∅+ η−γo)
= ujungnya yang digambarkan dalam diagram
63.47 cos(30−20 ) gaya Gambar 5.
𝑆𝑖𝑛 40 x cos(40+ 30−20)
= 147.15N

Supriyono, Mulyanto, Rangcang Bangun, ... 219


https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.3510
5
F1= 18.639 N F2= 173.05 N

20 25 mm 80 mm

30

Gambar 5. Profil dan diagram gaya pembebanan dudukan bor tangan

Dari diagram gaya diperoleh : Konsep dari rancang bangun alat


 Momen (M) = [F1(25+80)]+[F2 (80)] penyangga untuk bor tangan listrik seperti
= [18.639 (25+80)]+[ 173.05 (80)] = pada Gambar 6 adalah membuat proses
15801.095 Nmm pengeboran secara vertikal dengan
𝑏 .ℎ 3 menggunakan bor tangan. Posisi benda kerja
 Momen Inersia (I) =𝛴 12
=
dijepit pada meja kerja yang telah disiapkan.
30 x203 3
𝛴 = 20000 mm
12 Sedangkan langkah-langkah penggunaan alat
h 20
 Titik berat (y) = 2
= 2
= 10 penyangga bor tangan ini, yaitu:

Tegangan maksimal yang terjadi (σmax) : = 1. Pasang bor tangan pada dudukannya.
𝑀.𝑦 (15801.095) x (10) 2. Tentukan arah pengeboran vertikal dan
𝐼
= 20000
= 7,901N/mm2
ketinggian yang diinginkan.
σ
Tegangan yang diijinkan (σb) : = 𝑆𝑓 (untuk 3. Kencangkan baut pengunci pada batang
2
material baja S35C nilaiσ = 510.12 N/mm ) sliding vertikal.
510.12
σb= = 63.765 N/mm2 4. Atur sudut pengeboran yang diinginkan
8

Jadi dudukan bor tangan yang menggunakan pada meja kerja, lalu kencangkan baut

material baja S35C dengan nilai (σmax ≤ σb) = pengunci.

(7,901N/mm2 ≤ 63.765 N/mm2), dikatakan 5. Posisikan tangan pada handel bor

aman untuk digunakan. tangan.


6. Lakukan proses pengeboran

220 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020
Gambar 6. Alat penyangga mesin bor tangan listrik

KESIMPULAN DAN SARAN [2] Guruh, Moch. dan Suyad, “Menentukan


Sudut Puncak Mata Bor Pada Proses
Setelah dilakukan analisis tentang Drilling Model Strut Propeller”, Jurnal
penggunaan alat penyangga pada bor tangan, Wave, nol. 7, no. 2, hal.43-48, 2013.
maka dapat diambil kesimpulan bahwas [3] Ansyori A. dan Rudi Saputra,
proses pengeboran menjadi lebih mudah dan “Pengaruh Diameter Mata Bor
cepat, proses pengeboran dengan ketinggian Terhadap Tingkat Kehalusan
yang bervariasi dapat dilakukan dengan Permukaan Lubang Bor Pada Proses
mudah dan tepat, lubang yang dihasilkan tegak Permesinan Bor Magnesium AZ31”,
lurus. Berdasarkan analisis perhitungan Jurnal Teknik Mesin Universitas Bandar
terhadap beban yang terjadi pada saat Lampung, vol.7, no.1, hal. 7-18, 2019.
pengeboran terhadap dudukan bor tangan, [4] Groover, Mikell P, Fundamentals of
maka tegangan maksimal yang terjadi sebesar Modern Manufacturing: Materials,
7.901N/mm2 masih di bawah tegangan yang Processes, and System 4th edition.
2
diijinkan 63.765 N/mm ,sehingga aman untuk USA: John Wiley and Sons, 2010.
digunakan. [5] Fajar, A.N., Indra Safera, Muhammad
Hustnusawab, dan Ade Sumpena,
DAFTAR PUSTAKA “Rancang bangun jig and fixture
sebagai pemosisi bor tangan”, Seminar
[1] Rochim, Taufiq, Klasifikasi, Proses, Nasional Teknik Mesin Politeknik
Gaya & Daya Pemesinan (Permesinan), Negeri Jakarta, hal 175-180, 2019.
Buku 1, Bandung : Penerbit ITB, 2007. [6] Zuliantoni, “Studi Keausan Tepi Pahat
Pada Proses Gurdi Menggunakan

Supriyono, Mulyanto, Rangcang Bangun, ... 221


https://doi.org/10.35760/tr.2020.v25i3.3510
Analisis Statistik”, Teknosia Jurnal [8] Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar-
Ilmiah Bidang Sains, vol.2, no. 9, hal. dasar Perencanaan dan Pemilihan
17-27, 2011. Elemen Mesin, Cetakan ke 9, Jakarta :
[7] Harsokoesoemo, D., Pengantar Pradnya Paramita, 1977.
Perancangan Teknik (Perancangan
Produk), Bandung : Penerbit ITB, 2004.

222 Jurnal Ilmiah Teknologi dan Rekayasa Volume 25 No. 3 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai