Anda di halaman 1dari 17

PROYEK MNC TOWER SURABAYA

MANAJEMEN KONSTRUKSI A

Disusun Oleh :

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2015/2016

STAKEHOLDER PROYEK
MNC TOWER DI SURABAYA

Analisis Stakeholder proyek :

1. Gambaran Umum/Deskripsi Proyek


2. Struktur Organisasi Proyek
3. Tahap Pelaksanaan
4. Jobdesk (Tugas Sebagai Pengawas Dalam Proyek Mnc Tower Surabaya)

Sumber Informasi :
Laporan Kerja Praktik yang dilakukan oleh
Ririn Purwantini (3111100009)
Dewi Masyitoh (3111100011)
BAB 1

DESKRIPSI PROYEK

Gambar 2.1.1 Peta Lokasi Proyek

Proyek pembangunan MNC Tower yang berfungsi sebagai gedung perkantoran MNC
initerletakpada jalan Taman Ade Irma Suryani Nasution Surabaya. Secara geografis proyek
ini terletak di pusat kota Surabaya yang dapat kita lihat dari peta bahwa letak royek ini dekat
dengan Monumen Bambu Runcing.
Pemilik proyek ini adalah PT. Swarna Citra Sentosa. Sedangkan kontraktor
pelaksanya adalah PT. Recta Construction yang berpusat di Bekasi Barat. Pemilik proyek
juga berperan selaku Manajemen Konsultan. Proyek dimulai pelaksanaannya pada tanggal2
Mei 2014, antara PT. Swarna Citra Sentosa dengan PT Recta Construction dengan nilai
kontrak sebesar Rp 67.500.000.000,00 dengan jenis kontrak lump sum.
Pada pelaksanaan proyek ini dibangun direksi kit yang letaknya cukup jauh dari
lokasi proyek yaitu di jalan Ade Irma Suryani 35C Surabaya (di taman seberang) berupa ruko
yang disewa setinggi 4 lantai.
1.1 DATA-DATA PROYEK
DATA TEKNIS
DATA TEKNIS GEDUNG
Luas lahan : 1424 m2
Jenis konstruksi
Sub-struktur (basement lt. 3 -1) : Beton bertulang
Upper-struktur (ground 1- lt. 12) : Beton bertulang

a. PONDASI
BORE PILE
Daya dukung pondasi (Minimal)
Jenis Pondasi : Bore Pile
Diameter : 1000 mm
Mutu Beton : K-300
Jumlah pile : 93 buah
El. Ujung pile : - 45,00 m
b. STRUKTUR PENAHAN TANAH
SOLDIER PILE dan BENTONITE
Jenis Pile : Soldier pile
Diameter : 1000 mm
Mutu pile : K-300
Jumlah pile : 41 buah
Jenis pile : Bentonite
Diameter : ± 500 mm
Mutu Beton : K-300
Jumlah pile : 41 buah

RETAINING WALL

Mutu beton : K- 300


Kedalaman :9m
PILE CAP

Mutu Beton : K-300


Dimensi :1600 x 800 mm

KOLOM

Mutu Beton BS 3 - lt.7 : K-400


Mutu beton lt.8 - atap : K-350

No Type Dimensi
1 K1 400 x 800
2 K2 600 x 800
3 K3 600 x 1200
4 K4 500 x 500
5 K5 600 x 600
6 K6 600 x 600
7 K7 400 x 600
8 K8 400 x 1500
9 K9 400 x 1000
10 K10 600 x 1000
11 K11 & K15 300 x 300
12 K12 600 x 1000
13 K13 400 x 1000
14 K14 400 x 400
15 K17 350 x 350
16 K18 300 x 500
17 KL 200 x 300
BALOK

Mutu Beton : K-300

No Type Dimensi
1 B1 250 x 400
2 B2 300 x 400
3 B3 300 x 500
4 B4 300 x 600
5 B5 350 x 650
6 B6 400 x 500
7 B7 400 x 600
8 B8 400 x 700
9 B9 500 x 500
10 B10 500 x 700
11 B11 600 x 500
12 B12 400 x 600/1200
13 B13 500 x 600/1200
14 B14 350 x 1000

PLAT

Mutu Beton : K-300

BAJA TULANGAN

Mutu baja tulangan : BJTP – 24 fy = 240 Mpa.


BJTD –50 fy = 500 Mpa.

1.2 DATA PRA KONTRAK

DATA KONTRAK
Nama Proyek : MNC Tower Surabaya
Lokasi Proyek : Jl Taman Ade Irma Suryani Nasution no 21 Surabaya
Tanggal Kontrak : 7 Februari 2014
Nomor kontrak : 003-RC/MNCL-PRJ/TAISN/II/14
Kontrak : 2 Mei 2014
Luas Lahan : 1424 m2
Luas Bangunan :
Sub-struktur (basement 3 – 1) : 3429,38 m2
Upper-struktur (ground 1 – lt.12) : 8637,52 m2
Tinggi Bangunan : 59,20 m
Nilai Kontrak Awal : Rp 67.500.000.000,00 (tidak termasuk PPN)
Pemilik Proyek : PT. Swarna Citra Sentosa
Kontraktor : PT Recta Construction
Konsultan MK : PT. Swarna Citra Sentosa
Waktu Pelaksanaan : 12bulan (pekerjaan struktur dan arsitektur)
BAB 2

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Proyek Gedung Perkantoran MNC Tower yang dimiliki oleh PT Swarna Citra Sentosa ini
dikerjakan oleh beberapa kontraktor dengan salah satu kontraktor sebagai kontraktor utama.
Kontraktor ini antara lain PT Borland yang bertanggungjawab terhadap pengerjaan pile, PT Recta
Construction sebagai kontraktor utama yang bertanggungjawab terhadap keseluruhan pekerjaan
struktur dan arsitektur, dan PT Greatex yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan MEP dengan
pengawas dari owner itu sendiri, PT Swarna Citra Sentosa.

Masing-masing kontraktor memiliki sub kontraktor sendiri-sendiri. Data sub kontraktor


pada PT Borland dan PT Greatex tidak diketahui karena keterbatasan data yang masuk ke
pengawas. Sedangkan untuk sub kontraktor pada PT Recta Construction antara lain CV. Pace Mas
yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan galian, PT Terminix sebagai produk anti rayap yang
digunakan, PT Holcim Beton Indonesia serta PT Jaya Ready Mix yang bertanggung jawab
terhadap pekerjaan pengecoran. Berikut ini adalah struktur organisasi keseluruhan proyek.

FOSROC-WATERPROOFING
(SUB-KONTRAKTOR)

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Gambar 2.1.10Struktur Organisasi Proyek keseluruhan


Struktur Organisasi Proyek Pengawas

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


PT. SWARNA CITRA SENTOSA
GEDUNG PERKANTORAN MNC LAND SURABAYA

GENERAL MANAGER
NYOMAN RAHMADI

PROJECT MANAGER
SAMUEL SIMAMORA

SITE MANAGER
-

PROJECT ADMIN
-

MECHANICAL ELECTRICAL
PLUMBING
REINARD PERKASA

STRUCTURE SUPERVISOR
-

ARCHITECHT SUPERVISOR
-

QUANTITY SURVEYOR
HARDILAN

QUALITY CONTROL
BUDI SUKAMTO
Struktur Organisasi Proyek Pelaksana

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


PT RECTA CONSTRUCTION
GEDUNG PERKANTORAN MNC LAND SURABAYA

PROJECT OPERATIONAL DIRECTOR


IR. GUNAWAN WONGSOWIDJOJO
JONNY S PANGARIBUAN

PROJECT SUPPORTING
SUPARNO

STRUCTURAL ENGINEERING COMMERCIAL DEPARTEMEN


INDRA RACHMAN MUJONO
CECEP INDRA LESMANA

PROJECT MANAGER
RONNY CHRIS HIMAWAN

ADMINISTRASI
TOTOK SUPRIANTO

ENGINEERING SITE MANAGER SAFETY OFFICER


DEDY PRASETYO PUGOH MARDOKO BENEDIKTUS

DRAFTER ARCHITECHT SUPERVISOR


HADI WIJOYO RUCHANI
NANANG GATOT

STRUCTURESUPERVISOR
QUANTITY SURVEYOR BAGYO
RIO MUSLICH

SURVEYOR ASS. SURVEYOR


ADOLF NAPORTA WAHYU

MECHANICAL
MUALIMIN
USMAN

LOGISTIC / STORE KEEPER


DONY

DRIVER
BUDI
Langkah Pengerjaan Proyek
Gambar 2.1.22Flowchart Langkah Pengerjaan Proyek
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN PROYEK

Pelaksanaan proyek yang aka dijelaskan ini tidak mencakup taapan pra konstruksi
tetapi hanya pada saat pelaksanaan konstruksi. . Metode yang digunakan dalam
pembangunan gedung dengan basement ini adalah metode open (terbuka). Sehingga
pembangunan sub-struktur (basement) dikerjakan terlabih dahulu.

Pada metode open yang diperlukan dalam pekerjaannya adalah adanya dinding
yang mampu menahan tanah samping yang akan digunakan sebagai penahan tanah sementara
(saat konstruksi) dan sebagai penahan tanah permanen (struktur penahan tanah tidak
dibongkar setelah selesai konstruksi).
4.1.Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konstruksi dinding penahan tanah. Dalam
hal ini PT. Swarna Citra Sentosa menggunakan PT. Borland sebagai kontraktor yang
khusus mengerjakan tiang pancang/ pile
4.2.Langkah kedua adalah pekerjaan bore pile dengan metode konstruksi bor. Bore pile
adalah tiang pancang yang berfungsi sebagai penerima sekaligus pengalur beban vertikal
akibat beban keseluruhan gedung.
4.3.Langkah ketiga adalah pekerjaan caping beam soldier pile. Dimana caping beam ini
memiliki tujuan agar soldier pile mampu terkunci menjadi satu kesatuan sehingga apabila
ada penurunan tanah akibat beban gedung maka soldier pile akan turun bersama-sama
sehingga tidak menimbulkan keretakan pada bangunan akibat tanah yang bergeser turun.
Mulai dari pekerjaan caping beam ini, konstruksi dilanjutkan oleh PT. Recta
Construction. Dimana kontraktor ini bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan
struktur.
4.4.Langkah keempat adalah pekerjaan pemasangan strutting(rangka baja) sebagai penahan
lateral dan sudut dari caping beam.
4.5.Langkah kelima adalah pekerjaan galian mulai AS 8 s/d 1 (dari belakang ke depan)
dengan 3 excavator yang dilakukan secara estafet.
Gambar 2.1.13 pekerjaan galian
4.6.Langkah keenam adalah pekerjaan lantai kerja yang dilakukan guna mempermudah
pekerja dalam bekerja akibat tanah asli berupa lumpur yang sangat rendah SPT-nya
4.7.Langkah ketujuh adalah pekerjaan Matt Foundation mulai dari pembesian balok dan
plat sampai pemasangan beton decking,
4.8.Langkah kedelapan adalah pekerjaan lanjutan pemasangan sengkang pada kolom dan
retaining wall
BAB 4
Tugas Sebagai Pengawas Dalam Proyek MNC Tower Surabaya

Berikut adalah tugas tugas sebagai pengawas pelaksana proyek :


1. Pengecekan ShopDrawing
Shop drawing merupakan pendetailan
gambar kontrak untuk nantinya dipakai
dilapangan. Shop drawing dibuat untuk
setiap detail yang akan dikerjakan di
lapangan. Gambar ini diajukan kepada
pengawas dari pihak PT Swarna Citra
Sentosa untuk dicek apakah sesuai dengan
gambar kontrak yang disepakati
sebelumnya. Apabila tidak sesuai maka
akan dilakukan revisi ulang sampai gambar
tersebut sesuai dengan gambar kontrak.

Gambar 2.2.1 Form pengajuan shop drawing


ke pengawas
Gambar 2.2.2 Contoh gambar shop drawing kolom

Gambar 2.2.3 Contoh gambar for construction kolom

2. Pengecekan Lapangan Sebelum Pengecoran


Sebelum pengecoran perlu adanya pengecekan untuk memastikan semua pekerjaan sudah
sesuai dengan shop drawing yang sudah disetujui. Pengecekan yang dilakukan sesaat
sebelum pengecoran matt foundation mencakup beberapa hal, diantaranya:
 Pembesian
Hal-hal yang perlu dicek pada pekerjaan pembesian adalah diameter tulangan,
jumlah tulangan, jarak tulangan, dan panjang penyaluran.
 Bekisting
Dalam pengecoran matt foundation penggunaan bekisting terdapat pada sumpit,pit
lift, dan batas pengecoran tahap pertama.
 Kebersihan
Kebersihan ini meliputi kebersihan lantai kerja di bawah matt foundation serta
kebersihan bekisting, baik bekisting sumpit, pit lift, maupun bekisting batas
pengecoran.
3. Pengecoran
Pengecoran tahap pertama matt foundation dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2014,
pengecoran dimulai pada pukul 19.00 dan selesai pada pukul 15.00 tanggal 24 Juli 2014.
Beton yang dipakai adalah beton mutu K300 yang disuplai oleh PT Holchim. Volume yang
dibutuhkan untuk pengecoran tahap pertama ini sekitar 1100 m3, pemesanan awal ke PT
Holchim sebanyak 850 m3 lalu dipesan lagi hingga 992 m3.
Truk mixer yang datang sebanyak 155 mixer dengan volume masing-masing mixer
6 – 6,5 m3. Pengetesan slump dilakukan pada setiap mixer untuk 10 truk pertama,
selanjutnya pengetesan dilakukan per 4 truk mixer yang datang. Sementara untuk benda uji
diambil per 14 truk mixer.
Pengecoran tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2014, dimulai
pukul 19.00 dan selesai pada pukul 06.00 tanggal 13 Agustus 2014. Volume yang
diperlukan dalam pengecoran tahap kedua ini sekitar 600 m3.
Selama pengecoran berlangsung kita bertugas untuk mengawasi jalannya proses
pengecoran. Seperti mengecek hasil dari tes slump, untuk mutu beton K300 slump yang
diijinkan adalah 12 cm dengan toleransi ± 2 𝑐𝑚. Begitu juga dengan pengambilan sample
benda uji. Tugas lainnya adalah mencatat nomor lambung dan plat nomor truk mixer yang
datang, volume beton, dan hasil tes slump.

Anda mungkin juga menyukai