Anda di halaman 1dari 36

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1

Data Teknis Proyek Data teknis proyek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pelaksanaan konstruksi yaitu meliputi konstruksi bore pile, konstruksi pile cap, konstruksi caping beam, konstruksi ground water thank (GWT), konstruksi sewage treatment plant (STP), dan konstruksi retaining wall.

2.1.1

Konstruksi Bored Pile Pondasi yang digunakan pada proyek pembangunan Bassura City adalah pondasi jenis bored pile . Pondasi bored pile adalah merupakan struktur vertikal yang berfungsi menahan beban yang bekerja (beban aksial & beban lateral). Tulangan yang digunakan pada pondasi bored pile ini adalah tulangan 14 D 22 dengan tulangan sengkang D10 150. Pondasi bored pile memiliki ukuran MPa dan slump 18 cm.

1000 mm dengan mutu beton K-350, fc 29

2.1.2

Konstruksi Pile Cap Pile Cap atau biasa disebut poer berfungsi sebagai pengikat antara pondasi, tie beam (sloof), balok, dan kolom sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat dan kokoh dalam menahan beban yang berada di atasnya dan juga berfungsi sebagai perata beban di atas pondasi untuk menghubungkan antar

12

13

pondasi. Pekerjaan pile cap menggunakan mutu beton K-350. Mutu baja tulangan yang digunakan pada pekerjaan tangga yaitu BJTD 40, dengan diameter besi yang digunakan D13, D16, D22 dan D25. 2.1.3 Konstruksi Caping Beam Capping Beam adalah struktur bangunan yang berfungsi

mengikat/menggabungkan beberapa pondasi sehingga beban-beban yang diterima oleh masing-masing pondasi menjadi merata. Dalam pembangunan proyek gedung Super Blok Bassura City , capping beam yang digunakan adalah bentuk persegi panjang. Mutu beton yang digunakan untuk capping beam pada proyek ini adalah mutu beton K-350 (350 kg/cm), fc 29 MPa, dengan dimensi 800 mm x 900 mm. 2.1.4 Konstruksi Retaining Wall Retaining wall adalah struktur yang memegang kembali tanah atau batu dari sebuah bangunan, struktur atau area. Dinding penahan gerakan atau downslope, mencegah erosi dan menyediakan dukungan untuk vertikal atau hampir vertikal. Untuk pelaksanaan perencanaan dinding penahan tanah adapun langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Memperkirakan ukuran atau dimensi dari dinding penahan tanah. 2. Mencari besarnya tekanan tanah,baik secara analitis maupun secara grafis berdasarkan cara yang sesuai dengan tipe dinding penahan tanahnya. 3. Lebar dasar dinding penahan tanah harus cukup untuk memobilisasi daya dukung tanahnya.

14

4. Perhitungan kekuatan struktur dari konsruksi penahan tanah,yaitu dengan memeriksa tegangan geser dan dan tekanan tekan yang di ijinkan dari dinding penahan tanah. 5. Dinding penahan harus aman dari stabilitas gesernya (sliding stability) 6. Dinding penahan harus aman dari stabilitas gulingnya (overtuning stability) 7. Tinjauan terhadap lingkungan lokasi dari penempatan dinding penahan. 2.1.5 Konstruksi Ground Water Tank (GWT) Ground Water Tank adalah tempat penampungan air bersih yang kemudian nantinya akan disalurkan melalui pipa-pipa ke setiap kran. Pada proyek Bassura City mutu beton yang digunakan untuk konstruksi ground water tank K-350 dan tebal plat yang digunakan untuk ground water tank adalah 150 mm. 2.1.6 Konstruksi Sewage Treatment Plant (STP) Sewage Treatment Plant (STP) adalah tempat pengolahan limbah atau air kotor mulai dari pengumpulan, pengolahan, sampai pembuangan akhir. Pada proyek Bassura City tebal plat yang digunakan adalah 35 cm dan mutu beton yang digunakan adalah K-350.

2.1.7

Konstruksi Pelat Lantai Plat lantai merupakan bagian konstruksi bangunan yang digunakan untuk menahan beban mati dan beban hidup yang bekerja pada plat lantai

15

tersebut. Plat lantai juga berfungsi sebagai pemisah antar ruangan secara horizontal. Pada proyek Bassura City pekerjaan plat lantai dilaksanakan di lokasi proyek mulai dari bekisting, pembesian, pengecoran, hingga perawatan. Plat berfungsi antara lain : a. Menahan beban di atasnya baik beban mati (sendiri) dan beban hidup. b. Pemisah ruangan yang secara vertikal ke atas maupun ke bawah Pelat yang digunakan pada proyek Bassura City adalah pelat lantai beton dengan bekisting pelat berbahan konvensional dan ada yang berbahan Metal Deck. Pelat lantai menggunakan mutu beton K-350 dengan fc 29 Mpa. Pada proyek ini ada plat lantai yang menggunakan Metal Deck pembesiannya menggunakan Wiremesh M6 200. Berikut tipe pelat yang terdapat pada Proyek Bassura City : Tabel 2.1 Tipe Pelat Tipe Pelat Tebal Pelat (mm) S1 S2 S3 S4 SR1 CS1 150 150 130 130 130 170 D10-200 D16-150 D10-200 D13-150 D10-200 D10-200 D10-100 D16-100 D10-200 D13-150 D10-150 D10-100 D10-200 D16-150 D10-200 D13-150 D10-200 D10-200 D10-100 D16-100 D10-200 D13-150 D10-150 D10-100 Tul. Atas Arah (x) Tul. Atas Arah (y) Tul. Bawah Arah (x) Tul. Bawah Arah (y)

16

Tipe Pelat

Tebal Pelat (mm)

Tul. Atas Arah (x)

Tul. Atas Arah (y)

Tul. Bawah Arah (x)

Tul. Bawah Arah (y)

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9

150 150 150 150 150 150 150 150 150

D10-250 D10-150 D10-175 D10-250 D10-175 D10-150 D10-200 D10-200 D10-125

D10-250 D13-125 D13-150 D10-175 D13-150 D13-150 D13-175 D13-175 D13-125

D10-250 D10-150 D10-175 D10-250 D10-175 D10-150 D10-200 D10-200 D10-125

D10-250 D13-125 D13-150 D10-175 D13-150 D13-150 D13-175 D13-175 D13-125

2.2

Administrasi Proyek Sistem administrasi proyek merupakan sarana yang dibuat untuk memfasilitasi hubungan komunikasi antara pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan suatu proyek. Dalam sistem administrasi terdapat informasi yang berisi mengenai: pelelangan, struktur organisasi proyek, evaluasi pekerjaan, tenaga kerja, dan lain-lain. Dalam penulisan laporan ini penulis tidak secara lengkap mendapatkan informasi mengenai hal tersebut dikarenakan penulis mengalami kesulitan untuk berkoordinasi dengan pihakpihak yang mendukung penyediaan informasi mengenai hal tersebut.

17

2.2.1

Pelelangan Pelelangan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaring pemberi jasa konstruksi dengan tujuan mendapatkan jasa konstruksi yang terbaik dalam melakukan pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Pelelangan barang dan jasa dalam proyek Bassura City ini dilakukan dengan sistem pelelangan umum/ terbuka. Pelelangan umum atau terbuka adalah pelelangan yang dapat diikuti oleh rekanan yang tercantum dalam daftar rekan mampu sesuai dengan bidang usaha, lingkup, ataupun klasifikasi kemampuannya. Perbandingan peserta pelelangan dilakukan melalui negosiasi baik dari segi teknis maupun dari segi harga.

2.2.1.1 Tata Cara Pelelangan Pelelangan dilakukan setelah pihak owner/ pemilik proyek (PT. Synthesis Karya Pratama) menunjuk panitia lelang untuk membuat dokumen tender atau dokumen lelang, dilanjutkan dengan mengadakan pelelangan terbuka yang diikuti oleh beberapa kontraktor sebagai peserta lelang. Owner menunjuk manajemen konstruksi untuk membuat perencanaan gedung sesuai dengan yang owner inginkan. PT. Totalindo Eka Persada selaku kontraktor utama mendapatkan proyek ini melalui pelelangan terbuka. Tata cara pelelangannya sebagai berikut :

18

1. PT. Synthesis Karya Pratama selaku owner sekaligus manajemen konstruksi membentuk panitia lelang. 2. Panitia lelang berjumlah minimal 5 orang dari tim konsultan dengan tugas sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen lelang yang berisi rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) serta gambar perencanaan, menyusun dan menentapkan tata cara penilaian terhadap penawaran, syarat peserta lelang, serta perkiraan harga. b. Mengumumkan segala sesuatunya mengenai pelelangan melalui media massa. c. Mengundang peserta yang tidak termasuk dalam daftar rekanan mampu untuk mengikuti prakualifikasi. d. Melakukan rapat prakualifikasi / penjelasan mengenai dokumen lelang. e. Melaksanakan pembukaan dokumen penawaran. f. Mengadakan evaluasi dan penetapan calon pemenang dan membuat laporan pertanggungjawaban hasil pelelangan. 3. PT. Synthesis Karya Pratama owner mengumumkan adanya pelelangan melalui surat penunjukkan langsung, pengumuman tersebut tercantum : Latar belakang proyek ( uraian singkat yang memuat nama proyek, pemberi tugas, maksud dan tujuan, lingkup proyek, pagu anggaran,

19

kualifikasi, dan metode), tangal dan tempat pengambilan dokumen lelang / dokumen prakualifikasi. 4. PT. Synthesis Karya Pratama selaku owner mengundang perusahaan jasa konstruksi. 5. Diadakan rapat penjelasan pelelangan (aanwijzing). Dalam rapat ini dijelaskan kepada peserta lelang mengenai hal-hal seperti metode penyelanggaraan pelelangan, cara penyampaian penawaran, dokumen yang harus diampirkan, sistem kontrak, dsb. 6. Peserta lelang mempelajari dokumen lelang yang berisi : a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) b. Gambar perencanaan c. Tata cara penilaian terhadap penawaran. d. Syarat peserta lelang 7. Peserta menyerahkan dokumen penawaran yang berisi surat penawaran lengkap dan syarat administrasi dan teknis. Adapun syarat dari surat penawaran yaitu : a. Memenuhi ketentuan administrasi. b. Bermaterai cukup. c. Bertanggal dan ditandatangani.

20

d. Diajukan dalam sampul tertutup. e. Harga penawaran dalam surat berupa angka dan huruf jelas. Adapun persyaratan administrasi yang disertakan oleh peserta lelang antara lain : Neraca perusahaan terakhir Izin usaha Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Reefrensi bank Surat jaminan penawaran Memiliki ISO dan OHSAS 8. Peserta lelang termasuk PT. Totalindo Eka Persada di dalamnya memasukkan harga penawaran kepada panitia lelang. 9. PT. Totalindo Eka Persada selaku peserta lelang membuat harga penawaran. 10. Selanjutnya tahap pemasukkan dokumen yaitu membuka dokumen bersama-sama, dokumen penawaran kontraktor diproses oleh panitia lelang sebagai acuan untuk mendapatkan calon pemenang. Penyampaian dan pembukaan penawaran oleh panitia lelang dilakukan dihadapan para peserta lelang.

21

11. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga yang mendekati harga owner dan disesuaikan dengan realita dengan realita dan kondisi harga di pasaran. 12. Penetapan pemenang dilakukan dengan nilai penawaran harga terendah dan wajar yaitu PT. Totalindo Eka Persada. 13. Pemberian Surat Perintah Kerja (SPK) dari owner kepada kontraktor pemenang untuk melaksanakan pembangunan fisik bangunan. 2.2.1.2 Bentuk Kontrak Pada proyek pembangunan gedung Bassura City ini bentuk kontrak yag digunakan kontrak lumpsum fixed price. Maksudnya suatu kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang. Kontrak kerja konstruksi dengan bentuk imbalan lump merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dab semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasinya tidak berubah. Dalam kontrak lumpsum, resiko biaya pengguna jasa minimal (kecil) memberikan cukup pengawasan dan pelaksanaan dan pengikatan. Mengenal kontrak lumpsum fixed price yang menyatakan bahwa dalam kontrak bentuk ini, volume pekerjaan asli dalam kontrak yaitu boleh diukur kembali dan nilai kontrak tidak boleh berubah seperti pengertian sebagian orang. Hal ini mungkin disebabkan ada kata fixed sehingga diartikan tidak

22

boleh berubah, ini adalah sesuatu kekeliruan yang harus diperbaiki. Memang benar selama tidak ada perubahan pekerjaan yang mengakibatkan pekerjaan bertambah dan atau berkurang, nilai kontrak tetap tidak akaan berubah. 2.2.2 Struktur Organisasi Proyek Stuktur organisasi diproyek ini terdiri dari beberapa unsur. Dengan tugas dan wewenangnya masing-masing. Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut:
Pemilik Proyek PT. Synthesis Karya Pratama

Konsultan Arsitek Megatika International

Kontraktor PT. Totalindo Eka Persada

Konsultan Struktur PT. HAERTE Widya Konsultan

Sub Kontraktor Bekisting Pondasi Beton Readymix Besi Baja : PT. Totalindo Eka Persada : PT. Catur Bor Indonesia : PT. Pionir Beton : PT. Delco Prima

= garis perintah = garis koordinasi Gambar 2.1 Skema Hubungan Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek

23

2.2.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Pihak-Pihak dalam Struktur Organisasi Proyek a. Pemilik Proyek ( Owner ) Pemilik proyek adalah orang atau suatu badan usaha swasta maupun negeri yang mempunyai keinginan untuk mendirikan suatu bangunan, tetapi pemilik proyek ini tidak dapat merencanakan hanya memiliki konsep. PT. Synthesis Karya Pratama merupakan pemilik proyek atau owner dari Pembangunan proyek Bassura City. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pihak owner ini antara lain: - Menyediakan dana untuk membiayai pekerjaan proyek. - Memberikan pekerjaan perencanaan kepada Konsultan Perencana - Memberikan pekerjaan pelaksana kepada Kontraktor. - Mengawasi dan mengontrol jalannya pelaksanaan pekerjaan proyek. - Menolak / menyetujui usulan pekerjaan tambahan yang terjadi di proyek. - Menerima hasil pelaksanaan pekerjaan proyek. b. Konsultan MK/ Konsultan Pengawas Konsultan Manajemen Konstruksi adalah badan usaha yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk membimbing atau memimpin dan

24

mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan. Dalam proyek Bassura City ini pihak owner yaitu PT. Synthesis Karya Pratama merangkap sebagai konsultan pengawas. Adapun tugas dan kewajiban dari konsultan pengawas adalah : Menyatakan persetujuan atau penolakkan atau perubahan terhadap rencana kerja yang dibuat kontraktor sebagai pedoman pelaksaan kerja. Membuat gambar-gambar tambahan, bila dipandang perlu memeriksa dan memperbaiki gambar-gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor. Mengatur, meneliti dan menerima pembayaran angsuran biaya pelaksanaan pekerjaan. Melaporkan kepada pemberi tugas terutama bila terjadi perubahanperubahan dalam perencanaan maupun pelaksanaan. Melaporkan mengenai prestasi pembangunan serta biaya berdasarkan pengaturan termin yang ditetapkan dalam kontrak. c. Konsultan Perencana Pada proyek Bassura City , konsultan perencana untuk konsultan struktur pihak owner menunjuk PT. HAERTE Widya Konsultan, arsitektur yaitu Megatika International, dan mechanical electric adalah PT. Metakom Pranata.

25

Konsultan arsitektur adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam perencanaan arsitektur yang membantu pihak owner dalam menuangkan konsep-konsepnya ke dalam bentuk gambar arsitektur. Adapun tugas dan tanggung jawab dari konsultan arsitektur ini adalah : Membuat rancangan gambar arsitektur. Melakukan konsultasi dengan pihak owner mengenai gambar yang diinginkan pihak owner. Konsultan struktur adalah suatu badan uasaha yang terdiri dari kumpulan tenaga-tenaga ahli bangunan yang ditunjuk oleh pihak Pemberi Tugas untuk merencanakan secara lengkap seluruh pekerjaan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab dari konsultan struktur ini adalah : Membuat rancangan gambar arsitektur. Melakukan konsultasi dengan pihak owner mengenai gambar yang diinginkan pihak owner. Membuat rancangan struktur beserta analisis perhitungannya. Menyusun rancangan detail yang meliputi pembuatan gambargambar detail serta rincian volume pekerjaan. Melaksanakan pengawasan berkala, yang meliputi pengamatan pada proses konstruksi, melakukan penyesuaian gambar dan teknik

26

pelaksanaan konstruksi, memberikan rekomendasi penggunaan material. Menyusun konsep Petunjuk Penggunaan dan Pemeliharaan

Bangunan, Buku Manual Operasi Peralatan dan Perlengkapan Gedung, dengan segala perubahan-perubahan yang telah dilakukan selama konstruksi. Konsultan mechanical electric merupakan pihak yang ditunjuk dan dipercaya oleh owner untuk membuat syarat-syarat dan uraian pelaksanaanya menjadi sebuah dokumen tender. Konsultan M.E mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut : Membuat spesifikasi teknis atau rencana kerja dan syarat-syarat sesuai permintaan owner. Memberikan usulan dan saran kepada pemilik proyek sehubungan dengan pelaksanaan proyek. Membuat perencanaan ulang apabila terjadi perubahan-perubahan dari rencana semula disebabkan karena estimasi harga bangunan melebihi budget yang telah diberikan atau karena dirubah oleh value engineering. d. Kontraktor Utama Kontraktor utama adalah badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang diberi tugas oleh pemilik proyek berdasarkan hasil

27

pelelangan yang telah dimenangkan atau penunjukkan langsung oleh pihak owner. Adapun tugas dan tanggung jawab dari kontraktor utama antara lain : Menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan material yang akan digunakan dalam proyek dan juga Menyediakan tempat untuk rapat direksi beserta fasilitasnya. Meneliti dan mempelajari terlebih dahulu gambar-gambar kerja sebelum pekerjaan dan apabila ada kekurangan atau kekeliruan harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. Menyediakan gambar pelaksanaan dan diagram rencana kerja untuk diajukan kepada Konsultan Pengawas sebelum pelaksanaan. Bertanggung jawab atas semua peralatan, urutan pekerjaan dan keselamatan kerja sesuai yang tercantum dalam kontrak. Menunjuk Sub Kontraktor tertentu apabila diperlukan, dengan persetujuan Pemilik Proyek untuk pekerjaan tertentu. Menjaga kualitas pekerjaan sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.

28

Membuat, memberikan dan menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan laporan tentang kemajuan pelaksanaan proyek dan laporan lainnya. e. Sub Kontraktor Sub Kontraktor adalah badan usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi, yang ditunjuk oleh Kontraktor Utama ataupun Pemilik Proyek untuk melaksanakan sebagian dari pekerjaan proyek sesuai bidang keahliannya. Pada proyek Bassura City terdapat 4 sub kontraktor yaitu untuk pekerjaan bekisting dilaksanakan oleh PT. Totalindo Eka Persada, untuk pekerjaan pondasi dilaksanakan oleh PT. Catur Bor Indonesia, pekerjaan beton ready mix oleh PT. Pionir Beton dan untuk pekerjaan besi baja dilaksanakan oleh PT. Delco Prima. Adapun tugas dan tanggung jawab dari sub kontraktor antara lain : Melaksanakan pekerjaan yang diberikan dari kontraktor utama maupun yang langsung diberikan dari pihak owner. Menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2.2.3 Struktur Organisasi Kontraktor Pada proyek pembangunan Bassura City yang mempunyai kedudukan sebagai kontraktor utama adalah PT. Totalindo Eka Persada. Adapun sasaran, tugas, dan tanggung jawab dari unsur-unsur yang terkait dalam

29

struktur organisasi kontraktor berdasarkan Manual Mutu perusahaan Prosedur Sistem Mutu ISO 2000 dan Instruksi kerja, sebagai berikut : a. Project Manager Project Manager, merupakan pemimpin kontraktor tertinggi dan sebagai penanggung jawab terhadap pekerjaan konstruksi di lapangan. berikut tugas dan tanggung jawab Project Manager, sebagai berikut: Bertanggung jawab terhadap keseluruhan proyek, masalah waktu, biaya dan mutu pekerjaaan, serta berbagai masalah sosial dan lingkungan yang timbul akibat beroperasinya proyek, juga hubungan dengan owner dan pemerintah setempat. Bertanggung jawab terhadap masalah yang terjadi dilapangan, tugas, dan wewenang yang ditetapkannya. Menyelenggarakan rapat sub-kontraktor dan rapat intern minimal satu kali dalam seminggu. Memelihara dan meningkatkan disiplin serta semangat kerja semua staffnya. Memelihara dan mengendalikan pergudangan proyek dengan isinya, pengoperasian dan pemeliharaan. Mengawasi terselenggaranya catatan administrasi perkantoran proyek, pembukuan dan transaksi keuangan proyek, material/ bahan serta personil staff proyek.

30

b. Quality Control Officer (QCO) Tugas dan tanggung jawab Quality Control Officer (QCO) sebagai berikut : Melakukan inspeksi dan tes material sesuai yang disyaratkan di spesifikasi. Membuat schedule inspeksi dan tes serta memastikan berjalannya proses inspeksi dan test oleh bagian yang berwenang. Melaporkan hasil inspeksi material-material tertentu dari laboratorium yang ditunjuk. Membuat data statistik terhadap hasil laporan laboratorium yang ada. Meng-identifikasi, mengendalikan dan menindaklanjuti

penyempurnaan atas pelaksanaan inspeksi dan test. Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu dan pengendalian record serta pemeliharaannya bersama dengan tim proyek. Melakukan checklist pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan material. c. Site Administrasi Manager (SAM ) Tugas dan tanggung jawab Site Administrasi Manager (SAM) sebagai berikut : Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi kedalam media pembukuan (jurnal, dll) secara benar dan tepat waktu.

31

Melakukan penelitian kembali untuk meyakinkan kebenaran/ ketepatan yang telah dilakukan. Secara periodik membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan, dimintakan pengesahannya pada pejabat yang berwenang dan mengirimkannya kepada pihak-pihak yang memerlukan sesui prosedur yang berlaku. Sebagai anggota tim yang melaksanakan opname kas dan sediaan secara periodik. Mencocokan buku Bank dan rekening Koran yang diterima dari Bank. Melakukan verifikasi seluruh dokumen transaksi pembayaran. Mengurus masalah-masalah perpajakan dan asuransi. Melaksanakan penutupan proyek secara Administrasi. Mengendalikan Kas Bon/ uang muka/ Kas Kecil. Menerima berkas-berkas tagihan daripihak luar, kelengkapan dokumen tagihan dan tanda terima. Merencanakan dan kemudian melaksanakan pembayaran. Melaksanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas atas prestasi proyek yang telah dicapai. Membuat DUB (Daftar Upah Borongan) dengan dasar LPB (Laporan Prestasi Borongan).

32

Melaksanakan

pengadministrasian

keuangan dan

melaksanakan

pencatatan mutasi keuangan secara khusus. d. Site Engineer (SE) Tugas dan tanggung jawab Site Engineer (SE), sebagai berikut : Membantu CM dalam mengelola perencanaan teknis, pengendalian operasional (Quality, Cost, Delivery, Environment dan Safety). Meninjau rencana metode kerja dan mengkoordinasikan dengan Project Manager terhadap keefektifan dan efesiensinya. Melakukan monitoring dan evaluasi penyelesaian waktu proyek. Memprakarsai / memimpin rapat pembahasan penyelesaian / tindak lanjut keterlambatan dan dan percepatan pekerjaan serta memonitoring tindak lanjut permasalahan tersebut. Memastikan semua spesifikasi teknis sudah tercantum didalam rencana inspeksi dan test serta mengkoordinasikan bersama dengan Owner dan konsultan apabila ditemukan perbedaan pelaksanaan dilapangan. e. Pengendalian Operasional Proyek (POP) Tugas dan tanggung jawab Pengendalian Operasian Proyek, adalah sebagai berikut : Mengendalikan biaya operasional proyek (biaya langsung dan tidak langsung).

33

Mencari dan mengevaluasi penawaran harga atas barang dan jasa. Memutuskan subkontraktor dan mandor dalam pekerjaan proyek. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK). Membuat opname (perhitungan atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh mandor atau subkontraktor) pada periode tertentu (Mingguan atau bulanan). Membuat berita acara pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh mandor atau subkontraktor. Membuat evaluasi biaya bulanan. f. Purchasing (Logistik) Tugas dan tanggung jawab Purchasing , sebagai berikut : Mengelola tersedianya kebutuhan bahan proyek. Menangani seleksi dan evaluasi pemasok, termasuk koordinasi dengan divisi. Penanganan dan pengendalian proses pengadaan material/barang. Evaluasi proses pengadaan serta peningkatan kinerja pemasok. Membuat analisa komparasi perbandingan harga. Melakukan penyimpanan bahan sesuai prosedur. Melakukan incoming inspection terhadap barang datang baik dari segi mutu dan volume.

34

Mengeluarkan barang berdasarkan rekap kebutuhan barang per departemen serta membuat daftar sisa bahan berdasarkan hasil verifikasi sisa bahan di lapangan. Menetapkan tempat material, menerima, mencatat barang datang, membuat berita acara, memberidentifikasi material. g. Mekanik (Peralatan) Tugas dan tanggung jawab mekanik (peralatan), sebagai berikut : Membuat schedule pemeliharaan alat. Melakukan pemeliharaan alat sesuai pemeliharaan. Evaluasi realisasi pemeliharaan alat. Memastikan kondisi keamanan pemakaian alat. Mengidentifikasi resiko kecelakaan akibat penggunaan alat. Melakukan tindakan pencegahan pada setiap pemakaian alat. h. Engineering Bagian engineering bertanggung jawab atas terselengaranya aktivitas perencanaan. Jika terjadi masalah pada perencanaan maka engineer akan bertanggung jawab kepada site manager. Pihak Engineering bertugas untuk: Mengatur dan menetukan regu rancang-bangun dan sumber daya lain supaya terjadi pekerjaan yang efektif dan efisien.

35

Mendukung regu pelaksanaan dengan menyediakan mutu dan keluaran rancang bangun tepat pada waktunya. Meninjau ulang semua gambar - gambar kerja yang sudah dibuat. Mendukung Projeck Manager utnuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan progress yang telah di buat. Mengadakan tambahan pengadaan : Gambar. Spesifikasi pekerjaan. Anggaran Biaya yang tersedia. Kebutuhan dilapangan untuk keselamatan, fasilitas, dan prosedur kerja. Mengembangkan dan menyelesaikan cacat kerja dan complain yang di berika oleh pihak owner. i. Drafter Tugas dan tanggung jawab Drafter, sebagai berikut : Membuat schedule Shop Drawing. Menggambar sesuai apa yang terjadi dilapangan. Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait (STR,ARS dan ME) dan eksternal (konsultan perencana). Membuat daftar distribusi gambar. Menentukan batasan.

36

Batasan gambar kontrak dan gambar diluar kontrak untuk kepetingan pekerjaan tambah kurang. j. Safety Health Environtment Control Tugas dan tanggung jawab SHE Control, sebagai berikut : Membuat inspeksi safety sesuai dengan jenis kegiatan yang berjalan. Merecanakan pengadaan alat-alat K-3L. Mengendalikan, memonitor dan mengkoordinir K-3L secara intern (mandor dan sub kontraktor) dan ekstern. Mengendalikan K-3L dan lingkungan sesuai peraturan perundangundangan dan dokumen kontrak. Memimpin terlaksananya pelaksanaan pelatihan sosialisasi K-3L dan lingkungan. Memonitor, mengendalikan dan evaluasi implementasi K-3L selama proses konstruksi. Memberi pengarahan secara periodik kepada para tenaga kerja mengenai K-3L. Mengidentifikasi kembali aspek K-3L dan lingkungan terhadap resiko kecelakaan, penempatan rambu-rambu K-3L,penyediaan dan

pemakaian alat perlindungan diri dari lokasi-lokasi yang berbahaya.

37

k. Staff Teknik Tugas dan tanggung jawab Staff Teknik, sebagai berikut : Membuat schedule Shop Drawing. Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait (struktur, arsitektur, dan plumbing) dan eksternal (konsultan perencana). Membuat daftar distribusi gambar. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, dan plumbing. Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan. l. General Superintendent (GSP) Tugas dan tanggung jawab General Superintendent (GSP), sebagai berikut : Mengkoordinir Superintendent (pelaksana lapangan) dalam

melaksanakan operasi fisik pelaksanaan proyek. Mengkoordinir Superintendent bon penerimaan dari mandor. Menyelesaikan masalah-masalah teknis dengan direksi lapangan. Membina dan melatih keterampilan para tukang dan mandor dan menilai kemampuannya sesuai standar atau tidak. Menyiapkan data penyimpangan, mengusulkan cara

penanggulangannya serta mencatat tindakan-tindakan yang diambil

38

untuk mengatasi penyimpangan tersebut, kalau penanggulangannya menyangkut perencanaan teknis. m. Security Team Tugas dan tanggung jawab Security Team sebagai berikut Tata laksana rutin dalam kondisi normal/ biasa : Mengatur dan melarang pihak lain atau karyawan untuk tidak masuk melalui jalan masuk yang tidak diperuntukkan. Menerima diperlukan. Berkewajiban mencatat nomor kendaraan yang keluar masuk termasuk kendaraan proyek. Melakukan pengawasan dengan cara control atau ronda keliling secara berkala. Mengamankan pimpinan beserta karyawan proyek terhadap ancaman, gangguan, penganiayaan, pemerasan oleh pihak luar yang datangnya secara fisik realita maupun telepon. Melakukan koordinasi penangganan kerja masing-masinng bagian terkait dan pemeliharaan atas fasilitas umummilik proyek. Pengawasan arus masuk atau keluar terhadap barang atau material inventaris dan peralatan proyek serta mengkonfirmasikan terhadap petugas proyek yang akan menerima atau telah mengeluarkan barang atau material tersebut. Apabila barang atau material proyek atau tamu/pengunjung dengan mencatat informasi yang

39

inventaris tanpa didukung dengan surat jalan atau dokumen lainnya maka perlu dilakukan pengusutan. Tata laksana darurat dalam kondisi gawat : Melakukan penangganan atau tindakan kerja sesuai dengan tata cara yang telah digariskan untuk situasi masing-masing sehubungan dengan kejadian dan keadaan darurat yang dihadapi. Keadaan darurat yang dimaksud, antara lain : Kebakaran dilingkungan proyek. Pencurian didalam area tugas atau pada harta benda milik proyek. Perkelahian atau penganiayaan fisik antar pekerja proyek atau dengan pihak lainnya yang terjadi di area proyek. Pemogokan dan demonstrasi oleh pekerja proyek. Gangguan keamanan dan ketertiban dari pihak luar atau gangguan yang dilakukan oleh kelompok orang-orang atau masyarakat terbatas. Indikasi atau (ancaman bom dilokasi proyek). Didalam menjalankan tugas selama shif jaga sangat dilarang keras anggota keamanan mengabaikan ketentuan-ketentuan tata laksana dan teknis pelaksanaan yang ditetapkan, apabila terjadi pelanggaran maka akan diberlakukan sanksi-sanksi. 2.2.4 Rencana Waktu Kerja (Time Schedule) Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) adalah perencanaan yang disusun mengenai penjadwalan waktu pelaksanaan pekerjaan dari awal

40

sampai akhir pekerjaan. Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) merupakan bagian pelaksanaan untuk menentukan sistem kerja yang berskala besar supaya mendapatkan hasil kerja yang baik. Rencana Waktu Kerja ( Time Schedule ) akan berjalan dengan baik jika tidak terjadi hambatan- hambatan yang tidak diinginkan serta didukung oleh kerjasama dari semua pihak yang terkait merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai harapan yang diinginkan. 2.2.4.1 Master Schedule Master schedule merupakan rencana kerja proyek secara keseluruhan mulai dari tahap awal pembangunan hingga selesai pembangunan yang di dalamnya memuat barchat dan s-curve. Kegunaan Master schedule pada proyek konstruksi adalah sebagai acuan untuk rencana kerja dan proses pelaksanaan pembangunan dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. 2.2.4.2 Rencana Harian Rencana Harian merupakan rencana yang dibuat oleh pihak pelaksana yang berisikan rincian pekerjaan yang harus dicapai selama satu hari kerja. Rencana Harian dibuat sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pekerjaan di hari yang bersangkutan sehingga target keseluruhan proyek dapat terrealisasi.

41

2.2.5

Laporan Pekerjaan Laporan pekerjaan suatu proyek pada dasarnya adalah pemeriksaan secara sistematis terhadap perkembangan proyek yang didasarkan pada sejauh mana proyek tersebut telah dilaksanakan. Evaluasi pada suatu proyek dilakukan setelah proyek berakhir, dan juga dilakukan pada saat proyek sedang berjalan. Ruang lingkup evaluasi proyek meliputi monitoring dan pelaporan. Adapun dasar untuk evaluasi suatu proyek adalah mengacu pada :

2.2.5.1 Laporan Harian Laporan Harian adalah laporan yang mencatata kegiatan setiap hari pada lembar yang telah disediakan terhadap semua hal yang berakitan dengan kegiatan proyek selama kegiatan berlangsung dalam suatu hari. Isi laporan harian pembangunan proyek Bassura City antara lain : Jumlah dan status tenaga kerja Uraian pekerjaan paada hari itu Lalu lintas material dan bahan Alat-alat yang digunakan Volume pekerjaan Keadaan cuaca Waktu pelaksanaan pekerjaan (mulai s/d selesai) Alasan penundaan pekerjaan (jika waktu yang ada tidak dapat digunakan)

42

Tanda tangan pengelola teknis kegiatan, konsultan MK, dan kontraktor pelaksana.

2.2.5.2 Laporan Mingguan Laporan mingguan proyek merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang telah dibuat oleh kontraktor. Isi laporan mingguan secara garis besar sama dengan laporan harian akan tetapi pada laporan mingguan dicantumkan kemajuan-kemajuan pekerjaan yang terjadi dalam jangka waktu satu minggu tersebut. 2.2.5.3 Laporan Bulanan Laporan bulanan proyek merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan. Pada laporan bulanan turut dijelaskan, diantara lain : Kemajuan pekerjaan dalam jangka waktu satu bulan. Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam periode tersebut beserta penanggulangannya. Kejadian penting lainnya yang dirasa perlu untuk dilaporkan. Dokumentasi-dokumentasi proyek yang bersangkutan baik dalam bentuk foto maupun berkas-berkas. 2.3 Tenaga Kerja Suatu proyek tidak akan berjalan tanpa adanya tenaga kerja. Sebagai suatu bidang jasa yang membutuhkan keahlian dan ketelitian yang tinggi,

43

bidang konstruksi tentunya melibatkan berbagai macam pihak dengan berbagai latar belakang bidang keilmuan. 2.3.1 Jenis Tenaga Kerja Permasalahan tenaga kerja pada pelaksanaan proyek sangat kompleks, oleh karena itu perlu diadakan suatu koordinasi tenaga kerja meliputi jenis, waktu, upah dan keselamatan kerja. Adapun tenaga kerja yang ada pada proyek Bassura City adalah sebagai berikut: a. Tenaga kerja tetap Merupakan tenaga kerja yang ditunjuk oleh pihak kantor divisi pusat untuk menduduki suatu jabatan dan menjalankan tugasnya dalam mengelola dan mengatur jalannya proyek. Tenaga kerja tetap umumnya terdiri dari individu-individu yang menduduki jabatan penting atau vital dalam proyek ini seperti Project Manager dan Site Manager. b. Tenaga kerja kontrak Tenaga kerja yang tergabung sebagai personil proyek Bassura City dengan ikatan kerja berupa kontrak dalam jangka waktu tertentu. Tenaga kerja semacam ini hanya menyandang status karyawan PT. Totalindo Eka Persada. selama kontrak kerjanya masih berlaku dan proyek yang bersangkutan masih berjalan. Umumnya tenaga kerja kontrak merupakan tenaga kerja yang direkomendasikan oleh pihak atasan karena pengalaman dan keahliannya selama bekerja di proyek terdahulu.

44

c.

Tenaga kerja harian Tenaga kerja tanpa ikatan kontrak yang sistem pembayaran upahnya

dihitung berdasarkan jumlah hari kerja tenaga kerja yang bersangkutan. d. Tenaga kerja borongan Tenaga kerja yang dipasok oleh mandor sesuai kebutuhan yang diminta oleh pihak kontraktor. Tenaga kerja seperti ini umumnya merupakan tenaga kerja kasar yang mendapatkan bayaran dari pihak mandor sesuai jumlah hari kerja mereka. e. Prosedur Pembayaran Upah Pada proyek Bassura City ini pembayaran upah terdiri atas: 1) Pembayaran upah pegawai tetap dibayarkan setiap akhir bulan. 2) Pembayaran upah mandor dibayarkan setiap dua minggu melalui bagian administrasi ditempat proyek berlangsung. 3) Pembayaran upah kepada tenaga kerja di lapangan setiap 2 minggu melalui mandor. 2.3.2 Keselamatan Tenaga Kerja Adapun peraturan pemerintah serta Undang-Undang yang terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, PER-MEN No.01/Men/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan, SKB Menaker dan MenPU No. 174/Men/86 dan No. 104/Kpts/86 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi, serta peraturan pemerintah yang tercantum dalam PP No. 33/1977 tentang kesehatan dan keselamatan kerja

45

yaitu kewajiban perusahaan yang memperkerjakan buruh lebih dari 100 orang untuk menjadi anggota Jamsostek Jaminan Keselamatan untuk tenaga kerja yang mendapat kecelakaan akan mendapat tunjangan yang besarnya sesuai dengan perjanjian. Hingga saat ini bidang usaha jasa konstruksi khusunya yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi masih menduduki jajaran atas bidang usaha dengan tingkat resiko dan kecelakaan kerja yang amat tinggi. Melihat dari kondisi yang ada setiap penyedia jasa konstruksi selalu berusaha untuk tidak mengesampingkan aspek-aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan K3. pada proyek Bassura City dibentuk suatu rencana K3L kepada seluruh personil yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam aktivitas konstruksi. Tujuan utama dari K3L ini adalah untuk memastikan terdapatnya suatu efektivitas dan mekanisme kerja yang baik untuk mendukung PT. Totalindo Eka Persada dalam mencapai target tanpa kecelakaan kerja / zero accident proyek Bassura City. a. Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri adalah sarana perlengkapan kerja yang harus disediakan oleh perusahaan dan wajib digunakan oleh setiap pekerja sebelum melakukan pekerjaannya. Alat pelindung diri yang terdapat dalam Bassura City antara lain : Topi keselamatan (helmet), digunakan sebagai pelindung kepala. selama pelaksanaan konstruksi

46

Kacamata keselamatan, digunakan sebagai pelindung muka dan penglihatan. Masker las, digunakan sebagai pelindung muka saat melakukan pengelasan. Masker, digunkaan sebagai pelindung dari bahaya debu ataupun partikel. Sarung tangan, digunakan sebagai pelindung kerja. Sepatu keselamtan, digunakan sebagai pelindung kerja Sabuk keselamatan, sebagai pelindung diri agar tidak jatuh dari ketinggian. Penutup telinga, digunakan sebagai pelindung telinga untuk mengurangi kadar kebisingan. b. Ketersediaan Fasilitas Keselamatan Kerja Fasilitas keselamatan kerja yang terdapat dalam proyek Bassura City antara lain : Alarm tanda darurat kebakaran Radio atau alat komunikasi Alat pemadam api Perlengkapan dan obat P3K Alamat dan nomor telepon penting seperti rumah sakit dan kantor polisi.

47

c.

Peringatan Keselamatan Peringatan keselamatan sangat penting di dalam suatu proyek

konstruksi, karena dengan adanya peringatan atau rambu-rambu keselamatan tersebut kecelakaan kerja dapat diminimalisasi dan menjadi suatu hal yang wajib ditaati oleh seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek konstruksi seperti yang terlihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Peringatan Keselamatan

Anda mungkin juga menyukai