PERANCANGAN JIG DAN FIXTURE PADA PROSES FREIS DAN GURDI UNTUK
MEMPRODUKSI KOMPONEN BASE PLATE
Febriza Imansuri1*
1
Teknik Industri Otomotif, Politeknik STMI Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI
Jakarta
*febrizaimansuri@kemenperin.go.id
ABSTRACT
Proses freis dan gurdi merupakan salah satu proses permesinan yang digunakan pada
produk base plate. Base plate merupakan sebuah komponen yang dapat digunakan sebagai
alat bantu dalam pembuatan produk. Jig dan fixture pada dasarnya merupakan suatu alat
bantu yang digunakan dalam proses pemesinan agar dapat menghasilkan duplikasi part
yang lebih akurat. Fixture merupakan suatu alat bantu yang berfungsi untuk
memposisikan, memegang, dan menahan benda kerja selama proses produksi atau proses
permesinan. Sedangkan jig pada alat bantu jig dan fixture berfungsi sebagai alat utama
yang berperan untuk mengarahkan mata pahat pada benda kerja yang akan di proses sesuai
operasi yang di inginkan. Tujuan perancangan alat bantu dalam pembuatan komponen base
plate adalah untuk meningkatkan efesiensi dan produktivitas manufaktur, mengurangi
waktu set up mesin, mengurangi biaya dalam proses manufaktur, meningkatkan akurasi
dan kepresisian produk dan mengurangi waktu kerja dan mempermudah proses
permesinan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan perancangan jig dan fixture pada
proses freis dan gurdi untuk memproduksi komponen base plate.
alat bantu tersebut. Selain itu dilakukan Dalam menempatkan locator ada
analisis terhadap ekonomi teknik dilihat beberapa prinsip dasar yang harus
dari biaya langsung dan biaya tak dipenuhi yaitu [6]:
langsung dengan membandingan 1. Locator harus bersentuhan dengan
pembuatan produk dengan alat bantu dan permukaan benda kerja
tanpa alat bantu.LANDASAN TEORI 2. Repeatability adalah kemampuan
Base Plate tool untuk menghasilkan keluaran
Base plate merupakan sebuah produk peruses pemesinan yang seragam
yang terbuat dari baja dan bentuknya 3. Toleransi benda kerja harus
disesuaikan dengan komponen yang mampu di cakup. Pada umumnya
akan dibuat dengan menggunakan toleransi tool antara 20% sampai
alat bantu. Base plate, berguna 50%
sebagai penahan benda kerja. 4. Kondisi fool proof untuk
Material yang digunakan untuk menjamin benda kerja dapat
membuat base plate yaitu baja diposisikan dengan benar
karbon rendah mild steel yaitu 5. Duplikasi locator harus
gabungan antara unsur Fe dan C, dihilangkan karena dapat
dimana kandungan unsure C sebesar meningkatkan biaya dan ketidak
0,02%<C<0,2%. Karakteristik Benda akuratan.
Kerja [1]: Clamping adalah bagian dari jig dan
1. Memiliki kekuatan yang tinggi fixture untuk menekan benda
2. Tahan aus kerja terhadap permukaan dan
3. Tahan korosi menahannya berlawanan dengan gaya
4. Murah dan mudah didapatkan pemotongan atau proses lainnya.
5. Mampu machinability baik Kriteria alat pencekam yang baik
adalah [4]:
Proses Produksi 1. Cekam tidak boleh merusak benda
Proses produksi dapat dibedakan kerja.
berdasarkan peralatan dan perkakas yang 2. Apabila ada pengaruh getaran,
digunakan dalam proses produksi tersebut. tekanan reaksi tinggi cekam harus
Terdapat beberapa kategori proses produksi bekerja secara positif.
yaitu sebagai berikut [2] : 3. Pada umumnya, mekanisme
1. Proses pemesinan (machining) pencekaman sederhana lebih baik
2. Proses pembentukan (forming) dibandingkan dengan mekanisme
3. Proses penuangan/pengecoran (casting) cekaman yang rumit.
4. Proses penyambungan (joining) 4. Jika jumlah benda kerja yang
5. Metalurgi serbuk (powder metallurgy) harus dicekam itu besar
(berfrekuensi tinggi), alat
Locator dan Clamping pencekaman hidrolis atau
Salah satu kegunaan alat bantu pneumatis yang bekerja cepat
adalah menjamin keakuratan dan harus digunakan.
kepresisian dalam memproduksi 5. Cekam yang bergerak-gerak
suatu barang. Locator memiliki sewaktu dikencangkan harus
fungsi yang sangat penting, antara dihindari, tetapi pemakaian
lain adalah sebagai berikut [3] : beberapa cekam yang condong
1. Menjamin posisi peletakkan menggerakan benda kerja
benda kerja. mendekati alat lokasi dapat
2. Menjamin kemudahan proses memberikan manfaat yang besar.
loading dan unloading.
3. Menjamin kondisi foolproof.
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 48
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
METODOLOGI
Produk base plate ini menggunakan R28 R14
proses produksi yaitu poses pemesinan
dengan menggunakan proses freis dan
gurdi. Selanjutnya penentuan
penempatan locator dan clamping
hingga didapatkan konstruksi alat
R12, 4 lubang
bantu. Analisis dilakukan terhadap
kedalaman 33 mm
aspek ergonomi dan aspek ekonomi
teknik sehingga didapatkan
kesimpulan bahwa penggunaan alat
bantu dapat mengurangi waktu
produksi dan biaya produksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN R12, 4 lubang,
Proses Produksi kedalaman 66mm
1. Proses Freis (Milling) Gambar 3. Proses Gurdi
Proses freis adalah suatu proses
permesinan yang digunakan untuk Spesifikasi Mesin pada Proses
membuat produk dengan bentuk Terpilih
prismatik, spie dan roda gigi. Proses Proses produksi dalam pembuatan base
freis dilakukan sebanyak empat kali plate ini menggunakan mesin perkakas
diantaranya proses roughing dilakukan dalam proses pemesinan berupa :
sebanyak 10 kali pada sisi I dan proses a. Mesin Freis universal model PM-
finishing dilakukan 3 kali pada sisi I 2HU PINDAD
seperti pada Gambar 2 sebagai berikut: b. Mesin gurdi Radial Ing G.BERDA
SPA/ 35.100
Mata pahat yang digunakan dalam
proses permesinan :
a. Pahat karbida
b. Pahat end milling cutter
c. Pahat drill cutter diameter 12 mm,
14 mm, dan 28 mm
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 49
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
1 2
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 50
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
Gambar 6. Clamping
Gambar 8. Drill Bushing
3. Set Block
Konstruksi Jig dan Fixture Fungsi set block adalah untuk set up
Keseluruhan posisi benda kerja dan pahat pada
1. Tool body (landasan) fixture..
Tool body berfungsi sebagai landasan
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 51
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
Analisis Ergonomi
Perancangan fixture untuk proses
produksi komponen base plate dalam
kaitannya dengan ergonomi sangat
memperhatikan prinsip-prinsip
perancangan dari aspek manusiawi,
keamanan, dan kenyamanan
penggunaan fixture tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua
Gambar 3.26 Konstruksi Alat
hal yang harus dikemukakan dalam
Bantu
perancangan fixture komponen base
plate ini terkait hubungannya dengan
Prinsip Kerja Jig dan Fixture ergonomi, yaitu identifikasi sumber-
Alat bantu yang dirancang sangat sumber kecelakaan dan perancangan
memperhatikan kemudahan dan prosedur operasi standar.
kenyaman operator dalam
mengoperasikan alat bantu tersebut. Kecelakan kerja sering terjadi karena
Prinsip kerja alat bantu ini dapat sistem kerja yang tidak baik, seperti
diuraikan sebagai berikut. perancangan yang tidak
1. Alat bantu dipasangkan pada mesin memperhitungkan aspek keselamatan
freis yang digunakan untuk proses pekerja. Hal inilah yang menyebabkan
pembuatan lubang pada komponen betapa pentingnya perancangan sistem
base plate. kerja yang berpusat pada manusia.
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 52
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 53
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 54
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 55
Febriza Imansuri JURNAL TEKNOLOGI dan MANAJEMEN
Agustus Vol. 17 No. 2 Tahun 2019
ISSN.1693-2285
KESIMPULAN
Material yang dipilih dalam
pembuatan alat bantu base plate
adalah baja karbon tinggi sedangan
material komponen adalah baja karbon
rendah. Hal ini dikarenakan material
alat bantu harus lebih keras daripada
komponen agar dapat menekan dengan
baik. Perancangan proses produksi
dengan menggunakan jig dan fixture
dapat mengurangi waktu dan biaya
produksi. Waktu proses produksi yang
dibutuhkan untuk menghasilkan Base
Plate dengan alat bantu adalah 4,032
jam. Dan biaya yang dibutuhkan untuk
membuat satu produk komponen
dengan alat bantu adalah
Rp.20.652,62,-
P o l i t e k n i k S T M I J a k a r t a | 56