Anda di halaman 1dari 27

SESI/PERKULIAHAN KE: 2 & 3

TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan dapat:


1. Mengetahui jig & fixture

Pokok Bahasan : Pengenalan Jig & Fixture


Deskripsi singkat: Dalam pertemuan ini mahasiswa akan mengetahui pengertian
jig & fixture, tuntutan jig & fixture, klasifikasi jig & fixture, dan mengetahui
serta memahami ketergantungan benda kerja, alat potong dan mesin.

I. Bahan Bacaan
1. Djojoatmojdjo, Antono, Pengenalan jig & fixture, Politeknik Manufaktur
Bandung, Bandung, 1996.
2. Kurniawan, PPL 1 (Perancangan Peralatan Penepat Dasar), Politeknik
Manufaktur Bandung, 2000.

II. Bahan Bacaan Tambahan


1. P. H. Joshi, Jig & Fixture, Tata McGraw-Hill Publishing Company
Limited, New Delhi, 2005.
2. William E. Boyes, Handbook of Jig and Fixture Design, Printed in the
United States of America, 1989.

III.Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan pengertian jig & fixture.

IV. Tugas
1. Jelaskan tuntutan jig & fixture
2. Jelaskan klasifikasi jig & fixture
3. Jelaskan hubungan ketergantungan benda kerja, alat potong dan mesin

1
BAB I
PENGENALAN JIG & FIXTURE

1.1 Pendahulan
Untuk menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan, baik didalam
maupun di luar negeri, maka hal utama yang harus diperhatikan adalah aspek-
aspek ekonomi dan produksi yang rasional. Sejalan dengan tuntutan kepresisian
dan kemudahan penggantian benda kerja serta persaingan yang semakin ketat,
ketelitian perhitungan, meningkatnya harga dan biaya tidak langsung
mengakibatkan Jig & Fixture berikut pemakaiannya dalam produksi memiliki
arti yang sangat penting.
Selain itu peralatan Jig & Fixture yang digunakan pada proses produksi
benda-benda tunggal, jumlah kecil, bahkan benda-benda banyak dan massal
akan sangat berperan, karena selalu saja ada benda kerja yang membutuhkan
biaya sangat tinggi apabila dikerjakan tanpa peralatan bantu tersebut. Kurang
telitinya produk akan menambah tingkat kegagalan benda kerja, sehingga secara
langsung meningkatkan biaya.
Perencanaan proses produksi akan sangat menentukan jumlah dan jenis
peralatan Jig & Fixture yang digunakan. Seorang perencana harus mengetahui
jenis dan fungsi peralatan Jig & Fixture, bahkan melaksanakan perhitungan
biaya maksimal yang diakibatkan oleh penggunaan peralatan tersebut.
Selanjunya dimulailah proses perencanaan yang berawal dari pemesanan,
perencanaan, konstruksi, manufaktur hingga pengiriman. Perencanaan peralatan
Jig & Fixture merupakan proses produksi yang secara teknis memiliki
kebebasan tak terbatas dan sekaligus sangat tidak tergantung oleh proses yang
lain. Sebagai gambaran, apabila seorang konstruktor mesin bekerja dengan
ketergantungan yang tinggi terhadap tuntutan-tuntutan manufaktur secara
keseluruhan, maka seorang konstruktur peralatan Jig & Fixture hanya

2
tergantung kepada tuntutan-tuntutan proses produksi mesin-mesin yang dipakai,
tidak pada proses pengerjaan benda kerja sebelum dan sesudah menggunakan
peralatan Jig & Fixture.
Konstruktor peralatan Jig & Fixture berada diantara perancang produk dan
pelaksana produksi dimana peralatan tersebut digunakan. Artinya di satu sisi dia
harus memiliki pengalaman yang sangat baik dalam hal konstruksi dan di sisi
lain dia juga harus mengenal dengan baik proses dan manajemen produksi. Dia
harus mampu menggabungkan, mempertimbangkan dan bekerja sama dengan
disiplin kerja yang lain seperti desain produk, perencanaan dan persiapan
produksi serta proses produksi keseluruhan agar secara teknis dan ekonomis
menghasilkan pemecahan konstruksi yang optimal.
Tuntutan dan keinginan pada peralatan Jig & Fixture tidak saja dititik
beratkan pada masalah pencapaian fungsi dan kualitas produk yang prima,
tetapi juga biaya langsung yang dikeluarkan untuk produksi, termasuk biaya
tambahan yang selalu muncul pada proses revisi harus dihindari atau
dipertahankan sekecil mungkin. Hasil yang dicapai oleh konstruktor akan sangat
tergantung pada pengetahuan dan persiapannya. Demikian pula tuntutan yang
sama akan ditujukan pada perencana produksi dan pelaksana produksi karena
mereka secara langsung berhubungan dengan alat dan pengalaman sangat
menentukan konstruksi yang optimal.
Arti ekonomis peralatan Jig & Fixture akan lebih jelas terlihat pada proses
produksi apabila kita mengkaitkan biaya total dengan proses-proses pembuatan
konstruksi, produksi dan pemakain alat tersebut. Umumnya harga alat mencapai
75 % dari biaya total produksi. Penelitian di beberapa industri di negara maju
memperlihatkan bahwa elemen-elemen Jig & Fixture yang digunakan hingga
24.000 buah dan konstruksi yang dibutuhkan hingga 28.000 buah gambar
merupakan keadaan yang normal. Selanjutnya juga dinyatakan dari hasil
penelitian yang lain bahwa penggunaan sebuah Jig & Fixture (sebuah tempat
kerja baru yang mampu menggantikan beberapa tempat kerja yang lama) dapat

3
mengurangi biaya total produksi sebanyak Rp 50.000.000,-. Angka ini
menunjukkan bahwa Jig & Fixture memiliki arti ekonomis yang penting bagi
suatu proses produksi.

1.2 Istilah Jig & Fixture


Istilah Jig & Fixture kadang-kadang mempunyai arti penggunaan yang
berbeda. Didalam industri pengolahan plat dan logam, peralatan seperti ini
sering dikelompokkan sebagai salah satu alat bantu produksi, sejajar dengan
mesin-mesin perkakas, peralatan potong , dsb.
Kata Jig (pengarah) diartikan sebagai suatu alat untuk mengontrol dan
mengarahkan alat potong dalam sabuah proses pembentukan benda kerja.
Sedangkan fixture (penepat) adalah alat lainnya yang berfungsi untuk
memegang, melokasikan, dan menjamin benda kerja agar tetap berada pada
posisinya. Dalam proses kerjanya, kebanyakan jig dipasang bersatu dengan
fixture.
Istilah lain yang relatif baru di industri otomotif dan merupakan bagian
dari jig & fixture adalah checking fixture, dimana fungsi alat ini sedikit berbeda
dengan fixture sebagai alat bantu pengukuran yaitu menempatkan benda kerja
pada bidang-bidang datum yang telah ditentukan dengan tingkat kepresisian
yang tinggi, tetapi tidak mutlak seluruh seluruh permukaan benda harus
bersentuhan dengan fixture. Bahkan kelonggaran yang terjadi dimanfaatkan
sebagai suatu dimensi yang harus diukur dan memiliki toleransi yang sangat
kecil.

1.2 Keuntungan Penggunaan Jig & Fixture Pada Proses Produksi


o Memungkinkan pelaksanaan penyederhanaan tahapan
pengerjaan dan pemanfaatan tenaga tidak terampil.

4
o Meningkatkan efisiensi penggunaan mesin perkakas sehingga
berakibat menurunkan biaya produksi.
o Kadang-kadang mesin perkakas sederhana dan mesin-mesin
lama masih dapat dimanfaatkan, karena ketelitian hasil benda kerja telah
dijamin oleh jig & fixture. Pada beberapa kasus penggunaan mesin-mesin
khusus masih diperlukan, tetapi dengan pemanfaatan jig & fixture secara
ekonomis akan mengoptimalkan penggunaan mesin-mesin yang mahal
tersebut.
o Pekerjaan tambahan seperti boring, drilling, triming,
piercing, dll, bisa dikerjakan sekaligus.
o Mempersingkat dan meniadakan waktu untuk pencekaman,
penyetingan dan pengukuran benda kerja yang biasanya dilakukan diatas
meja mesin. Kesulitan pemeriksaan dibatasi sekecil mungkin karena
dengan cara pengujian acak telah memenuhi syarat atau dengan kata lain
tahapan pemeriksaan telah digantikan oleh tahapan tertentu dati peralatan
jig & fixture.
o Kebutuhan akan peralatan pengukur semakin sedikit.
o Pertimbangan biaya untuk kegagalan benda produk semakin
kecil.
o Kemudahan dan kesederhanaan konstruksi menurunkan
biaya perakitan.
o Suku cadang dapat disediakan setiap saat sesuai kwalitas
yangg sama dengan aslinya, sehingga kemampuan penukaran elemen
terjamin.
o Perbaikan kwalitas produk akan meningkatkan nilai tambah
dan daya saing pasar.
o Waktu penyetelan alat di luar mesin jauh lebih baik sedikit
dibandingkan waktu penyetelan alat di mesin.

5
o Melalui sistem pencekaman benda yang aman akan
menghindari keausan alat cekam sehingga secara langsung akan
menurunkan biaya alat.
o Melalui penggunaan sistem pencekaman untuk banyak benda
kerja memungkinkan dalam waktu bersamaan beberapa benda kerja
dicekam dan dikerjakan bersama-sama.
o Bersamaan dengan pengerjaan benda kerja, operator dapat
mempersiapkan pencekaman benda kerja dan melepas yang telah selesai
dikerjakan.
o Penurunan waktu produksi setiap benda kerja akan
mengurangi biaya produksi, sehingga akan memiliki daya saing karena
harga jualnya dapat diturunkan.
o Penurunan waktu produksi total akan mengurangi biaya total
produksi.
o Modal yang diperlukan semakin kecil.
o Penurunan kegiatan fisik operator akan meningkatkan
efisiensi kerja.
o Banyak benda kerja yang sama sekali tidak dapat dikerjakan
tanpa peralatan jig & fixture karena hasil yang tidak teliti, tidak seragam
dan tidak telit, tidak seragam, dan tidak ekonomis.
Grafik dibawah mempelihatkan perbandingan waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda kerja tanpa atau dengan bantuan
peralatan jig & fixture. Penghematan yang baik dimungkinkan apabila proses
pembuatan peralatan tersebut terencana dengan baik, tentunya dengan
pertimbangan perhitungan ekonomi (dibahas kemudian) dan metoda pemilihan
alternatif konstruksi yang optimal secara teknis dan ekonomis.

6
Gambar 1.1 Penghematan melalui pemanfaatan jig & fixture putar

1.3 Tuntutan Jig & Fixture


Sifat-sifat utama jig & fixture yang bisa dipertanggung jawabkan
berdasarkan tuntutan fungsi, cara mengoperasikan dan konstruksi yang layak
bagi proses manufakturnya.
Kwalitas produk yang dihasilkan tidak hanya tergantung pada faktor alat
potong, mesin, dan juga periferi mesin, serta cara mengoperasikan mesin
tersebut, tetapi dalam kondisi tertentu penggunaan peralatan jig & fixture
bahkan sangat berperan banyak. Selain itu, jig & fixture sangat mempengaruhi
aspek ekonomi proses produksi secara keseluruhan. Agar keuntugan-
keuntungan penggunaan peralatan ini dalam meningkatkan kwalitas produk dan
efisiensi produksi dapat dioptimalkan seoptimal mungkin, maka perlu
diperhatikan persyaratan-persyaratan bagi peralatan, (baik secara fungsi, cara
operasi, maupun pengerjaannya) sbb :
1.3.1 Tuntutan Keamanan

7
o Aturan keselamatan kerja yang umum harus benar-benar diperhatikan dan
tidak boleh dibatasi.
o Saran-saran keselamatan kerja khusus untuk pemakaian jig & fixture harus
diperhatikan.

1.3.2 Tuntutan Pengoperasian


o Elemen operasi harus harus dikonstruksikan
sedemikian rupa supaya tidak menimbulkan bahayabagi jemari tangan,
tangan, dan kaki serta mempertimbangkan faktor keamanan,kemudahan dan
keleluasaan ruang gerak untuk tangan ataupun kaki operator.
o Elemen operasi dan elemen pengatur apabila mungkin
ditempatkan terpusat dengan jarak yang cukup terhadap benda kerja,
elemen-elemen mesin lain dan juga alat jig & fixture.
o Apabila mungkin pengoperasian elemen pengatur dilakukan
oleh dua tangan sekaligus.
o Apabila ada elemen operasi yang dioperasikan hanya saat-saat
tertentu atau pada urutan pengoperasian tertentu, perlu diberi pelindung
khusus.
o Pada saat elemen operasi pencekaman ataupun pelepasan jig
& fixture bekerja, operator harus mendapatkan sinyal bahwa peralatan
tersebut berada dalam kondisi yang diinginkan (jig & fixture tercekam atau
terlepas).
o Elemen operasi harus dikonstruksikan sedemikian rupa agar
tidak terkena cairan pelumas maupun pendingin, karena kontak yang
berkesinambungan antara tangan dengan medium ini akan menyebabkan
kerusakan pada kulit. Juga berakibat bahaya licin pada daerah
pengoperasian dengan tangan.

8
o Elemen operasi yang bisa dilepas/terlepas, seperti kepala baut
yang digunakan sebagai stopper harus dihindari, atau jika tidak mungkin
harus diberi pengaman pengikat sehingga bersatu dengan alat.
o Sesedikit mungkin elemen operasi dan sederhana mungkin
agar mudah dioperasikan.
1.3.3 Tuntutan Penanganan Jig & Fixture
o Penanganan jig & fixture harus memperlihatkan faktor ergonomis,
sehingga mengurangi faktor kelelahan operator dan menghindari
penurunan konsentrasi kerja.
o Untuk peralatan yang mudah dipindahkan dengan tangan, harus
diperhatikan berat alat keseluruhan. Selain itu gunakan konstruksi ringan
(aluminium) penyeimbang berat, bentuk-bentuk radius dan pelat landasan
dengan bantalan udara.
o Usia, bentuk tubuh dan jenis kelamin operator perlu diperhatikan.
o Pelindung beram, pembersih beram dan ruang yang cukup untuk
pembuangan beram perlu diperhatikan untuk menghindari kecelakaan
akibat spontanitas operator dalam mengumpulkan beram dan
membersihkan sisa beram di alat potong.
1.3.4 Tuntunan Konstruksi
o Hindari sisi-sisi tajam dan bentuk-bentuk yang dapat mengakibatkan luka
pada bagian tubuh operator, terutama pada jig & fixture yang bergerak.
o Jig & Fixture yang bergerak bersama benda kerja harus diseimbangkan
terlebih dahulu.
o Perhatikan pengamanan bagi elemen yang terpisah dengan jig & fixture
agar tidak jatuh merosot atau hilang, terutama pada jig & fixture yang
bergerak.
o Harus dibuat pengamanan terhadap kemungkinan pergeseran atau
perpindahan lokasi jig & fixture.

9
o Jig & fixture yang besar harus diberi pengikat khusus agar tidak bergulir.
o Penguncian sendiri ( self-locking) benda kerja oleh elemen pencekam
terutama pada peralatan dengan getaran tinggi atau tergesernya benda
kerja akibat kerusakan alat potong harus diperhitungkan.
o Jig & Fixture yang berputar sebaiknya berbentuk melingkar pada
kelilingnya atau terlindung dengan penutup yang permanen.
o Jig & Fixture harus mudah ditransportasikan, sehingga perlu dudukan-
dudukan untuk pengait, batang pemegang, sistem pengait atau lubang
untuk memasukkan alat pengait.
1.3.5 Keselamatan Kerja Khusus Bagi Jig & Fixture Pada mesin-Mesin besar
o Elemen operasi harus dikonstruksikan dengan pengaman-pengaman listrik
maupun elektronik untuk menghindari kesalahan akibat ketidaksengajaan
pengoperasian.
o Pengamanan terhadap ketidakseragaman gaya pencekaman.
o Penggerak pada mesin harus dapat bekerja apabila proses pencekaman
telah benar-benar selesai.
o Selama penggerak mesin bekerja, sistem pencekaman benda kerja tidak
boleh berubah (pemanfaatan katup pengamanan yang dihubungkan dengan
sistem kontrol)
o Apabila aliran listrik dari sumbernya terhenti sehingga gaya cekam
berkurang maka posisi pada saat tercekam atau terlepas tidak boleh
berubah (gnakan katup impuls dengan pengatur posisi).
o Pengamanan terhadap menurunnya tekanan akibat kebocoran sistem
penggerak hidrolik. Tekanan sistem minimal harus dikontrol dengan katup
pengatur dan pengamanan tekanan.
o Pengamanan terhadap kesalahan peletakan benda kerja.
o Pengamanan terhadap ketidaksengajaan pelepasan elemen pencekam, pada
saat benda kerja sedang bergerak atau alat potong sedang bekerja.

10
o Dari beberapa tuntutan utama keselamatan kerja di atas, tentunya
pengetahuan seorang konstruktor dituntut untuk lebih berwawasan luas.
Teknik keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan, karena
keamanan berawal dari atas meja gambar.
1.3.6 Tuntunan Ekonomi
o Biaya maksimal yang direncanakan sebelumnya untuk pembuatan jig &
fixture tidak boleh dilampaui. Apabila terjadi kelebihan penggunaan biaya
harus ada dasarnya dan disetujui oleh pihak yang bertanggung jawab.
o Target pencapaian Break Event Point (BEP) harus terpenuhi dan hal ini
harus dikontrol dan diuji selama dan setelah penggunaan jig & fixture.
2 Tuntunan Fungsi
o Fungsi dan pemenuhan tuntunan jig dan fixture serta ketelitian hasil benda
kerja yang diinginkan harus terpenuhi.
o Peralatan yang dikonstruksikan dan elemen-elemen lainnya serta benda
kerja tidak boleh mengalami perubahan bentuk akibat pencekaman dan
proses pemakanan.
o Jig & Fixture harus dikonstruksikan sedemikian rupa, sehingga :
 Mudah meletakkan dan mengambil benda kerja.
 Posisi benda kerja dapat dengan mudah, cepat, jelas dan terhindar dari
kesalahan yang paling sederhana sekalipun, serta jika mungkin bisa
mengatur posisi sendiri.
 Tidak memungkinkan bagi operator untuk melakukan kesalahan
peletakan benda kerja.
 Memungkinkan pencekaman benda kerja dengan cepat dan aman.
 Cairan pendingin dan pelumas dapat diatur dengan aman.
 Beram dapat terbuang tanpa kesulitan dan tidak merusak benda kerja
dan alat.

11
1.3.7 Tuntunan Pengoperasian dan Penanganan Alat
o Jig & Fixture harus dapat dioperasikan dengan mudah, cepat dan aman
oleh operator awam sekalipun.
o Data-data dan pengetahuan ergonomi harus diperhatikan.
o Jig & Fixture yang berat dan/atau bergerak harus dilengkapi dengan alat
bantu penggerak, terutama pada saat membalikkan, memiringkan, atau
menggesernya.
o Apabila memanfaatkan tenaga kerja wanita atau operator cacat, perlu
pertimbangan khusus untuk menambahkan atau merubah elemen-elemen
operasi (misalnya pertimbangan berat, alat bantu khusus, elemen operasi
khusus).
1.3.8 Tuntunan Konstruksi
o Elemen-elemen jig & fixture harus sesuai dengan tuntunan pabrikasi,
dengan pertimbangan kemungkinan perakitan dan permesinan yang
tersedia.
o Konstruksi harus ringan sekaligus kokoh (rigid)
o Jika memungkinkan saat pembuatan jig & fixture hanya menggunakan
permesinan yang ada, tanpa memerlukan alat bantu tambahan.
o Kwalifikasi operator dimana jig & fixture digunakan dan variasi pekerjaan
yang dilakukannya harus diperhatikan.
o Jika memungkinkan tersedia elemen pengatur alat potong yang mudah
dikenali.
o Jig & Fixture harus dengan mudah, cepat dan tepat diposisikan diatas meja
mesin.
o Gunakan bahan-bahan sisa produksi atau cadangan yang tersedia di
gudang logistik (hati-hati karena penyesuaian produksi terhadap bahan
yang ada bisa menyebabkan kenaikan biaya).
o Gunakan elemen-elemen standar atau yang banyak terdapat di pasaran.

12
o Gunakan metode pembuatan konstruksi dan metode pemilihan dan
penilaiannya agar pemecahan konstruksi yang diperoleh benar-benar
optimal secara teknis maupun ekonomis.
o Hindari elemen-elemen jig & fixture yang bisa terlepas (seperti elemen
yang hubungannya menggunakan sistem pengikatan ulir, pegas dll)
o Jig & fixture harus mudah ditransportasikan sehingga harus diperhatikan
peralatan pembantu sistem transportasi dan kemungkinan lainnya.
o Perhatikan kemungkinan penyimpanan jig & fixture (lemari,palet
dsb).apabila perlu dikonstruksikan jig & fixture yang dapat diuraikan pada
saat diperlukan atau penyimpanan.
o Konstruksikan elemen-elemen yang sering menerima gesekan dan beban
besar agar tahan terhadap keausan dan mudah penggantiannya.
o Apabila perlu, untuk pengambilan dan pemeriksaan jig & fixture
dibuatkan batang khusus, terutama pada jig & fixture yang menggunakan
poros-poros yang bersilangan.

1.3.9 Tuntunan penggunaan Sebuah Alat Untuk Berbagai Bentuk Benda


Kerja.
o Penggantian benda kerja diikuti dengan penggantian alat yang harus dapat
dilakukan dengan cepat.
o Elemen-elemen yang akan diganti harus ditandai dan jelas terlihat untuk
menghindari kesalahan penggantian.
o Untuk penggantian elemen dalam jumlah banyak perlu disertakan ganbar
kerja, urutan dan cara penggantiannya atau foto yang memperlihatkan
susunan alat yang diinginkan untuk benda kerja tertentu.

13
o Jika memungkinkan lengkapi dengan contoh-contoh bentuk jig & fixture
yang diinginkan berdekatan dengan elemen pengganti yang baru untuk
mempercepat dan menghindari kesalahan di proses penggantian
selanjutnya.
o Dimensi dan hubungan antara elemen yang satu dangan yang lain harus
jelas tertulis dan terdata dengan baik agar mempermudah proses
pemeriksaan.
1.3.10 Tuntutan Penggunaan Alat Bantu Otomatis Untuk Memasukkan
Benda Kerja (termasuk penggunaan feeder atau robot industri)
o Pada satu sisi benda kerja harus masuk ke sebuah jig & fixture melalui
alat bantu otomatis yang memiliki ketelitian pengulangan yang tinggi,
sedangkan di sisi lain jig & fixture harus mampu dengan cepat, aman
dan tepat menempatkan dan mencekam benda kerja.
o Hubungan fungsi antara jig & fixture dengan alat bantu otomatis harus
dapat dengan mudah digabungkan. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah :
 Membuka jig & fixture
 Mengeluarkan benda kerja yang telah selesai diproses
 Penyerahan benda kerja ke dalam jig & fixture
 Menempatkan benda kerja pada posisi yang benar
 Menutup jig & fixture
 Proses gerakan mesin dan seterusnya
o Untuk menghindari kerusakan benda kerja, perlu dilengkapi
dengan sensor visual
o Sinyal kirim infra merah sebaiknya digunakan sebagai sinyal
yang memberikan pemberitahuan penurunan tekanan dari sistem,
apabila penggeraknya menggunakan sistem pneumatik atau hidrolik
(sinyal ini nantinya diteruskan untuk menghentikan mesin)

14
1.3.11 Tuntunan Waktu Pengiriman
o Waktu penyelesaian dan pengiriman jig & fixture harus dipertahankan
sesuai dengan penjadwalan yang telah disetujui dan direncanakan oleh
pemeriksa dan perencana produksi. Kesulitan yang menyebabkan
keterlambatan jadwal produksi harap segera dilaporkan ke PPC.

1.4 Klasifikasi Jig & Fixture


1.4.1 Klasifikasi Umum
Pengelompokan jig & fixture sebagai bagian dari alat bentu produksi
terlihat pada bagan dibawah ini

Gambar 1.2 Klasifikasi Jig & fixture

1.4.2 Jig & Fixture Standar

15
Digunakan untuk bermacam benda kerja yang umumnya memiliki
bentuk geometri sejenis. Benda kerja plat berbentuk gelombang atau sejenis
flens serta pekerjaan yang terbatas hanya untuk satu proses permesinan
( misalnya pengeboran) merupakan produk-produk yang dapat dihasilkan oleh
jig & fixture standar.
Biasanya ruang yang tersedia untuk menempatkan benda kerja telah
distandarkan. Untuk jig & fixture jenis ini memerlukan penyesuaian antara
benda kerja dengan proses kerja yang diinginkan (misalnya penyetelan atau
penambahan elemen seperti bus pengarah mata bor pada proses pengeboran).

1.4.2.1 Alat Pencekam Umum


Peralatan jenis ini biasanya telah telah tersedia sebagai sebagai
komponen standar perlengkapan mesin-mesin perkakas, seperti misalnya
ragum, kolet, adaptor dll, yang fungsinya sangat universal mencekam
berbagai bentuk dan ukuran benda kerja. Peralatan ini digunakan untuk
mencekam produk-produk tunggal maupun massal yang memiliki bentuk
geometri sederhana.

1.4.2.2 Jig & Fixture normal


Dapat diklasifikasikan menjadi :
o Alat cekam tiang, merupakan perangkat jig & fixture yang banyak
kegunaannya karena dimensi benda kerja dan gaya cekam yang dapat
diatur.
o Alat cekam pengeboran dengan konstruksi penutup, merupakan jig &
fixture untuk benda kerja ukuran kecil dengan bentuk geometri balok
o Alat cekam khusus merupakan jig & fixture yang salah satu fungsinya
dapat diputar untuk menempatkan benda kerja dalam berbagai posisisudut
terhadap alat potong.

16
1.5 Jig & Fixture Sistem Moduler
Merupakan penggabungan beberapa komponen standar yang tidak
banyak memerlukan proses pengerjaan lanjut guna menyesuaikan bentuk
geometri benda kerja dan jenis pekerjaan yang diinginkan, sehingga alternatif
ini lebih banyak mengurangi biaya produksi apabila memungkinkan untuk
digunakan.

17
Klasifikasi peralatan jenis ini berikut keuntungan dan kerugiannya
terlihat pada tabel berikut :
Problem biaya Problem penggunaan Problem teknis
Keuntungan

1. hemat perencanaan Sangat sesuai untuk : 1. bisa digunakan pada


2. hemat perhitungan 1. produk massal berbagai jenis
biaya 2. proses awal produksi mesinperkakas
3. hemat penggambaran yang menggunakan jig & konvensional NC
4. hemat biaya konstruksi fixture maupun CNC dengan
5. hemat bahan 3. pengganti sementara jig atau tanpa pelet
6. hemat elemen standar & fixture khusus yang 2. bisa tergabung dalam
7. hemat kapasitas mengalami kerusakan FMS
produksi misalnya 4. pengganti sementara 3. secara konsep bisa
debgan tidak adanya apabila benda kerja atau dimanfaatkan bagi jig
pekerja khusus untuk jig & fixture mengalami & fixture untuk produk
pengeboran atau perubahan bentuk massal yang sejenis
pengelasan 5. pembuatan prototip 4. untuk benda kerja yang
8. hemat biaya gudang 6. digunakan sebagai sama fungsi jig &
9. hemat kapital dan pengganti yang cepat fixture dapat berubah
bunga bank menjadi apabila terrjadi kesalahan misalnya JF bor dapat
keuntungan

kecil dibandingkan perencanaan alat dirubah menjadi JF


peralatan yang lain. 7. pengiriman suku cadang Frais
apabila jig & fixture 5. dapat digabungkan
aslinya sudah tidak dapat dengan sistem
digunakan kembali pencekaman
8. mempercapat pneumatik maupun
penggantian alat akibat hidrolik
cepatnya perakitan 6. ketelitian dan
ketepatan pengulangan
proses yang tinggi

18
Kerugian
1. biaya pembuatan yang 1. kesulitan perakitan saat 1. berat dan volume lebih
tinggi. pemakaian ulang besar dibandingkan Jig
2. biaya penyimpanan dibandingkandengan jig & fixture normal
suku cadang dan ruang & fixture normal 2. dimensi dan kekakuan
khusus untuk 2. sebuah jig dan fixture konstruksi sangat
perakitan. hanya dapat digunakan terbatas
3. biaya yang besar untuk satu kebutuhan 3. pengerjaan banyak
apabila komponen jig konstruksi saja sumbu pada FMS
& fixture yang telah 3. pada kondisi kerja yang terkadang tidak
terpakai ingin kasar memungkinkan memungkinkan
digunakan kembali , terjadi bahaya kerusakan 4. tidak disarankan
(bandingkan dengan benda kerja. digunakan pada jig &
jig & fixture normal). fixture untuk
Kapital yang tinggi pengelasan (kecuali
apabila jig & fixture moduler khusus untuk
sistem modular pengelasan.
digunakan semaksimal
mungkin.

1.5 . Jig & Fixture Khusus


Dikonstruksikan untuk benda kerja tertentu dan pada umumnya
digunakan pada proses pengerjaan yang juga tertentu. Pengerjaan jig dan
fixture jenis ini adalah sebagai berikut :
 Jig & Fixture Pada Proses Pemakanan
o Jig & fixture untuk benda kerja panjang
Biasanya peralatan jenis ini dibutuhkan untuk menepatkan posisi dan
mencekam benda kerja pada proses frais, gerinda permukaan, ekstrusi.
o Jig & Fixture untuk benda kerja bulat
Kelompok ini adalah peralatan yang digunakan pada proses bubut,
gerinda putar dll.
o Jig & Fixture khusus yang lain

19
Digunakan pada proses permesinan yang menghasilkan benda kerja
dengan bentuk mengikuti pola aslinya yang telah tersedia (mesin-
mesin kopi).
 Jig & Fixture Untuk Proses Penggabungan
Termasuk didalamnya adalah jenis jig & fixture untuk proses
penggabungan komponen dengan las, solder, ikatan baut, perekat, dan
untuk proses perakitan komponen.
 Jig & Fixture Untuk Proses Khusus
Jig & fixture jenis ini khusus digunakan pada proses pemeriksaan,
penggulungan, perlakuan panas, atau proses sejenis yang tidak
menghasilkan beram.

1.7 Klasifikasi Ekonomi


Selain itu, apabila kita mengelompokkan jig & fixture dari sudut
pandang ekonomi, maka terdapat 4 jenis peralatan yang perhitungan
ekonomisnya sangat dibatasi oleh biaya rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Klasifikasi empat jenis peralatan ini dibuat berdasarkan
tuntutan kebutuhan masing-masing, yaitu :
 Kebutuhan Utama
Jig & Fixture jenis ini mutlak dibutuhkan, karena tanpa peralatan ini
proses produksi tidak mungkin bisa dilaksanakan. Alasan yang paling sering
dijumpai mengapa peralatan ini mutlak digunakan adalah karena tuntutan
bentuk geometri benda kerja, dimana penggunaan sistem pencekam umum
tidak memungkinkan. Penelitian faktor ekonomi menunjukkan bahwa
konetruksi dan tingkat kerumitannya serta biaya total yang diizinkan untuk
digunakan merupakan faktor pembatas.
Dengan perubahan bentuk benda kerja (usulan konstruktor jig & fixture
kepada perancang produksi), tidak tertutup kemungkinan bahwa jig & fixture
bisa menjadi tidak diperlukan.

20
 Kebutuhan kepresisian
Semakin presisi benda kerja yang dihasilkan serta semakin mudah, cepat
dan tepat tuntutan penggantian elemen pada peralatan jig & fixture akan
semakin meningkatkan biaya produksi. Adapun kepresisian benda kerja yang
dihasilkan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
o Bentuk geometri, sifat bahan, bidang datum dan hubungan dimensi
diantara benda kerja.
o Konstruksi dan metode proses yang digunakan serta kwalitas operator.
o Bentuk geometri, umur dan perubahan bentuk alat potong akibat
perubahan temperatur serta besar dan gaya arah potong.
o Kepresisian, kekakuan, dan ketahanan sifat statis & dinamis serta
ketahanan mesin terhadap perubahan temperatur.
o Kerusakan akibat kelalaian dan kejenuhan operator dalam memasang dan
mengeluarkan benda kerja.
o Perubahan bentuk elastis dan getaran yang terjadi pada sistem
keseluruhan.
o Pengaruh cairan pendingin dan pelumas
 Kebutuhan Ekonomi
Kelompok ini adalah peralatan jig & fixture yang penggunaannya
diharapkan dapat menurunkan biaya produksi. Hasil perhitungan dari biaya
merupakan hal yang sangat menentukan.
 Kebutuhan Khusus
Jenis ini hanya diperlukan apabila jig & fixture yang tersedia dan
digunakan tidak lagi memenuhi tuntutan baru ataupun perubahan kwalitas
yang terjadi. Dalam hal iniperencanaan biaya sangat dipengaruhi oleh
konstruksi optimal yang diperoleh dengan pemecahan teknis dan ekonomis
yang baik.

21
1.8 Klasifikasi Gaya
Pengelompokan selanjutnya didasarkan atas jenis dan cara kerja gaya
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan jig & fixture, yaitu
o Jig & Fixture yang mengandalkan otot manusia
o Jig & Fixture yang mengandalkan tenaga penggerak pneumatik,
hidrolik, listri dsb

1.9 Klasifikasi Jumlah Produk


Berdasarkan jumlah benda kerja yang tercekam pada saat yang sama
atau secara kontinu, maka jig & fixture dapat diklasifikasikan menjadi :
o Jig & fixture untuk benda kerja tunggal, dimana termasuk didalamnya
temporary jig & fixture untuk kebutuhan pembuatan model atau
prototype
o Jig & fixture untuk benda kerja banyak
o Jig & fixture untuk proses kontinu (progressive)
Istilah dua klasifikasi terakhir dalam prakteknya sering digabungkan
menjadi satu nama , misalnya :
o Jig & fixture benda kerja banyak dengan penggerak pneumatik
o Jig & fixture untuk benda kerja tunggal dengan penggerak manual, dsb.

1.10 Sebutan Jig & Fixture dan Singkatan menurut DIN 6300 (Juni 1970)

Standarisasi sebutan dan singkatan untuk jig & fixture menurut DIN 6300
(disini dijelaskan hanya sebagai bahan pembanding, selama Indonesia belum
memiliki standar yang berlaku di industri dalam negeri) dibuat sedemikian rupa
agar sesuai dengan kebutuhan industri di Jerman. Sebutan yang digunakan
merupakan singkatan dari proses produksi yang dihasilkan oleh alay jig &
fixture. Seluruh singkatan diawali dengan huruf V (Vorrichtungen = jig &

22
fixture) dan setelah diberi jarak satu spasi, diikuti dengan singkatan proses yang
digunakan, misalnya V Bo artinya jig & Fixture untuk proses pengeboran (BO :
Bohr = pengeboran).
Tabel dibawah ini memperlihatkan sebutan dan singkatan yang digunakan
menurut DIN 6300, dimana singkatan-singkatan ini juga bisa dimanfaatkan
untukproses pengolahan data.

SINGKATAN DISUSUN BERDASARKAN ABJAD

Singkatan Vorrichtung Terjemahan Singkatan Vorrichtung Terjemahan


V ABi Abisolier- pelepasan isolator V KLEB Klebe-2) Perekatan
V ANR Anreiss-2) penyobekan V LAK Lackier- pengecatan
V BIG Biege- penekukan V LEIM Leim- pengeleman
V BIN Binde- pengikatan V LOET Loet- penyolderan
V BO Bohr- pengeboran V MON Montier- perakitan-pemasangan
(Zusammenbau-)
Abzieh- perakitan-pelepasan
V BO-G Gewindebohr- pengeboran ulir V MON-AB
Auspress- perakitan-penarikan
V BO-R Reib- reaming V MON-AU
Einpress- perakitan-pemasukan
V BO-S Senk- countersinking V MON-EI
Niet- pengelingan
V BOER Boerdel- ? V NIT
Raeum- broacning
V BRE Brennschneid- pemotongan api V RAEU
Dreh- Richt- pelurusan
V DRE pembubutan V RI
V DRE-G Gewindedreh- Saege- penggergajian
pembubutan ulir V SAEG
V FEIL Feil- Schleif- penggerindaan
pengikiran V SL
V FR Fraes- Gewindeschleif- penggerindaan ulir
pengefraisan V SL-G
V FR-G Gewindefraes- Spann-1) pencekaman
pengefraisan ulir V SPA
V FR-Z Waelzfraes- Stoss- pemadatan
pengefraisan sisi V STO
V FUELL Fuell- Waelzstoss- penggilingan
pengisian V STO-Z
V GIS Giess- Schweiss- pengelasan
penuangan V SW
V GRA Gravier- Tauch-2) pencelupan
penggraviran V TAU
V HAE Haerte-2) Wickel- penggulungan
perlakuan panas V WIK
V HOB Hobel- Wucht-2) penyeimbangan
scrapping V WU
V KIT Kitt- Zentrier- penyumbuan
? V ZEN

1) Digunakan untuk beberapa proses bersamaan, misalnya pekerjaan pengeboran dan pengefraisan
bersama-sama.
2) Digunakan pada proses pengerjaan yang tidak menghasilkan beram.

23
1.11 Pengkodean System Jig dan Fixture

Penggunaan system pengkodean pada industri sangat membutuhkan


banyak parameter yang berdasarkan keterbatasan tempat tidak diutarakan dengan
jelas di modul ini. Oleh karena itu apabila muncul permasalahan ini harap melihat
pada pustaka nomor (1),(2),(3),(4), dan (5).
Dengan tuntutan penggunaan optimal seluruh peralatan jig dan fixture yang
digunakan unit produksi, maka merupakan suatu keharusan untuk membuat system
pengkodean jig dan fixture, sehingga sasaran-sasaran berikut dapat tercapai:
 Jig dan fixture yang pernah dibuat dan masih ada dapat dimanfaatkan,
sehingga akan sangat menghemat biaya produksi.
 Kemungkinan pemanfaatan jig dan fixture yang ada, dengan melakukan
sedikit perubahan konstruksi atau menyesuaikan bentuk benda kerja atau
pekerjaan yang baru.
 Pendataan yang baik akan memudahkan pencarian data gambar konstruksi
sejenis yang pernah dibuat.
 Pengelompokan konstruksi dan elemen-elemen jig dan fixture tersusun
dengan baik.
 Penggabungan beberapa jig dan fixture untuk proses continue atau pemilihan
jig dan fixture yang mampu digunakan untuk beberapa bentuk sejenis.
 Penggunaan elemen-elemen jig dan fixture yang dapat ditukar-pasang,
sehingga bisa dirakit sesuai dengan kebutuhan.
 Pengawasan penggunaan jig dan fixture dapat dilakukan secara statis.
 Pengawasan biaya total penggunaan jig dan fixture.

24
1.11 Penutup
1.11.1 Kesimpulan
1. Jig diartikan sebagai alat untuk mengontrol dan mengarahkan alat
potong dalam suatu proses pembentukan benda kerja.
2. Fixture adalah alat lain yang berfungsi memegang, melokasikan benda
kerja pada posisi tertentu dan menjamin agar benda kerja tetap pada
posisinya.

1.11.2 Soal
1. Jelaskan perbedaan antara jig dan fixture
2. Bagaimana cara mengidentifikasikan jig dan fixture
3. Jelaskan keuntungan penggunaan jig dan fixture

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai